Juni 2022
Tema: Roh Tuhan Memulihkan
TUJUAN:
DAFTAR BACAAN:
Bacaan I : Kisah Para Rasul 2:1-21
Tanggapan : Mazmur 104:24-34, 35b
Bacaan II : Roma 8:14-17
Bacaan Injil : Yohanes 14:8-17, (25-27)
KETERANGAN:
Bahan Kotbah Jangkep ada di dalam buku masa Pentakosta 2022
yang diterbitkan oleh LPP Sinode GKJ dan GKI Wilayah Jawa Tengah.
TUJUAN:
DAFTAR BACAAN:
Bacaan I : Amsal 8:1-4, 22-31
Tanggapan : Mazmur 8
Bacaan II : Roma 5:1-5
Bacaan Injil : Yohanes 16:12-15
KETERANGAN:
Bahan Kotbah Jangkep ada di dalam buku masa Pentakosta 2022
yang diterbitkan oleh LPP Sinode GKJ dan GKI Wilayah Jawa Tengah.
DAFTAR BACAAN:
Bacaan I : 1 Raja-Raja 19:1-15a
Tanggapan : Mazmur 42 dan 43
Bacaan II : Galatia 3:23-29
Bacaan III : Lukas 8:26-39
Bahasa Jawa :
Kidung Pamuji : KPK 116:1
Kidung Panelangsa : KPJ 55:1-3
Kidung Kasanggeman : KPJ 72:1, 3, 4
Kidung Pisungsung : KPJ 166:1-3
Kidung Pengutusan : KPJ 441:1
KETERANGAN BACAAN
1 Raja-Raja 19:1-15a
Bacaan ini menceritakan pengalaman iman kehidupan Nabi
Elia. Nabi Elia mengalami pengalaman yang tidak selamanya berjalan
mulus dan tenang. Di awal kisah diceritakan keberanian Elia yang
membunuh nabi-nabi Baal kepunyaan Ratu Izebel. Hal tersebut
membuat Izebel marah dan ingin membunuh Elia. Keberanian Elia
meleleh dan berubah menjadi sangat takut dan putus asa. Ada dua
hal yang dapat direnungkan dari bacaan ini:
1) Lari dan bersembunyi merupakan tindakan yang keliru
dalam mengelola kecemasan.
Elia sangat takut ketika mengetahui bahwa dirinya akan
dibunuh oleh Ratu Izebel dan Raja Ahab. Ia lari ke padang gurun
bahkan memohon kepada Tuhan untuk mengambil nyawanya.
Mazmur 42 - 43
Kedua mazmur ini memiliki keterkaitan penggambaran yang
sangat realistis tentang seseorang yang cemas dan putus asa. Sebuah
ratapan seseorang yang hidup di perbatasan Israel Utara dan
mendambakan kerinduan untuk bergabung dengan umat Allah
yang beribadah di Yerusalem. Pemazmur menggambarkan jiwa
yang berada dalam krisis karena merindukan kehadiran Allah dan
keputusasaan karena ditindas musuhnya. Pemazmur mengakui
keberadaan dirinya yang merasa tertekan dan gelisah, semua itu
ia ungkapkan kepada Tuhan.
Lukas 8:26-39
Bacaan ini menceritakan kisah tentang pemulihan yang diberikan
Yesus kepada orang yang mengalami kerasukan di Gerasa. Lukas
8:26-39 menunjukkan respon orang ketika melihat karya yang
telah Yesus lakukan.
Diceritakan bagaimana keadaan orang yang kerasukan sangat
membahayakan dirinya sendiri dan orang lain. Kemudian Yesus
memulihkan kehidupan orang yang kerasukan sehingga orang
tersebut dapat mengalami perubahan hidup yang lebih baik.
Orang yang telah disembuhkan, siap untuk menjadi saksi akan
karya Allah yang telah ia rasakan.
Penulis kitab Lukas juga menceritakan sisi yang berbeda tentang
respon para penjaga babi. Melihat apa yang telah Yesus lakukan,
para penjaga babi merasa rugi secara materi. Para penjaga itu
cemas dan segera berlari untuk memberitahukan kepada masyarakat.
Cemas, takut dan kemarahan yang menyelimuti hati membuat para
penjaga babi kurang menyadari akan karya besar yang telah Yesus
lakukan sebuah pemulihan. Demikian pula respon dari penduduk
Gerasa, mereka menjadi takut karena perubahan yang telah Yesus
TUJUAN:
1. Umat diingatkan akan panggilan Tuhan dalam hidup kita. Panggilan
yang adalah anugerah semata.
2. Umat kembali melaksanakan panggilan sebagai murid Yesus, berani
bangkit dari keterpurukan dan memulihkan sesama yang terpuruk.
DAFTAR BACAAN:
Bacaan I : 2 Raja-raja 2:1-2, 6-14
Tanggapan : Mazmur 77:2-3, 12-21
Bacaan II : Galatia 5: 1, 13-25
Bacaan Injil : Lukas 9:51-62
Bahasa Jawa:
Kidung Pamuji : KPJ 26:1–3
Kidung Panelangsa : KPJ 52:1, 2
Kidung Kesanggeman : KPJ 120:1-3
Kidung Pisungsung : KPJ 163:1
Kidung Pangutusan : KPJ 124:1, 2, 4
KETERANGAN BACAAN
2 Raja-raja 2:1-2, 6-14
“...Tuhan menyuruh aku ke Betel...” (ay. 2). Rombongan nabi
pada jaman itu berpusat di 3 daerah ini: Gilgal, Betel dan Yerikho.
Allah rupanya menyuruh Elia pergi ke pusat-pusat peribadatan itu
supaya memberikan dorongan untuk terakhir kalinya sekaligus
memberitahukan bahwa Elisa akan menjadi pemimpin mereka
yang baru menggantikan dirinya.
“... biarlah aku mendapat dua bagian dari Rohmu.” (ay. 9). dua
(2 bagian) yang dimaksud dalam ayat ini bukan dalam arti 2 kali
lipat kuasa rohani Elia, sebaliknya istilah itu menunjuk pada hubungan
ayah-anak, dimana putra sulung menerima 2 kali lipat warisan
putra-putri lainnya (Ulangan 21:17). Dalam hal permohonannya
ini Elisa memohon kepada ayah rohaninya untuk memberikan kadar
Roh nabi yang lebih besar kepadanya supaya ia dapat melanjutkan
pelayanan Elia. Dan Allah mengabulkan permohonan Elisa karena
mengetahui bahwa nabi muda itu bersedia untuk tetap setia kepada-
Nya di tengah-tengah kemurtadan rohani, moral dan doktrin di
sekitarnya.
Lukas 9:51-62
Ayat 51–56 diberi judul Yesus dan orang Samaria. Umumnya
orang Yahudi akan menghindari daerah Samaria, meski untuk itu
mereka harus menempuh jalan yang lebih jauh. Samaria terletak
di antara Galilea dan Yudea. Setiap orang Yahudi yang hendak dan
dari Yerusalem harus melewati daerah orang Samaria. Namun
demikian orang Yahudi rela menempuh jalan memutar lebih panjang
40 km demi menghindar berjumpa dengan mereka. Tetapi Yesus
berbeda, Dia memutuskan untuk lewat daerah Samaria. Apa yang
dilakukan Yesus ini tentu saja menimbulkan kecurigaan dan
kesalahpahaman orang-orang Samaria, sehingga mereka menolak
Dia. Yesus paham, Yesus mengerti penolakan mereka, IA tidak marah.
Beda halnya dengan para murid. "Tuhan, apakah Engkau mau,
supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan
mereka?"ini yang dikatakan Yohanes dan Yakobus.
Orang Yahudi memandang orang Samaria bukan sebagai
bagian dari bangsa mereka. Sejak jatuhnya kerajaan Israel Utara
pada tahun 721 sM, orang-orang Samaria sebagian menikah dengan
bangsa-bangsa lain hingga terjadi percampuran darah dan
kebiasaan agama yang berbeda, maka orang Yahudi membenci
1
https://web.facebook.com/loislifire/posts/jejak-jejak-kaki-di-
pasirfootprints-in-the-sandpenulis-margaret-fishbacktadi-
mal/317859392477648/?_rdc=1&_rdr
AJA NGLOKRO/SEMPLAH