Judul tugas
PROSES PRODUKSI SEPEDA BALAP
“CYCLOO”
Oleh:
Kelompok 3
Abdillah (F1C020001)
Abdul Basyir (F1C020002)
Adeyong Wira Putra (F1C020003)
Adrian Maulana (F1C020004)
Agung Ardiansyah (F1C020006)
TEKNIK MESIN
TAHUN AJARAN 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sepeda adalah alat tranportasi yang sangat umum dan luas penggunaannya di dunia
yang digunakan oleh semua orang dari berbagai kalangan usia. Tidak hanya sebagai alat
tranportasi sepeda juga menjadi salah satu hobi yang banyak diminati oleh masyarakat
dan sudah merupakan gaya hidup bagi sebagian masyarakat kota. Sepeda juga di anggap
sebagai rekreasi dan aktifitas olah raga yang populer (Ismunandar, 1996). Bayak
komunitas-komunitas sepeda yang terbentuk, dan tidak sedikit pula komunitas-komunitas
sepeda mengcustome sepedanya sesuai keinginan serta penggunaanya. Pengembangan
dari sepeda menjadi berbagai macam desain, seperti sepeda gunung, sepeda balap,
kemudian sepeda jenis hybrid, sepeda BMX atau Bicycle moto-cross (BMX dan sepeda
angkut, serta sepeda lipat yang akrab disapa seli. Sepeda tersebut adalah sepeda standar
pabrikan yang di sesuaikan dengan dimensi tubuh manusia serta dapat di setting sesuai
keingian penggunya. Sepeda-sepeda tersebut masing-masing mempunyai fungsi dan
kegunaan sesuai dengan jenisnya. (http://lailiaidi.wordpress.com on September 27,2011).
Dimensi utama pada sepeda adalah stang (handle bar), bangku (saddle), dan pedal
sebagai intinya yang dapat di setting sesuai keinginan. Stang (handle bar) sebagai
pengemudi atau mengendalikan arah sepeda, bangku (saddle) sebagai tumpuan posisi
duduk yang berada diatas pedal, antara roda depan dan belakang demi menambah
stabilitas dan kenyamanan berkendara, pedal untuk menggerakan sepeda secara kayuhan
dengan menggerakan kedua kaki di atas pedal seperti berjalan (siahaan, 2012). Di
samping itu cara untuk menentukan posisi bersepeda yang baik adalah dengan melakukan
fitting bik, fiting bike adalah cara pengukuran dimensi tubuh untuk menentukan posisi
bersepeda yang nyaman dan aman.
1.2 Deskripsi produk
a. Stang (handle bar)
Stang merupakan batang besi kendali yang berfungsi untuk mengarahkan sepeda saat
berjalan. Ada banyak jenis stang dari yang lengkung sampai yang lurus. Pada sepeda balap
CYCLOO ini, jenis stang di sesuaikan dengan kebutuhan pesepeda agar lebih mudah
digunakan ketika balapan.
b. Rangka sepeda
Rangka sepeda merupakan tubuh dari sepeda dimana sebagai tempat dipasangkan
semua komponen sepeda menjadi satu. Ada banyak bentuk rangka sepeda, desain
rangka sepeda CYCLOO dibuat khusus untuk balapan dengan rangka dibuat ramping
untuk memecah angin agar meminimalisir hambatan angin sehingga laju sepeda
meningkat. Rangka sepeda ini juga ringan, walaupun begitu dari segi kekuatan rangka
sepeda CYCLOO sangat kuat karena merupakan logam paduan.
c. Bangku (saddle)
d. Pedal
Pedal adalah tempat kaki berpijak dan mengayuh sepeda agar bisa dijalankan.
