Anda di halaman 1dari 6

Agritechnology 1(1) 2018

ISSN: 2615-885X (cetak), 2620-4738 (online) DOI: https://doi.org/10.51310/agritechnology.v1i1.9

Pengembangan Alat Pemisah Minyak Kelapa Murni/


Virgin Coconut Oil (VCO) Berpengaduk

Development of Stirred Virgin Coconut Oil Separator

Reniana1* dan Desi Natalia Edowai1

1
Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Papua
Jl. Gunung Salju amban, Manokwari 98314.
*Email : ana_iner@yahoo.com

Abstract
Stirring method is one of several ways to make Virgin Coconut Oil (VCO) without heating process.
The amount of VCO generated from the process can be influenced by several factors such as variety of
coconut, stirring speed, amount of baffle and impeller type. To improve the efficiency of the VCO
separator, it is necessary to develop regarding the modification of the functional part of baffle and
impeller. From the result of this study, it has been developed a VCO- stirred separator with simple
construction. The results showed that best performance of VCO- stirred separator was obtained when
the stirring time was 4 minutes where a sufficient working capacity of 72.50 liters of coconut milk/hour
and yield 17,78% were achieved.

Key words : separator, VCO, coconut, stirring

Abstrak
Metode pengadukan/stirring adalah salah satu cara dalam membuat minyak kelapa murni/Virgin
Coconut Oil (VCO) tanpa melewati proses pemanasan. Banyaknya VCO yang dihasilkan dari proses
ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya jenis kelapa, kecepatan pengadukan, jumlah baffle
dan jenis impeller. Untuk meningkatkan efisiensi kinerjanya maka perlu dilakukan pengembangan
dalam hal modifikasi bagian fungsional berupa baffle dan impeller. Dari hasil penelitian, telah
dihasilkan alat pemisah VCO berpengaduk dengan kinerja dan kontruksi yang sederhana dimana
kinerja terbaik diperoleh pada waktu pengadukan 4 menit dengan kapasitas kerja efektif 72,50 liter
santan/jam dan rendemen hasil 17,78 %.

Kata kunci: alat pemisah, VCO, kelapa, pengadukan

PENDAHULUAN lain-lain. Bahkan minyak kelapa murni


membuktikan keampuhannya untuk mematikan
Virgin Coconut Oil (VCO) atau gerak virus HIV dalam tubuh penderita AIDS.
minyak kelapa murni merupakan produk Aditiya dkk. (2014), menambahkan VCO
diversifikasi kelapa yang memiliki nilai banyak mengandung asam laurat dan asam
ekonomi yang sangat tinggi karena manfaatnya lemak jenuh berantai pendek, sehingga VCO
begitu besar untuk kesehatan tubuh manusia. memiliki peran positif bagi kesehatan manusia
Minyak kelapa murni dapat digunakan sebagai antara lain sebagai antibakteri, antijamur,
bahan baku industri pangan, farmasi dan antiprotozoa, menjaga kesehatan jantung dan
kosmetik terutama untuk perawatan tubuh. pembuluh darah, mencegah osteoporosis,
Hasil penelitian terbaru diketahui bahwa VCO diabetes, liver, dan timbulnya kanker, dapat
yang beraroma gurih dan lembut itu dapat menurunkan berat badan, dan memberikan
meningkatkan metabolisme tubuh serta stamina bagi tubuh. Cahyana (2005),
menanggulangi berbagai penyakit. Anonim menyebutkan bahwa zat yang dominan dalam
(2015), banyak sekali khasiat dari minyak minyak kelapa murni adalah asam laurat,
kelapa murni beberapa diantaranya adalah mencapai 50.33%. Kandungan lain berupa
dapat mengobati gagal ginjal, pengentalan 14.23% asam kaproat, 10.25% asam kaprat,
darah (hiperlipidemia), stroke, diabetes dan 12.91% asam miristat, dan 4.92 asam palmitat.

