Anda di halaman 1dari 3

Batuan porfiri latit adalah batuan beku yang mengandung fenokris besar

berbagai mineral tertanam dalam matriks halus dan batuan ini merupakan batuan
beku vulkanik dengan tekstur afirik-afanitik hingga afirik - porfiritik. Susunan
mineral pada batuan ini umumnya adalah feldspar alkali dan plagioklas yang
seimbang jumlahnya. Batuan porfiri latit terbentuk disaat magma mendingin
perlahan-lahan jauh di dalam kerak dan juga terbentuk disaat magma yang
mendingin dengan cepat karena meletus dari gunung berapi, menciptakan butiran
kecil yang biasanya tidak terlihat mata telanjang. Kegunaan dari batuan ini dapat
digunakan dalam pembuatan akuarium, sebagai batu permata atau perhiasaan dan
juga sebagai batu dimensi maupun digunakan sebagai bahan alat pemotong.

PRAKTIKAN ASISTEN

( SANDY PRATAMA ) ( GITA SUCI WULANDARI )


F12120106 F12117004
Pada praktikum kali ini, telah diidentifikasi sebuah sampel mineral dengan
nomor urut 02 dan nomor peraga APS 98/PR, dengan warna absorsi collorles,
warna interferensi hitam, abu-abu, putih-jingga. Tekstur : Bentuk butir angular-
rounded, sortasi buruk, kemas terbuka, bentuk mineral subhedral-anhedral,
Struktur Aliran, ukuran mineral 0,05-1,31 (mm) komposisi mineral Kuarsa (30%),
Biotit (20%), Piroksen (25%) dan masa dasar (25%). Berdasarkan ciri tersebut,
kemudian dilakukan ploting pada klasifikasi dan dapat disimpulkan bahwa nama
batuan ini adalah Tuff – breksi (FISHER, 1966).

Breksi adalah batuan yang terdiri dari fragmen-fragmen mineral rusak atau
batuan yang disemen secara Bersama-sama oleh matriks berbutir halus yang dapat
mirip dengan atau berbeda dari komposisi fragmen. Lokasi yang mungkin untuk
pembentukan batuan breksi adalah di bagian bawah sebuah singkapan, dimana
puing-puing pelapukan mekanik menumpuk. Selanjutnya hasil pelapukan
mekanik tersebut akan terbawa oleh aliran dan terendepkan dekat dengan
singkapannya, contohnya seperti kipas alluvial. Beberapa breksi membentuk
deposit “debris flow” bentuk sudut dari fragmen yang “angular” menjelaskan
bahwa mereka belum tertranportasi terlau jauh dari sumbernya. Setelah proses
dekomposisi, sisa-sisa batuan beku itu akan terurai menjadi fragmen-fragmen
yang terikat dengan mineral-mineral lain. Fragmen-fragmen ini yang kemudian
menjadi batuan breksi. Komposisi batuan breksi biasanya tersusun dari mineral
rijang, granit, kuarsa, batu gamping dan lain-lain. Kegunaan dari batuan ini adalah
digunakan sebagai bahan bangunan atau ornamen-ornamen hiasan dalam dekorasi.

PRAKTIKAN ASISTEN

( SANDY PRATAMA ) ( GITA SUCI WULANDARI )


F12120106 F12117004

Anda mungkin juga menyukai