Laporan Akhir ini yang kami susun ini terdiri dari beberapa bab, yaitu :
Bab I : Pendahuluan
Bab II : Konsep Perencanaan
Bab III : Analisis Hidrologi
Bab IV : Analisis Hidrolika
Bab V : Analisis Geoteknik
Demikian laporan akhir ini kami susun dengan harapan laporan ini bermanfaat
bagi pelaksanaan Pembangunan Waduk/Situ/Embung Dan Kelengkapannya,
Perencanaan Pembangunan Embung Sejuk, Kecamatan Cipayung dikemudian
hari.
Atas perhatian dan kerja sama yang diberikan, kami ucapkan terima kasih.
Jakarta, 2016
PT. Bagastama Persada
Yang
Hasanuddin, ST
Direktur Utama
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1
1.2 Maksud ....................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ......................................................................................................................... 2
1.4 Sasaran ........................................................................................................................ 2
1.5 Lingkup Pekerjaan .................................................................................................... 2
1.6 Keluaran ..................................................................................................................... 4
1.7 Lokasi Kegiatan ......................................................................................................... 4
1.8 Data Topografi ........................................................................................................... 5
1.2 Maksud
Maksud dari kegiatan ini adalah melaksanakan pengadaan tenaga ahli yang
bertugas membuat dan menyusun kajian Perencanaan Pembangunan waduk/
situ/embung dan kelengkapannya yang berlokasi di Embung Sejuk, Kecamatan
Cipayung Jakarta Timur.
1.3 Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah tersusunnya perencanaan teknis tenaga ahli
Bangunan Air agar dapat dijadikan pedoman kegiatan Pembangunan waduk/
situ/embung dan kelengkapannya (Embung Sejuk, Kecamatan Cipayung).
1.4 Sasaran
Sasaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah tersedianya dokumen
perencanaan agar terbangunnya embung Sejuk di Jakarta Timur yang telah sesuai
dengan perencanaan teknis oleh tenaga ahli, sehingga program pengendalian
banjir dapat terwujud.
dan penyusunan rencana kerja dan syarat teknis untuk keperluan pelaksanaan
konstruksi.
1.6 Keluaran
Melalui kajian ini akan dihasilkan suatu laporan hasil kajian meliputi :
a. Perhitungan analisa hidrologi
b. Perhitungan debit banjir rencana
c. Perhitungan luas dan dalamnya waduk yang dibutuhkan
d. Analisa pengukuran tanah
e. Rencana Anggaran Biaya
f. Gambar layout dan detail saluran
g. Rencana kerja dan syarat teknis
2.1 Umum
Dalam melakukan konsep perencanaan pembangunan Embung Sejuk, Kecamatan
Cipayung, prinsip utama yang diperhatikan sistem tata air di lokasi kegiatan
dengan adanya perencanaan embung beserta bamgunan pelengkapnya dalam
melayani debit banjir rencana.
Dalam perencanaan ini, beberapa item kegiatan perencanaan yang akan dilakukan
antara lain
- Galian dan atau Pendalaman
- Pembangunan tanggul emabung
- Pembangunan bangunan Inlet
- Pembangunan bangunan outlet
- Pembangunan Pedestrian
Adapun gambaran peta situasi rencana perencanaan pembangunan Embung
Sejuk dapat diperhatikan pada gambar berikut :
beton. Elevasi top tanggul direncanakan berada di elevasi +45.5 mPP. Sedangkan
elevasi dasar embung direncanakan di +43,00 mPP.
Adapun penampang melintang tanggul embung dapat diperhatikan pada
gambar berikut :
Gambar 2. 4 Denah, Potongan Memanjang dan Melintang Saluran Inlet
PEDESTRIAN
TANGGUL
TANGGUL PEDESTRIAN
Gambar 2. 6 Typical Section Jalur Pedestrian
3.1 Umum
Dalam Analisis hidrologi, salah satu aspek yang diharapkan untuk menunjang
perancangan bangunan - bangunan hidrolik adalah penetapan banjir rencana
pada suatu tahun periode ulang tertentu. Dalam laporan ini, Analisis hidrologi
dimaksudkan sebagai dasar identifikasi, dengan batasan pokok bahasan pada :
1. Analisis Daerah Tangkapan Kali (Catchment Area)
Untuk penentuan luas Daerah Tangkapan embung digunakan Peta
Megapolitan, yang disempurnakan dengan peta topografi dan hasil
kunjungan lapangan.
2. Analisis Data Hujan dan Penentuan Curah Hujan Rencana
Lingkup kegiatan yang dilaksanakan dalam penentuan curah hujan rencana
antara lain penentuan stasiun curah hujan yang berpengaruh untuk lokasi
pekerjaan, Analisis distribusi frekuensi dengan berbagai metode, pengujian
dan pemilihan hasil Analisis distribusi frekuensi curah hujan serta penentuan
intensitas curah hujan rencana.
3. Analisis Debit Banjir Rencana
Perhitungan debit banjir rencana untuk masing-masing lokasi dilakukan
dengan cara metode unit hidrograf.
1. Rata-rata Aritmatika
2. Poligon Thiessen
3. Isohyet
Dengan menggunakan metode Poligon Thiessen, bisa diperoleh luasan daerah
pengaruh dari tiap-tiap stasiun pencatat curah hujan yang ada. Dengan demikian,
bisa diketahui stasiun mana saja yang berpengaruh terhadap masing-masing
lokasi studi. Data hujan yang dipakai untuk Analisis ini berasal dari salah satu
stasiun pencatat curah hujan yang berada di wilayah DKI Jakarta, dengan masa
pengamatan selama 20 tahun (tahun 1998 – 2017). Data curah hujan yang dipakai
pada perencanaan Embung Sejuk adalah Sta. Halim Perdana Kusuma dengan
data sebagai berikut :
Tabel 3. 1 Data Curah Hujan Sta. Halim Perdana Kusuma
S T AS I U N
TAHUN
33 C Halim PK
1998 76.00
1999 74.00
2000 114.00
2001 97.00
2002 108.00
2003 81.00
2004 122.60
2005 157.00
2006 93.60
2007 259.10
2008 223.00
2009 95.00
2010 84.00
2011 90.00
2012 94.00
2013 103.00
2014 121.00
2015 125.00
2016 86.00
2017 136.00
Maximum 259.10
Rerata 116.97
Minimum 74.00
Standar Deviasi 47.77
Curah Hujan Regional ‐ Sta 33 C Halim Pedana Kusuma
300
250
Curah Hujan (mm)
200
150
100
50
0
1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Tahun Pengamatan
Lokasi Rencana
Embung
Sesuai dengan luasan CA area yang akan dilayani Embung Sejuk seluas 6,95 Ha,
maka perencanaan embung ini direncanakan terhadap kala ulang 2 hingga 5
tahun.
1 x
2
f(x) . exp 1 . x
. 2. 2
di mana:
dan adalah parameter statistik, yang masing-masing adalah nilai rata-rata
dan standar deviasi dari variat.
1 ln x
2
f (x) . exp 1 .
.x. 2. 2
di mana:
= E ln x
Var. ln( x )
Slogx =
(log x log x )i
2
; log = log x i
(n 1) n
di mana:
XTR = Besarnya curah hujan dengan periode ulang t
n = Jumlah data
log X i
log X =
N
(log X i log X ) 2
Si = Standar deviasi =
N 1
(log X i log X ) 2
Cs = Koefisien skewness = 3
( N 1).( N 2) S i
di mana:
KT = Koefisien frekuensi didapat dari tabel
Berikut ini disajikan tabel resume hasil Analisis perhitungan frekuensi hujan pada
masing-masing lokasi studi yang dihitung dengan menggunakan 6 (enam) metode
perhitungan distribusi frekuensi.
Tabel 3. 3 Resume Hasil Analisis Perhitungan Frekuensi
Resume perhitungan uji distribusi stasiun curah hujan masing-masing lokasi studi
dengan tiap metode Analisis distribusi frekuensi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3. 5 Resume Uji Hasil Analisis Frekuensi Kolmogorov – Smirnov
Dengan demikian, besarnya curah hujan rencana yang digunakan untuk tahap
Analisis berikutnya adalah curah hujan rencana periode ulang 2 tahun sebesar
109,00 mm/hari dan periode ulang 5 tahun sebesar 160,85 mm.
Metode Rasional
Q = 0,00278*Cf*C*I*A
Dimana :
Q = Debit Banjir (m3/dtk)
Cf = Koefisien Koreksi
C = Koefisien Pengaliran
I = Intensitas Hujan Rata-rata (mm/jam)
A = Luas Daerah (ha)
Metode Unit Hidrograf (Hidrograf Satuan Sintetis Nakayasu)
dengan rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
C A Ro
Qp
3,6 ( 0,3T p T0,3 )
dimana:
Qp = debit banjir (m3 / detik)
Ro = Unit curah hujan (mm)
Tp = Waktu konsentrasi (jam)
T0,3 = waktu yang diperlukan dari kulminasi sampai 30 % banjir (jam).
