Anda di halaman 1dari 21

DESAIN KEMASAN dan BROSUR

Contoh yang digambarkan di laporan :


BROSUR

PARASETAMIN®
Parasetamol Tab

Komposisi:
Tiap tablet mengandung
Parasetamol .................................. 120 mg
Bahan lain ................................. ad 200 mg

Indikasi:
..................................
Dosis dan aturan pakai:
................................
Mekanisme kerja:
..................................
Kontraindikasi:
..................................
Efek samping:
...........................
Interaksi obat:
.................................

SIMPAN DI TEMPAT YANG SEJUK DAN KERING

No.Batch A13097665
No.Reg DBL 1309869710 A1
Exp. Date 0613
Mfg. Date 0616 PT TIADINITA
HET Rp
12.500,- Mertoyudan, Magelang

Referensi untuk brosur dan kemasan minimal 2 (dituliskan di samping/ bawah brosur)
........, ........, .................................., .........., .......
........, ........, .................................., .........., .......
KEMASAN
Dibuat seperti asli, digambar seperti kotak dibuka

+ kan Referensi untuk brosur dan kemasan minimal 2 (dituliskan di samping/ bawah brosur)
........, ........, .................................., .........., .......
........, ........, .................................., .........., .......
PEMBUATAN DAN EVALUASI TABLET PARASETAMOL 120 MG
BOBOT TABLET 200 MG SEBANYAK 50 TABLET
DENGAN METODE GRANULASI BASAH

A. Tujuan
1. Mahasiswa mampu membuat tablet parasetamol 120 mg dengan metode granulasi basah
2. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi tablet parasetamol yang telah dibuat

B. Tinjauan Pustaka
Minimal yang harus dicantumkan:
1. Pengertian tablet
2. Komponen tablet
3. Metode-metode pembuatan tablet
4. Penjelasan tentang granulasi basah
5. Macam-macam pengujian sediaan tablet
6. Monografi zat aktif (parasetamol = khasiat, pemerian, kelarutan, penyimpanan)
Setiap akhir kalimat dalam 1 paragraf harus dicantumkan referensinya (Pengarang, tahun,
halaman).

C. FORMULASI
1. Resep Standar
ACETAMINOPHENI COMPRESSI
Tablet Asetaminofen
Tablet parasetamol

Komposisi. Tiap tablet mengandung :


Acetaminophenum 500 mg
Zat tambahan yang cocok secukupnya
Penyimpanan. Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.
Dosis. 1 sampai 4 kali sehari 1 tablet (Anonim, 1978, hal 3)

2. Desain Formula

Tiap tablet 200mg mengandung :


Parasetamol 120 mg (Anonim, 1978, hal 3)
Amilum manihot 10 % (Rowe, et al, 2009, hal 686)
Talk 2 % (Rowe, et al, 2009, hal 728)
Mg stearat 1 % (Rowe, et al, 2009, hal 404)
Avicel pH 101 ad 200 mg (Rowe, et al, 2009, hal 130)

D. PERHITUNGAN dan PENIMBANGAN BAHAN

Bahan F1 F2 F3
Parasetamol
Amilum manihot
Talk
Mg stearat
Avicel pH 101

E. BAHAN dan ALAT


1. Bahan dan alat untuk pembuatan tablet
2. Bahan dan alat untuk evaluasi tablet
F. CARA KERJA

Membuat larutan kental amilum manihot dengan cara pemanasan (1)


(4 gram amilum : 8 mL aquadest)

Avicel + parasetamol campur ad homogen dalam baskom plastik (2)

Bahan 1 dan 2 dicampur ad homogen dan massa mengempal

Ayak dengan ayakan mesh 12

masukkan dalam lemari pengering selama 1 x 24 jam

Ayak dengan ayakan mesh 16

+ (talk dan mg stearat)

homogenkan dan siap cetak

evaluasi tablet

G. EVALUASI SEDIAAN
1. Uji keseragaman bobot tablet (20 tablet)
Timbang 20 tablet satu persatu, hitung bobot rata-rata tiap tablet (Anonim, 1979, hal.....)

Bobot rata-rata Penyimpangan bobot rata-rata (%)


A B
151 mg – 300 mg 7,5% 15%

2. Uji kerapuhan tablet (20 tablet)


Ambil 20 tablet dibebas debukan satu persatu kemudian timbang ke 20 tablet tersebut (W1). Tablet
dimasukkan dalam friabilator, putar dengan kecepatan 25 rpm selama 4 menit. Tablet dibersihkan
lagi dan ditimbang (W2) (Lachman, 1994, hal ....).

3. Uji kekerasan tablet (5 tablet)


Dilakukan pada 5 buah tablet dengan alat hardness tester yang diujikan satu persatu. Ukur
kekerasannya (Lachman, 1994, hal ....).

