1
Mahasiswa Program Doktoral Universitas Pendidikan Indonesia
mempertahankan diri, normalisasi, eksplorasi, Melihat keluar jendela adalah hal yang tidak
menggunakan pengalaman ‘here dan now’, menyenangkan bagi klie. Ruangan konseling
mengeksplorasi pilihan dan memfasilitasi idealnya kedapsuara, ada whiteboard dan tisu.
tindakan dalam pengambilan keputusan. Selanjutnya, dalam proses konseling idealnya
ada catatan tertulis setelah melakukan sessi.
Bab kelima adalah membicarakan Catatn itu meliputi tanggal, informasi detail
pendekatan-pendekatan post–modern. Ada dua dan factual dari masalah klien, catatan dalam
pendekatan yaitu konseling yang berfokus pada proses dan hasil sessi, catatan penggunaan
solusi. Pendekatan ini menekankan pada adanya intervensi, tujuan, persetujuan kontrak.
saling menghargai antara klien dan konselor,
kekuatan dan sumber klien, pandangan optimis Bab kesembilan membicarakan
akan masa depan. Pendekatan focus pada solusi tentang isu-isu professional yang terdiri dari
menekankan pentingnya proses komunikasi isu budaya, pengaruh nilai-nilai dan keyakinan
secara intensif. Tujuan dari pendekatan ini konselor terhadap klien dan kerahasiaan dan
adalah orientasi pada tindakan dan kenyataan, isu etik lainnya.
dapat dijangkau oleh klien, mengikuti pilihan
dan bahasa klien, menentuka tujuan adalah
sumber utama dari klien. Terapi narative ANALISIS
membantu klien untuk memahami ‘cerita utama
klien’ membnagun ulang masalah yang sudah Konseling bukan hanya sebuah peristiwa
diceritakan. Terapis narrative mendengarkan, yang terjadi diantara dua individu, tetapi juga
memahami, mendengarkan cerita klien, merupakan institusi social yang tertanam dalam
memecahkan masalah, menggunakan teknik kultur masyarakat industry modern (Mc.Leod,
‘menceritakan kembali’ untuk mencapai 2003). Konseling mengindikasikan adanya
perubahan. hubungan professional antara konselor terlatih
dengan klien. Hubungan ini bersifat individu
Bab ketujuh membicarakan konseling ke individu, walaupun terkadang melibatkan
melalui telepon dan intervensi apa yang lebih dari satu orang. Mc.Leod selanjutnya
dilakukan untuk menghadapi krisis melalui mengemukakan bahwa hubungan baik dalam
telepon. Konseling melalui telepon lebih sulit konseling ditandai dengan pengaplikasian
daripada konseling melalui ’face to face’ satu atau lebih teori psikologi dan satu set
karena konselor mempunyai sedikit informasi keterampilan komunikasi yang dikenal,
nonverbal.Konselor telepon membutuhkan dimodifikasi melalui pengalaman, intuisi, dan
persiapan yang matang sebelum melakukan factor interpersonal lainnya.
percakapan. Keterampilan yang paling penting
dalam konseling telepon adalah attending/ Banyak konselor yang memberikan
hadir secara penuh karena konselor telepon bantuan kepada klien, tanpa memahami
membutuhkan perhatian yang ekstra ketika dan mengerti kemampuan mereka dalam
menyimak permasalahan klien. Ketika terjadi menolong. (Brammer, 2003). Dalam konseling,
krisis , konselor telepon harus mempersiapkan ada beberapa langkah dalam memberikan
akses informasi tentang sumber-sumber yang bantuan kepada klien. Seperti, bagaimana sikap
tersedian dalam praktek pertolongan. konsrelor ketika klien berbicara, apa yang harus
konselor lakukan ketika ada kejadian yang di
Bab kedelapan berkaitan dengan isu- luar perkiraan dan masih banyak langkah lagi.
