Anda di halaman 1dari 6

236 Review Buku : Basic Personal Counselling: A Training Manual For Counselors

REVIEW BUKU : BASIC PERSONAL COUNSELLING: A TRAIN-


ING MANUAL FOR COUNSELORS
Yulianti1

RUMUSAN POKOK-POKOK yang baik sesuai dengan pengetahuan secara


PIKIRAN teoritis. Keterampilan mikro adalah suatu
bagian kecil dari perilaku konselor yang dapat
Buku Basic Personal Counselling(a dipelajari dan dilatih. Fungsi utama seorang
training manual for counselors) adalah buku konselor adalah menjadi pendengar yang
yang ditulis oleh David Geldard dan Kathryn baik. Mendengar adalah keterampilan yang
Geldard. David Geldard adalah seorang ahli melibatkan respon minimal bisa berbentuk
psikologi konseling dan Kathryn Geldard verbal ataupun nonverbal. Keterampilan
adalah isteri David Geldard yang berprofesi lainnya yang harus dimiliki konselor adalah
sebagai ahli terapi anak dan keluarga dapat merefleksikan isi dan perasaan klien,
serta dosen tamu di Universitas Teknologi menggunakan pertanyaan-pertanyaan, dapat
Quennsland, Australia.Buku ini diterbitkan menyimpulkan dan dapat menciptakan suasana
oleh Pearson Education Australia pada tahun yang nyaman.
1998 yang merupakan edisi ketiga dari dua
terbitan sebelumnya yaitu tahun 1993 dan 1989 Bab ketiga membahas perubahan-
berisi 400 halaman. perubahan yang muncul sebagai akibat dari
konseling. Ada beberapa teori dan praktek yang
Buku Basic Personal Counselling memberikan kontribusi terhadap konseling,
ini terdiri dari Sembilan bab. Bab pertama yaitu psikoterapi psikoanalisa (Sigmund
membahas tentang pengertian konseling secara Freud), Konseling humanistic/eksistensialis
umum dan hubungan yang terjadi di dalam (Carl Rogers, Frederick (Fritz) Perla, Richard
konseling.Bab ini dimulai dengan pertanyaan Bandler dan John Grinder), Konseling kognitif
penting : “what is counseling?”. Untuk behavioural (Albert Ellis), Terapi Narrative
menjawab pertanyaan ini, maka kita harus (Michael White, David Epston) dan Terapi
memahami hakikat konseling dan alasannya yang focus pada solusi. Beberapa konselor
kenapa orang-orang datang kepada konselor. menggunakan pendekatan integrative atau
Alasan utama kenapa orang-orang datang eklektik kepada kliennya agar terjadi perubahan
kepada konselor adalah berhubungan dengan kearah yang positif setelah terjadinya konseling.
perubahan yang terjadi didalam kehidupan
yang mempengaruhi kondisi fisik, psikis, social Bab keempat membicarakan tentang
dan spiritual mereka. Oleh sebab itu, konseling keterampilan-keterampilan tambahan agar
dibutuhkan karena konseling terlibat dalam terjadinya perubahan pada klien. Ada tiga
suatu hubungan/relationship. hal penting keterampilan tambahan dalam
konseling, yaitu melihat/ seeing, merasa/fealing
Bab kedua membahas tentang prinsip- dan mendengar/hearing. Menyelaraskan
prinsip dasar dan keterampilan dalam konseling. pandangan konselor dan klien akan membantu
Pada prinsipnya, untuk menjadi konselor yang dalam hubungan konselor klien. Keterampilan
professional diperlukan latihan dan supervise tambahan lainnya adalah reframing, konfrontasi,

