Sap KDP
Sap KDP
RANCANGAN PENYULUHAN
DIAGNOSA
MEDIA/
KEPERAWATAN TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS
MATERI KEGIATAN PENYULUHAN WAKTU METODE ALAT EVALUASI
YANG (TIU) (TIK)
BANTU
MENDUKUNG
Gangguan Pola Setelah men- 1. Klien dapat 1. Pengertian Kegiatan penyuluhan: Ceramah Leaflet - klien dapat mengerti
Tidur dapat penje- mengerti dan personal hygine 1. Pendahuluan dan menjelaskan
berhubungan lasan, klien menjelaskan 2. Macam-macam - Memberi salam. 3 menit Tanya kembali tentang
dengan dapat me- kembali personal hygine - Memperkenalkan diri jawab pengertian personal
ngerti dan tentang : 3. Faktor-faktor - Menjelaskan tujuan hygiene
memahami pengertian yang penyuluhan - klien mampu menye-
tentang personal menpengaruhi - Kontrak waktu butkan macam-macam
penyakitnya hygiene personal hygine personal hygiene
hipertensi dan 2. klien dapat 4. Dampak yang 2. Menyampaikan materi - klien menyebutkan
menangani menyebutkan sering timbul faktor-faktor yang
masalah macam- pada masalah 3. Penutup 12 menit menpengaruhi
gangguan macam personal hygiene - Memberi kesempatan personal hygiene
tidurnya personal bertanya - Klien dapat
hygiene - Memberikan umpan 15 menit mengatahui dampak
3. Klien dapat balik yang timbul pada
menyebutkan - Menjelaskan hal-hal masalah personal
faktor-faktor yang belum hygiene
yang dimengerti
menpengaruhi - Evaluasi
DIAGNOSA
MEDIA/
KEPERAWATAN TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS
MATERI KEGIATAN PENYULUHAN WAKTU METODE ALAT EVALUASI
YANG (TIU) (TIK)
BANTU
MENDUKUNG
personal - Memberi salam Score :
hygine penutup 1 : Tidak dapat
4. klien dapat menyebutkan
mengatahui 2 : Menyebutkan tapi
dampak yang tidak benar
sering timbul 3 : Menyebutkan
pada masalah sebagian benar
personal 4 : Menyebutkan
hygine. seluruhnya dengan baik
dan benar
Kriteria hasil :
Score : >20 sangat baik
Score : 15-19 sangat baik
Score : 10-14 cukup
Score : >10 kurang
A. Pengertian
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140
mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko
tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit
saraf, ginjal dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya.
(Amin & Hardhi 2015)
C. Faktor resiko
1. Faktor Risiko Yang Tidak Dapat Dikontrol:
a) Jenis kelamin
Prevalensi terjadinya hipertensi pada pria sama dengan wanita. Namun wanita
terlindung dari penyakit kardiovaskuler sebelum menopause. Harrison, Wilson dan
Kasper mengatakan bahwa wanita yang belum mengalami menopause dilindungi
oleh hormon estrogen yang berperan dalam meningkatkan kadar High Density
Lipoprotein (HDL). Kadar kolesterol HDL yang tinggi merupakan faktor pelindung
dalam mencegah terjadinya proses aterosklerosis. Efek perlindungan estrogen
dianggap sebagai penjelasan adanya imunitas wanita pada usia premenopause. Dari
hasil penelitian didapatkan hasil lebih dari setengah penderita hipertensi berjenis
kelamin wanita sekitar 56,5%. Hipertensi lebih banyak terjadi pada pria bila terjadi
pada usia dewasa muda. Tetapi lebih banyak menyerang wanita setelah umur 55
tahun, sekitar 60% penderita hipertensi adalah wanita. Hal ini sering dikaitkan
dengan perubahan hormon setelah menopause (Aisyah, 2009).
b) Umur
Semakin tinggi umur seseorang semakin tinggi tekanan darahnya, jadi orang yang
lebih tua cenderung mempunyai tekanan darah yang tinggi dari orang yang berusia
lebih muda. Peningkatan kasus hipertensi akan berkembang pada umur lima
puluhan dan enam puluhan. Dengan bertambahnya umur, dapat meningkatkan
risiko hipertensi (Suzanne & Brenda, 2001).
c) Keturunan (Genetik)
Adanya faktor genetik pada keluarga tertentu akan menyebabkan keluarga itu
mempunyai risiko menderita hipertensi. Hal ini berhubungan dengan peningkatan
kadar sodium intraseluler dan rendahnya rasio antara potasium terhadap sodium.
Individu dengan orang tua dengan hipertensi mempunyai risiko dua kali lebih besar
untuk menderita hipertensi dari pada orang yang tidak mempunyai keluarga dengan
riwayat hipertensi.Selain itu didapatkan 70-80% kasus hipertensi esensial dengan
riwayat hipertensi dalam keluarga (Aisyah, 2009).
E. Pencegahan Hipertensi
Menguraangi dan memodifikasi faktor resiko :
1. Cek Kesehatan secara berkala
2. Enyahkan asap rokok
3. Rajin aktivitas fisik
4. Diet seimbang, batasi konsumsi garam. . Hipertensi ringan : ½ sendok teh perhari,
Hipertensi sedang : ¼ sendok teh perhari dan Hipertensi berat : Tanpa garam
5. Istirahat cukup
6. Kelola stress
H. Obat Tradisional
1. Dua buah timun dimakan pagi dan sore atau diparut, diperas dan diambil airnya
diminum pagi dan sore hari
2. Sepuluh lembar daun salam direbus dalam dua gelas air sampai airnya tinggal satu gelas
diminum pagi dan sore
3. Sepuluh lembar daun alpukat direbus dalam dua gelas air sampai airnya tinggal satu
gelas diminum pagi dan sore
4. Contoh jus Penurun Hipertensi yang mudah di buat dan di peroleh bahan – bahan nya :
a) Jus Apel dan Seledri 1 buah apel ukuran sedang di tambah 2-3 sendok irisan seledri
b) Jus belimbing dan Timun 3- 4 iris belimbing buah di tambah 5-7 iris mentimun
segar bisa di tambah perasan jeruk nipis sesuai selera
c) Jus timun Seledri 5-7 iris mentimun segar ditambah 2-3 sendok irisan seledri