Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BAYAN
Jl. Gajah Mada KM 8 Purworejo
Kode Pos 54222 Telp. (0275) 641907
Email: bayan.puskesmas@gmail.com

Nama Dokumen : KERANGKA ACUAN PROGRAM IMUNISASI


Judul Dokumen : KERANGKA ACUAN KEGIATAN IMUNISASI TT
CALON PENGANTIN
No.kode dokumen : KAK/ / /
Tanggal terbit :
No.Revisi :
Halaman : 1/8

UPT PUSKESMAS Wahyu Handoyo SKM MPH


BAYAN NIP. 196710251987031003
KERANGKA ACUAN
KEGIATAN IMUNISASI TT CALON PENGANTIN
UPT PUSKESMAS BAYAN

I. PENDAHULUAN
Imunisasi atau kekebalan tubuh terhadap ancaman penyakit
adalah tujuan utama dari pemberian vaksin. Pada hakekatnya
kekebalan tubuh dapat dimiliki secara pasif maupun aktif. Keduanya
dapat diperoleh secara alami maupun buatan (Ranuh, 2008). Oleh
karena itu perlu dilakukannya imunisasi sebagai upaya pencegahan
terhadap serangan penyakit yang berpengaruh terhadap status gizi
anak.
Data mutakhir dari Direktorat Surveilans Epidemiologis,
Imunisasi, dan Kesehatan Matra, Direktorat Jenderal Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan
Indonesia, pada tanggall 27 mei 2011 menunjukkan angka cakupan
imunisasi ditahun 2010 adalah campak 89,5%, DTP-3 90,4%, polio-4
87,45, hepatitis b-3 mencapai 91%. Dari data yang ada, terlihat angka
cakupan imunisasi dasar di Indonesia sudah cukup tinggi, namun
pada beberapa daerah masih ditemukan angka cakupan dibawah
standar nasional (DepKes RI, 2003).
Faktor-faktor yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi
dasar meliputi beberapa hal, salah satunya yang disampaikan oleh
Suparyanto (2011) yang menyatakan bahwa faktor yang berhubungan
dengan kelengkapan imunisasi balita antara lain adalah pengetahuan,
motif, pengalaman, pekerjaan, dukungan keluarga, fasilitas posyandu,
lingkungan, sikap, tenaga kesehatan, penghasilan dan pendidikan.

II. LATAR BELAKANG


Salah satu program imunisasi penting yang dianjurkan pemerintah
adalah imunisasi TT yang merupakan proses untuk membangun
kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus (Depkes
RI, 2005). Imunisasi TT merupakan suatu proses pemberian vaksin
tetanus kedalam tubuh ibu untuk membangun kekebalan sebagai
upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus serta melindungi ibu serta
janin dari serangan penyakit tetanus ( Curtis, 2009).
Di Indonesia ada kebijakan MNTE ( Maternal Neonatal Tetanus
Elimination ) untuk akselerasi pencapaian imunisasi WUS ( Wanita
Usia Subur ) dalam mengatasi penyakit ini melalui pendekatan
golongan resiko tinggi yang diharapkan akan meluas dan memberi efek
positif melalui kerjasama terpadu lintas program dan kerjasama
antara professional, lembaga swadaya masyarakat ( LSM ) dan
swadaya.
Imunisasi yang berkaitan dengan upaya penurunan kematian bayi
diantaranya adalah pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) kepada
calon pengantin wanita dan ibu hamil. Pada ibu hamil imunisasi TT ini
diberikan selama masa kehamilannya sesuai dengan status imunisasi
TT nya. Tujuan imunisasi ini adalah memberikan kekebalan terhadap
penyakit tetanus pada ibu dan bayi yang akan dilahirkan dengan
tingkat perlindungan vaksin sebesar 90-95 %. Oleh karena itu
cakupan imunisasi TT catin perlu ditingkatkan secara sungguh-
sungguh dan menyeluruh. (Azrul. A, 2002).

