Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirohim 

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat dan
karunia-Nyakami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Kami juga bersyukur atas berkat
rezeki dan kesehatan yang diberikan kepada kami sehingga kami dapat mengumpulkan bahan-
bahan materi makalah ini daribuku yang kami pelajari. Kami telah berusaha
semampukami untuk mengumpulkan berbagai macam bahan tentang  mata
kuliah METODOLOGI PENELITIAN KESEHATAN yang berjudul “MASALAH PENELITIAN”.

            Kami sadar bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kesempurnaan, karena


itu kamimengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini
menjadi lebih baik lagi. Oleh karena itu kami mohon bantuan dari para pembaca,

            Demikianlah makalah ini kami buat, apabila ada kesalahan dalam


penulisan, kami mohon maaf yang sebesarnya dan sebelumnya kami mengucapkan terima
kasih.

PareparOktober

             Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A.  LATARBELAKANG.......................................................................................... 1

B.  RUMUSAN MASALAH................................................................................... 2

C.  TUJUAN PENULISAN...................................................................................... 2

BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................. 3

A.  APA SEBENARNYA MASALAH ITU?............................................................... 3

       B.  KEPEKAAN TERHADAP MASALAH PENELITIAN............................................ 4

       C.  MEMILIH MASALAH PENELITIAN................................................................ 6

       D.  PERTANYAAN PENELITIAN........................................................................... 9           

BAB 3 PENUTUP...................................................................................................... 12

 A.  KESIMPULAN................................................................................................ 12

        B.  SARAN......................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 13

BAB 1
PENDAHULUAN

A.    LATARBELAKANG

Seperti telah sedikit disinggung dalam uraian sebelumnya bahwa penelitian harus berangkat
dari masalah. Sedangkan masalah penelitian itu sendiri merupakan masalah yang paling awal
muncul pada saat seseorang akan melakukan penelitian.

Masalah adalah titik tolak dari setiap kegiatan penelitian,sebab bagi seorang peneliti ’masalah’
merupakan undangan untuk melakukan penelitian. Pada saat dan situasi seperti sekarang ini, di
mana kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah begitu tinggi,tetapi di pihak lain
masalah semakin banyak dan kompleks pula. Hal ini juga berarti perlu perhatian dan
penanganan dari kita untuk pemecahan masalah-masalah tersebut.
Sedangkan penelitianadalah bagian dari proses pemecahan masalah.

Meskipun ilmu dan teknologi kesehatan atau kedokteran telah berkembang sedemikian
tingginya, misalnya ditemukannya metode dan teknik pemberantasan penyakit, pencegahan
penyakit dan rehabilitasi tetapi di pihak lain menimbulkan berbagai macam masalah baru.
Masalah-masalah ini seolah-olah sedang antri atau menunggu gilirannya untuk dipecahkan.
Masalah yang satu belum terpecahkan, masalah lain sudah muncul untuk segera dipecahkan.
Contoh yang menonjol yang merupakan masalah kesehatan masyarakat dunia dan juga
Indonesia adalah masalah

B.    RUMUSAN MASALAH

1.      Apa sebenarnya masalah itu?

2.      Apa saja faktor yang mempengaruhi  kepekaan terhadap masalah penelitian ?

3.      Kriteria  apa saja yang diuraikan dalam memilih masalah penelitian ?

4.      Bagaimana cara membuat  perntanyaan penelitian yang sesuai dan benar ?

C.     TUJUAN PENULISAN

1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud masalah penelitian.


2.      Untuk mengetahui berbagai faktor yang mempengaruhi minat dan pengetahuan atau
keahlian sebagai dasar kepekaan terhadap masalah penelitian.

3.      Untuk mengetahui kriteria pemilihan masalah penelitian.

4.       Untuk mempelajari bagaimana cara membuat pertanyaan yang baik dan benar.
BAB 2

PEMBAHASAN

A.    Apa Sebenarnya Masalah itu ?

Masalah adalah suatu kesenjangan (gap) antara yang seharusnya dengan apa yang terjadi
tentang sesuatu hal, atau antara kenyataan yang ada atau terjadi dengan yang seharusnya ada
atau terjadi, antara harapan dan kenyataan. Misal, seharusnya untuk mencapai masyarakat
yang sehat, semua anggota masyarakat harus membuang kotoran di kakus, harus minum air
bersih, makan makanan yang bergizi cukup, dan sebagainya. Tetapi pada kenyataannya
banyak anggota masyarakat yang buang air besar di kebun atau kali, minum air yang tidak
bersih dan tidak dimasak, makan yang hanya ala kadarnya,dan sebagainya. Hal ini berarti ada
kesenjangan, dan ini adalah satu masalah kesehatan masyarakat.

1.      Pengertian Masalah

Secara umum pengertian masalah adalah kesenjangan yang terjadi antara harapan dengan
kanyataan. Sedangkan dalam penelitian, masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan
antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan praktek,
antara aturan dengan pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksanaannya dan yang sejenis
dengan itu.

2.      Sumber Masalah

Masalah atau permasalahan dalam penelitian, menurut Stonner (1982) sebagaimana dikutip
oleh Sugiyono (2006: 52), biasanya bersumber dari:

1.      Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan;

misalnya pengelolaan pendidikan dengan sistem sentralisasi dirubah menjadi sistem


disentralisasi atau dengan MBS, tentu saja akan muncul masalah. Bagaimana
pelaksanaannya? Apa yang terjadi setelah perubahan tersebut? dll.
2.      Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncancakan dengan kenyataan;
misalnya dengan kebijakan kurikulum KBK atau KTSP seharusnya pendidikan akan meningkat
kualitasnya, ternyata tidak demikian kenyataannya.

3.      Ada Pengaduan; misalnya sekolah pada dasarnya tenang-tenang saja tidak ada masalah.
Tiba-tiba ada pengaduan bahwa produk (lulusannya) tidak ada yang diterima kerja atau
pelayanannya ternyata tidak memuaskan, dll.

4.      Ada Kompetisi; misalnya adanya saingan antara lembaga pendidikan negeri dengan
lembaga pendidikan swasta, dll.

Di sisi lain, menurut Tuckman (1972), masalah penelitian juga biasanya bersumber dari; 1)
pengalaman (experiences); 2) Deduksi dari teori (deduction from theory); 3) literatur yang
relevan (related theory); dan 4) sumber-sumber lain yang dari non-pendidikan (non-educational
sources).

B.    KEPEKAAN TERHADAP  MASALAH PENELITIAN

Kepekaan terhadap masalah penelitian Dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu:

1.        Profesi
Profesi atau bidang pekerjaan seseorang dapat menjadi sumber minat untuk melakukan
penelitian.
Contoh: bidan yang bekerja di klinik akan lebih menyukai dan tertarik meneliti tentang kejadian
yang sering dialami, misalnya: pemeriksaan kehamilan, persalinan, dll.

2.        Spesialisasi
Keahlian khusus seseorang akan menyebabkan orang tersebut lebih peka terhadap masalah
yang berkaitan dengan keahliannya.
Contoh: bidan yang selalu menolong persalinan, pasti dapat mengetahui lebih dalam tentang
fisiologi dan patologi ibu bersalin. Sehingga dapat diidentifikasi masalahnya.
3.        Akademis
Jenjang pendidikan berpengaruh terhadap terhadap kajian masalah yang diambil. Semakin
tinggi jenjang pendidikannya maka semakin dalam kajian masalahnya.

4.      Kebutuhan dan Praktik Kehidupan Sehari-hari

Dengan menaruh perhatian terhadap kebutuhan serta dari pengalaman kehidupan sehari-
hari,dapat menimbulkan kepekaan akan masalah. Seseorang yang secara saksama
memperhatikan kebersihan anaknya sendiri atau anak tetangganya, kebersihan lingkungannya
dan sebagainya,akan membantu dalam melihat berbagai masalah kesehatan. Hal ini sudah
barang tentu dapat meningkatkan kepekaannya terhadap masalah.

5.       Pengalaman lapangan

Seseorang yang mempunyai banyak pengalaman lapangan akan menambah kepekaannya


terhadap masalah di bidangnya.
Contoh: Bidan yang sudah bekerja selama puluhan tahun di klinik, pasti menemukan banyak
kesenjangan antara teori dan fakta di lapangan.

6.       Bahan bacaan atau kepustakaan

Membaca dapat meningkatkan wawasan seseorang dan menambah pengetahuan sehingga


pola berpikir kritisnya akan semakin berkembang.

7.      Diskusi ilmiah

Diskusi ilmiah juga dapat meningkatkan kepekaan terhadap persoalan yang ada.

Contoh: diskusi antara mahasiswi kebidanan dengan bidan berpengalaman atau dosen
kebidanan sehingga dapat diperoleh masalah.
C.     MEMILIH MASALAH PENELITIAN

Seperti telah disebutkan sebelumnya, bahwa bila kita akan melakukan penelitian, pertanyaan
yang penama-tama harus dijawab adalah masalah apa yang layak untuk diteliti. Di bidang
kesehatan atau kedokteran banyak masalah yang memerlukan penelitian, tetapi yang mana
yang layak dilakukan penelitian? Untuk memilih masaiah yang layak dan relevan diteliti, di
bawah ini akan diuraikan beberapa kriteria pemilihan masalah penelitian, antara lain:

1. Masih Baru

Pengertian ‘baru’ di sini maksudnya ialah masalah penelitian tersebut belum pernah diungkap
atau dilakukan penelitian oleh orang lain. Dengan kata lain, masalah tersebut masih hangat-
hangatnya di masyarakat. Hal ini penting agar tidak terjadi usaha yang sia-sia, karena sudah
pernah dilakukan oleh orang lain. Di sinilah perlunya banyak membaca literatur atau hasil-hasil
publikasi penelitian lain atau diskusi dengan pihak-pihak lain. Tanpa banyak membaca, kita
tidak tahu apakah masalah penelitian kita sudah dijawab oleh penelitian lain atau belum.

2. Aktual

Masaiah penelitian yang aktual di sini diartikan masalah tersebut benar-benar terjadi atau
berlangsung di dalam masyarakat. Masalah penelitian tidak boleh mengawang atau tidak
berpijak pada kenyataan masyarakat. Hal ini juga berarti bahwa masalah tersebut harus
menjadi masalahnya masyarakat. bukan masalahnya peneliti. Untuk memperoleh masalah yang
aktual ini, penulis harus banyak melakukan kunjungan lapangan, berdialog dengan masyarakat
atau dengan ahli-ahli yang bersangkutan dengan. bidang yang akan diteiti.

3. Praktis

Suatu penelitian untuk kepentingan apa pun dan jenis penelitian apa pun selalu memerlukan
sumber daya, baik tenaga. pikin dan waktu. Untuk itu masalah penelitian tersebut harus
mempunyai nilai yang praktis; artinya, hasil penelitian harus dapat menunjang kegiatan praktis.
Masalah yang tidak mempunyai kepentingan praktik tidak layak untuk diangkat menjadi
masalah penelitian, sebab hanya merupakan suatu pemborosan atau penghamburan sumber
daya saja.

4. Memadai
Masalah yang akan diangkat menjadi masalah penelitian harus dibatasi ruang lingkupnya, tidak
terlalu luas, tetapi juga tidak terlalu sempit. Masalah yang terlalu luas akan menghasilkan
penelitian yang jelas, dan juga akan memakan sumber daya yang besar. Sebaliknya masalah
yang terlalu sempit akan menghasilkan sesuatu yang kurang berbobot. Oleh sebab itu masalah
harus dibatasi. Disesuaikan dengan kemampuan dan sumber daya yang tersedia meskipun
tidak terlalu sempit. Dengan kata lain, masalah yang akan diangkat menjadi masalah penelitian
tersebut harus memadai.

5. Sesuai dengan Kemampuan Peneliti

Seseorang yang akan melakukan penelitian harus mempunyai kemampuan penelitian dan
kemampuan di bidang yang akan ditelitinya. Apabila ia tidak mempunyai kemampuan-
kemampuan tersebut barang tentu hasil penelitiannya kurang dapat dipertanggungjawabkan
baik dari segi ilmiah (akademis) maupun praktik yang akan meneliti di bidang kesehatan atau
kedokteran, dengan sendirinya haris menguasai pengetahuan tentang kesehatan dan
kedokteran.

