L. Evaluasi Konseling
1. Tanggal 24 November 2020, pukul 09-09.50
Konselor melakukan konseling pertama kali dengan klien, klien diberikan
layanan konseling individu di mana kami membahas masalah keluarga klien dan
mengarahkan klien untuk mampu menerima perlakuan di masa kecilnya, lalu
konselor memberikan layanan informasi mengenai materi keharmonisan
keluarga dan layanan penguasaan konten di mana klien kami beri tugas untuk
menceritakan sebuah rekaman keluarganya juga mengarahkan klien untuk dapat
merefleksikan apa yang klien rasakan terhadap keluarga. Ketiga layanan tersebut
menggunakan pendekatan psikoanalisis. Klien merespon dengan baik dan juga
antusisas meskipun ia nampak sangat kesal karena harus membahas hubungan
dengan keluarganya. Untuk mengatasi rasa kesalnya tersebut, klien diberikan
relaksasi berupa musik dengan lagu yang berisikan tentang pengorbanan
keluarga dan konselor melakukan kontak psikologis yang lebih dalan dengan
klien.
2. Tanggal 28 November 2020, pukul 09.00-09.45
Pada pertemuan kedua ini, klien diberikan layanan konseling individu dengan
tujuan untuk mengajak klien agar dapat berpikir logis mengenai permasalahan
yang sedang klien alami sehingga klien dapat diajak untuk mengupas masalah
klien dengan konsep berpikir yang logis, lalu klien diberikan layanan informasi
dengan materi pengendalian emosi dan yang terakhir klien diberikan layanan
penguasaan konten di mana klien diminta untuk menuliskan kelebihan dan
kekurangan klien lalu membahas tugas yang diberikan bersama. Pertemuan
kedua ini menggunakan pendekatan kognitif. Respon yang diberikan klien baik
dan antusias meskipun ia nampak kesal karena membahas kondisi dirinya (buta)
dan ketika klien merasa kesal, konselor memberikan permainan kecil dan
melakukan kontak psikologis yang lebih dalam untuk megatasi rasa kesalnya.
3. Tanggal 01 Desember 2020, pukul 09.30-10,10
Pertemuan ketiga konselor memberikan layanan konseling individu dengan
tujuan untuk mengarahkan klien agar dapat bertahan dan mengembangkan
potensi yang ada pada diri klien lalu klien diajak untuk fokus terhadap kondisi
saat ini yang bisa dilakukan, lalu klien diberikan layanan informasi dengan
materi mengenal arti sebuah pencapaian dalam mengembangkan potensi diri
dengan kemampuan dan kondisi yang ada dan cara komunikasi, lalu konselor
memberikan tugas kepada klien untuk menuliskan dan menyebutkan pencapaian
yang telah ia raih lalu konselor dan klien membahas tugas yang diberikan
tersbeut dan konselor menjelaskan maksud dan tujuan pemberian tugas lalu
menyimpulkan kegiatan konseling. Pada pertemuan ketiga, pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan gestalt. Di pertemuan ketiga ini, klien merespon
dengan baik dan terlihat lebih tenang dari sebelumnya juga ekspresi wajah klien
nampak lebih berseri. Suasana konseling pun menjadi lebih kondusif.
4. Tanggal 03 Desember 2020, pukul 09.00-09.55
Kegiatan pertama dimulai dengan layanan konseling individu dengan tujuan
untuk mengarahkan klien agar dapat mengembangkan potensi yang ada pada diri
klien dan mengajak klien untuk fokus pada kondisi yang bisa dilakukan di masa
sekarang, konselor juga memberikan layanan informasi dengan materi cara
mengembangkan potensi diridengan kemampuan dan kondisi yang ada, lalu
konselor memberikan layanan penguasaan konten dengan pemberian tugas
untuk menuliskan hal-hal yang ia sukai dan ia benci lalu diberi warna pada
masing-masing objek dan setelah itu membahas tugas yang dikerjakan oleh klien
dan konselor menyimpulkan kegiatan konseling. Pada pertemuan keempat,
konselor menggunakan pendekatan self. Respon klien sangat baik, ia terlihat
begitu semangat dan antusias pada pertemuan ini. Kegiatan konseling ini
berjalan dengan baik dan lancar.
5. Tanggal 05 Desember 2020, pukul 10.00-10.40
Pada pertemuan kelima, klien diberikan layanan konseling individu yang mana
klien diarahkan untuk dapat mengubah tingkah lakunya konselor mengajak klien
untuk fokus terhadap tingkah laku yang positif, lalu klien diberikan layanan
informasi dengan materi perubahan tingkah laku (teori belajar), setelah itu klien
diberikan layanan peguasaan konten di mana konselor membacakan sebuah
kisah mengenai keluarga dan disabilitas lalu mempersilakan klien untuk
menanggapi apa yang seharusnya tokoh dalam cerita itu lakukan dan mereka
membahas hal tersebut bersama-sama. Konselor pun membantu klien untuk
merencanakan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan oleh klien. Pertemuan
kelima ini menggunakan pendekatan behavioral. Respon klien pada pertemuan
kelima sangat baik, wajah klien terlihat lebih berseri dan semangat sehingga
klien sangat antusias selama proses konseling. Suasana konseling pun kondusif
dan proses konseling berjalan dengan lancar.
2. Tindak Lanjut
Karena klien sudah ada perubahan yang positif maka tidak ada tindak lanjut,
untuk itu konselor hanya akan melakukan pemantauan-pamantauan saja.
CATATAN