Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN KELUARGA BINAAN PADA NY.

M SIHITE DENGAN
PENYAKIT ASAM URAT DI DESA SAIT NIHUTA
KEC- DOLOKSANGGUL KAB- HUMBANG
HASUNDUTAN TAHUN 2022

OLEH :
NAMA : MEDIANNA R HUTASOIT
NIM: 1902019

DOSEN PEMBIMBING: Bd Oknalita Simbolon STr Keb, MTr Keb

STIKES KESEHATAN BARU PRODI D-III KEPERAWATAN


JALAN BUKIT INSPIRASI/ SIPALAKKI KECAMATAN
DOLOKSANGGUL KABUPATEN HUMBANG
HASUNDUTAN TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa , yang telah membe
ri rahmat dan kasih karunia kepada Penulis, sehingga Penulis dapat menyel
esaikan Laporan Responsi ini tanpa hambatan sesuatuapapun.

Dengan adanya makalah ini diharapkan mahasiswa


dapat memetik manfaat dan dapat mengembangkan potensi dirinya.Makala
h ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas praktek puskesmas. Makalah ini
tidak akan tersusun tanpa adanya pihak-pihak yang mendukung proses
pelaksanaan Responsi. Penulis ucapkan terimakasih sedalam-dalamnya
kepada pihak-pihak yang mendukung penyusunan makalah ini, Terkhusus
Dosen Pembimbing bapak Bd Oknalita Simbolon S.Tr.Keb, M.Tr Keb.
yang membantu Penulis dalam proses pelaksanaan Responsi Pertama dan
pembuatan Laporan Responsi, dan beberapa pihak yang tidak bisa Penulis
sebutkan satu per satu, yang membantu dalam menyelesaikan Makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk


itu Penulis Berharap saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan
dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi
Penulis,khususnya bagi pembaca.

Sait Nihuta, 09 April 2022


Penulis

Medianna r hutasoit
NIM : 1902019

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... 1
DAFTAR ISI ......................................................................................................... 2
BAB I ..................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................. 4
1.1. Latar Belakang ...................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................. 5
1.3. Tujuan .................................................................................................... 5
1.4. Manfaat Penulisan................................................................................. 6
BAB II .................................................................................................................... 7
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 7
2.1. Konsep keluarga .................................................................................... 7
2.1.1 Pengertian Keluarga ..................................................................... 7
2.1.2. Tipe/ bentuk Keluarga .................................................................. 7
2.1.3. Peran Keluarga .............................................................................. 8
2.1.4. Fungsi Keluarga ............................................................................ 8
2.2. ASAM URAT......................................................................................... 9
2.2.1. Pengertian Asam Urat......................................................................... 9
2.2.2 Ciri-Ciri Asam Urat .......................................................................... 9
2.2.3 Penyebab Asam Urat....................................................................... 10
2.2.4 Tanda dan Gejala Asam Urat ......................................................... 11
2.2.5 PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN ASAM URAT ................ 12
BAB III ................................................................................................................ 15
HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................... 15
3.1. PENGKAJIAN DATA ........................................................................ 15
3.2. PEMERIKSAAN FISIK ..................................................................... 20
3.3. ANALISA DATA................................................................................. 21
3.4. DIAGNOSA KEPERAWATAN ......................................................... 22
3.5. SCOORING SKALA PRIORITAS .................................................... 22
3.6. INTERVENSI ...................................................................................... 24
3.7. IMPLEMENTASI ............................................................................... 25
3.8. EVALUASI .......................................................................................... 28
BAB IV................................................................................................................. 31
PENUTUP ........................................................................................................... 31
4.1. KESIMPULAN.................................................................................... 31

2
4.2. SARAN ................................................................................................. 32
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 33

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penyakit asam urat ditandai oleh gangguan linu-linu terutama
didaerah persendian tulang. Tidak jarang timbul rasa amat nyeri bagi
penderitanya. Rasa sakit tersebut diakibatkan adanya radang pada
persendian. Radang sendi tersebut ternyata diakibatkan oleh penumpukan
Kristal di daerah persendian. Tingginya kadar asam urat dalam darah juga
menyebabkan gout arthritis yang merupakan salah satu jenis rematik.
(Alifiasari,2019)
Angka prevalensi gout dipengaruhi oleh tinggi rendahnya kadar
asam urat. Semakin tinggi kadar asam urat, semakin besar resiko terjadinya
gout. (Lenny,2016)
Gout adalah penyakit sendi yang disebabkan oleh tingginya asam
urat didalam darah. Kadar asam urat yang tinggi diadalam batas normal
menyebabkan penumpukan asam urat didalam persendian dan organ tubuh
lainnya Asam urat ini pada umumnya banyak yang paling banyak terserang
adalah pada pria,dan persentasenya kecil dan muncul pada saat menopause
(Teguh,2017)
Saat kita mengkonsumsi makanan yang berasal dari tubuh makhluk
hidup, zat purin yang terkandung di dalamnya ikut berpindah ke dalam
tubuh kita. Makanan yang masuk akan diolah oleh tubuh, melalui proses
metabolisme dan menghasilkan asam urat. Jadi setiap orang punya kadar
asam urat dalam tubuh. Penyakit asam urat terjadi jika kadar asam urat
berlebihan (karena purin yang masuk terlalu banyak). Tubuh manusia sudah
menyediakan 85% senyawa purin untuk kebutuhan sehari-hari, yang berarti
kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15%.Dalam kondisi normal,
asam urat yang dihasilkan akan dikeluarkan oleh tubuh dalam bentuk urine
dan feses (tinja/kotoran). Proses pembuangan ini diatur oleh ginjal, yang
berfungsi mengatur kestabilan. kadar asam urat dalam tubuh.Namun jika
kadar asam urat berlebihan, ginjal akan kewalahan dan tidak sanggup
mengaturnya sehingga kelebihan kristal asam urat tersebut akan menumpuk

