Anda di halaman 1dari 3

SKRINING NYERI

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

/RSUD-MP/RS/II/2018 01 1/3

Ditetapkan ,
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RSUD Mampang Prapatan
PROSEDUR 21 Februari 2018
OPERASIONAL
dr. Dewi Sri Rachmawati S.Sp.A
Skrining nyeri adalah melakukan penapisan/ pemilahan

PENGERTIAN adanya nyeri atau tidak pada setiap pasien saat pertama kali
datang ke UGD, Rawat Jalan atau Rawat Inap
1. Semua pasien dilakukan skrining nyeri
TUJUAN 2. Semua pasien nyeri dilakukan pengelolaan nyeri sesuai
panduan manajemen nyeri.
KEBIJAKAN SK Direktur No 252 Tentang Skrining Nyeri
1. Penilaian derajat nyeri pasien IGD, Rawat Jalan, dan
Rawat Inap dilakukan oleh perawat/ bidan pada asesmen
keperawatan dengan skoring penilaian derajat nyeri
disesuaikan dengan golongan umur.
2. Pada pasien yang mengalami nyeri dilakukan asesmen
mendalam terhadap deskripsi rasa nyerinya meliputi hal
yang memprovokasi timbulnya nyeri,,menilai kualitas nyeri,
PROSEDUR lokasi nyeri dan lamanya, serta tingkat nyerinya.
3. Penilaian derajat nyeri pasien dewasa dan anak – anak >
3 tahun dilakukan dengan menggunakan skala Wong
Baker Face Pain Rating. Cara menilainya cukup dengan
melihat ekspresi wajah pasien saat sedang diperiksa.

4. Penilaian derajat nyeri pada pasien anak usia 1 bulan


hingga 18 tahun atau anak dengan gangguan kognitif atau
untuk pasien anak yang tidak bisa dinilai dengan skala
Wong Baker Face Pain Rating maka digunakan skala
FLACC Behavioral Tools ( FLACC singkatan dari Face,
SKRINING NYERI

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

/RSUD-MP/RS/II/2018 01 2/3

Leg, Activity, Cry, Consolability)

Kategori Keterangan Skor


PROSEDUR
0 1 2

Face (Wajah) Tidak ada Menyeringai, Dagu


ekspresi mengerutka gemetar,
khusus, n dahi, gigi
senyum tampak tidak gemertak
tertarik (sering)
(kadang-
kadang)

Leg (Kaki) Normal, Gelisah, Menendang,


rileks tegang kaki
tertekuk

Activity Berbaring Menggeliat, Kaku atau


(Aktifitas) tenang, tidak bisa kejang
posisi diam, tegang
normal,
gerakan
mudah

Cry Tidak Merintih, Terus


(Menangis) menangis merengek, merintih,
kadang- merengek,
kadang kadang-
mengeluh kadang
mengeluh

Consability Rileks Dapat Sulit dibujuk


(konsabilitas) ditenangkan
dengan
sentuhan,
pelukan,
bujukan,
dapat
SKRINING NYERI

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

/RSUD-MP/RS/II/2018 01 3/3

dialihkan

Total Skor:

5. Sedangkan untuk neonatus dinilai dengan menggunakan


NIPS (Neonatal Infant Pain Scale)

Indikator Kategori Skor


Ekspresi Santai 0
wajah Meringis 1
Menangis Tidak menangis 0
Merengek 1
Menangis keras 2
Rileks 0
Pola nafas Perubahan pola nafas 1
Lengan Tertahan/ rileks 0
Lengan Fleksi / ektensi 1
Tungkai Tertahan / Rileks 0
Tungkai Fleksi / Ekstensi 1
Keadaan 0
Tidur / bangun
kesadaran
Rewel 1
Total skor
6. Dokter melakukan tindakan/ intervensi sesuai dengan
derajat nyeri yang diderita pasien.
7. Asesmen ulang nyeri dapat dilakukan setiap shift
mengikuti pengukuran tanda vital pasien, 30 menit – 1
jam setelah tatalaksana nyeri atau sesuai jenis dan onset
obat, setelah pasien menjalani prosedur menyakitkan
saat sebelum transfer pasien, dan sebelum pasien pulang
dari rumah sakit.
8. Hasil asesmen nyeri didokumentasikan dalam rekam
medis pada form catatan terintegrasi.
a. Unit Gawat Darurat
b. Instalasi Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
c. Instalasi Rawat Inap
d. Unit Rekam Medis

Anda mungkin juga menyukai