ASKEP 2nd ACUTE GASTROENTERITIS (GEA) WARD 2 BIMC
ASKEP 2nd ACUTE GASTROENTERITIS (GEA) WARD 2 BIMC
KELUHAN UTAMA:
Pasien mengeluh kram perut dan diare
RIWAYAT PENYAKIT:
Pasien datang pada tanggal 11 Desemeber 2019 pukul 08.00 wita ke emergency room BIMC
Hospital Kuta dengan keluham diare sejak kemarin malam (10/12/2019). pasien bolak balik
toilet kurang lebih 20 kali, pasien mengatakan ketika BAB tidak ada lendir ataupun darah di
feses. Pasien mengalami ,mual, namun tidak muntah, nafsu makan menurun, dan mengalami
demam sejak tadi pagi pukul 05.30 wita. Pasien mengalami keram pada perutnya. Di ER pasien
dilakukan pemeriksaan vital sign dengan hasil TD:118/83mmHg, N: 117x/menit, R: 20x/menit,
S: 38.0oc, SPO2: 97% RA dan pasien mendapatakan terapi IVFD NaCl 0,9% 1000 mls/ 2 hours,
esomeprazole 40 mg, paracetamol 1000mg, dan hyosice 20 mg, ciprofloxacim 400 mg,
vomveran 8 mg melalui IV dan stillnox 20 lpidem 1 mg melalui oral. Kemudian poada pukul
10.30 wita pasien dipindahkan ke Ward 2 kamae 231 dan pasien sudah tidak mengalami demam.
1. Keluarga terdekat yang dapat dihubungi (orang tua, wali, suami, istri, dan lain-lain)
Nama : Tn. MK Pekerjaan : Travel Infulencer
Pendidikan : Sarjana Alamat : Abia Villa, Legian Kuta
2. Alergi :
Tipe Reaksi Tindakan
Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
........................... ................................... ........................................
10. Kulit
Turgor : 1. elastis 2. kering 3. lain-lain
Laserasi : 1. luka 2. memar 3.lain-lain
Warna kulit : 1. normal (putih/sawo matang/ hitam) 2. Pucat
3. cianosis 4. ikterik 5. lain-lain……………….
11. Ekstrimitas
Kekuatan otot : 555 555
555 555
ROM : 1. penuh 2. terbatas
Hemiplegi/parese : 1. tidak 2. ya, kanan/kiri
Akral : 1. hangat 2. dingin
Capillary refill time : 1. < 2 detik 2. > 2 detik
Edema : 1. tidak ada 2. ada di daerah………….
Lain-lain : ………………..
b. Program Terapi
DO:
BAB kosisntensi cair
Pasien tampak lemas, mukosa bibir
kering
Risiko ketidakseimbangan
elektrolit
DIAGNOSA
N TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN
O HASIL (SLKI) (SIKI)
(SDKI)
1 Hipertermia Setelah dilakukan tindakan Manajemen hipertermia
Definisi : suhu tubuh keperawatan selama ... x 24 Identifikasi penyebab hipertermia (mis.
