Anda di halaman 1dari 183

LAPORAN KELOMPOK

PROGRAM PRAKTIK PROFESI NERS (P3N)

KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS DI WILAYAH KELURAHAN

BUKIT TUNGGAL KOTA PALANGKA RAYA

Disusun sebagai salah satu syarat dalam mencapai kompetensi Program Ners

pada Program Studi Profesi Ners Jurusan Keperawatan Semarang

DI SUSUN OLEH :

MAHASISWA PROGRAM PROFESI NERS KELAS KERJASAMA


POLTEKKES SEMARANG DAN POLTEKKES PALANGKA RAYA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

2022/2023
Lembar Pengesahan

Laporan Ini Telah Disetujui dan Disajikan di Lingkungan Wilayah

Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya

Tanggal ………………………

Pembimbing I : ……………………………….

Pembimbing II : ………………………………..

Koordinator Keperawatan Kesehatan Komunitas

Budi Widiyanto, MN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia- Nya,
sehingga sehingga penyusunan laporan dengan judul “Laporan Praktik Keperawatan
Komunitas di Wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya” ini dapat kami
selesaikan.
Laporan ini membahas mengenai hasil asuhan keperawatan komunitas yang
berlangsung dari tanggal pada periode 4 - 23 April 2022. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih atas bimbingan, saran, kritik maupun motivasi dari berbagai pihak di antaranya:
1. Bapak Suharto, S.Pd., MN selaku Ketua Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Semarang yang memberikan ijin kepada kami untuk menyelesaikan laporan hasil praktek
komunitas.
2. Bapak Shobirun, MN selaku Ketua Program Studi D-IV dan Profesi Ners Semarang
Poltekkes Kemenkes Semarang yang memberikan ijin kepada kami untuk menyelesaikan
laporan hasil praktek komunitas.
3. Bapak Budi Widiyanto, MN selaku koordinator pembimbing praktek sekaligus
Pembimbing Akademik stase Komunitas Poltekkes Semarang yang telah membimbing
kami dan memberikan dukungan kepada kami yang sangat berarti dengan penuh
kesabaran dan ketulusan dalam memberikan semangat bagi kami.
4. Ibu Ns. Agnes Dewi Astuti, M.Kep.Sp.Kep.Kom selaku koordinator pembimbing praktek
sekaligus Pembimbing Akademik stase Komunitas Poltekkes Palangka Raya yang telah
membimbing kami dan memberikan dukungan kepada kami yang sangat berarti dengan
penuh kesabaran dan ketulusan dalam memberikan motivasi kepada kami.
5. Orang tua tercinta, yang selalu memberikan dukungan baik materi maupun motivasi,
serta tak hentinya mendoakan untuk terus maju menjadi yang lebih baik.
6. Teman-teman seperjuangan Ners Angkatan VI Keperawatan Semarang atas kerjasama
dan solidaritas serta berbagai pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu
yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Atas masukkan dan sarannya
sangat penyusun harapkan demi perbaikan laporan ini menjadi lebih baik.

Palangka Raya, Mei 2022

Tim Mahasiswa Palangka Raya


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................

LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................

KATA PENGANTAR.................................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................

ABSTRAK...................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................

A. Latar Belakang..................................................................................................
B. Tujuan Penulisan...............................................................................................
C. Manfaat Penulisan.............................................................................................
D. Ruang Lingkup..................................................................................................
E. Metode Pendekatan...........................................................................................
F. Sistematika Penulisan........................................................................................
BAB II PENGKAJIAN KOMUNITAS.......................................................................

BAB III DIAGNOSIS KEPERAWATAN KOMUNITAS..........................................

A. Analisis Data.....................................................................................................
B. Prioritas Masalah...............................................................................................
BAB IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN...................................................

BAB V IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN...........................................

BAB VI EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN...................................................

BAB VII KESIMPULAN............................................................................................

A. Simpulan...........................................................................................................
B. Saran.................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................

LAMPIRAN.................................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Peta Wilayah RT 05/XI Kelurahan Bukit Tunggal Kecamatan


Jekan Raya…………………………………… 121
Lampiran 2 : Renstra Kelompok……………………………………………… 1313131
Lampiran 3 : Gantt Chart Kegiatan…………………………………………… 1313
Lampiran 4 : Daftar Hadir Mahasiswa………………………………………... 1313
Lampiran 5 : Daftar Hadir Dosen Pembimbing………………………………. 13
Lampiran 6 : Struktur Organisasi Mahasiswa Praktik Komunitas Wilayah
Kelurahan Bukit Tunggal…………..………………………. 1313
…………………
Lampiran 7 : Pre Planning Musyawarah Masyarakat Kelurahan 1 dan 131
2……………………………………………
Lampiran 8 : Resume Kegiatan Musyawarah Masyarakat Kelurahan 1 dan 131
2………………………………………
Lampiran 9 : Dokumentasi Kegiatan Musyawarah Masyarakat Kelurahan 1 131
dan 2………………………………...
Lampiran 12 : Pre Planning Pendkes Hipertensi……………………….. 131
Lampiran 13 : Resume Pendkes Hipertensi……………………………... 131
Lampiran 14 : Dokumentasi Pendkes Hipertensi………………………... 131
Lampiran 15 : Pre Planning Penkes Cuci Tangan……………………………… 131
Lampiran 16 : SAP Cuci Tangan………………………………………………. 131
Lampiran 17 : Resume Kegiatan Penkes Cuci Tangan………………………… 11
Lampiran 18 : Dokumentasi Kegiatan Penkes Cuci Tangan…………………… 131
Lampiran 19 : Pre Planning Kegiatan Kerja Bakti……………………………... 131
Lampiran 20 : Resume Kegiatan Kerja Bakti………………………………….. 1311
Lampiran 21 : Dokumentasi Kegiatan Kerja Bakti…………………………….. 31
Lampiran 25 : Pre Planning Kegiatan Musyawarah Masyarakat Kelurahan 3 13131
……………………………………………
Lampiran 26 : Resume Kegiatan Kegiatan Musyawarah Masyarakat Kelurahan 131
3 ………………………………………
Lampiran 27 : Dokumentasi Kegiatan Kegiatan Musyawarah Masyarakat 131
Kelurahan 3………………………………...
ABSTRAK

ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS DI WILAYAH


KELURAHAN BUKIT TUNGGAL KOTA PALANGKA RAYA
Mahasiswa Program Studi Profesi Ners Poltekkes Kemenkes Semarang

Latar Belakang: Keperawatan kesehatan komunitas merupakan pelayanan keperawatan profesional


yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi dalam upaya
pencapaian derajat kesehatan yang optimal untuk peningkatan kesehatan dengan menjamin
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan masyarakat sebagai mitra
dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan.
Tujuan: Menyajikan laporan hasil kegiatan Praktek Klinik Keperawatan Komunitas yang
dilaksanakan di Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya
Metode: Praktik keperawatan kesehatan komunitas mahasiswa Program Pendidikan Profesi Ners
Poltekkes Semarang dilaksanakan di Wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya. Hasil
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengkajian menggunakan Microsoft Excel dan SPSS
yang terdiri dari 324 KK dengan jumlah 1055 jiwa (559 laki-laki dan 496 perempuan) sebagian besar
penduduk bekerja sebagai pegawai swasta. Kondisi lingkungan cukup bersih. Jenis transportasi yang
digunakan warga berupa kendaraan pribadi sepeda motor. Akses jalan utama di wilayah telah
beraspal. sebagian besar pembuangan sampah sudah dilakukan pada bak sampah, namun beberapa ada
yang dibakar.
Hasil: Berdasarkan hasil analisa data di Wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya
didapatkan masalah yaitu defisit kesehatan komunitas (hipertensi), pemeliharaan kesehatan tidak
efektif (pengelolaan sampah) perilaku kesehatan cenderung berisiko (cuci tangan dan olah raga).
Kesimpulan: Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa dapat
bekerjasama dengan masyarakat untuk memecahkan masalah di masyarakat dan terdapat beberapa
kegiatan yang memerlukan tindak lanjut.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rangka mewujudkan kesehatan masyarakat yang optimal maka dibutuhkan
perawatan kesehatan masyarakat, dimana perawatan kesehatan masyarakat itu sendiri
adalah bidang keperawatan yang merupakan perpaduan antara kesehatan masyarakat dan
perawatan yang didukung peran serta masyarakat dan mengutamakan pelayanan
promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif
dan rehabilitatif secara menyeluruh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan
fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri dalam upaya kesehatan.
Peningkatan peran serta masyarakat bertujuan meningkatkan dukungan masyarakat
dalam berbagai upaya kesehatan serta mendorong kemandirian dalam memecahkan
masalah kesehatan.
Kegiatan praktik keperawatan komunitas di masyarakat merupakan bentuk
pembelajaran bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu keperawatan komunitas secara
komprehensif yang merupakan cermin kegiatan pengabdian pada masyarakat. Komunitas
merupakan suatu sistem yang terdiri dari sub sistem keluarga dan sistem sosial yang
saling berinteraksi. Keluarga sebagai sub sistem komunitas merupakan sistem terbuka
dimana terjadi hubungan timbal balik sekaligus umpan balik dimana keluarga merupakan
unit pelayanan dasar di masyarakat atau komunitas.
Perawatan kesehatan masyarakat yang merupakan gabungan ilmu keperawatan,
ilmu masyarakat dan sosial yang ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kesehatan serta memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan dalam mengatasi
permasalahan kesehatan. Dalam mengaplikasikan praktik kesehatan masyarakat
diperlukan pengetahuan serta informasi kesehatan yang berkaitan dengan pendidikan
kesehatan masyarakat dalam menemukan suatu masalah kesehatan.
Komunitas atau masyarakat sebagai penerima pelayanan kesehatan dan aktif
dalam seluruh proses perubahan, pengenalan masalah kesehatan sampai dengan
penanggulangan masalah kesehatan, yang melibatkan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat sebagai target pelayanan keperawatan komunitas dengan fokus masyarakat
berupa peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, hendaknya perlu dilibatkan
secara lebih aktif dalam seluruh akitfitas kegiatan komunitas.
Musyawarah Masyarakat Wilayah (MMW) merupakan bentuk dari wadah
memecahkan suatu masalah kesehatan yang ditemukan dalam masyarakat melalui
pengkajian. Dalam upaya mengaplikasikan teori ilmu keperawatan komunitas yang telah
dibekalkan kepada mahasiswa dibangku kuliah, serta sebagai salah satu upaya
menyiapakan tenaga keperawatan yang profesional dan potensi keperawatan secara
mandiri, maka mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang Prodi Profesi Ners
melaksanakan praktik keperawatan komunitas dan kelompok khusus di wilayah
Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya. Praktik keperawatan komunitas
menggunakan 3 pendekatan, yaitu pendekatan keluarga, pendekatan kelompok dan
pendekatan kepada masyarakat.
Mahasiswa melaksanakan praktik keperawatan komunitas yang berfokus di
wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya. Dalam pelaksanaan praktik
asuhan keperawatan komunitas dan kelompok khusus, mahasiswa menggunakan
pendekatan proses keperawatan komunitas yang diawali dari pengkajian dengan cara
pengumpulan data, kemudian menyusun rencana sesuai dengan permasalahan yang
ditemukan sampai pelaksanaan dan terakhir evaluasi. Pengumpulan data dimulai selama
6 hari mulai tanggal 4 – 9 April 2022 dengan jumlah 324 KK. Pengkajian dilakukan
dengan menggunakan kuesioner pengumpulan data keluarga melalui teknik wawancara
langsung, tanya jawab dan windshield survey yaitu survei yang dilakukan dengan
berjalan mengelilingi wilayah target pengkajian. Data yang diperoleh dari masyarakat
ditabulasi untuk mengetahui masalah-masalah kesehatan yang mayoritas terjadi di
masyarakat Wilayah Kelurahan Bukit Tunggal. Setelah data diperoleh, dalam kegiatan
MMW tahap I mahasiswa dan masyarakat bersama-sama mencari pemecahan masalah
kesehatan yang ada. Perencanaan yang telah disepakati dengan masyarakat tersebut
dilaksanakan dalam bentuk tindakan keperawatan baik promotif, preventif, maupun
kuratif.

B. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka tujuan penulisan ini adalah
sebagai berikut :
a. Tujuan Umum
Menyajikan laporan hasil kegiatan Praktik Klinik Keperawatan Komunitas yang
dilaksanakan di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya.
b. Tujuan Khusus
i. Menggambarkan pengkajian karakteristik demografis wilayah Kelurahan Bukit
Tunggal Kota Palangka Raya
ii. Menggambarkan masalah keperawatan yang ditemukan di wilayah Kelurahan
Bukit Tunggal Kota Palangka Raya
iii. Menentukan skoring masalah yang harus segera ditangani di wilayah Kelurahan
Bukit Tunggal Kota Palangka Raya
iv. Menggambarkan rencana asuhan keperawatan komunitas untuk mengatasi
masalah kesehatan di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya
v. Menggambarkan implementasi keperawatan untuk mengatasi masalah kesehatan
di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya
vi. Menggambarkan catatan perkembangan atas implementasi yang dilakukan di
wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya
vii. Menggambarkan fakor pendukung yang menjadikan lancarnya implementasi
keperawatan di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya
viii. Memaparkan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan di wilayah Kelurahan
Bukit Tunggal Kota Palangka Raya

C. Manfaat Penulisan
1. Untuk Mahasiswa
a. Dapat mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas secara nyata kepada
masyarakat.
b. Belajar menjadi model profesional dalam menerapkan asuhan keperawatan
komunitas
c. Meningkatkan kemampuan berfikir kritis, analitis, dan bijaksana dalam
menghadapi dinamika masyarakat
d. Meningkatkan keterampilan komunikasi, kemandirian dan hubungan
interpersonal.
2. Untuk Masyarakat
a. Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam upaya
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
b. Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan menyadari masalah
kesehatan dan mengetahui cara penyelesaian masalah kesehatan yang di alami
masyarakat.
c. Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatannya dan mempunyai upaya
peningkatan status kesehatan tersebut.
3. Untuk Pendidikan
a. Salah satu tolak ukur keberhasilan Program Studi Profesi Ners Poltekkes
Kemenkes Semarang khususnya di bidang keperawatan komunitas.
b. Sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengembangan model praktik
keperawatan komunitas selanjutnya.
4. Untuk Profesi
a. Upaya menyiapkan tenaga perawat yang profesional, berpotensi secara
mandiri sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan.
b. Memberikan suatu model baru dalam keperawatan komunitas sehingga profesi
mampu mengembangkannya.
c. Salah satu bukti profesionalisme keperawatan telah terwujudkan.

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup praktik keperawatan masyarakat meliputi: upaya-upaya
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pemeliharaan kesehatan dan
pengobatan (kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dan mengembalikan serta
memfungsikan kembali baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat ke
lingkungan sosial dan masyarakatnya (resosialisasi).
Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, kegiatan yang ditekankan
adalah upaya preventif dan promotif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif,
rehabilitatif dan resosialitatif.

E. Metode Pendekatan
1. Lokasi Tempat Praktik Komunitas
Lokasi praktik komunitas ini berada di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota
Palangka Raya.
2. Waktu Praktik Komunitas
Waktu praktik komunitas ini dilaksanakan pada tanggal 4 April 2022 - 24 April
2022
3. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam kegiatan praktik komunitas ini
didapatkan dari hasil studi dokumentasi di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota
Palangka Raya.
4. Data yang Digunakan
Data yang didapat berdasarkan metode pengumpulan data yang dilakukan, yaitu
berupa data hasil studi di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya
F. Sistematika Penulisan
Berikut sistematika penulisan laporan praktik komunitas :
1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi : latar belakang, tujuan, manfaat kegiatan, ruang lingkup, metode
pendekatan, dan sistematika penulisan.
2. BAB II PENGKAJIAN KESEHATAN KOMUNITAS
Bab ini berisi mengenai laporan hasil praktik klinik keperawatan.
3. BAB III DIAGNOSA DAN INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN
KESEHATAN KOMUNITAS
Bab ini berisi daftar diagnosa intervensi dan implementasi asuhan keperawatan
kesehatan komunitas
4. BAB IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS
Bab ini berisi daftar rencana asuhan keperawatan kesehatan komunitas
5. BAB V IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN
KOMUNITAS
Bab ini berisi daftar implementasi asuhan keperawatan kesehatan komunitas
6. BAB VI EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS
Bab ini berisi daftar evaluasi asuhan keperawatan kesehatan komunitas
7. BAB VII PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran
BAB II
PENGKAJIAN KESEHATAN KOMUNITAS
PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN KOMUNITAS

A. PENGKAJIAN
1. Data Demografi Penduduk
a. Jumlah Kepala Keluarga dan Jumlah Penduduk
Demografi jumlah kepala keluarga dan jumlah penduduk di wilayah
Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya dengan jumlah 324KK
yang telah dilakukan pengkajian adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1 Proporsi jumlah kepala keluarga dan jumlah penduduk di
wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya (n=324 KK)

Frekuensi
Jumlah Kepala Keluarga 324
Jumlah Penduduk 1055
b. Jenis
Kelamin
Demografi penduduk berdasarkan jenis kelamin di wilayah Kelurahan
Bukit Tunggal Kota Palangka Raya dengan jumlah 324KK yang telah
dilakukan pengkajian adalah sebagai berikut :
Tabel 2.2 Proporsi penduduk berdasarkan jenis kelamin di wilayah
Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya (n=324 KK)
1200
1055
1000

800

600 559
496

400

200

0 53% 47% 100%


Laki-laki Perempuan Total

Frekuensi Presentase
c. Umur
Demografi penduduk berdasarkan umur di wilayah Kelurahan Bukit
Tunggal Kota Palangka Raya dengan jumlah 324KK yang telah
dilakukan pengkajian adalah sebagai berikut :
Tabel 2.3 Distribusi jumlah penduduk berdasarkan umur di wilayah
Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya (n=324 KK)
1200
1055
1000

800

620
600

400

200 181
113
61 71
9
0 0.90% 5.80% 17.20% 10.70% 58.80% 6.70% 100.00%
0 - < 1 tahun 1 - < 5 tahun 5 - < 12 tahun 12 - < 18 tahun 18 - ≤ 55 tahun > 55 tahun Jumlah

Frekuensi Presentase

d. Sosial Budaya
1. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di
wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya dengan jumlah
324KK yang telah dilakukan pengkajian adalah sebagai berikut :
Tabel 2.4.1 Proporsi jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya (n=324 KK)
1200
1055
1000

800

600

400 352

215 215
200 130 143

0 12.30% 20.40% 20.40% 33.40% 13.60% 100.00%


Tidak/belum SD SLTP SLTA PT Jumlah
Sekolah

Frekuensi Presentase
2. Agama
Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan agama di wilayah
Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya dengan jumlah
324KK yang telah dilakukan pengkajian adalah sebagai berikut :
Tabel 2.4.2 Proporsi jumlah penduduk menurut agama di wilayah
Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya (n=324 KK)
1200
1055
1000

800

640
600

396
400

200

12 7
0 60.70% 37.50% 1.10% 0.70% 100.00%
Islam Kristen Katolik Hindu Jumlah

Frekuensi Presentase

e. Sosial Ekonomi atau Pekerjaan


Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan pekerjaan di wilayah
Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya dengan jumlah 324KK
yang telah dilakukan pengkajian adalah sebagai berikut :
Tabel 2.5 Proporsi jumlah penduduk menurut pekerjaan di wilayah
Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya (n=324 KK)
1200
1055
1000

800

600

400
220 193 216
200 119 155
62 83
7
0 5.90% 11.30% 14.70% 0.70% 20.90% 18.30% 20.50% 7.90% 100.00%
la h
n
ta
i

s ta

h
a
rik
olr

na
g
isw

la
as

m
ng
ab
wa

iu
/P

ko
sw

Ju
as

Ta

ns
hp

se
iS
NI

ira

ah

pe
ah
ru

m
wa
/T

/M
W

bu

elu
um
ga
S

ar
/

B
PN

R
Pe

l aj

k/
ni

Ibu
ta

Pe

a
Tid
h
ru
Bu

Frekuensi Presentase
f. Kebutuhan Gizi
Distribusi frekuensi dalam penduduk bedasarkan kebutuhan gizi di
wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya dengan jumlah
324KK yang telah dilakukan pengkajian adalah sebagai berikut :
1. Pengadaan makanan keluarga sehari-hari :
Tabel 2.6.1 Proporsi jumlah KK menurut pengadaan makanan
keluarga sehari-hari di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota
Palangka Raya (n=324 KK)
Pengadaan makanan keluarga sehari-hari

100%

90% 89%

80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%
11%
10%

0%
membeli memasak sendiri

2. Cara penyajian makanan :


Tabel 2.6.3 Proporsi KK penduduk menurut cara penyajian
makanan keluarga sehari-hari di wilayah Kelurahan Bukit
Tunggal Kota Palangka Raya (n=324 KK)
Cara Penyajian makanan dalam keluarga

60%

50%

40%
59%
30%

36%
20%

10%
5%

0%
terbuka tertutup kadang-kadang saja tertutup
3. Kebiasaan keluarga dalam mengelola air minum :
Tabel 2.6.4 Proporsi KK penduduk menurut Kebiasaan keluarga
dalam mengelola air minum di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal
Kota Palangka Raya (n=324 KK)
Kebiasaan keluarga dalam mengelola air minum

61%

25%

14%

tidak dimasak kadang dimasak selalu dimasak

4. Kebiasaan keluarga dalam mengolah makanan / sayuran :


Tabel 2.6.5 Proporsi KK penduduk menurut Kebiasaan keluarga
dalam mengolah makanan / sayuran di wilayah Kelurahan Bukit
Tunggal Kota Palangka Raya (n=324 KK)

Kebiasaan keluarga dalam mengolah makanan/sayuran


60% 57%

50%
43%
40%

30%

20%

10%

0%
dipotong baru dicuci dicuci baru dipotong

g. Aktifivas dan Olahraga


Distribusi frekuensi KK bedasarkan Aktivitas dan Olahraga di wilayah
Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya dengan jumlah 324KK
yang telah dilakukan pengkajian adalah sebagai berikut :
1. Apakah keluarga senang olah raga
Tabel 2.7.1 Proporsi jumlah KK menurut kebiasaan keluarga dalam
senang olahraga di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota
Palangka Raya (n=324 KK). Olah raga bermanfaat untuk
memperbaiki profil lemak, menurunkan berat badan, dan menjaga
kebugaran. Jalan kaki selain berguna untuk kebugaran, juga penting
untuk menurunkan berat badan, meningkatkan sensitivitas insulin,
sehingga akan menurunkan glukosa darah (Perkeni, 2011).
Apakah keluarga senang berolahraga?

