Anda di halaman 1dari 2

1. A.

Manusia membutuhkan agama di dalam kehidupannya, yaitu sebagai pegangan hidup


baik untuk kehidupan di dunia maupun di akherat kelak. Kebutuhan rohani (agama)
mengandung dua dimensi, yaitu hubungan vertikal (hubungan manusia dengan pencipta)
dan hubungan horizontal (hubungan manusia dengan sesama mahkluk Tuhan lainnya).
Keyakinan beragama mempunyai peranan penting dalam membina moral, karena nilai-
nilai moral yang datang dari agama tetap dan bersifat universal apabila dihadapkan pada
suatu dilemma.
B. As-Sunnah berfungsi sebagai penguat hukum yang sudah ada di dalam Al-Qur-an.
Dengan demikian hukum tersebut mempunyai dua sumber dan terdapat pula dua dalil.
Yaitu dalil-dalil yang tersebut di dalam Al-Qur-an dan dalil penguat yang datang dari
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Terkadang As-Sunnah itu berfungsi sebagai
penafsir atau pemerinci hal-hal yang disebut secara mujmal dalam Al-Qur-an

C. Keistimeaan Alquran
 Al Quran adalah kalamullah yang merupakan bimbingan bagi umat Islam. 
 Pertama, mencakup dan sekaligus menyempurnakan isi kitab-kitab suci
terdahulu yang masih asli.
 Al-Qur’an menggunakan bahasa arab yang sangat tinggi. Walau Anda
memahami bahasa fusha (bahasa tinggi) sekalipun, Anda tak akan bisa
menandingi bahasa Al-Qur’an.
 Keistimewaan Al Quran yakni sejak diturunkan hingga akhir zaman kelak
kemurnian dan keotentikan Al Quran akan senantiasa terjaga.
 Membaca Al-Qur’an adalah kegiatan yang mendatangkan banyak sekali pahala.
 Keistimewaan Al Quran berikutnya adalah kitab suci yang akan menjadi
penolong di akhirat kelak. Al Quran akan memintakan syafa’at kepada Allah SWT
bagi orang yang selalu membacanya.
 Al Quran tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhan saja,
melainkan juga mengatur hubungan manusia dengan manusia, serta
hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
2. A. Hubungan Aqidah, Syariah, dan Akhlak
Aqidah merupakan kepercayaan, keimanan mengenai keesaan Allah.
Syariah (hukum) adalah jalan menuju sesuatu yang benar. Akhlak adalah budi
pekerti, sopan santun, dan perilaku.
Aqidah, Syariah dan akhlak pada dasarnya merupakan satu kesatuan
dalam ajaran Islam. Ketiga unsur tersebut dapat dibedakan tetapi tidak dapat
dipisahkan. Aqidah sebagai sistem kepercayaan yang bermuatan elemen-elemen
dasar keyakinan, menggambarkan sumber dan hakikat keberadaan agama.
Sementara syariah sebagai system nilai berisi peraturan yang menggambarkan
fungsi agama. Sedangkan akhlak sebagai sistematika menggambarkan arah dan
tujuan yang hendak dicapai agama.
Muslim yang baik adalah orang yg memiliki aqidah yg lurus dan kuat yg
mendorongnya untuk melaksanakan syariah yg hanya ditujukan pada Allah
sehingga tergambar akhlak yg terpuji pada dirinya.
Atas dasar hubungan itu, maka seseorang yg melakukan suatu
perbuatan baik, tetapi tidak dilandasi oleh aqidah atau keimanan, maka orang itu
termasuk ke dalam kategori kafir. Seseorang yg mengaku beraqidah atau
beriman, tetapi tidak mau melaksanakan syariah, maka orang itu disebut fasik.
Sedangkan orang yg mengaku beriman dan melaksanakan syariah tetapi dengan
landasan aqidah yg tidak lurus disebut munafik.

Pengaruh Aqidah thd etos kerja


Sebab seseorang yang memilki keyakinan yang mantap akan selalu berupaya keras
untuk keberhasilan kerjanya, sebagai bagian dari pemenuhan kataatanya pada Allah.
B. Perbedaan aqidah dan Iman
Aqidah lebih cenderung terhadap ketauhidan antara manusia dengan Allah SWT
sedangkan Iman tidak hanya menyangkut masalah ketauhidan namun mencakup aspek
yang lebih luas yaitu 6 pilar yang terdapat dalamrukun iman.

3. toleransi beragama ialah sikap individu dalam menghargai dan menghormati keyakinan
individu lainnya yang berbeda, serta mengedepankan asas-asas kemanusiaan bukan
pada keyakinan.

Sehingga, untuk mendorong terjadinya toleransi beragama secara maksimal adalah


sebagai berikut:

1. Memperkuat dasar-dasar toleransi antar umat beragama, dengan pemerintah.

2. Menciptakan suasana kehidupan beragama yang kondusif dalam rangka penghayatan


agama.

3. Melakukan pendalaman nilai-nilai spiritual yang implementatif bagi kemanusiaan

4. Menyadari bahwa perbedaan adalah suatu realita dalam kehidupan bermasyarakat.

Pendekatan toleransi internal adalah toleransi dalam pendekatan agama mengakui


adanya konsep pluralisme dalam memilih keyakinan dan menjalankannya. Adapun
secara eksternal, toleransi dapat diyakini berdasarkan kematangan sikap dalam
beragama atau mampu dalam beradaptasi secara matang. Konsep yang ditemukan
adalah konsep tasamuh dan tawazun dalam bermasyarakat dan berakidah.

Contoh eksternal :
Tidak menghalangi umat agama lain yang sedang beribadah.
Menumbuhkan kerukunan dan perdamaian antarumat beragama.
Membantu sesama masyarakat tanpa melihat latar belakang agamanya.

Contoh intenal:
Menghormati para ulama atau para pemuka agama
Tidak membeda-bedakan siapa ulamanya, selama mengajarkan kebaikan tetap hadir
Menghormati perbedaan pendapat

Anda mungkin juga menyukai