Anda di halaman 1dari 2

Nama: Roki Indrajaya (1922703)

Kelas : Manajemen asset dan liabilitas

No Hasil Review Uraian

1 Kontribusi Yang harus di tingkatkan lagi


penulis dalam
ilmu 1. Pengawasan internal perbankan yang lemah, Rendahnya
perbankan pengawasan internal control serta kepercayaan nasabah kepada
perbankan, dijadikan kesempatan untuk melancarkan aksi
kejahatan oleh pelaku.
2. Mengasumsikan kedudukan dan jabatan yang dimiliki untuk
dapat bertindak over-reaction, serta implementasi nilai-nilai entitas
yang tidak efektif dijadikan suatu pembenaran untuk bertindak
menyimpang.

Teori Teori : Menurut Cressy, terdapat tiga unsur yang hadir ketika
sebuah kejahatan terjadi yaitu motivasi, kesempatan, dan
rasionalisasi. Motivasi adalah dorongan yang timbul dalam diri
seseorang yang dijadikan alasan untuk melakukan kejahatan. Alasan
ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu alasanfinancial dan alasannon
financial.

Hipotesis 1. Adanya motivasi

2. Adanya kesempatan

3. Adanya rasionalisasi

Metode dan Metode dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif berdasarkan
alat analisis data statistik dari otoritas jasa keuangan. Data dianalisa
menggunakan teori Cressy's Triangle Fraud dengan tiga alat analisis
utama motivasi, kesempatan dan rasionalisasi

Pembahasan Hasil analisa, ditemukan bahwa hampir 50% fraud perbankan


terjadi pada bank pemerintah dan80% pelaku fraud perbankan
adalah di tingkat manajemen. Motif financial adalah alasan utama
pelaku melakukan kejahatan perbankan. Pengawasan internal
perbankan yang lemah, Rendahnya pengawasan internal control
serta kepercayaan nasabah kepada perbankan, dijadikan
kesempatan untuk melancarkan aksi kejahatan oleh pelaku.
Mengasumsikan kedudukan dan jabatan yang dimiliki untuk dapat
bertindak over-reaction, serta implementasi nilai-nilai entitas yang
tidak efektif dijadikan suatu pembenaran untuk bertindak
menyimpang. Keterbatasan penelitian ini adalah terbatas pada
penelitian perbankan oleh sebab itu dibutuhkan penelitian lanjutan
seperti di sektor non-perbankan dan juga dapat dikaitkan dengan
manajemen resiko agar tingkat kejahatan di menejerial level dapat
diminimalisir.

Penutup Jumlah bank yang tersandung fraud tergolong masih tinggi


(kesimpulan) jumlahnya setiap tahun. Berdasarkan analisa menggunakan Triagle
Fraud Cressey, motivasi utama pelaku melakukan kejahatan
perbankan adalah karena alasan financial. Sistem perbankan yang
tidak efektif serta rendahnya pengawasan internal dan eksternal,
dianggap menjadi sebuah kesempatan untuk melangsungkan tindak
kejahatan. Pertemuan antara motif dan kesempatan, dijustifikasi
pelaku untuk membenarkan perbuatannya. Sebenarnya, peraturan
mengenai penerapan Strategi Anti Fraud telah diatur oleh bank
Indonesia Nomor 13/28/DPNP tanggal 9 Desember 2011 serta
diperbaharui oleh Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
18/POJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank
Umum yang mempunyai pertimbangan situasi lingkungan eksternal
dan internal, sehingga bank diharapkan tidak lalai untuk mengikuti
aturan yang ada. Selain itu diperlukan peraturan tambahan sesuai
perkembangan jaman yang ada agar peraturan sesuai kondisi

lingkungan bisnis saat ini. Salah satu yang menjadi perhatian


strategi anti fraud adalah Bank wajib memperhatikan: kondisi
lingkungan internal dan eksternal; kompleksitas kegiatan usaha;
potensi, jenis dan resiko fraud; dan kecukupan sumber daya yang
dibutuhkan.Sehingga kejahatan dalam perbankan dapat
diminimalisir.

Kritik dan Hal yang perlu dilakukan oleh pihak bank harus lebih
saran saudara memperhatikan lagi kejahatan dan fraud yang menyebabkan
kerugian pada berbagai pihak, bank juga harus menseleksi
karyawan baru dengan lebih baik lagi agar tidak ada lagi karyawan
yang melakukan fraud. Dalam hal ini perbankan harus menerapkan
prinsip kehati-hatian lebih baik lagi guna untuk meningkatkan
kualitas keamanan pada Banknya

Anda mungkin juga menyukai