Pengembangan Alat … 34
Agritechnology 1(1) 2018
ISSN: 2615-885X (cetak), 2620-4738 (online) DOI: https://doi.org/10.51310/agritechnology.v1i1.9

Ada banyak cara yang bisa digunakan putaran pengaduk yang diberikan (rpm)
untuk membuat VCO berkualitas tinggi salah memberikan pengaruh kepada rendemen VCO
satu cara terbaik adalah dengan tanpa melewati yang dihasilkan. Hasil tersebut juga sejalan
proses pemanasan, karena pemanasan dapat dengan hasil penelitian Welasih dan
mengurangi kandungan penting didalamnya. Nurhapsari (2009), dengan metode
Metode pengadukan atau stirring adalah salah sentrifugasi, semakin tinggi putaran (rpm),
satu cara dalam membuat VCO tanpa melewati VCO yang dihasilkan semakin banyak. Faktor
proses pemanasan. Duryanto dkk. (2005), lain dari desain alat pengaduk VCO yang
menuliskan bahwa pemanasan pada suhu 35oC mempengaruhi rendemen minyak kelapa
menyebabkan terurainya asam kaprat, 60oC adalah jumlah baffle dan impeller. Baffle
hilangnya asam kaproat dan 80oC asam kaprilat adalah sirip dalam tabung pengaduk yang
menguap. Sedangkan asam laurat hilang saat mempunyai fungsi untuk menghasilkan aliran
pemanasan pada suhu 300oC dengan suhu turbulen bahan. Prinsip kerjanya adalah
mendidih minyak kelapa adalah 240oC. menahan atau menghalangi aliran cairan bahan
Purwanto (2006) menambahkan bahwa dengan yang dihasilkan oleh putaran impeller
pemanasan, menghasilkan minyak berbau pengaduk sehingga pola aliran dapat berbelok
menyengat (gosong) dan warnanya kurang atau bergejolak (aliran turbulen). Semakin
bening (kekuningan). Untuk memperoleh bergejolak aliran bahan maka minyak akan
kualitas VCO yang baik penggunaan panas cepat terpisah dari protein dan air (santan).
diminimalkan atau sama sekali dihilangkan. Menurut Darma (2014), untuk menghasilkan
Berdasarkan SNI (2008) tentang VCO, aliran bahan yang turbulen sejalan dengan
menyatakan bahwa pembuatan VCO tanpa besarnya putaran (rpm) pengaduk dan jumlah
pemanasan atau pemanasan tidak lebih dari 60 baffle dalam tabung pengaduk yang digunakan.
o
C. Bahkan, pola aliran fluida dalam suatu alat
Prinsip metode pengadukan adalah atau sistem dapat digambarkan dengan
putaran atau gerakan sentrifugasi dari simulasi menggunakan Computational Fluid
pengaduk dengan kecepatan optimal 1.500 rpm Dynamic (CFD) (Reniana, 2017). Hasil
menyebabkan emulsi terdispersi atau pecah. penelitian Purwanto (2006), dengan mengaduk
Saat itulah udara sekitar bertindak sebagai santan kelapa dalam tabung tanpa baffle,
koagulan atau untuk menarik protein dari minyak kelapa yang dihasilkan lebih sedikit.
minyak dan air (Cahyana, 2005). Pemisahan Dia juga menambahkan dari dua jenis impeller
secara mekanik ini bisa dikembangkan dengan yang digunakan, impeller jenis baling-baling
peralatan tangki pengaduk biasa atau alat (propeller) menghasilkan rendemen minyak
sentrifugal. Namun secara teknis desain dan kelapa yang lebih tinggi. Hasil ini sejalan
operasional, peralatan pengadukan lebih dengan penggunaan perbandingan ukuran
sederhana daripada sentrifugal. Selain itu, baffle dan diameter tabung yang semakin
banyaknya VCO yang dihasilkan dari proses tinggi.
pengadukan dipengaruhi oleh beberapa faktor Dari penjelasan tersebut maka diperlukan
antara lain yaitu jenis kelapa, kecepatan modifikasi dalam hal rancangan fungsional
pengadukan, jumlah baffle dan jenis impeler (proses sistem) dari alat pengaduk (pemisah)
(Purwanto, 2006). VCO. Bagian fungsional dari alat ini adalah
Salah satu alternatif metode pemisahan impeller pengaduk dan baffle. Modifikasi
minyak dari santannya adalah proses dilakukan dengan menambah jumlah baffle
pengadukan. Gerakan terinduksi dengan pola dalam tabung pengaduk dan menggunakan dua
sirkulasi tertentu akan memberikan efek buah impeller jenis propeller dengan posisi
sentrifugal sehingga minyak, air dan protein menyilang dan berlawanan. Oleh karena itu,
akan terpisah setelah didiamkan beberapa saat. diharapkan akan dihasilkan aliran bahan yang
Pola sirkulasi ini diciptakan perputaran lebih bergejolak atau turbulen yang berdampak
impeller didalam cairan yang teraduk. dapat mempecepat proses pemecahan protein
Banyaknya VCO yang dihasilkan dari proses sehingga minyak lebih cepat terpisah. Menurut
pengadukan dipengaruhi oleh beberapa faktor Purwanto (2006), pemasangan dua buah
antara lain yaitu jenis kelapa, kecepatan impeller dengan arah yang berlawanan akan
pengadukan, jumlah baffle dan jenis impeller menciptakan zona fluida yang sangat turbulen
(Purwanto, 2006). Bregas dkk. (2010), diantara kedua impeller tersebut.
melaporkan bahwa pada perlakuan berbagai
Pengembangan Alat … 35
Agritechnology 1(1) 2018
ISSN: 2615-885X (cetak), 2620-4738 (online) DOI: https://doi.org/10.51310/agritechnology.v1i1.9

