Karakteristik Penderita Stroke Iskemik Akut Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2016
Karakteristik Penderita Stroke Iskemik Akut Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2016
SKRIPSI
Oleh :
ABDUL RAHMAN
140100078
SKRIPSI
Oleh :
ABDUL RAHMAN
140100078
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan laporan hasil penelitian ini, yang merupakan salah
satu ugas akhir dalam menyelesaikan pendidikan di program studi Sarjana
Kedokteran, Pendidikan Dokter, Fakultas Kedoktean Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyelesaian proposal penelitian ini, penulis banyak menerima
bantuan dari berbagai pihak.
Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada semua pihak, diantaranya :
1. Kepada Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH, M.Hum, selaku Rektor
Universitas Sumatera Utara.
2. Kepada DR. Dr. Aldy Safruddin Rambe, Sp.S(K), selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
3. Kepada dosen pembimbing dr. Chairil Amin Batubara, M.Ked(Neu),
Sp.S, yang telah banyak memberi waktu, bimbingan dan ilmu kepada
penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
4. Kepada ketua penguji dr. Dudy Aldiansyah, M.Ked(OG), Sp.OG(K),
yang telah banyak memberikan ilmu, saran dan nasehat dalam
penyempurnaan skripsi ini.
5. Kepada anggota penguji dr. Andika Sitepu,Sp.JP(K), yang telah banyak
memberikan petunjuk, arahan dan nasehat dalam penyempurnaan skripsi
ini.
6. Kepada dosen penasehat akademik dr. M.Azhari, yang telah
membimbing penulis selama program studi S1 pendidikan dokter.
7. Kepada seluruh keluarga penulis, terutama Rizal Pulungan dan
Soribanun Batubara selaku orang tua penulis, serta adik penulis, dan
keluarga lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang
selalu senantiasa mendukung, mendoakan dan memberikan semangat
kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan dan penyelesaian
skripsi ini.
iii
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dair sempurna.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan sara yang membangun demi lebih
menyempurnakan laporan hasil penelitian ini.
Penulis
Abdul Rahman
NIM. 140100078
iv
Halaman
Halaman Judul .................................................................................................... i
Halaman Pengesahan .......................................................................................... ii
Kata Pengatar ...................................................................................................... iii
Daftar Isi .............................................................................................................. v
Daftar Gambar .................................................................................................... vii
Daftar Tabel......................................................................................................... viii
Daftar Singkatan ................................................................................................. ix
Daftar Lampiran ................................................................................................. x
Abstrak ................................................................................................................. xi
Abstract ................................................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................... 3
1.3.1 Tujuan Umum ........................................................................... 3
1.3.2 Tujuan Khusus........................................................................... 3
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................. 3
vi
vii
viii
ix
Latar belakang. Stroke merupakan salah satu penyakit yang bertanggung jawab pada angka
kesakitan dan kematian di seluruh dunia. Di seluruh dunia, diperkirakan pada tahun 2005,
terdapat 16 juta orang menderita stroke pertama kalinya, dengan perkiraan penduduk 62 juta
yang menderita stroke. Sekitar 56 juta kematian terjadi setiap tahun di seluruh dunia, dengan
diperkirakan seperempat dari kematian ini disebabkan penyakit pembuluh darah.
Tujuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pada penderita stroke
iskemik akut di RSUP H. Adam Malik pada tahun 2016.
Metode. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional.
Sampel penelitian ini adalah semua pasien stroke iskemik di Bagian Neurologi FK
USU/RSUPHAM dari Januari 2016 sampai Desember 2016. Sampel pada penelitian ini diambil
dengan menggunakan teknik total sampling. Data yang dikumpulkan adalah data sekunder dari
rekam medik pasien dan dari masing-masing sampel ditabulasi. Analisa data dilakukan dengan
progam SPSS.
