Anda di halaman 1dari 16

TUGAS PAPER

MENILIK PELAKSANAAN HUKUM PERPAJAKAN DALAM


RANGKA MENCAPAI TUJUAN MASYARAKAT YANG ADIL
DAN SEJAHTERA

TEMA:

OPTIMALISASI PERAN DAN FUNGSI HUKUM UNTUK MENCIPTAKAN


MASYARAKAT YANG ADIL DAN MAKMUR

Nama : Anikmah Musfirati

No. absen : 3 (tiga)

Kelas : 1-01

Prodi : D IV Akuntansi

Matkul : Pengantar Ilmu Hukum

Dosen Pembimbing : Abdul Gofar

POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

2017
i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, yang telah memberikan taufik dan
hidayah kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan paper ini dengan baik tanpa
ada halangan yang berarti.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen


pembimbing, Bapak Abdul Gofar, yang telah membimbing dalam pembuatan paper
ini, para partisipan survei yang telah berkenan mengisi form untuk bahan analisis,
serta teman-teman kelas D IV 1-01 yang telah mendukung pembuatan paper ini. Tak
lupa kepada kedua orang tua, yang selalu mendukung penulis untuk selalu
bersemangat menuntut ilmu, terimakasih banyak penulis ucapkan.

Akhirnya, harapan penulis semoga paper ini bermanfaat. Kritik dan saran
yang membangun selalu dinanti penulis untuk kebaikan karya selanjutnya.

Penulis
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii

BAB I......................................................................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG......................................................................................................................1

B. DASAR TEORI.............................................................................................................................2

BAB II.....................................................................................................................................................4

A. METODE PENELITIAN.................................................................................................................4

B. HASIL PENELITIAN......................................................................................................................5

C. ANALISIS....................................................................................................................................9

BAB III..................................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Melihat postur APBN pada tahun tahun terakhir ini, pajak menjadi
pendapatan utama negara dengan target menyumbang lebih dari 50% total
pendapatan negara. Untuk APBN 2017, target penerimaan perpajakan
ditargetkan 85,6% dari total pendapatan. Sedangkan untuk APBN 2018, yang
baru ditetapkan 24 Oktober 2017, target pendapatan sektor perpajakan
mencapai 85,7%. Jika kita tengok kebelakang, APBN 2016 menuliskan 85%
pendapatan perpajakan. Dapat dilihat bahwa jumlah pendapatan negara dari
sektor pajak mengalami peningkatan. Ini membuktikan bahwa peran pajak
sangat vital dalam membangun keuangan Indonesia.

Peraturan perpajakan sebagai hukum yang mengatur segala sesuatu


tentang pajak menjadi sebuah regulator yang diharapkan dapat mewujudkan
tujuannya. Seperti hukum-hukum lainnya, tentu saja ia akan sangat erat
kaitannya dengan tingkah laku masyarakat. Seperti yang teori yang
dikemukakan oleh Marcus Tullius Cicoro (106-43 SM), seorang filsuf serta
ahli hukum dan politik kelahiran Roma, bahwa ubi societas ibi ius. Maksudnya
tiada lain adalah di mana ada masyarakat, di situ ada hukum yang mengatur.
Sejalan dengan beliau, Van Apeldorn juga menyatakan, hukum ada di mana –
mana di seluruh dunia asal ada kehidupan masyarakat manusia.

Namun bagaimana fakta di lapangan berkaitan dengan pelaksanaan


peraturan perpajakan? Apakah sudah benar-benar mengatur masyarakat
dalam bidang perpajakan? Lalu bagaimana efek dari peraturan perundang-
undangan tentang pajak terhadap kesadaran masyarakat akan
kewajibannya? Sudah optimalkah pelaksanaan dari peraturan perpajakan
untuk mencapai tujuan masyarakat yang adil dan makmur?
Pertanyaan-pertanyaan di atas adalah landasan paper ini dibuat.
Diharapkan dengan adanya analisis sederhana ini, dapat menyuguhkan hasil
yang sebenarnya berkaitan dengan optimalisasi peraturan perundang-
undangan perpajakan dan tujuan yang dicapainya.
2