METODOLOGI Pembuatan prototipe alat pemisah VCO


tipe pengadukan
Bahan dan Alat
Bagian fungsional (procces system) dari alat
Bahan yang digunakan dalam pemisah VCO ini adalah bagian pengaduk dan
penelitian ini adalah santan kelapa yang baffle. Fungsi dari bagian ini adalah untuk
diperoleh dari daging buah kelapa tua untuk mengaduk santan dengan putaran tinggi
pengujian kinerja alat. Sedangkan bahan untuk menghasilkan aliran turbulen sehingga minyak
pembuatan prototipe alat adalah plat stainless dapat terpisah dari santan (protein dan air).
dengan ketebalan 2 mm, as stainless Putaran atau gerakan sentrifugasi dari
berdiameter 1 cm, besi siku 4 x 4 cm, motor pengaduk dengan kecepatan optimal 1500 rpm
listrik (Hand Drill Kenmaster 600 watt), mur, menyebabkan emulsi terdispersi atau pecah
baut, cat minyak dan lain-lain. Peralatan yang (Cahyana, 2005). Santan adalah merupakan
digunakan meliputi instrumen serta peralatan emulsi minyak dan air yang terikat oleh
perbengkelan guna membuat prototipe alat. protein. Pengaduk yang dibuat merupakan
Sedangkan peralatan yang digunakan dalam impeler jenis propeller yang dirancang
pengujian kinerja meliputi stopwacth, sedemikian rupa menggunakan 2 buah
timbangan digital, gelas ukur, tacometer, kain propeller dengan posisi berlawanan. Baffle
saring, kertas saring, wadah santan dan lain- dibuat sebanyak 6 buah dengan tujuan untuk
lain. meningkatkan pola aliran turbulen bahan.
Metode Penelitian Bagian struktural dari alat ini adalah rangka
Penelitian ini dilakukan dengan (frame), sistem transmisi daya berupa poros
metode ekperimen yang terbagi menjadi 2 yang tersambung langsung dengan sumber
tahap yaitu pembuatan prototipe alat pemisah tenaga penggerak/motor listrik. Rancangan
VCO berpengaduk dan pengujian kinerjanya. prototipe alat yang akan dibuat dapat dilihat
pada Gambar 1.

Gambar 1. Rancangan prototipe alat pemisah VCO tipe pengadukan (1. Motor penggerak, 2.
Poros pengaduk, 3. Tabung pengaduk, 4. Baffle, 5. Impeller 6. Saluran
pengeluran, dan 7. Rangka)

Pengujian kinerja alat menit untuk memisahkan santan kental dengan


air. Kemudian santan kental yang diperoleh
Pengujian dilakukan dengan menggunakan
diukur volumenya dan dimasukkan kedalam
santan kelapa kental yang diperoleh dari
tabung pemisah VCO dan diaduk dengan
daging buah kelapa tua. Santan diperoleh
kecepatan penuh dengan waktu sesuai
dengan cara memarut daging buah kelapa
perlakuan. Perlakuan dilakukan terhadap
menggunakan alat parut kelapa mekanis dan
waktu pengadukan yaitu 4, 8, 12, 16 dan 20
diperas secara manual dengan perbandingan air
menit. Selama pengadukan dilakukan
1:2 (santan diperoleh dari 5 kg kelapa parut).
pengambilan sampel sebanyak 150 ml sesuai
Santan yang diperoleh didiamkan selama 30
perlakuan. Masing-masing perlakuan diulang

Pengembangan Alat … 36
Agritechnology 1(1) 2018
ISSN: 2615-885X (cetak), 2620-4738 (online) DOI: https://doi.org/10.51310/agritechnology.v1i1.9

sebanyak 3 kali. Kemudian sampel digunakan. Pengaduk yang digunakan adalah


ditempatkan kedalam wadah pengendapan dan impeller tipe propeller yang dirancang
diinkubasi selama 24 jam. Setelah proses menyilang dan berlawanan arah. Sedangkan
inkubasi, minyak disaring menggunakan kertas baffle yang digunakan sebanyak 6 buah yang
saring. Minyak yang dihasilkan kemudian terpasang pada dinding tabung pengaduk.
diukur volumenya dengan gelas ukur guna Secara umum kontruksi alat yang dihasilkan
perhitungan rendemen minyak. Perhitungan terbagi menjadi 4 bagian utama yaitu rangka
kapasitas kerja Efektif dan rendemen minyak utama, tabung pengaduk (terpasang baffle),
dihitung dengan persamaan 1 dan 2. sumber penggerak/motor listrik (hand drill),
dan pengaduk (Gambar 2.).
Kapasitas Kerja Efektif (liter/jam) = Bagian proses dari alat ini adalah
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑆𝑎𝑛𝑡𝑎𝑛 (𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟) pengaduk dan baffle, dimana prinsip kerjanya
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑗𝑎𝑚)
(1) (1)
adalah putaran pengaduk yang digerakkan oleh
motor penggerak akan mengaduk santan dan
dengan adanya baffle maka santan akan
Rendemen VCO (%) =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑉𝐶𝑂 (𝑚𝑙) terbentur atau menabraknya sehingga
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑆𝑎𝑛𝑡𝑎𝑛 (𝑚𝑙)
× 100% menghasilkan aliran yang bergejolak
(2) (turbulen). Cara pengoperasian dari alat ini
cukup sederhana dan mudah yaitu santan
dimasukkan kedalam tabung pengaduk,
HASIL DAN PEMBAHASAN kemudian ditutup dan hidupkan motor
penggerak. Apabila waktu pengadukan sudah
Kontruksi Alat Pemisah VCO cukup maka matikan motor penggerak dan
Dari hasil penelitian, telah dihasilkan tuangkan santan dari dalam tabung kedalam
alat pemisah VCO berpengaduk Dari wadah pengedapan melalui kran bagian bawah.
penelitian ini, pengembangan alat terfokus
pada model pengaduk dan jumlah baffle yang

2
3

Gambar 2. Kontruksi Alat Pemisah VCO Tipe Pengadukan (1. Motor penggerak, 2. Poros pengaduk,
3. Baffle, 4. Tabung pengaduk dan 5. Rangka)

Hasil pengujian kinerja alat yang dihasilkan. Kapasitas kerja efektif


Tahapan pengujian kinerja yang sudah merupakan perbandingan antara kapasitas daya
dilakukan pada penelitian ini meliputi tampung santan persatuan waktu kerja.
kapasitas kerja efektif dan rendemen VCO Rendemen VCO merupakan persentese VCO

Pengembangan Alat … 37
Agritechnology 1(1) 2018
ISSN: 2615-885X (cetak), 2620-4738 (online) DOI: https://doi.org/10.51310/agritechnology.v1i1.9

yang dihasilkan dari masing-masing perlakuan kapasitas kerja efektif dan rendemen VCO dari
yang dilakukan. Tabel 1. menunjukkan hasil berbagai perlakuan waktu pengadukan.
pengujian alat pemisah VCO untuk variabel

Tabel 1. Rata-rata kapasitas kerja efektif dan rendemen VCO yang dihasilkan dari berbagai perlakuan
waktu pengadukan.
Kapasitas kerja efektif
Waktu Pengadukan (menit) Rendemen VCO (%)
(liter/jam)
4 72,50 17,78%
8 36,25 15,33%
12 24,17 16,00%
16 18,13 15,11%
20 14,50 16,22%