Pedal sepeda CYCLOO dibuat dari logam dan diberi bentuk segitiga di setiap sisinya
agar kaki pesepeda tidak mudah terlepas atau tergelincir.
e. Gear (roda gigi)
Gear adalah bagian dari kendaraan termasuk sepeda yang digunakan untuk
mentransmisikan daya. Ada banyak gear pada sepeda, semakin kecil gear semakin berat
putaran pedal yang harus diberikan.
f. Rem Cakram
Rem cakram adalah tipe rem dengan menggunakan piringan logam. Rem
cakram sepeda CYCLOO terbuat dari logam paduan sehingga anti karat dan tidak
mudah patah ketika melakukan pengereman mendadak.
g. Roda (wheel)
Roda berfungsi agar sepeda bisa berjalan, tanpa roda sepeda tidak bisa
digunakan. Roda dan velg sepeda CYCLOO didesain agar mampu melewati segala
rintangan dan berbagai bentuk tikungan. Ban yang dibuat berulir berfungsi ketika
melewati jalan yang licin. Velg yang kuat mampu menahan segala benturan dan tetap
kuat.
h. Rantai
Rantai berfungsi sebagai penghubung antara 2 gear, gear pada pedal dan gear
pada roda belakang. Rantai sepeda CYCLOO sangat kuat dan fleksibel. Kekuatan
rantai diperlukan agar tidak mudah putus ketika pesepeda mengayuh sepeda dengan
tenaga penuh.
i. Transmisi gear
Alat transmisi gear berfungsi mengatur posisi gear baik gear pada pedal maupun gear
pada roda belakang. Transmisi pada sepeda CYCLOO dibuat sehalus mungkin agar ketika
melakukan transmisi rantai tidak lepas ataupun putus.
BAB II
ANALISA PRODUK DAN PROSES MANUFAKTUR
2.1. Analisis produk
Keterangan gambar :
a. Komponen nomor 1 : Kerangka sepeda
b. Komponen nomor 2 : Bangku (Saddle)
c. Komponen nomor 3 : Pedal
d. Komponen nomor 4 : Gear (Roda gigi)
e. Komponen nomor 5 : Rem cakram
f. Komponen nomor 6 : Roda
g. Komponen nomor 7 : Rantai
h. Komponen nomor 8 : Transmisi gear
Part List
Nama : Kipas Angin Nomor Gambar : 001
No. nama part / jumlah per Spesifikasi
Part komponene unit material keterangan
1 Kerangka sepeda 1 Baja paduan (St 60) Buat
Bangku (Saddle) 1 Kulit ,busa, polimer, baja Buat
2 paduan (St 38)
3 Pedal 2 Baja paduan (St 60) Buat
4 Gear (Roda gigi) 2 Baja paduan (St 50) Buat
Ban Tubular, baja paduan (st
5 Roda 2 38) Buat
6 Rem Cakram 2 Baja Paduan (St 38) Buat
Dibeli dari
7 Rantai 1 Baja paduan (St 50) pihak
ketiga
Tali kawat (Dia. 3 mm), karet,
8 Transmisi gear 2
plastik Buat
2.2. Analisis proses (teori dan hasil analisisnya)
Pernyataan tambahan Pernyataan Pokok Keputusan
Buat
2.2.1. Rute produksi (production routeing)
Rute Produksi
Nama benda kerja : Kerangka sepeda
Jenis material : Baja Paduan St 60
No. Operasi kerja Mesin yang dipakai Tools, jlgs & Waktu
Operasi fixtures standar
kerja
01 Pemotongan benda kerja Gergaji mesin 0,005
02 Pembengkokan benda kerja Mesin Bending 0,002
03 Pemipihan benda kerja Mesin Rolling
04 Pengelasan bagian kerangka sepeda Mesin las
Pelubangan pada kerangka untuk Mesin Bor
05 penempatan roda dan pedal sepeda
06 Pengalusan permukaan kerangka Gerinda, amplas
Compressor
07 Pengecatan seluruh area permukaan
kerangka sepeda
Rute Produksi
Nama benda kerja : Bangku (Saddle)
Jenis material : Kulit, busa, Baja paduan (St 38)
No. Operasi kerja Mesin yang dipakai Tools, jlgs & Waktu
Operasi fixtures standar
kerja
01 Pemasangan kulit dan busa Mesin jahit
02 Pemasangan pada cetakan bangku
03 Pemasangan silinder pada dudukan Mesin press
Rute Produksi
Nama benda kerja : Pedal
Jenis material : baja paduan (St 60)
No. Operasi kerja Mesin yang dipakai Tools, jlgs & Waktu
Operasi fixtures standar
kerja
01 Pembengkokan plat pijakan dan lengan Mesin bending
pedal
02 Pemberian gerigi pada pijakan Mesin frais Ragum
03 Perakitan pijakan dengan dengan lengan Mesin press
pijakan
Rute Produksi
Nama benda kerja : Gear (Roda gigi)
Jenis material : Baja paduan (St 50)
No. Operasi kerja Mesin yang dipakai Tools, jlgs & Waktu
Operasi fixtures standar
kerja
01 Pemberian bentuk lingkaran pada plat Mesin bubut Chuck
logam sesuai ukuran
Pengikisan bagian pinggir dan Mesin frais
02 pelubangan pada plat sebagai dudukan Ragum
rantai atau gerigi menggunakan bor
Melakukan Heat Treatment pada benda
03 kerja guna meningkatkan keuletan benda Mesin Pemanas Logam
kerja
04 Melakukan quenching pada benda kerja
05 Mesin las
Penyambungan gear
Rute Produksi
Nama benda kerja : Roda
Jenis material : Ban Tubular, Baja Paduan (St 38)
No. Operasi kerja Mesin yang dipakai Tools, jlgs & Waktu
Operasi fixtures standar
kerja
01 Pembuatan jeruji Mesin bubut Chuck
02 Pembuatan pelak (velg) Mesin rolling
03 Pencetakan ban tubular Mesin cetak ban
04 Pemasangan gear pada pusat jeruji Mesin las
05 Mesin press
Pemasangan piringan cakram pada pusat
jeruji
06 Penggabungan jeruji, pelak(velg), dan ban
Rute Produksi
Nama benda kerja : Rem Cakram
Jenis material : Baja Paduan (St 38), kawat, plastik, kabel (karet)
No. Operasi kerja Mesin yang dipakai Tools, jlgs & Waktu
Operasi fixtures standar
kerja
01 Mesin bubut Chuck
Pemberian bentuk lingkaran pada pada
plat logam
02 Pelubangan pada permukaan plat Mesin frais
03
Melakukan Heat Treatment pada benda Mesin pemanas logam
kerja
04 Pemasangan pada roda Mesin press
05 Penyambungan kabel dengan kawat
06 Pemasangan tuas rem dengan kawat rem Mesin Press
dan cakram
Rute Produksi
Nama benda kerja : Transmisi Gear
Jenis material : kabel (karet), plastik, kawat tebal (dia. 3mm)
No. Operasi kerja Mesin yang dipakai Tools, jlgs & Waktu
Operasi fixtures standar
kerja
01 Penyambungan kabel dengan kawat
02 Penyambungan kawat dan kabel dengan
tuas transmisi
03 Penyambungan kawat dengan gear
transmisi
04 Perakitan semua komponen sepeda
Peemotonga
n
Baja paduan St.60
(Ms.Gergaji)
Pembengkok
an
(Ms.
Bending)
Pemipihan silinder
(Ms. Rolling)
0-4
1-1
Perngelasan
(Ms. Las Listrik)
Pengeboran
(Ms. Bor)
Pengamplasa
n
(Ms.
Gerinda)
Pengecatan
(Ms. Kompresor)
PETA PROSES OPERASI
Nama Objek : Bangku (Saddle)
Nomor Peta : 02
Dipetakan Oleh : Adrian Maulana
Tanggal Dipetakan : 20 Mei 2022
Pemasangan
Plastik polimer
Pemasanga
n
(Ms. Press)
Perakitan
(Ms. Press)
PETA PROSES OPERASI
Nama Objek : Gear
Nomor Peta : 04
Dipetakan Oleh : Adrian Maulana
Tanggal Dipetakan : 20 Mei 2022
Pembubuta
Baja St.50 n
(Ms.
Bubut)
Pengikisan
(Ms. Frais)
Heat Treatment
(Ms. Pemanas)
Quenching
Pengelesan
(Ms. Las)
PETA PROSES OPERASI
Nama Objek : Roda
Nomor Peta : 05
Dipetakan Oleh : Adrian Maulana
Tanggal Dipetakan : 20 Mei 2022
Pembubuta
Baja paduan St.38
n
(Ms.
