Ayu rahayu Rifki bahrul sahdan Derry firdaus Siti aisiyah Diana malasari Teddy agus ardiansah Eva Puspita Yogi setiawan Hulaipah Rizki rahmatullah Mohamad azis Nur khaeriyah Nurul luhaeliah Desi kristiani nainggolan Pengertian diazotasi Metode nitrimetri/diazotasi adalah metode penetapan kadar secara kuantitatif dengan menggunakan larutan baku natrium nitrit. Metode ini didasarkan pada reaksi diazotasi yakni reaksi antara amina aromatik primer dengan asam nitrit dalam suasana asam membentuk garam diazonium. Karena asam nitrit tidak stabil, maka diganti dengan natrium nitrit yang merupakan garam dari asam nitrit , sedangkan untuk membuat suasana asam digunakan asam klorida Penggunaan nitrimetri a. Penetapan kadar senyawa-senyawa yang mempunyai gugus amin aromatis primer bebas seperti sulfanilamid. b. Penetapan kadar senyawa-senyawa yang mana gugus amin aromatic terikat dengan gugus lain seperti suksinil sulfatiazol, ftalil sulfatiazol dan parasetamol. Pada penetapan kadar senyawa yang mempunyai gugus aromatic yang terikat dengan gugus lain seperti suksinil sulfatiazol harus dihidrolisis lebih dahulu sehingga diperoleh gugus amin aromatis bebas untuk selanjutnya bereaksi dengan natrium nitrit dalam suasana asam membentuk garam diazonium. Reaksi yang terjadi pada analisis suksinil sulfatiazol. Lanjutan c. Senyawa-senyawa yang mempunyai gugus nitro aromatis seperti kloramfenikol. Senyawa-senyawa nitro aromatis dapat ditetapkan kadarnya secara nitrimetri setelah direduksi terlebih dahulu untuk menghasilkan senyawa amin aromatis primer. Aplikasi nitrimetri dibidang farmasi Senyawa-senyawa yang di tentukan dengan metode nitrimetri adalah seperti Sulfamerazin, Sulfadiazin, dan Sulfanilamid.
1. Senyawa ini di dalam dunia farmasi bermanfaat seperti
sulfanilamid sangat berguna sebagai obat antimikroba.
2. Penetapan kadar senyawa – senyawa yang mempunyai
gugus amina aromatik primer bebas seperti sulnamid Lanjutan 3. Penetapan kadar senyawa – senyawa yang mana guugus amin aromatik terikat dengan gugus lain seperti suksinil sulfatiazol, ftalil sulfatiazol dan paracetamol
4. Senyawa – senyawa yang mempunyai gugus
nitro aromatis seperti klorampenikol Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam nitrimetri : a. Suhu b. Keasaman c. Kecepatan reaksi Macam-macam penetapan kadar pada Nitrimetri : - Sulfadiazine - Sulfacetamida Prinsip Titrasi Nitrimetri Pembentukan garam diazonium dari gugus amin aromatic primer (amin aromatic sekuder dan gugus nitro aromatic). Pembentukan senyawa nitrosamine dari amin alifatik sekunder. Pembentukan senyawa azidari gugus hidrazida dan Pemasukan gugus nitro yang jarang terjadi karena sulitnya nitrasi dengan menggunakan asam nitrit dalam suasana asam. Reaksi-reaksi diazotasi a. Reaksi diazotasi antara sulfanilamid-asam nitrit b. Reaksi diazotasi pada analisis suksinil sulfatizol c. Reaksi diazotasi pada analisis kloramfenikol Reaksi diazotasi antara sulfanilamid-asam nitrit
Reaksi anatara amina aromatik primer dengan
asam nitrit dalam suasana asam membentuk garam diazonium Indikator Nitrimetri 1. Indikator dalam. 2. Indikator luar. 3. Indikator potensiometri Indikator Nitimetri keuntungan dari indikator ini adalah terjadinya perubahan warna yang jelas, sedangkan kerugiannya adalah Pelaksanaan tidak praktis karena kita harus menggoreskan setiap kali penambahan titran, Larutan harus didinginkan, Memerlukan reaksi orientasi untuk memperkirakan titik akhir titrasi. Cara pembakuan Natrium Nitrit menggunakan indikator dalam : 1. Timbang 0,1 gram asam sulfanilat. 2. Masukan dalam erlenmayer kemudian tambahkan 5 ml HCl pekat dan 25 ml air hingga larut. 3. Lalu, dinginkan hingga suhu tidak kurang dari 150C. 4. Kemudian titrasi dengan Natrium Nitrit perlahan-lahan dan aduk dengan kuat. 5. Lalu pengaduk kaca dimasukan kedalam larutan dan sentuhkan ke dalam kertas kanji iodida. 6. TA ditentukan setelah satu menit larutan dibiarkan dan akan memberikan warna biru seketika. Cara pembakuan Natrium Nitrit menggunakan indikator luar :
Timbang 0,1 gram asam sulfanilat.
Masukan dalam erlenmayer 250 ml, tambahkan 5 ml HCl dan 50 ml air hingga larut. Tambahkan 5 tetes indikator tropeolin-OO dan 3 tts indikator metilen blue, lalu dinginkan hingga suhu kurang dari 150C. Titrasi perlahan-lahan dengan Natrium Nitrit hingga titik akhir berwarna biru-hijau. Lakukan titrasi blangko untuk memperkecil kesalahan. Reaksi diazotasi pada analisis suksinil sulfatiazol Suksinil sulfatiazol harus dihidrolisis lebih dahulu sehingga diperoleh gugus amin aromatis bebas untuk selanjutnya bereaksi dengan natrium nitrit dalam suasan asam membentuk garam diazonium Reaksi diazotasi pada analisis suknil sulfatiazol Reaksi diazotasi pada analisis kloramfenikol
Senyawa-senyawa nitro aromatis dapat
ditetapkan kadarnya secara nitrimetri setelah di reduksi terlebih dahulu untuk menghasilkan senyawa amin aromatis primer. Reaksi diazotasi pada analisis kloramfenikol
Kloramfenikol yang nempunyai gugus nitro
aromatik direduksi terlebih dahulu dengan Zn atau HCl untuk menghasilkan senyawa amina aromatik primer yang bebas selanjutnya bereaksi dengan asam nitrit untuk membentuk garam diazonium. Prinsip reaksi nitrimetri atau diazotasi Yakni reaksi antara amina aromatik primer dengan asam nitrit dalam suasana asam membentuk garam diazonium Reaksi tidak stabil dalam suhu kamar, karena garam diazonium yang terbentuk mudah terdegradasi membentuk senyawa fenol dan gas nitrogen. Senyawa reaksi dilakukan pada suhu dibawah 15˚C. Reaksi dapat di percepat dengan penambahan bromida dan dilakukan pada suhu dibawah 15 ˚C. Lanjutan Titik ekivalensi atau titik akhir titrasi di tunjukan oleh perubahan warna dari pasta kanji iodide atau kertas iodida sebagai indikator luar. Ketika larutan di goreskan pada pasta/kertas,adanya kelebihan asam nitrit akan mengoksidasi iodida menjadi iodium dan dengan adanya kanji atau amilum akan menghasilkan warna biru segera. Lanjutan KI + HCL KCL + H1 2 H1 + 2 HONO 12 + 2 NO + 2H2O 12 + Kanji iod (biru)