Selama satu semester mempelajari MK Metode Penelitian Kualitatif, memberikan
pembelajaran baru bagi saya. Terlebih, sedari semester awal berkuliah di Fakultas Psikologi UI kami lebih banyak mendapatkan mata kuliah dengan pendekatan metode penelitian kuantitatif. Sehingga, pada awalnya saya pribadi memerlukan waktu lebih lama untuk dapat memahami paradigma yang digunakan dalam Metode Penelitian Kualitatif yang lumayan jauh berbeda dengan metode penelitian kuantitatif. Mulai dari bagaimana cara memastikan validitas dan reliabilitas, hingga kerangka berpikir dari metode penelitian kualitatif. Meskipun begitu, saya beruntung dapat diajarkan oleh Mba Indri, karena dengan penjelasan dan penyampaian beliau yang dapat menjelaskan materi dengan cara yang lebih sederhana dan mudah dimengerti mempermudah saya dalam memahami mata kuliah ini. Setelah mengikuti mata kuliah ini, saya banyak mendapatkan wawasan baru mengenai metode penelitian kualitatif. Meskipun merupakan hal baru yang dipelajari, saya merasa metode kualitatif lebih cocok dengan pribadi saya karena saya tertarik dengan kerangka berpikir yang ada di metode kualitatif dan merasa lebih diberi kebebasan untuk mengeksplor hal yang unik dari individu sebagai subjek. Selain itu, adanya multiple realities sehingga setiap individu dapat menginterpretasikan suatu fenomena berbeda. Hal ini menurut saya sangat sesuai dengan ciri khas ilmu psikologi, di mana kita meyakini setiap orang memiliki persepsinya masing-masing. Lebih lanjut, terdapat beberapa hal yang saya anggap menarik perhatian saya selama mempelajari MK Metode Penelitian Kualitatif di semester ini adalah paradigma dan kerangka berpikir dari penelitian kualitatif itu sendiri, dimana setelah selama enam semester berkuliah di Fakultas Psikologi UI saya lebih banyak mendapatkan mata kuliah mengenai metode penelitian kuantitatif, sehingga akhirnya saya mendapatkan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah dipelajari. Disamping itu, ada satu hal yang meninggalkan kesan yang membekas bagi saya selama mengampu mata kuliah ini, yaitu proses transkripsi verbatim dan analisis dari data yang diperoleh melalui wawancara. Proses yang cukup panjang dalam pengerjaannya ditambah dengan merupakan kali pertama bagi saya dan teman-teman mahasiswa semester 7 untuk melakukan proses ini setelah pengambilan data, dirasa cukup sulit bagi saya karena saya diharuskan mengulang-ulang rekaman wawancara untuk dapat melakukan transkripsi, kodifikasi, hingga analisis data menimbulkan fatigue dalam prosesnya. Dalam proses pengambilan data, terdapat banyak pengalaman baru yang saya dapatkan. Mulai dari proses pencarian subjek penelitian, pelaksanaan wawancara, hingga proses transkripsi dan analisis data. Serangkaian proses tersebut lumayan menantang bagi saya. Melalui proses wawancara, saya dapat merasakan secara langsung wawancara tatap muka dengan subjek penelitian saya dan membangun rapport dengan subjek saya. Selain itu proses transkripsi merupakan proses yang cukup menguras waktu dan membuat jengah karena saya diharuskan mendengarkan rekaman secara berulang untuk memastikan transkripsi yang saya lakukan sudah sesuai dengan wawancara. Dilanjutkan dengan proses kodifikasi dan analisis data yang mengharuskan saya untuk teliti dalam menyimpulkan hasil wawancara dengan baik. Saya juga harus pintar-pintar mengatur waktu untuk dapat menyicil mengerjakan tugas ini di tengah-tengah kesibukan kuliah dan magang. Hal tersebut merupakan tantangan tersendiri bagi diri saya untuk menyelesaikan tugas ini. Selain itu, proses analisis antar subjek juga merupakan diskusi yang menarik bagi saya pribadi, karena meskipun panduan wawancaranya sama tapi hasil pengambilan data kita yang melibatkan subjek yang berbeda menghasilkan hasil wawancara yang cukup berbeda. Setiap subjek memiliki kekhasan dan penghayatan yang berbeda mengenai topik penelitian kita yang menurut saya membuat hasil penelitian kami semakin kaya. Meskipun begitu, hal tersebut juga menjadi tantangan bagi kelompok untuk mendiskusikan tema yang sama antara satu sama