4
pada sendi dan jaringan. Ini sebabnya persendian kita terasa nyeri dan
bengkak.
Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan pada tanggal 7
april 2022 pada Ny. M Sihite ditemukan, bahwa Ny. M Sihite terdapat
asam urat mengeluh persendian terasa nyeri . Oleh karena itu penulis tertarik
mengambil judul “ Penyakit Asam Urat ” pada Ny. M Sihite.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut :
a. Apa pengertian asam urat ?
b. Apa saja Ciri-ciri asam urat ?
c. Apa saja penyebab asam urat ?
d. Apa saja gejala asam urat ?
e. Bagaimana cara pengobatan/pencegahan asam urat ?

1.3. Tujuan
a. Tujuan umum
Keluarga mampu mengetahui tentang konsep dasar penyakit dan
asuhan keperawatan pada pasien dan keluarga dengan penyakit
Asam Urat.
b. Tujuan khusus
Tujuan khusus dari penulisan laporan ini adalah untuk :
1. Mengetahui pengertian asam urat
2. Mengetahui ciri-ciri asam urat
3. Mengetahui penyebab asam urat
4. Mengetahui gejala asam urat
5. Mengetahui bagaimana cara pengobatan dan pencegahan
asam urat

5
1.4. Manfaat Penulisan
1.4.1 Bagi keluarga
Agar keluarga dapat memperoleh informasi tentang
pencegahan dan penatalaksanaan penyakit Asam Urat.
1.4.2 Bagi Mahasiswa
a. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang pecegahan
penyakit Asam Urat.
b. Menjadi syarat untuk mendapatkan nilai dari mata kuliah
praktek komunitas.
1.4.3 Bagi institusi
Dapat digunakan sebagai bahan asuhan dan tambahan
kepustakaan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan.
1.4.4 Bagi Klien
Menambah pengetahuan tentang pentingnya mengetahui tanda
dan gejala asam urat. Sebagai bahan masukan bagi masyarakat
untuk mengetahui masalah kesehatan yang ada pada
masyarakat

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Konsep keluarga
2.1.1 Pengertian Keluarga
Menurut Jhonson R. 2018 Keluarga adalah sebuah kelompok yang
terdiri dan dua orang lebih masing-masing mempunyai hubungan
kekerabatan yang terdiri dari Bapak, Ibu, Kakek dan Nenek.Durval
menguraikan bahwa keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan
perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,
mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, mental,
emosional, serta social dari setiap anggota keluarga.
Menurut Departemen Kesehatan RI, Keluarga merupakan unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa
orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap
dalam keadaan saling ketergantungan.

2.1.2. Tipe/ bentuk Keluarga


Dalam masyarakat ditemukan tipe/bentuk keluarga:
a. Keluarga Inti (Nuclear Family): keluarga yang terdiri dari ayah,
ibu dan anak-anak.
b. Keluarga Besar (Extended Family): keluarga inti ditambah sanak
saudara misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu,
paman, bibi, dsb.
c. Keluarga Berantai (Serial Family): keluarga yang terdiri dari
wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan
satu keluarga inti.
d. Keluarga Duda/Janda (Single Family): keluarga yang terjadi
karena perceraian atau kematian.
e. Keluarga Berkomposisi (Composite): keluarga yang
perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama-sama.
f. Keluarga Kabitas (Cahabitation): dua orang menjadi satu tanpa
pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga

7
2.1.3. Peran Keluarga
a. Peran ayah sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan
pemberi rasa aman, kepala rumah tangga, anggota dari kelompok
sosialnya dan anggota masyarakat.
b. Peran ibu sebagai isteri, ibu dari anaknya, mengurus rumah
tangga, pengasuh, pendidik dan pelindung bagi anak-anaknya,
anggota kelompok social dan anggota masyarakat serta berperan
sebagai pencari nafkah tambahan bagi keluarga.
c. Peran anak-anak sebagai pelaksana peran psikososial sesuai
dengan tingkat perkembangan baik fisik, mental dan spiritual.
2.1.4. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Merupakan suatu basis sentral bagi pembentukan dan
kelangsungan keluarga Kebahagiaan keluarga diukur dengan
kekuatan cinta keluarga. Keberhasilan melaksanakan fungsi
afektif tampak kegembiraan dan kebahagiaan seluruh anggota
keluarga, tiap anggota keluarga mempertahankan hubungan yang
baik.
b. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang
dilalui individu yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar
berperan dalam lingkungan sosial.
c. Fungsi reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan
dan menambah sumber daya manusia.
d. Fungsi Ekonomi
Merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh
anggota keluarga seperti makanan, pakaian dan tempat tinggal.
e. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga juga berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan
kesehatan yaitu mencegah terjadi gangguan kesehatan dan atau
merawat anggota keluarga yang sakit. Kesanggupan keluarga untuk

8
melaksanakan pemeliharaan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan
keluarga untuk mengenal masalah kesehatan, membuat keputusan
tindakan, memberikan perawatan, memelihara lingkungan dan
menggunakan fasilitas kesehatan.
2.2. ASAM URAT
2.2.1. Pengertian Asam Urat
Penyakit asam urat merupakan akibat dari konsumzi zat purin secara
berlebihan. Purin diolah tubuh menjadi asam urat, tapi jika kadar asam urat
berlebih, ginjal tidak mampu mengeluarkan sehingga kristal asam urat
menumpuk di persendian. Akibatnya sendi terasa nyeri, bengkak dan
meradang.
Jadi asam urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh, yang
kadarnya tidak boleh berlebih. Setiap orang memiliki asam urat di dalam
tubuh, karena pada setiap metabolisme normal dihasilkan asam urat.
Sedangkan pemicunya adalah makanan dan senyawa lain yang banyak
mengandung purin.
Sebetulnya, tubuh menyediakan 85% senyawa purin untuk
kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan
hanya sekitar 15%. Sayangnya, fakta ini masih belum diketahui secara luas
oleh masyarakat. Akibatnya banyak orang suka menyamaratakan semua
makanan. Orang menyantap apa saja yang dia inginkan, tanpa mempe
rtimbangkan kandungan di dalamnya. Makanan sumber dari produk hewani
biasanya mengandung purin sangat tinggi.Produk makanan mengandung
purin tinggi kurang baik bagi orang-orang tertentu, yang punya bakat
mengalami gangguan asam urat. Jika mengonsumsi makanan ini tanpa
perhitungan, jumlah purin dalam tubuhnya dapat melewati ambang batas
normal.

2.2.2 Ciri-Ciri Asam Urat


Berdasarkan subkomite The American Rheumatism Association
yang menetapkan kriteria diagnostik untuk asam urat adalah :
1. Adanya kristal urat yang khas dalam cairan sendi.

9
2. Thopus terbukti mengandung kristal urat berdasarkan pemeriksaan
kimiawi dan mikroskopik dengan sinar terpolarisasi.
3. Lebih dari sekali mengalami serangan artthritis akut.
4. Terjadi peradangan secara maksimal dalam satu hari.
5. Oligorthritis (jumlah sendi yang meradang kurang dari 4).
6. Kemerahan di sekitar sendi yang meradang.
7. Sendi metatarsophalangeal pertama (ibu jari kaki) terasa sakit atau
membengkak.
8. Serangan unilateral (satu sisi) pada sendi metatarsophalangeal
pertama.
9. Serangan unilateral pada sendi tarsal (jari kaki).
10. Thopus (deposit besar dan tidak teratur dari natrium urat) di kartilago
artikular (tulang rawan sendi) dan kapsula sendi.
2.2.3 Penyebab Asam Urat
Secara umum, penyebab asam urat adalah terjadinya pemecahan sel
terus menerus sehingga menghasilkan asam urat yang berlebihan. Hal ini
tentu saja dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi. Penyebab asam urat
yang lain adalah metabolism tubuh yang kurang sempurna. Penyebab asam
urat bisa juga dari kegagalan ginjal mengeluarkan asam urat tersebut melalui
air seni. Secara tidak langsung, kondisi umum tubuh yang kurang baik juga
dapat menjadi penyebab asam urat. Oleh karena itulah asam urat lebih
banyak diderita orang yang berusia lanjut. Namun demikian tentu saja asam
urat bisa terjadi pada usia yang lebih muda karena gaya hidup yang kurang
sehat.
Meskipun penyebab asam urat dapat disimpulkan adalah karena
terjadinya pemecahan sel secara terus menerus, penyakit asam urat termasuk
penyakit yang penyebabnya tidak diketahui secara pasti secara klinis.
Penyebab asam urat diduga berkaitan dengan faktor genetik dan faktor
hormonal. Hal inilah yang menyebabkan ketidaknormalan metabolisme
tubuh yang merupakan penyebab asam urat meningkat secara drastis.
Namun demikian, efek kebalikan dari asam urat yang berlebihan juga bisa
menjadi penyebab asam urat. Pengeluaran asam urat secara berlebihan

