Anda di halaman 1dari 3

Ringkasan Kaidah Pelajaran Kesebelas

Pada pelajaran ini penulis kitab durusullughoh Syeikh Abdur Rohim –


hafidzhohullah- memberikan banyak contoh kalimat yang menggunakan
dhomir muttashil untuk kata ganti orang pertama (‫ )أنا‬yang bersambung
dengan isim.

Contohnya adalah seperti yang penulis –hafidzhohullah- sampaikan


dalam kalimat cerita diawal pelajaran kesebelas ini.

‫بَييِت‬

.‫ فيه حديقة صغرية‬.‫ بييت مجيل‬.‫ بييت أمام املسجد‬.‫هذا بييت‬

.‫ ه ذا س ريري و ه ذا كرس ّي و ه ذا مكت يب‬.‫ فيه ا ناف ذة كب رية و مروح ة مجيل ة‬.‫ه ذه غرف يت‬
.‫ و حقيبيت حتت املكتب‬.‫ساعيت و قلمي و كتايب على املكتب‬

Kalau kita perhatikan susunan kalimat diatas, kita dapat melihat bahwa
dhomir muttashil yang banyak penulis –rohimahullah- gunakan adalah
dhomir mutakallim kata ganti orang pertama (‫ )أنا‬yaitu (‫)ي‬.

Contoh :

Rumahku ٌ ‫ َب‬: ‫َبيتِي‬


: ‫ ي‬+ ‫يت‬

Kamarku : ‫ ي‬+ ٌ‫ ُغرفَة‬: ‫ُغرفَتِي‬

Ranjangku : ‫ ي‬+ ‫ َس ِر ٌير‬: ‫يري‬


ِ ‫َس ِر‬

Kursiku : ‫ ي‬+ ‫رسي‬ ِ ‫ُك‬


ٌّ ‫ ُك‬: ‫رس ِّي‬

Mejaku ٌ َ‫ َمكت‬: ‫َمكتَبِي‬


:‫ي‬+‫ب‬

: ‫ ي‬+ ٌ‫ساعة‬ ِ ‫س‬


Jamku َ : ‫اعتي‬
َ َ
1
Pulpenku : ‫ ي‬+ ‫ َقلَ ٌم‬: ‫َقلَ ِمي‬

Bukuku ٌ َ‫ ِكت‬: ‫ِكتَابِي‬


: ‫ ي‬+ ‫اب‬

Tasku : ‫ي‬ + ٌ‫ َح ِق َيبة‬: ‫َح ِق َيبتِي‬

Dalam pelajaran kesebelas ini penulis –rohimahullah juga memberikan


kepada kita contoh penggunaan dhomir (ُ‫ )ه‬dan (‫ )ها‬jika bersambung
dengan huruf (‫)فِي‬. Hal ini mengandung 2 faidah :

1. kita akan dapatkan dhomir (ُ‫ )ه‬harokatnya berubah menjadi kasroh (


‫ ) ِه‬lantaran mengikuti harokat sebelumnya yang juga kasroh.
2. kita dapat mengetahui bahwa dhomir muttashil yang bersambung
dengan isim dan huruf memiliki bentuk yang sama.

Contoh :

ِ ِ‫ف‬
.‫يه َح ِام ٌد‬ ِ ‫من يِف هذا الب‬
‫يت ؟‬َ َ
“Siapa di dalam rumah ini? Di dalamnya Hamid.”

Kita perhatikan kata (‫)فِي ِه‬, harokat (ُ‫ )ه‬berubah menjadi kasroh.

Hal ini berbeda dengan dhomir (‫)ها‬, dia tidak akan berubah harokatnya
dikarenakan huruf akhirnya adalah alif, dan alif adalah huruf yang tidak
dapat menerima harokat.

Contoh :

.‫َماذَا يِف احلَِقيبَ ِة ؟ فِ َيها كِتَايِب َو َقلَ ِمي َو َدفرَتِ ي‬

“Apa yang di dalam tas? Di dalamnya buku, pulpen dan buku tulis.”

Faidah terakhir yang kita dapatkan dalam pelajaran kesebelas ini adalah
belajar penggunaan kata ( ُّ‫ )َأ َحبَّ –ي ُِحب‬yang artinya “mencintai”.

kata ( ُّ‫ )َأ َحبَّ –يُ ِحب‬merupaka sebuah fi’il (kata kerja) yang dapat berubah-
ubah bentuknya sesuai dengan pelakunya. Insyaallah kita akan
mempelajarinya nanti pada jilid yang kedua.

2
Dalam pelajaran kesebelas ini pelaku yang digunakan untuk kata kerja (
ُّ‫ )َأ َحبَّ –ي ُِحب‬adalah pelaku orang pertama (saya), sehingga bentuk yang
digunakan adalah ( ُّ‫“ )ُأ ِحب‬Uhibbu”, artinya “Saya Mencintai” dalam
bentuk Fi’il Mudhori’ (Kata kerja yang berlangsung secara terus
menerus).

Contoh kalimat penggunaan fi’il ( ُّ‫ )ُأ ِحب‬:

‫ب أيِب َو ُِّأمي‬ ِ
ُّ ‫ُأح‬
“Aku mencintai Ayah dan Ibuku”

ِ ‫ب‬
‫أخي َو ُأخيِت‬ ِ
ُّ ‫ُأح‬
“Aku mencintai saudara lelaki dan perempuanku”

‫وجيِت‬ ِ ُّ ‫ُأح‬ِ
َ ‫ب َولَدي َو َز‬
“Aku mencintai anakku dan istriku”

ِ ‫ب اهلل و رسولَه –صلَّى اهلل ع‬


‫ليه َو َسلَّ َم‬ ِ
َ ُ َ ُ ُ َ َ َ ُّ ‫ُأح‬
“Aku mencintai Allah dan Rasul-Nya –solallahu alaihi wasallam-.

َ‫العَربِيَّة‬ ِ
َ َ‫ب اللُغَة‬
ُّ ‫ُأح‬
“Aku mencintai bahasa Arab.”

Keterangan :

Jika kita perhatikan kata (َ‫)اهلل‬, (‫ول‬ َ dan (َ‫ )اللُّغَ ة‬kita akan dapati kesemua
َ ‫)ر ُس‬
harokat akhirnya adalah “fathah”. Hal itu disebabkan karena kedudukan
kata tersebut dalam kalimat sebagai objek (Maf’ul bihi). Dan dalam
bahasa Arab keadaan dalam kalimat sebagai objek ditandai dengan
harokat fathah di akhirnya (insyaallah akan dibahas secara mendetail
pada jilid 2 dari buku ini).

Demikianlah faidah ringkasan kaidah yang bisa penulis sampaikan,


semoga bisa bermanfaat wa barokallahu fiikum.

Anda mungkin juga menyukai