Anda di halaman 1dari 3

AWAL MULA

SI PITUNG PERAMPOK ULUNG


Si Pitung merupakan sosok legendaris orang Betawi dari Rawa Belong yang jago
bela diri. Si Pitung yang memiliki nama asli Ahmad Nitikusumah dikenal sebagai
perampok yang ulung. Ia memilih jalan sebagai perampok karena merasa sakit
hati saat berumur 15 tahun. Hewan dan ternak milik orang tuanya dirampas oleh
orang Belanda dan Tionghoa. Hal ini menyebabkan, ia sakit hati dan dendam
pada orang-orang kaya. Sejak saat itu, Si Pitung berguru ke sebuah perguruan silat
pimpinan Haji Naipin yang beralamat di Rawa Belong, Jakarta Barat.

Perguruan tersebut bernama Pituan Pitulung yang disingkat menjadi Pitung


(Sumber: Kitab Al Fatawi). Di sanalah Ahmad Nitikusumah mendapat julukan
sebagai Si Pitung. Julukan ini diberikan karena dia merupakan orang yang paling
jago, paling lihai, dan paling sering melawan Belanda.
Meski dikenal sebagai perampok, Si Pitung tidak mengambil semua harta
perampokan. Ia membagikan hasil rampokan yang kepada rakyat kecil yang
ditemuinya. Oleh karena itu, Si Pitung pemberontak oleh Belanda yang harus
ditumpas, tetapi bagi orang-orang Betawi dianggap sebagai pahlawan. Rumah si
Pitung dahulu merupakan rumah milik seorang saudagar kaya asal Bugis bernama H.
Safiuddin dan telah berdiri sejak tahun 1800-an. Rumah ini merupakan salah satu rumah
yang pernah dirampok si Pitung. Peristiwa perampokan rumah H. Safiuddin dimuat
dalam surat kabar Hindia Olanda, 10 Agustus 1892.

2 VERSI
Terkait hubungan Pitung dengan H. Safiuddin, terdapat dua versi yang berbeda
dalam menjelaskan hubungan mereka.
- Versi pertama menyebut H. Safiuddin hanya salah satu dari korban perampokan
yang dilakukan oleh Pitung.
- Versi kedua bahwa H. Safiuddin sebenarnya adalah sahabat dari Pitung dan
rumahnya kerap dijadikan lokasi di Si Pitung, agar tidak menimbulkan kecurigaan
dari pihak Belanda bahwa rumah itu menjadi lokasi persembunyian si Pitung
kemudian dilakukan skenario perampokan tersebut.
PULAU KECIL
Rumah si Pitung berada di daerah Marunda Pulo Kecamatan Cilincing Jakarta
Utara. Daerah ini disebut Marunda Pulo karena dulunya daerah ini merupakan
pulau kecil dan hanya ada satu bangunan yang sekarang disebut Rumah si Pitung.

1972
BANGUNAN DIBELI PEMDA DKI
Pada tahun 1972, bangunan ini dibeli oleh Pemda DKI dari H. Mat Sani yang
diketahui menjadi penghuni terakhir rumah ini.
RUMAH TINGGI/RUMAH SI PITUNG
Sebelum dikenal dengan sebutan “Rumah si Pitung”, warga sekitar menyebut
rumah ini dengan sebutan “Rumah Tinggi”.
Rumah ini juga pernah dijadikan lokasi syuting film "Pitung Jago Betawi". Dari
sinilah masyarakat mulai mengenal rumah ini sebagai Rumah si Pitung.

1999
CAGAR BUDAYA
Pada tahun 1999, bangunan ini dinyatakan sebagai bangunan cagar budaya
berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 9 Tahun 1999. Rumah
si Pitung menjadi ikon perjuangan dan perlawanan masyarakat Betawi terhadap
perlawanan Belanda.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.mitramuseumjakarta.org/sipitung

Anda mungkin juga menyukai