lain. Namun, kelompok saya dapat mendiskusikan dengan baik sehingga tercapai kesepakatan dari diskusi yang kita lakukan terkait analisis antar subjek. Saya menikmati proses penyusunan proposal dan laporan penelitian, meskipun saya akui bukanlah hal yang mudah untuk menyelesaikan tugas ini. Di awal pengerjaan, kelompok saya sudah matang mendiskusikan topik yang kita angkat dimana cukup relatable dengan kondisi mahasiswa saat ini sekaligus dapat mempermudah kita untuk mencari subjek penelitian yang sesuai dengan topik yang kelompok pilih. Namun, kesulitan muncul ketika melakukan kodifikasi hasil wawancara dan menentukan kategori. Saya sempat merasa bingung dan mempertanyakan apakah yang saya kerjakan itu sudah tepat atau belum. Hal ini juga saya bawa dan diskusikan bersama anggota kelompok lain untuk menyamakan pemahaman kita terkait proses kodifikasi dan analisis data intrasubjek yang mana dengan begitu dapat mempermudah proses pengerjaan analisis antar subjek kita setelahnya. Pengalaman belajar MK Metode Penelitian Kualitatif ini lumayan berperan dan membantu saya dalam peka dengan fenomena yang ada, kritis dengan hal yang terjadi di sekitar saya, sehingga dapat menumbuhkan rasa keingintahuan saya terhadap suatu hal yang akhirnya membantu saya untuk merangkai kerangka berpikir dari topik penelitian skripsi yang saya pilih. Namun, saya tidak memilih metode ini untuk skripsi saya mengingat saya baru mempelajari metode ini di semester 7 dan merasa belum cukup menguasai untuk menjadikan metode dalam penyusunan skripsi. Lebih lanjut, proses pengambilan dan pengolahan data yang lebih rumit menjadi pertimbangan besar saya tidak memilih metode ini. Dari perkuliahan dengan dosen tamu mba Astrid Novianti, M.Sc., Psikolog saya mendapatkan pengetahuan baru mengenai pengaplikasian metode penelitian kualitatif dalam riset pasar untuk memahami kebutuhan dari konsumen. Awalnya, saya merasa tidak begitu familiar dengan topik ini, mengingat saya memiliki ketertarikan di bidang psikologi lain dibandingkan di bidang ini. Pembelajaran yang saya dapatkan dari sesi kuliah tamu ini adalah penting sekali untuk kita mengetahui konteks dan juga objektif dari target yang kita sasar dengan benar agar pendekatan yang kita gunakan juga sesuai dengan target pasar. Terdapat banyak metode juga yang dapat digunakan dalam riset pasar menggunakan metode kualitatif, di kuliah tamu beberapa waktu lalu semua hal tersebut dipelajari. Ada beberapa metode seperti focus group discussion (FGD) dan in-depth interview yang sudah cukup familiar bagi saya ternyata dapat digunakan sebagai salah satu metode yang dapat dilakukan. Hal ini mengingatkan saya pada mata kuliah pilihan Psikologi Konsumen yang pernah saya ambil di beberapa semester lalu, dimana saya sudah pernah menerapkan metode in-depth interview untuk tugas penelitian target pasar yang saya lakukan. Kuliah tamu dengan mba Astrid membuat saya mengulang kembali hal yang pernah saya pelajari sekaligus mempelajari hal baru juga mengenai penggunaan metode kualitatif di berbagai bidang. Karena menurut saya mata kuliah metode penelitian kualitatif ini merupakan mata kuliah yang cukup berat, sehingga saran saya bagi MK ini kedepannya adalah ada baiknya untuk lebih banyak kelas tatap muka dibandingkan kelas daring atau asinkronus. Karena saya pribadi merasa lebih semangat dan mudah menyerap materi ketika kuliah daring melalui ceramah dari dosen. Ketika kelas daring, kita juga lebih fokus dan gak mudah terdistraksi dengan hal lain di luar kelas, selain itu dosen juga lebih mudah menangkap cues dari mahasiswa kalau kita masih terlihat bingung dengan penjelasan yang ada. mahasiswa juga lebih engage dengan perkuliahan & membantu kita memahami materi dengan lebih mendalam. Secara keseluruhan, saya merasa senang mendapatkan pengetahuan dan pengalaman mempelajari MK Metode Penelitian Kualitatif selama satu semester ini dan dapat terjun langsung mengerjakan penelitian dengan pendekatan kualitatif dan mendapatkan kesempatan belajar dengan Mba Indri sebagai dosen pengampu MK ini di kelas Paralel 1.