4. Uji waktu hancur (6 tablet)


Masukkan satu tablet pada masing-masing tabung dari keranjang, masukkan satu cakram pada tiap
tabung dan jalankan alat, gunakan air bersuhu 370 ± 20 sebagai media, kecuali dinyatakan
menggunakan cairan lain dalam masing-masing monografi. Pada akhir batas waktu seperti yang
tertera dalam monografi, angkat keranjang dan amati semua tablet; semua tablet harus hancur
sempurna (Anonim, 1979, hal 1086). Bila ada salah satu tablet tidak memenuhi persyaratan, maka
pengujian diulang untuk 12 tablet. Dikatakan memenuhi persyaratan bila ≥ 16 tablet memiliki waktu
hancur < 15 menit.
H. HASIL dan PERHITUNGAN
1. Uji keseragaman bobot

Tablet 1 ........... mg Tablet 11 ........... mg


Tablet 2 ........... mg Tablet 12 ........... mg
Tablet 3 ........... mg Tablet 13 ........... mg
Tablet 4 ........... mg Tablet 14 ........... mg
Tablet 5 ........... mg Tablet 15 ........... mg
Tablet 6 ........... mg Tablet 16 ........... mg
Tablet 7 ........... mg Tablet 17 ........... mg
Tablet 8 ........... mg Tablet 18 ........... mg
Tablet 9 ........... mg Tablet 19 ........... mg
Tablet 10 ........... mg Tablet 20 ........... mg
Misal:
Bobot rata-rata 20 tablet = 201,79 mg
Range A = 7,5% x 201,79 mg = .... mg
Batas atas = 201,79 mg + ..... mg = ..... mg (lihat data apakah ada yang di atas nilai ini)
Batas bawah = 201,79 mg - ..... mg = ..... mg (lihat data apakah ada yang di atas nilai ini)
Range A = ......... mg - ........ mg
Range B = 15% x 201,79 mg = ..... mg
Batas atas = 201,79 mg + ..... mg = ..... mg (lihat data apakah ada yang di atas nilai ini)
Batas bawah = 201,79 mg - ..... mg = ..... mg (lihat data apakah ada yang di atas nilai ini)
Range B = ......... mg - ........ mg
Ada berapa tablet yang keluar ketentuan di atas ? sebutkan, kemudian buat kesimpulan

Persyaratan :
Jika ditimbang satu persatu, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing-masing bobotnya
menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan pada kolom A dan tidak
ada 1 tabletpun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata lebih besar dari harga yang
ditetapkan pada kolom B (Anonim, 1979).
Kesimpulan :
ada berapa tablet yang di luar A dan B (memenuhi persyaratan tidak)

2. Uji kerapuhan tablet (20 tablet)


Misal:
W1 = .... mg
W2 = .... mg
% kerapuhan = W1 – W2 x 100%
W1
= (201,79 – 199,79) mg x 100% = 0,99 %
201,79 mg
Kesimpulan:
0,99% > 0,8% berarti tablet tidak memenuhi persyaratan untuk uji kerapuhan (Lachman, 1994,hal...)

3. Uji Kekerasan (5 tablet)


Tablet 1 = ..... Kg
Tablet 2 = ..... Kg
Tablet 3 = ..... Kg Rata-rata kekerasan tablet = ..... Kg
Tablet 4 = ..... Kg
Tablet 5 = ..... Kg
Kesimpulan:
..................................... Persyaratan: 4 – 8 Kg (Lachman, 1994,hal...).
4. Uji Waktu Hancur (6 tablet)
Tablet Waktu hancur
1
2
3
4
5
6
.
Kesimpulan:
.......................................... Persyaratan: bila tidak dinyatakan waktu untuk menghancurkan keenam
tablet, maka < 15 menit untuk tablet tidak bersalut (Anonim, 1995, hal 1086).

I. PEMBAHASAN
1. Jelaskan tujuan praktikum yang dilakukan (sebagai pengantar)
2. Jelaskan metode pembuatan tablet yang digunakan dan kelebihannya apa.
3. Menjelaskan fungsi setiap langkah kerja yang dilakukan dalam pembuatan tablet.
4. Fungsi setiap bahan dijelaskan.
5. Menjelaskan fungsi tiap pengujian yang dilakukan
6. Membandingkan hasil dengan standarnya (bila berbeda dengan standar, dicari alasan yang rasional,
yang bukan karena human error)

J. KESIMPULAN
Dibuat ringkas dalam 1 kalimat.
Misal:
Pembuatan tablet parasetamol yang dibuat dengan cara granulasi basah dihasilkan tablet yang telah
memenuhi 3 persyaratan uji sediaan tablet, hanya saja pada kerapuhan belum memenuhi persyaratan
dikarenakan bahan pengikat yang kurang.

K. DAFTAR PUSTAKA
Minimal 5 referensi
Nama pengarang, tahun, judul, penerbit, kota penerbit
PEMBUATAN DAN EVALUASI TABLET VITAMIN C 50 MG
BOBOT TABLET 200 MG SEBANYAK 50 TABLET
DENGAN METODE CETAK LANGSUNG

A. Tujuan
1. Mahasiswa mampu membuat tablet vitamin C 50 mg dengan metode cetak langsung
2. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi tablet vitamin C yang telah dibuat

B. Tinjauan Pustaka
Minimal yang harus dicantumkan:
1. Pengertian tablet
2. Komponen tablet
3. Metode-metode pembuatan tablet
4. Penjelasan tentang cetak langsung
5. Macam-macam pengujian sediaan tablet
6. Monografi zat aktif (acidum ascorbicum = khasiat, pemerian, kelarutan, penyimpanan)
Setiap akhir kalimat dalam paragraf harus dicantumkan referensinya (Pengarang, tahun,
halaman).