70%

61%
60%

50%

39%
40%

30%

20%

10%

0%
tidak ya

2. Kapan olah raga biasa dilakukan


Tabel 2.7.2 Proporsi jumlah KK menurut kebiasaan keluarga
berrdasarkan kapan olahraga dilakukan di wilayah Kelurahan
Bukit Tunggal Kota Palangka Raya (n=324 KK).

Kapan olahraga biasa dilakukan


90%

80% 76%

70%

60%

50%

40%

30%

20% 15%

10% 9%

0%
setiap hari setiap minggu tidak tentu

3. Apakah semua anggota keluarga mengikuti kegiatan olah raga


Tabel 2.7.3 Proporsi jumlah KK menurut kebiasaan keluarga
berrdasarkan apakah semua anggota keluarga mengikuti kegiatan
olah raga di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya
(n=324 KK).

Apakah semua anggota keluarga mengikuti kegiatan


80%
71%
70%

60%

50%

40%

30% 29%

20%

10%

0%
ya tidak

h. Rekreasi / Waktu senggang


Distribusi frekuensi KK berdasarkan Rekreasi / waktu senggang di
wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya dengan jumlah
324KK yang telah dilakukan pengkajian adalah sebagai berikut :
1. Apakah keluarga memiliki kebiasaan rekreasi yang teratur :
Tabel 2.8.1 Proporsi jumlah KK menurut kebiasaan keluarga
berdasarkan apakah keluarga memiliki kebiasaan rekreasi di
wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya (n=324
KK).

Apakah keluarga memiliki kebiasaan rekreasi yang teratur?


80%
75%

70%

60%

50%

40%

30%
25%

20%

10%

0%
ya tidak
2. Lokasi yang sering dikunjungi keluarga untuk rekreasi :
Tabel 2.8.2 Proporsi jumlah KK menurut kebiasaan berdasarkan
lokasi yang sering dikunjungi keluarga untuk rekreasi di wilayah
Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya (n=324 KK).
Lokasi yang sering dikunjungi keluarga untuk rekreasi?
70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
luar kota dalam kota lain-lain

3. Apakah setiap anggota keluarga menggunakan waktu


senggangnya dengan bermanfaat :
Tabel 2.8.3 Proporsi jumlah KK menurut kebiasaan keluarga
dalam menggunakan waktu senggangnya yang bermanfaat di
wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya (n=324
KK).
Apakah setiap anggota keluarga menggunakan waktu senggangnya dengan
bermanfaat?
90%
82%
80%

70%

60%

50%

40%

30%

20% 18%

10%

0%
ya tidak

4. Apakah kegiatan tersebut berpengaruh tidak baik untuk


dirinya sendiri :
Tabel 2.8.4 Proporsi jumlah KK menurut kebiasaan keluarga
berdasarkan apakah kegiatan tersebut berpengaruh tidak baik
untuk dirinya sendiri di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota
Palangka Raya (n=324 KK).

Apakah kegiatan tersebut berpengaruh tidak baik untuk dirinya sendiri?


80% 76%

70%

60%

50%

40%

30%
24%

20%

10%

0%
ya tidak

5. Apakah kegiatan tersebut berpengaruh tidak baik terhadap


kehidupan keluarganya :
Tabel 2.8.5 Proporsi jumlah KK menurut kebiasaan keluarga
berdasarkan apakah kegiatan tersebut berpengaruh tidak baik
terhadap kehidupan keluarganya di wilayah Kelurahan Bukit
Tunggal Kota Palangka Raya (n=324 KK).

Apakah kegiatan tersebut berpengaruh tidak baik terhadap kehidupan


keluarganya?
80% 75%

70%

60%

50%

40%

30% 25%

20%

10%

0%
ya tidak

i. Penghasilan dan Pengeluaran


Distribusi frekuensi dalam penduduk bedasarkan penghasilan dan
pengeluaran di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya
dengan jumlah 324KK yang telah dilakukan pengkajian adalah sebagai
berikut :
1. Apakah setiap anggota keluarga sudah mempunyai
penghasilan sendiri :
Tabel 2.9.1 Proporsi jumlah KK menurut kebiasaan keluarga
berdasarkan apakah setiap anggota keluarga sudah mempunyai
penghasilan sendiri di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota
Palangka Raya (n=324 KK).

Apakah setiap anggota keluarga sudah mempunyai


penghasilan sendiri?
56%
54%
54%

52%

50%

48%

46% 46%

44%

42%

40%
ya tidak

2. Apakah penghasilan tersebut digunakan untuk kepentingan


keluarga :
Tabel 2.9.2 Proporsi jumlah KK menurut kebiasaan keluarga
berdasarkan apakah penghasilan tersebut digunakan untuk
kepentingan keluarga di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota
Palangka Raya (n=324 KK).

Apakah penghasilan tersebut digunakan untuk kepentingan


keluarga?
100% 94%
90%

80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%

10% 6%
0%
ya tidak
3. Apakah penghasilan keluarga mencukupi untuk biaya hidup
sehari-hari :
Tabel 2.9.3 Proporsi jumlah KK menurut kebiasaan keluarga
berdasarkan apakah penghasilan keluarga mencukupi untuk biaya
hidup sehari-hari di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota
Palangka Raya (n=324 KK).

Apakah penghasilan keluarga mencukupi untuk biaya hidup


sehari-hari?
120%

100% 98%

80%

60%

40%

20%

2%
0%
ya tidak

4. Apakah ayah bekerja :


Tabel 2.9.4 Proporsi jumlah KK menurut kebiasaan keluarga
berdasarkan apakah ayah bekerja di wilayah Kelurahan Bukit
Tunggal Kota Palangka Raya (n=324 KK).

Apakah ayah bekerja?


100%
94%
90%

80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%

10% 6%

0%
ya tidak

5. Apakah ibu bekerja :


Tabel 2.9.5 Proporsi jumlah KK menurut kebiasaan keluarga
berdasarkan apakah ibu bekerja di wilayah Kelurahan Bukit
Tunggal Kota Palangka Raya (n=324 KK).

Apakah ibu bekerja?


70% 66%

60%

50%

40%
34%
30%

20%

10%

0%
ya Tidak

j. Faktor Lingkungan
Distribusi frekuensi dalam penduduk berdasarkan faktor lingkungan di
wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya dengan jumlah
324KK yang telah dilakukan pengkajian adalah sebagai berikut :
A. Perumahan
1. Jenis Bangunan :
Tabel 2.10.1.2 Proporsi jumlah KK menurut kebiasaan faktor
lingkungan keluarga berdasarkan jenis bangunan di wilayah
Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya (n=324 KK).

Jenis bangunan
90%
79%
80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%
10% 11%
10%

0%
permanen non permanen semi permanen
2. Status rumah:
Tabel 2.10.1.3 Proporsi jumlah penduduk menurut kebiasaan
faktor lingkungan keluarga berdasarkan status rumah di wilayah
Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya (n=324 KK).
Status rumah
70%
65%

60%

50%

40%
35%

30%

20%

10%

0%
milik pribadi sewa/kontrak

3. Adakah Ventilasi di Rumah


Tabel 2.10.1.4 Proporsi jumlah penduduk menurut kebiasaan
faktor lingkungan keluarga berdasarkan adakah ventilasi di
rumah di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya
(n=324 KK).
Ada tidaknya ventilasi dirumah
120%

1
100%

80%

60%

40%

20%

0%
ya tidak

4. Apakah cahaya dapat masuk rumah pada siang hari


Tabel 2.10.1.6 Proporsi jumlah penduduk menurut kebiasaan
faktor lingkungan keluarga berdasarkan apakah cahaya dapat
masuk ke rumah di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota
Palangka Raya (n=324 KK).
Chart Title
100%
91%
90%

80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%
9%
10%

0%
ya tidak

5. Penerangan
Tabel 2.10.1.7 Proporsi jumlah penduduk menurut kebiasaan
faktor lingkungan keluarga berdasarkan jenis penerangan
dirumah di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka
Raya (n=324 KK).
Sumber Penerangan
120%

100%
100%

80%

60%

40%

20%

0% 0%
0%
Lampu tempel listrik (PLN) disel sendiri (genset)

6. Bagaimana kondisi kebersihan rumah secara keseluruhan


Tabel 1.10.1.9 Proporsi jumlah penduduk menurut kebiasaan
faktor lingkungan keluarga berdasarka kondisi kebersihn
rumah keseluruhan di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota
Palangka Raya (n=324 KK).

Chart Title
50%
46%
45% 44%

40%

35%

30%

25%

20%

15%

10%
6%
5% 4%
0%
0%
berdebu sampah bertebaran banyak sarang laba-laba banyak lalatnya bersih
B. Pengelolaan Limbah
1. Apakah keluarga mempunyai tempat pembuangan sampah
Tabel 2.10.2.1 Proporsi jumlah penduduk menurut kebiasaan
faktor lingkungan keluarga berdasarka apakah keluarga
mempunyai tempat pembuangan sampah di rumah di wilayah
Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya (n=324 KK).

Ada tidaknya tempat pembuangan sampah


350

304
300

250

200

150

100

50
20

0
ya tidak

Berdasarkan kategori ada tidaknya tempat pembuangan sampah, dapat


dilihat sebanyak 304 KK memiliki tempat pembuangan sampah, sedangkan
20 KK tidak memiliki tempat pembuangan sampah.

2. Bila ya, bagaimana kondisi tempat sampah tersebut


Tabel 2.10.2.2 Proporsi jumlah penduduk menurut kebiasaan
faktor lingkungan keluarga berdasarka kondisi tempat sampah
di rumah di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka
Raya (n=324 KK).
Kondisi tempat sampah
70% 66%

60%

50%

40%
34%
30%

20%

10%

0%
terbuka tertutup

Dari 304 KK yang memiliki tempat pembuangan sampah, sebanyak 66%


memiliki tempat sampah dengan kondisi terbuka dan 34% dengan kondisi
tertutup.
3. Bila tidak, bagaimana pengelolaan tempat sampah rumah
tangga
Tabel 2.10.2.3 Proporsi jumlah penduduk menurut kebiasaan
faktor lingkungan keluarga berdasarka bagaiman pengelolaan
sampah di rumah di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota
Palangka Raya (n=324 KK).
Cara pembuangan sampah rumah tangga bagi yang tidak mempunyai
tempat pembuangan sampah

90%
80%
80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%
10% 10%
10%

0%
dibuang ke sungai / selokan dibakar diangkut petugas

Dari 20 KK yang tidak memiliki tempat pembuangan sampah,


sebanyak 10% membuang sampah disungai/selokan, 10% diangkut
oleh petugas sampah, 80% dibakar.

C. Sumber Air
1. Apakah keluarga mempunyai sumber air
Tabel 2.10.3.1 Proporsi jumlah penduduk menurut kebiasaan
faktor lingkungan keluarga berdasarkan apakah keluarga
mempunyai sumber air di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal
Kota Palangka Raya (n=324 KK).
Apakah keluarga mempunyai sumber air?
120%

100%
100%

80%

60%

40%

20%

0%
0%
ya tidak
2. Bila ya, darimana sumber penyediaan air bersih
Tabel 1.10.3.2 Proporsi jumlah penduduk menurut kebiasaan
faktor lingkungan keluarga berdasarkan dari mana sumber
penyediaan air bersih di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal
Kota Palangka Raya (n=324 KK).
Sumber penyediaan air bersih
80%
73%
70%

60%

50%

40%

30%
20%
20%

10% 7%

0%
0%
PAM sungai sumur gali lain-lain

3. Bagaimana keadaan fisik air minum (perlu diobservasi)


Tabel 2.10.3.4 Proporsi jumlah penduduk menurut kebiasaan
faktor lingkungan keluarga berdasarkan keadaan fisik air
minum di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka
Raya (n=324 KK).

Keadaan fisik air minum


120%

100%
100%

80%

60%

40%

20%

0% 0%
0%
baik berbau berwarna

D. Kandang Ternak
1. Apakah keluarga memiliki kandang ternak
Tabel 2.10.4.1 Proporsi jumlah penduduk menurut kebiasaan
faktor lingkungan keluarga berdasarkan apakah keluarga
memiliki kandang ternak di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal
Kota Palangka Raya (n=324 KK).
Apakah keluarga mempunyai kandang ternak?
90%
84%
80%

70%

60%

50%

40%

30%

20% 16%

10%

0%
ya tidak

2. Bila ya, dimana letak kandang ternak


Tabel 1.10.4.2 Proporsi jumlah penduduk menurut kebiasaan
faktor lingkungan keluarga berdasarkan letak kandang
ternak di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka
Raya (n=324 KK).

Letak kandang ternak


100%
92%
90%

80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%

10% 8%

0%
terpisah dengan rumah menempel dengan rumah

3. Bagaimana kondisi kandang ternak


Tabel 2.10.4.3 Proporsi jumlah penduduk menurut kebiasaan
faktor lingkungan keluarga berdasarkan kondisi kandang
ternak di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka
Raya (n=324 KK).
Kondisi kandang ternak
80%

69%
70%

60%

50%

40%
31%
30%

20%

10%

0%
bersih kotor

E. Jamban Keluarga
1. Adakah keluarga memiliki jamban keluarga
Tabel 2.10.5.1 Proporsi jumlah penduduk menurut kebiasaan
faktor lingkungan keluarga berdasarkan kondisi kandang
adakah keluarga memiliki jamban keluarga di wilayah
Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya (n=324 KK).

Adakah keluarga memiliki jamban keluarga?


120%

100%
100%

80%

60%

40%

20%

0%
ya

2. Bila ya, apakah macam jamban keluarga yang dimiliki


Tabel 1.10.5.2 Proporsi jumlah penduduk menurut kebiasaan
faktor lingkungan keluarga berdasarkan macam jamban
keluarga di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka
Raya (n=324 KK).
Macam jamban keluarga yang dimiliki?
120%

100%
100%

80%

60%

40%

20%

0%
leher angsa dan ada septik tanknya

3. Bagaimana keadaan jamban


Tabel 2.10.5.3 Proporsi jumlah penduduk menurut kebiasaan
faktor lingkungan keluarga berdasarkan bagaimana kondisi
jamban di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka
Raya (n=324 KK).
Keadaan Jamban
120%

98%
100%

80%

60%

40%

20%

2%
0%
bersih kotor

F. Pembuangan Air Limbah


1. Adakah pembuangan air limbah di keluarga
Tabel 2.10.6.1 Proporsi jumlah penduduk menurut kebiasaan
faktor lingkungan keluarga berdasarkan bagaimana
pembuangan air limbah di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal
Kota Palangka Raya (n=324 KK).
Adakah pembuangan air limbah di keluarga?
100% 95%
90%

80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%

10% 5%
0%
ya tidak

2. Bila ya, apakah macam pembuangan air limbah


Tabel 2.10.6.2 Proporsi jumlah penduduk menurut kebiasaan
faktor lingkungan keluarga berdasarkan macam pembuangan
air limbah di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota
Palangka Raya (n=324 KK).
Macam pembuangan air limbah?
50%

45% 44%
42%
40%

35%

30%

25%

20%
15%
15%

10%

5%

0%
SPAL kolam sembarang tempat

k. Tempat Pelayanan Kesehatan & Sosial


Distribusi frekuensi dalam penduduk bedasarkan tempat pelayanan
kesehatan sosial di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka
Raya dengan jumlah 324KK yang telah dilakukan pengkajian adalah
sebagai berikut :
1. Apakah tersedia pelayanan kesehatan di wilayah ini
Tabel 2.11.1 Proporsi jumlah penduduk menurut kebiasaan tempat
pelayanan kesehatan & social keluarga berdasarkan tersedianya
pelayanan kesehatan di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota
Palangka Raya (n=324 KK).
Apakah tersedia pelayanan kesehatan di wilayah ini?
120%

100%
100%

80%

60%

40%

20%

0%
ya tersedia

2. Jika tersedia jenisnya apa? Boleh menjawab lebih dari satu


Tabel 2.11.2 Proporsi jumlah penduduk menurut kebiasaan tempat
pelayanan kesehatan & social keluarga berdasarkan jenis
pelayanan kesehatan di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota
Palangka Raya (n=324 KK).

Jika tersedia jenisnya apa?


60%
56%

50%

40%

30%

20%
15% 15% 15%

10%

0%
Puskesmas Klinik Praktik mandiri Dokter Praktik mandiri Bidan

l. Edukasi
Distribusi frekuensi dalam penduduk bedasarkan edukasi di wilayah
Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya dengan jumlah 324KK
yang telah dilakukan pengkajian adalah sebagai berikut :
1. Apakah tersedia sarana pendidikan :
Tabel 2.12.1 Proporsi jumlah penduduk menurut kebiasaan tempat
pelayanan kesehatan & social keluarga berdasarkan Apakah
tersedia sarana pendidikan di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal
Kota Palangka Raya (n=324 KK).

Apakah tersedia sarana pendidikan?


70%
63%
60%

50%

40% 37%

30%

20%

10%

0%
ya tersedia tidak tersedi

2. Apakah jenis sarana pendidikan yang ada


Tabel 2.12.2 Proporsi jumlah penduduk menurut kebiasaan tempat
pelayanan kesehatan & social keluarga berdasarkan Apakah jeniis
sarana pendidikan di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota
Palangka Raya (n=324 KK)

Apakah jenis sarana pendidikan yang ada?


35% 33%
31%
30%

25%
21%
20%

15%

10%
10%

5%
5%

0%
TK SD SMP SMA Perguruan Tinggi
m. Rekreasi
Distribusi frekuensi dalam penduduk berdasarkan tempat rekreasi di
wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya dengan jumlah
324KK yang telah dilakukan pengkajian adalah sebagai berikut :
1. Apakah tersedia sarana rekreasi
Tabel 2.13.1 Proporsi jumlah penduduk menurut kebiasaan tempat
pelayanan kesehatan & social keluarga berdasarkan apakah
tersedia sarana rekreasi di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota
Palangka Raya (n=324 KK)

Apakah tersedia sarana rekreasi?


80%

70% 67%

60%

50%

40%
33%
30%

20%

10%

0%
ya tersedia tidak tersedia

2. Apakah jenis sarana rekreasi yang ada


Tabel 2.13.2 Proporsi jumlah penduduk menurut kebiasaan tempat
pelayanan kesehatan & social keluarga berdasarkan apakah jenis
sarana rekreasi di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota
Palangka Raya (n=324 KK)

Apakah jenis sarana rekreasi yang ada?


70%
62%
60%

50%

40%

30%
23%
20%
15%

10%

0%
taman wahana bermain kebun binatang
3. Apakah tersedia sarana komunikasi di masyarakat
Tabel 2.13.5 Proporsi jumlah penduduk menurut kebiasaan tempat
pelayanan kesehatan & social keluarga berdasarkan apakah
tersedia sarana komunikasi masyarakat di wilayah Kelurahan Bukit
Tunggal Kota Palangka Raya (n=324 KK).

Apakah tersedia sarana komunikasi di masyarakat?


120%

100%
100%

80%

60%

40%

20%

0%
ya tersedia

4. Apakah jenis sarana komunikasi yang sering digunakan


masyarakat
Tabel 2.13.6 Proporsi jumlah penduduk menurut kebiasaan tempat
pelayanan kesehatan & social keluarga berdasarkan apakah jenis
sarana komunikasi masyarakat di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal
Kota Palangka Raya (n=324 KK).

Apakah jenis sarana komunikasi yang sering digunakan


masyarakat?
90%
82%
80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%
11%
10%
4% 4%
0%
1 2 3 4

5. Mengapa masyarakat memanfaatkan media / jenis komunikasi


Tabel 2.13.7 Proporsi jumlah penduduk menurut kebiasaan tempat
pelayanan kesehatan & social keluarga berdasarkan mengapa
masyarakat memanfaatkan media komunikasi masyarakat di
wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya (n=324
KK).

Mengapa masyarakat memanfaatkan media / jenis


komunikasi ?
80%
70%
70%

60%

50%

40%
30%
30%

20%

10%

0%
memperoleh informasi kesehatan untuk hiburan

n. Sarana Transportasi
Distribusi frekuensi dalam penduduk bedasarkan sarana transportasi di
wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya dengan jumlah
324KK yang telah dilakukan pengkajian adalah sebagai berikut :
1. Apakah tersedia sarana transportasi di masyarakat
Tabel 2.14.1 Proporsi jumlah penduduk menurut kebiasaan sarana
transportasi berdasarkan Apakah tersedia sarana transportasi
masyarakat di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka
Raya (n=324 KK).
Apakah tersedia sarana transportasi di masyarakat?
120%

100% 98%

80%

60%

40%

20%

2%
0%
ya tersedia tidak tersedia
2. Apakah jenis sarana transportasi yang sering digunakan
masyarakat
Tabel 2.14.2 Proporsi jumlah penduduk menurut kebiasaan sarana
transportasi berdasarkan Apakah jenis sarana transportasi
masyarakat di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka
Raya (n=324 KK).