1
Mahasiswa Program Doktoral Universitas Pendidikan Indonesia

Insight : Jurnal Bimbingan Konseling Volume 5(2) Desember 2016


Review Buku : Basic Personal Counselling: A Training Manual For Counselors 237

mempertahankan diri, normalisasi, eksplorasi, Melihat keluar jendela adalah hal yang tidak
menggunakan pengalaman ‘here dan now’, menyenangkan bagi klie. Ruangan konseling
mengeksplorasi pilihan dan memfasilitasi idealnya kedapsuara, ada whiteboard dan tisu.
tindakan dalam pengambilan keputusan. Selanjutnya, dalam proses konseling idealnya
ada catatan tertulis setelah melakukan sessi.
Bab kelima adalah membicarakan Catatn itu meliputi tanggal, informasi detail
pendekatan-pendekatan post–modern. Ada dua dan factual dari masalah klien, catatan dalam
pendekatan yaitu konseling yang berfokus pada proses dan hasil sessi, catatan penggunaan
solusi. Pendekatan ini menekankan pada adanya intervensi, tujuan, persetujuan kontrak.
saling menghargai antara klien dan konselor,
kekuatan dan sumber klien, pandangan optimis Bab kesembilan membicarakan
akan masa depan. Pendekatan focus pada solusi tentang isu-isu professional yang terdiri dari
menekankan pentingnya proses komunikasi isu budaya, pengaruh nilai-nilai dan keyakinan
secara intensif. Tujuan dari pendekatan ini konselor terhadap klien dan kerahasiaan dan
adalah orientasi pada tindakan dan kenyataan, isu etik lainnya.
dapat dijangkau oleh klien, mengikuti pilihan
dan bahasa klien, menentuka tujuan adalah
sumber utama dari klien. Terapi narative ANALISIS
membantu klien untuk memahami ‘cerita utama
klien’ membnagun ulang masalah yang sudah Konseling bukan hanya sebuah peristiwa
diceritakan. Terapis narrative mendengarkan, yang terjadi diantara dua individu, tetapi juga
memahami, mendengarkan cerita klien, merupakan institusi social yang tertanam dalam
memecahkan masalah, menggunakan teknik kultur masyarakat industry modern (Mc.Leod,
‘menceritakan kembali’ untuk mencapai 2003). Konseling mengindikasikan adanya
perubahan. hubungan professional antara konselor terlatih
dengan klien. Hubungan ini bersifat individu
Bab ketujuh membicarakan konseling ke individu, walaupun terkadang melibatkan
melalui telepon dan intervensi apa yang lebih dari satu orang. Mc.Leod selanjutnya
dilakukan untuk menghadapi krisis melalui mengemukakan bahwa hubungan baik dalam
telepon. Konseling melalui telepon lebih sulit konseling ditandai dengan pengaplikasian
daripada konseling melalui ’face to face’ satu atau lebih teori psikologi dan satu set
karena konselor mempunyai sedikit informasi keterampilan komunikasi yang dikenal,
nonverbal.Konselor telepon membutuhkan dimodifikasi melalui pengalaman, intuisi, dan
persiapan yang matang sebelum melakukan factor interpersonal lainnya.
percakapan. Keterampilan yang paling penting
dalam konseling telepon adalah attending/ Banyak konselor yang memberikan
hadir secara penuh karena konselor telepon bantuan kepada klien, tanpa memahami
membutuhkan perhatian yang ekstra ketika dan mengerti kemampuan mereka dalam
menyimak permasalahan klien. Ketika terjadi menolong. (Brammer, 2003). Dalam konseling,
krisis , konselor telepon harus mempersiapkan ada beberapa langkah dalam memberikan
akses informasi tentang sumber-sumber yang bantuan kepada klien. Seperti, bagaimana sikap
tersedian dalam praktek pertolongan. konsrelor ketika klien berbicara, apa yang harus
konselor lakukan ketika ada kejadian yang di
Bab kedelapan berkaitan dengan isu- luar perkiraan dan masih banyak langkah lagi.
isu praktis. Ada dua sub bab yaitu lingkungan Tetapi terlepas dari semua itu, konselor juga
konseling dan yang kedua adalah melaporkan seharusnya memahami dan mengerti terlebih
sessi konseling. Ruangan konseling harus dahulu kemampuan-kemampuan mereka
nyaman dan bersahabat bagi klien. Kursi klien dalam memberikan bantuan. Ada beberapa
dan konselor sejajar dan tidak ada batasan. kemampuan/ skill yang harus dimiliki dan