isu praktis. Ada dua sub bab yaitu lingkungan Tetapi terlepas dari semua itu, konselor juga
konseling dan yang kedua adalah melaporkan seharusnya memahami dan mengerti terlebih
sessi konseling. Ruangan konseling harus dahulu kemampuan-kemampuan mereka
nyaman dan bersahabat bagi klien. Kursi klien dalam memberikan bantuan. Ada beberapa
dan konselor sejajar dan tidak ada batasan. kemampuan/ skill yang harus dimiliki dan
dian yang mungkin terpecahkan dari 2. Empati ialah kemampuan konselor un-
sugesti. tuk merasakan apa yang di rasakan klien,
merasa dan berfikir bersama klien dan bu-
kan untuk atau tentang klien.
7. Summarizing skill/ kemampuan mer-
ingkas. Kemampuan meringkas mer-
upakan perhatian untuk apa yang 3. Refleksi adalah keterampilan konselor un-
Helpee katakan (content), bagaimana tuk memantulkan kembali kepada klien
itu dikatakan (Feelings), dan tujuan, tentang perasaan, pikiran dan pengalaman
waktu, serta pengaruh pernyataan klien sebagai hasil pengamatan terhadap
(proccess). Kebanyakan bantuan itu prilaku verbal dan non verbal.
mencakup ide-ide dan perasaan. Keti-
ka helpee menunjukkan ketidak nya-
manannya melalui perlawanan arah di- 4. Eksplorasi adalah suatu keterasmpilan
skusi, maka sebaiknya Anda menjaga konselor untuk menggali perasaan , pen-
jarak emosi untuk sementara. Summa- galaman, dan pikiran klien. Hal ini penting
rizing (meringkas) merupakan kesim- karena kebanyakan klien menyimpan raha-
pulan akhir yang didapatkan dalam di- sia bathin, menutup diri,atau tidak mampu
skusi atau interview. Tujuan utama dari mengemukakan pendapatnya dengan terus
Summarizing adalah untuk membuat terang.
Helpee bergerak maju untuk mengek-
splor ide-ide dan perasaan, memban- 5. Menangkap pesan utama (paraphrasing)
tu menyelesaikan catatan interview, yang baik adalah dengan teliti mendengar-
mengklarifikasi, dan memperjelas ide kan pesan utama klien, nyatakan kembali
baru. Ketika hubungan dibatasi, Sum- dengan ringkas, amati respon klien terha-
marizing akan memunculkan usaha dap konselor.
untuk mengeksplor esensi, kemajuan
pencapaian, dan perencanaan langkah
selanjutnya. 6. Bertanya untuk membuka percakapan
(open qusetion) yang baik dimulai dengan
kata-kata; apakah, bagaimana,bolehkah,
Tanggung jawab konselor dalam dapatkah dll.
proses konseling adalah mendorong untuk
mengembangkan potensi klien, agar dia
mampu bekerja efektif, produktif, dan menjadi 7. Bertanya tertutup (closed question) tujuan-
manusia mandiri. Relasi konselor kliein dalam nya adalah untuk mengumpulkan informa-
hubungan konseling ditandai dengan nuansa si, menjernihkan dan memperjelas sesuatu
efektif. Artinya konselor berupaya menciptakan , dan menghentikan omongan klien yang
agar hubungan akrab, saling percaya sehingga melantur menyimpang jauh.
terjadi self-discbsure (keterbukaan diri) klien
dan keterlibatan secara emosional dalam proses 8. Dorongan minimal (minimal encourage-
konseling. ment) adalah suatu dorongan langsung
yang singkat terhadap apa yang telah dika-
Carkhuff (1983) menjelaskan ragam
takan klien, dan memberikan dorongan
teknik konseling sebagai berikut:
singkat sperti oh....,ya...., terus...., lalu,...
1. perilaku attending yaitu sebagai perilku dan...
menghampiri klien yang mencakup kontak
mata, bahasa badan dan bahasa lisan. 9. Interpretasi adalah bertujuan untuk mem-
berikan rujukan, pandangan atau perilaku
Insight : Jurnal Bimbingan Konseling Volume 5(2) Desember 2016
240 Review Buku : Basic Personal Counselling: A Training Manual For Counselors
klien, agar klien mengerti dan berubah komunikasi dan partisipasi meningkat dan
melalui pemahaman dari hasil rujukan baru proses konseling berjalan efektif.
tersebut.
17. Diam tujuannya adalah menanti klien ber-
10. Mengarahkanadalah suatu keterampilan fikir, sebagai protes jika klien ngomong
yang mengatakan kepada klien agar dia berbelit-belit, dan menunjang perilaku at-
berbuat sesuatu, atau dengan kata lain men- tending dan empati sehingga klien bebas
garahkannya agar melakukan sesuatu berbicara.
11. Menyimpulkan sementara (summarizing) 18. Mengambil inisiatif tujuannya adalah men-
tujuannya adalah memberikan kesempa- gambil inisiatif jika klien kurang semangat,
tan kepada klien untuk mengambil kilas jika klien lambat berfikir untuk mengambil
balik (feed back) dari hal-hal yang telah keputusan, jika klien kehilangan arah pem-
dibicarakan, menyimpulkan kemajuan ha- bicaraan.
sil pembicaraan secara bertahap, untuk
meningkatkan kualitas diskusi, memperta-
jam atau memperjelas fokus pada wawan- 19. Memberi nasehat, ini bisa dilakukan jika
cara konseling. klien memintanya dan konselor perlu
mempertimbangkannya sebab dalam pem-
berian nasehat tetap dijaga agar tujuan kon-
12. Memimpin (leading) bertujuan agar klien seling yakni kemandirian klien harus tetap
tidak menyimpang dari fokus pembicaraan, tercapai.
agar arah pembicaraan lurus kepada tujuan
konseling.
20. Pemberian informasi dalam hal ini perlu
keterbukaan dan kejujuran , bila konselor
13. Fokus adalah membantu klien untuk mengetahui informasi ataukah idak sebai-
memusatkan perhatian pada pokok pem- knya tidak melayani klientetapi diarahkan
bicaraan. ketempat yang lebih sesuai / kesumber in-
formasi tersebut agar lebih jelas.
14. Konprontasi adalah suatu tehnik konseling
yang menantang klien untuk untuk melihat 21. Merencanakan yaitu membantu klien pada
adanya diskrepansi atau inkonsistensi an- akhir sesi untuk dapat membuat rencana
tara perkataan dengan bahasa badan (per- berupa suatu program untuk action, per-
buatan), ide awal dengan ide berikutnya, buatan nyata yang produktif bagi kemajuan
senyum dengan kepedihan dan sebagainya dirinya.
15. Menjernihkan (clarifying) adalah men- 22. Menyimpulkan. Pada akhir sesi konseling
jernihkan ucapan-ucapan klien yang sa- membantu klien untuk menyimpulkan ha-
mar-samar, kurang jelas, dan agak meragu- sil pembicaraan menyangkut bagaimana
kan. keadaan/perasaan klien terutama mengenai
kecemasan , memantapkan rencana klien,
dan pokok-pokok yang akan dibicarakan
16. Memudahkan (facilitating) adalah suatu pada sesi berikutnya.
keterampilan membuka komunikasi agar
klien dengan mudah berbicara dengan kon-
selor dan menyatakan perasaan, pikiran, Keterampilan diatas merupakan
dan pengalamannya secara bebas, sehingga keterampilan yang secara otomotis harus
Insight : Jurnal Bimbingan Konseling Volume 5(2) Desember 2016
Review Buku : Basic Personal Counselling: A Training Manual For Counselors 241
dimiliki konselor. Melalui training dan latihan layanan bimbingan dan konseling itu sendiri
yang kontinyu konselor diharapkan memiliki dan yang menjadi taruhannya adalah individu
jiwa menolong secara professional. yang dilayaninya (klien).