Tampak terlihat bahwa kapasitas kerja efektif setelah diinkubasi. Prinsip kerjanya adalah
tertinggi diperoleh pada waktu pengadukan 4 putaran pengaduk akan menghasilkan
menit, dan disusul dengan waktu pengadukan aliran/gerakan setrifugal pada bahan, dan
8, 12, 16, dan 20 menit. Tinggi rendahnya dengan adanya baffle maka bahan akan
kapasitas kerja efektif sangat dipengaruhi oleh terbentur atau menabraknya sehingga aliran
waktu proses pengadukan, semakin cepat akan berbelok atau bergejolak. Dengan adanya
pengadukan maka kapasitas kerjanya semakin gerakan tersebut secara terus menerus maka
besar, demikian pula sebaliknya. Pada emulsi santan akan pecah dan protein akan
penelitian ini, rata-rata volume santan yang mengalami koagulasi sehingga minyak akan
digunakan dalam sekali proses adalah 4,83 terpisah. Sedangkan pengaruh waktu
liter. Sedangkan volume tabung pengaduk pengadukan terhadap rendemen VCO
adalah 7,85 liter dengan daya tampung menunjukkan bahwa semakin lama waktu
optimum adalah 5 liter santan. Dari kelima pengadukan, rendemen VCO yang dihasilkan
perlakuan waktu pengadukan, diperoleh cenderung lebih rendah. Hal ini disebabkan
rendemen tertinggi pada waktu 4 menit dengan adanya waktu pengadukan semakin
pengadukan. Beberapa faktor yang lama diduga terjadi proses pencampuran
mempengaruhi tinggi rendahnya rendemen kembali atau terjadi proses homogenisasi dari
selain dari jenis kelapa itu sendiri adalah koagulasi protein dan minyak sehingga
kecepatan putaran pengaduk, jumlah baffle dan diperlukan waktu yang relatif lama pada proses
lamanya proses pengadukan. Dalam penelitian pengendapannya. Menurut Purwanto (2006),
ini, rata-rata kecepatan putaran pengaduk yang pada proses pengadukan, kecepatan
digunakan adalah 1873,5 rpm. Berdasarkan pengadukan pada umumnya akan
hasil penelitian, dengan kecepatan tersebut mempercepat proses homogenisasi campuran.
menunjukkan bahwa semakin cepat waktu Berdasarkan hasil pengamatan, pada waktu
pengadukan maka rendemen VCO yang pengadukan 4 menit, minyak lebih cepat
dihasilkan semakin tinggi. Hal ini menunjukan terpisah dibandingkan perlakuan lain. Hasil
bahwa pengembangan alat pemisah VCO pada tersebut sejalan dengan hasil penelitian Bregas
penelitian ini dapat bekerja dengan baik dalam dkk. (2010), semakin meningkat kecepatan
memisahkan/merusak emulsi protein santan putar pengaduk dan waktu pengadukan yang
dengan waktu yang relatif singkat. Dalam lama justru semakin menurunkan jumlah fraksi
pengembangan, alat ini dirancang VCO yang dihasilkan. Sedangkan Aprilasani
menggunakan 6 buah baffle dan pengaduk dan Adiwarna (2014) melaporkan, pada lama
dirancang menyilang dan berlawanan arah. pengadukan diatas 10 menit terjadi penurunan
Rancangan baffle dan pengaduk tersebut rendemen VCO karena VCO menguap. Hal
ditujukan untuk menghasilkan aliran bahan tersebut dikarenakan semakin lama waktu
yang bergejolak (turbulen) sehingga dapat pengadukan maka semakin besar daya tumbuk
menyebabkan emulsi pada santan atau protein dan gaya gesek antar molekul yang
akan mengalami koagulasi sehingga minyak menyebabkan terjadinya penguapan dan pada
dapat terlepas dari protein dan akan terpisah waktu pengadukan dibawah 10 menit