Hasl. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan penderita stroke iskemik terbanyak umur 48-56
(32,3%), laki-laki (55,9%), SMA (50,5%), Ibu Rumah Tagga (30,1%), onset akut (80,6%), dan
gejala klinis Hemiparese (50,5%). Faktor risiko DM (34,4%), dislipidemia (16,2%), Hipertensi
(77,4%), Atrial Fibrilasi (12,9%) dan merokok (10,8%).
Kesimpulan. Pasien stroke iskemik yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam
Malik (RSUPHAM) tahun 2016 sebanyak 93 orang. Onset terbanyak sampai di rumah sakit
adalah akut, gejala klinis terbanyak adalah hemiparese dan faktor risiko terbanyak adalah
hipertensi.
xi
Background. Stroke is one of the diseases that has been responsible for the numbers of the illness
and death in the whole world. In the whole world, it has been estimated in 2005, there are 16
millions of people that suffer from stoke for the first time, with estimation of the 62 millions of
people that suffer from stoke. About 56 millions of death occurs every year in the whole world,
with estimation of the quarter of these deaths is caused by the vascular disease.
Purpose. The purpose of this research is to acknowledge the characteristics on the sufferers of the
acute ischaemic stroke in H. Adam Malik Central Public Hospital in the 2016.
Method. This research is classified as a descriptive research with cross sectional approach. The
sample of this research is all of the ischaemic stroke patients in the Neurology section of Medical
Faculty in University of Sumatera Utara/H. Adam Malik Central Public Hospital from January
2016 to December 2016. The sample of this research is acquired by using the total sampling
technique. The data that has been collected is secondary data from patient medical records and
from the each sample has been tabulated. The analysis of the data is being done by the SPSS
program.
Result. The result of this research shows that the most sufferers of the ischaemic stroke are aged
48-56 (32,3%), Male (55,9%), Senior High School students (50,5%), Housewives (30,1%), Acute
onset (80,6%), and the hemiparesis clinical symptoms (50,5%). Risk factors for Diabetes Mellitus
(34,4%) dyslipidemia (16,2%), hypertension (77,4%), Atrial Fibrillation (12,9%) and smoking
(10,8%).
Conclusion. The ischaemic stroke patients that are hospitalized in the H. Adam Malik Central
Public Hospital in 2016 are 93 patients. Most onsets in the hospital are acute, the most clinical
symptoms are the hemiparesis and the most risk factors are hypertension.
xii
2.1.2. Epidemiologi
Stroke termasuk salah satu dari sepuluh penyakit penyebab kematian
teratas di dunia. Berdasarkan laporan terbaru World Health Organisation (WHO)
terdapat 6,7 juta kematian terjadi akibat stroke dari total kematian yang
disebabkan penyakit tidak menular (WHO, 2014).
Di Indonesia, diperkirakan setiap tahun terjadi 500.000 penduduk terkena
serangan stroke, sekitar 2,5 % atau 125.000 orang meninggal, dan sisanya cacat
ringan maupun berat. Secara umum, dapat dikatakan angka kejadian stroke adalah
200 per 100.000 penduduk. Dalam satu tahun, di antara 100.000 penduduk, maka
200 orang akan menderita stroke. Kejadian stroke iskemik sekitar 80% dari
seluruh total kasus stroke, sedangkan kejadian stroke hemoragik hanya sekitar
20% dari seluruh total kasus stroke (Yayasan Stroke Indonesia, 2012). Dari 562
pasien stroke pada 25 Rumah Sakit di Sumatera Utara, didapatkan perempuan 296
(52,7%) dan laki-laki 266 (47,3%) dengan rerata usia 59 (20–95) tahun (Rambe
dkk, 2013).