10
menyebabkan kadar sangat rendah dan memicu tubuh mengeluarkan
kembali yang kadarnya bisa berlebihan dan menyebabkan asam urat tinggi.
Namun demikian, penyebab asam urat yang paling utama adalah
makanan. Asam urat dapat meningkat dengan cepat antara lain disebabkan
karena nutrisi. Konsumsi makanan dengan kadar purin tinggi adalah
satunya. Purin adalah salah satu senyawa basa organik yang menyusun asam
inti sel yang jika bereaksi dapat meningkatkan asam urat dengan cepat.
Penyebab asam urat sering diasumsikan berasal dari kondisi alami tubuh,
padahal kondisi tubuh yang buruk utamanya terjadi karena pola makan yang
salah. Oleh karena itu, untuk menghindari asam urat, anda harus mulai
memperhatikan berbagai makanan penyebab asam urat untuk anda hindari.
Penyakit darah dapat juga menjadi penyebab asam urat. Penyakit
sumsum tulang dan polisitemia, misalnya, bisa menjadi penyebab tingginya
kadar asam dalam darah yang menjadi penyakit asam urat. Selain itu, obat-
obatan seperti alkohol dalam obat, obat kanker, dan vitamin B12 pun juga
bisa menjadi penyebab asam urat.
Adapun proses terjadinya penyakit asam urat yaitu :
a. Konsumsi zat yang mengandung purin secara berlebihan
b. Zat purin dalam jumlah banyak masuk dalam tubuh, kemudian melalui
metabolisme berubah menjadi asam urat
c. Kadar asam urat dalam tubuh meningkat, sehingga ginjal tidak mampu
membuang kelebihan asam urat
d. Kristal asam urat yang berlebih menumpuk di persendian
e. Akibatnya sendi kita terasa nyeri, membengkak, meradang, panas dan
kaku
2.2.4 Tanda dan Gejala Asam Urat
Nyeri sendi merupakan indikator utama asam urat, Sendi merupakan
bagian yang paling mudah dihinggapi kristal-kristal asam urat selain juga
pada bagian kulit dan ginjal yang merupakan akibat dari penambahan kadar
asam urat dalam darah. Kristal-kristal tersebut akan menyebar ke dalam
rongga-rongga sendi sehingga terjadilah peradangan akut atau terjadi gout.
Jika terjadi selama bertahun-tahun, deposit kristal asam urat dalam sendi

11
tersebut dapat mengakibatkan kerusakan sendi secara permanen. Akan tetapi
rasa ngilu pada persendian banyak sebabnya, belum tentu disebabkan oleh
asam urat.
Pada umumnya lokasi munculnya serangan rasa nyeri, bengkak,
merah, panas bila diraba, dan terganggunya fungsi sendi hanya pada satu
tempat, ya kni pada pangkal ibu jari kaki (70-80%). Meskipun demikian
serangan ini bisa juga terjadi pada persendian lain seperti pergelangan kaki,
punggung kaki, lutut, siku, pergelangan tangan, tangan atau jari tangan.
Selain pada sendi, serangan bisa juga terjadi pada jaringan dalam yakni
ginjal, yang kemudian menyebabkan munculnya penyakit kencing batu
Adapun tanda dan gejala dari asam urat antara lain :
1. Sendi terasa nyeri, ngilu, linu, kesemutan dan bahkan
membengkak dan berwarna kemerahan (meradang)
2. Biasanya persendian terasa nyeri saat pagi hari (baru bangun
tidur) atau malam hari
3. Rasa nyeri pada sendi terjadi berulang-ulang
4. Biasanya sering diserang pada sendi jari kaki, jari tangan, dengkul,
tumit, pergelangan tangan dan siku
5. Pada kasus yang parah, persendian terasa sangat sakit saat
bergerak
6. Faktor kegemukan (obesitas) juga sering dijumpai pada penderita
asam urat.
2.2.5 PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN ASAM URAT
A. Pencegahan Asam urat
Ada berbagai langkah upaya yang dapat dilakukan untuk
mencegah asam urat yaitu :
1) Mengatur pola hidup dengan baik dan teratur.
2) Menggurangi kebiasaan buruk yaitu bagi perokok aktif.
3) Menghindari konsumsi yang mengandung lemak jenuh.
4) Jangan mandi pada malam hari.
5) Berolahraga yang rutin minimal 2-3 kali dalam seminggu.

12
6) Pencegahan lain yaitu tidak memakan makanan yang terdapat
ditabel ini karena makanan yang ada di dalam tabel mengandung
asam urat .
NO NAMA MAKANAN KADAR SARAN
PURIN PER
100 GRAM
BM
1. Hati, ginjal, jantung, 150 -18 mg tidak boleh
limpa, paru-paru, otak, purin disantap
sarden, kaldu daging,
2. Daging, ikan, kerang, 50 - 150 mg harus dibatasi
kacang-kacangan, buncis, purin
kembang kol, bayam,
asparagus, Melinjo
/emping, daun melinjo,
dan jamur
3. Sayuran, buah-buahan, 0 - 15 mg purin Sangat
susu atau keju, telur, dan disarankan
serealia

B. Pengobatan Asam urat


Pengobatan asam urat ada 2 yaitu
a. Secara medis
Obat-obatan yang digunakan untuk pengobatan asam urat yaitu
1. Allopurinol
2. Prednisone
3. Natrium diklofenak
4. Indomentacin
b. Secara tradisional
Obat yang digunakan untuk mengobati asam urat yaitu :
1) Sirsak dimakan begitu saja atau dijuice, dimakan atau minum
tiap hari

13
2) Daun salam 7 lembar direbus dengan dua gelas air kemudian
diminum pagi dan sore
3) Labu siam diparut kemudian disaring diambil airnya
diminum tiap hari.
4) Cuka apel yang sudah jadi dan dicampur madu dengan
ukuran satu sendok madu ditambah 2 sendok makan cuka
apel plus air hangat -/ 50 cc dan diminum selama 1 minggu
pagi bangun tidur dan kalau mau tidur malam.
5) Kentang mentah dan apel malang di juice.

14
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. PENGKAJIAN DATA


A. Karakteristik Demografi
1. Identitas klien
Nama : Ny. M Sihite
Umur : 70 tahun
Jenis kelamin : laki laki
Suku/bangsa : Batak/Indonesia
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Petani
Alamat : sait nihuta

2. Riwayat pekerjaan dan status ekonomi


Pekerjaan saat ini :Petani
Pekerjaan sebelumnya :Tidak ada
Sumber pendapatan :Dari Bertani
Kecukupan pendapatan :Kurang
3. Aktifitas rekreasi
Hobi :Menonton
Bepergian/wisata Ny. M Sihite jarang bepergian
jauh
Keanggotaan organisasi :tidak ada
Lain-lain :-
B. Pola Kebiasaan Sehari-hari
1. Persepsi lansia terhadap sehat sakit :
Ny. M Sihite mengatakan : “Saya tidak tau kenapa bisa asam
urat dan tidak tau bagaimana cara memilih makanan yang
boleh dimakan dan tidak boleh dimakan”

15
Ny. M Sihite mengatakan : “Jika kaki nya terasa Nyeri
hanya membiarkan saja rasa Nyeri tersebut dan hanya
meminum obat untuk asam urat”
2. Nutrisi
Frekuensi makan :1x6 jam(3 kali sehari)
Nafsu makan :baik
Jenis makanan :makanan yang disediakan
dari rumah
Kebiasaan sebelum makan :Tidak ada
Makanan yang tidak disukai :Tidak ada
Alergi makanan :Tidak ada
Pantangan makanan :Tidak ada
Keluhan yang berhubungan dengan :Tidak ada
makanan
3. Eliminasi
a. Buang air kecil (BAK)
Frekuensi dan waktu :4-6 kali sehari
1x4 jam
Kebiasaan BAK pada malam hari :Tidak
Keluhan yang berhubungan :Tidak ada
dengan BAK
b. Buang air besar (BAB)
Frekuensi dan waktu :1kali sehari
1x24 jam
Konsistensi :Padat
Keluhan yang berhubungan :Tidak ada
dengan BAB
Pengalaman memakai laktasif :Tidak ada
/pencahar
4. Personal hygiene
a. Mandi
Frekuensi :1x1 hari

16
Waktu :pada pagi hari
b. Oral hygiene
Frekuensi dan waktu sikat gigi :1x24 jam
Menggunakan pasta gigi :Ya
c. Cuci rambut
Frekuensi :1x2 hari
Penggunaan sampo :Ya
d. Kuku dan tangan
Frekuensi gunting kuku :Pada saat panjang
Kebiasaan mencuci tangan :Baik
pakai sabun
5. Istrahat dan Tidur
Lama tidur malam :8 jam
Terbangun tidur malam (berapa kali) :Tidak ada
Tidur siang :Tidak ada
Keluhan yang berhubungan dengan :Tidak ada
tidur
6. Kebiasaan mengisi waktu luang
Olahraga :Tidak pernah
Nonton TV :Ya
Berkebun/memasak :Ya
Lain-lain :Tidak ada
7. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
(jenis/frekuensi/jumlah/lama pemakaian)
Merokok :Tidak
Berapa banyak :Tidak
Ketergantungan obat :Tidak
Lain-lain :Tidak
8. Kronologis kegiatan sehari-hari
NO Jenis Kegiatan Lama Kegiatan
1 Menonton 3 jam
2 Senam Tidak pernah

17
3 Kebaktian Pada hari rabu

C. Status Perkawinan
1. Status kesehatan saat ini
a. Keluhan utama :Nyeri saat asam urat
kambuh
b. Gejala yang dirasakan :Nyeri, kaku dan panas
c. Faktor pencetus :Tidak ada
d. Timbul keluhan secara :Mendadak
e. Waktu mulai timbulnya :Mendadak
keluhan
f. Upaya lansia mengatasi :Minum obat
/mengurangi penyakitnya
2. Riwayat kesehatan masa lalu
a. Penyakit yang pernah
diderita Mulainya kapan : Ny. M Sihite
mengatakan tidak pernah memiliki penyakit sebelumnya
b. Pengobatan dan tindakan medis :Allopurinol
c. Riwayat alergi(obat,makanan, :Tidak ada
binatang,debu,dll)
d. Riwayat kecelakaan :Tidak ada
e. Riwayat dirawat dirumah sakit :Tidak ada
f. Riwayat pemakaian obat :diminum setiap pagi
hari
3. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
Tanda-tanda vital :140/90 mmHg
Kesadaran :Compos mentis
Tinggi badan :155 cm
Berat badan :57 kg
b. Kepala
Rambut :Bersih

18
Mata :Baik
Hidung :Baik
Mulut/tenggorokan :Bersih/Baik
Telinga :Bersih/baik
c. Leher :Bersih
d. Dada/Thoraks
Dada :Normal
Paru-paru :Baik
Jantung :Baik
e. Abdomen :Baik
f. Muskuloskletal(tingkat :-
mobilisasi,pharalisis,kifosis
,ROM):-
g. Neurologis :Baik
h. Kulit :Baik
i. Ekstremitas atas :Baik
j. Ekstremitas bawah :Bengkak dipersendian
k. Lain-lain :Tidak ada
D. Lingkungan Tempat Tinggal
a. Kebersihan dan kerapian ruangan :Bersih
b. Penerangan :Baik
c. Sirkulasi udara :Baik
d. Keadaan kamar mandi dan WC :Bersih
e. Pembuangan air kotor :Selokan
f. Sumber air minum :Mata air
g. Jarak sumber air minum :-
h. Jarak sumber pencemaran :-
i. Penataan halaman :-
E. Riwayat Psikososial
Aspek sosial lansia
“Hubungan dengan orang lain baik,mampu berinteraksi.
F. INTERPRETASI DATA