Insight : Jurnal Bimbingan Konseling Volume 5(2) Desember 2016


238 Review Buku : Basic Personal Counselling: A Training Manual For Counselors

dipahami oleh seorang konselor, diantaranya terpretasi. Interpreting (menginterpre-


adalah : tasi) merupakan proses aktif seorang
helper dalam menjelaskan arti atau
1. Listening skill/ kemampuan menden- makna dari kejadian-kejadian kepada
garkan. helpee, sehingga helpee dapat melihat
atau memandang permasalahan mere-
ka dari sisi yang berbeda atau sisi yang
2. Leading skill/kemampuan mengarah-
baru. Pada dasarnya, tujuan utama dari
kan dan memimpin. Suatu proses kon-
Interpreting ini adalah mengajarkan
seling harus dapat mencapai tujuan se-
para helpee untuk menginterpretasikan
cara efektif .Namun seringkali terjadi
sendiri kejadian-kejadian yang diala-
klien tidak mampu mengarahkan pem-
mi oleh helpee. Interpretasi lebih te-
bicaraan dan terkesan melantur, meny-
pat digunakan pada psikoterapi formal
impang dan kebanyakan materi keluar
daripada proses “helping” sederhana,
dari pokok pembicaraan. Untuk men-
karena para terapis diharuskan untuk
gatasi hal ini, seorang konselor harus
berpikir diagnostic. Helpee kemun-
mampu memimpin agar pembicaraan
gkinan besar terpengaruh oleh fira-
klien lurus ke tujuan konseling.
sat-firasat setiap saat mengenai “apa
yang sedang terjadi?” dan “penjelasan
3. Reflecting skill/kemampuan mereflek logika seperti apa yang harus dijabar-
sikan kembali. Refleksi yang dimak- kan mengenai perilaku helpee-nya?”.
sud disini adalah memantulkan kem- Helper tidak akan mengemukakan
bali kepada klien tentang apa yang pendapatnya, karena dengan melayani
dirasakan, dipikirkan dan dialami oleh (dalam hal ini mendengarkan pen-
klien.Konselor mendapatkan pengala- jelasan) helpee membantu helper me-
man dari klien dengan mengumpulkan mahami apa yang sedang terjadi pada
informasi melalui observasi klien baik helpee. Kebanyakan helper merasa
secara verbal ataupun non verbal. bahwa pikiran-pikiran seperti ini men-
ghalangi “the Helping Process”, kare-
na helper akan “keasyikan” dengan
4. Chalenging skill/ kemampuan menant- melakukan memikirkan atau mengin-
ang. Maksud dari challenging ada- terpretasikan terlebih dahulu mengenai
lah untuk mengenali secara jujur dan helpee, dibandingkan dengan memaha-
langsung serta untuk menyampaikan mi permasalahan helpee.
kepada helpee apa yang sedang terjadi
atau apa yang kamu duga sedang ter-
jadi. Terkadang helpee merasa cemas 6. Informing skill/ kemampuan memberi
ketika dikenalkan dengan feddback informasi. Penginformasian termasuk
yang sulit untuk didengar. Bagaimana- dalam mengidentifikasiberbagai fakta
pun juga, sering ada perasaan berteri- sederhana yang dimiliki oleh helper
makasih pada helpee untuk kepedulian yang gadang-kadang sangat memban-
dan kejujuran helper. Dengan kata lain, tu. Beberapa jenis Informing adalah
challenging skills termasuk berisiko, seperti informasi dari alat test, yang
salah satunya menghasilkan perlawa- membutuhkan keahlian yang khusus
nan dari helpee atau menginginkan ko- untuk perencanaan dan pembuatan
munikasi yang terbuka. keputusan yang berlandaskan pada
buku pedoman umum. Informasi se-
lanjutnya adalah, menginformasikan
5. Interpreting skill/kemampuan mengin- tentang minat dan bakat dan kepriba-