Pengembangan Alat … 38
Agritechnology 1(1) 2018
ISSN: 2615-885X (cetak), 2620-4738 (online) DOI: https://doi.org/10.51310/agritechnology.v1i1.9

tumbukan dan gesekan antar molekul Khasiat VCO edisi 427 Juni 2005
dikawatirkan belum sempurna sehingga XXXVI.
memperlambat proses denaturasi. Hasil Darma, X. Wang, dan K. Kito. 2014.
penelitian Maradesa dkk. (2014), pembuatan Development of Sago Starch Extractor
VCO dengan pengadukan menggunakan mixer with Stirrer Rotary Blade for
komersial menghasilkan rendemen sebesar Improving Extraction Performance.
10,44%. International Journal of Engineering
and Technology (IJET), Vol 6 No 5
KESIMPULAN Oct-Nov 2014.
Duryanto S., D. Cahyana, O. S. Pandana, dan
Hasil pengembangan alat, telah dihasilkan alat R. N. Apriyanti. 2005. Singkat Khasiat
pemisah VCO berpengaduk dengan kinerja dan VCO. Trubus : Singkat Khasiat VCO
kontruksi yang sederhana. Dari hasil pengujian edisi 427 Juni 2005 XXXVI.
alat, kinerja terbaik diperoleh pada waktu Maradesa R. P., F. Fatimah, dan M. S. Sangi.
pengadukan 4 menit dengan kapasitas kerja 2014. Kualitas Virgin Coconut Oil
efektif 72,50 liter santan/jam dan rendemen (VCO) Sebagai Minyak Goreng yang
hasil 17,78 %. Dibuat dengan Metode Pengadukan
dengan Adanya Penambahan Kemangi
UCAPAN TERIMA KASIH (Ocimum sanctum L.). Jurnal Mipa
Unsrat Online 3 (1) pp. 44-48.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Purwanto D. 2006. Aplikasi Metode
Kemenristekdikti atas dana Hibah Penelitian Pengadukan Pada Proses Pembuatan
Dosen Pemula Tahun Anggaran 2017 Nomor Virgin Coconut Oil. Seminar Nasional
Kontrak 089/SP2H/LT/DPRM/ Teknik Kimia Teknologi Oleo Dan
IV/2017. Petrokimia Indonesia. Pekanbaru, 7-8
Desember 2006.
REFERENSI Reniana, Nursigit Bintoro, dan Joko Nugroho.
2017. Analisis Sistem Aerasi Pada
Aditiya, R., H. Rusmarilin, dan L. N. Limbong. Penyimpanan Gabah dalam Silo
2014. Optimasi Pembuatan Virgin Menggunakan Computatitonal Fluid
Coconut Oil (VCO) Dengan Dynamic (CFD). Jurnal Keteknikan
Penambahan Ragi Roti Pertanian Vol. 5, No. 2. Agustus 2017.
(Saccharomyces cerevisiae) dan Lama pp. 187-194.
Fermentasi Dengan VCO Pancingan. SNI. 2008. Minyak Kelapa Virgin (VCO).
Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian. Standart Nasional Indonesia, SNI 738-
Volume 02. No. 02. pp. 51 – 57. 2008. Badan Standarisasi Nasional
Anonim. 2014. Coconut Oil and Health. Fact (BSN).
Sheet, International Food Information Welasih T., dan Nurhapsari. 2009. Pembuatan
Council Foundation. Virgin Coconut Oil (VCO) dengan
www.foodinsight.org. (diakses tanggal Menggunakan Metode Sentrifugasi.
18 April 2016). Seminar Nasional Implementasi
Aprilisani,Z. dan Adiwarna. 2014. Pengaruh Teknologi Informasi dalam
Lama Waktu Pengadukan dengan Pengembangan Industri Pangan,
Variasi Penambahan Asam Asetat Kimia dan Manufaktur. Surabaya,
dalam Pembuatan Virgin Coconut Oil 25 Nopember 2009.
(VCO) dari Kelapa. Konversi Vol. 3
No. 1. April 2014.
Bregas, S. T., Sembodo, A. Noorlyta dan N. E.
Laila M. 2010. Pengaruh Kecepatan
Putar Pengaduk Proses Pemecahan
Emulsi Santan Buah Kelapa Menjadi
Virgin Coconut Oil (VCO). Jurnal
Ekuilibrium Vol. 9. No. 1. pp. 17 – 22.
Cahyana D. 2005. Virgin Coconut Oil Putaran
Pemecah VCO. Trubus: Singkat
Pengembangan Alat … 39

Anda mungkin juga menyukai