1. Rumus Kurva Menaik pada hidrograf
t
Qa Q p 2, 4
T
p
dimana:
Qa = debit banjir sebelum debit puncak
t = waktu (jam)
2. Kurva menurun
t Tp
a. Qd >0,3 Qp : Q d Q p * 0 .3
T0 , 3
t T p 0 , 5T0 , 3
1, 5T0 , 3
b. 0,3 Qp > Qd >0,32 Qp : Qd Q p * 0,3
t T p 1, 5T0 , 3
2T0 , 3
c. 0,32 Qp > Qd : Qd Q p * 0.3
3. Tp = tg + 0,8 tr
untuk
L < 15 km tg = 0,21 L0,7
L > 15 km tg = 0,4 + 0,058 L
dimana:
L = panjang sungai/aliran (km)
tg = waktu konsentrasi (jam)
tr = 0,5 tg sampai tg (jam)
T 0,3 = αtg( hour)
4. Dengan besarnya α =
a. daerah pengaliran biasa α = 2
b. bagian naik hidrograf yang lambat dan bagian menurun yang cepat
α = α 1,5
c. bagian naik hidrograf yang cepat dan bagian menurun yang lambat
α=3
5. Asumsi yang dipergunakan dalam perhitungan ini adalah :
a. Panjang sungai
b. Luas catchment area
c. Koefisien pengaliran
Dari data-data yang ada disebutkan diatas, dengan luasan CA sebesar ±6,95 Ha,
panjang pengaliran ±0,44 km, serta dengan menggunakan nilai koefisien
limpasan (run off) sebesar 0,6.
Dari gambar diatas, besarnya debit banjir untuk periode ulang 2 tahun sebesar
0,61 m3/detik dan debit banjir untuk periode ulang 5 tahun sebesar 0,89 m3/detik.
4.1 Umum
Untuk mengetahui fenomena perilaku hidrolika aliran di dalam saluran/kali, long
storage, waduk ataupun embung yang menjadi objek perencanaan, diperlukan
suatu simulasi/Analisis numerik yang mampu menggambarkan kondisi objek
yang direncanakan, baik untuk kondisi eksisting maupun kondisi rencana.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, analisis hidrolik yang dilakukan meliputi analisis
penelusuran banjir untukperencanaan hidrolis embung serta analisis hidrolik
saluran inlet maupun outlet rencana. Tujuan Analisis ini untuk mengetahui
kemampuan embung dan saluran dalam melayani dan mengalirkan debit banjir
rencana.
2S 2S
Q I I Q
Δt Δt
Dari persamaan diatas dapat dilihat:
- Suku di sebelah kiri sama dengan nilainya tidak diketahui
- Suku di sebelah kanan sama dengan nilainya diketahui
Penyelesaian suku yang belum diketahui nilainya itu memerlukan 3 fungsi yang
menggambarkan hubungan antara:
a. Ketinggian air dan tampungan (H dan S)
Hubungan antara ketinggian dan tampungan dapat ditentukan dengan
mengalikan antara kedalaman air dengan luas tampungan. Seperti persamaan
berikut:
𝑆 𝐴 𝑥𝐻
b. Ketinggian air dan Outflow (H – Q)
Hubungan antara ketinggian air dan outflow bergantung dari type bangunan
outflow, seperti bendung atau spillway, terowongan, waduk, gorong-gorong,
dan sebagainya. Adapun dalam kasus ini bangunan yang digunakan adalah
berupa pintu air, maka persamaannya adalah sebagai berikut:
𝑄 𝐶𝑑 𝑥 𝐴 𝑥 2𝑔𝐻
c. Outflow dan tampungan
Untuk fungsi yang ketiga ini persamaan yang digunakan adalah sebagai
berikut:
2𝑆
𝑄
𝛥𝑡
Selanjutnya setelah ketiga fungsi di atas telah didapatkan hasilnya, maka
dapat dilanjutkan untuk menentukan besarnya debit limpasan maksimum
dan debit total reservoir dengan menggunakan persamaan-persamaan di
bawah ini:
2𝑆 2𝑆
𝑄 𝑄 2𝑄
𝛥𝑡 𝛥𝑡
Qmaksimum = Qinflow Maksimum - Qoutflow Maksimum
Qtotal = Total debit in-flow – Total debit out-flow
Keterangan:
S = Tampungan (storage) (m3)
Q = Debit out-flow (m3/det)
Δt = Selang waktu (det)
I = Debit in-flow (m3/det)
j = Indeks
A1 = Luas reservoir
A2 = Luas penampang bukaan (m2)
H = Elevasi muka air reservoir (m)
g = Gaya gravitasi bumi (9,8 m/dt2)
Cd = Koefisien debit
+45.50 m
+44.80 m
Asumsi: free flow
.