2.1.3. Klasifikasi
2.1.3.1. Berdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya
Stroke dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria. Menurut
Misbach (1999) klasifikasi tersebut antara lain:
1. Stroke Iskemik
a. Transient Ischemic Attack (TIA)
b. Trombosis serebri
c. Emboli serebri
2. Stroke Hemoragik
a. Perdarahan intraserebral
b. Perdarahan subarakhoid
2.1.4. Patofisiologi
Disfungsi otak terjadi pada aliran darah otak < 50 mg/dl dan dapat terjadi
irreversible injury ketika aliran darah otak < 30 mg/dl. Aliran darah otak yang
berhenti selama 30 detik akan menyebabkan gangguan pada metabolisme otak,
sesudah 1 menit fungsi neuron dapat terhenti, sesudah 5 menit anoksia akan
menginisiasi rangkaian kejadian yang dapat menyebabkan infark serebral.
Rangkaian kejadian dalam terjadinya infark adalah vasodilatasi lokal, statis
gumpalan darah dengan segmentasi sel darah merah diikuti edema dan nekrosis
jaringan otak (Fitzsimmons, 2008).
Berbagai mekanisme dapat mengakibatkan stroke iskemik. Infark
hemodinamik merupakan hasil dari hambatan dalam perfusi normal yang
disebabkan oleh stenosis arteri berat atau sumbatan yang berasal dari
aterosklerosis dan trombosis. Kelainan pembuluh darah kecil terjadi ketika
lipohialinosis atau penyakit aterosklerotik lokal menyebabkan penyumbatan
penetrant artery.
Proses yang berperan untuk mekanisme dari infark serebral sering
digunakan untuk mengatagorikan stroke iskemik menjadi beberapa subtipe
sebagai berikut :
1. Stroke kardioemboli
Emboli yang berasal dari jantung merupakan penyebab yang paling
umum yang dapat diidentifikasi pada pasien stroke iskemik. Angka
kejadiannya sekitar 15-30% dari seluruh stroke iskemik. Emboli
jantung dapat menuju ke sirkulasi otak dan menyumbat aliran darah
otak dengan mengoklusi arteri, yang mana diameter lumen arteri sama
dengan ukuran dari emboli. Sumber paling umum dari kardioemboli
trombus intrakardiak dan mural yang dapat disebabkan oleh fibrilasi
atrium, kardiomiopati dengan pengurangan fraksi ejeksi dan
abnormalitas pergerakan dinding yang mengikuti infark miokardium.
Penyakit jantung katup terutama akibat penyakit jantung rematik,
regurgitasi atau stenosis mitral berat, katup jantung buatan dan
endokarditis, juga merupakan salah satu penyebab yang cukup sering.
2.1.5. Diagnosis
Diagnosis ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisis dan
pemeriksaan penunjang (Arif, 2014).
1. Anamnesis
a. Gejala yang mendadak pada saat awal, lamanya awitan dan
aktivitas saat serangan.
b. Deskripsi gejala yang muncul beserta kelanjutannya, progresif
memberat, perbaikan, atau menetap.
c. Gejala penyerta; penurunan kesadaran, nyeri kepala, mual, muntah.
Rasa berputar, kejang, gangguan penglihatan, atau gangguan fungsi
kognitif.
d. Ada tidaknya faktor risiko stroke.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda vital.
b. Pemeriksaan kepala dan leher ( mencari cedera kepala akibat jatuh,
bruit karotis, peningkatan tekanan vena jugularis, dan lain-lain).
c. Pemeriksaan fisis umum.
d. Pemeriksaan neurologis, meliputi:
- Pemeriksaan kesadaran
- Pemeriksaan nervus kranialis
- Pemeriksaan kaku kuduk
2.1.7. Komplikasi
Komplikasi stroke meliputi:
1. Komplikasi jantung
- Miokard infark
- Aritmia jantung
2. Komplikasi paru
- Pneumonia
- Apneu
3. Komplikasi Gastrointestinal
- Disfagia
- Pendarahan gastrointestinal
- Incontinensia fecal (Kumar et al., 2010).
4. Fibrilasi atrium
Warfarin adalah agen lini pertama untuk pencegahan primer dan
sekunder tromboemboli.