19
Ny. M Sihite 70 tahun dengan keluhan mengatakan terasa nyeri
hebat dan kaku pada persendian dan disekitarnya.
Ds : Ny. M Sihite mengatakan dia susah Beraktivitas karena nyeri
dan kaku yang dirasakan nya.
Do : Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
TTV
TD :140/90
N :75x/menit
T :36,20C
RR :23 X/menit
Masalah : Ny. M Sihite mengatakan sering merasa nyeri pada
persendian nya dan terasa panas serta terlihat memerah.
Kebutuhan : - Istirahat yang cukup
- Kurangi makanan yang mengandung zat purin
seperti ( Bayam, Kol, Brokoli, Jeroan, Daging, dan
Kacang-kacangan )
- Makan sayuran hijau
- Minum air putih
3.2. PEMERIKSAAN FISIK

PEMERIKSAAN FISIK Ny M
1. Kepala Bentuk simetris
Tidak ada ketombe
Tidak ada lesi
2. Leher Teraba nadi karotis
Tidak ada pembesaran tiroid
3. Mata Bentuk simetris
Konjungtiva tidak anemis
Sclera tidak ikterik
4. Telinga Bentuk simetris
Tidak ada serumen dan bersih

20
Tidak menggunakan alat bantu pendengaran
5. Hidung Bentuk simetris
Tidak ada polip
Tidak ada serumen dan bersih
6. Mulut Mukosa mulut lembab
7. Dada Pergerakan dada simetris
Suara jantung normal
Tidak terdapat palpitasi
8. Abdomen Simetris
Tidak ada bekas luka operasi
Turgor kulit baik
Tidak ada kembung
Pergerakan peristaltic usus 25x/menit

3.3. ANALISA DATA


No Data Problem Etiologi
1. Do :
Ny. M Sihite
mengatakan kaki di
daerah persendian
lutut Nyeri, kaku dan
kesemutan terlebih Hambatan
Kaku sendi
saat mobilitas fisik
melakukan aktivitas.
Ds :
ketika pengkajian
Ny. M Sihite sering
mengurut kakinya
2. Do :
Ny. M Sihite Kurangnya Kurangnya mengenal
mengatakan pengetahuan masalah penyakit
hanya tahu

21
penyakitnya asam
urat namun tidak tahu
tentang yang lainnya
mengenai tentang
penyakit asam urat
Ds Ny. M Sihite
tampak bertanya
tentang asam urat

3.4. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kaku pada
persendian
2. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya
mengenal masalah penyakit

3.5. SCOORING SKALA PRIORITAS


Untuk menentukan skala prioritas pemecahan masalah dalam rencana
keperawatan keluarga terlebih dahulu dibuat system scoring masalah
kesehatan sebagai berikut :
1. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kaku pada persendian

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenahan


1. Sifat masalah Masalah adalah
Actual (3) keadaan yang
Resiko tinggi (2) 3/3 x1 1 sudah terjadi dan
Potensial (1) perlu dilakukan
tindakan segera
2. Kemungkinan Sumber-sumber
masalah dapat diubah yang ada untuk
Tinggi (2) 1/2 x 2 1 memecahkan
Sedang (1) masalah dapat
Rendah (0) dijangkau.

22
3. Potensi untuk Masalah dapat
mencegah masalah dicegah untuk
Mudah (3) tidak
2/3 x 1 2/3
Cukup (2) memperburuk
Tidak dapat (1) keadaan dapat
dilakukan
4. Menonjolnya masalah Ny. T menyadari
Masalah dirasakan dan adanya masalah
perlu penanganan tetapi tidak
segera (2) didukung dengan
Masalah dirasakan 2/2 x 1 1 pemahaman yang
tidak perlu ditangani adekuat tentang
segera (1) karakteristik
Masalah tidak penyakit.
dirasakan (0)

2. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya mengenal


masalah penyakit
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenahan
1. Sifat masalah Ny. M Sihite
Actual (3) tidak mengetahui
Resiko tinggi (2) tentang asam urat
Potensial (1) dan belum
mengetahui
3/3 x 1 1
bagaimana cara
pengobatan dan
memilih makanan
untuk penderita
asam urat
2. Kemungkinan Ny. M Sihite
masalah dapat diubah 2/2 x 1 1 dapat mengetahui
Tinggi (2) cara mengurangi

23
Sedang (1) penyakit tersebut
Rendah (0) namun belum bisa
dicegah.
3. Potensi untuk Ny. M Sihite
mencegah masalah mengetahui cara
Mudah (3) 3/3 x 1 1 mencegah
Cukup (2) penyakit tersebut.
Tidak dapat (1)
4. Menonjolnya masalah Ny. M Sihite
Masalah dirasakan dan sudah mengetahui
perlu penanganan apa yang akan
segera (2) dilakukan untuk
Masalah dirasakan 0x1 0 mencegah
tidak perlu ditangani penyakitnya.
segera (1)
Masalah tidak
dirasakan (0)

3.6. INTERVENSI
No Dx.Kep NOC NIC

1. Hambatan mobilitas 1. Rom dapat 1. Kaji kemampuan


fisik berhubungan mencegah mobilisasi Ny. M
dengan kaku pada kekakuan otot Sihite
persendian 2. Posisi yang lebih 2. Posisikan kaki
tinggi dapat lebih tinggi dari
mengurangi jantung
edema 3. Latih ROM
3. Sebagai acuan
dalam melakukan
tindakan
2. Kurangnya 1. Ny. M Sihite 1.Kaji tingkat