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum
Program imunisasi tidak hanya bertujuan untuk menurunkan
angka kesakitan pada WUS tetapi juga untuk memberikan
pengetahuan kepada WUS tentang manfaat dan kegunaan dari
vaksin imunisasi yang diberikan tersebut.

2. Tujuan Khusus
a. Diharapkan semua catin mendapatkan imunisasi TT atau
pastikan status imunisasi TT nya.
b. Diharapkan semua catin mengetahui manfaat dan kegunaan
dari vaksin TT yang diberikan.
c. Diharapkan semua desa mencapai target yang ditentukan.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

N Kegiatan pokok Rincian kegiatan


O
1 Perencanaan program imunisasi  Mendata estimasi
TT Calon Pengantin sasaran catin.

 Mengambil vaksin dan


logistik ke Dinas
Kabupaten
2 Pemberian imunisasi TT pada  Memberikan imunisasi
catin pada catin sesuai
jadwal imunisasi

 Menyusun laporan tiap


bulan

3 Pemantauan KIPI ( kejadian  Melakukukan


ikutan Pasca Imunisasi penemuan kasus kipi
 Melakukan pelacakan
kasus kipi
 Melaporkan pelacakan
kasus kipi
4 Pemeliharaan rantai dingin  Melakuakan
vaksin pemeliharaan harian
 Melakukan
pemeliharaan mingguan
 Melakukan
pemeliharaan bulanan
V. CARA MELAKUKAN KEGIATAN

Lintas Lintas Ket


N Kegiatan Pelaksanaan
Program Sektor
o Pokok Program
Terkait Terkait

1 Perencana  Menyusun Bidan  Perangk


an rencana pembina at desa
program kegiatan desa  Kader
imunisasi  Koordinasi kesehat
TT pada dengan LP/LS an
Pengantin  Menentukan
tempat dan
waktu
pelaksanaan
kegiatan
 Menyiapkan
vaksin dan
alat
 Menyiapkan
form laporan
 Menyiapkan
kit anafilaksis
shock
 Membuat
laporan
kegiatan

2 Pemberian  Pemeriksaan Bidan  Perangk


imunisasi memastikan pelaksana at desa
TT pada sasaran sehat  Kader
Pengantin  Mempersiapka kesehat
n vaksin dan an
sasaran
 Memberikan
imunisasi
sesuai jadwal
 Setelah
penyuntikan
spuit masuk
safety bok
tanpa rekaping
 Pencatatan
register
imunisasi
3 Pemantau  Melakukuka Bidan Perangkat
an KIPI n penemuan pelaksana desa
( kejadian kasus kipi Kader
ikutan  Melakukan kesehatan
Pasca pelacakan
Imunisasi kasus kipi
)  Melaporkan
pelacakan
kasus kip

4 Pemelihar  Melakukan Bidan


aan rantai pemeliharaa pelaksana
dingin n harian
vaksin  Melakukan
pemeliharaa
n mingguan
 Melakukan
pemeliharaa
n bulanan

VI. SASARAN

Sasaran semua calon pengantin sesuai status imunisasinya

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No Kegiatan Tahun 2019


Ja Fe M Ap Me Ju Ju Ag Se Ok No D
n b ar r i ni li s p t v e
s
1. Perencanaa X
n program
imunisasi
2 Pemberian X X X X X X X X X X X X
imunisasi
TT pada
Bumil .
3. Pemantaua X X X X X X X X X X X X
n KIPI
( kejadian
ikutan
Pasca
Imunisasi )
4. Pemeliharaa X X X X X X X X X X X X
n rantai
dingin
vaksin

VIII. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN


PELAPORAN

a. Monitoring dilaksanakan sesaat setelah dilakukan pencatatan dan


pelaporan akan pencapaiuan imunisasi
b. Evaluasi dilakukan setelah pelaksanaan imunisasi
c. Bila terjadi ada kipi dilakukan sesuai sop

IX. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Hasil laporan imunisasi dibuat setiap bulannya dan dilaporkan
ketingkat Puskesmas dan Dinas Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai