Anda di halaman 1dari 6

YUSUF IMAM ROSYADI-01111740000058-Kisi Difraksi 1

Franck Hertz
Yusuf Imam Rosyadi, Quratul Anisyah, Rima Feisy Azmi, Faridawati M.Si
Departemen Fisika, Fakultas Sains, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: yusufimamrosyadi@gmail.com

Abstrak—Telah dilakukan percobaan yang berjudul Franck Kristal BCC, jika konstanta kisi adalah a, dan R adalah jari
Hertz yang memiliki tujuan untuk mempelajari gejala difraksi, jari atom, maka
untuk mengukur panjang gelombang laser, untuk mengetahui 4
pengaruh jarak kisi terhadap pola gelap terang yang dihasilkan
𝑎 = 3 √3𝑅 (1)
serta mengetahui pengaruh panjang gelombang terhadap jarak Kisi difraksi merupakan suatu piranti untuk menganalisis
kisi ke layar. Pada percobaan ini prinsip yang digunakan ialah sumber cahaya. Alat ini terdiri dari sejumlah besar slit
Prinsip Huygens. Pada percobaan ini langkah kerja yang parallel yang berjarak sama. Suatu kisi dapat dibuat dengan
pertama kali dilakukan yaitu disiapkan alat dan bahan. cara memotong garis-garis parallel di atas permukaan plat
Kemudian dipasang laser dan kisi pada statif. Lalu diletakkan gelas dengan mesin terukur berpresisi tinggi. Sebuah kisi
kisi dan laser pada rel presisi dengan ketinggian sama. Setelah
dapat mempuntai ribuan garis persenti meter. Difraksi adalah
itu diatur jarak kisi ke laser sejauh 30 cm. Lalu diatur jarak
layar ke kisi sejauh 15 cm. Setelah itu dinyalakan laser dan penyebaran gelombang. Contohnya adalah cahaya karena
diarahkan kepada kisi. Kemudian dicatat jarak pola gelap adanya halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran
terang dari terang pusat yang terbentuk. Setelah itu dilakukan gelombang semakin besar. Pembelokan gelombang yang
kembali dengan variasi jarak layar ke kisi dan dengan variasi disebabkan oleh adanya penghalang berupa celah disebut
kisi dengan pengulangan sebanyak 3 kali. Dari percobaan difraksi gelombang[1].
didapatkan kesimpulan bahwa difraksi terjadi pada cahaya Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik dengan
monokromatik yang dilewatkan pada celah sempit. spektrum yang terbatas (spektrum optik atau spektrum
Panjang gelombang laser yang digunakan adalah tampak), dimana pada spektrum tertentu tersebut gelombang
𝟓. 𝟓 𝒙 𝟏𝟎−𝟕 𝒎. Semakin jauh jarak layar ke kisi, maka elektromagnetik dapat terlihat yang kemudian kita sebut
semakin jauh pula jarak antara dua pola yang sebagai cahaya. Spektrum tersebut berada pada rentang
berdekatan. Panjang gelombang yang digunakan adalah panjang gelombang 400 nm – 700nm. Ada dua jenis cahaya,
tetap tidak dipengaruhi oleh jarak kisi ke layar . yaitu cahaya polikromatik dan cahaya monokromatik.
Cahaya polikromatik adalah cahaya yang terdiri atas banyak
Kata Kunci— Difraksi, Huygens, Kisi, Monokromatik. warna dan panjang gelombang. Contoh cahaya
polikromatik adalah cahaya putih. Adapun cahaya
monokromatik adalah cahaya yang hanya terdiri atas satu
warna dan satu panjang gelombang. Contoh cahaya
I. PENDAHULUAN monokromatik adalah cahaya merah dan ungu. [2].
Gelombang cahaya memiliki empat sifat utama yaitu

P ada era yang serba modern ini, banyak sekali


teknologi elektro-optik yang di aplikasikan untuk
penelitian. Peralatan elektro-optik mengaplikasikan
sifat-sifat cahaya dalam praktik penggunannya. Beberapa
dispersi, interferensi, difraksi dan polarisasi. Difraksi
cahaya adalah peristiwa penyebaran atau pembelokan
gelombang oleh celah sempit sebagai
penghalang. Gelombang terdifraksiselanjutnya berinterferen
sifat cahaya diantaranya adalah difraksi, disperse, interfernsi, si satu sama lain sehingga menghasilkan daerah penguatan
refleksi dan lainnya. Namun pada teknologi elektro-optik ini dan pelemahan. Jenis-jenis difraksi gelombang dapat
lebih banyak menggunakan sifat cahaya yaitu dispersi. dikelompokkan menjadi 5 jenis. Kelompok ini dibagi
Dispersi cahaya terjadi apabila cahaya yang merambat berdasarkan pengamatan tentang berbagai cara untuk
mengenai suatu objek penghalang atau melewati celah. menghasilkan difraksi gelombang. Yang terdiri dari difraksi
Cahaya tersebut kemudian membelok dan menyebar Fresnel, difraksi Franhoufer, difrkasi celah tunggal, difraksi
membentuk sudut tertentu dan bertindak seolah-olah sebagai celah ganda, dan difraksi celah majemuk. Difraksi Fresnel
sumber cahaya titik. Beberapa aplikasi difraksi dalam merupakan difraksi yang terjadi apabila letak sumber cahaya,
kehidupan sehari-hari adalah warna-warni pada permukaan celah, dan layar pengamatan berdekatan, biasanya disebut
CD (Compact Disk), Sinar matahari pada atmosfer dan difraksi jarak dekat. Juga menggunakan celah yang lebar dan
gelombag bunyi dan lainnya. Untuk itu percobaan Kisi bertepi lancip di bagian pinggirnya. Karena jarak yang dekat
Difraksi dilakukan. muka gelombang yang masuk ke celah tidak berbentuk datar,
Konstanta kisi adalah jarak yang selalu terulang dalam pola tetapi melengkung. Pola difraksinya pada layar memiliki
jangkau Kristal yang menentukan sel satuan dalam Kristal. intensitas yang berubah dari pusat hingga ke bagian tepi pola.
Untuk sistem kubik, konstanta kisinya adalah a. sedangkan Difraksi Franhoufer merupakan difraksi yang terjadi apabila
untuk sistem tetragonal, konstanta kisinya adalaha a,b, dan c. letak sumber cahaya, celah, dan layar pengamatan berada
konstanta kisi dapat dihitung dan diukur secara analitik dan pada jarak yang jauh. Karena itu bentuk muka gelombang
dinyatakan dalam jari-jari atom penyusun Kristal tersebut. yang masuk ke celah berbentuk datar atau planar dan pola
Konstanta kisi Kristal juga dapat ditentukan secara difraksi memiliki bentuk dan intesitas yang konstan. Pada
eksperimen, misalnya dengan difraksi sinar x. misalnya pada difraksi celah tungal digunakan penghalang yang memiliki
YUSUF IMAM ROSYADI-01111740000058-Kisi Difraksi 2

Tabel 1. Data pengamatan percobaan kisi difraksi untuk jarak 15 cm Tabel 3. Data pengamatan percobaan kisi difraksi jarak 25 cm
Jarak dari Jarak dari terang
Jarak layar Jarak layar
Kisi Orde terang pusat Kisi Orde pusat
terhadap kisi terhadap kisi
Kiri Kanan Kiri Kanan
1 0.7 1 1 1.5 1.2
2 1.6 1.9 2 2.9 2.6
100 100
3 2.6 2.9 3 4.4 3.8
4 3.3 3.8 4 5.8 5.2
1 2.5 2.8 1 4.3 4
15 cm 300
2 5.7 5.8 25 cm 300
2 8.5 8.1
3 9.9 8.2 3 - 12.2
4 - 11.5 4 - 17.4
1 5.8 5.3 1 7.9 7.9
600 600
2 - 12.4 2 - 18.7
Tabel 2. Data pengamatan percobaan kisi difraksi untuk jarak 20 cm Tabel 4. Data Perhitungan percobaan kisi difraksi jarak 15 cm
Jarak dari Panjang
Jarak layar Jarak layar
Kisi Orde terang pusat Kisi Orde Gelombang λ (mm)
terhadap kisi terhadap kisi
Kiri Kanan Kiri Kanan
1 1.1 1 0.000466 0.000665
1
2 2.1 2
100
3 3.3 3 0.00053 0.000628
2
4 4.3 4
100
1 3.7 3.7 0.000569 0.000633
20 cm 300
2 7.9 7.8
3
3 - 11.5 0.000537 0.000614
4
4 - 15.7
1 6.8 6.6 0.000548 0.000612
600 1
2 - 15.5
celah tunggal. Setiap tepi celah akan menghasilkan 15 cm 2
0.000592 0.000601
gelombang baru atau berperan sebagai sumber gelombang.
Gelombang yang dihasilkan salah satu tepi celah akan 300
0.000612 0.000533
berinteferensi dengan gelombang yang berasal dari tepi celah 3
yang lain. Pada difraksi celah ganda digunakan pengahalang
bercelah ganda, sehingga dihasilkan 4 geloambang baru, 0.000637
4 -
karena setiap satu celah menhasilkan dua gelombang baru.
Keempat gelombang tersebut akan berinterferensi 0.000601 0.00167
menghasilkan pola gelap terang pada layar pengamatan. Pada 1
Difraksi celah majemuk digunakan pengahalang yang 600
0.00053
memiliki celah atau kisi yang banyak[3].. 2 -
Interferensi merupakan perpaduan dua gelombang atau
lebih yang memiliki beda fase konstan dan amplitudo yang Percobaan Young menunjukkan adanya interferensi cahaya,
hampir sama yang dapat menghasilkan suatu pola gelombang padahal interferensi merupakan salah satu sifat dari
baru. Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. gelombang . dengan demikian bias disimpulkan bahwa
Bersifat membangun (interferensi konstruktif) jika cahaya merupakan gelombang. Sejak percobaan Young,
beda fase kedua gelombang sama sehingga gelombang baru perdebatan di kalangan fisikawan mereda dan mereka
yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang beramai-ramai mulai meninggalkan teori Newton [4]..
tersebut. Bersifat merusak (interferensi destruktif) jika beda Hyugen menunjukkan teknik untuk menentukan
fasenya adalah 180°, sehingga kedua gelombang saling bagaimana gelombang merambat. Menurut huygen, setiap
menghilangkan. Young merumuskan seberkas cahaya yang muka gelombang dapat dianggap sebagai gelombang bari
keluar dari sebuah celah menuju penghalang yang memiliki dengan panjang gelombang yang sama dgn sebelumnya. Jika
celah ganda. Celah ganda ini berfungsi sebagai dua buah cahaya dilewatkan celah, maka terjadi difraksi. Sebuah muka
sumber gelombang yang koheren. Tidak berapa jauh dari gelombang adalah sisi panjang yang bergerak. Setiap titik
penghalang dipasang layar untuk menangkap bayangan yang pada muka gelombang memancarkan gelombang berbentuk
terbentuk. Hasil percobaan Young seakan menjadi hakim setengah lingkaran[4]
yang memutuskan teori mana yang benar, teori partikel atau
II. METODE PENELITIAN
YUSUF IMAM ROSYADI-01111740000058-Kisi Difraksi 3

A. Alat dan Bahan Untuk lebih memperjelas langkah kerja yang telah
Jarak layar Panjang Gelombang dijelaskan diatas, maka disajikan langkah kerja dalam
terhadap Kisi Orde λ (mm) bentuk flowchart pada Gambar 2
kisi Kiri Kanan
E. Persamaan
0.000549 0.000499 Data yang diperoleh pada Percobaan kisi difraksi ini
1
adalah waktu dan simpangan sedangkan yang ingin
0.000522 0.000498 diperoleh dalam percobaan ini
2 1. jarak antar kisi
100 Jarak antara kisi dapat diperoleh dengan
0.000543 0.000494
3 menggunakan persamaan,
0.000525 0.00049 1
4 𝑑=𝑁 (2)
0.000606 0.000606
20 1 2. Menghitung panjang gelombang cahaya
Panjang gelombang cahaya dapa diperoleh dengan
0.000612 0.000606
cm 300
2 menggunakan persamaan,
0.000554 𝑥
3 - 𝜆=𝑑 (3)
𝑛 √𝑎 2 +𝑥 2
0.000515
4 - Tabel 6. Data Perhitungan percobaan kisi difraksi jarak 25 cm

0.000537 0.00052 Jrak layar Panjang Gelombang


1 terhadap Kisi Orde λ (mm)
600 kisi Kiri Kanan
0.00051
2 - 0.000599 0.000479
1
Pada percobaan Kisi Difraksi ini digunakan alat dan
bahan seperti Laser sebagai sumber cahaya semi 0.000576 0.000517
2
monokromatik dan juga sebagai objek yang diamati dalam
100
percobaan ini. Statif yang digunakan untuk meletakkan kisi 0.000578 0.000501
dan laser agar tidak bergeser. Kisi digunakan sebagai celah 3
agar cahaya terdifraksi. Rel presisi digunakan untuk
0.000565 0.000509
mengatur jarak layar ke kisi atau jarak laser ke kisi. Layar 4
yang digunakan sebagai tempat interpretasi pola gelap terang
0.000565 0.000527
yang terbentuk. Dan penggaris digunakan untuk mengukur
jarak layar ke kisi . 25 1
Tabel 5. Data Perhitungan percobaan kisi difraksi jarak 20 cm 0.000537 0.000514
cm 300
2
0.000487
3 -
B. Skema Alat
0.000476
Pada percobaan Kisi Difraksi digunakan skema alat seperti 4 -
yang ditunjukkan pada Gambar 1 beserta dengan keterangan
– keterangan bagian alat 0.00050
1 0.000502
600
0.00050
2 -
C. Cara Kerja
Dalam melakukan percobaan getaran teredam ini yang
dilakukan pertama kali adalah disiapkan alat dan bahan.
Kemudian dipasang laser dan kisi pada statif. Lalu diletakkan
kisi dan laser pada rel presisi dengan ketinggian sama.
Setelah itu diatur jarak kisi ke laser sejauh 30 cm. Lalu diatur III. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
jarak layar ke kisi sejauh 15, 20,25 cm. Setelah itu dinyalakan
laser dan diarahkan kepada kisi. Kemudian dicatat jarak pola A. Analisa Data
gelap terang dari terang pusat yang terbentuk. Setelah itu Telah dilakukan percobaan Kisi Difraksi dengan dua
dilakukan kembali dengan variasi jarak layar ke kisi dan variasi yaitu jarak layar ke kisi dan kisi yang digunakan. Dari
dengan variasi kisi dengan pengulangan sebanyak 3 kali. percobaan tersebut didapatkan data pengukuran seperti yang
ditunjukkan oleh Tabel 1 sampai Tabel 3.
D. Flowchart
YUSUF IMAM ROSYADI-01111740000058-Kisi Difraksi 4

B. Perhitungan laser akan terdifraksi, membentuk pola-pola gelap terang


Dari data hasil percobaan dapat dilakukan perhitungan yang menyebar dengan tingkat kecerahan paling cerah berada
berupa nilai panjang gelombang λ. tepat sejajar dengan sinar laser. Sehingga semakin jauh akan
Berikut ini merupakan contoh perhitungan dengan semakin redup pula pola gelap terang ini. Terjadinya difraksi
menggunakan data pada Tabel 1 cahaya ketika dilewatkan oleh celah sempit ini membuktikan
Diketahui: bahwa cahaya bersifat sebagai gelombang. Proses difraksi
Jarak kisi ke layar = 15 cm = 10.10-2 m cahaya hanya dapat dijelaskan jika cahaya adalah gelombang.
Jarak pada gelap terang = 1 cm = 10-2 m Dengan menggunakan prinsip Huygen, setiap titik pada muka
Ditanya: Panjang Gelombang ? gelombang dapat dianggap sebagai sumber gelombang bola.
Untuk mendapatkan panjang gelombang, perlu dicari jarak Sehingga ketika cahaya melewati celah, akan muncul
antar celah kisinya terlebih dahulu yaitu dengan gelombang-gelombang baru dari muka gelombang yang
menggunakan persamaan (2) sebagai berikut datang. Ketika gelombang-gelombang baru ini
1 berinterferensi satu sama lain, apabila kedua gelombang
𝑑= memiliki beda fasa yang sama, maka akan terjadi interferensi
𝑁
yang konstruktif, dalam hal ini adalah terbentuknya pola
1 terang. Apabila gelombang-gelombang yang berinterferensi
𝑑=
100 memiliki beda fasa yang tidak sama, maka akan terjadi
interferensi destruktif, dalam hal ini munculya pola gelap.
𝑑 = 0,01 𝑚𝑚 Dalam percobaan ini digunakan laser. Alasan
digunakannya laser daripada digunakan lampu atau lilin
Lalu dapat dicari panjang gelombang dengan menggunakan sebagai sumber cahaya adalah apabila laser memancarkan
persamaan (3) sebagai berikut sumber cahaya yang monokromatis. Cahaya monokromatis
dx pada laser sendiri ditunjukkan dengan adanya satu warna saja
 yang muncul dari laser. Sedangkan untuk lampu atau lilin
n a2  x2 akan memancarkan jenis cahaya yang polikromatik. Cahaya
0,01𝑥 10−3 .00,1 polikromatik ditunjukkan dengan warnanya putih. Laser juga
λ= dapat memfokuskan cahaya secara sejajar, sehingga cahaya
1√0,152 . 0,012
 =6,65x10-7 m yang akan masuk ke kisi akan lebih banyak daripada cahaya
yang tersebar keluar. Sedangkan apabila digunakan lampu
atau lilin, cahayanya akan menyebar, sehingga cahaya yang
Dengan cara perhitungan yang sama, maka didapatkan
masuk ke kisi dan yang menyebar intensitasnya akan sama
nilai λ lainnya seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4 sampai
saja, hal ini akan mengganggu untuk mengamati pola gelap
Tabel 6.
terang yang muncul pada layar di belakang kisi.