Apakah jenis sarana transportasi yang sering digunakan


masyarakat?
80%
75%

70%

60%

50%

40%

30%

20% 17%

10% 6%
2%
0%
Ojek roda dua ojek roda empat/lebih sepeda lain-lain

3. Mengapa masyarakat memanfaatkan sarana transportasi


sebagaimana jawaban pada butir B
Tabel 2.14.3 Proporsi jumlah penduduk menurut kebiasaan sarana
transportasi berdasarkan bagaiman Mengapa masyarakat
memanfaatkan sarana transportasi masyarakat di wilayah Kelurahan
Bukit Tunggal Kota Palangka Raya (n=324 KK).

Mengapa masyarakat memanfaatkan sarana transportasi?


90%
82%
80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%
10% 8%
10%

0%
melakukan aktifitas sehari-hari berdagang lain-lain
o. Derajat Kesehatan
Distribusi frekuensi dalam penduduk bedasarkan derajat kesehatan di
wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya dengan jumlah
324KK yang telah dilakukan pengkajian adalah sebagai berikut :
A. KEJADIAN KESAKITAN
1. Adakah saat ini anggota keluarga yang sedang menderita
sakit tertentu
Tabel 2.15.1.1 Proporsi jumlah penduduk menurut kebiasaan
sarana transportasi berdasarkan adakah saat ini anggota
keluarga yang menderita sakit masyarakat di wilayah Kelurahan
Bukit Tunggal Kota Palangka Raya (n=324 KK).

Adakah saat ini anggota keluarga yang sedang menderita


sakit tertentu?
90%
83%
80%

70%

60%

50%

40%

30%

20% 17%

10%

0%
ada tidak ada

2. Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit


kronis
Tabel 2.15.1.2 Proporsi jumlah penduduk menurut kebiasaan
sarana transportasi berdasarkan adakah anggota keluarga
yang menderita penyakit kronis masyarakat di wilayah
Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya (n=324 KK).
Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit
kronis?
80% 75%

70%

60%

50%

40%

30%
25%
20%

10%

0%
ada tidak ada

3. Adakah anggota keluarga yang menderita penyakit atau


gangguan kesehatan dalam satu tahun terakhir
Tabel 2.15.1.3 Proporsi jumlah penduduk menurut kebiasaan
sarana transportasi berdasarkan adakah anggota keluarga
yang menderita penyakit atau gangguan kesehatan dalam satu
tahun terakhir masyarakat di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal
Kota Palangka Raya (n=324 KK).

Adakah anggota keluarga yang menderita penyakit atau


gangguan kesehatan dalam satu tahun terakhir?
90%
79%
80%

70%

60%

50%

40%

30%
21%
20%

10%

0%
ada tidak ada

B. PERILAKU KELUARGA DALAM PENANGGULANGAN


SAKIT
1. Bagaimana kebiasaan berobat jika anggota keluarga ada
yang sakit
Tabel 2.15.2.1 Proporsi jumlah penduduk menurut kebiasaan
sarana transportasi berdasarkan Bagaimana kebiasaan berobat
jika anggota keluarga ada yang sakit masyarakat di wilayah
Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya (n=324 KK)

Bagaimana kebiasaan berobat jika anggota keluarga ada


yang sakit?
50%
45% 43%

40%
35%
30%
25% 23% 23%

20%
15%
10%
5%
5% 3%
2%
0%
tidak berobat beli obat di ke dukun / orang medis / dokter perawat/bidan lain-lain
warung pintar

.
2. Bila beli obat sendiri, apakah yang menjadi alasannya
Tabel 2.12.2.2 Proporsi jumlah penduduk menurut kebiasaan
sarana transportasi berdasarkan Bagaimana kebiasaan beli
obat sendiri masyarakat di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal
Kota Palangka Raya (n=324 KK).

Bila beli obat sendiri, apakah yang menjadi alasannya?


90%
83%
80%

70%

60%

50%

40%

30%

20% 15%

10%
2%
0%
diberitahu tetangga / teman sudah biasa menggunakan obat lain-lain
yang bersangkutan

3. Jika berobat ke medis / dokter/perwat/bidan, dimana


tempatnya
Tabel 2.15.2.3 Proporsi jumlah penduduk menurut kebiasaan
sarana transportasi berdasarkan dimana tempatnya masyarakat
di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya
(n=324 KK).

Jika berobat ke medis / dokter/perwat/bidan, dimana


tempatnya?
100%

90% 87%

80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%

10% 5% 6%
1%
0%
puskesmas posyandu dokter praktik swasta RS

C. CACAT
Adakah anggota keluarga yang mengalami kecacatan
Tabel 2.15.3.1 Proporsi KK menurut kebiasaan drajat kesehatan
berdasarkan Adakah anggota keluarga yang mengalami kecacatan
masyarakat di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka
Raya (n=324 KK).

Adakah anggota keluarga yang mengalami kecacatan?


120.0%

99.7%
100.0%

80.0%

60.0%

40.0%

20.0%

0.3%
0.0%
ada tidak ada
D. KEJADIAN KEMATIAN 1 TAHUN TERAKHIR
Adakah anggota keluarga yang meninggal dalam satu tahun
terakhir
Tabel 2.16.4.1 Proporsi jumlah KK menurut kebiasaan drajat
kesehatan berdasarkan Adakah anggota keluarga yang meninggal
dalam satu tahun terakhir masyarakat di wilayah Kelurahan Bukit
Tunggal Kota Palangka Raya (n=324 KK).

Adakah anggota keluarga yang meninggal dalam satu tahun


terakhir?
100%
90%
90%

80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%
10%
10%

0%
ada tidak ada

E. SKRINING TB PARU (PERHATIAN KHUSUS)


1. Adakah anggota keluarga yang menderita penyakit
tuberculosis
Tabel 2.16.5.1 Proporsi jumlah KK menurut kebiasaan drajat
kesehatan berdasarkan Adakah anggota keluarga yang menderita
penyakit tuberculosis masyarakat di wilayah Kelurahan Bukit
Tunggal Kota Palangka Raya (n=324 KK).
Adakah anggota keluarga yang menderita penyakit
tuberkulosis?
120%

99%
100%

80%

60%

40%

20%

1%
0%
ada tidak ada

2. Adakah anggota keluarga yang berhubungan atau kontak


dengan penderita TBC paru dalam 6 bulan terakhir
Tabel 2.16.5.2 Proporsi jumlah KK menurut kebiasaan drajat
kesehatan berdasarkan Adakah anggota keluarga yang
berhubungan atau kontak dengan penderita TBC paru dalam 6
bulan terakhir masyarakat di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal
Kota Palangka Raya (n=324 KK).

Jika ada, apakah sudah mendapatkan pengobatan TBC paru


dari tempat pelayanan kesehatan (Puskesmas)?
120%

100%
100%

80%

60%

40%

20%

0%
sudah

F. SURVEY JENTIK NYAMUK (PERHATIAN KHUSUS)


1. Adakah tempat atau bejana *) yang memungkinkan menjadi
tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes?
(MENGGUNAKAN METODA OBSERVASI)
Tabel 1.16.7.1 Proporsi jumlah KK menurut kebiasaan drajat
kesehatan berdasarkan Apakah ada tempat satau bejana yang
memungkinkan menjadi sarang nyamuk Aedes di rumah
masyarakat di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka
Raya (n=324 KK).

Adakah tempat atau bejana yang memungkinkan menjadi


tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes?
80%
73%
70%

60%

50%

40%

30% 27%

20%

10%

0%
ada tidak ada

2. Jika ada, apakah tempat atau bejana tersebut berisi air


Tabel 1.16.7.2 Proporsi jumlah KK menurut kebiasaan drajat
kesehatan berdasarkan apakah tempat atau bejana tersebut
berisi air di rumah masyarakat di wilayah Kelurahan Bukit
Tunggal Kota Palangka Raya (n=324 KK).

Jika ada, apakah tempat atau bejana tersebut berisi air?


53%
52%
52%

51%

50%

49%

48% 48%

47%

46%

45%
ya tidak

3. Jika tempat atau bejana berisi air, bagaimana kondisinya


Tabel 1.16.7.3 Proporsi jumlah KK menurut kebiasaan drajat
kesehatan berdasarkan bagaimana kondisi tempat atau bejana
tersebut berisi air di rumah masyarakat di wilayah Kelurahan
Bukit Tunggal Kota Palangka Raya (n=324 KK).
Jika tempat atau bejana berisi air, bagaimana kondisinya?
80%

70% 69%

60%

50%

40%
31%
30%

20%

10%

0%
dibiarkan terbuka tertutup

4. Tempat atau bejana yang berisi air, apakah airnya diganti


Tabel 1.14.7.4 Proporsi jumlah KK menurut kebiasaan drajat
kesehatan berdasarkan apakah airnya diganti di rumah
masyarakat di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka
Raya (n=324 KK).

Tempat atau bejana yang berisi air, apakah airnya diganti?


80%

70% 68%

60%

50%

40%

30%
20%
20%
12%
10%

0%
ya, seminggu sekali / kurang dari ya, lebih dari seminggu tidak
seminggu

p. Masalah Kesehatan Spesifik


Distribusi frekuensi dalam penduduk bedasarkan masalah kesehatan
spesifik di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya
dengan jumlah 324KK yang telah dilakukan pengkajian adalah sebagai
berikut :
A. KELUARGA BERENCANA
1. Apakah dalam keluarga ada pasangan usia subur (PUS)
Tabel 2.17.1.1 Proporsi jumlah KK menurut masalah kesehatan
spesifik berdasarkan Apakah dalam keluarga ada pasangan usia
subur dirumah masyarakat di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal
Kota Palangka Raya (n=324 KK).

Apakah dalam keluarga ada pasangan usia subur (PUS)?


60%
56%

50%
44%

40%

30%

20%

10%

0%
ada tidak ada

2. Apakah dalam keluarga ada PUS yang hamil


Tabel 2.17.1.2 Proporsi jumlah penduduk menurut masalah
kesehatan spesifik berdasarkan Apakah dalam keluarga ada PUS
yang hamil dirumah masyarakat di wilayah Kelurahan Bukit
Tunggal Kota Palangka Raya (n=324 KK).

Apakah dalam keluarga ada PUS yang hamil?


120%

99%
100%

80%

60%

40%

20%

1%
0%
ada tidak ada

3. Apakah PUS menjadi akseptor KB


Tabel 2.17.1.3 Proporsi jumlah pus menurut masalah kesehatan
spesifik berdasarkan Apakah PUS menjadi akseptor KB dirumah
masyarakat di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka
Raya (n=324 KK).

Apakah PUS menjadi akseptor KB?


80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
tidak Ya, Suntik Ya, IUD Ya, Pil

4. Dimana mendapatkan pelayanan kontrasepsi


Tabel 2.17.1.4 Proporsi jumlah PUS menurut masalah kesehatan
spesifik berdasarkan Dimana mendapatkan pelayanan
kontrasepsi dirumah masyarakat di wilayah Kelurahan Bukit
Tunggal Kota Palangka Raya (n=324 KK).

Dimana mendapatkan pelayanan kontrasepsi?


90%
80%
80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%
9% 8%
10%
1% 1%
0%
a)Puskesmas b) Posyandu c) Bidan Praktik e) Polindes g) Lain-lain, sebutkan
Mandiri

5. Bagi PUS yang tidak menggunakan kontrasepsi, apakah yang


menjadi alasannya
Tabel 2.17.1.5 Proporsi jumlah PUS menurut masalah kesehatan
spesifik berdasarkan apakah yang menjadi alasan PUS tidak
menggunakan kontrasepsi dirumah masyarakat di wilayah
Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya (n=324 KK).
Bagi PUS yang tidak menggunakan kontrasepsi, apakah yang
menjadi alasannya?
60% 56%

50%

40%

29%
30%

20%
13%
10%
2%
0%

n
k

tka
am
na
a)

bu
ia
am

su
i li k

se
i/
ag

in,
em

str
n/

la
i
m
ina

ng

in-
in

ra

La
ak

ng

la
ey

f)
I

Di
b)
rk

c)
kto
(fa
ip
ins
pr
l
Ha
a)

B. KESEHATAN IBU DAN ANAK (IBU HAMIL)


1. IBU HAMIL
Adakah ibu hamil dalam keluarga?
Tabel 2.17.2.1 Proporsi jumlah KK menurut masalah kesehatan
spesifik berdasarkan Adakah ibu hamil dalam keluarga dirumah
masyarakat di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka
Raya (n=324 KK).
Adakah ibu hamil dalam keluarga?
120%

99%
100%

80%

60%

40%

20%

1%
0%
ada tidak ada

2. IBU MENETEKI (BUTEKI)


a. Apakah ibu meneteki bayi?
Tabel 2.17.2.2 Proporsi jumlah penduduk menurut masalah
kesehatan spesifik berdasarkan Apakah ibu meneteki bayi?
dirumah masyarakat di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal
Kota Palangka Raya (n=324 KK).

Apakah ibu meneteki bayi?


80%

70% 68%

60%

50%

40%
32%
30%

20%

10%

0%
ya tidak

b. Apakah ibu tahu cara meneteki bayinya dengan benar?


Tabel 2.17.2.5 Proporsi jumlah penduduk menurut masalah
kesehatan spesifik berdasarkan Apakah ibu tahu cara meneteki
bayinya dengan benar? dirumah masyarakat di wilayah
Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya (n=324 KK).

Apakah ibu tahu cara meneteki bayinya dengan benar?


120%

100%
100%

80%

60%

40%

20%

0%
ya
3. BAYI DAN BALITA
a. Berapa usia bayi dan balita?
Tabel 2.17.3.1 Proporsi jumlah penduduk menurut masalah
kesehatan spesifik berdasarkan Berapa usia bayi dan balita?
dirumah masyarakat di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal
Kota Palangka Raya (n=324 KK).

Berapa usia bayi dan balita?


90%
81%
80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%
14%
10%
0% 1%
0%
3-6 bulan 6-9 bulan 1 – 5 tahun tidak memiliki

4. ANAK PRASEKOLAH DAN USIA SEKOLAH (5-12


TAHUN)
a. Bagaimana kondisi anak saat ini
Tabel 2.17.4.5 Proporsi jumlah penduduk menurut masalah
kesehatan spesifik berdasarkan Bagaimana kondisi anak saat
ini dirumah masyarakat di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal
Kota Palangka Raya (n=324 KK).

Berapa usia bayi dan balita?


120%

100%
100%

80%

60%

40%

20%

0%
Sehat
b. Apakah anak terbiasa mencuci tangan sebelum dan sesudah
makan
Tabel 2.17.4.3 Proporsi jumlah penduduk menurut masalah
kesehatan spesifik berdasarkan Apakah anak terbiasa mencuci
tangan sebelum dan sesudah makan dirumah masyarakat di
wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya (n=324
KK).
Apakah anak terbiasa mencuci tangan sebelum dan sesudah makan :
90% 85%

80%

70%

60%

50%

40%

30%

20% 15%
10%

0%
tidak ya

5. ANAK REMAJA (12-18 TAHUN)


a. Bagaimana kondisi remaja saat ini
Tabel 2.17.5.2 Proporsi jumlah penduduk menurut masalah
kesehatan spesifik berdasarkan Bagaimana kondisi remaja saat
ini dirumah masyarakat di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal
Kota Palangka Raya (n=324 KK).

Bagaimana kondisi remaja saat ini :


120%

100%
100%

80%

60%

40%

20%

0%
Sehat
6. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT USIA DEWASA
(18-55 TAHUN)
a. Bagaimana kondisi usia dewasa saat ini
Tabel 2.17.6.1 Proporsi jumlah penduduk menurut masalah
kesehatan spesifik berdasarkan Kegiatan yang dilakukan oleh
usia dewasa setelah lulus sekolah dirumah masyarakat di
wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya
(n=324 KK).

Bagaimana kondisi usia dewasa saat ini :


120%

100% 96%

80%

60%

40%

20%

4%
0%
Sehat Sakit

7. LANSIA
a. Apakah ada anggota keluarga yang berusia > 55 tahun
(usila)
Tabel 2.17.7.1 Proporsi jumlah penduduk menurut masalah
kesehatan spesifik berdasarkan Apakah ada anggota keluarga
yang berusia > 55 tahun (usila) dirumah masyarakat di
wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya
(n=324 KK).
Apakah ada anggota keluarga yang berusia > 55 tahun
(usila)?
70% 67%

60%

50%

40%
34%
30%

20%

10%

0%
ada tidak ada
b. Jika ada, apakah dalam kondisi sehat?
Tabel 2.17.7.2 Proporsi jumlah penduduk menurut masalah
kesehatan spesifik berdasarkan Jika ada, apakah dalam kondisi
sehat? dirumah masyarakat di wilayah Kelurahan Bukit
Tunggal Kota Palangka Raya (n=324 KK).

Jika ada, apakah dalam kondisi sehat?


100%

90% 86%

80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%
14%
10%

0%
ya tidak

c. Apakah usila dibantu keluarga dalam memenuhi


kebutuhan sehari-hari?
Tabel 2.17.7.5 Proporsi jumlah penduduk menurut masalah
kesehatan spesifik berdasarkan Apakah usila dibantu keluarga
dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari? dirumah masyarakat
di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya
(n=324 KK).

Apakah usila dibantu keluarga dalam memenuhi kebutuhan


sehari-hari?
51%
51%

50%

49%

49%

48%
ya tidak
8. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
Apakah dalam keluarga ada yang mengalami gangguan
mental/Psikososial?
Tabel 2.17.8.1 Proporsi jumlah KK menurut masalah kesehatan
spesifik berdasarkan Apakah dalam keluarga ada yang
mengalami gangguan mental/Psikososial dirumah masyarakat di
wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya (n=324
KK).
Apakah dalam keluarga ada yang mengalami gangguan
mental/Psikososial
120%

100%
100%

80%

60%

40%

20%

0%
tidak

9. PENGKAJIAN TEKANAN DARAH


Distribusi frekuensi dalam penduduk bedasarkan hasil
pemeriksaan tekanan darah di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal
Kota Palangka Raya dengan jumlah 324KK yang telah dilakukan
pengkajian adalah sebagai berikut :
Tabel 2.17.10.1 Hasil pemeriksaan Tekanan darah yang
diperoleh di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka
Raya (n=324 KK).
1200
1055
1000

800

600
447
400 371

200 152
62 100
23 42.4
35.2 14.4
0 5.9 2.2
normal <120/<80 hipertensi 120- hipertensi 1 140- hipertensi 2 tidak ditensi Total
139/80-89 159/90-99 >160/>100

Series1 Series2

10. PENGKAJIAN MENGENAI ROKOK


Distribusi frekuensi dalam penduduk bedasarkan kebiasaan
merokok atau tidak di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota
Palangka Raya dengan jumlah 324KK yang telah dilakukan
pengkajian adalah sebagai berikut :
Tabel 2.17.11.1 Hasil kebiasaan merokok atau tidak di wilayah
Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya (n=324 KK).
1200
1055
1000

800
694

600

400 361

200
100
65.8
34.2
0
merokok tidak merokok Total

Series1 Series2
BAB III
DIAGNOSA DAN INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS
DI WILAYAH KELURAHAN BUKIT TUNGGAL KOTA PALANGKA RAYA
a. Analisa Data
MASALAH KESEHATAN
DATA
KEPERAWATAN
Data Subjektif :
1. Warga mengaku mengalami tekanan darah tinggi, namun tidak rutin minum obat
2. Warga mengatakan memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi dari keluarga
3. Warga mengatakan jarang berolahraga
Data Objektif :
Pemeliharaan kesehatan tidak efektif :
1. Untuk warga yang didata setelah di tensi dengan hasil tekanan darah normal 371 orang
ketidakmampuan mengatasi masalah
mengalami hipertensi ada 237 orang tidak ditensi 447 orang dari 1055 yang didata
2. Kebiasaan merokok warga ditemukan 361 orang merokok dan tidak merokok 694 orang
dari 1055 yang didata
3. Pola olahraga didapat data berolah 39% dan tidak berolahraga 61%
4. 10 diagnosa terbanyak puskesmas Kayon salah satunya adalah hipertensi
Data Subjektif:
1. Warga mengatakan masih ada warga biasa membakar sampah karena tidak mempunyai
tempat penampungan sampah.
2. Warga mengatakan terdapat beberapa rumah yang memiliki kandang ternak dengan
keadaan tidak terawat.
3. Beberapa anak mengatakan tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah makan Perilaku kesehatan cenderung beresiko :
Data Objektif:
kurang terpapar informasi
1. Untuk warga yang memiliki kandang yang menempel pada rumah sebanyak 8% dan
terpisah sebanyak 92%, dengan keadaan kotor sebanyak 69%
2. Dari 324 KK penduduk yang membuang sampah ke selokan 10% membakar sampah
sebanyak 80 % diangkut petugas 10%
3. Dari 324 KK anak yang terbiasa mencuci tangan sebelum dan sesudah makan sebanyak
15% dan tidak 85%
b. Prioritas Masalah Keperawatan

Masalah Kesehatan/ Skor Urutan


No. A B C D E F G H
Keperawatan Total Prioritas

Pemeliharaan kesehatan tidak


1. efektif : ketidakmampuan 5 4 5 2 4 4 4 3 31 1
mengatasi masalah

Perilaku kesehatan cenderung


2. beresiko : kurang terpapar 2 1 3 3 4 4 3 3 23 2
informasi

Keterangan :
A. Risiko terjadi
B. Risiko parah
C. Potensi untuk pendidikan kesehatan
D. Minat masyarakat
E. Kemungkinan diatasi
F. Sesuai program pemerintah
G. Sesuai dengan peran perawat
H. Tersedia sumber (waktu, tempat, dana, fasilitas kesehatan)