24
pengetahuan mampu pengetahuan Ny. M
berhubungan dengan melaksanakan Sihite tentang proses
kurangnya mengenal prosedur yang penyakitnya
masalah penyakit dijelaskan secara 2.Gambarkan tanda
benar dan gejala yang biasa
muncul pada
penyakit,dengan cara
yang tepat

3.7. IMPLEMENTASI
NO Diagnosa Implementasi Evaluasi

1. Hambatan Tgl 9 APRIL 2022 S:


mobilitas fisik 1. Meminta 1. Ny. M Sihite
berhubungan persetujuan kepada mengatakan terasa
dengan kaku Ny. M Sihite kaku pada
pada persendian 2. Memvalidasi persendian dan sakit
keadaan Ny. M 2. Ny. M Sihite
Sihite menyetujui
Mengingatkan dilakukan
kontrak pertemuan
penyuluhan besok
selama 1 jam
tentang pentingnya
penanganan
penyakit asam urat
O:Keadaan
umum:Sedang
TTV :
TD : 140/90 mmHg
N : 75 x/menit
T : 36,2 0C

25
RR : 23 X/menit
A:Masalah teratasi
sebagian
P: Lanjutkan intervensi

2. Kurangnya 1. Meminta S:
pengetahuan persetujuan 1. Ny. M Sihite
berhubungan kepadanya Ny. M mengatakan
dengan Sihite belum
kurangnya 2. Menvalidasi mengetahui apa
mengenal keadaan Ny. M yang boleh
masalah Sihite dimakan dan
penyakit 3. Mengingatkan tidak boleh
kontrak dimakan
4. Menjelaskan 2. Ny. M Sihite
tujuan penyuluhan menyetujui
dilakukan
pertemuan
penyuluhan
besok selama 1
jam tentang
pentingnya
penanganan
penyakit
O:Keadaan umum:
Sedang

TTV :
TD : 140/90 mmHg
N : 75 x/menit
T : 36,2 0C
RR : 23 X/menit

26
A:Masalah teratasi
sebagian
P:Lanjutkan intervensi
1. Hambatan Tgl 9 APRIL2022 S:
mobilitas fisik 1. Ny. M Sihite
1.Mengucapkan salam
berhubungan mengatakan kakinya
2.Memvalidasi
dengan kaku sudah lebih baik dan
keadaan Ny. M Sihite
pada persendian sudah bisa di
3.Mengingatkan
gerakkan
kontrak
2. Ny. M Sihite
4.Menjelaskan tujuan
menyetujui
penyuluhan
pertemuan saat ini
a. Membina
selama 1 jam
hubungan saling
tentang pentingnya
percaya
penanganan
b. Mengkaji adanya
penyakit
inflamasi
O : Ny. M Sihite dapat
mempraktekkan
terapi ROM dengan
sendiri
tanpa bantuan
A : masalah teratasi
P : intervensi di hentikan

2. Kurangnya Tgl 9 APRIL 2022 S:


pengetahuan Jam 08.00-12.00 1. Ny. M Sihite
berhubungan 1. Mengucapkan menjawab salam
dengan salam 2. Ny. M Sihite
kurangnya 2. Memvalidasi mengatakan
mengenal keadaan keluarga sudah
masalah 3. Mengingatkan mengetahui apa
penyakit kontrak yang boleh

27
4. Menjelaskan tujun dimakan dan
penyuluhan tidak boleh
a. Memberitahukan dimakan
kepada Ny. M 3. Ny. M Sihite
Sihite betapa mengatakan
pentingnya dalam sudah mampu
menjaga mempraktekkan
kesehatannya latihan ROM
b. Memberitahu O :a. Ny. M Sihite
kepada Ny. M sudah dapat
Sihite tentang menyebutkan apa
makanan yang boleh dimakan
pantangan yang dan tidak boleh
tidak bisa dimakan.
dikonsumsi
b. Ny. M Sihite
c. Memberitahu
sudah mampu
kepada Ny. M
mengetahui cara
Sihite untuk selalu
mempraktekkan
banyak beristirahat
latihan ROM
untuk mencegah
A : Masalah teratasi
penyakit tersebut
P:Intervensi dihentikan
d. Memberikan
kesempatan Ny. M
Sihite untuk
bertanya `dan
mengulangi
penjelasan apa
yang sudah
diajarkan

3.8. EVALUASI

28
NO Diagnosa Implementasi Evaluasi
1 Hambatan Tgl 9 APRIL 2022
mobilitas fisik Jam 08 0012.00
berhubungan 1. Mengucapkan
dengan kaku salam
pada persendian 2. Memvalidasi
keadaan Ny. M
Sihite
3. Mengingatkan
kontrak
4. Menjelaskan
tujuan
TUK
a. Membina
hubungan saling
percaya
b. Mengkaji adanya
inflamasi
c. `Mengontrol kadar
asam urat
d. Mengajarkan
ROM
2. Kurangnya S:
pengetahuan 1. Mengucapkan 1. Ny. M Sihite
berhubungan salam menjawab salam
dengan 2. Memvalidasi 2. Ny. M Sihite
kurangnya keadaan ny. t mengatakan
mengenal 3. Mengingatkan sudah mengetahui
masalah kontrak apa yang boleh
penyakit 4. Menjelaskan tujuan dimakan dan
TUK tidak boleh
a. Memberitahukan dimakan

29
kepada Ny. M 3. Ny. M Sihite
Sihite betapa mengatakan
pentingnya dalam sudah mampu
menjaga mempraktekkan
kesehatannya ROM
b. Memberitahu O:
kepada Ny. M a. Ny. M Sihite
Sihite tentang sudah dapat
makanan menyebutkan apa
pantangan yang yang boleh
tidak bisa dimakan dan
dikonsumsi tidak boleh
c. Memberitahu dimakan.
kepada Tuntuk b. Ny. M Sihite
selalu bergerak sudah mampu
aktif untuk mengetahui cara
mencegah penyakit mempraktekkan
tersebut ROM tanpa
d. Memberikan bantuan keluarga
kesempatan Ny. M A : Masalah teratasi
Sihite untuk P : Intervensi
bertanya dan dihentikan
mengulangi
penjelasan apa
yang sudah
diajarkan

30
BAB IV

PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Penyakit asam urat merupakan akibat dari konsumzi zat
purin secara berlebihan. Purin diolah tubuh menjadi asam urat, tapi jika
kadar asam urat berlebih, ginjal tidak mampu mengeluarkan sehingga kristal
asam urat menumpuk di persendian. Akibatnya sendi terasa nyeri, bengkak
dan meradang.
Jadi asam urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh, yang
kadarnya tidak boleh berlebih. Setiap orang memiliki asam urat di dalam
tubuh, karena pada setiap metabolisme normal dihasilkan asam urat.
Sedangkan pemicunya adalah makanan dan senyawa lain yang banyak
mengandung purin.
Secara umum, penyebab asam urat adalah terjadinya pemecahan sel
terus menerus sehingga menghasilkan asam urat yang berlebihan. Hal ini
tentu saja dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi. Penyebab asam urat
yang lain adalah metabolism tubuh yang kurang sempurna. Penyebab asam
urat bisa juga dari kegagalan ginjal mengeluarkan asam urat tersebut melalui
air seni. Secara tidak langsung, kondisi umum tubuh yang kurang baik juga
dapat menjadi penyebab asam urat. Oleh karena itulah asam urat lebih
banyak diderita orang yang berusia lanjut. Namun demikian tentu saja asam
urat bisa terjadi pada usia yang lebih muda karena gaya hidup yang kurang
sehat.
Meskipun penyebab asam urat dapat disimpulkan adalah karena
terjadinya pemecahan sel secara terus menerus, penyakit asam urat termasuk
penyakit yang penyebabnya tidak diketahui secara pasti secara klinis.
Penyebab asam urat diduga berkaitan dengan faktor genetik dan faktor
hormonal. Hal inilah yang menyebabkan ketidaknormalan metabolisme
tubuh yang merupakan penyebab asam urat meningkat secara drastis.
Namun demikian, efek kebalikan dari asam urat yang berlebihan juga bisa
menjadi penyebab asam urat. Pengeluaran asam urat secara berlebihan

31
menyebabkan kadar sangat rendah dan memicu tubuh mengeluarkan
kembali yang kadarnya bisa berlebihan dan menyebabkan asam urat tinggi.
Nyeri sendi merupakan indikator utama asam urat, Sendi merupakan
bagian yang paling mudah dihinggapi kristal-kristal asam urat selain juga
pada bagian kulit dan ginjal yang merupakan akibat dari penambahan kadar
asam urat dalam darah. Kristal-kristal tersebut akan menyebar ke dalam
rongga-rongga sendi sehingga terjadilah peradangan akut atau terjadi gout.
Jika terjadi selama bertahun-tahun, deposit kristal asam urat dalam sendi
tersebut dapat mengakibatkan kerusakan sendi secara permanen. Akan tetapi
rasa ngilu pada persendian banyak sebabnya, belum tentu disebabkan oleh
asam urat.

4.2. SARAN
Setelah membaca laporan ini saya berpesan kepada para pembaca.
Selalu menjaga kesehatan. Kesehatan merupakan anugerah yang tak ternilai
harganya. Karena di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat .

Diharapkan juga makalah ini dapat bermanfaat dalam melakukan


asuhan serta mengerti tentang rencana pada pasien dengan Penyakit asam
urat , pendokumentasian harus jelas dan dapat menjalin hubungan yang baik
dengan klien dan keluarga.

32
DAFTAR PUSTAKA
Syafirudin, SKM, M.Kes. dkk. (2017). HIMPUNAN PENYULUHAN
KESEHATAN (pada remaja, keluarga, lansia, dan masyarakat). Jakarta
timur: CV. Trans info media.
Ananggadipa, Muhamad. (2012). Lansia dengan Asam Urat (Artritis Gout/
Pirai). http://muhammadanggadipa.wordpress.com. Surabaya: StikesHang
Tuah.
Ahmad, N. 2016.Cara Mencegah dan Mengobati Asam Urat dan Hipertensi.
Jakarta: Rineka Cipta.
Azari RA. 2014. Journal Reading: Artritis Gout. Semarang: Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung.
Damayanti. 2012. Panduan Lengkap Mencegah & Mengobati Asam Urat.
Yogyakarta: Araska.

33

Anda mungkin juga menyukai