meningkat diatas rentang jam diharapkan suhu tubuh dehidrasi, terpapar lingkungan panasm
normal tubuh kembali normal dengan penggunaan incubator)
Gejala dan tanda mayor kriteria hasil : Monitor suhu tubuh
a) Subjektif : - Termoregulasi Monitor kadar elektrolit
b) Objektif : Suhu tubuh Menggigil berkurang Monitor haluaran urine
diatas nilai normal Warna kulit normal Monitor komplikasi akibat hipertermia
Kejang berkurang Sediakan lingkungan yang dingin
Gejala dan tanda minor Tidak pucat Longgarkan atau lepaskan pakaian
a) Subjektif : - Frekuensi pernapasan Basahi dan kipasi permukaan tubuh
b) Objektif : normal Berikan cairan oral
- Kulit merah
Denyut nadi dalam batas Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika
- Kejang
normal mengalami hiperhidrosis (keringat berlebih)
- Takikardi
Suhu tubuh dalam batas Lakukan pendinginan eksternal (mis. selimut
- Takipnea
normal hipotermia atau kompres pada dahi, leher,
- Kulit terasa hangat
Tekanan darah dalam dada. Abdomen, aksila)
batas normal Hindari pemberian antopiretik atau aspirin
Faktor yang
berhubungan : Anjurkan tirah baring
1) Dehidrasi Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit
2) Terpapar lingkungan intravena
panas Regulasi temperatur
3) Proses penyakit (mis. Monitor suhu bayi sampai stabil (36,5-
infeksi, kanker) 37,5oC)
4) Ketidaksesuaian Monitor suhu tubuh anak tiap dua jam
pakaian dengan suhu Monitor tekanan darah, frekuensi pernapasan
lingkungan dan nadi
5) Peningkatan laju Monitor warna dan suhu kulit
metabolism Monitor dan catat tanda dan gejala hipotermia
6) Respon trauma atau hipertermia
7) Aktivitas berlebihan Pasang alat pembantu suhu kontinu
8) Penggunaan inkubator Tingkatkan asupan cairan dan nutrisi yang
adekuat
Bedong bayi BBLR ke dalam plastil segera
setelah lahir (mis. bahan polyethylene,
polyurethane)
Gunakan topi bayi untuk mencegah
kehilangan panas pada bayi baru lahir
Tempatkan bayi baru lahit di bawah radiant
warmer
Pertahankan kelembaban incubator 50% atau
lebih untuk mengurangi kehilangan panas
karena proses evaporasi
Atur suhu incubator sesuai kebutuhan
Hangatkan terlebih dahulu bahan-bahan yang
akan kontak dengan bayi (mis. selimut, kain,
bedong, stetoskop)
Hindari meletakkan bayi di dekat jendela
terbuka atau di area aliran pendingin ruangan
atau kipas angin
Gunakan kasur pendingin, water circulating
blankets, ice pack, atau gel pad dan
intravascular cooling catheterization untuk
menurunkan suhu tubuh
Sesuaikan suhu lingkungan dengan kebutuhan
pasien
Jelaskan cara pencegahan heat exhaustion dan
heat stroke
Demonstrasikan teknik perawatan metode
kanguru (PMK) untuk bayi BBLR
Kolaborasi pemberian antipiretil, jika perlu
2. Risiko Setelah dilakukan tindakan Pemantauan elektrolit
ketidakseimbangan keperawatan selama ...... x 24 Identifikasi kemungkinan penyebab
elektrolit jam diharapkan pemenuhan ketidakseimbangan elektrolit
Definisi : berisiko kebutuhan elektrolit Monitor kadar elektrolit serum
mengalami perubahan seimbang kembali dengan Monitor mual, muntah, dan diare
kadar serum elektrolit kriteria hasil : Monitor kehilangan cairan
Keseimbangan cairan Monitor tanda dan gejala hypokalemia
Faktor risiko : Asupan cairan adekuat Monitor tanda dan gejala hyperkalemia
1) Ketidakseimbangan Output urin meningkat Monitor tanda dan gejala hiponatremia
cairan (mis. Asupan makanan adekuat Monitor tanda dan gejala hypernatremia
dehidrasi dan Membran mukosa lembab Monitor tanda dan gejala hipokalsemia
intoksikasi air) Tidak ada tanda-tanda
2) Kelebihan volume Monitor tanda dan gejala hiperkalsemia
dehidrasi
cairan Monitor tanda dan gejala hipomagnesemia
Frekuensi nadi dalam
3) Gangguan mekanisme Monitor tanda dan gejala hipermagnesemia
batas normal
regulasi (mis. Atur interval waktu pemantauan sesuai
Nadi teraba kuat
diabetes) dengan kondisi pasien
Mata tidak cekung
4) Efek samping Dokumentasikan hasil pemdantauan
Turgor kulit membaik
prosedur (mis. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
pembedahan) Informasikan hasil pemantauan
5) Diare Manajemen diare
6) Muntah Identifikasi penyebab diare
7) Disfungsi ginjal Identifikasi riwayat pemberian makanan
8) Disfungsi regulasi Identifikasi gejala invaginasi
endokrin Monitor warna, volume, frekuensi, dan
konsistensi tinja
Monitor tanda dan gejala hypovolemia
Monitor iritasi dan ulserasi kulit di daerah
perianal
Monitor jumlah pengeluaran diare
Monitor keamanan penyiapan makanan
Berikan asupan cairan oral
Pasang jalur intravena
Berikan cairan intravena
Ambil sampel darah untuk pemeriksaan darah
lengkap dan elektrolit
Ambil sampel feses untuk kultur
Anjurkan makananporsi kecil dan sering
secara bertahap
Anjurkan menghindari makanan pembentuk
gas, pedas, dan mengandung laktosa
Anjurkan melanjutkan pemberian ASI
Kolaborasi pemberian obat antimotilitas
Kolaborasi pemberian obat antispasmodic /
spasmolitik
Kolaborasi pemberian obat pengeras feses
E. IMPLEMENTASI
1 11 Memonitor TTV DS : -
Desemeber DO : TD : 120/80 mmHg
2019 Pk. N: 70 x/menit RR : 18 x/menit
10.00 Wita S : 37,7oC SpO2 : 98%
2 Pk. 14.00 Delegatif pemberian DS : -
Wita - IVFD NaCL IV DO : Reaksi alergi tidak ada
- Vomceran 8 mg IV
3 Pk 15.00 Memberi kompres hangat pada pasien DS: pasien mengatakn lebih
wita nyaman
DO : pasien tampak tenang
4 Pk. 17.30 Memonitor TTV DS : -
Wita DO : TD : 120/80 mmHg
N: 68 x/menit RR : 18 x/menit
S : 37,2oC SpO2 : 98%
5 Pk 18.00 Mengcatat keadaan umum pasien DS : pasien mengatakan lebih baik,
wita ferkuensi BAB berkurang, kram
perut masih terasa sedikit
DO : pasien tampak kooperatif dan
tenang
6 Pk. 21.00 Memonitor TTV DS : -
DO : TD : 120/80 mmHg
N: 72 x/menit RR : 18 x/menit
S : 36,7oC SpO2 : 98%
7 Pk. 22.00 Delegatif pemberian DS : -
Wita - IVFD Nacl IV DO : Reaksi alergi tidak ada
- Vomceran 8 mg IV
- Ciproloxacim 400 mg IV
- Ezomeperazole 40 mg IV
- Hyoscine 20 mg IV
8 12 Menyiapkan keperluan pribadi (mis. DS: -
Desemeber Parfum, sikat gigi, lap mandi, dan DO : Pasien sudah siap untuk
2019 pakaian) dibantu personal hygiene
Pk. 08.30
9 pk 08.40 Mengambil specimen darah untuk DS :-
CBC DO: pasien kooperatif
10 Pk. 09.00 Memandikan pasien DS :
Wita Pasien mengatakan merasa lebih
bersih dan segar
DO :
Pasien tampak bersih dan segar
11 Pk. 10.00 Delegatif pemberian DS : -
Wita - IVFD Nacl IV DO :
- Vomceran 8 mg IV Tidak ada reaksi alergi
- Ciproloxacim 400 mg IV
- Ezomeperazole 40 mg IV
- Hyoscine 20 mg IV
12 Pk. 10.30 Memberi kompres hangat pada pasien DS: pasien mengatakn lebih
nyaman
DO : pasien tampak tenang
A: Hipertermia
Clinical Teacher
Oleh :
LUH GDE DWIRINI NOVITHA PUTRI
P07120319076
PROFESI NERS