C. FORMULASI
1. Resep Standar
ACIDI ASCORBICI COMPRESSI
Tablet Asam Askorbat
Tablet Vitamin-C

Komposisi. Tiap tablet mengandung :


Acidum ascorbicum 50 mg
Zat tambahan yang cocok secukupnya
Penyimpanan. Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.
Dosis. 1 sampai 4 kali sehari 1 tablet (Anonim,1978, hal 8)

2. Desain Formula

Tiap tablet 200 mg mengandung :


Acidum ascorbicum 50 mg (Anonim, 1978, hal 8)
Amprotab 15 % (Rowe, et al, 2009, hal 686)
Talk 2% (Rowe, et al, 2009, hal 728)
Mg stearat 1% (Rowe, et al, 2009, hal 404)
Avicel pH 101 ad 200 mg (Rowe, et al, 2009, hal 130)

D. PERHITUNGAN dan PENIMBANGAN BAHAN

Bahan Perhitungan 1 Tablet 1xFormula 4xFormula


1 tablet (50 tablet) (200 tablet)
Acidum ascorbicum 50mg 50mg 2,50 gram 10,00 gram
Amprotab 15% x 200mg 30mg 1,50 gram 6,00 gram
Talk 2% x 200mg 4mg 0,20 gram 0,80 gram
Mg stearat 1% x 200mg 2mg 0,10 gram 0,40 gram
Avicel pH 101 200 - (50 + 30 + 4 + 2) mg 114mg 5,70 gram 22,80 gram
Keterangan: 4x formula karena mesin cetak tablet masih manual, belum otomatis, sehingga akan
banyak kehilangan bahan untuk proses pencetakan tablet

E. BAHAN dan ALAT


1. Bahan dan alat untuk pembuatan tablet
2. Bahan dan alat untuk evaluasi tablet
F. CARA KERJA

Acidum ascorbicum + Avicel pH 101 campur ad homogen dalam baskom plastik

+ amprotab campur ad homogen

+ (talk dan mg stearat)

homogenkan dan siap cetak

evaluasi tablet

G. EVALUASI SEDIAAN
1. Uji keseragaman bobot tablet (20 tablet)
Timbang 20 tablet satu persatu, hitung bobot rata-rata tiap tablet (Anonim, 1979, hal.....)

Bobot rata-rata Penyimpangan bobot rata-rata (%)


A B
151 mg – 300 mg 7,5% 15%

2. Uji kerapuhan tablet (20 tablet)


Ambil 20 tablet dibebas debukan satu persatu kemudian timbang ke 20 tablet tersebut (W1). Tablet
dimasukkan dalam friabilator, putar dengan kecepatan 25 rpm selama 4 menit. Tablet dibersihkan
lagi dan ditimbang (W2) (Lachman, 1994, hal ....).

3. Uji kekerasan tablet (5 tablet)


Dilakukan pada 5 buah tablet dengan alat hardness tester yang diujikan satu persatu. Ukur
kekerasannya (Lachman, 1994, hal ....).

4. Uji waktu hancur (6 tablet)


Masukkan satu tablet pada masing-masing tabung dari keranjang, masukkan satu cakram pada tiap
tabung dan jalankan alat, gunakan air bersuhu 370 ± 20 sebagai media, kecuali dinyatakan
menggunakan cairan lain dalam masing-masing monografi. Pada akhir batas waktu seperti yang
tertera dalam monografi, angkat keranjang dan amati semua tablet; semua tablet harus hancur
sempurna (Anonim, 1979, hal 1086).

H. HASIL dan PERHITUNGAN


1. Uji keseragaman bobot

Tablet 1 ........... mg Tablet 11 ........... mg


Tablet 2 ........... mg Tablet 12 ........... mg
Tablet 3 ........... mg Tablet 13 ........... mg
Tablet 4 ........... mg Tablet 14 ........... mg
Tablet 5 ........... mg Tablet 15 ........... mg
Tablet 6 ........... mg Tablet 16 ........... mg
Tablet 7 ........... mg Tablet 17 ........... mg
Tablet 8 ........... mg Tablet 18 ........... mg
Tablet 9 ........... mg Tablet 19 ........... mg
Tablet 10 ........... mg Tablet 20 ........... mg
Misal:
Bobot rata-rata 20 tablet = 201,79 mg
Range A = 7,5% x 201,79 mg = .... mg
Batas atas = 201,79 mg + ..... mg = ..... mg (lihat data apakah ada yang di atas nilai ini)
Batas bawah = 201,79 mg - ..... mg = ..... mg (lihat data apakah ada yang di atas nilai ini)
Range A = ......... mg - ........ mg
Range B = 15% x 201,79 mg = ..... mg
Batas atas = 201,79 mg + ..... mg = ..... mg (lihat data apakah ada yang di atas nilai ini)
Batas bawah = 201,79 mg - ..... mg = ..... mg (lihat data apakah ada yang di atas nilai ini)
Range B = ......... mg - ........ mg
Ada berapa tablet yang keluar ketentuan di atas ? sebutkan, kemudian buat kesimpulan

Persyaratan :
Jika ditimbang satu persatu, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing-masing bobotnya
menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan pada kolom A dan tidak
ada 1 tabletpun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata lebih besar dari harga yang
ditetapkan pada kolom B (Anonim, 1979).
Kesimpulan :
ada berapa tablet yang di luar A dan B (memenuhi persyaratan tidak)
2. Uji kerapuhan tablet (20 tablet)
Misal:
W1 = .... mg
W2 = .... mg
% kerapuhan = W1 – W2 x 100%
W1
= (201,79 – 199,79) mg x 100% = 0,99 %
201,79 mg
Kesimpulan:
0,99% > 0,8% berarti tablet tidak memenuhi persyaratan untuk uji kerapuhan (Lachman, 1994,hal...)
3. Uji Kekerasan (5 tablet)
Tablet 1 = ..... Kg
Tablet 2 = ..... Kg
Tablet 3 = ..... Kg Rata-rata kekerasan tablet = ..... Kg
Tablet 4 = ..... Kg
Tablet 5 = ..... Kg
Kesimpulan:
..................................... Persyaratan: 4 – 8 Kg (Lachman, 1994,hal...).
4. Uji Waktu Hancur (6 tablet)
Waktu hancur tablet parasetamol adalah ..... menit.
Kesimpulan:
.......................................... Persyaratan: bila tidak dinyatakan waktu untuk menghancurkan keenam
tablet, maka < 15 menit untuk tablet tidak bersalut (Anonim, 1995, hal 1086).

I. PEMBAHASAN
1. Jelaskan tujuan praktikum yang dilakukan (sebagai pengantar)
2. Jelaskan metode pembuatan tablet yang digunakan dan kelebihannya apa.
3. Menjelaskan fungsi setiap langkah kerja yang dilakukan dalam pembuatan tablet.
4. Fungsi setiap bahan dijelaskan.
5. Menjelaskan fungsi tiap pengujian yang dilakukan
6. Membandingkan hasil dengan standarnya (bila berbeda dengan standar, dicari alasan yang rasional,
yang bukan karena human error)

J. KESIMPULAN
Dibuat ringkas dalam 1 kalimat.
Misal:
Pembuatan tablet acidum ascorbicum yang dibuat dengan cara cetak langsung dihasilkan tablet yang
telah memenuhi 3 persyaratan uji sediaan tablet, hanya saja pada kerapuhan belum memenuhi
persyaratan dikarenakan bahan pengikat yang kurang.
K. DAFTAR PUSTAKA
Minimal 5 referensi
Nama pengarang, tahun, judul, penerbit, kota penerbit

FUNGSI BAHAN
(dipelajari untuk pembahasan dan ketika ditanya oleh penguji saat desain formula)

Acidum ascorbicum Acidum ascorbicum Zat aktif


Amprotab Starch Zat penghancur
Talk Talc Zat pelincir ( glidan, adheren )
Mg stearat Magnesium Stearat Zat pelincir ( lubrikan )
Avicel pH 101 Cellulose, Mycrocrystalline Zat pengisi dan pengikat
PEMBUATAN DAN EVALUASI SIRUP PARACETAMOL 120 mg SEBANYAK 60 mL

A. Tujuan
1. Mahasiswa mampu membuat sirup parasetamol 120 mg
2. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi sirup parasetamol yang telah dibuat

B. Tinjauan Pustaka
Minimal yang harus dicantumkan:
1. Pengertian sirup
2. Komponen sirup
3. Metode pembuatan sirup
4. Macam-macam pengujian sediaan sirup
5. Monografi zat aktif (parasetamol = khasiat, pemerian, kelarutan, penyimpanan)
Setiap akhir kalimat dalam paragraf harus dicantumkan referensinya (Pengarang, tahun,
halaman).

C. FORMULASI
1. Resep Standar
Paracetamol (= Acetaminophen) Syrup for Children
(2.5 % = 250 mg/10 ml)

Paracetamol, crystalline 2.5 g


Kollidon 25 or Kollidon 30 [1] 30.0 g
Glycerol 6.0 g
Sodium cyclamate 4.0 g
Orange flavour < 0.1 g
Raspberry flavour 0.2 g
Water 57.5 g (Buhler, 1998, hal 316)

2. Desain Formula

Tiap 60 ml sirup mengandung :


Acetaminophenum 1,44 g (Anonim, 1978, hal 3)
Propylenglikol 15 % (Rowe, et al, 2009, hal 592)
Sodium benzoat 0,2 % (Rowe, et al, 2009, hal 627)
Orange flavour qs
Orange colour qs
Sirupus simplex ad 60 mL (Anonim, 1978, hal 97; Rowe, et al, 2009, hal 704 )

D. PERHITUNGAN dan PENIMBANGAN BAHAN

Bahan Perhitungan 1 x Formula 2 x Formula


1x Formula
Parasetamol 120 mg x 60mL/5mL 1,44 gram 2,88 gram
Propylenglikol 15% x 60 mL 9 mL 18 mL
Sodium benzoat 0,2% x 60 0,12 gram 0,24 gram
Orange flavour 3 tetes 3 tetes 6 tetes
Orange colour 2 tetes 2 tetes 4 tetes
Sirupus simplex 60 – (1,44 + 9 + 0,12) mL 49,44 mL/ 98,88 mL/
ad 60 mL ad 120 mL

E. BAHAN dan ALAT


1. Bahan dan alat untuk pembuatan sirup
2. Bahan dan alat untuk evaluasi sirup
F. CARA KERJA

Kalibrasi botol 120 ml dan 60 ml

Parasetamol + Propylenglikol gerus ad homogen dalam mortir

+ Sodium Benzoat gerus ad homogen

evaluasi kejernihan sirup

+ colouring dan flavour

masukkan dalam botol + aquadest ad 120 ml

evaluasi sirup

G. EVALUASI SEDIAAN
1. Uji kejernihan
Tempatkan sejumlah sirup sebelum ditambahkan pewarna maupun perasa ke dalam gelas beaker.
Amati penampilan sirup dengan diberi latar belakang warna hitam, apakah terdapat butiran2 kecil.

2. Uji organoleptis
Tempatkan sejumlah sirup dalam gelas beaker. Amati secara fisik penampilan sirup (warna, wujud,
bau dan rasa). Kemudian catat hasil pengamatan.

3. Uji pH
Celupkan kertas pH universal pada sirup, biarkan naik hingga batas indikator teratas. Catat hasil
pengamatan.

4. Uji bobot jenis (3x replikasi)


Timbang piknometer yang bersih dan kering dengan seksama. Isi piknometer dengan aquadest/sirup
hingga penuh, lalu direndam dengan air es sehingga suhunya di bawah suhu percobaan (20 0C).
Kemudian piknometer dikeluarkan dari rendaman air es, biarkan suhunya naik mencapai suhu kamar.
Air yang menempel pada piknometer diusap dan ditimbang dengan seksama.

5. Uji viskositas (3x replikasi)


Tuang aquadest/sirup ke dalam viskometer sampai batas atas pipa kapiler. Tuang kembali ke dalam
gelas beaker. Isi kembali viskometer dengan aquadest/sirup sampai batas bawah kapiler. Tutup
lubang pipa kapiler dan tuangkan sisa aquadest/sirup. Kemudian stopwatch dihidupkan bersamaan
dengan dibukanya pipa kapiler. Catat waktu yang dibutuhkan aquadest/sirup untuk mencapai batas
atas pipa kapiler.

H. HASIL dan PERHITUNGAN


1. Uji kejernihan
- Tidak nampak adanya butiran-butiran kecil dalam sediaan

2. Uji organoleptis
- Wujud :
- Bau :
- Rasa :

3. Uji pH
- pH sirup yang dibuat adalah ....
4. Uji bobot jenis
Aquadest
ρ air = 0,997 (Anonim, 1995)

Massa pikno kosong Massa pikno + isi Massa isi Volume pikno
(sebelum perlakuan) (setelah perlakuan) (aquadest)
R1 R2 R3 Rt R1 R2 R3 Rt R1 R2 R3 Rt Vp = mr / ρ
.. g .. g .. g .. g .. g .. g .. g .. g .. g .. g .. g .. g ...... mL

Sirup
Massa pikno kosong Massa pikno + isi Massa isi Bobot jenis sirup
(sebelum perlakuan) (setelah perlakuan) (sirup)
R1 R2 R3 Rt R1 R2 R3 Rt R1 R2 R3 Rt ρ = mr / Vp
.. g .. g .. g .. g .. g .. g .. g .. g .. g .. g .. g .. g ...... g/mL

5. Uji viskositas

𝜼k/aquadest pada suhu 300C = 0,8007 cps (Anonim, 1979, hal 770)
Aquadest Sirup
t1 t12 t3 tr t1 t2 t3 tr
....... detik ....... detik ....... detik ....... detik ....... detik ....... detik ....... detik ....... detik

ηu ρu. tu
=
ηk ρk . tk

ρ zat
d zat=
ρ air

I. PEMBAHASAN
1. Jelaskan tujuan praktikum yang dilakukan (sebagai pengantar)
2. Jelaskan metode pembuatan sirup yang digunakan dan kelebihannya sediaan sirup
3. Menjelaskan fungsi setiap langkah kerja yang dilakukan dalam pembuatan sirup.
4. Fungsi setiap bahan dijelaskan.
5. Menjelaskan fungsi tiap pengujian yang dilakukan
6. Membandingkan hasil dengan standarnya (bila berbeda dengan standar, dicari alasan yang rasional,
yang bukan karena human error)

J. KESIMPULAN
Dibuat ringkas dalam 1 kalimat.
Misal:
Sirup parasetamol yang dibuat telah memenuhi persyaratan yang ditentukan.

K. DAFTAR PUSTAKA
Minimal 5 referensi
Nama pengarang, tahun, judul, penerbit, kota penerbit

FUNGSI BAHAN

Acetaminophenum Acetaminophenum Zat aktif


Propilenglikol Propylen Glycol Pembasah Zat Aktif
Sodium benzoat Sodium benzoat Zat pengawet
Sirupus simplex Sucrose Zat pemanis
PEMBUATAN DAN EVALUASI SUSPENSI KLORAMFENIKOL 125 mg SEBANYAK 60 mL

A. Tujuan
1. Mahasiswa mampu membuat suspensi kloramfenikol 125 mg
2. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi suspensi kloramfenikol yang telah dibuat

B. Tinjauan Pustaka
Minimal yang harus dicantumkan:
1. Pengertian suspensi
2. Komponen suspensi
3. Metode pembuatan suspensi
4. Macam-macam pengujian sediaan suspensi
5. Monografi zat aktif (kloramfenikol = khasiat, pemerian, kelarutan, penyimpanan)
Setiap akhir kalimat dalam paragraf harus dicantumkan referensinya (Pengarang, tahun,
halaman).

C. FORMULASI
1. Resep Standar

CHLORAMPHENICOLI SUSPENSION
Suspensi Kloramfenikol

Komposisi. Tiap 5 ml mengandung:


Chloramphenicoli Palmitas setara dengan
Chloramphenicolum 125 mg
Carboxymethylcellulosum Natricum 50 mg
Polysorbatum-80 25 mg
Propylenglicolum 1 g
Sirupus simplex 1,5 g
Aqua destillata hingga 5 ml
Penyimpanan. Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.
Dosis. 3 x sehari 1 sendok teh
Catatan. 1. Pada etiket harus juga tertera:
a. Kesetaraan kloramfenikol
b. Daluwarsa
2. 1,74 g Kloramfenikol palmitat setara dengan lebih kurang 1g kloramfenikol
(Anonim, 1978, hal 66)

2. Desain Formula

Tiap 60 mL suspensi mengandung :


Chloramphenicoli Palmitas 2,61 g (Anonim, 1978, hal 66)
Carboxymethylcellulosum Natricum 0,5 % (Rowe, et al, 2009, hal 119)
Polysorbatum-80 0,5 % (Rowe, et al, 2009, hal 550)
Propylenglicolum 15 % (Rowe, et al, 2009, hal 592)
Sirupus simplex 50 % (Rowe, et al, 2009, hal 704)
Na benzoat 0,2 % (Rowe, et al, 2009, hal 627)
Strawbery flavour qs
Strawbery colour qs
Aqua destila ad 60 mL (Anonim, 1978, hal 66)
D. PERHITUNGAN dan PENIMBANGAN BAHAN

Bahan Perhitungan 1 x Formula 2 x Formula


1x Formula
Chloramphenicoli Palmitas (0,125 g x 60/5) x 1,74 2,61 gram 5,22 gram
Na CMC 0,5% x 60 0,3 gram 0,6 gram
Polysorbatum-80 0,5% x 60 0,3 gram 0,6 gram
Propylenglicolum 15% x 60 9 gram 18 gram
Sirupus simplex 50% x 60 30 gram 60 gram
Na benzoat 0,2% 0,2% x 60 0,12 gram 0,24 gram
Strawbery flavour 3 tetes 3 tetes 6 tetes
Strawbery colour 2 tetes 2 tetes 4 tetes
Aqua destilata 60 – (2,61+0,3+0,3+9+30+ 17,67 cc/ 35,34 cc/
0,12) ad 60 cc ad 120 cc

E. BAHAN dan ALAT


1. Bahan dan alat untuk pembuatan suspensi
2. Bahan dan alat untuk evaluasi suspensi

F. CARA KERJA
Kalibrasi botol 120 ml dan 60 ml

Buat suspending agent (Na CMC + sebagian aquadest panas)

Kloramfenikol palmitat + Propylenglikol gerus ad homogen dalam mortir

+ polysorbat 80 campur ad homogen

+ suspending agent gerus ad homogen

+ sodium benzoat gerus ad homogen

+ sirupus simpleks gerus ad homogen

colouring + flavouring

masukkan dalam botol + aquadest ad 120 ml

evaluasi suspensi

G. EVALUASI SEDIAAN
1. Uji organoleptis
Tempatkan sejumlah suspensi dalam gelas beaker. Amati secara fisik penampilan suspensi (warna,
wujud, bau dan rasa). Kemudian catat hasil pengamatan.

2. Uji pH
Celupkan kertas pH universal pada suspensi, biarkan naik hingga batas indikator teratas. Catat hasil
pengamatan.

3. Uji sedimentasi
Ambil 10 mL sediaan yang sudah dikocok dulu sebelumnya dan masukkan ke dalam tabung reaksi
berskala. Diamkan dan tutup rapat tabung reaksi dengan aluminium foil. Catat tinggi sedimentasi
pada hari ke-1 (menit ke-5, 10, 15, 30,45,60) dan ke-2.
4. Uji bobot jenis (3x replikasi)
Timbang piknometer yang bersih dan kering dengan seksama. Isi piknometer dengan
aquadest/suspensi hingga penuh, lalu direndam dengan air es sehingga suhunya di bawah suhu
percobaan (200C). Kemudian piknometer dikeluarkan dari rendaman air es, biarkan suhunya naik
mencapai suhu kamar. Air yang menempel pada piknometer diusap dan ditimbang dengan seksama.

5. Uji viskositas (3x replikasi)


Tuang aquadest/suspensi ke dalam viskometer sampai batas atas pipa kapiler. Tuang kembali ke
dalam gelas beaker. Isi kembali viskometer dengan aquadest/suspensi sampai batas bawah kapiler.
Tutup lubang pipa kapiler dan tuangkan sisa aquadest/suspensi. Kemudian stopwatch dihidupkan
bersamaan dengan dibukanya pipa kapiler. Catat waktu yang dibutuhkan aquadest/suspensi untuk
mencapai batas atas pipa kapiler.

6. Penentuan ukuran partikel


Menurut metode mikroskopis. Suspensi diencerkan atau tidak diencerkan, diperiksa di bawah
mikroskop. Diletakkan mikrometer untuk memperlihatkan ukuran partikel suspensi. Pemandangan
dalam mikroskop dapat diproyeksikan ke sebuah layar di mana partikel-partikel tersebut lebih mudah
diukur, atau pemotretan bisa dilakukan dari slide yang sudah disiapkan dan diproyeksikan ke layar
untuk diukur.

H. HASIL dan PERHITUNGAN


1. Uji organoleptis
- Wujud :
- Bau :
- Rasa :

2. Uji pH
- pH suspensi yang dibuat adalah ....

3. Uji bobot jenis


Aquadest
ρ air = 0,997 (Anonim, 1995)

Massa pikno kosong Massa pikno + isi Massa isi Volume pikno
(sebelum perlakuan) (setelah perlakuan) (aquadest)
R1 R2 R3 Rt R1 R2 R3 Rt R1 R2 R3 Rt Vp = mr / ρ
.. g .. g .. g .. g .. g .. g .. g .. g .. g .. g .. g .. g ...... mL

Suspensi
Massa pikno kosong Massa pikno + isi Massa isi Bobot jenis
(sebelum perlakuan) (setelah perlakuan) (suspensi) suspensi
R1 R2 R3 Rt R1 R2 R3 Rt R1 R2 R3 Rt ρ = mr / Vp
.. g .. g .. g .. g .. g .. g .. g .. g .. g .. g .. g .. g ...... g/mL

4. Uji viskositas

𝜼k/aquadest pada suhu 300C = 0,8007 cps (Anonim, 1979, hal 770)
Aquadest Suspensi
t1 t12 t3 tr t1 t2 t3 tr
....... detik ....... detik ....... detik ....... detik ....... detik ....... detik ....... detik ....... detik

ηu ρu. tu
=
ηk ρk . tk
I. PEMBAHASAN
1. Jelaskan tujuan praktikum yang dilakukan (sebagai pengantar)
2. Jelaskan metode pembuatan suspensi yang digunakan dan kelebihannya sediaan suspensi
3. Menjelaskan fungsi setiap langkah kerja yang dilakukan dalam pembuatan suspensi.
4. Fungsi setiap bahan dijelaskan.
5. Menjelaskan fungsi tiap pengujian yang dilakukan
6. Membandingkan hasil dengan standarnya (bila berbeda dengan standar, dicari alasan yang rasional,
yang bukan karena human error)

J. KESIMPULAN
Dibuat ringkas dalam 1 kalimat.
Misal:
Suspensi kloramfenikol yang dibuat telah memenuhi persyaratan yang ditentukan.

K. DAFTAR PUSTAKA
Minimal 5 referensi
Nama pengarang, tahun, judul, penerbit, kota penerbit

FUNGSI BAHAN

Chloramphenicoli palmitas Chloramphenicoli palmitas Zat aktif


Carboxymethylcellulosum Natricum Carboxymethylcellulosum Sodium Suspending agent
Polysorbatum-80 Polyoxyethylene Sorbiton Fatty... Stabilizer
Propilenglikol Propylen Glycol Pembasah Zat Aktif
Na benzoat Sodium benzoat Zat pengawet
Sirupus simplex Sucrose Zat pemanis
PEMBUATAN DAN EVALUASI EMULSI OLEUM IECORIS ASELLI SEBANYAK 60 mL

A. Tujuan
1. Mahasiswa mampu membuat emulsi oleum iecoris aselli
2. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi emulsi oleum iecoris aselli yang telah dibuat

B. Tinjauan Pustaka
Minimal yang harus dicantumkan:
1. Pengertian emulsi
2. Tipe emulsi
3. Komponen emulsi
4. Macam-macam metode pembuatan emulsi
5. Jelaskan secara rinci metode gom kering
6. Macam-macam pengujian sediaan emulsi
7. Monografi zat aktif (oleum/ minyak ikan = khasiat, pemerian, kelarutan, penyimpanan)
Setiap akhir kalimat dalam paragraf harus dicantumkan referensinya (Pengarang, tahun,
halaman).

C. FORMULASI
1. Resep Standar

OLEI IECORIS EMULSUM


Emulsi Minyak Ikan

Komposisi. Oleum lecoris aselli 100 g


Glycerolum 10 g
Gummi arabicum 30 g
Oleum cinnamomi gtt VI
Aqua destilata ad 215g
Penyimpanan. Dalam wadah tertutup rapat
Dosis. 3 x sehari 15 ml
Catatan. 1. Serbuk Gomarab dapat diganti dengan emulgator lain
2. Ditambahkan zat pengawet yang cocok (Anonim, 1978, hal 217)

2. Desain Formula
Tiap 60 mL emulsi mengandung :
Oleum lecoris aselli 27,91 g (Anonim, 1978, hal 217)
Glycerolum 5 % (Rowe, et al, 2009, hal 291)
Gummi arabicum 10 % (Rowe et al, 2009, hal 1)
Na benzoat 0,2 % (Rowe, et al, 2009, hal 627)
Strawbery flavour qs
Strawbery colour qs
Aqua destilata ad 60 mL (Anonim, 1978, hal 217)

D. PERHITUNGAN dan PENIMBANGAN BAHAN


Bahan Perhitungan 1 x Formula 2 x Formula
1x Formula
Oleum lecoris aselli 100 g x (60/ 215) 27,91 gram 55,82 gram
Glycerolum 5% x 60 3 gram 6 gram
Gummi arabicum 10% x 60 6 gram 12 gram
Na benzoat 0,2% x 60 ml 0,12 gram 0,24 gram
Strawbery flavour 3 tetes 3 tetes 6 tetes
Strawbery colour 2 tetes 2 tetes 4 tetes
Aqua destilata 60 – (27,91+3+6+0,12) 22,97 mL/ 45,94 mL/
ad 60 mL ad 120 mL
E. BAHAN dan ALAT
1. Bahan dan alat untuk pembuatan emulsi
2. Bahan dan alat untuk evaluasi emulsi

F. CARA KERJA
Kalibrasi botol 120 ml dan 60 ml

Oleum iecoris aselli + Glycerolum campur ad homogen dalam mortir panas

+ gummi arabicum sedikit demi sedikit ad homogen

+ aquadest panas sedikit demi sedikit

+ sodium benzoat gerus ad homogen

colouring + flavouring

masukkan dalam botol + aquadest ad 120 ml

evaluasi emulsi

G. EVALUASI SEDIAAN
1. Uji organoleptis
Tempatkan sejumlah emulsi dalam gelas beaker. Amati secara fisik penampilan suspensi (warna,
wujud, bau dan rasa). Kemudian catat hasil pengamatan.

2. Uji pH
Celupkan kertas pH universal pada emulsi, biarkan naik hingga batas indikator teratas. Catat hasil
pengamatan.

3. Uji stabilitas emulsi


Setelah emulsi dibuat kemudian masukkan dalam tabung reaksi berskala, kemudian disimpan pada
suhu kamar. Jika pada hari ke-2 timbul (creaming, breaking, koalesen) maka stabilitas emulsi tidak
begitu baik.

4. Uji bobot jenis (3x replikasi)


Timbang piknometer yang bersih dan kering dengan seksama. Isi piknometer dengan
aquadest/emulsi hingga penuh, lalu direndam dengan air es sehingga suhunya di bawah suhu
percobaan (200C). Kemudian piknometer dikeluarkan dari rendaman air es, biarkan suhunya naik
mencapai suhu kamar. Air yang menempel pada piknometer diusap dan ditimbang dengan seksama.

5. Uji viskositas (3x replikasi)


Tuang aquadest/emulsi ke dalam viskometer sampai batas atas pipa kapiler. Tuang kembali ke dalam
gelas beaker. Isi kembali viskometer dengan aquadest/emulsi sampai batas bawah kapiler. Tutup
lubang pipa kapiler dan tuangkan sisa aquadest/emulsi. Kemudian stopwatch dihidupkan bersamaan
dengan dibukanya pipa kapiler. Catat waktu yang dibutuhkan aquadest/emulsi untuk mencapai batas
atas pipa kapiler.

6. Uji tipe emulsi


Metode ini berdasarkan prinsip bahwa suatu emulsi akan bercampur dengan yang menjadi fase
luarnya. Sebagian emulsi diambil masukkan dalam gelas beaker kemudian ditambahkan dengan air.
Bila tercampur dan encer maka emulsi tipe M/A, tapi bila pecah maka emulsi tipe A/M.
H. HASIL dan PERHITUNGAN
1. Uji organoleptis
- Wujud :
- Bau :
- Rasa :

2. Uji pH
- pH emulsi yang dibuat adalah ....

3. Uji stabilitas emulsi


Pengamatan emulsi pada hari kedua tidak terjadi kerusakan seperti creaming, cracking, setelah
pengocokan yang tidak terlalu kuat, sudah bercampur kembali.

4. Uji bobot jenis


Aquadest
ρ air = 0,997 (Anonim, 1995)

Massa pikno kosong Massa pikno + isi Massa isi Volume pikno
(sebelum perlakuan) (setelah perlakuan) (aquadest)
R1 R2 R3 Rt R1 R2 R3 Rt R1 R2 R3 Rt Vp = mr / ρ
.. g .. g .. g .. g .. g .. g .. g .. g .. g .. g .. g .. g ...... mL

Emulsi
Massa pikno kosong Massa pikno + isi Massa isi Bobot jenis
(sebelum perlakuan) (setelah perlakuan) (emulsi) emulsi
R1 R2 R3 Rt R1 R2 R3 Rt R1 R2 R3 Rt ρ = mr / Vp
.. g .. g .. g .. g .. g .. g .. g .. g .. g .. g .. g .. g ...... g/mL

5. Uji viskositas

𝜼k/aquadest pada suhu 300C = 0,8007 cps (Anonim, 1979, hal 770)
Aquadest Emulsi
t1 t12 t3 tr t1 t2 t3 tr
....... detik ....... detik ....... detik ....... detik ....... detik ....... detik ....... detik ....... detik

ηu ρu. tu
=
ηk ρk . tk

6. Uji tipe emulsi


Tipe emulsi yang dibuat adalah ....

I. PEMBAHASAN
1. Jelaskan tujuan praktikum yang dilakukan (sebagai pengantar)
2. Jelaskan metode pembuatan emulsi yang digunakan dan kelebihannya sediaan emulsi
3. Menjelaskan fungsi setiap langkah kerja yang dilakukan dalam pembuatan emulsi.
4. Fungsi setiap bahan dijelaskan.
5. Menjelaskan fungsi tiap pengujian yang dilakukan
6. Membandingkan hasil dengan standarnya (bila berbeda dengan standar, dicari alasan yang rasional,
yang bukan karena human error)

J. KESIMPULAN
Dibuat ringkas dalam 1 kalimat.
Misal:
Emulsi minyak ikan yang dibuat telah memenuhi persyaratan yang ditentukan.
K. DAFTAR PUSTAKA
Minimal 5 referensi
Nama pengarang, tahun, judul, penerbit, kota penerbit

FUNGSI BAHAN

Oleum lecoris aselli Olleum lecoric aselli Zat aktif


Glycerolum Glycerin Pembasah zat aktif
Gummi arabicum Acacia Emulgator
Na benzoat Sodium benzoat Zat pengawet

Anda mungkin juga menyukai