Anda di halaman 1dari 23

Ketrampilan Dasar Konseling dalam

Gangguan Penggunaan NAPZA

1
Tujuan Pelatihan
1. Memahami bahwa konseling itu dinamis dan
didasarkan pada kerjasama
2. Mengetahui kapan konseling dapat dilakukan
3. Mengidentifikasi strategi konseling yang
berguna dalam penanganan penyalahgunaan
zat
4. Mempraktekan strategi konseling di dalam
kelas
5. Mengidentifikasi strategi menghadapi
kejenuhan secara pribadi

2
Apa itu konseling?
Konseling merupakan suatu proses interaktif
yang berdasar pada hubungan kolaborasi
antara konselor dan klien.
Konseling melibatkan berbagai ketrampilan
konselor, teknik mengajar, dan dukungan
emosional yang membantu seseorang menuju
kemandiriannya, mengembangkan ketrampilan
dalam menghadapi masalah, mengembangkan
fungsi sosial, dan menjadi pengambil
keputusan yang baik.

3
Tujuan konseling bagi klien
NAPZA
 Membina hubungan baik
 Menciptakan rasa nyaman
 Menimbulkan tilikan diri (insight)
 Mengenali faktor-faktor pendukung perubahan
perilaku
 Mengenali faktor-faktor penghambat
perubahan perilaku
 Memahami proses perubahan perilaku dalam
masalah gangguan penggunaan NAPZA

4
Kondisi yang tidak kondusif
untuk konseling
 Dalam kondisi gawat darurat (mis.
overdosis, intoksikasi berat)
 Klien dalam kondisi psikosis akut (mis.
agitatif, depresi berat)
 Mengalami mental retardasi berat

5
Konseling pada kasus sulit

 Proses konseling pada klien dengan


kasus sulit (mis. dual diagnosis atau
komplikasi medis lainnya) memerlukan
ketrampilan yang lebih dalam (mis.
identifikasi gejala bunuh diri)
 Proses konseling perlu didahului dengan
farmakoterapi hingga klien stabil secara
fisik dan psikis

6
Karakteristik dari konseling :
 Merupakan suatu proses interaktif
 Merupakan hubungan yang interaktif
 Berdasarkan pada kolaborasi
 Melibatkan berbagai ketrampilan konselor
 Menekankan pada kebebasan personal
 Menekankan pilihan
 Menggunakan penguatan positif
 Menggunakan dukungan emosional
 Pencatatan secara formal

7
Ketrampilan Konseling
Mendengar
Proses
Menanggapi (merespons)
Mengajar

8
Ketrampilan Mendengar :
 Hadir secara fisik dan juga psikis
 Mampu mengulang kembali intisari
pembicaraan klien (parafrase)
 Melakukan refleksi perasaan klien
 Merangkum

MENDENGAR AKTIF

9
Aktivitas 1 (30 menit)

 Role play di depan kelas oleh sukarelawan (3


skenario)
 Peserta latih lain menganalisa skenario mana
yang paling menggambarkan mendengar aktif
 Diskusi dipandu pelatih membuat intisari
proses mendengar aktif
 Pelatih bertanya apa yg dirasakan oleh klien
dari ketiga skenario tersebut

10
Ketrampilan Mendengar

Kehadiran:
 Kontak mata
 Ekspresi wajah
 Bahasa tubuh
 Menggunakan variasi dukungan (hmm... /
ya... ) secara tepat
 Observasi bahasa tubuh klien

11
Ketrampilan Mendengar

Parafrase:
 Mengulang kata kunci klien
 Memberi pesan kepada klien bahwa konselor
paham apa yang dimaksud oleh klien
 Memperjelas keinginan klien

12
Contoh parafrase
Ibu saya bener-bener nyakitin.
Mosok saya dipukulin gak jelas
alasannya. Dari dulu emang saya
gak pernah akur ma dia

Hmm…kayaknya
Nadia punya masalah
bener ama ibu Nadia.
Ini jadi beban
pikiranmu nggak?

Ya lah!

13
Contoh merefleksikan perasaan
Tiap kali saya pulang ke
rumah, saya gak ngerasa „feel
at home‟ gitu. Bayangin aja,
adik2 saya punya kamar ndiri-
ndiri, tapi saya? Harus bareng
sama kakak saya yg
cerewetnya minta ampun
Kayaknya Nadia
gak puas nih
sama aturan yg
ada di rumahmu

Ya!

14
Aktivitas 2

 Kuis untuk refleksi perasaan (satu


sukarelawan membacakan situasi,
kelompok kecil berlomba untuk
melakukan refleksi perasaan)
 Studi kasus dalam kelompok kecil untuk
„menyimpulkan‟

15
Contoh dari probing
Saya tuh pekerja keras lho dok. Saya
juga pernah dapet penghargaan dari
Masalah pekerjaan
kantor. Cuma akhir2 ini aja saya
berhubungan
dengan nggak bersemangat. Situasi sama
penggunaan zat? ibu saya bikin ganggu banget…
jadinya saya telat terus.

Sebenernya apa
saja masalah yang
Nadia alami di
tempat kerja Sebetulnya
Nadia? saya punya
banyak
masalah, gak
cuma dateng
telat

16
Interpretasi

Interpretasi yang efektif mempunyai 3


komponen :
1. Membatasi dan mengulangi pernyataan
pesan-pesan dasar
2. Menambahkan ide-ide konselor untuk
memperoleh kerangka referensi yang baru
3. Memverifikasi ide-ide tersebut

17
Contoh Interpretasi
Kadangkala Nadia bilang bahwa
Nadia gampang buat ngelanggar
aturan, terus juga beberapa kali
konflik sama atasan…. Lalu Nadia
juga bilang bahwa Nadia sering
dateng telat karena tidak merasa
nyaman di rumah … tapi Nadia
menyadari juga bahwa pemakaian
ganja sesekali itu juga sering ganggu
dirimu … Coba kamu pikirin lagi
deh, apa masalah Nadia di kantor
tuh bukan karena penggunaan
ganjanya? Tapi.. saya
ngerasa make
ganja saya itu
terkontrol kok….

18
Hening

Bilamana dikombinasi dengan “perhatian


khusus” (attending cues) hening dapat
mendukung klien untuk dapat berbagi.
Hening dapat juga membuat klien lebih
kuat mengekspresikan kata-katanya.

19
Aktivitas 3
Latihan dialog secara tertulis dengan
kotak komunikasi (2 halaman kertas
plano)
Konselor: Klien:

20
Aktivitas 4
Bermain peran
 Permainan peran ini terdiri dari 3 orang: sebagai
konselor, klien dan pengamat
 Setiap peran dibawakan selama 10 menit dan
kemudian berganti peran
 Setiap pengamat akan memberi umpan balik pada
akhir permainan peran (5 menit).

45 menit

21
Menghadapi resistensi klien

 Alasan resistensi klien:


 Klien tidak menganggap proses konseling
bermanfaat
 Hubungan klien – konselor tidak bersifat
terapeutik
 Klien mengalami perkembangan masalah
ke arah yang lebih kompleks

22
Menghadapi resistensi klien

 Tata laksana menghadapi resistensi


klien:
 Kaji ulang proses konseling (mis. waktu,
topik konseling)
 Melakukan koreksi hubungan terapeutik:
sejauhmana ketrampilan mikro konseling
dijalankan
 Konselor tidak defensif

 Dirujuk (bila perlu)

23

Anda mungkin juga menyukai