1 dalam keadaan huruf asal نام، صام، قام نوم، صوم، قوم
2 dalam keadaan bukan huruf asal عالم، حتام، يرضاه، يخشاني، فتاه ، يرضى ه، يخشى ني، فتى ه
على ما، حتى ما
Kecuali:
Kecuali:
َيح َيى
3 Pada lima nama buka arab (‘ajam) ، كِسرى، موسى، عيسى، متى
بخارى
Kecuali:
لدى، ِب ْنها، زليخا، شبرا
ُ ، دارا
Nama ‘ajam lain tetap ditulis
dengan alif
Kecuali:
Kecuali:
6 Pada fiil ghair tsulatsi yang huruf آتى، خلّى، صلّى، اهتدى، أهدى
sebelum alifnya bukan ya
Kecuali:
Kecuali:
4 Ditinjau dari mashdar marrah السع َية، ال َع ْد َوة سعى، َعدا
dan haiat-nya
الرعْ َية
ِ َرعى
Alif pengganti nun taukid )32 :وليكو ًنا من الصاغرين (يوسف ْوليكونن
khafifah ditulis dalam bentuk alif
)15 : لنسفعً ا بالناصية (العلق ْلنسفعن
(menurut ulama Bashrah)
هللا فاعبدا
َ وال تعبد الشيطان و ْفاعبدن
1. Di tengah kalimat
1 Sesudah wawu jamak pada fi’il اذهبوا، اخرجوا، ذهبوا، خرجوا Wawu jama’ mudzakkar
(fiil madhi dan amr)
Pengecualian:
Dari kata “da’aa” yang
Alif tidak ditambahkan setelah نحن ندعو، أنتَ تدعو
mudharinya “yad’uu”
wawu yang asli pada fi’il
2 Pada akhir bait syair وأن ِج ْدهُ إذا هوا# سامحْ أخاك إذا هفاTujuannya “ithlaq” dalam
kalimat
Maafkanlah saudaramu jika
salah, dan tolonglah jika ia
terjerumus
B. Wawu Zaidah
1. Di tengah kalimat
2 Pada lafazh “ulii” dan “uluu” yang )75 : وُأولو األرحام (األنفال
mengandung makna memiliki
Orang-orang yang memiliki
hubungan kerabat itu
ٍ اَل يا
)54 : ت ألولى ال ُّنهى (طه
Terdapat tanda-tanda
kekuasaan Allah bagi orang-
orang yang berakal
2. Di akhir kalimat
1. Di awal kalimat
2 Dikurangi dari lafazh “ismu” pada بسم هللا الرحمن الرحيم Awal huruf ba biasanya
basmalah lengkap lebih Panjang sebagai
pengganti alif
Kecuali jika tidak lengkap, maka
باسمك اللهم
alif muncul kembali
2. Di tengah kalimat
2 Dibuang dari lafazh “thaahaa” , السموات، يس، طه السماوات، ياسين، طاها
“yaa siin” dll/
3 Dibuang dari beberapa huruf ثلثمائة، أولئك، لكن ثالثمائة، أوالئك، الكن
4 Dari bebera isim ‘alam (oleh إسمعيل، عثمن، سليمن، إبرهيم ، عثمان، سليمان، إبراهيم
mutaqaddimiin) إسماعيل
2. Di Akhir kalimat
1 Pada “maa” istifhamiyyah yang ، عالم ؟ حتام ؟ بمقتضام ؟، فيم ؟ ، حتى ما ؟، على ما ؟، في ما ؟
didahului huruf atau isim yang عم ؟ عن ما ؟، بمقتضا ما ؟
menjeerkan
4 Pada “ha tanbih” yang masuk هؤالء، هذه، هذا هاؤالء، هاذه، هاذا
pada isim isyarah
6 Pada “dza” yang bermakna ذلكم، ذلكما، ذلك ذالكم، ذالكما، ذالك
isyarat, dibarengi dengan lam
yang menunjukkan isyarat jauh
(ba’id)
- pada mutsanna
اللّتان، اللّذان ال التان، ال الذان
- pada jama’ muannats اللّالء، الاّل ئى ال الالئى، ال الالء
C. Wawu Mahdzufah
1 Dibuang untuk tujuan ناوس، هاون، طاوس، داود ، هاوُ ْوس، طاوُ ْوس، داوُ ْود
meringankan (takhfif) ناوُ ْوس
D. Ya Mahdzufah
E. Nun Mahdzufah
1 Dibuang dari lafazh min dan ‘an عمن، ممن، عما، مما عن من، من من، عن ما، من ما
apabila memasuki ma atau man
2 Dibuang dari in syarthiyyah, bila )23 : إمّا يبلغن عندك الكبر (اإلسراء إن ما
setelahnya ada maa zaidah
1 المصـPenulis 12 اهـSelesai/tuntas
5 أيضـJuga 16 صلعمSaw.
9 ضLemah 20 جJama’
Dalam bahasa arab ada beberapa tanda baca yang digunakan untuk penulisan. Tanda-
tanda tersebut dewasa ini pun digunakan hampir di semua bahasa, seperti fasil (koma),
nuqthah (titik), qousain (tanda kurung), dan lain-lain yang insyaa Allah akan kita bahas
beberapa dalam tulisan ini. Berikut adalah beberapa tanda baca dalam literasi arab.
1. الفاصلة (al-fasilah) atau koma (،). Penggunaan tanda koma adalah ketika ada dua ide
dalam satu kalimat. Contohnya adalah وعلي كريم،محمد جميل. Perhatikan setelah kata
jamiil, maka akan ditemukan tanda koma.
2. الفاص>>لة المنقوطة (al-faasilah al-manquthah) atau titik koma ( )؛tanda ini digunakan
ketika ada dua kalimat (ide), kalimat pertama menjadi sebuah pernyataan dan kalimat
setelah tanda titik koma menjadi sebab dari pernyataan pertama. Contohnya adalah
أتيت إلى مصر ؛ ألدرس اللغة العربية. Yang artinya saya datang ke mesir ; karena saya ingin
belajar bahasa arab. Bila diperhatikan setelah kata mesir maka akan ada tanda titik
koma yang menandakan kalimat setelahnya adalah sebab/alasan pada kalimat
pertama.
3. النقطة (an-nuqthah) atau titik (.) digunakan di akhir kalimat, contohnya seperti contoh-
contoh sebelumnya, setiap akhir kalimat selalu diakhiri dengan titik.
4. عالمة اإلستفهام (‘alamatul istifham) atau tanda tanya ( )؟adalah tanda yang digunakan
setelah kalimat tanya, seperti هل أنت مسلم؟ (apakah kamu muslim?).
5. عالمة التعجب (‘alamatut ta’ajjub) atau tanda seru (!) adalah tanda yang digunakan di
akhir kalimat takjub atau perintah. Contohnya adalah !( م>>ا أجم>>ل اللغ>>ة العربيةbetapa
indahnya bahasa arab ini!) dan !أسرع (cepatlah!).
6. النقطت>>ان الرأس>>يتان (an-nuqthataan ar-ra’siyatan) atau tanda titk dua (:) tanda ini
digunakan pada kalimat pembagian atau perkataan seseorang. Contohnya adalah قال
اس>>م وفع>>ل وح>>رف: الكلم>>ة ثالث>>ة أقس>>ام:المعلم. (guru berkata: perkataan terbagi menjadi tiga
macam: kata benda, kata kerja, dan huruf/kata pembantu).
7. عالم>>ة الح>>ذف (‘alamatul hadzf) atau tanda “penghapus” (… )إلخadalah tanda yang
digunakan pada akhir kalimat yang tidak utuh. Ada sebagian yang dihapus, yaitu
bagian setelah tanda itu. Contohnya adalah “علموا أوالدكم السباحة…إلخ:”قال عمر بن الخطاب
(umar bin khattab berkata: “ajarilah anak-anakmu berenang…dst”). Kalau
diperhatikan contoh diatas, maka di akhir kalimah ada tiga titik yang berjejeran. Itulah
yang dinamakan tanda penghapus, artinya sebetulnya kalimat tersebut masih panjang,
namun karena kebutuhan penulis yang hanya ingin menerangkan tentang sebagiannya
maka sebagian yang lain di hapus.
8. ‘( عالم>>ة التنص>>يصalamatut tanshish) atau tanda petik dua (“…”) adalah tanda yang
digunakan untuk mengutip perkataan seseorang dan kutipannya tidak diubah sedikit
pun. Contohnya adalah “علموا أوالدكم السباحة…إلخ:( ”قال عمر بن الخطابumar bin khattab
berkata: “ajarilah anak-anakmu berenang…dst”). Contoh yang sama dengan point ke
tujuh namun yang perlu diperhatikan di sini adalah pengutipan perkataan
seseorangnya.
9. القوسان المعكوفان (al-qousan al-ma’kufan) atau kurung kurawal ({…}). Kurung kurawal
ini digunakan ketika kita memetik ayat Al-Qur’an untuk membedakan antara kalimat
yg lain dengan Al-Qur’an. Contoh, } {ق>ل ه>و هللا أح>د: ق>ال هللا تع>الىartinya: katakanlah!
Allah itu maha esa. Perhatikan pada bagian ayat Al-Qur’annya, maka akan terlihat
bahwa ayat itu diapit oleh kurung kurawal.
10. ( الشرطتان والشرطةasy-syarthotan wa asy-syartoh) adalah tanda strip dua dan strip satu
(-…-) dan (-). Tanda ini digunakan untuk mengapit kalimat-kalimat yang sudah
masyhur atau diketahui. Seperti pada kata صلى هللا عليه وسلم- أو محمد-عز وجل- هللا- Allah -
subhanahu wata’ala- dan Muhammad -shollallahualaihi wasallam-. Namun tanda strip
satu dalam bahasa arab digunakan untuk memisahkan antara huruf dan kalimat dalam
daftar urutan. Seperti 1- Muhammad, 2- Ali, dst.
11. القوسان (Al-qousaan) atau tanda kurung (()). Tanda ini digunakan untuk menjelaskan
kalimat-yang perlu diterangkan. Contohnya )ما لكك تكأكأتم (إجتمعتم, berdasarkan contoh
di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kata taka’ka’a bermakna ijtama’a.
Berikut dibawah ini adalah daftar tanda – tanda baca dan terjemahannya ke dalam bahasa
Arab yaitu:
Tanda-tanda baca di atas tidaklah digunakan kecuali pada tempatnya, karena tujuan
dari adanya tanda baca adalah untuk mempermudah pembaca memahami sebuah tulisan.
Selain itu juga, tanda baca menjadi acuan bersama dalam sebuah bahasa untuk
menyimpulkan makna dari sebuah kalimat.