18.00 0.01 4.94 6593.12 44.83 0.03 0.01 5.33 6587.80 44.83 44.83
18.25 0.01 4.94 6592.74 44.83 0.03 0.01 5.29 6587.44 44.83 44.83
18.50 0.01 4.94 6592.38 44.83 0.03 0.01 5.27 6587.12 44.83 44.83
18.75 0.01 4.94 6592.06 44.83 0.03 0.01 5.24 6586.82 44.83 44.83
19.00 0.01 4.94 6591.76 44.83 0.03 0.01 5.21 6586.54 44.83 44.83
19.25 0.01 4.94 6591.48 44.83 0.03 0.01 5.19 6586.29 44.83 44.83
19.50 0.01 4.94 6591.23 44.83 0.03 0.01 5.17 6586.06 44.83 44.83
19.75 0.01 4.94 6590.99 44.83 0.03 0.01 5.15 6585.84 44.83 44.83
20.00 0.01 4.94 6590.78 44.83 0.03 0.01 5.14 6585.64 44.83 44.83
20.25 0.01 4.94 6590.58 44.83 0.03 0.01 5.12 6585.46 44.83 44.83
20.50 0.01 4.94 6590.40 44.83 0.03 0.01 5.11 6585.30 44.83 44.83
20.75 0.01 4.94 6590.23 44.83 0.03 0.01 5.09 6585.14 44.83 44.83
21.00 0.01 4.94 6590.08 44.83 0.03 0.01 5.08 6585.00 44.83 44.83
21.25 0.01 4.94 6589.94 44.83 0.03 0.01 5.07 6584.87 44.83 44.83
21.50 0.01 4.94 6589.81 44.83 0.03 0.01 5.06 6584.75 44.83 44.83
21.75 0.01 4.94 6589.69 44.83 0.03 0.01 5.05 6584.64 44.83 44.83
22.00 0.01 4.94 6589.58 44.83 0.03 0.01 5.04 6584.54 44.83 44.83
22.25 0.01 4.94 6589.48 44.83 0.03 0.01 5.03 6584.44 44.83 44.83
22.50 0.01 4.94 6589.38 44.83 0.03 0.01 5.02 6584.36 44.83 44.83
22.75 0.01 4.94 6589.30 44.83 0.03 0.01 5.02 6584.28 44.83 44.83
23.00 0.01 4.94 6589.22 44.83 0.03 0.01 5.01 6584.21 44.83 44.83
23.25 0.01 4.94 6589.14 44.83 0.03 0.01 5.00 6584.14 44.83 44.83
23.50 0.01 4.94 6589.08 44.83 0.03 0.01 5.00 6584.08 44.83 44.83
23.75 0.01 4.94 6589.02 44.83 0.03 0.01 4.99 6584.02 44.83 44.83
24.00 0.01 4.94 6588.96 44.83 0.03 0.01 4.99 6583.97 44.83 44.83
18.00 0.01 4.94 6552.77 44.82 0.02 0.01 4.99 6547.78 44.82 44.82
18.25 0.01 4.94 6552.72 44.82 0.02 0.01 4.99 6547.73 44.82 44.82
18.50 0.01 4.94 6552.67 44.82 0.02 0.01 4.98 6547.69 44.82 44.82
18.75 0.01 4.94 6552.63 44.82 0.02 0.01 4.98 6547.66 44.82 44.82
19.00 0.01 4.94 6552.60 44.82 0.02 0.01 4.97 6547.62 44.82 44.82
19.25 0.01 4.94 6552.56 44.82 0.02 0.01 4.97 6547.60 44.82 44.82
19.50 0.01 4.94 6552.54 44.82 0.02 0.01 4.96 6547.57 44.82 44.82
19.75 0.01 4.94 6552.51 44.82 0.02 0.01 4.96 6547.55 44.82 44.82
20.00 0.01 4.94 6552.49 44.82 0.02 0.01 4.96 6547.53 44.82 44.82
20.25 0.01 4.94 6552.47 44.82 0.02 0.01 4.95 6547.52 44.82 44.82
20.50 0.01 4.94 6552.45 44.82 0.02 0.01 4.95 6547.50 44.82 44.82
20.75 0.01 4.94 6552.44 44.82 0.02 0.01 4.95 6547.49 44.82 44.82
21.00 0.01 4.94 6552.43 44.82 0.02 0.01 4.95 6547.48 44.82 44.82
21.25 0.01 4.94 6552.42 44.82 0.02 0.01 4.95 6547.47 44.82 44.82
21.50 0.01 4.94 6552.41 44.82 0.02 0.01 4.95 6547.46 44.82 44.82
21.75 0.01 4.94 6552.40 44.82 0.02 0.01 4.95 6547.45 44.82 44.82
22.00 0.01 4.94 6552.39 44.82 0.02 0.01 4.94 6547.45 44.82 44.82
22.25 0.01 4.94 6552.38 44.82 0.02 0.01 4.94 6547.44 44.82 44.82
22.50 0.01 4.94 6552.38 44.82 0.02 0.01 4.94 6547.44 44.82 44.82
22.75 0.01 4.94 6552.37 44.82 0.02 0.01 4.94 6547.43 44.82 44.82
23.00 0.01 4.94 6552.37 44.82 0.02 0.01 4.94 6547.43 44.82 44.82
23.25 0.01 4.94 6552.37 44.82 0.02 0.01 4.94 6547.42 44.82 44.82
23.50 0.01 4.94 6552.36 44.82 0.02 0.01 4.94 6547.42 44.82 44.82
23.75 0.01 4.94 6552.36 44.82 0.02 0.01 4.94 6547.42 44.82 44.82
24.00 0.01 4.94 6552.36 44.82 0.02 0.01 4.94 6547.42 44.82 44.82
18.00 0.01 4.94 6593.10 44.83 0.03 0.01 5.32 6587.77 44.83 44.83
18.25 0.01 4.94 6592.71 44.83 0.03 0.01 5.29 6587.42 44.83 44.83
18.50 0.01 4.94 6592.36 44.83 0.03 0.01 5.26 6587.10 44.83 44.83
18.75 0.01 4.94 6592.04 44.83 0.03 0.01 5.24 6586.80 44.83 44.83
19.00 0.01 4.94 6591.74 44.83 0.03 0.01 5.21 6586.53 44.83 44.83
19.25 0.01 4.94 6591.46 44.83 0.03 0.01 5.19 6586.27 44.83 44.83
19.50 0.01 4.94 6591.21 44.83 0.03 0.01 5.17 6586.04 44.83 44.83
19.75 0.01 4.94 6590.98 44.83 0.03 0.01 5.15 6585.83 44.83 44.83
20.00 0.01 4.94 6590.77 44.83 0.03 0.01 5.13 6585.63 44.83 44.83
20.25 0.01 4.94 6590.57 44.83 0.03 0.01 5.12 6585.45 44.83 44.83
20.50 0.01 4.94 6590.39 44.83 0.03 0.01 5.10 6585.28 44.83 44.83
20.75 0.01 4.94 6590.22 44.83 0.03 0.01 5.09 6585.13 44.83 44.83
21.00 0.01 4.94 6590.07 44.83 0.03 0.01 5.08 6584.99 44.83 44.83
21.25 0.01 4.94 6589.93 44.83 0.03 0.01 5.07 6584.86 44.83 44.83
21.50 0.01 4.94 6589.80 44.83 0.03 0.01 5.06 6584.74 44.83 44.83
21.75 0.01 4.94 6589.68 44.83 0.03 0.01 5.05 6584.63 44.83 44.83
22.00 0.01 4.94 6589.57 44.83 0.03 0.01 5.04 6584.53 44.83 44.83
22.25 0.01 4.94 6589.47 44.83 0.03 0.01 5.03 6584.44 44.83 44.83
22.50 0.01 4.94 6589.38 44.83 0.03 0.01 5.02 6584.35 44.83 44.83
22.75 0.01 4.94 6589.29 44.83 0.03 0.01 5.02 6584.27 44.83 44.83
23.00 0.01 4.94 6589.21 44.83 0.03 0.01 5.01 6584.20 44.83 44.83
23.25 0.01 4.94 6589.14 44.83 0.03 0.01 5.00 6584.14 44.83 44.83
23.50 0.01 4.94 6589.07 44.83 0.03 0.01 5.00 6584.07 44.83 44.83
23.75 0.01 4.94 6589.01 44.83 0.03 0.01 4.99 6584.02 44.83 44.83
24.00 0.01 4.94 6588.96 44.83 0.03 0.01 4.99 6583.97 44.83 44.83
18.00 0.01 4.94 6552.77 44.82 0.02 0.01 4.99 6547.78 44.82 44.82
18.25 0.01 4.94 6552.72 44.82 0.02 0.01 4.99 6547.73 44.82 44.82
18.50 0.01 4.94 6552.67 44.82 0.02 0.01 4.98 6547.69 44.82 44.82
18.75 0.01 4.94 6552.63 44.82 0.02 0.01 4.98 6547.66 44.82 44.82
19.00 0.01 4.94 6552.60 44.82 0.02 0.01 4.97 6547.62 44.82 44.82
19.25 0.01 4.94 6552.56 44.82 0.02 0.01 4.97 6547.60 44.82 44.82
19.50 0.01 4.94 6552.54 44.82 0.02 0.01 4.96 6547.57 44.82 44.82
19.75 0.01 4.94 6552.51 44.82 0.02 0.01 4.96 6547.55 44.82 44.82
20.00 0.01 4.94 6552.49 44.82 0.02 0.01 4.96 6547.53 44.82 44.82
20.25 0.01 4.94 6552.47 44.82 0.02 0.01 4.95 6547.52 44.82 44.82
20.50 0.01 4.94 6552.45 44.82 0.02 0.01 4.95 6547.50 44.82 44.82
20.75 0.01 4.94 6552.44 44.82 0.02 0.01 4.95 6547.49 44.82 44.82
21.00 0.01 4.94 6552.43 44.82 0.02 0.01 4.95 6547.48 44.82 44.82
21.25 0.01 4.94 6552.42 44.82 0.02 0.01 4.95 6547.47 44.82 44.82
21.50 0.01 4.94 6552.41 44.82 0.02 0.01 4.95 6547.46 44.82 44.82
21.75 0.01 4.94 6552.40 44.82 0.02 0.01 4.95 6547.45 44.82 44.82
22.00 0.01 4.94 6552.39 44.82 0.02 0.01 4.94 6547.45 44.82 44.82
22.25 0.01 4.94 6552.38 44.82 0.02 0.01 4.94 6547.44 44.82 44.82
22.50 0.01 4.94 6552.38 44.82 0.02 0.01 4.94 6547.44 44.82 44.82
22.75 0.01 4.94 6552.37 44.82 0.02 0.01 4.94 6547.43 44.82 44.82
23.00 0.01 4.94 6552.37 44.82 0.02 0.01 4.94 6547.43 44.82 44.82
23.25 0.01 4.94 6552.37 44.82 0.02 0.01 4.94 6547.42 44.82 44.82
23.50 0.01 4.94 6552.36 44.82 0.02 0.01 4.94 6547.42 44.82 44.82
23.75 0.01 4.94 6552.36 44.82 0.02 0.01 4.94 6547.42 44.82 44.82
24.00 0.01 4.94 6552.36 44.82 0.02 0.01 4.94 6547.42 44.82 44.82
Simulasi Embung Sejuk ‐ Q5th (Lebar 1m, IWL +44.80 m)
1 45.25
0.6 45.05
0.5 45.00
0.4 44.95
0.3 44.90
0.2 44.85
0.1 44.80
0 44.75
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24
Waktu (Jam)
Gambar 4. 3 Fluktuasi Debit dan TMA Embung Sejuk, Kondisi 1, Periode Ulang 5
Tahun
0.6 45.05
0.5 45.00
0.4 44.95
0.3 44.90
0.2 44.85
0.1 44.80
0 44.75
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24
Waktu (Jam)
Gambar 4. 4 Fluktuasi Debit dan TMA Embung Sejuk, Kondisi 2, Periode Ulang 5
Tahun
Simulasi Embung Sejuk ‐ Q5th (Lebar 1m, IWL +44.30 m)
1 45.25
0.6 45.05
0.5 45.00
0.4 44.95
0.3 44.90
0.2 44.85
0.1 44.80
0 44.75
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24
Waktu (Jam)
Gambar 4. 5 Fluktuasi Debit dan TMA Embung Sejuk, Kondisi 3, Periode Ulang 5
Tahun
Simulasi Embung Sejuk ‐ Q5th (Lebar 2m, IWL +44.30 m)
1 45.25
0.6 45.05
0.5 45.00
0.4 44.95
0.3 44.90
0.2 44.85
0.1 44.80
0 44.75
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24
Waktu (Jam)
Gambar 4. 6 Fluktuasi Debit dan TMA Embung Sejuk, Kondisi 4, Periode Ulang 5
Tahun
Dari tabel diatas, maka dimensi saluran inlet yang dibutuhkan adalah saluran
berdinding tegak dengan lebar 1,25 m dan tinggi 1,25 m.
4.6.2 Saluran Outlet
Kontruksi saluran outlet direncanakan menggunakan kontruksi pasangan batu
kali, dimana nilai manning direncanakan sebesar 0,025. Slope dasar kemiringan
saluran direncanakan sebesar 0,001.
Besarnya debit rencana yang akan dilayani oleh saluran outlet adalah debit
maksimal antara limpasan mercu dan bukaan pintu air rencana. Perhitungan debit
bukaan pintu air dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :
Q = μba 2 gz
di mana:
Q = debit, m3/dt
μ = koefisiensi debit: untuk bukaan di bawah permukaan air dengan
kehilangan tinggi energi, μ = 0,60
b = lebar bukaan, m
a = tinggi bukaan, m
g = percepatan gravitasi, m/dt2 (≈ 9,8)
z = kehilangan tinggi energi pada bukaan, m
Bukaan pintu air direncanakan dengan lebar bukaan 0,5 m dan tinggi bukaan 0,8
m. Untuk kondisi muka air embung dalam keadaan muka air maksimum, debit
aliran bukaan pintu air diperoleh sebesar 1,23 m3/detik.
Dari hasil simulasi kondisi 1, besarnya debit limpasan mercu diperoleh sebesar
0,39 m3/detik. Sedangkan debit bukaan pintu air diperkirakan sebesar 1,02
m3/detik. Sehingga, besarnya debit yang dipakai dalam perencanaan dimensi
salura buang adalah 1,02 m3/detik.
Berikut data yang diinput dalam perhitungan dimensi saluran outlet rencana
Pembangunan Embung/ Situ/Embung Dan Kelengkapannya
Perencanaan Pembangunan Embung Sejuk, Kecamatan Cipayung Hal - 15
Bab IV Analisis Hidrolika
Dari tabel diatas, maka dimensi saluran outlet yang dibutuhkan adalah saluran
berdinding tegak dengan lebar 1,70 m dan tinggi 1,20 m.
Grafik Sondir Embung Sejuk
qc (kg/cm2)
0 50 100 150 200
0
2
Kedalaman (m)
Gambar 5. 5 Grafik Gabungan Tahanan Ujung Sondir qc pada Area Embung Sejuk
u v
yy b1 a2 a4 2b3 x 2a5 b4 y
y y
BU e
u1
v1
xx u
2
dimana yy , U e v2 , dan B adalah matriks yang menghubungkan
xy
u6
v6
pergerakan titik nodal terhadap regangan.
Untuk memasukkan hubungan antara tegangan dan regangan dalam suatu model
konstitutif digunakan persamaan dalam bentuk matriks: D
Matriks D adalah matriks kekakuan untuk kondisi plane strain dengan
persamaan:
1 0
E
D 1 0
1 2 1 1 2
0 0
2
dimana E dan adalah modulus elastisitas Young dan rasio Poisson.
Untuk gaya-gaya luar yang bekerja pada titik nodal atau beban traksi yang bekerja
pada batang elemen dapat digeneralisasikan menjadi matrik beban P, dimana:
P1 X
P1Y
P
2X
P e P2Y
P6 X
P6Y
Persamaan yang menghubungkan matriks beban dengan pergerakan titik nodal
dalam bentuk matriks secara umum dapat ditulis menjadi : K eU e P e
Matriks K adalah matriks kekakuan elemen dengan persamaan :
K e BT DBdv
dengan dv adalah volume elemen. Integrasi ini meliputi seluruh luas elemen.
Secara global untuk keseluruhan mesh bentuk matriks kekakuan elemen berubah
menjadi matriks kekakuan global dimana: KU P
Perilaku elastis material didasarkan dari hukum Hooke dimana material dianggap
bersifat linier elastis. Parameter elastis yang digunakan untuk menspesifikasikan
material umumnya adalah parameter modulus elastisitas Young E, modulus geser
G, rasio Poisson , dan modulus bulk K. Hubungannya secara analitis dapat
dituliskan sebagai berikut:
E E
G dan K
21 31 2
Tanah dan batuan mempunyai kecenderungan perilaku yang non-linier dalam
kondisi pembebanan. Perilaku non-linier dalam hubungan tegangan – regangan
ini dapat dimodelkan menjadi beberapa tingkat keakuratan. Dalam kasus ini,
pemodelan menggunakan model Mohr-Coulomb. Model Mohr-Coulomb
mengasumsikan perilaku tanah bersifat plastis sempurna, dengan menetapkan
suatu nilai tegangan batas dimana pada titik tersebut tegangan tidak lagi
dipengaruhi oleh regangan. Input parameter meliputi lima buah parameter yaitu
modulus Young E, rasio Poisson , kohesi c, sudut geser dan sudut dilatansi .
Plastis
s
sti
E
El a
1
2 sin
1 - sin
(1 -2)
1
Secara umum nilai bervariasi dari 0.3 sampai 0.4, namun untuk kasus-kasus
penggalian (unloading) nilai yang lebih kecil masih realistis. Nilai kohesi c dan
sudut geser dalam didapatkan dari uji geser seperti uji triaksial jika
memungkinkan, atau didapatkan dari hubungan empiris berdasarkan data uji
lapangan, sementara sudut dilatansi digunakan untuk memodelkan regangan
volumetrik plastis yang bernilai positif. Pada tanah lempung NC, pada umumnya
tidak terjadi dilatansi ( = 0), sementara pada tanah pasir dilatansi tergantung
dari kerapatan dan sudut geser dimana = - 30. Jika < 30 maka = 0.
Faktor keamanan pada stabilitas lereng dalam PLAXIS dihitung dengan
menggunakan metode phi –c' reduction, yaitu dengan mereduksi nilai ' dan c'
yang diinputkan dalam program sampai tanah mencapai kondisi kritis atau
kondisi keruntuhan. Nilai ' dan c' hasil input kemudian dibandingkan dengan
nilai ' dan c' hasil reduksi untuk mendapatkan nilai faktor keamanan.
c' (input ) tan ' (input )
FK
c' (reduction ) tan ' ( reduction)
muka air tanah di belakang dinding penahan tanah dianggap sama dengan
permukaan tanah pada masa konstruksi. Sementara pada masa operasional muka
air tanah di dalam embung diambil setinggi 1.50 meter dari dasar waduk.
Dari hasili perhitungan diatas, diperoleh bahwa besaran angka keamanan, SF,
daya dukung tanah terhadap desain saluran inlet yang direncanakan adalah SF
sebesar 27,01.
5.8.4 Penurunan
Dasar struktur saluran menumpu pada lapisan tanah pasir padat sehingga
penurunan yang terjadi relatif kecil dan tidak ada penurunan akibat konsolidasi.
Hasil analisa penurunan dolken menghasilkan perkiraan penurunan sebesar 0.07
cm.
Tabel 5. 5 Analisis Perkiraan Penurunan Kontruksi Saluran
Depth Soil B b z Q v E v Si
(m) Type (m) (m) (m) (kPa) (-) (kPa) (kPa) (%) (cm)
0.00 Pasir 0.75 0.38 0.00 30.25 29000.00 0.0000
1.00 Pasir 0.75 0.38 1.00 30.25 20.56 6.62 29000.00 0.0228 0.02
2.00 Pasir 0.75 0.38 2.00 30.25 10.62 3.53 29000.00 0.0122 0.01
3.00 Pasir 0.75 0.38 3.00 30.25 7.13 2.38 29000.00 0.0082 0.01
4.00 Pasir 0.75 0.38 4.00 30.25 5.36 1.80 29000.00 0.0062 0.01
5.00 Pasir 0.75 0.38 5.00 30.25 4.29 1.44 29000.00 0.0050 0.00
6.00 Pasir 0.75 0.38 6.00 30.25 3.58 1.20 29000.00 0.0041 0.00
7.00 Pasir 0.75 0.38 7.00 30.25 3.07 1.03 29000.00 0.0036 0.00
8.00 Pasir 0.75 0.38 8.00 30.25 2.68 0.90 29000.00 0.0031 0.00
9.00 Pasir 0.75 0.38 9.00 30.25 2.39 0.80 29000.00 0.0028 0.00
10.00 Pasir 0.75 0.38 10.00 30.25 2.15 0.72 29000.00 0.0025 0.00
Total Settlement 0.07
5.9 Kesimpulan
Dari hasil kajian analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Dinding penahan tanah pada embung Sejuk memiliki nilai FK = 2.47 di akhir
masa konstruksi dan FK = 3.17 di masa operasional. Keduanya memenuhi
syarat FK minimum sebesar 1.30 untuk kondisi sementara dan 1.50 untuk
kondisi permanen sehingga dapat disimpulkan bahwa desain dimensi DPT
embung Sejuk telah memenuhi syarat stabilitas.
2. Dinding penahan tanah pada saluran Inlet dan Outlet memiliki nilai FK geser
= 3.55 dan FK guling = 3.10, lebih besar dari FK minimum yang disyaratkan
yaitu sebesar 1.50 untuk geser dan 2.00 untuk guling. Daya dukung DPT
memiliki FK = 27.01 lebih besar dari FK minimum yang disyaratkan sebesar
3.00, dan hasil analisa penurunan memperkirakan penurunan sebesar 0.07 cm,
relatif kecil sehingga dianggap tidak mengganggu fungsional struktur.
Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa desain dimensi DPT
saluran Inlet dan Outlet telah memenuhi segala persyaratan.