Penilaian diberikan dengan retang nilai 0-5


0= rendah
5 = tinggi

C. Diagnosa Keperawatan

3.3 Tabel Diagnosa Keperawatan

No. Kode Diagnosa Diagnosa Keperawatan


Keperawatan
1 D.0117 Pemeliharaan kesehatan tidak efektif : ketidakmampuan
mengatasi masalah
3. D.0099 1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko : kurang terpapar
informasi
BAB IV

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS


DI WILAYAH KELURAHAN BUKIT TUNGGAL KOTA PALANGKA RAYA
DIAGNOSA
NO KEPERAWAT TUJUAN RENCANA KEGIATAN SASARAN WAKTU TEMPAT PJ
AN
1 D.0117 Setelah dilakukan intervensi selama Edukasi kesehatan Masyarakat Di Jum’at, 15 Posyandu Lia &
Pemeliharaan 1 hari diharapkan masalah 1. Observasi Wilayah April 2022 Palangi Jalan Nindie
kesehatan tidak pemeliharaan kesehatan pada a. Identifikasi kesiapan dan kemampuan masyarakat meneria informasi Kelurahan 08.00- Badak Raya
efektif: msyarakat tidak terjadi dengan b. Identifikasi faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi Bukit Tunggal 10.WIB nomor 36
ketidakmampua kriteria hasil: perilaku hidup bersih dan sehat Kota Palangk WIB Kelurahan Bukit
n mengatasi 1. Masyarakat menunjukkan 2. Terapeutik Raya Tunggal Kota
masalah perilaku adaptif a. Sediakan Materi dan media pendidikan kesehatan tentang perilaku hidup Palangka Raya
2. Masyarakat menunjukkan sehat
pemahaman perilaku sehat b. Jadwalkan pendidkan kesehatan sesuai kesepakatan Sabtu, 16 Rumah pak
3. Masyarakat mampu c. Berikan kesempatan untk bertanya April 2022 Pak Undit
menjalankan perilaku sehat 3. Edukasi H Demen
a. Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan Jalan
b. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat. Banteng RT
c. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perlaku hidup 4
bersih dan sehat.
2 D.0099 Setelah dilakukan intervensi selama Promosi Perilaku Upaya Kesehatan Masyarakat Di Jum’at, 15 Posyandu Irfan &
Perilaku 1 hari diharapkan perlaku kesehatan 1. Observasi Wilayah April 2022 Palangi Jalan Gusnadi
kesehatan masyarakat membaik dengan a. Identifikasi perilaku upaya kesehatan yang dapat digunakan dalam upaya Kelurahan 08.00- Badak Raya
cenderung kriteria hasil: kesehatan Bukit Tunggal 10.WIB nomor 36
beresiko: kurang 1. Masyarakat mampu menerima 2. Terapeutik Kota Palangk WIB Kelurahan Bukit
terpapar perubahan status kesehatan a. Berikan lingkungan yang mendukung kesehatan Raya Tunggal Kota
informasi 2. Masyarakat mampu melakukan b. Orientasi pelayanan kesehatan yang dapat dimanfaatkan Palangka Raya
tindakan pencegahan masalah 3. Edukasi
Kesehatan a. Anjurkan melakukan aktivitas fisik dengan berolahraga setap hari atau
3. Masyarakat mampu minimal seminggu sekali Minggu, 17 Rumah Pak RT
meningkatkan kemampuan b. Anjurkan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun April 2022 13. Jalan Badak
peningkatan kesehatan c. Anjurkan menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan menggososk gigi 2 Raya nomor 40
kali dalam 1 hari Pak Jaka Widada
d. Anjurkan melakukan perawatan kesehatan gigi ke pelayanan kesehatan
BAB V

IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS


DI WILAYAH KELURAHAN BUKIT TUNGGAL KOTA PALANGKA RAYA

Penanggungjawab
No. Masalah Tindakan Hambatan Rencana Tindak Lanjut Tempat Waktu Tokoh
Mahasiswa
Masyarakat
1. D.0117 Edukasi kesehatan Pendidikan 1. Melakukan Posyandu Jum’at, 15 April 2022 Kader Lia & Nindie
Pemeliharaan 1. Identifikasi kesiapan kesehatan observasi hasil Palangi Jalan 08.00- 10.00 WIB Posyandu
kesehatan tidak dan kemampuan hipertensi dan pendidikan Badak Raya Sofia
efektif : masyarakat meneria pemeriksaan tensi kesehatan tentang nomor 36
ketidakmampuan informasi tentang dilakukan hipertensi/tekanan Kelurahan
mengatasi tekanan darah tinggi dengan peserta darah tinggi Bukit Tunggal
masalah 2. Identifikasi faktor yang terbatas sesuai 2. Membagikan leaflet Kota Palangka
dapat meningkatkan dan dengan protokol yang berisi Raya
menurunkan motivasi kesehatan covid- informasi mengenai
perilaku hidup bersih 19 meskipun juga tekanan darah tinggi
dan sehat dalam keadaan
3. Sediakan Materi dan berpuasa
media pendidikan Rumah Pak Sabtu, 16 April 2022 Ketua RT 4
kesehatan tentang Undit H 10.00 – 12.00 WIB Pak Undit H
perilaku hidup sehat Demen RT 4 Demen
untuk mencegah dan Jalan Banteng
mengendalikan tekanan no 13
darah tinggi yaitu cara Kelurahan
redam kaki air hangat Bukit Tunggal
dan konsumsi timun Kota Palangka
4. Berikan kesempatan Raya
untuk bertanya
5. Jelaskan faktor risiko
yang dapat
mempengaruhi
kesehatan pada penyakit
hipertensi
2. D.0099 Edukasi Kesehatan Pendidikan 1. Melakukan observasi Posyandu Jum’at, 15 April 2022 Ketua RT 4 Irfan & Gusnadi
Perilaku 1. Menganjurkan mencuci kesehatan hasil kegiatan Palangi Jalan 08.00- 10 WIB Pak Undit H
kesehatan tangan dengan air bersih dilakukan dengan 2. Membagikan Badak Raya Demen
cenderung dan sabun peserta terbatas leaflet yang berisi nomor 36
beresiko : kurang 2. Ajarkan perilaku hidup agar tidak terjadi informasi Kelurahan
terpapar bersih dan sehat kerumunan, mengenai Bukit Tunggal
informasi 3. Ajarkan strategi yang kesulitan langkah-langkah Kota Palangka
dapat digunakan untuk mengingat urutan cuci tangan yang Raya
meningkatkan perlaku 6 langkah cuci benar
hidup bersih dan sehat tangan dan
sebagian besar
masyarakat dalam
keadaan berpuasa

Kerja bakti bersama Kerja bakti 3. Kerja bakti Di lingkungan Minggu, 17 April 2022 Rumah Pak RT
warga bersama warga dilakukan sekali rumah Jalan 08.00- Selesai 13. Jalan Badak
1. Membantu tidak mengalami dalam seminggu Badak raya Raya nomor 40
Pak Jaka Widada
membersihkan daerah kendala, namun di lingkungan
sekitar lingkungan hanya dapat rumah masing-
rumah warga dilakukan di masing
lingkungan sekitar
rumah karena
wabah COVID-19
selain itu, sebagian
besar masyarakat
dalam keadaan
berpuasa
BAB VI

EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS


DI WILAYAH KELURAHAN BUKIT TUNGGAL KOTA PALANGKA RAYA
NO MASALAH TANGGAL TINDAKAN EVALUASI

1. D.0117 Jum’at, 15 April 2022 Edukasi kesehatan Hipertensi Evaluasi terstruktur :


Pemeliharaan kesehatan 08.00- 10.00 WIB 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan 1. Waktu dan tempat pelaksanaan sesuai dengan
tidak efektif : masyarakat meneria informasi tentang perencanaan yaitu edukasi dilaksankan di Posyandu
ketidakmampuan tekanan darah tinggi Palangi Jalan Badak Raya nomor 36 Kelurahan
mengatasi masalah 2. Identifikasi faktor yang dapat meningkatkan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya
dan menurunkan motivasi perilaku hidup 2. Sarana dan prasarana menggunakan tempat duduk
bersih dan sehat serta tenda
3. Sediakan Materi dan media pendidikan 3. Kegiatan telah direncanakan 2 hari sebelum
kesehatan tentang perilaku hidup sehat untuk 4. Warga antusias mengikuti jalannya acara
mencegah dan mengendalikan tekanan darah
tinggi Evaluasi proses :
Sabtu, 16 April 2022 4. Berikan kesempatan untuk bertanya 1. Kegiatan berlangsung lancar sesuai rencana
10.00 – 12.00 WIB 5. Jelaskan faktor risiko yang dapat 2. Keaktifan warga sangat baik terhadap kegiatan
mempengaruhi kesehatan pada penyakit yang diadakan
hipertensi
Evaluasi hasil :
Pengetahuan warga tentang tekanan darah tinggi
dibuktikan
warga dapat menjawab saat diberikan pertanyaan setelah
edukasi diberikan meskipun sebagian besar masyarakat
dalam keadaan berpuasa
2. D.0099 Jum’at, 15 April 2022 Edukasi Kesehatan Mencuci tangan Evaluasi terstruktur :
Perilaku kesehatan cenderung 08.00- 10 WIB 1. Menganjurkan mencuci tangan dengan air 1. Waktu dan tempat pelaksanaan sesuai dengan
beresiko : kurang terpapar bersih dan sabun perencanaan yaitu edukasi dilaksankan di Posyandu
informasi 2. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat Palangi Jalan Badak Raya nomor 36 Kelurahan
3. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk Bukit Tunggal Kota Palangka Raya
meningkatkan perlaku hidup bersih dan sehat 2. Sarana dan prasarana menggunakan tempat duduk
serta tenda
3. Kegiatan telah direncanakan 3 hari sebelumnya

Evaluasi proses :
Minggu, 17 April 2022 Kerja bakti bersama warga 1. Kegiatan berlangsung lancar sesuai rencana
08.00- Selesai 1. Membantu membersihkan daerah sekitar 2. Keaktifan warga sangat baik terhadap kegiatan
lingkungan rumah warga yang diadakan

Evaluasi hasil :
1. Pengetahuan warga tentang perilaku hidup bersih
sehat meningkat terutama cara cuci tangan dibuktikan
dengan warga dapat menjawab saat diberikan
pertanyaan setelah edukasi diberikan.
2. Warga mengikuti kegiatan kerja bakti dengan sangat
antusias.meskipun dalam keadaan berpuasa
BAB VII

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengumpulan dan analisis data kesehatan masyarakat di wilayah
Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya, maka berdasarkan hasil diskusi yang
telah dilakukan didapatkan beberapa permasalahan seperti pengendalian penyakit
tidak menular seperti hipertensi dengan berbagai macam faktor penyebab dari yang
tidak dapat diubah yaitu faktor keturunan dan usia serta faktor yang tidak dapat di dari
kebiasaan merokok, kurangnya minat dalam olahraga. Selain itu, ditemukan pula
beberapa masalah yang menjadi kebiasaan yang tidak baik untuk kesehatan misalnya
dalam pengolahan sampah di masyarakat, kondisi kandang ternak yang tidak bersih
dapat menganggu lingkungan. Dari masing-masing masalah tersebut sudah diberikan
edukasi dan beberapa intervensi yang mana semua kegiatan berjalan dengan baik dan
warga juga mengapresiasi semua yang telah dilakukan mahasiswa selama praktik
komunitas. Evaluasi, Implementasi juga dilakukan dengan evaluasi proses dan hasil,
kader dan masyarakat merasa sangat terbantu dengan kehadiran mahasiswa yang telah
memberikan tambahan pengetahuan kepada masyarakat. Masyarakat juga sudah
mampu untuk mengenal,, mengerti dan menyadari masalah kesehatan dan mengetahui
cara penyelesaian masalah kesehatan yang dialami oleh masyarakat sekitar.

B. Saran
Dengan tindakan yang telah berhasil dilakukan pada masyarakat sesuai dengan
berbagai macam permasalahan saat ini, diharapkan agar dapat diterapkan seterusnya
untuk mengatasi hingga menyelesaikan masalah. Kemudian dapat menjadi bahan ajar
atau informasi bagi mahasiswa di Institusi serta dapat dikembangkan lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Elisabeth T, (2007). Buku Ajar Keperawatan Komunitas: Teori dan Praktek.
Jakarta:EGC.
Mubarak, W, I & Chayatin, N (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan Teori.
Jakarta : Salemba Medika.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan


Indonesia (1st ed.). Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat
Nasional Indonesia. Retrieved from http://www.inna-ppni.or.id
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (I). Jakarta.
Retrieved from http://www.inna-ppni.or.id
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan
Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed.). Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia. Retrieved from http://www.innappni.or.id
Lampiran 1

Peta wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya


Lampiran 2

Renstra Kelompok

MUSYAWARAH
PENGKAJIAN TABULASI DATA MASYARAKAT KELURAHAN
1 DAN 2

IMPLEMENTASI KELOMPOK
KOMUNITAS

MUSYAWARAH MASYARAKAT
KELURAHAN 3
Lampiran 3

Gantt Chart Kegiatan

April
No. Kegiatan
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1. Penyusunan daftar Pengkajian di Ms.
Excel dan SPSS
2. Pengkajian door to door

3. Tabulasi data

4. Analisis data

5. Konsultasi dosen

6. MMK 1

7. MMK 2

8. Implementasi

9. Analisa Kegiatan

10. Evaluasi

11. Persentasi Kegiatan

12. MMK 3
Lampiran 4

Daftar hadir Mahasiswa


Lampiran 5

Daftar Hadir Dosen Pembimbing

DAFTAR HADIR DOSEN PEMBIMBING

Jenis Kegiatan
No. Dosen
MMK 1 MMK 2 MMK 3

1. Ns.Rikiy, S.Kep., MPH Hadir Hadir


Ns. Widya Wirastuti,
2. Hadir Hadir
S.Kep.,M.Kes
3. Ns. Agnes Dwi Astuti
Hadir
M.Kep.Sp.Kep.Kom
Lampiran 6

Struktur Organisasi

Ketua
Gusnadi

Bendahara
Yurni Susilawati

Seksi Acara
Seksi Humas
Anggun Puja Seksi Konsumsi Seksi Perlengkapan
Jhonatan Mei Seksi Dokumentasi
Fitriani Meinia Preti Sarwanto
Diantama Zulfi Anan Winaldi
Anjelina
Yoan Agnes Chandra Hanggara Sindra
Theresia Mega Sonia Vera Deany Saftuari
Prasetya Pribadi Julyanto
Yayang Savita Adelia Falentina Karina Ayu Serin
Indra Wahyudi Lia Oktaria
Irfan Setiawan Ceni Merti Anggelina Natalia
Nindie Tresia Ribka Westinia Deramika
Isma Azizah Ayu Novita Sari
Ayu Veronicha
Epa Ike Nurjanah
Lampiran 7

Pre Planning MMK 1 dan 2

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN


KELUARGA MAHASISWA PROGRAM PROFESI NERS
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
SEMARANG

RENCANA KEGIATAN MUSYAWARAH MASYARAKAT KELURAHAN 1 DAN 2

Hari/tanggal : Rabu, 13 April 2022

Tempat : Kantor Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya

Waktu : 09.00 WIB - Selesai

Nama Kegiatan : Rencana Kegiatan Musyawarah Masyarakat Kelurahan 1

A. Latar Belakang
Peningkatan taraf hidup masyarakat Indonesia di berbagai bidang kehidupan
mengakibatkan pergeseran pola kehidupan masyarakat diantaranya bidang kesehatan.
Paradigma “Sehat - Sakit” saat ini telah terjadi pergeseran, antara lain: perubahan upaya
kuratif menjadi upaya preventif dan promotif, dan segi kegiatan yang pasif menunggu
masyarakat berobat ke unit-unit pelayanan kesehatan menjadi kegiatan penemuan kasus
yang bersifat aktif. Hal ini akan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada
masyarakat untuk ikut berperan dalam upaya meningkatkan kemampuan bekerja dengan
individu, keluarga dan kelompok di tatanan pelayanan kesehatan komunitas dengan
menerapakan konsep kesehatan dan keperawatan komunitas, serta sebagai salah satu
upaya menyiapkan tenaga perawat profesional dan mempunyai potensi keprawatan secara
mandiri sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai, maka mahasiswa Profesi Ners
Poltekkes Semarang 2022 melaksanakan Praktik Klinik Keperawatan Komunitas di
Wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya dengan menggunakan 3
pendekatan, yaitu pendekatan keluarga, kelompok dan masyarakat, serta secara aktif
dalam upaya peningkatan status kesehatannya.
Selain itu, selama proses belajar klinik di komunitas, mahasiswa mengidentifikasi
populasi dengan resiko tinggi dan sumber yang tersedia untuk bekerjasama dengan
komunitas dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi perubahan komunitas
dengan penerapan proses keperawatan komunitas dan pengorganisasian komunitas.
Harapan yang ada, masyarakat akan mandiri dalam upaya meningkatkan status
kesehatannya.
B. Tujuan
a Tujuan Umum
Mampu mengaplikasikan konsep dan teori keperawatan komunitas yang telah
diperoleh pada tahap akademik secara nyata dalam memberikan asuhan keperawatan
komunitas di Wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya
b Tujuan Khusus
1. Melakukan pengumpulan data hasil pengkajian pada masyarakat di Wilayah
Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya
2. Melakukan anilasa data hasil pengkajian pada masyarakat di Wilayah Kelurahan
Bukit Tunggal Kota Palangka Raya
3. Menentukan diagnosa keperawatan hasil pengkajian pada masyarakat di Wilayah
Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya
4. Menginformasikan tentang prioritas masalah yang ada di Wilayah Kelurahan
Bukit Tunggal Kota Palangka Raya
5. Menginformasikan perencanaan Asuhan Keperawatan Komunitas di Wilayah
Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya
6. Menginformasikan pelaksanaan Asuhan Keperawatan Komunitas di Wilayah
Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya
C. Plan of Action
1. Rencana Strategi
Melakukan musyawarah dengan dihadiri Kepala Lurah atau yang mewakili, Bapak,
warga, serta dosen pembimbing. Dalam musyarawah akan disepakati bersama
mengenai masalah dan tindakan yg akan dilakukan dalam lingkungan Kelurahannya.
2. Tindakan
Musyawarah dilakukan di Kantor Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya
3. Pengorganisasian Kelompok
a) Ketua panitia : Gusnadi
b) Bendahara : Yurni Susilawati
c) Seksi Acara :
a. Anggun Puja Fitriani
b. Yoan Agnes Theresia
c. Yayang Savita
d. Irfan Setiawan
e. Isma Azizah
f. Epa Ike Nurjanah
d) Seksi Humas :
a. Jhonatan Mei Diantama
b. Chandra Hanggara Prasetya Pribadi
c. Indra Wahyudi
d. Nindie Tresia
e. Ayu Veronicha
e) Seksi Konsumsi :
a. Meinia Preti Anjelina
b. Mega Sonia Vera
c. Adelia Falentina
d. Ceni Merti
e. Ayu Novita Sari
f) Seksi perlengkapan :
a. Sarwanto
b. Sindra
c. Julyanto
d. Lia Oktaria
e. Ribka Westinia
g) Seksi dokumentasi
a. Zulfi Anan Winaldi
b. Deany Saftuari
c. Karina Ayu Serin
d. Anggelina Natalia Deramika
4. Sasaran
Kepala Lurah atau yang mewakili, Bapak RT, warga, pembimbing klinik serta dosen
pembimbing.
5. Media
Media yang digunakan LDC Proyektor, Powerpoint dan speaker
6. Metode
Ceramah dan diskusi
7. Susunan Acara
1. Setting Waktu
No Waktu Kegiatan
1. 09.00 WIB Pembukaan
2. 09.05 WIB Pembacaan do’a
3. 09.10 WIB Sambutan oleh Ketua Kelompok
4, 09.20 WIB Sambutan oleh Kepala lurah atau yang mewakili
5. 09.30 WIB Sambutan oleh Dosen Pembimbing
6. 09.40 WIB Sambutan oleh pihak Puskesmas Kayon
Acara Inti
7. 09.50 WIB (Pemaparan hasil pengkajian, diskusi masalah dan Plant of Action, tanya
jawab)
8. 10.30 WIB Penutup
2. Setting Tempat
Tempat dilakukan di Kantor Kelurahan Bukit Tunggal dengan kursi telah yang
diatur sedemikian rupa, LCD Proyektor, power point, dan speaker yang telah
dipersiapkan sebelumnya
D. Evaluasi
a. Acara Musyawarah Masyarakat Kelurahan 1 berjalan lancar.
b. Terjadi diskusi yang interaktif antara mahasiswa dengan pihak-pihak RT dan warga.
c. Semua mahasiswa lengkap mengikuti acara, beberapa perwakilan warga juga turut
mengikuti acara.

