Anda di halaman 1dari 6

PRE PLANNING PENDIDIKAN KESEHATAN

Pembimbing Akademik : Nur Setiawati Dewi, M.Kep.,Sp.Kom


Pembimbing Klinik: Ns. Restu Ananda, S. Kep.

Disusun oleh :
1. Evannando Anri Sakti 22020121210027
2. Fahrun Ningsih 22020121210076
3. Zakiyyatul Fakhiroh 22020121210065
4. Reva Nofia Oceany 22020121210070
5. Rikha Paramitta 22020121210030

PROGRAM STUDI PROFESI NERS XXXVIII


DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITASDIPONEGORO
2021
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Musim penghujan yang terjadi di negara-negara tropis menyebabkan
perkembangan beberapa organisme penyebab penyakit, seperti virus, bakteri, jamur, dan
parasit. Udara lembab yang datang bersama hujan menyebabkan organisme tersebut
tumbuh semakin subur dan menyebar dengan sangat cepat sehingga menyebabkan
muncul sejumlah penyakit berbahaya yang khas untuk negara tropis, yang meliputi
penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), diare, influenza, dan leptospirosis, yang
merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan karena dapat menyerang
semua golongan umur dan menyebabkan kematian.
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh virus dengue dari genus flavivirus yang ditularkan melalui gigitan
nyamuk Aedesaegypti (Yasir et al., 2021). Penyakit ini biasanya menyerang anak yang
ditandai dengan panas tinggi, perdarahan dan dapat menyebabkan kematian. Peningkatan
penderita penyakit ini sering terjadi dari tahun ke tahun yang berkaitan erat dengan
perubahan musim/iklim kondisi cuaca panas-hujan yang bergantian bahkan sampai
menimbulkan kondisi luar biasa di daerah tertentu (Wahyuni, 2010).
Diare menjadi masalah kesehatan di negara berkembang seperti Indonesia
(Cahyadi et al., 2020). Penyakit diare adalah penyebab utama kematian nomor kedua
pada anak di bawah lima tahun, dan bertanggung jawab untuk membunuh sekitar
525.000 anak setiap tahun, nomor 2 pada balita di dunia, nomor 3 pada bayi dan nomor 5
bagi segala umur. 1.5 juta anak meninggal dunia setiap tahunnya karena diare (World
Health Organization (WHO), 2017). Di Indonesia, angka perkiraan diare pada tahun
2017 cukup fantastis yaitu sebesar 7.077.299 kasus dan yang ditangani hanya 4.274.790
kasus atau hanya 60,4% (Kementerian Kesehatan RI, 2018). Penyakit Diare merupakan
penyakit endemis potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) yang sering disertai dengan
kematian di Indonesia (Cahyadi et al., 2020)
Leptospirosis merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri
Leptospira dan ditularkan oleh tikus. Penyakit ini kebanyakan ditemukan di wilayah
tropis dan sub tropis pada musim penghujan. Leptospirosis tersebar luas di negara-negara
yang beriklim tropis termasuk Indonesia. Di provinsi Jawa Tengah leptospirosis
menyebabkan kematian penduduk di beberapa kabupaten atau kota, seperti Semarang
dan Demak. Leptospirosis sebagai neglected tropical disease, membutuhkan perhatian
global terkait hubungannya dengan perubahan iklim, kejadian banjir, pertumbuhan
penduduk dan urbanisasi. Selama musim hujan, tanah menjadi lebih lembab dan
menimbulkan banyak kubangan air, sehingga memungkinkan leptospira tumbuh optimal
dan bertahan hidup hingga 1-2 bulan. Masyarakat yang memiliki aktivitas pertanian pada
musim hujan akan meningkatkan risiko paparan terhadap bakteri pathogen (Chadsuthi et
al., 2015).

B. TUJUAN INTERVENSI
1. Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan diharapkan pengetahuan peserta tentang
penyakit yang mungkin muncul dan kiat-kiat menjaga kesehatan di musim penghujan
akan meningkat
2. Khusus
a. Peserta mengetahui dan memahami pengertian leptospirosis, diare, demam
berdarah dengue, dan influenza
b. Peserta mengetahui dan memahami tanda dan gejala leptospirosis, diare, demam
berdarah dengue, dan influenza
c. Peserta mengetahui dan memahami penyebab leptospirosis, diare, demam
berdarah dengue, dan influenza
d. Peserta mengetahui dan memahami cara penularan leptospirosis, diare, demam
berdarah dengue, dan influenza
e. Peserta mengetahui dan memahami kiat-kiat menjaga kesehatan di musim
penghujan

C. RENCANA PELAKSANAAN
1. Tempat pertemuan
Kegiatan pendidikan kesehatan oleh kelompok kecil akan dilakukan di Puskesmas
Pandanaran Semarang
2. Hari/ tanggal
Selasa-Jum’at, 28-31 Desember 2021
3. Waktu
Pukul 07.00-11.00 WIB
4. Jumlah peserta
Target peserta adalah 20 orang
5. Setting tempat

Keterangan:
: Moderator

: Presentator

: Observer

: Peserta

No. Waktu Tahap Kegiatan Media

1. Memberikan salam kepada peserta


2. Menanyakan perasaan pasien saat ini
3. Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu pendidikan
kesehatan tentang penyakit yang mungkin
1. 5 menit Orientasi -
muncul saat musim penghujan dan kiat-kiat
menjaga kesehatan di masa penghujan
4. Menjelaskan kontrak waktu
5. Memvalidasi pengetahuan peserta
2. 25 Kerja 1. Menjelaskan tentang pengertianleptospirosis, Leaflet/
menit flyer
diare, demam berdarah dengue, dan influenza
2. Menjelaskan tentang tanda dan gejala
leptospirosis, diare, demam berdarah dengue,
dan influenza
3. Menjelasan tentang penyebab leptospirosis,
diare, demam berdarah dengue, dan influenza
4. Menjelaskan tentang cara penularan
leptospirosis, diare, demam berdarah dengue,
dan influenza
5. Menjelasan kiat kiat menjaga kesehatan di
musim penghujan
6. Memberi kesempatan pada peserta untuk
bertanya
1. Menanyakan perasaan peserta setelah
diberikan pendidikan kesehatan
2. Melakukan evaluasi pengetahuan peserta Lembar
3. 5 menit Terminasi setelah diberikan pendidikan kesehatan evaluasi
3. Menjelaskan rencana tindak lanjut kegiatan
4. Mengucapkan terima kasih dan salam
penutup

D. EVALUASI
1. Struktur
a. Pre planning dan materi pendidikan kesehatan telah dipersiapkan
b. Media telah dipersiapkan
c. Tempat pelaksanaan kegiatan telah dipersiapkan
d. Anggota tim dengan memahami tugas masing-masing
2. Proses
a. Peserta antusias terhadap materi yang disampaikan oleh penyaji.
b. Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai.
c. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan.
3. Hasil
a. 60 % dari peserta mampu menyebutkan pengertian leptospirosis, diare, demam
berdarah dengue, dan influenza
b. 60 % dari peserta mampu menyebutkan tanda dan gejala leptospirosis, diare,
demam berdarah dengue, dan influenza
c. 60 % dari peserta mampu menyebutkan penyebab leptospirosis, diare, demam
berdarah dengue, dan influenza
d. 60 % dari peserta mampu menyebutkan cara penularan leptospirosis, diare,
demam berdarah dengue, dan influenza
e. 60 % dari peserta mampu menyebutkan kiat-kiat menjaga kesehatan di musim
penghujan

E. LAMPIRAN
F. DAFTAR PUSTAKA
Cahyadi, D. D., Indah, M. F., & Ishak, N. I. (2020). Analisis Faktor Iklim
Terhadap Kejadian Diare Di Kota Banjarmasin Tahun 2014 – 2019. 34, 1–
10.
Chadsuthi, S., Iamsirithaworn, S., Triampo, W., & Modchang, C. (2015).
Modeling Seasonal Influenza Transmission and Its Association with Climate
Factors in Thailand Using Time-Series and ARIMAX Analyses. 2015, 1–8.
Kementerian Kesehatan RI. (2018). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017.
Wahyuni, S. (2010). Analisis Kasus DBD Di Kota Kotamobagu Tahun 2010.
World Health Organization (WHO). (2017). Diarrhoeal Disease.
https://www.who.int/newsroom/fact-sheets/detail/diarrhoeal-disease
Yasir, Zulfikar, Ulfa, I., & Hadifah, Z. (2021). pemetaan kasus demam berdarah
dengue dan kepadatan nyamuk berdasarkan sistem informasi geografis (SIG)
di wilayah kerja puskesmas Lhoknga Kabupaten Aceh Besar. Jurnal
Penelitian Kesehatan, 8, 37–49.

Anda mungkin juga menyukai