5. Berhenti merokok (Arif, 2014).
2.1.9. Prognosis
Penyakit neurologis umumnya memiliki prognosis buruk. Di negara maju
seperti Amerika Serikat, stroke merupakan penyebab kecacatan utama dan
kematian ketiga setelah penyakit jantung dan keganasan. Penemuan neuroscience
terbaru mendapatkan fakta bahwa proses neuroregenerasi dan neuroplastisitas
susunan saraf pusat manusia terus berlangsung sepanjang kehidupan. Cedera otak
seperti stroke, akan direspons dengan membentuk neuron baru (neurogenesis),
vaskulerisasi baru (angiogenesis), dan pembentukan hubungan antar neuron baru
(sinaptogenesis) (Nuartha, 2015).
Proses pemulihan setelah stroke dibedakan atas pemulihan neurologis
(fungsi saraf otak), dan pemulihan fungsional (kemampuan melakukan aktivitas
fungsional). Pemulihan neurologis terjadi awal setelah stroke. Mekanisme yang
mendasari adalah pulihnya fungsi sel otak pada area penumbra yang berada di
sekitar area infark yang sesungguhnya, pulihnya diaschisis dan atau terbukanya
kembali sirkuit saraf yang sebelumnya tertutup atau tidak digunakan lagi.
Kemampuan fungsional pulih sejalan dengan pemulihan neurologis yang terjadi
(Wirawan, 2009).
2.1.10. Onset
Onset adalah penampilan pertama dari tanda-tanda atau gejala suatu
penyakit (Kamus kesehatan 2017).
b. Kehilangan kesadaran
c. Isolated homonymus hemianopia
4. Lacunar syndrome (LACS)
Gejala dan tanda satu dari kriteria berikut:
a. Unilateral weakness (dan/atau defisit sensori) pada wajah, bahu
dan lengan atau ketiganya.
b. Stroke sensorik murni
c. Hemiparesis ataxic (Smith dkk, 2001).
Faktor Risiko
STROKE
ISKEMIK
ONSET
Gejala Klinis:
1. Hemiparesis/monoparesis
2. Hemisensori
3. Defisit lapangan pandang
4. Diplopia
5. Disarthria
6. Facial drop
7. Atasia
8. Vertigo
9. Aphasia
10. Kesadaran menurun STROKE
ISKEMIK
Faktor Risiko
1. Hipertensi
2. Diabetes Melitus
3. Kolesterol
4. Atrial Fibrilasi
5. Merokok
3.3.2. Sampel
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah penderita stroke iskemik
akut antara bulan Januari sampai Desember 2016. Teknik pengambilan sampel
penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik Total Sampling yaitu seluruh
populasi yang telah ditetapkan peneliti merupakan sampel penlitian.
23
Berdasarkan tabel 4.1 dapat terlihat dari 93 pasien stroke iskemik frekuensi
responden berdasarkan usia terbanyak adalah usia 48-56 tahun sebanyak 30 orang
(32,3%), kemudian usia 57-65 tahun sebanyak 26 orang (28%), usia 39-47 tahun
sebanyak 13 orang (14%), usia-66-74 sebanyak 12 orang (12,9%), usia 75-83
sebanyak 7 orang (7,5%), usia 21-29 sebanyak 3 orang (3,2%), dan usia 30-38 dan
84-92 memiliki jumlah yang sama yaitu sebanyak 1 orang (1,1%).
Hasil penelitian ini menunjukkan umur termuda orang terkena stroke adalah
21-29 tahun dan tertua adalah 84-92 tahun, sementara jumlah terbanyak adalah
pada kelompok umur 48-56 tahun. Penelitian yang dilakukan oleh Xiao-ying Yao
(2012) yaitu usia rerata orang yang menderita stroke di China sekitar 60,5%
adalah usia 57,6-74,7 tahun. Penelitian yang dilakukan oleh American Heart
Association mendapatkan hasil usia risiko menderita stroke adalah 45-59 tahun.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) (2013) mendapatkan usia tertinggi
terkena stroke adalah usia ≥75 tahun sebesar 43,1%. Hasil penelitian ini juga
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rambe dkk (2013) di 25 rumah
sakit di Sumatera Utara mendapatkan usia tertinggi penderita stroke iskemik
26
adalah usia 40-59 tahun sebanyak 261 orang (46,5%) dari 562 sampel. Umur
sebagai salah satu sifat karakteristik seseorang, dalam studi epidemiologi umur
merupakan variabel yang cukup penting karena banyak penyakit yang ditemukan
dengan berbagai variasi frekuensi yang disebabkan oleh umur. Peningkatan
frekuensi stroke seiring dengan peningkatan umur berhubungan degan proses
penuaan, dimana semua organ tubuh mengalami kemunduran fungsi termasuk
pembuluh darah otak. Pembuluh darah menjadi tidak elastis terutama bagian
endotel yang mengalami penebalan bagian intima, sehingga mengakibatkan lumen
pembuluh darah semakin sempit dan berdampak pada penurunan aliran darah otak
(Noor, 2008).
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa responden dengan pekerjaan Ibu
Rumah Tangga sebanyak 28 orang (30,1%), responden dengan pekerjaan
wiraswasta sebanyak 23 orang (24,7%), responden dengan pekerjaan PNS
sebanyak 15 orang (16,1%), responden dengan pekerjaan petani sebanyak 9
orang (9,7%), responden dengan pekerjaan pensiunan sebanyak 6 orang (6,5%),
responden dengan pekerjaan guru, Pegawai Swasta dan BUMN mempunyai
jumlah yang sama, yaitu masing-masing sebanyak 3 orang (3,2%) dan responden
dengan pekerjaan dokter, Nelayan dan pedagang mempunyai jumlah yang sama,
yaitu sebanyak 1 orang (1,1%). Hasil RISKESDAS (2013) mendapatkan hasil
sebesar 11,4 % orang penderita stroke tidak bekerja. Penelitian Barus (2006) di
RS Santa Elisabeth Medan yang mendapatkan penderita stroke terbanyak adalah
IRT sebesar 29 %. Hal yang sama dijumpai pada penelitian Rambe (2013) di 25
rumah sakit di Sumatera Utara yang mendapatkan penderita stroke terbanyak
adalah IRT sebanyak 200 orang (35,6%).
Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa frekuensi faktor risiko diabetes
melitus adalah sebanyak 32 orang (34,4%) dan yang tidak memiliki faktor risiko
diabetes melitus adalah 61 orang (65,6%). Penderita yang memiliki faktor risiko
diabetes melitus memiliki risiko stroke 2,5-3,5 kali lebih tinggi dibanding yang
tidak DM (Allen, 2008). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Khoury (2015) yang mendapatkan hasil 544 orang (33%) dari
1680 orang penderita stroke iskemik mempunyai faktor risiko diabetes melitus di
Kentucky Amerika Serikat. Penelitian yang dilakukan oleh Rambe (2013)
mendapatkan hasil fakor risiko diabetes mellitus sebanyak 155 orang (27,6%).
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa frekuensi yang memiliki faktor
risiko dislipidemia adalah sebanyak 16 orang (16,2%) dan yang tidak memiliki
faktor risiko dislipidemia adalah 77 orang (82,8%). Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Habid (2012) di Pakistan pada 178
penderita stroke iskemik didapatkan hasil faktor risiko dislipidemia sebanyak 66
orang (37,1%). Penelitian yang dilakukan oleh Rambe (2013) mendapatkan hasil
fakor risiko dislipidemia sebanyak 161 orang (28,6%).