Palangka Raya, 13 April 2022

Ketua Kelompok Dosen Pembimbing

Gusnadi Budi Widiyanto, MN

Mengetahui,

Koordinator Keperawatan Kesehatan Komunitas

Prodi Profesi Ners

Budi
Widiyanto,
MN
Lampiran 8

Resume Kegiatan MMK 1 Dan 2

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN


KELUARGA MAHASISWA PROGRAM PROFESI NERS
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
SEMARANG

RESUME KEGIATAN MUSYAWARAH MASYARAKAT KELURAHAN 1 DAN 2

Hari,tanggal : Rabu, 13 April 2022

Tempat : Kantor Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya

Waktu : 09.00 WIB - Selesai

Nama Kegiatan : Kegiatan Musyawarah Masyarakat Kelurahan 1

A. Acara dihadiri oleh:


1. Dosen Pembimbing : 1 orang
2. Kepala lurah atau yang mewakili : 1 orang
3. Pihak Puskesmas Kayon : 1 orang
4. Mahasiswa : 27 orang
5. Warga : 8 orang (Ketua RT dan warga)

B. Susunan Acara
1. Pembukaan
2. Pembacaan doa
3. Sambutan oleh Ketua Kelompok
4. Sambutan oleh Kepala lurah atau yang mewakili
5. Sambutan oleh pihak Puskesmas Kayon
6. Sambutan oleh Dosen Pembimbing
7. Acara Inti (Pemaparan hasil pengkajian, diskusi masalah dan Plant of Action, tanya
jawab)
8. Penutup

C. Evaluasi

1. Evaluasi Struktur
a. Kontrak waktu dengan peserta telah dilakukan sebelum acara dimulai, yaitu pada
tanggal 13 April 2022.
b. Musyawarah Masyarakat Kelurahan dilakukan di Kantor Kelurahan Bukit
Tunggal Kota Palangka Raya
c. Alat dan media yang digunakan, LCD Proyektor, power point, dan speaker yang
telah dipersiapkan sebelumnya
d. Sarana dan prasarana menggunakan kursi yang telah diatur sedemikian rupa sesuai
dengan protokol kesehatan covid-19
e. Diskusi berlangsung kurang lebih dua jam tiga puluh menit.
f. Mahasiswa menjalankan tugas dan kewajibannya sesuai dengan struktur
organisasi kegiatan
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan berlangsung lancar sesuai susunan acara
b. Warga mengikuti kegiatan dengan antusias
c. Pembawa acara membawakan acara dengan baik
d. Penyaji menyampaikan materi dengan jelas dan menarik
e. Dosen pembimbing memberikan masukan serta saran untuk mahasiswa agar lebih
baik dalam mengimplementasikan setiap program yang sudah direncanakan.

No Waktu Kegiatan

1. 09.00 WIB Pembukaan


2. 09.05 WIB Pembacaan do’a
3. 09.10 WIB Sambutan oleh Ketua Kelompok
4, 09.20 WIB Sambutan oleh Kepala lurah atau yang mewakili
5. 09.30 WIB Sambutan oleh Dosen Pembimbing
6. 09.40 WIB Sambutan oleh pihak Puskesmas Kayon
Acara Inti
7. 09.50 WIB (Pemaparan hasil pengkajian, diskusi masalah dan
Plant of Action, tanya jawab)
8. 10.30 WIB Penutup
Hasil yang disepakati:
a. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif: ketidakmampuan mengatasi masalah
1) Kegiatan pendidikan kesehatan mengenai hipertensi
2) Pemeriksaan tekanan darah gratis
b. Perilaku kesehatan cenderung beresiko: kurang terpapar informasi
1) Kegiatan pendidikan kesehatan mengenai cuci tangan dan kebersihan
lingkungan
2) Kerja bakti Bersama warga
3. Evaluasi Hasil
a. Acara Musyawarah Masyarakat Keluragan berjalan lancar
b. Terjadi diskusi yang interaktif antara mahasiswa dengan pihak-pihak RT,
c. Semua mahasiswa lengkap mengikuti acara

Palangka Raya, 13 April 2022

Ketua Kelompok Dosen Pembimbing

Gusnadi Budi Widiyanto, MN

Mengetahui,

Koordinator Keperawatan Kesehatan Komunitas

Prodi Profesi Ners

Budi Widiyanto, MN
Lampiran 9

Dokumentasi Kegiatan Musyawaran Masyarakat Kelurahan 1 dan 2


Lampiran 10

Berita Acara Kegiatan Musyawarah Masyarakat Kelurahan 1 dan 2


Lampiran 11

Daftar Hadir Masyarakat


Lampiran 12

Rencana Kegiatan

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN


KELUARGA MAHASISWA PROGRAM PROFESI NERS
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
SEMARANG

RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN HIPERTENSI

Hari/tanggal : Jumat, 15 April 2022

Tempat : Posyandu Pelangi Balita & lansia

Waktu : 08.00 - selsesai

Nama Kegiatan : Pendidikan Kesehatan Hipertensi

A. Latar Belakang
Hipertensi termasuk masalah yang besar dan serius karena sering tidak terdeteksi
meskipun sudah bertahun-tahun. Ketika gejala timbul, hipertensi sudah menjadi penyakit
yang harus diterapi seumur hidup, pengobatan yang harus dikeluarkan cukup mahal dan
menimbulkan waktu yang lama. Bila tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan
masalah lain berupa komplikasi berbagai organ penting seperti jantung, ginjal, otok, dan
mata. Hipertensi juga dapat menyebabkan kecacatan permanen dan kematian mendadak
(Alifariki, 2019).

Hipertensi masih menjadi masalah utama di dunia, baik di negara maju ataupun
negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Data Word Health Organization
(WHO) tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 Miliar orang di dunia menyandang
hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi. Jumlah penyandang
hipertensi terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5
Miliar orang yang terkena hipertensi dan diperkirakan setiap tahunnya 9,4 juta orang
meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya (P2PTM, 2019).

Praktek klinik keperawatan komunitas bertujuan untuk meningkatkan derajat


kesehatan masyarakat yang ditujukan pada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat. pendekatan yang digunakan adalah berdasarkan proses keperawatan. Untuk
mencapai tujuan tersebut maka perlu dilakukan pendataan/ pengkajian di lingkungan.
Setelah dilakukan nya pengkajian maka ditemukan beberapa masalah kesehatan di
lingkungan, maka perlunya mahasiswa menanggulangi masalah kesehatan masyrakat
tersebut dengan cara melakukan pembinaan serta edukasi kepada masyarakat.

B. Tujuan
1) Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 20 menit diharapkan klien mampu
memahami tentang hipertensi
2) Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 45 menit diharapkan klien mampu:
a. Menyebutkan pengertian hipertensi
b. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
c. Menyebutkan factor resiko terjadinya hioertensi
d. Menyebutkan pencegahan dan pengandalian hipertensi
e. Mampu menjelaskan cara pengobatan tradisonal dan terapi obat.

C. METODE
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Demonstrasi

D. MEDIA DAN ALAT


a. Leflet
b. Pengeras Suara
c. PPT
d. Leaflet

E. RENCANA KEGIATAN
1) Rencana strategi
Melakukan penyuluhan tentang Hipertensi yang akan dilakukan dalam
lingkungan kelurahan Bukit Tunggal yang bertempat di Posyandu Pelangi Balita
dan Lansia.

2) Tindakan

Pendidikan Kesehatan tentang Hipertensi dilakukan bersama dosen pembimbing


dan Masyarakat

3) Pengorganisasian kelompok

Ketua : Indra Wahyudi

Sekretaris 1 : Anggun Puja Fitriani

Sekretaris 2 : Ayu Novita Sari

Humas : Chandra Hanggara P. P.

Dokumentasi : Adelia Falentina

Notulen : Angelina N. Deramika

Ceni Merty

4) Sasaran

Masyarakat di Kelurahan Bukit Tunggal RT/RW 005/009, Kota Palangka Raya.


5) Susunan Acara

1) Setting waktu

No Waktu Kegiatan

1 08.00 – 08.05 Pembukaan oleh moderator

2 08.05 – 08.35 Penyampaian materi tentang hipertensi

3 08.35 – 09.00 Diskusi dan Tanya Jawab

4 09.00 – 09.05 Penutup

2) Seting tempat
Tempat dilakukan Posyandu Pelangi Balita & lansia

F. EVALUASI AKHIR
1. Acara Musyawarah Masyarakat berjalan lancar
2. Terjadi diskusi yang interaktif antara mahasiswa dengan Masyarakat RT 005.
3. Semua mahasiswa lengkap mengikuti acara.

Palangka Raya, 15 April 2022

Ketua Kelompok Dosen Pembimbing

Indra Wahyudi Ns. Agnes Dewi Astuti, M.Kep.Sp.Kep.Kom

Mengetahui,
Koordinator Keperawatan Kesehatan Komunitas

Budi Widiyanto, MN
Lampiran 13

Satuan Acara Penyuluhan

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN


KELUARGA MAHASISWA PROGRAM PROFESI NERS
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
SEMARANG

Satuan Acara Pembelajaran

Hari/tanggal : Jumat, 15 April 2022

Tempat : Poayandu Pelangi Balita & lansia

Waktu : 08.00 - selsesai

Sasaran : Warga Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya

Materi : Pendidikan Kesehatan Hipertensi

A. Tujuan
3) Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 20 menit diharapkan klien mampu
memahami tentang hipertensi
4) Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 45 menit diharapkan klien
mampu:
f. Menyebutkan pengertian hipertensi
g. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
h. Menyebutkan factor resiko terjadinya hioertensi
i. Menyebutkan pencegahan dan pengandalian hipertensi
j. Mampu menjelaskan cara pengobatan tradisonal dan terapi obat.
B. Sasaran
Warga Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya.

C. Materi
1) Pengertian hipertensi
2) Tanda dan gejala
3) Factor resiko terjadinya hipertensi
4) Pencegahan dan pengandalian hipertensi
5) Cara pengobatan tradisional dan terapi obat

D. Metode
d. Ceramah
e. Diskusi

E. Setting
1) Setting waktu
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media
Kegiatan

1. Pembukaan 5 menit a. Mengucapkan salam a. Menjawab Kata-


b. Memperkenalkan diri salam kata/
c. Menyampaikan tentang b. Mendengarkan kalimat
tujuan pokok materi dan menyimak
d. Meyampakaikan pokok c. Bertanya
pembahasan mengenai
e.  Kontrak waktu perkenalan dan
tujuan jika ada
yang kurang
jelas

2. Pelaksanaan 35 Kegiatan inti penyuluhan : a. Menyimak dan PPT dan


menit memperhatikan leaflet
a. Pengertian hipertensi
penyuluhan
b. Tanda dan gejala b. Menanyakan
c. Factor resiko terjadinya hal-hal yang
hipertensi belum jelas
d. Pencegahan dan
pengandalian hipertensi
e. Cara pengobatan
tradisional dan terapi
obat

3 Penutup 5 menit a. Melakukan evaluasi Memperhatikan


b. Menyampaikan dan menjawab
kesimpulan materi salam
c. Mengakhiri pertemuan
dan menjawab salam

2) Setting tempat

PENYAJI MATERI

Perawat Perawat

fasilitator Masyarakat fasilitator

F. Media
1) PPT
2) Leaflet

G. Pengorganisasian
1) Penasehat : Ns. Agnes Dewi Astuti, M.Kep.Sp.Kep.Kom
2) Penanggung Jawab : Kelompok 1
3) Pemateri : Indra Wahyudi
4) Fasilitator : Angelina N. Deramika
5) Moderato : Anggun Puja Fitriani

H. Kriteria Evaluasi
1) Evaluasi Proses
Prosedur : Post Test
Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
Bentuk Pertanyaan Sebagai Berikut :

1) Sebutkan pengertian Hipertensi ?


2) Sebutkan tanda dan gejala?
3) Sebutkan factor resiko hipertensi ?
4) Sebutkan pencegahan dan pengandalian ?
5) Sebutkan cara pengobatan hipertensi ?

2) Evaluasi Hasil

Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 45 menit klien mampu :


1. Menyebutkan pengertian hipertensi
2. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
3. Menyebutkan factor resiko hipertensi
4. Menyebutkan pencegahan dan pengandalian hipertensi
5. Mampu menjelaskan cara pengobatan hipertensi
Referensi

Aris, S. 2007. Mayo Clinic Hipertensi, Mengatasi Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: PT Intisari
Mediatam.

Armilawaty. 2007. Hipertensi dan Faktor Resiko Dalam Kajian Epidemiologi. Bagian
Epidemiologi FKM UNHAS http//ridwanamiruddin. com/2007/12/08 hipertensi-dan-
faktor-risikonya-dalam-kajian-epidemiologi/.

Keleher, H., MacDougall, C., & Murphy, B. 2007. Understanding Health Promotion.
Victoria, Australia : Oxford University Press.
Notoadmodjo, Sukidjo. (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Renika Cipta : Jakarta

Lampiran Materi

HIPERTENSI

A. PENGERTIAN HIPERTENSI
“Hipertensi atau Tekanan darah tinggi merupakan suatu kondisi dimana
tekanan darah tinggi meningkat secara jangka waktu yang lama, lebih dari 150/90
mmHg pada kondisi istirahat. Untuk menegakkan diagnosis hipertensi dilakukan
pengukuran tekanan darah minimal 2 kali dengan jarak 1 minggu”
Hipertensi adalah istilah medis dari penyakit tekanan darah tinggi. Kondisi ini
dapat mengakibatkan berbagai komplikasi kesehatan yang membahayakan nyawa
sekaligus meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, bahkan kematian
Tekanan darah bisa diartikan sebagai kekuatan yang diberikan oleh sirkulasi
darah terhadap dinding arteri tubuh, yaitu pembuluh darah utama yang berada dalam
tubuh. Besarnya tekanan ini bergantung pada resistensi pembuluh darah dan seberapa
keras jantung bekerja. Semakin banyak darah yang dipompa oleh jantung dan semakin
sempit pembuluh darah arteri, maka tekanan darah akan semakin tinggi
Hipertensi dapat diketahui dengan rutin melakukan pemeriksaan tekanan
darah. Setidaknya, orang dewasa dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan darah,
termasuk tekanan darah setiap lima tahun sekali.

B. TANDA DAN GEJALA HIPERTENSI


Seseorang yang mengidap hipertensi akan merasakan beberapa gejala yang timbul,
antara lain:

1. Sakit kepala;
2. Lemas;
3. Masalah penglihatan;
4. Nyeri dada;
5. Sesak napas;
6. Aritmia; dan
7. Adanya darah dalam urine.
C. FAKTOR RESIKO HIPERTENSI
Seiring bertambahnya usia, seseorang akan memiliki kemungkinan yang lebih tinggi
untuk mengalami hipertensi. Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko
hipertensi yaitu:

1. Berusia di atas 65 tahun.


2. Konsumsi makanan tinggi garam berlebihan.

3. Kelebihan berat badan atau obesitas.

4. Adanya riwayat keluarga dengan kondisi medis yang sama.

5. Kurang asupan buah dan sayuran.

6. Jarang berolahraga.

7. Mengonsumsi terlalu banyak makanan atau minuman yang mengandung kafein.


8. Mengonsumsi minuman beralkohol.

D. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN HIPERTENSI


Terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah hipertensi, yaitu:

1. Mengonsumsi makanan sehat.


2. Batasi asupan garam. 
3. Mengurangi konsumsi kafein yang berlebihan.
4. Berhenti merokok.
5. Berolahraga secara teratur.
6. Menjaga berat badan.
7. Mengurangi konsumsi minuman beralkohol.

E. CARA PENGOBATAN HIPERTENSI


1. TRADISONAL
a. Dua buah timun dimakan pagi dan soe atau diparut, diperas dan diambil airnya
diminum pagi dan sore hari
Metode:

1) Buah mentimun
2) ½ kg buah mentimun dicuci bersih
3) Dikupas kulitnya kemudian diparut
4) Saring airnya menggunakan penyaring/kain bersih
5) Diminum setiap hari ± 1 kg untuk 2 kali minum pagi dan sore hari

b. Sepuluh lembar daun salam direbus dalam dua gelas air sampai airnya tinggal
satu gelas diminum pagi dan sore
Metode:
Cara yang paling mudah untuk menggunakan daun salam sebagai obat
hipertensi adalah dengan merebusnya di mana anda hanya membutuhkan 40
gram daun salam dan air sebanyak 800 cc. Jika anda sudah memiliki kedua
bahan tersebut maka selanjutnya adalah dengan mengolahnya dengan cara
merebus daun salam ke dalam 800 cc air . tunggu hingga air menguap dan
menyisakan 400 cc air rebusan daun salam saja. Lalu minum 2 kali pagi dan
sore hingga darah tinggi membaik jangan lupakan menerapkan pola hidup
sehat.

2. TERAPI OBAT
Diuretik : Chlorthalidon, Hydromax, Lasix, Aldactone, Dyrenium Diuretic
bekerja melalui berbagai mekanisme untuk mengurangi curah jantung dengan
mendorong ginjal meningkatkan ekskresi garam dan airnya. Sebagai diuretik
(tiazid) juga dapat menurunkan TPR.

Penghambat enzim mengubah angiostensin II atau inhibitor ACE berfungsi


untuk menurunkan angiostenin II dengan menghambat enzim yang diperlukan
untuk mengubah angiostenin I menjadi angiostenin II. Kondisi ini menurunkan
darah secara langsung dengan menurunkan TPR, dan secara tidak langsung dengan
menurunakan sekresi aldosterne, yang akhirnya meningkatkan pengeluaran natrium
Lampiran 14 Leaflet
Lampiran 15

Lampiran Dokumentas Kegiatan Tanggal 15 April 2022


Lampiran 16

Lampiran daftar hadir


Lampiran 17
Rencana Kegiatan Penkes Rendam Kaki Air Hangat

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN


KELUARGA MAHASISWA PROGRAM PROFESI NERS
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
SEMARANG

RENCANA KEGIATAN PENDKES RENDAM KAKI AIR HANGAT

Hari/tanggal : Jumat, 15 April 2022

Tempat : Posyandu Pelangi Balita & lansia

Waktu : 08.00 - selsesai

Nama Kegiatan : Pendidikan Kesehatan Hipertensi

A. Latar Belakang
Hipertensi termasuk masalah yang besar dan serius karena sering tidak terdeteksi
meskipun sudah bertahun-tahun. Ketika gejala timbul, hipertensi sudah menjadi penyakit yang
harus diterapi seumur hidup, pengobatan yang harus dikeluarkan cukup mahal dan
menimbulkan waktu yang lama. Bila tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan masalah
lain berupa komplikasi berbagai organ penting seperti jantung, ginjal, otok, dan mata.
Hipertensi juga dapat menyebabkan kecacatan permanen dan kematian mendadak (Alifariki,
2019).

Hipertensi masih menjadi masalah utama di dunia, baik di negara maju ataupun negara-
negara berkembang, termasuk Indonesia. Data Word Health Organization (WHO) tahun 2015
menunjukkan sekitar 1,13 Miliar orang di dunia menyandang hipertensi, artinya 1 dari 3 orang
di dunia terdiagnosis hipertensi. Jumlah penyandang hipertensi terus meningkat setiap
tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 Miliar orang yang terkena hipertensi dan
diperkirakan setiap tahunnya 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya
(P2PTM, 2019).
Praktek klinik keperawatan komunitas bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang ditujukan pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. pendekatan
yang digunakan adalah berdasarkan proses keperawatan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka
perlu dilakukan pendataan/ pengkajian di lingkungan. Setelah dilakukan nya pengkajian maka
ditemukan beberapa masalah kesehatan di lingkungan, maka perlunya mahasiswa
menanggulangi masalah kesehatan masyrakat tersebut dengan cara melakukan pembinaan serta
edukasi kepada masyarakat.

B. Tujuan
a. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Terselenggaranya pendidikan kesehatan cara mengontrol hipertensi: rendam kaki air
hangat pada Bapak-bapak, Ibu-ibu, dan lansia dengan Hipertensi RW 09 Kelurahan Bukit
Tunggal
b. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan, diharapkan peserta dapat:
1. Mengikuti proses pendidikan kesehatan dari awal hingga akhir.
2. Mengetahui tujuan dan manfaat rendam kaki air hangat untuk mengontrol
hipertensi
3. Mengetahui cara melakukan rendam kaki air hangat pada diri sendiri

C. METODE
f. Ceramah
g. Diskusi
h. Demonstrasi

D. MEDIA DAN ALAT


e. Leflet
f. Pengeras Suara
g. PPT
h. Leaflet

E. RENCANA KEGIATAN
6) Rencana strategi

Melakukan penyuluhan tentang Rendam Kaki dengan Air Hangat yang akan dilakukan
dalam lingkungan kelurahan Bukit Tunggal yang bertempat di Posyandu Pelangi Balita
dan Lansia.

7) Tindakan

Pendidikan Kesehatan tentang Rendam Kaki dengan Air Hangat dilakukan bersama
dosen pembimbing dan Masyarakat

8) Pengorganisasian kelompok

Ketua : Indra Wahyudi

Sekretaris 1 : Anggun Puja Fitriani

Sekretaris 2 : Ayu Novita Sari

Humas : Chandra Hanggara P. P.

Dokumentasi : Adelia Falentina

Notulen : Angelina N. Deramika

Ceni Merty

9) Sasaran

Masyarakat di Kelurahan Bukit Tunggal RT/RW 005/009, Kota Palangka Raya.

10) Susunan Acara

3) Setting waktu

No Waktu Kegiatan

1 09.00 – 09.05 Pembukaan oleh moderator

Penyampaian materi tentang Rendam kaki air


2 09.05 – 09.35
hangat

3 09.35 – 09.55 Diskusi dan Tanya Jawab

4 09.55 – 10.00 Penutup


4) Seting tempat
Tempat dilakukan Posyandu Pelangi Balita & lansia

F. EVALUASI AKHIR
4. Acara Musyawarah Masyarakat berjalan lancar
5. Terjadi diskusi yang interaktif antara mahasiswa dengan Masyarakat RT 005.
6. Semua mahasiswa lengkap mengikuti acara.