Bubut)
Pengerolan
(Ms. Roling)
Pengelasan
(Ms. Las)
Press
(Ms. Press)
0-6 Perakitan
1-1
Press
(Ms. Press)
Pemasanga
n
0-6 1- Perakitan
1 (Ms. Press)
Plastik
Pemasangan
Pemasangan
Perakitan
2.2.2.2. Peta aliran proses
2.2.2.3. Diagram aliran
PETA ALIRAN PROSES
Pekerjaan : Pembuastan kerangka sepeda
RINGKASAN Nomor peta : 01
JM WK Dipetakan oleh : Adrian Maulana
KEGIATAN L T Tanggal dipetakan : 26 mei 2022
Operasi 8 6370
Transportasi 1 10
Delay(menungg
u) - -
Pemeriksaaan - -
Pengumpulan 1 -
Jarak Waktu Lambang uraian kegiatan
(Detik)
10
Pemotongan baja St.60
menggunakan mesin gergaji besi
600 Pembengkokan komponen
kerangka menggunakan mesin
Bending
1800 Pemipihan kerangka
menggunakan mesin Rolling
Pengelasan komponen kerangka
1200 menjadi kerangka
900 Pemeriksaan hasil pengelasan
untuk meminimalisir kecacatan
60 Pengeboran ujung kerangka
sebagai tempat dudukan roda
Pengamplasan permukaan
600 keranka agar lebih halus
Pengecatan permukaan kerangka
1200
Pengantaran kerangka ke
600 tempat pengumpulan
BAB III
LUAS DAN POLA PRODUKSI
(pemilihan mesin, jumlah/kapasitas, dan perancangan stasiun kerja)
3.1. Penetapan kapasitas dan jumlah mesin yang dibutuhkan (teori dan hasil)
Dalam memproduksi sepeda CYCLOO, produser menginginkan produksi sepeda dengan
kualitas baik sebanyakl 60 unit/jam dengan persentase kerusakan 5%.
Sehingga didapatkan kapasitas produksi dari stasiun kerja adalah :
P = 60/(1-0,05) = 53 unit/jam
Dikarenakan ada banyak tahapan dalam pembuatannya produk sepeda CYCLOO ini maka
semakin banyak resiko yang harus diperhitungkan seperti timbulnya kerusakan dari prosuk yang
dibuat. Degnan memperhatikan tabel berikut :
Mesin frais 15 80 12 4
2 8
Kompressor 10 30 20 2
3 8
Mesin Las 10 40 5 7
4 8
Mesin press 10 50 10 4
5 8
Mesin Rolling 15 50 10 5
6 8
7 Mesin Bending 8 10 20 10 3
8 Mesin Dril 8 5 40 8 2
Dari data diatas bisa didapatkan efisiensi pada masing-masing tahapan dengan perhitungan
sebagai berikut :
E1 = 1-((70+16)/60x8) = 0,73
E2 = 1-((80+12)/60x8) = 0,81
E3 = 1-((30+20)/60x8) = 0,895
E4 = 1-((40+5)/60x8) = 0,91
E5 = 1-((50+10)/60x8) = 0,88
E6 = 1-((50+10)/60x8) = 0,88
E7 = 1-((20+10)/60x8) = 0,94
E8 = 1-((40+8)/60x8) = 0,9
Tahapan dimulai dari akhir proses yaitu mesin drill
Pg,8 = 50 unit/hari (barang yang dibutuhkan)
P8 = 50/(1-0,02) = 51,02
Mesin Bending
Pg,7 = 51
P7 = 51/(1-0,03) = 52,577
Mesin rolling
Pg,6 =53
P6 = 53/(1-0,05) = 55,789
Mesin press
Pg,5 = 56
P5 = 56/(1-0,04) = 58,3
Mesin las
Pg,4 = 58
P4 = 58/(1-0,07) = 62,365
Kompressor
Pg,3 = 62
P3 = 62/(1-0,02) = 63
Mesin frais
Pg,2 = 63
P2 = 63/(1-0,04) = 65, 625
Mesin bubut
Pg,1 = 66
P1 = 66/(1-0,03) = 68,041
Atau dapat digambarkan sebagai berikut :