Berdasarkan tabel 4.9. dapat dilihat bahwa frekuensi faktor risiko hipertensi
adalah sebanyak 72 orang (77,4%) dan yang tidak memiliki faktor risiko
hipertensi adalah 21 orang (22,6%). Hasil ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Mishbach (2001) di 28 rumah sakit yang mendapatkan faktor
risiko hipertensi sebanyak 73,9% yang merupakan faktor risiko terbanyak.
Penelitian yang dilakukan oleh Rambe (2013) mendapatkan hasil fakor risiko
hipertensi merupakan faktor risiko yang terbanyak dengan jumlah 497 orang
(88,4%).
Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa frekuensi faktor risiko atrial
fibrilasi adalah sebanyak 12 orang (12,9%) dan yang tidak memiliki faktor risiko
atrial fibrilasi adalah 81 orang (87,1%). Menurut Arboix (2015) resiko terkena
stroke lebih tinggi 3-4 kali apabila memiliki risiko gangguan jantung. Penelitian
yang diakukan di rumah sakit di Barcelona mendapatkan hasil sebanyak 38 orang
(9,8%) memiliki faktor risiko atrial fibrilasi dari 386 orang yang menderita
stroke. Atrial fibrilasi akan meningkatkan terbentuknya cardioemboli yang akan
menyebabkan risiko terjadinya stroke meningkat. Penelitian yang dilakukan oleh
Schneider (2017) di Estonia didapatkan faktor risiko Atrial fibrilasi adalah
sebanyak 59 orang (8%) dari 741 orang yang menderita stroke iskemik. Penelitian
yang dilakukan oleh Rambe (2013) mendapatkan hasil fakor risiko penyakit
jantung sebanyak 98 orang (17,4%).
Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa frekuensi faktor risiko merokok
adalah sebanyak 10 orang (10,8) dan yang tidak memiliki faktor risiko merokok
adalah 83 orang (89,2%). Penelitian yang dilakukan oleh Rambe (2013)
mendapatkan hasil fakor risiko merokok adalah sebanyak 193 orang (34,3%).
(Penelitian yang dilakukan oleh Shah (2010) yang dilakukan pada seluruh etnis
dan populasi menunjukkan sebuah hubungan yang kuat antara merokok dan
resiko stroke. Dimana perokok memiliki setidaknya dua sampai empat kali lipat
terjadi risiko stroke dibandingkan dengan bukan perokok atau individu yang telah
berhenti merokok lebih dari 10 tahun sebelumnya.
Nilai persentase pada kelompok penderita stroke iskemik yang tidak
merokok dibandingkan yang merokok lebih tinggi bukan berarti merokok tidak
mempunyai risiko terjadinya stroke iskemik. Hal ini mungkin disebabkan banyak
faktor, seperti tidak ditanyakan riwayat status merokok pada pasien saat
anamnesis, data yang kurang lengkap pada rekam medis , ataupun angka kejadian
merokok yang memang rendah pada penderita stroke iskemik di RSUP. H. Adam
Malik Medan tahun 2016.
5.2. SARAN
Dari seluruh proses dalam menyelesaikan penelitian ini, maka dapat
diungkapkan beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang berperan dalam penelitian ini. Adapun saran tersebut, yaitu :
1. Kepada pihak rumah sakit agar lebih memperlengkap status pada rekam
medis, karena hal ini sangat berguna baik bagi kepentingan penderita,
klinisi maupun untuk penelitian dan melengkapi sarana dan prasarana
untuk pasien stroke agar dapat dilakukan penatalaksanaan yang cepat dan
tepat.
2. Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan di masa yang akan datang dapat
digunakan sebagai salah satu sumber data untuk penelitian selanjutnya dan
dilakukan penelitian dengan skala yang lebih besar yang berhubungan
dengan stroke.
3. Kepada pembaca agar lebih memperhatikan segala faktor risiko yang
menyebabkan terjadinya stroke iskemik dan segera memeriksakan diri
apabila timbul kelainan yang ditemukan.
33
Arifputra, A., Tanto, C., Anindhita, T. 2014, Stroke. Edisi keempat jilid 2
Hal.975-980. Dalam; Arif. Kapita Selekta Edisi IV. Media Aesculapius
FKUI; Jakarta.
Banerjee, C., Moon Y.P., Paik M.C., et.al. 2012, Duration of diabetes and risk of
ischemic stroke: the Northern Manhattan Study. Stroke. 2012;43:1212–
1217.
Broderick, J., Conolly, S., feldmann, E., et.al. 2007, Guidelines for the
Management of Spontaneous Intracerebral Hemorrhage in Adults.
American Hearth Association, Greenville Avenue, Dallas.
Batubara, C.A. 2011, Beda Efek Parasetamol (Asetaminofen) dan Asam Asetil
Salisilat Terhadaot Suhu Tubuh dan Pengaruhnya Terhadapt Outcome
Penderita Stroke Iskemik Akut. Departemen Neurologi RSU Haji Adam
Malik Medan, FK USU.
Dinata, C.A., Safrita, Y., Sastri, S. 2013, Gambaran Faktor Risiko dan Tipe
Stroke Pada Pasien rawat Inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD
Kabupaten Solok Selatan Periode 1 Jan 2010-31 Juni 2012. Jurnal
Kesehatan Andalas. 2(2);57-61.
Fang, J.,Yan, W., Jiang G., et.al. 2011, Time interval between stroke onset and
hospital arrival in acute ischemic stroke patients in Shanghai, China.
Elsevier: Clinical Neurology and Neurosurgery 113 (2011) 85–88.
34
Jauch, E.C. 2016, Ischemic Stroke Clinical Presentation. [ diakses pada 23 Mei
2017 org [ diakses pada 1 juni 2017 melalui:
http://emedicine.medscape.com/article/1916852-clinical#b1].
Jauch, E.C., Saver, J.L., Adams, H.P., et al. 2013, Guidelines for the early
management of patients with acute ischemic stroke: a guideline for
healthcare professionals from the American Hearth Association/American
Stroke Association. Vol. 44, no. 3, pp. 870–947.
Jauch, E.C., Stettler, B., Arnold, J.L., et al. 2015, Ischemic Stroke. [diakses 14
Mei 2017 melalui http://emedicine.medscape.com/article/1916852-
overview].
Kamus kesehatan. 2017, Kamus Kesehatan [ diakses pada 23 Mei 2017 melalui:
http://kamuskesehatan.com/arti/onset/].
Kleindorfer, D., Broderick, J., Khoury, J., et.al. 2006, The unchanging incidence
and case-fatality of stroke in the 1990s: a population-based study. Stroke.
2006;37:2473–2478
Kumar, Selim, M. H., Caplan, L. R., et al. 2010, Medical complications after
stroke. The Lancet Neurology. Elsevier Ltd, vol. 9, no. 1, pp. 105–118.
Meschia, J.F., Bushnell, C., Boden-Albala, B., et.al. 2014, Guidelines for the
Primary Prevention of Stroke. American Hearth Association, doi:
10.1161/STR.0000000000000046.
Menhdiratta, M., Pandey, S., Nayak, R., et.al. 2012, Stroke Clinical
Characteristics, risk facors, and subtype in a North Indian. The
Neurohospitalist 2012:2:46.
Psaty, B.M, Lumley, T., Furberg, C.D., et.al. 2003, Health outcomes associated
with various antihypertensive therapies used as first-line agents: a network
meta-analysis. JAMA. 2003;289:2534–2544.
Rambe, A.S., Fithrie, A., Nasution, I., et al. 2013, Profil Pasien Stroke Pada 25
Rumah Sakit di Sumatera Utara 2012. Neurona Vol. 30 No. 2.
Rambe, A.S. 2002, Kadar Lipoprotein (a) Pada Penderita Stroke Iskemik Fase
Akut dan Pada Non Stroke.