B. DASAR TEORI
1. Pengertian hukum
Mengacu pada apa yang dinyatakan R.Soeroso,S.H dalam bukunya
Pengantar Ilmu Hukum, bahwa sebenarnya para sarjana telah lama
mencari suatu batasan tentang hukum tetapi belum ada yang dapat
memberikan suatu batasan atau definisi yang tepat. Untuk itu penulis akan
meyampaikan kesimpulan dari R.Soeroso,S.H mengenai pengertian
hukum bahwa secara umum hukum dapat diberi definisi sebagai
himpunan peraturan-peraturan yang dibuat oleh yang berwenang, dengan
tujuan untuk mengatur tata kehidupan masyarakat yang mempunyai ciri
memerintah dan melarang serta mempunyai sifat memaksa dengan
meenjatuhkan sanksi hukuman bagi mereka yang melanggarnya.
(R.Soeroso,S.H, 2009, h. 38)
2. Unsur-unsur hukum
Jadi, di dalam hukum terdapat unsur-unsur:
a. Peraturan-peraturan yang dibuat oleh yang berwenang
b. Tujuan mengatur tata tertib kehidupan masyarakat
c. Mempunyai ciri memerintah dan melarang
d. Bersifat memaksa agar ditaati
(R.Soeroso,S.H, 2009, h. 39)
3. Peran hukum
Menurut Soeroso,SH, peran hukum itu tak terhingga ragamnya. Tiap
anggota masyarakat mempunyai hubungan antara satu dengan yang
lainnya (zoon politicon, manusia social). Tiap hubungan tersebut akan
menimbulkan hak dan kewajiban.
Selain itu masing-masing orang memiliki kepentingan yang bermacam-
macam. Kadang kepentingan-kepentingan itu sejalan namun sering juga
berlawanan. Untuk mengurangi kericuhan akibat adanya perbedaan
kepentinga, hukum hadir untuk mengatur dan melindungi masing-masing
kepentingan. Inilah peran hukum, sehingga akan terwujud masyarakat
yang hidup aman, tenteram, damai, adil, dan makmur. Hukum
menghubungkan manusia dengan manusia dan manusia dengan benda-
benda di sekelilingnya. Semua hubungan dan pergaulan tersebut adalah
berkat jasa daripada hukum atau sebaliknya hukum mempunyai peran
3

yang penting atas manusia bermasyarakat. (R.Soeroso,S.H, , 2009, h. 49-


50)
4. Fungsi hukum
Dengan melihat peran hukum dalam masyarakat di bagian sebelumnya,
maka hukum memiliki fungsi:menertibkan dan mengatur pergaulan dalam
masyarakat serta menyelesaikan masalah-masalah yang timbul. Dalam
perkembangan masyarakat, fungsii hukum dapat terdiri dari:
a. Sebagai alat pengatur tata tertib hubungan masyarakat
b. Sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan social lahir dan batin
c. Sebagai sarana penggerak pembangunan
d. Sebagai fungsi kritis
(R.Soeroso,S.H, 2009, h. 53)
5. Tujuan hukum
Hukum ada, baik dibuat ataupun lahir dari masyarakat, pada dasarnya
berlaku dan untuk ditaati, dengan demikian akan tercipta ketentraman dan
ketertiban. (Titik Triwulan Tutik,S.H,M.H, 2006, h. 32)
Pada dasarnya, inti dari pendapat para pakar hukum mengenai tujuan
hukum adalah untuk mencapai kepastian hukum, yaitu mengayomi
masyarakat secara adil dan damai sehingga mendatangkan kebahagiaan
bagi masyarakat. (Titik Triwulan Tutik,S.H,M.H, 2006, h. 33)
6. Sumber-sumber hukum
Sumber hukum dari segi yuridis membedakan sumber hukum menjadi:
a. Sumber hukum materiil
Sumber hukum ini dilihat dari segi isinya, misalnya KUH Pidana segi
materiilnya ialah mengatur tentang pidana umum, kejahatan,dan
pelanggaran sedangkan KUH Perdata mengatur tentang masalah
orang sebagai subyek hukum, perikatan, perjanjian, pembuktian, dan
kadaluarsa.
b. Sumber hukum formal
Sumber hukum ini dilihat dari segi yuridis dalam arti formal yaitu
sumber hukum dari segi bentuknya:
1) Undang-undang
2) Kebiasaan
3) Traktat
4

4) Yuriprudensi
5) Doktrin
(R.Soeroso,S.H, 2009, h. 121)

BAB II
PEMBAHASAN

A. METODE PENELITIAN
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di bab
sebelumnya mengenai pelaksanaan peraturan perundang-undangan
tentang perpajakan, penulis melakukan mini survey (survei kecil) dengan
menggunakan fasilitas google form. Dalam form tersebut, penulis
mengajukan lima pertanyaan, yaitu:
1. Apakah peraturan perundang-undangan tentang pajak sudah sesuai
dengan kondisi masyarakat saat ini?
a. Ya, sudah
b. Belum
c. Tidak tahu
2. Bagaimana pengaruh peraturan perpajakan terhadap tingkat
kesadaran masyarakat untuk membayar pajak?
a. Berpengaruh, mendorong lebih banyak masyarakat wajib pajak
untuk bayar pajak
b. Berpengaruh, karna masyarakat terpaksa
c. Biasa saja
d. Tidak berpengaruh sama sekali
3. Bagaimana dengan pengaruh peraturan perpajakan terhadap
kehidupan masyarakat?
a. Kehidupan masyarakat lebih sejahtera
b. Tingkat kemampuan sosial dan ekonomi lebih merata
c. Tidak terlihat pengaruhnya
d. Tidak berpengaruh sama sekali
4. Apakah anda mendukung adanya peraturan tax amnesty?
a. Ya
b. Tidak
5

c. Tidak tahu
5. Menurut Anda, bagaimana pengaruh peraturan tax amnesty dalam
kehidupan masyarakat?
Tanggapan yang terkumpul nanti akan dianalisis berdasarkan dasar teori
seperti yang ada di bab sebelumnya.

B. HASIL PENELITIAN
Survei berupa formulir disebarkan di kalangan remaja usia 17-20 tahun

dan ada satu partisipan yang berumur 47 tahun. Latar belakang Pekerjaan
mereka rata-rata adalah pekerja dan mahasiswa. Untuk jumlah partisipan,
terkumpul sejumlah 21 partisipan. Berikut adalah sajian diagram hasil
survei.
1. Pertanyaan pertama

2. Pertanyaan kedua
6

3. Pertanyaan ketiga

4. Pertanyaan keempat

5. Pertanyaan kelima
Di bagian ini, para partisipan diminta untuk memberikan jawaban
singkatnya terhadap pertanyaan Menurut Anda, bagaimana pengaruh
peraturan tax amnesty dalam kehidupan masyarakat? Berikut adalah
jawaban dari para partisipan.
7

Pertisipan
Jawaban partisipan
ke-

1. Gatau

Dengan adanya tax amnesty membuat lebih


banyak.masyarakat yg sadar akan kewajiban membayar
pajak Dan membuat org yg selama ini sengaja tidak bayar
2. pajak karena sudah terlanjur terkena denda yg sangat
besar rela until membayar Dan memperbaiki kewajiban
perpajakan mereka, ini akan berdampak.baik until
kedepannya

3. Belum terlihat pengaruhnya

4. Tidak tahu

5.

Berpengaruh pada peningkatan kesejahteraan jika pajsk


6. yg diperoleh pemerintah digunakan untuk sebesar2nya
kepentingan rakyat kelas menengah ke bawah

Berpengaruh pada peningkatan kesejahteraan jika pajsk


7. yg diperoleh pemerintah digunakan untuk sebesar2nya
kepentingan rakyat kelas menengah ke bawah

Berpengaruh pada peningkatan kesejahteraan jika pajsk


8. yg diperoleh pemerintah digunakan untuk sebesar2nya
kepentingan rakyat kelas menengah ke bawah

9. ?
8

Pertisipan
Jawaban partisipan
ke-

10. tax amnesty tidak berpengaruh terhadap masyarakat kecil

11.

12. sangat mendorong masyarakat untuk membayar pajak

13. bikin pusing, tidak ada sosialisasi langsung

tax amnesty kurang efektif menumbuhkan kesadaran


14. pajak. masih ada kemungkinan wajib pajak
menyembunyikan kekayaan mereka.

15. Bisa membantu masyarakat yg punya utang pajak banyak.

Tax Amnesty dapat mengakibatkan masyarakat menjadi


tergantung pada pengampunan pajak, kasarnya tax
amnesty bersifat memanjakan masyarakat. Wajib pajak
mungkin saja berpikir bahwa tidak perlu taat pajak dengan
16. harapan ketika sampai pada kondisi seperti beberapa
waktu lalu, pemerintah akan menerapkan tax amnesty
kembali. Dengan kata lain, tax amnesty tidak memberi
pengaruh signifikan terhadap tingkat kesadaran
masyarakat untuk taat pajak .

17. Maaf saya tidak tahu tax amnesty itu apa

tax amnesti sangat berpengaruh dalam perekonomian


masyarakat indonesia karena dana dari tex amnesty akan
18.
diinvestasikan ke luar negeri dan akan kembali menjadi
kekayaan negara

19. masyarakat menjadi lebih tenang dalam perpajakan


9

Pertisipan
Jawaban partisipan
ke-

Menjadikan masyarakat lebih tertib dalam membayar


20.
pajak

Mungkin akan menambah pendapatan negara secara


21.
signifikan

C. ANALISIS
1. Apakah peraturan perundang-undangan tentang pajak sudah sesuai
dengan kondisi masyarakat saat ini?
Pertanyaan di atas bertujuan untuk mengukur pendapat
masyarakat tentang seberapa sesuai peraturan perundang-
undangan perpajakan dengan keadaan mereka sebagai
masyarakat umum.
Hasil yang muncul menunjukkan sebagian besar partisipan
setuju bahwa peraturan perpajakan telah sesuai dengan kondisi
masyarakat.
Dari sini dapat dilihat bahwa sebagian besar masyarakat
merasa sesuai atau “nyaman” dengan adanya hukum, dalam hal ini
digambarkan dalam bentuk peraturan perpajakan untuk mengatur
perilaku mereka dalam berpajak. Jika sudah merasa sesuai, maka
hukum akan dapat berjalan dengan baik sesuai fungsi dan perannya,
dalam hal ini dapat menjadi pedoman dalam melakukan kegiatan
perpajakan, sehingga dapat mewujudkan tujuannya.
2. Bagaimana pengaruh peraturan perpajakan terhadap tingkat
kesadaran masyarakat untuk membayar pajak?
Pertanyaan ini bermaksud untuk melihat pendapat masyarakat
tentang bagaimana pengaruh hukum terhadap perilaku
masyarakat. Di sini, hukum diwakili oleh peraturan perpajakan dan
perilaku masyarakat sadar hukum diwakili oleh perilaku membayar
pajak.
10

Hasilnya ada dua kelompok besar meskipun tetap ada selisih


angka. Kelompok terbesar mencapai 57,1% dan yang kedua 33,3%.
Kelompok terbesar memilih jawaban : Berpengaruh, mendorong lebih
banyak masyarakat wajib pajak untuk bayar pajak. Sedangkan
kelompok terbesar kedua memilih jawaban: Berpengaruh, karna
masyarakat terpaksa.
Dari angka tersebut dapat dilihat bahwa hukum memiliki
pengaruh dalam kehidupan masyarakat. Dari data tersebut, lebih
banyak masyarakat yang merasa dengan adanya hukum peraturan
perpajakan akan mendorong untuk berperilaku sesuai dengan apa
yang diamanatkan perundang-undangan dengan penuh kesadaran,
dalam hal ini membayar pajak. Di sisi lain, masih banyak pula
kelompok masyarakat yang menganggap bahwa hukum peraturan
perpajakan hanya membuat masyarakat melakukan kewajibannya,
yaitu membayar pajak, namun dengan terpaksa. Sebagai catatan di
sini, bahwa hukum pada dasarnya memang bersifat memaksa dan
mengatur. Namun itu semua demi terciptanya masyarakat yang adil
dan makmur.
3. Bagaimana dengan pengaruh peraturan perpajakan terhadap
kehidupan masyarakat?
Untuk pertanyaan ini, penulis mengharapkan untuk mendapat
jawaban apa pengaruh adanya hukum dalam kehidupan
masyarakat.
Dari kelima pilihan yang tersedia, yang menjadi pilihan para
partisipan sebanyak 55% adalah tingkat kemampuan sosial dan
ekonomi lebih merata. Urutan kedua ditempati oleh pilihan jawaban:
tidak terlihat pengaruhnya, sebesar 45%.
Dari sini dapat dilihat bahwa masyarakat telah paham apa
manfaat pengaruh sebuah instrument hukum, dalam hal ini peraturan
perpajakan. Namun, memang tidak dipungkiri bahwa masih ada
kekurangan dalam pelaksanaannya sehingga mungkin belum terlihat
apa pengaruhnya. Di sinilah tugas kita untuk saling bahu-membahu
melaksanakan hukum yang berlaku demi terciptanya masyarakat yang
adil dan makmur.
11

4. Apakah anda mendukung adanya peraturan tax amnesty?


Tujuan pertanyaan ini adalah melihat apakah masyarakat
mendukung keberadaan hukum yang berlaku atau sebaliknya.
Hasilnya adalah 61,9% menjawab ya, 23,8% menjawab tidak,
dan sisanya menjawab tidak tahu. Dari sini dapat dilihat bahwa
sebagian besar masyarakat telah sadar akan keberadaan hukum
berupa peraturan perundang-undangan tentang pengampunan pajak
atau tax amnesty yang diatur dengan UU No11 tahun 2016 tentang
Pengampunan Pajak dan sebagian besar mendukung atas
pelaksanaan tax amnesty tersebut. Setidaknya, ini adalah hasil yang
positif di mana masyarakat telah mengetahui apa itu peraturan tax
amnesty. Dalam kata lain, masyarakat telah aware soal keberadaan
hukum di lingkungannya, sehingga asumsi bahwa semua orang
dianggap tahu hukum bisa direalisasikan untuk pengoptimalan
pelaksanaan hukum.
5. Menurut Anda, bagaimana pengaruh peraturan tax amnesty dalam
kehidupan masyarakat?
Penulis sengaja meminta para partisipan untuk menjawab
pertanyaan ini dengan jawaban singkat untuk melihat bagaimana
sesungguhnya pendapat masyarakat tentang salah satu peraturan
perpajakan yaitu tax amnesty.
Jawaban yang muncul bermacam-macam seperti yang dapat
dilihat dalam tabel. Sejauh analisis penulis, ada sepuluh jawaban yang
menyatakan hukum akan berpengaruh positif dalam kehidupan
masyarakat. Namun, di antara sepuluh jawaban itu, tiga jawaban
adalah sama. Hal ini mungkin satu partisipan mengirim lebih dari satu
kali dengan jawaban yang sama pula.
Selanjutnya, lima jawaban menunjukkan ketidaktahuan mereka
atas apa itu peraturan tax amnesty, dua pendapat menyatakan ada
pengaruh namun kurang efektif, dua jawaban menyatakan tidak ada
pengaruh dan dua partisipan tidak mengisi.
Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa sebagian masyarakat
telah mampu menilai bagaimana pengaruh keberadaan hukum dalam
masyarakat. Mengenai pendapat yang bervariasi adalah hak setiap
12

orang. Yang menjadi penekanan di sini adalah masyarakat sedikit demi


sedikit telah memahami hukum yang berlaku dan mampu mengambil
sikap terhadap peraturan tersebut.

BAB III
KESIMPULAN

Dari paparan sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa:


 Sebagian masyarakat telah mengerti apa fungsi hukum yang berlaku
dan tujuan diberlakukannya hukum, dalam hal ini tentang perpajakan.
 Diperlukan hukum yang sesuai dengan keadaan masyarakat untuk
dapat dilaksanakan sehingga mencapai tujuan yang dicita-citakan.
 Pengaruh diberlakukannya hukum terhadap kehidupan masyarakat
sudah dapat dirasakan manfaatnya, sesuai peran dan fungsi hukum.
Namun, sosialisasi tentang hukum tersebut tetap harus dilakukan
untuk memaksimalkan potensi terwujudnya tujuan masyarakat yang
adil dan makmur.
13

DAFTAR PUSTAKA

1. R.Soeroso,S.H, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: Sinar Grafika Offset,


2009
2. Titik Triwulan Tutik,S.H,M.H, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: Prestasi
Pustakaraya
3. http://itjen.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2015/12/UU-Tax-Amnesty-
No-11-tahun-2016.pdf
4. http://www.anggaran.depkeu.go.id/content/Publikasi/NK%20APBN/Nota
%20Keuangan%20Dan%20RAPBN%20T.%20A.%202018.pdf
5. https://www.kemenkeu.go.id/rapbn2018

Anda mungkin juga menyukai