Setelah menghiutng efisiensi kerja, maka dilanjutkan dengan menghitung jumlah mesin sebagi berikut :
Mesin bubut
N1 = (10/60) (66/8x0,73) = 1,883 (2) buah
Mesin frais
N2 = (15/60) (63/8x0,81) = 2,430 (3) buah
Mesin kompressor
N3 = (10/60) (62/8x0,895) = 1,44 (2) buah
Mesin las
N4 = (10/60) (58/8x0,91) = 1,327 (2) buah
Mesin press
N5 = (10/60) (56/8x0,88) = 1,325 (2) buah
Mesin rolling
N6 = (15/60) (53/8x0,88) = 1,882 (2) buah
Mesin bending
N7 = (10/60) (51/8x0,94) = 1,130 (2) buah
Mesin drill
N8 = (5/60) (50/8x0,9) = 0,578 (1) buah
Barang Kebutuhan
No. Deskripsi Mesin Produksi % Barang disiapka Efisiens Pi/(D*Ei) mesin
Operasi mesin Defect diminta n i mesin teoritis Kebutuhan
per jam (Pg,i) (10)=(4)*(9 mesin
(Ti/60) ) aktual
Proses
1 bubut Ms. Bubut 0,167 3 66 68 0,73 11,301 1,883 2
Proses
2 frais Mr. frasi 0,25 4 63 66 0,81 9,72 2,430 3
3 Proses Kompreso 0,167 2 62 63 0,895 8,659 1,44 2
pengecaa r
n
Prosesl
4 las Ms. Las 0,167 7 58 62 0,91 7,967 1,327 2
Proses
5 press Ms. Press 0,167 4 56 58 0,88 7,954 1,325 2
Proses Me.
6 rolling Rolling 0,25 5 53 56 0,88 7,528 1,882 2
Proses Ms.
7 bending Bending 0,167 3 51 53 0,94 6,781 1,130 2
Proses
8 drill Ms. Drill 2 50 51 0,9 6,94 0,578 1
Kecukupan data :
p(1−p)
SP =k√
n
2
k (1− p)
N’ = 2
s p
Dengan :
S = Derajat ketelitian
p = Prosentase sibuk/produktif
k = Tingkat keyakinan
N’ = Ukuran sample/data
Keseragaman data :
p(1− p)
BKA = p+k √
n
p (1− p)
BKB = p−k √
n
Dengan pengertian sbb:
BKA = Batas kontrol atas
BKB = Batas kontrol bawah
p = Prosentase sibuk/produktif
k = Tingkat keyakinan
Pengaplikasian metode ini dilakukan pada setiap bagian proses produksi sebagai contoh
kami mengambil 1 proses produksi yaitu produksi kerangka sepeda.
Pada pengamatan proses produksi kerangka sepeda, pengamatan dilakukan selama 5
hari kerja dengan waktu setiap pengamatan 5 jam. Ukuran sampel adalah 50 setiap hari,
dengan tingkat keyakinan 98% dan derajat ketelitian 5%. Dari pengamatan tersebut maka
didapatkan data sebagai berikut :
Tgl pengamatan 1/1 1/2 1/3 1/4 1/5
Kondisi idle 4 5 10 2 4
Kondisi kerja 46 45 40 48 46
Persentasi idle 0,08 0,1 0,2 0,04 0,08
Persentasi kerja 0,92 0,9 0,8 0,96 0,92
BKA = 0,95+1
√ 0,95 ( 1−0,95 )
50
=0,981
BKB = 0,95−1
√ 0,95 (1−0,95 )
50
=¿ 0,919
Karena nilai persentase kerja semuanya masuk dalam range BKA dan BKB, maka data
seragam.
BAB VI KESIMPULAN
Dari data diatas dapat dsimpulkan bahwa dalam manajemen produksi ada banyak hal yang perlu
diperhatikan agar dalam proses produksi dilaksanakan se-efisien mungkin dengan
mempertimbangkan dan merancang sebuah rencana dalam proses produksi agar mendapatkan
hasil yang optimal.
REFERENSI
Google
Daring Unram
PPT Pak Made Suartika