Sacco, Kasner, Broderick, J.P, et.al. 2013, An Update Definition of Stroke for The
21st Century: A Statement for Healthcare Professionals from The American
Heart Association. American Stroke Association. Stroke. 44: 2064-2089.
Schneider, S., Kornejeva, A., Vibo, R., et.al. 2017, Risk Factors and Etiology of
Young Ischaemic Stroke Patients in Estonia. Stroke Research Article ID
8075697. Faculty of Medicine, University of Tartu, Ravilla 19, 50411
Tartu: Estonia.
Seshadri, S., Beiser, A., Pikula, A., et.al. 2010, Parental occurrence of stroke and
risk of stroke in their children: the Framingham study. Circulation.
2010;121:1304–1312.
Shah, R. S., Cole, J. W. 2010, Smoking and Stroke: The more you smoke the
more you stroke. Expert Rev Cardiovasc Ther. 2010 Jul; 8(7): 917–932.
Smith, C.J., Emsley, H.C., Libetta, C.M., 2001, The Oxfordshire Community
Stroke Project classification in the early hours of ischaemic stroke and
relation to infarct site and size on cranial computed tomography. Sep-
Oct;10(5):205-9.
Strong, K., Mather, C., Ruth, B. 2007, Preventing stroke: saving lives around the
world. Vol. 6, no. 2, pp. 182–187.
Theresa, C., Anwar, Y., Kadri, A. 2014. Hubungan antara kadar lipoprotein
dengan kejadian stroke dan tumor otak. Departemen Neurologi RSU Haji
Adam Malik Medan, FK USU.
Yao, Lin, Y.,Geng, J., et.al. 2012, Age and Gender Specific Prevalence of Risk
Factor Ischaemic Stroke in China. J Janika Korv: Department of Neurology,
Renji Hospital, Shanghai Jiaotong University School of Medicine, Shanghai
200127, China.
Riwayat Pendidikan :
1. SD Negeri No.124399 Pematangsiantar 2002 - 2008
2. SMP Negeri 4 Pematangsiantar 2008 - 2011
3. Madrasah Aliyah Negeri Pematangsiantar 2011 - 2014
4. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 2014 - sekarang
Riwayat Organisasi :
1. UKM SCORA PEMA FK USU 2015- sekarang
2. FOSKAMI FK USU 2014-2016
PERNYATAAN
Dengan ini penulis menyatakan bahwa skripsi ini disusun sebagai syarat
untuk memperoleh Sarjana Kedokteran pada Program Studi Pendidikan Dokter
pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan
hasil karya penulis sendiri.
Adapun pengutipan yang penulis lakukan pada bagian tertentu dari hasil
karya orang lain dalam penulisan skripsi ini, telah penulis cantumkan sumbernya
secara jelad sesuai dengan norma, kaidah dan etika penelitian ilmiah.
Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian skripsi
in bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian tertentu,
penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang penulis
sandang dan sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Nama :
Tempat/Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan
Pendidikan Terakhir :
Pekerjaan :
Status : Kawin/Belum Kawin
No. Telp/HP :
Alamat :
Sensorium :
Pernafasan : x/menit
Tekanan Darah : mmHG
Temperatur : x/menit
III. Pemeriksaan Neurologis
Onset Stroke :
Gejala Klinis Utama :
Gejala Klinis Tambahan :
Hipertensi ( )
Merokok ( )
Diabetes ( )
Riwayat Penyakit Jantung ( )
Dislipidemia ( )
V. Pemeriksaan Laboratorium
- Metabolisme karbohidrat
HbA1c :
VI. EKG :
Hipertensi, Dm,
Lemah lengan dan Riw peny
666767 2 tungkai kiri Jantung, dan 49
Ilyas Laki-laki SMA Petani bulan Dislipidemia
Penurunan
693931 Juli Perempuan SMA Wiraswasta 1 hari kesadaran Trauma 21