6. Sesuai dengan Kebijakan Pemerintah.

Masalah-masalah yang bertentangan dengan kebijaksanaan pemerintah, undang-undang


pemerintah, ataupun adat istiadat masyarakat, tidak dapat diangkat menjadi masalah penelitian.
Sebab masalah-masalah ini di samping bertentangan dengan kebijaksanaan tersebut, juga
dapat mengundang kekuatan sosial maupun politik yang dapat merintangi dan menghambat
jalannya penelitian.

7. Ada yang mendukung

Seperti telah disebutkan di atas, bahwa penelitian apa pun memerlukan biaya dan biaya ini
biasanya dapat diperoleh dari instansi-intansi pendukung atau sponsor, baik swasta maupun
pemerintah. Agar penelitian tersebut dapat dibiayai oleh sponsor, maka masalah yang dipilih
harus disesuaikan dengan masalah yang dirasakan oleh para sponsor tersebut.

Kriteria-kriteria ini bukanlah kriteria untuk memilih topik penelitian, tetapi kriteria untuk memilih
masalah yang akan dijadikan titik tolak untuk meneliti. Dengan dipilihnya masalah penelitian
yang berdasarkan kriteria tersebut diharapkan akan menghasilkan kegiatan penelitian yang
relevan dengan kebutuhan program di bidang yang bersangkutan.
PROSEDUR PENELITIAN: MEMILIH MASALAH PENELITIAN

Rangkuman Buku Prosedur Penelitian Karya Prof. Dr. Suharismi Arikunto

Masalah penelitian dapat berasal dari berbagai sumber, yaitu dari pengalaman bekerja sehari-
hari, dari hsil membaca dn menelaah buku-buku, atau dari masalah yang dirasakan oleh orang
lain. Yang penting adalah bahwa peneliti harus memahami permasalahan penelitiannya.

Hasil penelitian perkayaan dari pengetahuan. Oleh karena meneliti itu memerlukan biaya,
tenaga, waktu, ketekunan, dan keseriusan dari penelitian, maka sebuah topic atau judul
penelitian harus dipilih secara hati-hati hingga memenuhi persyaratan yaitu sebagai berikut.

1.      Judul harus sesuai dengan minat

2.      Judul harus dapat dilaksanakan

3.      Harus tersedia faktor pendukung

4.      Judul harus bermanfaat, penelitian bukan merupakan ulangan, bermanfaat bagi


perkembangan ilmu pengetahuan dan praktik.

Judul penelitian harus dirumuskan secara jelas hingga menggambarkan:

1.      Sifat dan jenis penelitian

2.      Objek yang diteliti

3.      Subjek Penelitian

4.      Lokasi/daerah penelitian

5.       Tahun (waktu) terjadinya peristiwa

Jenis-jenis problema:

1.      Mengetahui dan mendeskripsikan

2.      Problema komparasi

3.      Problema korelasi
a.      Korelasi, dan

b.      Korelasi sebab-akibat

D.    PERTANYAAN PENELITIAN

Perlu dibedakan antara pernyataan masalah (problem statement) dan pertanyaan penelitian
(research question). Pernyataan masalah adalah suatu pernyataan adanya masalah, berisi
tentang deskripsi fakta yang ada pada saat itu. Sedangkan pertanyaan penelitian adalah suatu
bentuk pertanyaan yang menghendaki jawaban dari penelitian yang akan dilakukan. Oleh
sebab itu, pertanyaan penelitian adalah suatu selalu dalam bentuk kalimat tanya. Kedua hal ini
selalu berhubungan. Untuk jelasnya di bawah ini akan diberikan beberapa contoh.

Contoh 1

Masalah penelitian:

Kabupaten X terletak di Provinsi Jawa Barat, daerahnya termasuk subur. Pendapatan per
kapita penduduknya melebihi pendapatan per kapita nasional. Sarana transportasi sangat baik,
penduduk yang buta huruf relatif sangat rendah. Program-program pembangunan termasuk
program kesehatan dan keluarga berencana sudah cukup banyak dilaksanakan. Tetapi angka
kematian anak di kabupaten ini masih cukup tinggi, jauh di atas angka nasional.

Kesenjangan:

Kondisi geografis, sosial, dan ekonomi kabupaten tersebut seharusnya rnenjamin angka
kematian anak yang rendah, tetapi kenyataannya angka kematian anak tersebut tinggi.

Pertanyaan penelitian:

Faktor-faktor apa yang menyebabkan tingginya angka kematian anak di Kabupaten X tersebut?

Contoh 2

Masalah Penelitian:

Hasil survei Keluarga Berencana di suatu provinsi, diketemukan adanya perbedaan angka
prevalensi pemakaian kontrasepsi yang besar antara kecamatan-kecamatan di provinsi
tersebut, meskipun semua kecamatan tersebut menerima pelayanan Keluarga Berencana yang
sama.

Kesenjangan :

Semua kecamatan di provinsi tersebut seharusnya mempunyai angka prevalensi pemakaian


kontrasepsi yang sama, tetapi kenyataannya terdapat perbedaan yang mencolok di antara
kecamatan-kecamatan tersebut.

Pertanyaan penelitian:

Faktor apa yang menyebabkan terjadinya perbedaan dalam angka prevalensi pemakaian
kontrasepsi tersebut?

Contoh 3

Pernyataan penelitian:

Penyuluhan gizi di desa A telah dilaksanakan dengan gencar, baik melalui ceramah-ceramah
maupun penyebaran selebaran-selebaran yang berisi petunjuk makanan bergizi. Kegiatan ini
sudah hampir 2 tahun dilaksanakan, tetapi hasil survei menunjukkan perilaku gizi anak balita di
desa itu pun masih rendah pula. Rendahnya perilaku gizi ibu tentang gizi merupakan salah satu
petunjuk bahwa penyuluhan gizi di desa ini kurang berhasil.

Kesenjangan:

Dengan dilakukan penyuluhan gizi di desa ini seharusnya meningkatkan pengetahuan gizi bagi
ibu-ibu dan selanjutnya dapat meningkatkan perilaku gizi ibu-ibu tersebut rentang gizi. Dengan
meningkatnya perilaku gizi seharusnya membawa dampak| terhadap peningkatan status gizi
anak balita. Tetapi ternyata tidak terjadi yang demikian.

Pertanyaan penelitian:

Mengapa penyuluhan gizi yang dilakukan dengan ceramah-ceramah dan penyebarluasan


selebaran-selebaran tentang gizi tersebut tidak atau kurang berpengaruh terhadap peningkatan
perilaku gizi dan peningkatan status gizi anak balita.
BAB III

PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Masalah adalah titik tolak dari setiap kegiatan penelitian,sebab bagi seorang peneliti ’masalah’
merupakan undangan untuk melakukan penelitian.Secara umum pengertian masalah adalah
kesenjangan yang terjadi antara harapan dengan kanyataan.Sedangkan dalam penelitian,
masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang
benar-benar terjadi, antara teori dengan praktek, antara aturan dengan pelaksanaan, antara
rencana dengan pelaksanaannya dan yang sejenis dengan itu.

Dalam bidang kesehatan atau kedokteran,masalah tersebut sangat banyak dan kompleks,dan
bahkan tidak terbatas. Meskipun masalah penelitian itu selalu ada dan banyak,tetapi belum
tentu mudah mengangkatnya sebagai masalah penelitian. Untuk dapat mengangkat masalah-
masalah kesehatan tersebut menjadi masalah penelitian diperlukan kepekaan penelitian.

Dalam melakukan penelitian,pertanyaan yang pertama-tama harus dijawab adalah memilih


masalah apa yang layak untuk diteliti. Dan membedakan antara pernyataan masalah penelitian
(problem statement) dan pertanyaan penelitian (research question).

B.    SARAN

Dalam melakukan suatu kegiatan penelitian hendaknya terlebih dahulu melihat apa yang
menjadi masalah dari penelitian tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Rohman,Abdul.2011.Materi Kuliah Metodologi Penelitian.Jakarta:label artikel.

Pratiknya.2000. Dasar-dasar Metodologi Penelitian dan Kesehatan.Jakarta:Raja Grapindo


Persada.

Soekidjo,Notoatmojo. 1993. Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharismi. 2006. Prosedur Penelitin Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai