Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KOMUNITAS

Disusun oleh kelompok 2 : 1. Diah Aldina (20010006)

2. Isnaina Miftahur R (20010007)

3. Nurhasanah (20010001)

4. Septiyaningsih Dewi P ( 20010003)

STIKES SERULINGMAS CILACAP

D3 KEBIDANAN TINGKAT 2

TAHUN AJARAN 2021 / 2022


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang
berjudul “ PENCATATAN DAN PELAPORAN BIDAN DESA”. Sholawat beriringan salam juga tidak lupa
kami sampaikan kepada Nabi kita Muhammad SAW, karena dengan berkat kegigihan dan kesabaran
beliaulah kita dapat menuntut ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, baik dari cara penulisan maupun
isi yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun sehingga kami dapat berkarya dengan lebih baik di masa yang akan datang.

Akhirnya dengan satu harapan dari kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami
khususnya dan bagi rekan-rekan pembaca umumnya.

Maos, 21 Juni 2022

Penyusun,
DAFTAR ISI

Kata pengantar..................................................................................................i

Daftar isi............................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang.............................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................1

1.3 Tujuan..........................................................................................................1

Bab II Pembahasan

2.1 Pengertian Pencatatan dan Pelaporan..........................................................2

2.2 Manfaat Pencatatan dan Pelaporan..............................................................2

2.3 Prinsip Pencatatan Pelaksanaan dokumentasi dilapangan...........................4

2.4 Bagaimana Teknik Pencatatannya.................................................................4

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan..................................................................................................5

3.2 Saran............................................................................................................5

Daftar Pustaka...................................................................................................6
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pencatatan adalah kegiatan atau proses pendokumentasian suatu aktivitas dalam bentuk
tulisan. Pencatatan dilakukan diatas kertas,disket, pita nama dan pita film. Bentuk catatan dapat
berupa tulisan, grafik, gambar dan suara (syahlan : 253). Sedangkan setiap kegiatan yang dilakukan
diakhiri dengan pembuatan laporan.

Laporan adalah catatan yang memberikan informasi tentang kegiatan tertentu dan hasilnya
yang disampaikan ke pihak yang berwenang atau berkaitan dengan kegiatan tersebut (syahlan :
256). Pencatatan dan pelaporan adalah indikator keberhasilan suatu kegiatan. Tanpa ada pencatatan
dan pelaporan, kegiatan atau program apapun yang dilaksanakan tidak akan terlihat wujudnya.
Output dari pencatatan dan pelaporan ini adalah sebuah data dan informasi yang berharga dan
bernilai bila menggunakan metode yang tepat dan benar. Jadi, data dan informasi merupakan
sebuah unsur terpenting dalam sebuah organisasi, karena data dan informasilah yang berbicara
tentang keberhasilan atau perkembangan organisasi tersebut.

Pencatatan dan pelaporan rekapitulasi kegiatan yang diselenggarakan setiap triwulan dan tiap
tahun adalah pencatatan data untuk semua kegiatan dalam satu triwulan dan satu tahun berjalan,
serta melaporkan data tersebut dalam bentuk rekapitulasi data kegiatan triwulanan dan tahunan
kepada instansi yang berwenang dengan menggunakan format yang telah ditetapkan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian pencatatan dan pelaporan
2. Manfaat dari pencatatan dan pelaporan
3. Apa saja prinsip pencatatan pelaksanaan dokumentasi dilapangan
4. Bagaimana teknik pencatatannya

1.3 Tujuan
Tujuannya yaitu diharapkan supaya mahasiswa dapat memahami dan mengerti mengenai
pencatatan dan pelaporan bidan desa, dan dapat menerapkan ilmu yang sudah didapatkan
selama pendidikan ini.
BAB II
PEMBAHASAN

2. 1 Pengertian Pencatatan dan Pelaporan

Pencatatan adalah kegiatan atau proses pendokumentasian suatu aktivitas dalam bentuk
tulisan. Pencatatan dilakukan diatas kertas,disket, pita nama dan pita film. Bentuk catatan dapat
berupa tulisan, grafik, gambar dan suara (syahlan : 253). Sedangkan setiap kegiatan yang
dilakukan diakhiri dengan pembuatan laporan.
Laporan adalah catatan yang memberikan informasi tentang kegiatan tertentu dan
hasilnya yang disampaikan ke pihak yang berwenang atau berkaitan dengan kegiatan tersebut
(syahlan : 256). Pencatatan dan pelaporan adalah indikator keberhasilan suatu kegiatan. Tanpa
ada pencatatan dan pelaporan, kegiatan atau program apapun yang dilaksanakan tidak akan
terlihat wujudnya. Output dari pencatatan dan pelaporan ini adalah sebuah data dan informasi
yang berharga dan bernilai bila menggunakan metode yang tepat dan benar. Jadi, data dan
informasi merupakan sebuah unsur terpenting dalam sebuah organisasi, karena data dan
informasilah yang berbicara tentang keberhasilan atau perkembangan organisasi tersebut.
Pencatatan dan pelaporan rekapitulasi kegiatan yang diselenggarakan setiap triwulan dan tiap
tahun adalah pencatatan data untuk semua kegiatan dalam satu triwulan dan satu tahun
berjalan, serta melaporkan data tersebut dalam bentuk rekapitulasi data kegiatan triwulanan
dan tahunan kepada instansi yang berwenang dengan menggunakan format yang telah
ditetapkan.