Palangka Raya, 15 April 2022

Ketua Kelompok Dosen Pembimbing

Indra Wahyudi Ns. Agnes Dewi Astuti, M.Kep.Sp.Kep.Kom

Mengetahui,
Koordinator Keperawatan Kesehatan Komunitas

Budi Widiyanto, MN
Lampiran 18
Satuan Acara Penyuluhan

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA


MAHASISWA PROGRAM PROFESI NERS POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Cara Mengontrol Hipertensi


Sub Pokok Bahasan : Rendam Kaki Air Hangat
Sasaran : Warga Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka
Raya
Hari/tanggal : Jum’at, 15 April 2022
Waktu : 08.00- selesai
Tempat : Posyandu Pelangi Balita & Lansia

A. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Terselenggaranya pendidikan kesehatan cara mengontrol hipertensi: rendam
kaki air hangat pada Bapak-bapak, Ibu-ibu, dan lansia dengan Hipertensi RW 09
Kelurahan Bukit Tunggal
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan, diharapkan peserta dapat:
a. Mengikuti proses pendidikan kesehatan dari awal hingga akhir.
b. Mengetahui tujuan dan manfaat rendam kaki air hangat untuk
mengontrol hipertensi
c. Mengetahui cara melakukan rendam kaki air hangat pada diri sendiri

B. Sasaran
Warga Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya

C. Media dan Alat


1. Leaflet
2. Termometer air jika ada
3. Handuk
4. Air hangat
5. Stopwatch
6. Baskom
7. Jepitan pakaian jika ada
8. Kursi

D. Metode
1. Ceramah.
2. Demonstrasi.
3. Diskusi.

E. Materi
1. Pengertian Hipertensi
2. Dampak dari hipertensi
3. Pengertian rendam kaki air hangat
4. Manfaat rendam kaki air hangat
5. Respon Tubuh Saat Merendam Kaki dengan Air Hangat
F. Setting
1) Setting Waktu

No Kegiatan Penyuluh Waktu Kegiatan Peserta


1 Pendahuluan 5 menit
a. Menjawab salam
a. Memberi salam
b. Memperhatikan
b. Menjelaskan pokok bahasan
c. Memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan
d. Menjawab
d. Memberi pertanyaan apersepsi
pertanyaan

2 Kegiatan Inti 20 a. Memperhatikan


a. Memberikan penjelasan mengenai menit
pengertian, manfaat dan cara melakukan
rendam kaki air hangat
b. Menjelaskan dan mendemonstrasikan
rendam kaki air hangat b. Memperhatikan dan
c. Memberi kesempatan untuk bertanya mendemonstrasikan
d. Menjawab pertanyaan peserta c. Bertanya
d. Memperhatikan
3 Penutup 5 menit
a. Memperhatikan
a. Menyimpulkan materi penyuluhan
bersama peserta
b. Memberikan evaluasi secara lisan
b. Memperhatikan
c. Memberikan salam penutup
c. Menjawab salam

1) Setting tempat

PENYAJI MATERI

Perawat Perawat

fasilitator Masyarakat fasilitator


G. Pengorganisasian
1) Penasehat : Ns. Agnes Dewi Astuti, M.Kep.Sp.Kep.Kom
2) Penanggung Jawab : Kelompok 1
3) Pemateri : Ayu Novita Sari
4) Fasilitator : Chandra Hanggara P. P.
5) Moderator : Anggun Puja Fitriani

H. Kriteria Evaluasi
3) Evaluasi Proses
Prosedur : Post Test
Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
Bentuk Pertanyaan Sebagai Berikut :

a) Sebutkan pengertian rendam kaki air hangat

b) Apa saja manfaat rendam kaki air hangat?

c) Apa saja yang perlu dipersiapkan?

d) Berapa lama melakukan rendam kaki?

4) Evaluasi Hasil

Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 45 menit diharapkan klien


mampu :
a) Menyebutkan pengertian rendam kaki air hangat
b) Menyebutkan apa saja manfaat dari rendam kaki air hangat
c) Menyebutkan apa saja yang perlu di persiapan untuk rendam kaki
d) Menyebutkan berapa lama waktu rendam kaki air hangat

Lampiran Materi
Rendam Kaki Air Hangat
A. Konsep Hipertensi
1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas
140 mmHg dan tekanan diastoliknya di atas 90 mmHg. Pada populasi manula,
hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmhg dan tekanan diastolic 90
mmHg ( Smeltzer, 2016).
Menurut Price (2017) Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis
di mana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama).
Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang
melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi.
Hipertensi berasal dari dua kata yaitu hiper yang berarti tinggi dan tensi yang
artinya tekanan darah. Menurut American Society of Hypertension (ASH),
pengertian hipertensi adalah suatu sindrom atau kumpulan gejala kardiovaskuler
yang progresif, sebagai akibat dari kondisi lain yang kompleks dan saling
berhubungan (Sani, 2018).
Hipertensi menurut World Health Organization (WHO) adalah suatu kondisi
dimana pembuluh darah memiliki tekanan darah tinggi (tekanan darah sistolik
≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg) yang menetap (WHO,
2015).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan, hipertensi adalah peningkatan
tekanan darah secara kronis dan persisten dimana tekanan sistolik diatas 140 mmHg
dan tekanan diastoliknya di atas 90 mmHg.

2. Dampak dari hipertensi


Pada sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan
dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud
adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan;
yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan
tekanan darah yang normal. (Price, 2016) Jika hipertensinya berat atau menahun dan
tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:
1. Sakit kepala
2. Kelelahan
3. Mual
4. Muntah
5. Sesak nafas
6. Gelisah
Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata,
jantung dan ginjal. (Price, 2016). Kadang penderita hipertensi berat mengalami
penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan
ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera. (Price,
2016).

B. Konsep Terapi Rendam Kaki Air Hangat


1. Pengertian
Merendam kaki dengan air hangat merupakan pemberian aplikasi panas pada
tubuh untuk mengurangi gejala rasa tidak nyaman. Terapi ini efektif untuk mengatasi
ketegangan otot dan kelancaran peredaran darah (Arnot, 2016). Merendam kaki
dengan air hangat yang bertemperatur 37°C-39°C bermanfaat dalam menurunkan
kontraksi otot sehingga menimbulkan perasaan rileks yang bisa mengobati masalah
kebutuhan tidur, selama 15 menit. Menurut Kusumastuti dalam Wijayanti (2017)
mengungkapkan bahwa air adalah media terapi yang tepat untuk pemulihan cedera,
karena secara ilmiah air hangat berdampak fisiologis bagi tubuh. Pertama, berdampak
pada pembuluh darah yaitu membuat sirkulasi darah menjadi lancar. Kedua, faktor
pembebanan di dalam air akan menguatkan otot-otot dan ligament yang
mempengaruhi sendi-sendi tubuh. Air dimanfaatkan sebagai pemicu untuk
memperbaiki tingkat kekuatan dan ketahanan terhadap penyakit. Pengaturan sirkulasi
tubuh dengan menggunakan terapi air dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti
demam, radang paru-paru, sakit kepala dan insomnia. Terapi air adalah cara yang baik
untuk meningkatkan daya tahan tubuh, melancarkan peredaran darah dan memicu
pembuangan racun (Wijayanti, 2017).
Merendam kaki dengan air hangat merupakan pemberian aplikasi panas pada
tubuh untuk mengurangi gejala nyeri akut maupun kronis. Terapi ini efektif untuk
mengurangi nyeri yang berhubungan dengan ketegangan otot walaupun dapat juga
dipergunakan untuk mengatasi masalah hormonal dan kelancaran peredaran darah.
Pengobatan Tradisonal Tiongkok menyebut kaki adalah jantung kedua tubuh manusia,
barometer yang mencermikan kondisi kesehatan badan. Ada banyak titik akupuntur
ditelapak kaki. Enam meridian (hati, empedu, kandung kemih, ginjal, limpa dan perut)
ada di kaki (Arnot, 2016). Panas pada fisioterapi dipergunakan untuk meningkatkan
aliran darah kulit dengan jalan melebarkan pembuluh darah yang dapat meningkatkan
suplai oksigen dan nutrisi pada jaringan. Panas juga meningkatkan elastisitas otot
sehingga mengurangi kekuatan otot.
Beberapa negara maju menerapkan terapi stimulus control dengan
menggunakan air hangat sudah banyak dilakukan. Menurut Potluri et al (2015)
merendam kaki dengan air hangat yang bertemperatur 37-38° bermanfaat dalam
menurunkan kontarksi otot sehingga menimbulkamn perasaan rileks yang bisa
mengobati gejala kurang tidur dan infeksi.

2. Manfaat
Manfaat/efek hangat adalah efek fisik panas/hangat yang dapat
menyebabkan zat cair, padat, dan gas mengalami pemuaian ke segala arah
dan dapat meningkatkan reaksi kimia. Pada jaringan akan terjadi
metabolisme seiring dengan peningkatan pertukaran antara zat kimia tubuh
dengan cairan tubuh. Efek biologis panas/hangat dapat menyebabkan
dilatasi pembuluh darah yang mengakibatkan peningkatan sirkulasi darah.
Secara fisiologis respon tubuh terhadap panas yaitu menyebabkan
pelebaran pembuluh darah, menurunkan kekentalan darah, menurunkan
ketegangan otot, meningkatkan metabolism jaringan dan meningkatkan
permeabilitas kapiler. Respon dari hangat inilah yang dipergunakan untuk
keperluan terapi pada berbagai kondisi dan keadaan dalam tubuh (Destia,
Umi & Priyanto, 2016).
Menurut Susanto (2017), merendam kaki dengan air hangat akan
membuat pembuluh darah melebar dan meningkatkan sirkulasi darah. Ini
Dapat merelaksasikan seluruh tubuh dan mengurangi kelelahan dari hari
yang penuh dengan aktifitas. Menurut Destia, Umi & Priyanto (2014),
prinsip kerja terapi rendam kaki air hangat dengan mempergunakan air
hangat yaitu secara konduksi dimana terjadi perpindahan panas/hangat dari
air hangat ke dalam tubuh akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah
dan penurunan ketegangan otot sehingga dapat melancarkan peredaran
darah yang akan mempengaruhi tekanan arteri oleh baroreseptor pada
sinus kortikus dan arkus aorta yang akan menyampaikan impuls yang
dibawa serabut saraf yang membawa isyarat dari semua bagian tubuh
untuk menginformasikan kepada otak perihal tekanan darah, volume darah
dan kebutuhan khusus semua organ ke pusat saraf simpatis ke medulla
sehingga akan merangsang tekanan sistolik yaitu regangan otot ventrikel
akan merangsang ventrikel untuk segera berkontraksi.
Pada awal kontraksi, katup aorta dan katup semilunar belum terbuka.
Untuk membuka katup aorta, tekanan di dalam ventrikel harus melebihi
tekanan katup aorta. Keadaan dimana kontraksi ventrikel mulai terjadi
sehingga dengan adanya pelebaran pembuluh darah, aliran darah akan
lancar sehingga akan mudah mendorong darah masuk kejantung sehingga
menurunkan tekanan sistoliknya. Pada tekanan diastolik keadaan relaksasi
ventrikular isovolemik saat ventrikel berelaksasi, tekanan di dalam
ventrikel turun drastis, aliran darah lancar dengan adanya
pelebaran pembuluh darah sehingga akan menurunkan tekanan diastolik.
Maka dinyatakan ada hubungan yang signifikan antara terapi rendam kaki
air hangat dengan penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik
(Oktaviana, 2018).
3. Respon Tubuh Saat Merendam Kaki dengan Air Hangat
Kerja air hangat pada dasarnya adalah meningkatkan aktivitas molekuler (sel)
dengan metode pengaliran energi melalui konveksi (pengaliran lewat medium cair)
(Syarif, 2016). Metode perendaman kaki dengan air hangat memberikan efek
fisiologis terhadap beberapa bagian tubuh organ manusia.
Berikut ini adalah beberapa organ yang mengalami perubahan fisiologis,
yaitu:
a. Jantung
Tekanan hidrostatik air terhadap tubuh mendorong aliran darah dari kaki menuju
ke rongga dada dan darah akan berakumulasi di pembuluh darah besar jantung. Air
hangat akan mendorong pembesaran pembuluh darah kulit dan meningkatkan
denyut jantung. Efek ini berlangsung cepat setelah terapi air hangat diberikan
(Marwani, 2018).
c. Jaringan otot
Air hangat dapat mengendorkan oto sekaligus memiliki efek analgesik. Tubuh
yang lelah akan menjadi segar dan mengurangi rasa letih yang berlebihan. Hal ini
dapat mengurangi gejala kesemutan atau Restless Legs Syndrom (RLS) pada lansia
(Marwani, 2018).
d. Organ pernapasan
Aliran darah yang lancar akan membawa nutrisi dan oksigen yang cukup untuk
dibawa ke rongga dada serta paru-paru. Peningkatan kapasitas paru juga dapat
terjadi, hal ini dapat mengurangi gejalas Sleep Disordered Breathing (SDB)
(Marwani, 2018).
e. Sistem endokrin
Berendam menggunakan air hangat dapat melepaskan dan meningkatkan sekresi
hormon pertumbuhan tubuh. Sirkulasi hormon kortisol misalnya, air hangat dapat
meningkatkan sekresi hormon tersebut dan menimbulkan rasa “kegembiraan” bagi
seseorang. Pada terapi merendam kaki dengan air hangat dapat menyebabkan efek
sopartifik (efek ingin tidur), hal ini kemungkinan dapat disebabkan oleh
peningkatan sekresi hormone melatonin sebagai dampak dari rendam air hangat
pada kaki sehingga seseorang yang merendam kakinya dengan air hangat dapat
meningkatkan kualitas tidurnya (Marwani, 2018).
f. Persyarafan
Efek merendam kaki dengan air hangat dapat menghilangkan stress (Marwani,
2018). Adapun manfaat dari terapi rendam kaki air hangat adalah sebagai berikut:
1) Produksi perasaan rileks
2) Merangsang ujung saraf untuk membuat perasaan segar kembali.
3) Meningkatkan sirkulasi darah
4) Peningkatan metabolisme jaringan.
5) Penurunan kekuasaan tonus otot.
6) Peningkatan migrasi leukosit.
7) Analgesik dan efek sedatif.

A. Media/ Alat Yang Digunakan


1. Termometer air jika ada
2. Handuk
3. Air hangat
4. Stopwatch
5. Baskom
6. Jepitan pakaian jika ada
7. Kursi

B. Prosedur Operasional Tindakan Yang Dilakukan


1. Tahap Awal
Memilih masyarakat seperti Bapak-bapak, Ibu-ibu, dan lansia untuk dijadikan responden
berdasarkan kriteria inklusi yaitu pasien dengan masalah hipertensi.

2. Tahap Pelaksanaan
- Persiapan Alat dan Bahan
a) Termometer air jika ada
b) Handuk
c) Air hangat
d) Stopwatch
e) Baskom
f) Jepitan pakaian jika ada
g) Kursi
- Pra Intervensi
a) Mendapatkan persetujuan pasien
b) Melakukan kontrak waktu
c) Memberikan kesempatan bertanya
d) Melakukan wawancara untuk mengetahui lama jam tidur pasien
- Prosedur Tindakan
a) Membawa peralatan mendekati responden.
b) Posisikan klien dalam posisi duduk di kursi.
c) Masukan air hangat ke dalam baskom sebanyak 2100cc dengan suhu
400C.
d) Jika kaki tampak kotor cuci terlebbih dahulu lalu keringkan.
e) Celupkan dan rendam kaki sampai mata kaki biarkan selama 15 menit.
f) Tutup baskom dengan handuk untuk menjaga suhu.
g) Lakukan pengukuran suhu setiap 5 menit, jika suhu turun tambahkan air
hangat sampai suhu sesuai kembali.
h) Setelah selesai (15 menit), angkat kaki lalu keringkan dengan handuk.
i) Rapikan peralatan.
1. Tahap Intervensi
Melakukan terapi rendam kaki air hangat selama 15 menit.
2. Post Intervensi
Melakukan wawancara kembali bagaimana perasaan pasien saat di berikan
edukasi untuk mengetahui sejauh mana pasien memahami tentang edukasi
yang diberikan tersebut.
3. Evaluasi
- Monitor respon klien sesudah diberikan tindakan
4. Dokumentasi
- Mencatat hasil dari tindakan yang telah dilakukan
DAFTAR PUSTAKA

Arnot. 2016. Pustaka Kesehatan Populer Pengobatan Praktis Perawatan Alternatif dan
Tradisional volume 7. Jakarta: EGC.

Kim, H.J., Lee, Y., & Sohng, K.Y., (2016). The effects of Footbath on sleep among the older
adults in nursing home, (online), p.40-46, (https://www.ncbi.nlm.nih.gov, diakses tanggal
16 Agustus 2019).
PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik
(Edisi 1,cetakan III). Jakarta Selatan Dewan Pengurus Pusat persatuan Perawat Nasional
Indonesia.
PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan
(Edisi 1,cetakan II). Jakarta Selatan Dewan Pengurus Pusat persatuan Perawat Nasional
Indonesia.
PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan
(Edisi 1,cetakan II). Jakarta Selatan Dewan Pengurus Pusat persatuan Perawat Nasional
Indonesia.
Kurnia, (2016). Lavender improve quality of sleep in elderly people, (online), (jurnal kedokteran
Brawijaya, diaksed tanggal 14 Agustus 2019).
Lestari, M., (2015). Pengaruh pengguanaan earplugs terhadap kualitas tidur penderita gangguan
tidur di IRNA-1 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, (online), (http://etd.repository.ugm.ac.id/,
diakses tanggal 8 Agustus 2019).
Marwani, R.D.P., (2018). Perbedaan efektivitas rendam kaki air hangat menggunakan garam dan
rendam kaki air hangat tidak menggunakan garam terhadap insomnia di Magetan, (online),
(https://ejournal.unsrat.ac.id, diakses tanggal 16 Agustus 2019).
Rahmani et al, (2016). Comparing effect of foot reflexology massage, footbath and their
combination on quality of sleep in patients with acute coronary syndrome, (online), Vol.5,
No. 04, (https://search.proquest.com, diakses tanggal 16 Agustus 2019).
Sarsour et al, (2015). Associations of Nonrestorative sleep with insomnia, depresion, and daytime
function, (online), Vol.11, (https://serach.proquest.com, diakses tanggal 16 Agustus 2019).
Suneesh et al, (2016). A study to asses the effectiveness of warm foot bath on sleep onset time
among cancer patients with insomnia in Nath Lal Parekh Cancer Hospital at Rajkot,
(online), Vol.07, No.02, (https://search.proquest.com, diakses tanggal 16 Agustus 2019).
Lampiran 19 Leaflet
Lampiran 20

Lampiran Dokumentas Kegiatan Tanggal 15 April 2022


Lampiran 21

Lampiran absen
Lampiran 22

Rencana Kegiatan Pendidikan Kesehatan Cuci Tangan

RENCANA KEGIATAN PENDKES CUCI TANGAN

Hari/tanggal : Jumat, 15 April 2022


Tempat : Posyandu Pelangi Balita & lansia
Waktu Pelaksanaan : 08.00 - selsesai
Nama Kegiatan : PENDKES CUCI TANGAN

A. Latar Belakang
Hand hygiene atau kebersihan tangan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
hand washing dan hand rub. Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan
sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun
untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman. Mencuci tangan dengan
sabun dikenal juga sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit. Hal ini dilakukan
karena tangan seringkali menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan
patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung
ataupun kontak tidak langsung (menggunakan permukaan-permukaan lain seperti
handuk, gelas) (Hidayat, 2005).

Tangan yang bersentuhan langsung dengan kotoran manusia dan binatang,


ataupun cairan tubuh lain (seperti ingus, dan makanan/minuman yang terkontaminasi
saat tidak dicuci dengan sabun dapat memindahkan bakteri, virus, dan parasit pada
orang lain yang tidak sadar bahwa dirinya sedang ditularkan.

Mencuci tangan merupakan salah satu kebiasaan baik yang perlu kita
tanamkan sejak dini. Kebiasaan ini sangat bermanfaat sekali untuk kesehatan manusia
karena dengan rajin mencuci tangan dapat menghindarkan kita dari berbagai macam
penyakit berbahaya. Hal inilah yang kurang dipahami masyarakat awam , karena
mereka tidak tau alas an mengapa cuci tangan itu sangat penting sekali menurut
depertemen kesehatan kesehatan republic Indonesia, tangan adalah anggota tubuh
yang paling banyak digunakan untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti makan,
minum, menyiapkan makanan dan lain-lain sehingga tangan yang selalu bersih dan
sehat akan mencegah kita terhindar dari berbagai macam penyakit, terutama penyakit
menular yang dapat disebabkan oleh berbagai macam bakteri, kuman dan virus yang
bersarang pada tangan yang kotor (Depkes RI, 2000).

Menurut data Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, prevalensi nasional


berlperilaku benar dalam mencuci tangan adalah 23,2%. Schneider dkk (2009)
menemukan fakta menarik bahwa ketaatan terhadap prosedur cuci tangan juga
dipengaruhi oleh role model. Cuci tangan menjadi salah satu langkah yang efektif
untuk memutuskan rantai transmisi infeksi.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap Masyarakat,


seluruhnya tidak mengetahui cara cuci tangan yang tepat dan sebanyak 7 orang tidak
mencuci tangan sebelum makan. hal ini sejalan dengan hasil penyebaran leflet yang
dilakukan pada tanggal 27 Oktober 2021, di dapatkan bahwa adanya jumlah penyakit
Hipertensi dan hidup bersih kurang dikalangan masyarakat. Berdasarkan latar
belakang diatas, mahasiswa tertarik untuk mengadakan penyuluhan tentang 6 benar
cuci tangan.

B. TUJUAN

a. Tujuan Umum

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 1 x 30 menit, diharapkan peserta


penyuluhan dapat menambah pengetahuan Masyarakat tentang 6 langkah cuci
tangan.

b. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 1 x 30 menit, diharapkan peserta
memahami:
1) Peserta memahami tentang pengertian cuci tangan dengan benar.
2) Peserta memahami tentang tujuan dan pentingnya mencuci tangan.
3) Peserta memahami waktu yang tepat untuk mencuci tangan.
4) Peserta memahami 6 langkah cuci tangan dengan benar.

C. METODE
Presentasi dan Demonstrasi.
D. MEDIA DAN ALAT
1) Leflet
2) Pengeras Suara
3) Sabun Pencuci Tangan
4) Hand Rub
5) Air Bersih

E. RENCANA KEGIATAN
1. Rencana strategi

Melakukan penyuluhan dan demonstrasi tentang Pendidikan Kesehatan Cuci


Tangan yg akan dilakukan dalam lingkungan di Posyandu Pelangi Balita &
lansia.

2. Tindakan

Pendidikan Kesehatan Cuci Tangan dilakukan secara langsung bersama dosen


pembimbing dan Masyarakat

3. Pengorganisasian kelompok

Ketua : Indra Wahyudi

Sekretaris 1 : Anggun Puja Fitriani

Sekretaris 2 : Ayu Novita Sari

Humas : Chandra Hanggara P. P.

Dokumentasi : Adelia Falentina

Notulen : Angelina N. Deramika

Ceni Merty

4. Sasaran

Masyarakat di Kelurahan Bukit Tunggal RT/RW 005/009, Kota Palangka Raya.


F. Susunan Acara
1) Setting waktu

No Waktu Kegiatan

1 08.00 – 08.05 Pembukaan oleh moderator

2 08.05 – 08.35 Penyampaian materi tentang hipertensi

3 08.35 – 09.00 Diskusi dan Tanya Jawab

4 09.00 – 09.05 Penutup

2) Seting tempat
Tempat dilakukan Posyandu Pelangi Balita & lansia

G. EVALUASI AKHIR
1. Acara Musyawarah Masyarakat berjalan lancar
2. Terjadi diskusi yang interaktif antara mahasiswa dengan Masyarakat RT 005.
3. Semua mahasiswa lengkap mengikuti acara.

Palangka Raya, 28 Oktober 2021

Ketua Kelompok Dosen Pembimbing

Indra Wahyudi Budi Widiyanto, MN

Mengetahui,

Koordinator Keperawatan Kesehatan Komunitas

Budi Widiyanto, MN
Lampiran 23

Satuan Acara Penyuluhan Cuci Tangan

SATUAN ACARA PENYULUHAN CUCI TANGAN

Hari/tgl : Jumat, 15 April 2022


Tempat : Poayandu Pelangi Balita & lansia

Pukul : 08.00 WIB - selsesai


Sasaran : Masyarakat RT/RW 005/009, Jl. Tantina, Kota Palangka Raya.

Materi : Pendidikan Kesehatan cuci tangan

A. Latar Belakang
Budaya cuci tangan belum diterapkan sepenuhnya oleh masyarakat Indonesia.
Kebiasan yang terlihat bahwa mencuci tangan dengan sabun justru dilakukan setelah
makan. Idealnya perilaku tersebut dilakukan sebelum makan agar mengurangi bakteri
pada tangan (Pauzan & Fatih, 2017). Mencuci tangand engan sabun merupakan upaya
pencegahan sebagai perlindungan tubuh dari berbagai penyakit yang sifatnya menular.
Mencuci tangan dengan sabun dapat dilakukan ketika selesai BAB dan BAK, sebelum
makanan disiapkan, sebelum dan sesudah mengkonsumsi makanan, sehabis bermain
pada anak, setelah batuk atau bersin serta setelah membuang ingus (Desiyanto &
Djannah, 2013).

Tangan merupakan bagian tubuh yang lembab yang paling sering berkontak
dengan kuman dan penghantar utama masuknya kuman penyakit ke tubuh manusia.
Kontak dengan kuman dapat terjadi di mana saja, melalui meja, gagang pintu, sendok,
dan sebagainya, cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan membiasakan mencuci
tangan (Kamaruddin, 2009). Mencuci tangan adalah teknik yang sangat mendasar
dalam mencegah dan mengendalikan infeksi, dengan mencuci tangan dapat
menghilangkan sebagian besar mikroorganisme yang ada di kulit (Hidayat, 2005).
Hampir semua orang mengerti pentingnya mencuci tangan, namun masih banyak yang
tidak membiasakan diri untuk melakukannya dengan benar pada saat yang penting
(Umar, 2009).
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 20 menit diharapkan klien mampu
memahami tentang 6 langkah cuci tangan yang benar.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 45 menit diharapkan klien
mampu:
k. Menyebutkan pengertian cuci tangan
l. Menyebutkan alasan dari pentingnya cuci tangan
m. Menyebutkan manfaat melakukan 6 langkah cuci tangan yang benar
n. Menyebutkan 5 waktu penting melakukan cuci tangan sehari-hari
o. Mampu menjelaskan dan memperagakan 6 langkah cuci tangan dengan
benar menggunakan sabun dan hand rub

C. Materi Penyuluhan
1. Pengertian mencuci tangan
2. Pentingnya mencuci tangan
3. Manfaat melakukan 6 langkah cuci tangan yang benar
4. Lima waktu penting melakukan cuci tangan sehari-hari

D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Demonstrasi

E. Media Penyuluhan
1. Leaflet
2. Hand rub
3. Sabun cuci tangan

F. Sasaran Penyuluhan
Warga Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya.
G. Setting Tempat

PENYAJI MATERI

Perawat Perawat

fasilitator Masyarakat fasilitator

H. Setting Waktu

No Tahap Kegiatan Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media

1. Pembukaan 5 menit e. Mengucapkan salam d. Menjawab salam Kata-kata/ kalimat


f. Memperkenalkan diri e. Mendengarkan dan
g. Menyampaikan tentang tujuan pokok menyimak
materi f. Bertanya mengenai
h. Meyampakaikan pokok pembahasan perkenalan dan
e.  Kontrak waktu tujuan jika ada yang
kurang jelas
2. Pelaksanaan 35 menit Kegiatan inti penyuluhan : c. Menyimak dan Leaflet dan sabun cuci
a. Pengertian mencuci tangan memperhatikan tangan
b. Pentingnya mencuci tangan penyuluhan
c. Manfaat melakukan 6 langkah cuci d. Ikut memperagkan
tangan yang benar enam langkah cuci
d. 5 waktu penting melakukan cuci tangan yang benar
tangan sehari-hari e. Menanyakan hal-hal
e. Memperagakan 6 langkah cuci tangan yang belum jelas
dengan benar menggunakan sabun dan
hand rub
f. Memberi kesempatan murid untuk
bertanya.

3 Penutup 5 menit d. Melakukan evaluasi Memperhatikan dan


e. Menyampaikan kesimpulan materi menjawab salam
f. Mengakhiri pertemuan dan menjawab
salam
I. Hasil Kegiatan
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 45 menit diharapkan klien mampu :
6. Menyebutkan pengertian cuci tangan
7. Menyebutkan alasan dari pentingnya cuci tangan
8. Menyebutkan manfaat melakukan 6 langkah cuci tangan yang benar
9. Menyebutkan 5 waktu penting melakukan cuci tangan sehari-hari
10. Mampu menjelaskan dan memperagakan 6 langkah cuci tangan dengan benar
menggunakan sabun dan hand rub

J. Kriteria Evaluasi
Prosedur : Post Test
Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
Bentuk Pertanyaan Sebagai Berikut :

6) Sebutkan pengertian mencuci tangan ?


7) Sebutkan pentingnya mencuci tangan ?
8) Sebutkan manfaat melakukan 6 langkah cuci tangan yang benar ?
9) Sebutkan 5 waktu penting melakukan cuci tangan sehari-hari ?
10) Peragakan 6 langkah cuci tangan yang benar ?
Lampiran Materi

1. Pengertian Mencuci Tangan


“Mencuci tangan adalah proses secara mekanik melepaskan kotoran dan debris dari
kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air” (Depkes, 2008). Mencuci tangan
adalah membasahi tangan dengan air mengalir untuk menghindari penyakit, agar kuman yang
menempel pada tangan benar-benar hilang. Mencuci tangan juga mengurangi pemindahan
mikroba ke pasien dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang berada pada kuku,
tangan dan lengan.

Mencuci tangan harus dilakukan sebelum dan sesudah melakukan tindakan


keperawatan walaupun memakai sarung tangan dan alat pelindung diri lain. Tindakan ini
penting untuk mengurangi mikroorganisme yang ada di tangan sehingga penyebaran infeksi
dapat dikurangi dan lingkungan kerja terjaga dari infeksi (Nursalam dan Ninuk, 2007).
Infeksi yang di akibatkan dari pemberian pelayanan kesehatan atau terjadi pada fasilitas
pelayanan kesehatan. Infeksi ini berhubungan dengan prosedur diagnostik atau terapeutik dan
sering menyebabkan memanjangnya waktu tinggal di rumah sakit.

2. Pentingnya Mencuci Tangan


a. Infeksi fecal oral : gastoenteritris (virus, kuman, parasit)
b. Tak langsung lewat tangan : SARS, flu burung
c. Langsung lewat kuku : bisul, jerawat, makanan tercemar (basi)

3. Manfaat Mencuci Tangan


Menurut Susiati (2008), tujuan dilakukannya cuci tangan yaitu untuk :
a. Mengangkat mikroorganisme yang ada di tangan
b. Mencegah infeksi silang (cross infection)
c. Menjaga kondisi steril
d. Melindungi diri dari infeksi
e. Memberikan perasaan segar dan bersih.

4. Lima Waktu Penting Melakukan Cuci Tangan Sehari-hari


a. Sebelum memasukkan makan ke dalam mulut
b. Sebelum mengolah makanan
c. Sebelum memegang bayi
d. Setelah menceboki anak
e. Setelah buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB)

5. Cara Cuci Tangan 6 Langkah Yang Baik Dan Benar


Menurut Depkes (2008), cuci tangan rutin atau membersihkan tangan dengan sabun dan
air harus dilakukan seperti dibawah:
a. Basahi tangan dengan air mengalir yang bersih
b. Tuangkan sabun secukupnya, pilih sabun cair
c. Ratakan dengan kedua telapak tangan
d. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya
e. Gosok dengan kedua telapak tangan dan sela-sela jari
f. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci
g. Gosok ibu jari kiri putar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan sebaliknya
h. Bilas kedua tangan dengan air mengalir
i. Gosok dengan memutar ujung jari-jari di telapak tangan kiri dan sebaliknya.
j. Keringkan tangan dengan handuk sekali pakai atau tissue towel sampai benar-benar
kering
k. Gunakan handuk sekali pakai atau tissue towel untuk menutup kran.
Lampiran 24

Leaflet
Lampiran 25

Dokumentasi
Lampiran 26

Lampiran Absen
Lampiran 27

Rencana Kegiatan Pendidikan Kesehatan Covid-19

Lampiran 28

Satuan Acara Penyuluhan Covis-19

Lampiran 29

Leaflet

Lampiran 30

Dokumentasi

Lampiran 31

Lampiran Absen
Lampiran 32

Rencana Kegiatan Pendidikan Kesehatan Hipertensi

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA


MAHASISWA PROGRAM PROFESI NERS POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG

RENCANA KEGIATAN PENDKES HIPERTENSI

Hari/tanggal : Jumat, 15 April 2022


Tempat : Rumah Ketua Rt 04, Jalan Banteng Rt 04 Rw 06, Kelurahan
Bukit
Tunggal, Kota Palangka Raya
Waktu Pelaksanaan : Sabtu, 16 April 2022
Nama Kegiatan : Pendidikan Kesesehatan Hipertensi

A. LATAR BELAKANG
Hipertensi merupakan kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan darah
secara kronis (dalam kurun waktu yang lama) yang dapat menyebabkan
kesakitan pada seseorang dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Data
World Health Organization (WHO), pada tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13
Milyar orang di dunia menyandang hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di dunia
terdiagnosis hipertensi. Jumlah penyandang hipertensi terus meningkat setiap
tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 milyar orang yang terkena
hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya 9,4 juta orang meninggal akibat
hipertensi dan komplikasinya (KemenKes,2019).
Seseorang dikatakan mengalami hipertensi atau penyakit tekanan darah
tinggi jika pemeriksaan tekanan darah menunjukan hasil diatas 140/90 mmHg
atau lebih dalam keadaan istirahat dengan dua kali pemeriksaan selang waktu 5
menit. Pada saat beristirahat, sistolik dikatakan normal jika berada pada nilai
100-140 mmHg, sedangkan diastolik dikatakan normal jika berada pada nilai
60-90 mmHg (Sari, 2017). Hipertensi muncul karena berbagai faktor
diantaranya usia, jenis kelamin, genetik, pola makan, obesitas, aktivitas fisik,
merokok dan stress.
Hipertensi dapat disertai gejala ataupun tanpa gejala yang memberi
ancaman
terhadap kesehatan secara terus - menerus (Vitahealth,2005 dalam Situmorang,
2015). Gejala yang sering muncul berupa nyeri kepada kepala atau rasa berat
pada tengkuk, vertigo, merasa selalu berdebar - debar, merasa mudah lelah,
penglihatan kabur, telinga berdenging, serta dapat mengalami mimisan. Jika
terjadi peningkatan tekanan darah dalam kurun waktu lama dapat menyebabkan
rusaknya jaringan pada ginjal atau biasa disebut gagal ginjal, juga dapat terjadi
jantung koroner serta gangguan pada otak yang dapat menimbulkan penyakit
stroke, sehingga sangat penting untuk mendeteksi lebih awal tekanan darah
agar lebih mudah mendapatkan pengobatan
Penanganan hipertensi dapat dilakukan dengan farmakologi dan
nonfarmakologi. Penanganan farmakologi melalui minum obat anti hipertensi.
Penanganan nonfarmakologi sama pentingnya dengan penanganan farmakologi
dalam mengontrol tekanan darah. WHO

menyarankan penderita hipertensi seluruh dunia untuk menerapkan penanganan


nonfarmakologi yaitu modifikasi gaya hidup seperti modifikasi diet (termasuk
mengurangi makanan yang mengandung garam / sodium), penurunan berat badan,
peningkatan aktivitas fisik, mengurasi kebiasaan merokok, mengurangi konsumsi
alkohol (Jain.R,2011).
Berdasarkan hasil pengkajian dan pemeriksaan tekanan darah terhadap
masyarakat,
sebagaian besar memiliki riwayat hipertensi dan tidak menyadari memiliki tekana darah
tinggi dikarenakan tanpa ada keluhan atau gejala. Dengan hasil pengkajian tersebut dan
latar belakang diatas mahasiswa mengadakan pendidikan kesehatan tentang hipertensi

1.
TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 1 x 30 menit, diharapkan
peserta penyuluhan dapat menambah pengetahuan Masyarakat tentang
hipertensi
b. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 1 x 30 menit, diharapkan
peserta memahami:
1) Peserta memahami tentang pengertian hipertensi
2) Peserta memahami tentang tanda dan gejala hipertensi
3) Peserta memahami factor resiko hipertensi
4) Peserta memahami pencegahan dan pengendalian
5) Peserta memahami cara pengobatan hipertensi

2. METODE
a. Presentasi
b. Demonstrasi.

3. MEDIA DAN ALAT


a.
Leptop b.
Lcd
c. ppt
d. Leflet
e. Pengeras Suara

4. RENCANA
KEGIATAN
a. Rencana strategi
Melakukan penyuluhan dan demonstrasi tentang Pendidikan Kesehatan
hipertensi yang akan dilakukan di lingkungan jalan Banteng RT 4, RW 6
b. Tindakan Pendidikan Kesehatan Hipertensi dilakukan dengan masyarakat jalan
banteng RT 4, RW 6, dan ketua RT
c. Pengorganisasian komunitas
1. Ketua panitia : Gusnadi
2. Bendahara : Yurni Susilawati
3. Seksi Acara :
a. Anggun Puja Fitriani
b. Yoan Agnes Theresia
c. Yayang Savita
d. Irfan Setiawan
e. Isma Azizah
f. Epa Ike Nurjanah
4. Seksi Humas :
a. Jhonatan Mei Diantama
b. Chandra Hanggara Prasetya Pribadi
c. Indra Wahyudi
d. Nindie Tresia

e. Ayu Veronicha
5. Seksi Konsumsi :
a. Meinia Preti Anjelina
b. Mega Sonia Vera
c. Adelia Falentina
d. Ceni Merti
e. Ayu Novita Sari
6. Seksi perlengkapan :
a. Sarwanto
b. Sindra
c. Julyanto
d. Lia Oktaria
e. Ribka Westinia
7. Seksi dokumentasi
a. Zulfi Anan Winaldi
b. Deany Saftuari
c. Karina Ayu Serin
d. Anggelina Natalia Deramika

d. Sasaran
Masyarakat di jalan banteng RT 4, RW 6, dan ketua RT kelurahan bukit
tunggal kota palangka raya

e. Susunan Acara
1) Setting waktu

No Waktu Kegiatan

1 09.00 – 09.05 Pembukaan oleh moderator

2 09.05 – 09.10 Sambutan dari ketua RT 04

3 09.10 – 09.20 Penyampaian materi hipertensi

Mendemotrasikan dan menjelakan video


4 09.20 – 09.25 pengolahan jus timun

5 09.25 – 09.35 Diskusi dan tanya jawab tentang hipertensi

6 09.35 – 09.40 Penutup


2) Seting tempat
Tempat dilakukan di rumah kestua RT, Di jalan banteng RT 4, RW 6
Kelurahan bukit tunggal, kota palangka raya .

B. EVALUASI AKHIR
1. Acara Pendidikan Kesehatan Hipertensi berjalan lancar.
2. Terjadi diskusi yang interaktif antara mahasiswa dengan masyarakat RT 04 RW
3. Semua mahasiswa lengkap hadir mengikuti acara.

Palangka Raya, 16 April 2022

Ketua Kelompok Dosen Pembimbing

Gusnadi Natalansyah, S.Pd., M.Kes.

Mengetahui,
Koordinator Keperawatan Kesehatan Komunitas

Budi Widiyanto, MN
Lampiran 33

Satuan Acara Penyuluhan

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA


MAHASISWA PROGRAM PROFESI NERS POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG

Satuan Acara Pembelajaran

Hari/tanggal : Minggu, 16 April 2022


Tempat : Rumah Pak RT 04 Jalan Banteng Kelurahan Bukit Tunggal
Kota Palangka Raya
Waktu : 08.00 - selsesai
Sasaran : Warga Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya
Materi : Pendidikan Kesesehatan Hipertensi

A. Tujuan
1) Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 20 menit diharapkan klien mampu
memahami tentang hipertensi
2) Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 45 menit diharapkan klien mampu:
a. Menyebutkan pengertian hipertensi
b. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
c. Menyebutkan factor resiko terjadinya hioertensi
d. Menyebutkan pencegahan dan pengandalian hipertensi
e. Mampu menjelaskan cara pengobatan tradisonal dan terapi obat
B. Sasaran
Warga Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya
C. Materi
1) Pengertian hipertensi
2) Tanda dan gejala
3) Factor resiko terjadinya hipertensi
4) Pencegahan dan pengandalian hipertensi
5) Cara pengobatan tradisional dan terapi obat

D. Metode
1) Ceramah
2) Diskusi
3) Demonstrasi
E. Setting
1) Setting waktu
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media
Kegiatan
1. Pembukaan 5 menit a. Mengucapkan salam a. Menjawab Kata-
3 Penutup 5 menit a. Melakukan evaluasi Memperhatikan
b. Memperkenalkan diri salam kata/
b. Menyampaikan dan menjawab
c. Menyampaikan tentang b. Mendengarkan kalimat
kesimpulan materi salam
tujuan pokok materi dan menyimak
c. Mengakhiri pertemuan
d. Meyampakaikan pokok c. Bertanya
dan menjawab salam
pembahasan mengenai
e. Kontrak waktu perkenalan dan
tujuan jika ada
yang kurang
jelas

2. Pelaksanaan 35 Kegiatan inti penyuluhan : a. Menyimak dan PPT dan


2)
Setting menit memperhatikan leaflet
a. Pengertian hipertensi
tempat penyuluhan
b. Tanda dan gejala
b. Menanyakan
c. Factor resiko terjadinya
hal-hal yang
hipertensi
belum jelas
d. Pencegahan dan
pengandalian hipertensi
e. Cara pengobatan
tradisional dan terapi
obat

PENYAJI MATERI

Perawat Perawat
fasilitator Masyarakat fasilitator

F. Media
1) PPT
2) Leaflet
G. Pengorganisasian
1. Ketua panitia : Gusnadi
2. Bendahara : Yurni Susilawati
3. Seksi Acara :
a. Anggun Puja Fitriani b.
Yoan Agnes Theresia c.
Yayang Savita
d. Irfan Setiawan e.
Isma Azizah
f. Epa Ike Nurjanah
4. Seksi Humas :
a. Jhonatan Mei Diantama
b. Chandra Hanggara Prasetya Pribadi
c. Indra Wahyudi
d. Nindie Tresia
e. Ayu Veronicha
5. Seksi Konsumsi :
a. Meinia Preti Anjelina
b. Mega Sonia Vera
c. Adelia Falentina
d. Ceni Merti
e. Ayu Novita Sari
6. Seksi perlengkapan :
a. Sarwanto
b. Sindra
c. Julyanto
d. Lia Oktaria
e. Ribka Westinia
7. Seksi dokumentasi
a. Zulfi Anan Winaldi
b. Deany Saftuari
c. Karina Ayu Serin
d. Anggelina Natalia Deramika

H. Kriteria Evaluasi
1) Evaluasi Proses
Prosedur : Post Test
Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
Bentuk Pertanyaan Sebagai Berikut :
1) Sebutkan pengertian Hipertensi ?
2) Sebutkan tanda dan gejala?
3) Sebutkan factor resiko hipertensi ?
4) Sebutkan pencegahan dan pengandalian ?
5) Sebutkan cara pengobatan hipertensi ?
2) Evaluasi Hasil

Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 45 menit klien mampu :


1. Menyebutkan pengertian hipertensi
2. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
3. Menyebutkan factor resiko hipertensi
4. Menyebutkan pencegahan dan pengandalian hipertensi
5. Mampu menjelaskan cara pengobatan hipertensi

Referensi

Aris, S. 2007. Mayo Clinic Hipertensi, Mengatasi Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: PT Intisari
Mediatam.