Start

Layar diapasang pada rel


presisi

Kisi dipadang pada


statip dan ditempatkan
pada rel presisi

Jarak antar kisi dan laser


diatur dengan jarak
tertentu
Gambar 1. Skema alat percobaan Kisi Difraksi
C. Pembahasan
Telah dilakukan percobaan Kisi Difraksi dengan tujuan Jarak antar kisi dan layar
mempelajari gejala difraksi, untuk mengukur panjang diatur sejauh 15 cm
gelombang laser, untuk mengetahui pengaruh jarak kisi
terhadap pola gelap terang yang dihasilkan serta mengetahui
pengaruh panjang gelombang terhadap jarak kisi ke layar.
Pada percobaan kisi difraksi ini menggunakan prinsip
Huygens. Dalam percobaan ini, ketika cahaya dari laser
Laser dinyalakan dan
secara lurus mengenai kisi yang bercelah-celah, cahaya dari
pola gelap terang yang
dihasilkan diamati
YUSUF IMAM ROSYADI-01111740000058-Kisi Difraksi 5

Berdasarkan percobaan Difraksi Kisi yang telah


dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa difraksi terjadi
pada cahaya monokromatik yang dilewatkan pada celah
sempit. Panjang gelombang laser yang digunakan adalah
𝟓. 𝟓 𝒙 𝟏𝟎−𝟕 𝒎. Semakin jauh jarak layar ke kisi, maka
semakin jauh pula jarak antara dua pola yang berdekatan.
Panjang gelombang yang digunakan adalah tetap tidak
dipengaruhi oleh jarak kisi ke layar.

UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Kepala
Labolatorium Fisika Labolatorium 1, kepada Ibu Faridawati
M.si selaku dosen pengampu mata kuliah Fisika
Labolatorium 1, seluruh asisten Labolatorium Fisika
Labolatorium 1 terutama kepada Mbak Anis dan Mbak Rima
selaku asisten laboratorium pada praktikum ini, rekan-rekan
praktikan, dan semua pihak yang terkait atas terlaksananya
Belum percobaan Kisi Difraksi.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Halliday, Resnick.. “Fundamental of Physics 9th
Editions”.USA:John Wiley & Sons Inc (2011)
Iya [2] Sears, Francis.”Principle of physics Series Optics”.
London : Addison-Wesley Inc (2016)
[3] Tipler, Paul. “Physics for Scientists and Engineers”. New
York : Worth Publisher Inc (1991)
[4] Young, Hugh. ”Fisika Universitas”. Jakarta : Erlangga
Gambar 2. Flowchart Percobaan Kisi Difraksi (2004)

Dalam percobaan ini dilakukan percobaan difraksi


Fresnel, ketimbang Fraunhofer. Alasan digunakannya
difraksi Fresnel ini adalah dikarenakan dalam percobaan ini
sumber layar dengan sumber cahaya tidak terlalu jauh. Hal ini
terlihat dari sinar yang tertangkap pada layar adalah sinar
yang sferis atau melingkar. Sedangkan apabila difraksi
fraunhofer, jarak antara layar dengan sumber cahaya adalah
jauh, sehingga sinar dari sumber dapat dianggap parallel.
Dari data yang telah didapatkan dari percobaan terlihat
bahwa untuk banyak celah yang sama, semakin jauh jarak
antara layar ke kisi akan semakin jauh pula jarak kedua pola
yang berdekatan. Hal ini sesuai dengan persamaan difraksi.
Begitupula untuk jarak layar ke kisi yang sama, untuk
banyaknya celah yang digunakan per millimeter juga
memengaruhi jarak antar pola. Semakin banyak celah
permilimeter yang digunakan, maka semakin jauh pula jarak
antar pola untuk jarak kisi ke layar yang sama.
Dari hasil perhitungan terlihat bahwa panjang
gelombang untuk semua jenis percobaan adalah hampir sama.
Hal ini dikarenakan panjang gelombang laser yang
digunakan, yaitu berwarna hijau adalah tetap. Sehingga
variasi apapun tidak memengaruhi panjang gelombang yang
digunakan. Variasi hanya akan memengaruhi jarak antar dua
pola yang berdekatan.

IV. KESIMPULAN
YUSUF IMAM ROSYADI-01111740000058-Kisi Difraksi 6

Anda mungkin juga menyukai