Insight : Jurnal Bimbingan Konseling Volume 5(2) Desember 2016


Review Buku : Basic Personal Counselling: A Training Manual For Counselors 239

dian yang mungkin terpecahkan dari 2. Empati ialah kemampuan konselor un-
sugesti. tuk merasakan apa yang di rasakan klien,
merasa dan berfikir bersama klien dan bu-
kan untuk atau tentang klien.
7. Summarizing skill/ kemampuan mer-
ingkas. Kemampuan meringkas mer-
upakan perhatian untuk apa yang 3. Refleksi adalah keterampilan konselor un-
Helpee katakan (content), bagaimana tuk memantulkan kembali kepada klien
itu dikatakan (Feelings), dan tujuan, tentang perasaan, pikiran dan pengalaman
waktu, serta pengaruh pernyataan klien sebagai hasil pengamatan terhadap
(proccess). Kebanyakan bantuan itu prilaku verbal dan non verbal.
mencakup ide-ide dan perasaan. Keti-
ka helpee menunjukkan ketidak nya-
manannya melalui perlawanan arah di- 4. Eksplorasi adalah suatu keterasmpilan
skusi, maka sebaiknya Anda menjaga konselor untuk menggali perasaan , pen-
jarak emosi untuk sementara. Summa- galaman, dan pikiran klien. Hal ini penting
rizing (meringkas) merupakan kesim- karena kebanyakan klien menyimpan raha-
pulan akhir yang didapatkan dalam di- sia bathin, menutup diri,atau tidak mampu
skusi atau interview. Tujuan utama dari mengemukakan pendapatnya dengan terus
Summarizing adalah untuk membuat terang.
Helpee bergerak maju untuk mengek-
splor ide-ide dan perasaan, memban- 5. Menangkap pesan utama (paraphrasing)
tu menyelesaikan catatan interview, yang baik adalah dengan teliti mendengar-
mengklarifikasi, dan memperjelas ide kan pesan utama klien, nyatakan kembali
baru. Ketika hubungan dibatasi, Sum- dengan ringkas, amati respon klien terha-
marizing akan memunculkan usaha dap konselor.
untuk mengeksplor esensi, kemajuan
pencapaian, dan perencanaan langkah
selanjutnya. 6. Bertanya untuk membuka percakapan
(open qusetion) yang baik dimulai dengan
kata-kata; apakah, bagaimana,bolehkah,
Tanggung jawab konselor dalam dapatkah dll.
proses konseling adalah mendorong untuk
mengembangkan potensi klien, agar dia
mampu bekerja efektif, produktif, dan menjadi 7. Bertanya tertutup (closed question) tujuan-
manusia mandiri. Relasi konselor kliein dalam nya adalah untuk mengumpulkan informa-
hubungan konseling ditandai dengan nuansa si, menjernihkan dan memperjelas sesuatu
efektif. Artinya konselor berupaya menciptakan , dan menghentikan omongan klien yang
agar hubungan akrab, saling percaya sehingga melantur menyimpang jauh.
terjadi self-discbsure (keterbukaan diri) klien
dan keterlibatan secara emosional dalam proses 8. Dorongan minimal (minimal encourage-
konseling. ment) adalah suatu dorongan langsung
yang singkat terhadap apa yang telah dika-
Carkhuff (1983) menjelaskan ragam
takan klien, dan memberikan dorongan
teknik konseling sebagai berikut:
singkat sperti oh....,ya...., terus...., lalu,...
1. perilaku attending yaitu sebagai perilku dan...
menghampiri klien yang mencakup kontak
mata, bahasa badan dan bahasa lisan. 9. Interpretasi adalah bertujuan untuk mem-
berikan rujukan, pandangan atau perilaku
Insight : Jurnal Bimbingan Konseling Volume 5(2) Desember 2016
240 Review Buku : Basic Personal Counselling: A Training Manual For Counselors

klien, agar klien mengerti dan berubah komunikasi dan partisipasi meningkat dan
melalui pemahaman dari hasil rujukan baru proses konseling berjalan efektif.
tersebut.
17. Diam tujuannya adalah menanti klien ber-
10. Mengarahkanadalah suatu keterampilan fikir, sebagai protes jika klien ngomong
yang mengatakan kepada klien agar dia berbelit-belit, dan menunjang perilaku at-
berbuat sesuatu, atau dengan kata lain men- tending dan empati sehingga klien bebas
garahkannya agar melakukan sesuatu berbicara.

11. Menyimpulkan sementara (summarizing) 18. Mengambil inisiatif tujuannya adalah men-
tujuannya adalah memberikan kesempa- gambil inisiatif jika klien kurang semangat,
tan kepada klien untuk mengambil kilas jika klien lambat berfikir untuk mengambil
balik (feed back) dari hal-hal yang telah keputusan, jika klien kehilangan arah pem-
dibicarakan, menyimpulkan kemajuan ha- bicaraan.
sil pembicaraan secara bertahap, untuk
meningkatkan kualitas diskusi, memperta-
jam atau memperjelas fokus pada wawan- 19. Memberi nasehat, ini bisa dilakukan jika
cara konseling. klien memintanya dan konselor perlu
mempertimbangkannya sebab dalam pem-
berian nasehat tetap dijaga agar tujuan kon-
12. Memimpin (leading) bertujuan agar klien seling yakni kemandirian klien harus tetap
tidak menyimpang dari fokus pembicaraan, tercapai.
agar arah pembicaraan lurus kepada tujuan
konseling.
20. Pemberian informasi dalam hal ini perlu
keterbukaan dan kejujuran , bila konselor
13. Fokus adalah membantu klien untuk mengetahui informasi ataukah idak sebai-
memusatkan perhatian pada pokok pem- knya tidak melayani klientetapi diarahkan
bicaraan. ketempat yang lebih sesuai / kesumber in-
formasi tersebut agar lebih jelas.
14. Konprontasi adalah suatu tehnik konseling
yang menantang klien untuk untuk melihat 21. Merencanakan yaitu membantu klien pada
adanya diskrepansi atau inkonsistensi an- akhir sesi untuk dapat membuat rencana
tara perkataan dengan bahasa badan (per- berupa suatu program untuk action, per-
buatan), ide awal dengan ide berikutnya, buatan nyata yang produktif bagi kemajuan
senyum dengan kepedihan dan sebagainya dirinya.

15. Menjernihkan (clarifying) adalah men- 22. Menyimpulkan. Pada akhir sesi konseling
jernihkan ucapan-ucapan klien yang sa- membantu klien untuk menyimpulkan ha-
mar-samar, kurang jelas, dan agak meragu- sil pembicaraan menyangkut bagaimana
kan. keadaan/perasaan klien terutama mengenai
kecemasan , memantapkan rencana klien,
dan pokok-pokok yang akan dibicarakan
16. Memudahkan (facilitating) adalah suatu pada sesi berikutnya.
keterampilan membuka komunikasi agar
klien dengan mudah berbicara dengan kon-
selor dan menyatakan perasaan, pikiran, Keterampilan diatas merupakan
dan pengalamannya secara bebas, sehingga keterampilan yang secara otomotis harus
Insight : Jurnal Bimbingan Konseling Volume 5(2) Desember 2016
Review Buku : Basic Personal Counselling: A Training Manual For Counselors 241

dimiliki konselor. Melalui training dan latihan layanan bimbingan dan konseling itu sendiri
yang kontinyu konselor diharapkan memiliki dan yang menjadi taruhannya adalah individu
jiwa menolong secara professional. yang dilayaninya (klien).

Buku Basic Personnal Counselling Landasan dasar konseling/basic


menurut penulis adala buku yang praktis, personal counseling merupakan landasan yang
kreatif dan relative menyeluruh/komprehensif. dapat memberikan arahan dan pemahaman
Praktis karena buku ini berisi petunjuk- khususnya bagi konselor dalam melaksanakan
petunjuk teknis pelaksanaan konseling secara setiap kegiatan bimbingan dan konseling yang
praktis (dapat diaplikasikan), Penjelasan secara lebih bisa dipertanggungjawabkan secara logis,
teoritik dibahas sedikit dan dilanjutkan dengan etis maupun estetis.
contoh serta petunjuk pelaksanaannya. Kreatif
karena dalam menjelaskan buku ini disertai Aplikasi buku basic personal
gambar-gambar menarik dan tulisan interaktif counseling dalam bimbingan konseling di
. Disebut komprehensif karena meskipun buku Indonesia adalah dapat dijadikan buku panduan
ini bersifat teknis dan manual untuk pelatihan secara teknis bagi konselor untuk melakukan
dalam konseling, didalamnya terdapat unsure praktik konseling di sekolah. Karena selama ini
konseling secara menyeluruh. layanan bimbingan dan konseling di Indonesia
dilakukan secara umum tanpa ada panduan
Tetapi ada kelemahan lainnya yang ilmiah dan tegas bagaimana proses bimbingan
terdapat dalam buku ini yaitu tidak memberikan konseling dilakukan.
petunjuk penggunaan bagi budaya yang berbeda
di tiap-tiap Negara. Proses konseling dilakukan
dengan pendekatan Barat tanpa memasukkan DAFTAR RUJUKAN
nilai budaya local. Pendekatannya bersifat Brammer, L. & Ginger, M. The Helping Relation-
rasional dan ilmiah.Meskipun pada delapan ship. 2003. Boston: Allyn and Bacon.
dibahas sekilas tentang isu-isu budaya, disana Carkhuff, R. (1983). The Art of Helping. Amherst:
hanya ditekankan adanya pluralistic dalam Human Resources Development Press
suatu masyarakat yang harus dihargai, dan
tidak disebutkan teknisnya seperti apa. Geldard, D. & Gekdard, K. (1998). Basic Personal
Counseling: A training manual for coun-
selor (3thEdition). Melbourne: Pearson Ed-
APLIKASI DALAM BIMBINGAN ucation .
DAN KONSELING DI INDONESIA Geldard, D. & Gekdard. (2003). Counseling Skill in
Everyday Life. New York: Palgrave Mac-
Landasan dasar dalam konseling pada MIlan .
hakekatnya merupakan faktor-faktor yang harus
diperhatikan dan dipertimbangkan khususnya Mc.Leod, J. (2003). Pengantar Konseling : Teori
oleh konselor selaku pelaksana utama dalam dan Studi Kasus. Jakarta: Prenada Media
mengembangkan layanan bimbingan dan Group
konseling . Ibarat sebuah bangunan, untuk dapat
berdiri tegak dan kokoh tentu membutuhkan
fundasi yang kuat dan tahan lama. Apabila
bangunan tersebut tidak memiliki fundasi yang
kokoh, maka bangunan itu akan mudah goyah
atau bahkan ambruk. Demikian pula, dengan
layanan bimbingan dan konseling, apabila tidak
didasari oleh fundasi atau landasan yang kokoh
akan mengakibatkan kehancuran terhadap

Insight : Jurnal Bimbingan Konseling Volume 5(2) Desember 2016

Anda mungkin juga menyukai