2.2 Manfaat Pencatatan dan Pelaporan

Manfaat pencatatan dan pelaporan antara lain : Memudahkan dalam mengelola informasi
kegiatan di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Memudahkan dalam memperoleh data
untuk perencanaan dalam rangka pengembangan tenaga kesehatan. Memudahkan dalam
melakukan pembinaan tenaga kesehatan.-Memudahkan dalam melakukan evaluasi hasil,
Memberikan informasi tentang keadaan masalah / kegiatan, Sebagai bahan bukti dari suatu kegiatan
/ peristiwa, Bahan proses belajar dan bahan penelitian, Sebagai pertanggung jawaban, Bahan
pembuatan laporan, Perencanaan,pelaksanaan, dan evaluasi, Bukti hukum, Alat komunikasi dalam
pnyampaian pesan serta menggigatkan kegiatan peristiwa khusus.

2.3 Prinsip Pencatatan Pelaksanaan Dokumentasi di Lapangan

a. Dibuat catatan secara singkat, kemudian dipindahkan secara lengkap (dengan nama jelas dan
identifikasi yang jelas.

b. Tidak mencatat tindakan yang belum dilakukan.

c. Hasil observasi atau perubahan yang nyata harus segera dicatat.

d. Dalam keadaan emergensi dan bidannya terlibat langsung dalam tindakan, perlu ditugaskan
seseorang khusus untuk mencatat semua tindakan secara berurutan.

e. Selalu tulis nama jelas dan jam serta tanggal tindakan dilakukan.
5. Manfaat atau fungsi dari dokumentasi adalah :

a. Sebagai dokumen yang sah.

b.Sebagai sarana komunikasi antara tenaga kesehatan

c. Sebagai dokumen yang berharga untuk mengikuti perkembangan dan evaluasi pasien.

d. Sebagai sumber data yang penting untuk penelitian dan pendidikan.

e. Sebagai suatu sarana bagi bidan dalam pernanannya sebgai pembela (advocate) pasien, misalnya
dengan catatan yang teliti pada penkajian dan pemeriksaan awal dapat membantu pasien misalnya
pada kasus pengamiayaan, pemerkosaan, yang dapt membantu polisi dalam pengusutan dan
pembuktian.

Pimpinan sarana kesehatan wajib melaporkan bidan yang melakukan praktik dan yang
berhenti melakukan praktik pada saran kesehatannya kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dengan tembusan kepada organisasi profesi.Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan/atau organisasi profesi terkait melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap bidan yang melakukan praktik diwilayahnya. Kegiatan pembinaan dan pengawasan
tersebut dapat dilakukan melalui pemantauan yang hasilnya dibahas secara periodik sekurang-
kurangnya 1(satu) kali dalam 1(satu) tahun. Selama menjalankan praktiknya bidan harus melakukan
hal sesuai dengan wewenang dan ketentuaanya. Peringatan lisan atau tertulis sebagaimana
dimaksud dapat diberikan paling banyak 3(tiga) kali dan apabila peringatan tersebut tidak
diindahkan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat mencabut SIPB Bidan yang
bersangkutan. Sebelum Keputusan pencabutan SIPB ditetapkan, Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota terlebih dahulu mendengar pertimbangan dari Majelis Disiplin Tenaga Kesehatan
(MDTK) atau Majelis Pembinaan dan Pengawasan Etika Pelayanan Medis (MP2EPM) sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Yaitu dengan ketentuan:

1) Keputusan pencabutan SIPB disampaikan kepada bidan yang bersangkutan dalam waktu
selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari terhitung sejak keputusan ditetapkan.

2) Dalam Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disebutkan lama pencabutan SIPB.

3) Terhadap pencabutan SIPB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diajukan keberatan
kepada Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah Keputusan
diterima, apabila dalam waktu 14 (empat belas) hari tidak diajukan keberatan, maka keputusan
tersebut dinyatakan mempunyai kekuatan hukum tetap.

4) Kepala Dinas Kesehatan Propinsi memutuskan ditingkat pertama dan terakhir semua keberatan
mengenai pencabutan SIPB.

5) Sebelum prosedur keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditempuh, Pengadilan Tata
Usaha Negara tidak berwenang mengadili sengketa tersebut sesuai dengan maksud Pasal 48 Undang
undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Pengadilan Tata Usaha Negara.

3.5 Tindakan terhadap pelanggaran dalam kegiatan pencatatan, pelaporan, pembinaan dan
pengawasan

Dalam kegiatan pencatatan, pelaporan, pembinaaan dan pengawasan praktik bidan tersebut,
Menteri, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten / kota dapat memberikan
tindakan administrative kepada bidan yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan
penyelenggaraan praktik dalam peraturan ini. Tindakan administrative sebagaimana dimaksud
berupa :

a. Teguran lisan;

b. Teguran tertulis;

c. pencabutan SIKB / SIPB untuk sementara paling lama 1 (satu) tahun ; atau

d. pencabutan SIKB / SIPB selamanya.

2.4 Bagaimana Teknik Pencatatannya

• Prinsip-prinsip Pendokumentasian

Catatan pasien merupakan dokumen yang legal dan bermanfaat bagi dirinya sendiri juga bagi tenaga
kesehatan yang mengandung arti penting dan perlu memperhatikan prinsip dokumentasi yang dapat
ditinjau yaitu dari :

1. Prinsip pencatatan

a. Ditinjau dari isi

Mempunyai nilai administrative. Suatu berkas pencatatan mempunyai nilai medis, karena cacatan
tersebut dapat digunakan sebagai dasar merencanakan tindakan yang harus diberikan kepada klien.

b. Mempunyai nilai hukum. Semua catatan informasi tentang klien merupakan dokumentasi resmi
dan brnilai hokum. Bila terjadi suatu masalah yang berhubungan dengan profesi kebidanan, di mana
bidan sebagai pemberi jasa dan klien sebagai pengguna jasa, maka dokumentasi dapat digunakan
sewaktu-waktu, sebagai barang bukti di pengadilan. Oleh karena itu data-data harus di identifikasi
secara lengkap, jelas, objektif dan ditandatangani oleh tenaga kesehatan.

c. Mempunyai nilai ekonomi. Dokumentasi mempunyai nilai ekonomi, semua tindakan kebidanan
yang belum, sedang, dan telah diberikan dicatat dengan lengkap yang dapat digunakan sebagai
acuan atau pertimbangan biaya kebidanan bagi klien.

d. Mempunyai nilai edukasi. Dokumentasi mempunyai nilai pendidikan, karena isi menyangkut
kronologis dari kegiatan asuhan kebidanan yang dapat dipergunakan sebagai bahan atau referensi
pembelajaran bagi siswa atau profesi kesehatan lainnya.

e. Mempunyai nilai penelitian. Dokumentasi kebidanan mempunyai nilai penelitian, data yang
terdapat didalamnya dapat dijadikan sebagai bahan atau objek riset dan pengembangan profesi
kebidanan.

2. Ditinjau dari teknik pencatatan

a. Mencantumkan nama pasien pada setiap lembaran catatan.

b. Menulis dengan tinta (idealnya tinta hitam).

c. Menulis/menggunakan dengan symbol yang telah disepakati oleh institusi untuk mempercepat
proses pencatatan.
d. Menulis catatan selalu menggunakan tanggal, jam tindakan atau observasi yang dilakukan sesuai
dengan kenyataan dan bukan interpretasi.

e. Hindarkan kata-kata yang mempunyai unsur penilaian; misalnya: tampaknya, rupanya dan yang
bersifat umum.

f. Tuliskan nama jelas pada setiap pesanan, pada catatan observasi dan pemeriksaan oleh orang
yang melakukan.

g. Hasil temuan digambarkan secara jelas termasuk keadaan, tanda, gejala, warna, jumlah dan
besar dengan ukuran yang lazim dipakai.

h. Interpretasi data objektif harus didukung oleh observasi.

i. Kolom jangan dibiarkan kosong, beri tanda bila tidak ada yang perlu ditulis.

j. Coretan harus disertai paraf disampingnya.

3. Sistem pencatatan

· Model naratif.

· Model oreantasi masalah.

· Model focus.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Sistem pencatatan dan pelaporan adalah kegiatan pencatatan dan pelaporan data umum, sarana,
tenaga dan upaya pelayanan kesehatan yang di tetapkan melalui surat keputusan Menteri
Kesehatan RI No.63/Menkes/SK/II/1981. Sistem pencatatan dan pelaporan bertujuan agar semua
hasil kegiatan dapat dicatat serta dilaporkan ke jenjang selanjutnya sesuai dengan kebutuhan secara
benar, berkala, dan teratur, guna menunjang pengelolaan upaya kesehatan masyarakat.

3.2 SARAN

Hendaknya kita sebagai petugas kesehatan melakukan pencatatan atau pendokumentasian serta
pelaporan terhadap semua tindakan dan kegiatan yang kita lakukan agar meninggalkan rekam jejak
medis yang dapat dipertanggungjawabkan.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai