Anda di halaman 1dari 2

PEMIRSA,KEMBALI LAGI BERSAMA PELOPOR INDONESIA MEDIA PEMERSATU INTELEKTUAL

PEMBEALA RAKYAT.

DI DUGA,TELAH TERJADI PENYALAH GUNAAN ADD (ANGGARAN DANA DESA)OLEH SALAH


SATU OKNUM MANTAN LURAH DI WILAYAH CISARANTEUN DESA WANGUN JAYA KEC.LEUWI
SADENG-BOGOR – JAWA BARAT

Adanya otonomi daerah,yang dimana telah tertuang dalam UU Nomor 6 tahun 2014 tentang
Desa.dalam hal ini,ruang lingkup pengelolaan keuangan negara bukan lagi hanya sebatas
pada tingkat kementerian hingga kepemerintahan provinsi saja, Melainkan ruang lingkup
pengelolaan keungannya, bertambah pada sektor desa. Dengan adanya ruang pengelolaan
keuangan dana desa,telah menjadi pusat perhatian saat ini, karena hal ini akan menjadi
tantangan baru bagi pemerintahan,khususnya KPK dalam memberantas korupsi.

Dana desa,menjadi hal yang sangat menggiurkan,bagi para oknum untuk melakukan tindak
pidana korupsi.
Telebih di daerah-daerah kecil dan pelosok
Untuk itu, Dana desa sangatlah perlu diawasi dalam pengelolaannya.

Seperti di wilayah cisaranteun,desa wangun jaya kec.leuwi sadeng Bogor-Jawa Barat


ini,Disiyalir telah terjadi,Dugaan penyalah gunaan dana desa sebesar 147 juta rupiah dari
nilai anggaran sebesar 1,3 Triliun Rupiah.

Pasalnya Dana 147 juta tersebut telah di alokasikan utk proyek peng aspalan jalan
lingkungan desa tersebut,namun terdapat kejanggalan dalam Realisasinya baik secara
administrasi maupun dalam teknis kerja nya.

Muhammad Bajri,adalah salah satu kontraktor / pemborong di sekitaran wilayah tersebut,


Yang dimana telah merasa di rugikan dan di bohongi!
Hal tersebut,disampaikan kepada tim PELOPOR INDONESIA selaku advokasi pendampingan
hukum yang telah memberikan kuasa dalam penanganan perkara tersebut.

Kepada Tim Advokasi Pelopor Indonesia Muhamma Bajri menceritakan perihal nya tentang
Kronologis Proyek Pengaspalan Jalan tersebut,Bahwasannya sesuai surat perintah kerja dan
stempel desa yang di buat oleh mantan lurah yang berinisial ( M ) .
Telah menerbitkan surat perintah kerja atau ( SPK ) kepadanya,namun selaku penerima
proyek Muhamma Bajri sudah menyelesaikan pekerjaan tersebut dan sudah serah terima
kepada petugas pengawas TPK dan staf desa untuk pelaporannya sesuai prosedur yang
berlaku.
Ironis nya pihak mantan lurah yang berinisial ( M ) tersebut,belum melakukan pembayaran
untuk pekerjaan tersebut dari bulan april 2020 sampai saat ini.
Jadi,sudah hampir 2 tahun proyek pengaspalan jalan lingkungan tersebut yang di anggap
sudah selesai,namu pihak pemborong (Muhammad Bajri)belum menerima pembayaran
apapun.
Penagihan kepada mantan lurah dan staf desa maupun bendahara sudah di lakukan namun,
selalu di janjikan untuk menunggu anggaran ADD tahap 2 begitu dan begitu alasan nya.

Menurut hasil mediasi yang dilakukan oleh ZULIAR alias heru,selaku penerima kuasa dari DPP
LSM PELOPOR INDINESIA yang menangani langsung perkara tersebut.
sudah lebih dari 5 bulan telah melakukan persuasip dan mediasi terhadap pihak - pihak
terkait Namun,Mantan lurah yang berinisial (M) beserta sekdes dan bendahara di saat
pemerintahan nya tersebut, belum juga ada win - win solusi.
Akan tetapi pihak sekdes dan lurah yang saat ini menjabat akan membayarkan uang proyek
tersebut di tahun 2022, namun pihak penerima kuasa ZULIAR ALIAS HERU keberatan dan
tidak terima.

Selaku penerima kuasa dari DPP LSM PELOPOR INDONESIA zuliar alias heru beserta Tim dari
DPP PELOPOR INDONESIA Tersebut pihak nya akan menindak lanjuti dan melaporkan hal ini
kepada institus aparat penegak hukum dan pihak TIPIKOR Sesuai UU Nomor 6 tahun 2014 ,
Apabila hal ini tidak segera di selesaikan.
Karena Adanya dugaan penyalah gunaan anggaran Desa yang mencapai nilai
1,3 MILYAR.
mengingat besarnya anggaran yang dikucurkan,Untk itu,Oknum mantan Lurah yang berinisial
( M ),sekdes dan bendahara yang harus bertanggung jawab atas perbuatannya di meja hijau
ujar nya.
Karna dampak, serta upaya pemberantasan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan
keuangan desa.sangatlah merugikan warga masyarat.

Dari Leuwi Sanger Bogor TEAM Pelopor Indonesia menginformasikan.

Anda mungkin juga menyukai