Armilawaty. 2007. Hipertensi dan Faktor Resiko Dalam Kajian Epidemiologi. Bagian
Epidemiologi FKM UNHAS http//ridwanamiruddin. com/2007/12/08 hipertensi-dan- faktor-
risikonya-dalam-kajian-epidemiologi/.

Keleher, H., MacDougall, C., & Murphy, B. 2007. Understanding Health Promotion. Victoria,
Australia : Oxford University Press.

Notoadmodjo, Sukidjo. (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Renika Cipta : Jakarta.
Lampiran Materi
HIPERTENSI

A. PENGERTIAN HIPERTENSI
“Hipertensi atau Tekanan darah tinggi merupakan suatu kondisi dimana
tekanan darah tinggi meningkat secara jangka waktu yang lama, lebih dari 150/90
mmHg pada kondisi istirahat. Untuk menegakkan diagnosis hipertensi dilakukan
pengukuran tekanan darah minimal 2 kali dengan jarak 1 minggu”
Hipertensi adalah istilah medis dari penyakit tekanan darah tinggi. Kondisi ini
dapat mengakibatkan berbagai komplikasi kesehatan yang membahayakan nyawa
sekaligus meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, bahkan kematian
Tekanan darah bisa diartikan sebagai kekuatan yang diberikan oleh sirkulasi
darah terhadap dinding arteri tubuh, yaitu pembuluh darah utama yang berada dalam
tubuh. Besarnya tekanan ini bergantung pada resistensi pembuluh darah dan seberapa
keras jantung bekerja. Semakin banyak darah yang dipompa oleh jantung dan semakin
sempit pembuluh darah arteri, maka tekanan darah akan semakin tinggi
Hipertensi dapat diketahui dengan rutin melakukan pemeriksaan tekanan
darah. Setidaknya, orang dewasa dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan darah,
termasuk tekanan darah setiap lima tahun sekali.

B. TANDA DAN GEJALA HIPERTENSI


Seseorang yang mengidap hipertensi akan merasakan beberapa gejala yang timbul,
antara lain:
1. Sakit kepala;
2. Lemas;
3. Masalah penglihatan;
4. Nyeri dada;
5. Sesak napas;
6. Aritmia; dan
7. Adanya darah dalam urine.
C. FAKTOR RESIKO HIPERTENSI
Seiring bertambahnya usia, seseorang akan memiliki kemungkinan yang lebih tinggi
untuk mengalami hipertensi. Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko hipertensi
yaitu:
1. Berusia di atas 65
tahun.
2. Konsumsi makanan tinggi garam
berlebihan.
3. Kelebihan berat badan atau
obesitas.
4. Adanya riwayat keluarga dengan kondisi medis yang
sama.
5. Kurang asupan buah dan
sayuran.
6. Jarang
berolahraga.
7. Mengonsumsi terlalu banyak makanan atau minuman yang mengandung
kafein.
8. Mengonsumsi minuman
beralkohol.

D. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN HIPERTENSI


Terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah hipertensi, yaitu:
1. Mengonsumsi makanan sehat.
2. Batasi asupan garam.
3. Mengurangi konsumsi kafein yang berlebihan.
4. Berhenti merokok.
5. Berolahraga secara teratur.
6. Menjaga berat badan.
7. Mengurangi konsumsi minuman beralkohol.

E. CARA PENGOBATAN HIPERTENSI


1. TRADISONAL
a. Dua buah timun dimakan pagi dan soe atau diparut, diperas dan diambil airnya
diminum pagi dan sore hari
Metode:
1) Buah mentimun
2) ½ kg buah mentimun dicuci bersih
3) Dikupas kulitnya kemudian diparut
4) Saring airnya menggunakan penyaring/kain bersih
5) Diminum setiap hari ± 1 kg untuk 2 kali minum pagi dan sore hari
b. Sepuluh lembar daun salam direbus dalam dua gelas air sampai airnya tinggal
satu gelas diminum pagi dan sore
Metode:
Cara yang paling mudah untuk menggunakan daun salam sebagai obat
hipertensi adalah dengan merebusnya di mana anda hanya membutuhkan 40
gram daun salam dan air sebanyak 800 cc. Jika anda sudah memiliki kedua
bahan tersebut maka selanjutnya adalah dengan mengolahnya dengan cara
merebus daun salam ke dalam 800 cc air . tunggu hingga air menguap dan
menyisakan 400 cc air rebusan daun salam saja. Lalu minum 2 kali pagi dan
sore hingga darah tinggi membaik jangan lupakan menerapkan pola hidup
sehat.

2. TERAPI OBAT
Diuretik : Chlorthalidon, Hydromax, Lasix, Aldactone, Dyrenium Diuretic
bekerja melalui berbagai mekanisme untuk mengurangi curah jantung dengan
mendorong ginjal meningkatkan ekskresi garam dan airnya. Sebagai diuretik
(tiazid) juga dapat menurunkan TPR.
Penghambat enzim mengubah angiostensin II atau inhibitor ACE berfungsi
untuk menurunkan angiostenin II dengan menghambat enzim yang diperlukan
untuk mengubah angiostenin I menjadi angiostenin II. Kondisi ini menurunkan
darah secara langsung dengan menurunkan TPR, dan secara tidak langsung dengan
menurunakan sekresi aldosterne, yang akhirnya meningkatkan pengeluaran natri
Lampiran 34

Leaflet
Lampiran 35

Dokumentasi
Lampiran 36

Daftar Hadir Warga


Lampiran 37

Daftar Hadir Mahasiswa


Lampiran 38

Pre Planning Kegiatan Kerja Bakti

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN


KELUARGA MAHASISWA PROGRAM PROFESI NERS
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN
KESEHATAN SEMARANG

RENCANA KEGIATAN KERJA BAKTI

Hari/tanggal : Minggu, 17 Oktober 2022

Tempat : Rumah warga Jalan Badak Raya RT 13 dan RT 5

Waktu : 08.00 WIB - Selesai

Nama Kegiatan : Rencana Kegiatan Kerja Bakti

I. Latar Belakang
Hari minggu atau libur, di berbagai tempat sering dilaksanakan kerja bakti. Kerja
bakti dapat berupa membersihkan lingkungan, melancarkan aliran selokan atau got,
merapikan tanaman, membetulkan penerangan jalan, atau membangun fasilitas publik
tertentu. Hal ini sangat positif, lingkungan menjadi bersih, sehat dan terang. Kerja bakti
adalah salah satu wujud kehidupan bertetangga. Ini dilakukan oleh lingkungan tetangga
tertentu, misalnya RT atau RW. Banyak kemuliaan diperoleh darikehidupan bertetangga,
termasuk melalui kerja bakti ini. Di lingkungan perkotaan atau perumahan, kerja bakti
bagi sebagian orang mungkin hal biasa. Ini yang membuat mereka tidak tertarik datang,
atau berpikir kurang memberi manfaat. Itu sebabnya mereka itu berpikir mungkin ada hal
lain yang lebih bermanfaat, misalnya mengisi waktu dengan membaca, olahraga, nonton
TV, berlibur atau acara keluarga. Berbeda dengan kerja bakti di lingkungan kampung atau
desa. Ada motivasi lain untuk mengikuti kerja bakti. Motivasi itu karena murni ingin
membantu lingkungan, atau untuk kegotongroyongan dan manfaat sosial.
II. Tujuan
1. Lingkungan menjadi bersih karena selalu terpelihara dan terawat
2. Sumber penyakit, seperti malaria, demam berdarah bisa dihilangkan dan hal ini
mengurangi kemungkinan penyebaran penyakit
3. Membuat lingkungan menjadi nyaman dan indah : dengan tidak adanya ilalang, taman
tertata dengan baik, maka sebuah lingkungan akan menjadi enak dilihat dan nyaman
untuk ditinggali

III. Plan of Action


A. Rencana Strategi
Melakukan kerja bakti kepada warga yang akan dilakukan dalam lingkungan Rumah
warga Jalan Badak Raya RT 13 dan RT 5
B. Tindakan
Kerja Bakti di daerah RT setempat.
C. Sasaran
Seluruh warga lingkungan Rumah warga Jalan Badak Raya RT 13 dan RT 5
D. Peralatan
Celurit, parang, cangkul, sapu lidi, dan gerobak
E. Susunan Acara
3. Setting Waktu

No Waktu Kegiatan

1. 15.00 WIB - 15.05 WIB Pembukaan


2. 15.10 WIB - 15.15 WIB Pembacaan doa
3. 15.15 WIB - 15.20 WIB Sambutan oleh Ketua RT 13

4. 15.20 WIB - 16.00 WIB Kerja Bakti


5. 16.05 WIB - 16.15 WIB Diskusi

6. 16.15 WIB - 16.20 WIB Penutup

4. Setting Tempat
Tempat komplek rumah warga Rumah warga Jalan Badak Raya RT 13 dan RT 5
Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya
IV. Evaluasi
A. Acara berjalan lancar.
B. Terjadi komunikasi yang interaktif antara mahasiswa dengan warga.
C. Semua mahasiswa lengkap mengikuti acara, dan warga juga turut mengikuti acara.

Palangka Raya , 17 April 2022


Ketua Kelompok Dosen Pembimbing

Gusnadi Budi Widiyanto, MN

Mengetahui,
Koordinator Keperawatan Kesehatan Komunitas
Prodi Profesi Ners

Budi Widiyanto, MN
Lampiran 39

Resume Kegiatan Kerja Bakti

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN


KELUARGA MAHASISWA PROGRAM PROFESI NERS
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN
KESEHATAN SEMARANG

RESUME KEGIATAN KERJA BAKTI

Hari,tanggal : Minggu, 17 April 2022

Tempat : Rumah warga Jalan Badak Raya RT 13 dan RT 5

Waktu : 08.00 WIB - selesai

Nama Kegiatan : Kegiatan kerja bakti

A. Acara dihadiri oleh:


1. Mahasiswa : 27 orang
2. Warga : 10 orang (termasuk Ketua RT)

B. Susunan Acara
1. Pembukaan
2. Pembacaan doa
3. Sambutan oleh Ketua Kelompok
4. Sambutan oleh Ketua RT
5. Kerja Bakti
6. Diskusi
7. Penutup

C. Evaluasi

1. Evaluasi Struktur
a. Kontrak waktu dengan peserta telah dilakukan sebelum acara dimulai, yaitu pada
tanggal 17 April 2022.
b. Peralatan yang digunakan meliputi alat untuk bersih-bersih
c. Sarana dan prasarana menggunakan alat bersih-bersih
d. Warga antusias melakukan kerja bakti.
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan berlangsung lancar sesuai susunan acara
b. Warga mengikuti kegiatan dengan antusias, keaktifan warga sangat baik akan
program yang diadakan.
c. Kegiatan yang dilakukan pada tiap RT meliputi kerja bakti.

No Waktu Kegiatan

1. 15.00 WIB - 15.05 WIB Pembukaan


2. 15.10 WIB - 15.15 WIB Pembacaan doa
3. 15.15 WIB - 15.20 WIB Sambutan oleh Ketua RT13

4. 15.20 WIB - 16.00 WIB Kerja Bakti


5. 16.05 WIB - 16.15 WIB Diskusi

6. 16.15 WIB - 16.20 WIB Penutup

Hasil yang disepakati:


Ketua RT: Saya sangat mengapresiasi ide dan kegiatan yang diberikan
mahasiswa. Semoga program kerja bakti ini dapat menanamkan rasa kesadaran
untuk menjaga lingkungan, selain mempererat tali silaturahmi antar warga.
Mahasiswa: Baik pak, semoga kegiatan ini berjalan lancar dengan adanya
dukungan dari warga RT.
3. Evaluasi Hasil
a. Pengetahuan warga bertambah tentang pengelolaan sampah yang ada di RT dari
skor 2 menjadi skor 4 dengan kriteria hasil sebagai berikut :
1) Warga RT paham pentingnya pengelolaan sampah
2) Warga RT tampah antusias mengikuti kerja bakti

Palangka Raya , 17 April 2022


Ketua Kelompok Dosen Pembimbing

Lila Hidayati Budi Widiyanto, MN

Mengetahui,
Koordinator Keperawatan Kesehatan Komunitas
Prodi Profesi Ners

Budi Widiyanto, MN
Lampiran 40

Dokumentasi Kegiatan Kerja Bakti


Lampiran 41

Daftar hadir mahasiswa


Lampiran 42

Pre Planning MMK 3

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN


KELUARGA MAHASISWA PROGRAM PROFESI NERS
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
SEMARANG

RENCANA KEGIATAN MUSYAWARAH MASYARAKAT KELURAHAN 1 DAN 2

Hari/tanggal : Jum’at, 20 Mei 2022

Tempat : Kantor Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya

Waktu : 07.30 WIB - Selesai

Nama Kegiatan : Rencana Kegiatan Musyawarah Masyarakat Kelurahan 1

A. Latar Belakang
Peningkatan taraf hidup masyarakat Indonesia di berbagai bidang kehidupan
mengakibatkan pergeseran pola kehidupan masyarakat diantaranya bidang kesehatan.
Paradigma “Sehat - Sakit” saat ini telah terjadi pergeseran, antara lain: perubahan upaya
kuratif menjadi upaya preventif dan promotif, dan segi kegiatan yang pasif menunggu
masyarakat berobat ke unit-unit pelayanan kesehatan menjadi kegiatan penemuan kasus
yang bersifat aktif. Hal ini akan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada
masyarakat untuk ikut berperan dalam upaya meningkatkan kemampuan bekerja dengan
individu, keluarga dan kelompok di tatanan pelayanan kesehatan komunitas dengan
menerapakan konsep kesehatan dan keperawatan komunitas, serta sebagai salah satu
upaya menyiapkan tenaga perawat profesional dan mempunyai potensi keprawatan secara
mandiri sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai, maka mahasiswa Profesi Ners
Poltekkes Semarang 2022 melaksanakan Praktik Klinik Keperawatan Komunitas di
Wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya dengan menggunakan 3
pendekatan, yaitu pendekatan keluarga, kelompok dan masyarakat, serta secara aktif
dalam upaya peningkatan status kesehatannya.
Selain itu, selama proses belajar klinik di komunitas, mahasiswa mengidentifikasi
populasi dengan resiko tinggi dan sumber yang tersedia untuk bekerjasama dengan
komunitas dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi perubahan komunitas
dengan penerapan proses keperawatan komunitas dan pengorganisasian komunitas.
Harapan yang ada, masyarakat akan mandiri dalam upaya meningkatkan status
kesehatannya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu mengaplikasikan konsep dan teori keperawatan komunitas yang telah
diperoleh pada tahap akademik secara nyata dalam memberikan asuhan keperawatan
komunitas di Wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya
2. Tujuan Khusus
a. Melakuan pelaksanaan Asuhan Keperawatan Komunitas di Wilayah Kelurahan
Bukit Tunggal Kota Palangka Raya
b. Melakukan evaluasi Asuhan Keperawatan Komunitas di Wilayah Kelurahan
Bukit Tunggal Kota Palangka Raya
C. Plan of Action
1. Rencana Strategi
Melakukan musyawarah dengan dihadiri Kepala Lurah atau yang mewakili, Bapak,
warga, serta dosen pembimbing. Dalam musyarawah akan disepakati bersama
mengenai kegiatan yang telah dilaksanakan dan evaluasi dalam lingkungan
Kelurahannya.
2. Tindakan
Musyawarah dilakukan di Kantor Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya
3. Pengorganisasian Kelompok
a) Ketua panitia : Gusnadi
b) Bendahara : Yurni Susilawati
c) Seksi Acara :
1) Anggun Puja Fitriani
2) Yoan Agnes Theresia
3) Yayang Savita
4) Irfan Setiawan
5) Isma Azizah
6) Epa Ike Nurjanah
d) Seksi Humas :
1) Jhonatan Mei Diantama
2) Chandra Hanggara Prasetya Pribadi
3) Indra Wahyudi
4) Nindie Tresia
5) Ayu Veronicha
e) Seksi Konsumsi :
1) Meinia Preti Anjelina
2) Mega Sonia Vera
3) Adelia Falentina
4) Ceni Merti
5) Ayu Novita Sari
f) Seksi perlengkapan :
1) Sarwanto
2) Sindra
3) Julyanto
4) Lia Oktaria
5) Ribka Westinia
g) Seksi dokumentasi
1) Zulfi Anan Winaldi
2) Deany Saftuari
3) Karina Ayu Serin
4) Anggelina Natalia Deramika
4. Sasaran
Kepala Lurah atau yang mewakili, Bapak RT, warga, pembimbing klinik serta dosen
pembimbing.
5. Media
Media yang digunakan LDC Proyektor, Powerpoint dan speaker
6. Metode
Ceramah dan diskusi
7. Susunan Acara
1. Setting Waktu
No Waktu Kegiatan
1. 07.30 WIB Pembukaan
2. 07.35 WIB Pembacaan do’a
3. 07.40 WIB Sambutan oleh Ketua Kelompok
4, 07.50 WIB Sambutan oleh Kepala lurah atau yang mewakili
5. 08.00 WIB Sambutan oleh Dosen Pembimbing
6. 08.10 WIB Sambutan oleh pihak Puskesmas Kayon
Acara Inti
7. 08.25 WIB (Pemaparan hasil pengkajian, diskusi masalah dan Plant of Action, tanya
jawab)
8. 08.40 WIB Penutup
2. Setting Tempat
Tempat dilakukan di Kantor Kelurahan Bukit Tunggal dengan kursi telah yang
diatur sedemikian rupa, LCD Proyektor, power point, dan speaker yang telah
dipersiapkan sebelumnya
D. Evaluasi
d. Acara Musyawarah Masyarakat Kelurahan 1 berjalan lancar.
e. Terjadi diskusi yang interaktif antara mahasiswa dengan pihak-pihak RT dan warga.
f. Semua mahasiswa lengkap mengikuti acara, beberapa perwakilan warga juga turut
mengikuti acara.

Palangka Raya, 19 Mei 2022


Ketua Kelompok Dosen Pembimbing

Budi Widiyanto, MN
Gusnadi

Mengetahui,
Koordinator Keperawatan Kesehatan Komunitas
Prodi Profesi Ners

Budi Widiyanto, MN

Lampiran 43
Resume Kegiatan MMK 3

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN


KELUARGA MAHASISWA PROGRAM PROFESI NERS
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
SEMARANG

RESUME KEGIATAN MUSYAWARAH MASYARAKAT KELURAHAN 1 DAN 2

Hari,tanggal : Jum’at, 20 Mei 2022

Tempat : Kantor Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya

Waktu : 07.30 WIB - Selesai

Nama Kegiatan : Kegiatan Musyawarah Masyarakat Kelurahan 3

D. Acara dihadiri oleh:


1. Dosen Pembimbing : 1 orang
2. Kepala lurah atau yang mewakili : 1 orang
3. Pihak Puskesmas Kayon : 1 orang
4. Mahasiswa : 27 orang
5. Warga : 3 orang (Ketua RT dan warga)

E. Susunan Acara
1. Pembukaan
2. Pembacaan doa
3. Sambutan oleh Ketua Kelompok
4. Sambutan oleh Kepala lurah atau yang mewakili
5. Sambutan oleh pihak Puskesmas Kayon
6. Sambutan oleh Dosen Pembimbing
7. Acara Inti (Pemaparan hasil pengkajian, diskusi masalah dan Plant of Action, tanya
jawab)
8. Penutup

F. Evaluasi
4. Evaluasi Struktur
g. Kontrak waktu dengan peserta telah dilakukan sebelum acara dimulai, yaitu pada
tanggal 19 Mei 2022.
h. Musyawarah Masyarakat Kelurahan dilakukan di Kantor Kelurahan Bukit
Tunggal Kota Palangka Raya
i. Alat dan media yang digunakan, LCD Proyektor, power point, dan speaker yang
telah dipersiapkan sebelumnya
j. Sarana dan prasarana menggunakan kursi yang telah diatur sedemikian rupa sesuai
dengan protokol kesehatan covid-19
k. Diskusi berlangsung kurang lebih dua jam tiga puluh menit.
l. Mahasiswa menjalankan tugas dan kewajibannya sesuai dengan struktur
organisasi kegiatan
5. Evaluasi Proses
f. Kegiatan berlangsung lancar sesuai susunan acara
g. Warga mengikuti kegiatan dengan antusias
h. Pembawa acara membawakan acara dengan baik
i. Penyaji menyampaikan materi dengan jelas dan menarik
j. Dosen pembimbing memberikan masukan serta saran untuk mahasiswa agar lebih
baik dalam mengimplementasikan setiap program yang sudah direncanakan.

No Waktu Kegiatan

1. 07.30 WIB Pembukaan


2. 07.35 WIB Pembacaan do’a
3. 07.40 WIB Sambutan oleh Ketua Kelompok
4, 07.50 WIB Sambutan oleh Kepala lurah atau yang mewakili
5. 08.00 WIB Sambutan oleh Dosen Pembimbing
6. 08.10 WIB Sambutan oleh pihak Puskesmas Kayon
Acara Inti
7. 08.25 WIB (Pemaparan hasil pengkajian, diskusi masalah dan
Plant of Action, tanya jawab)
8. 08.40 WIB Penutup

6. Evaluasi Hasil
d. Acara Musyawarah Masyarakat Keluragan berjalan lancar meskipun terkendala
cuaca hujan dan banjir dibeberapa wilayah
e. Terjadi diskusi yang interaktif antara mahasiswa dengan pihak-pihak RT,
f. Semua mahasiswa lengkap mengikuti acara

Palangka Raya, 20 Mei 2022


Ketua Kelompok Dosen Pembimbing

Gusnadi Budi Widiyanto, MN

Mengetahui,
Koordinator Keperawatan Kesehatan Komunitas
Prodi Profesi Ners

Budi Widiyanto, MN
Lampiran 43

Dokumentasi Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai