Tanya Jawab Kolom Chat
Tanya Jawab Kolom Chat
Pertanyaan kepada Prof. Utarini: Mohon ijin bertanya Prof, apakah metode pengumpulan data
dengan kuisioner masih dapat digunakan dan valid? mengingat partisipan sering tidak obyektif
dan tidak membaca pertanyaan kuisioner (tidak fokus). Maturnuwun Prof, sehat selalu
Bgmn cara meyakinkan dosen lain yg blm 'terbuka' akan penelitian kualitatif, bahwa penelitian
kualitatif itu juga bs berkualitas?
From Pembicara 1 _ Prof.dr. Adi Utarini to Everyone 01:59 PM
Prof..ijin brtanya.
.1.apakh dlm penelitian kualitatif. Menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi.
2.seberapa bnyk data subjek penelitian dikatakan valid pada penelitian kualitatif
Matur nuwun sanget….
From Pembicara 1 _ Prof.dr. Adi Utarini to Everyone 02:09 PM
Uni W: Bisa saja menggunakan inklusi eksklusi. Seberapa banyak sampelnya, mohon
dibaca dulu tentang konsep saturasi data ya...
From desy andari to Everyone 02:00 PM
Assalamu'alaikum. Ijin bertanya Prof. Utari/ Prof. Tri.
Tadi sempat disebutkan bahwa metode bisa fleksibel, lama penelitian tergantung kejenuhan
data, bisa ada penambahan data bila diperlukan. Bagaimana proposal/protocol harus disusun?
Karena salah satunya menetapkan berapa lama waktu penelitian, berapa lama untuk mengisi
kuesioner/wawancara pada satu responden. Bila dilakukan berkali-kali, apakah diperlukan
perubahan metode penelitian? Bagaimana dengan ethical clearance untuk penelitian kualitatif
ini? Mohon ma’af karena saya masih sangat awam dengan penelitian kualitatif ini.
Putri: Sambil menunggu respons Prof DIck, saya ikut sharing ya. Researcher bias harus
dideclare di awal (silakan melihat dimensi 1 dari CoREQ), apa siapa dan latar belakang,
familiaritas kita harus dituliskan disitu. Bias diapproach dengan cara dideclare,
sehingga pembaca lah yang dapat menilai apakah ini researcher bias ataukah memang
datanya mengatakan demikian.
Misalnya kalau saya meneliti ttg Tuberculosis, maka saya akan mendeclare bahwa saya
cukup lama meneliti aspek ttt dari program TB. Dengan mendeclare, peneliti menjadi
aware terhadap biasnya sendiri, dan bagaimana hal tersebut digunakan secara positif
untuk menggali lebih lanjut
Dyah Woro: A very good question. Case study, grounded theory atau penelitian kualitatif
untuk evaluasi program misalnya, sambil berpikir bahwa tidak tertutup kemungkinan
diterapkan dalam tradisi kualitatif yang lain.