Anda di halaman 1dari 8

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Jurnal Online Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

PENGUKURAN KEPADATAN BAKTERI Vibrio harveyi SECARA CEPAT


DENGAN MENGGUNAKAN SPECTROFOTOMETER

MEASUREMENT STANDARD OF POPULATION DENSITY OF Vibrio harveyi


USING METHODS OF PLATE COUNT (TPC) AND SPECTROPHOTOMETER

Diterima tanggal 06 Februari 2019, Disetujui tanggal 30 Maret 2019

Seniati, Marbiah dan Andi Irham


Jurusan Budidaya Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
Emal : seniati.pasca@gmail.com

ABSTRAK

Bakteri Vibrio harveyi adalah salah satu jenis bakteri yang sering digunakan
sebagai bahan praktikum maupun bahan penelitian di Laboratorium Kesehatan Ikan,
Jurusan Budidaya Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep. Penggunaan
bakteri V. harveyi biasanya dalam kepadatan tertentu sesuai dengan kebutuhan.
Untuk menentukan kepadatan bakteri V. harveyi dapat menggunakan metode Total
Plate Count (TPC). Metode ini membutuhkan waktu minimal 24 jam untuk dapat
menentukan kepadatan bakteri, sehingga metode ini dianggap kurang efektif
digunakan untuk kebutuhan waktu yang lebih cepat. Untuk itu perlu melakukan
pengembangan metode yang lebih cepat dan akurat dengan menggunakan
spektrofotometer untuk melihat tingkat kekeruhan (Optical Density) yang terbaca
melalui nilai absorbansi yang dihasilkan. Penelitian dilakukan di Laboratorium
Kesehatan Ikan selama kurang lebih 3 bulan dengan menggunakan V. harveyi sebagai
sampel uji yang bersumber dari BBRBAP Maros. Populasi bakteri V. harveyi dihitung
dengan metode TPC dan dalam waktu yang bersamaan juga dilakukan pengukuran
OD dengan menggunakan spectrofotometer panjang gelombang 620 nm. Untuk
mendapatkan nilai akurasi tinggi maka kegiatan yang sama dilakukan sebanyak tiga
kali ulangan. Hasil analisis regresi dari nilai TPC dengan nilai OD menunjukkan pola
linier, hal ini menunjukkan ada hubungan korelasi antara nilai OD dengan kepadatan
bakteri. Semakin tinggi kepadatan bakteri maka nila OD juga semakin tinggi.
Hubungan kedua parameter tersebut mempunyai persamaan y = 6,2818x + 1,7026
dengan nilai korelasi (r) = 0,9506. Artinya bahwa, setiap peningkatan nilai absorbansi
(OD) akan diikuti oleh meningkatnya jumlah bakteri. Perhitungan populasi bakteri V.
harveyi dapat dilakukan dengan meregresikan nilai OD dan jumlah bakteri kedalam
persamaan garis kurva standar y = = ax + b, dimana y = jumlah kepadatan bakteri, dan
x = besarnya nilai OD..

Kata kunci : Standard, TPC, Spectrofotometer, Vibrio harveyiii, OD.

ABSTRACT

Use of bacteria V. harveyi in laboratory experiments usually in certain density


based on the needs. In order to determine density of bacteria, it can be used TPC
method. This method takes at least 24 h to determine the density of bacteria, so that
this method is considered ineffective in rush and urgent activities. Therefore, it is
necessary to develop faster and accurate methods using spectrophotometer to
determine absorbent density (absorbance) of each serial of bacterial dilution. The
research has carried out in Fish Health Laboratory of Pangkep State Polytechnic of

12
Seniati., dkk. Pengukuran Kepadatan Bakteri Vibrio Harveyi Secara Cepat dengan
Menggunakan Spectrofotometer

Agriculture for 3 months using V. harveyi as tested bacteria collected from BBRBAP
Maros. Population of bacteria was counted by method of Total Plate Count (TPC) and
in the same time absorbent density of bacteria was measured using spectrophotometer
at 620 nm. In order to gain accurate data, the measurement was done twice. Results of
TPC measurement were compared with results of absorbent density measurement by
spectrophotometer.

Kata kunci : Standard, Spectrofotometer, Vibrio harveyi, Optical dencity.

PENDAHULUAN Kajian penyakit vibriosis semakin


Bakteri Vibrio merupakan salah satu sering dilakukan sehingga keberadaan
bakteri yang sangat familiar khususnya bakteri ini sangat mudah ditemukan di
dalam lingkup budidaya perikanan, laboratorium khususnya laboratorium
dimana bakteri ini merupakan salah satu mikrobiologi dan laboratorium kesehatan
penyebab penyakit yang dapat ikan. Intensitas penggunaan bakteri ini
menimbulkan kematian massal pada sangat tinggi, oleh karenanya stok biakan
budidaya udang (Feliatra, dkk., 2011). bakterinya senantiasa harus ada di
Penyerangannya sangat cepat sehingga laboratorium. Selain itu, laboratorium
terkadang petani belum sempat juga sebaiknya dapat menyediakan vibrio
mengambil tindakan penggendalian, dengan kepadatan sesuai kebutuhan
organisme budidaya telah mengalami pendidikan maupun penelitian dalam
kematian dalam prosentasi yang cukup waktu yang singkat dan tepat. Metode
tinggi. yang sering digunakan selama ini adalah
Kasus penyakit vibriosis banyak metode Mack Farland yaitu suatu larutan
terjadi di berbagai daerah, dan dengan deretan tingkat kekeruhan yang
penyebarannya sudah sangat luas, berbeda yang digunakan sebagai standar
sehingga banyak peneliti yang berupaya kepadatan populasi 101 hinggga
10
mengkaji lebih jauh sifat dan karakteristik kepadatan 10 . Metode ini sangat
dari Vibrio untuk dapat menemukan teknik sederhana dan setidaknya dapat
atau cara pengendalian dengan cepat membantu dalam kondisi yang
dan tepat. Nasmia (2007) mendesak, namun memiliki kekurangan
mengemukakan bahwa Vibrio sp yaitu warna larutan terkadang berbeda
menyebabkan mortalitas sebesar 90 % dengan warna bakteri yang ditumbuhkan
pada larva udang windu, menyebabkan pada media cair sehingga sering
kematian sampai 100% pada larva udang membingungkan laboran dalam
windu (Penaeus monodon) di hatchery menentukan kepadatan populasi. Metode
(Manefield et.al, 2000). Sedangkan lain yang biasa digunakan adalah Total
Mariyono, dkk. (2002) dalam melakukan Plate Count (TPC). Metode ini
uji terhadap tingkat mortalitas larva udang menghasilkan data yang cukup akurat,
windu (zoea) meyimpulkan bahwa V. namun waktu penyajiannya cukup lama
harveyi dapat menyebabkan kematian yaitu sekitar 24 jam, sehingga terkadang
sebesar 100% dengan konsentrasi dalam suatu penelitian yang
bakteri 107, 106, 105 CFU/mL dan terjadi membutuhkan data kepadatan bakteri
kematian sebesar 96% pada konsentrasi dalam waktu singkat, maka hal ini akan
bakteri 104, 103 CFU/mL yang dilakukan menjadi suatu kendala. Oleh karena itu,
selama 24 jam perendaman. Bakteri V. dianggap perlu melakukan penelitian di
vulnificus dapat menjadi patogen pada laboratorium terkait pengembangan
ikan sidat dan manusia apabila bersifat metode perhitungan populasi bakteri
indol negatif dan serologik homogen khususnya bakteri V. harveyi yang
sedangkan pathogen pada manusia waktunya lebih cepat dan hasilnya akurat
apabila bersifat indol positif (Desrina, yaitu dengan menggunakan
2006). spectrofotometer.

13
Agrokompleks, Volume 19, Nomor 2, Juni 2019 ISSN : 1412-811X

RUMUSAN MASALAH Kegiatan Penelitian


Perhitungan kepadatan populasi Persiapan bakteri V. harveyi
bakteri V. harveyi selama ini
menggunakan metode TPC, V. harveyi dikulutr pada media plate
membutuhkan waktu sekitar 24-48 jam, selama 24 jam, selanjutnya dipanen
sehingga apabila dibutuhkan data sebanyak 1 ose dimasukkan ke dalam 10
kepadatan populasinya dalam waktu ml larutan fisiologis, divortex hingga
cepat untuk kepentingan praktikum homogen. Dilakukan seri pengenceran
ataupun penelitian, maka hal ini akan hingga 10 kali. Masing-masing seri
menjadi suatu masalah. Oleh karena itu, pengenceran dikultur pada media plate
dianggap perlu melakukan (duplo) untuk menghitung populasi bakteri
pengembangan metode pengukuran di setiap pengenceran. Dalam waktu
populasi bakteri V. harveyi yang lebih yang sama juga dilakukan perhitungan
cepat dan akurat dengan menggunakan absorban dari setiap seri pengenceran.
spectrofotometer.
Perhitungan dengan Total Plate Count
TUJUAN PENELITIAN (TPC)
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan 1. Menyiapkan alat dan bahan yang
untuk mendapatkan kurva standar dan digunakan.
persaman regresi dari nilai TPC dan nilai 2. Mengencerkan media PCA dalam air
OD yang dapat dijadikan sebagai dasar mendidih.
dalam menghitung kepadatan bakteri V. 3. Mendinginkan agar antara 5-10
harveyi dengan menggunakan menit.
spectrofotometer. Manfaat yang 4. Menuangkan agar ke cawan petri
diharapkan dari penelitian ini adalah dan biarkan membeku.
perhitungan populasi bakteri V. harveyi 5. Menyiapkan 10 tabung reaksi dan
menjadi lebih cepat dan lebih akurat. beri kode 1 -10.
Pelaksanaan praktikum ataupun 6. Tabung 1 diisi dengan TSB + biakan
penelitian dapat berjalan dengan normal murni V. harveyii dan tabung 2-10
sesuai dengan target waktu yang masing-masing diisi dengan 9 ml
ditetapkan. media TSB
7. Sebanyak 1 ml dari tabung 1
METODE PENELITIAN dipindahkan ke tabung ke-2, lalu
Lokasi Penelitian dan lama Penelitian dihomogenkan.
8. Sebanyak 1 ml dari tabung 2
Penelitian ini berlangsung selama dipindahkan ke tabung ke-3, lalu
kurang lebih 6 bulan yang dilaksanakan dihomogenkan.
di Laboratorium Kesehatan Ikan dan 9. Kegiatan yang sama dilakukan
Laboratorium Basah Jurusan Budidaya hingga mencapai tabung ke-10.
Perikanan Politeknik Pertanian Negeri 10. Masing-masing 0,1 ml di ambil dari
Pangkep. tabung 1-10 kemudian dikultur pada
masing-masing media plate yang
Bahan Dan Alat Penelitian berbeda.
11. Cawan petri di beri label sesuai
Bakteri V. harveyi sebagai bakteri uji
pengencerannya dan direkatkan
bersumber dari BBBAP Maros, media
dengan para filem.
TSA sebagai media tumbuh, larutan
12. Inkubasi selama 18-24 jam
fisiologis sebagai larutan pengencer,
13. Setelah diinkubasi lakukan
alkohol untuk sterilisasi, akuades sebagai
pengamatan. Menghitung cawan
pelarut media dll. Peralatan yang
yang tumbuh bakteri 30-300 saja.
dibutuhkan adalah inkubator, oven,
14. Membersikan dan membereskan alat
autoclove, vortex mixer, laminar air flow
dan bahan yang digunakan
dan peralatan penunjang untuk inokulasi.
14
Seniati., dkk. Pengukuran Kepadatan Bakteri Vibrio Harveyi Secara Cepat dengan
Menggunakan Spectrofotometer

Populasi V. harveyi dari setiap Pengumpulan data


pengenceran dihitung dengan metode Untuk mendapatkan data yang akurat
TPC. Rumus menghitung populasi maka pengambilan data dilakukan tiga
bakteri menggunakan SNI-01-2332-2006. siklus.Siklus pertama adalah pengambilan
Pengukuran menggunakan metode data perhitungan TPC dan absorban dari
spectrophotometer 10 seri pengenceran. siklus kedua dan
a) Menyiapkan semua alat dan ketiga adalah meengulangi kembali
bahan yang akan digunakan. kegiatan perhitungan TPC dan absorban
b) Memastikan alat dalam kondisi dari 10 seri pengenceran.
baik, nyalakan mesin dengan
menekan tombol ‘power’ di bagian Analisis Data
belakang mesin. Data dianalaisis menggunakan exel
c) Menekan tombol A/T/C, pilih dengan membuat kurva standar dari nilai
absorbance (A). TPC dengan nilai OD dari setiap
d) Membersihkan cuvet dengan pengenceran, sehingga lahir suatu
aquades, keringkan dengan tisu. persamaan regresi dan nilai koofisien
e) Mengukur absorbansi blanko untuk melihat tingkat kepercayaan dari
dengan memasukkan larutan data yang ada.
blanko (TSB) ke dalam cuvet
(volume minimal hingga ¾ dari HASIL DAN PEMBAHASAN
tinggi cuvet). Bersihkan bagian Perhitungan Populasi Bakteri V.
luar cuvet yang transparan harveyi dengan Metode TPC
menggunakan tissue. Metode TPC merupakan analisis untuk
f) Memasukkan cuvet ke dalam cell menguji jumlah mikroba dengan
holder pada sample chamber. menggunakan metode pengenceran dan
Cuvet harus diletakkan hingga metode cawan tuang. Metode ini
sampai dasar cell. Tutup sample dilakukan dengan mengencerkan sumber
chamber. isolate yang telah diketahui beratnya ke
g) Tekan tombol ABS 100%T untuk dalam 9 ml larutan garam fisiologis,
mengatur blanko pada konsentrasi larutan yang digunakan sekitar 1 ml
0 suspense ke dalam cawan petri steril,
h) Pilih panjang gelombang yang dilanjutkan dengan menuangkan media
akan digunakan untuk mengukur penyubur (nutrient agar), NA / media
sampel 550-600 nm. penyubur merupakan nutrisi untuk
i) Mebersikan cuvet dan menyiapkan makanan mikroba.
sampel yang akan diukur (seri Perhitungan kepadatan populasi V.
pengenceran dari metode TPC), harveyi dengan menggunakan metode
pastikan sampel homogen TPC dilakukan secara duplo.
sebelum memasukkan ke dalam Perhitungan TPC berdasarkan lempeng
cuvet. total, merupakan cara yang paling umum
j) Memasukkan sampel ke dalam digunakan untuk menentukan jumlah
cuvet hingga volume minimal ¾ mikroba yang masih hidup, berdasarkan
dari tinggi cuvet. Pastikan bagian jumlah koloni yang tumbuh. Metode ini
luar cuvet besih. Memasukkan diawali dengan pengenceran sampel
cuvet ke dalam cell holder, tutup secara seri, dengan kelipatan 1 : 10.
sample chamber. Masing-masing suspensi pengenceran
k) Membaca absorbansi-nya lalu ditanam dengan metode tuang (pour
mencatat datanya setelah selesai plate) atau sebar (spread plate). Bakteri
ambil kuvet dan membersihkan akan bereproduksi pada medium agar
semua alat dan bahan yang dan membentuk koloni setelah 18-24 jam
digunakan. masa inkubasi (Arifanto, 2008). Hasil
perhitungan dari setiap seri pengenceran
bakteri dapat dilihat pada tabel 1 berikut:

15
Agrokompleks, Volume 19, Nomor 2, Juni 2019 ISSN : 1412-811X

Tabel 1. Rata-rata kepadatan V. harveyi dari setiap seri pengenceran yang


dinayatakan dalam sell/ml
No. Seri pengenceran Rata-rata kepadatan V. harveyi
(sell/mL)
1 10-0 1,7 x 1010
2 10-1 2,3 x 109
3 10-2 1.5 x 108
4 10-3 7,4 x 107
5 10-4 6,7 x 106
6 10-5 5.8 x 105
7 10-6 1,6 x 104
8 10-7 3,9 x 103
9 10-8 5,3 x 102
10 10-9 2,6 x 101

Data pada tabel menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri). Oleh karena itu
seri pengenceran berbanding terbalik jumlah populasi bakteri yang ada dalam
dengan kepadatan bakteri V. harveyi. sampel diduga tinggi maka contoh harus
Semakin tinggi seri pengenceran maka diencerkan sampai diperoleh tingkat
hasil perhitungan kepadatan bakteri pengenceran yang lebih tinggi sehingga
semakin kecil. Hal ini disebabkan karena nilai maksimum dapat dihitung. Metoda
kandungan sel bakteri yang terlarut pengenceran yang paling mudah dengan
semakin encer atau semakin berkurang. melakukan pengenceran 10 kali lipat
Pengenceran sel dapat membantu dengan menggunakan 3 atau 5 tabung
untuk memperoleh perhitungan jumlah pengenceran sekaligus (Fardiaz dan
mikroorganisme yang benar. Namun Srikandi, 1992). Beberapa cara
pengenceran yang terlalu tinggi akan penghitungan jumlah mikrobia yaitu cara
menghasilkan lempengan agar dengan penghitungan pada lempeng pembiakan,
jumlah koloni yang umumnya relatif cara menghitung langsung (metode kaca
rendah (Hadioetomo, 1996). Pada objek), metode ukur kekeruhan, metode
metode perhitungan cawan dilakukan turbidimetri dan nefelometri serta dengan
pengenceran yang bertingkat yang jumlah perkiraan terdekat (JPT). Cara
bertujuan untuk membentuk konsentrasi penghitungan pada lempeng pembiakan
dari suatu suspensi bakteri. Sampel yang disebut juga metode penghitungan bakteri
telah di encerkan ini dituang ke dalam hidup atau metode penghitungan koloni.
cawan baru kemudian di tuang ke Penghitungan koloni dilakukan
mediumnya (metode tuang). Selanjutnya penyimpanan pada suhu yang sesuai.
diinkubasi selama 24- 48 jam, amati Oleh karena itu, suatu bakteri dapat
koloni yang tumbuh dan koloni yanng tumbuh menjadi satu koloni yang
diamati hanyalah koloni yang berjumlah terhitung mewakili jumlah bakteri hidup
30- 300 koloni (Gobel, 2008). yang terdapat dalam tiap volum
Tingkat pengenceran yang diperlukan pengenceran yang digunakan.
didasarkan pada pendugaan populasi
bakteri yang ada dalam sampel. Hasil Pengukuran Optical Density (OD)
yang baik adalah jika pada pengenceran Menggunakan spectrophotometer
yang lebih rendah sampel yang diduga
lebih banyak menunjukkan hasil uji positif Pengukuran OD menggunakan
(adanya pertumbuhan bakteri) dan pada Spektorofotmeter dengan melihat nilai
pengenceran lebih tinggi contoh yang absorbansinya. Kerja spektrofotometer
diduga lebih sedikit menunjukkan hasil uji yakni dengan cara melewatkan cahaya
negatif (tidak ada atau kurang dengan panjang gelombang tertentu
16
Seniati., dkk. Pengukuran Kepadatan Bakteri Vibrio Harveyi Secara Cepat dengan
Menggunakan Spectrofotometer

sesuai jenis atom pada suatu obyek kaca pengenceran dimulai dari larutan stok
yang disebuit kuvet. Sebagian cahaya hingga pengenceran yang ke 9. Kegiatan
akan diserap dan sisanya akan pengukuran absorban dari kultur biakan
dilewatkan. Nilai absorbansi dari cahaya bakteri V. harveyi dilakukan dua kali
yang dilewatkan sebanding dengan pengulangan. Kegiatan ulangan
konsentrasi larutan OD dalam kuvet. dilakukan di lain waktu dengan
Aplikasi absorbansi ini digunakan untuk mengulangi kembali semua deretan
menganalisa kandungan bahan tertentu. kegiatan yaitu persiapan bakteri,
Absorbansi larutan bakteri V. harveyi membuat seri pengenceran, perhitungan
yang diukur dengan spectrofotometer dengan TPC dan pengukuran absorban
menggunakan panjang gelombang 620 dengan spectrotfotometer dengan
nm dengan larutan standar ddH2O harapan bahwa data rata-rata TPC dan
menunjukkan bahwa semakin tinggi seri absorban yang dihasilkan lebih akurat.
pengenceran maka semakin rendah nilai Data hasil pengukuran absorban dari
absorbansinya. Pengukuran seri larutan V. harveyi dapat dilihat pada tabel
2 berikut:

Tabel 2. Nilai absorbansi larutan V. harveyi dengan menggunakan panjang


gelombang 620 nm.
No Seri pengenceran Nilai rata-rata absorbansi density
. dengan panjang gelombang 620 nm
1 10-0 1,470
2 10-1 1,399
-2
3 10 1,102
4 10-3 0,828
5 10-4 0,570
-5
6 10 0,392
7 10-6 0,265
8 10-7 0,187
9 10-8 0,111
-9
10 10 0,079

Keuntungan utama metode ditransmisikan menembus medium (Widi,


spektrofotometer adalah bahwa metode 2012).
ini memberikan cara sederhana untuk Dalam penelitian ini, absorban dari
menetapkan kuantitas zat yang sangat setiap seri pengenceran V. harveyi
kecil. Selain itu, hasil yang diperoleh terdeteksi dengan baik, interval kenaikan
cukup akurat, dimana angka yang terbaca absorban juga tidak berbeda nyata yakni
langsung dicatat oleh detector dan setiap kenaikan seri pengenceran maka
tercetak dalam bentuk angka digital interval nilai penurunan absorban berkisar
ataupun grafik yang sudah diregresikan ± 0,034 - 0,331 atau dengan kata lain
Demikian halnya dengan bakteri, bahwa pengenceran terendah ke
kepadatan populasi akan terbaca pengenceran setingkat lebih tinggi
berdasarkan kekeruhannya, Mikroba mengalami interval penurunan absorban
dalam suatu bahan cair dapat dideteksi ± 0,331 dan pengenceran tertinggi
berdasarkan kekeruhannya. dengan setingkat ke bawah mengalami
Pertumbuhan sel bakteri didalam suatu penurunan absorban ± 0,034.
medium cair akan meningkatkan
kekeruhan media, yang akan Kurva Standar
mempengaruhi jumlah sinar yang dapat Setiap bakteri memiliki kurva standar
pertumbuhan yang berbeda-beda.

17
Agrokompleks, Volume 19, Nomor 2, Juni 2019 ISSN : 1412-811X

Metode perhitungan jumlah sel yang Berdasarkan data pada tabel 1 dan
digunakan dalam pembuatan kurva tabel 2 kemudian dibuatkan kurva
standar pada penelitian ini, adalah standar. Kurva standar merupakan suatu
dengan menggunakan metode TPC, dan kurva untuk menghitung jumlah sel
yang kedua dengan menggunakan bakteri secara tidak langsung, yaitu
spektrofotometer panjang gelombang dengan meregresikan nilai OD dan jumlah
yang digunakan adalah 620 nm untuk bakteri kedalam persamaan garis kurva
melihat tingkat kekeruhan yang terbaca standar y = ax + b, dimana y = jumlah
melalui nilai absorbansi yang dihasilkan. koloni, dan x = besarnya nilai OD. Kurva
Menurut Febriyansari (2008), panjang standar dan persamaan dari data TPC
gelombang 600-625 digunakan untuk dan OD dapat dilihat pada gambar 1
melihat tingkat kekeruhan untuk larutan berikut ini:
yang berwarna kuning sampai coklat.

Gambar 1. Kurva Standar Pertumbuhan bakteri V. harveyi

Hasil analisis regresi menunjukkan kultur dan waktu yang dibutuhkan cukup
bahwa, ada hubungan korelasi antara singkat sehingga memudahkan dalam
nilai OD dengan jumlah koloni atau kegiatan praktikum mahasiswa maupun
mempunyai pola linier. Semakin tinggi penelitian. Metode pengukuran populasi
kepadatan bakteri maka nilai OD juga bakteri V. harveyi dengan melihat OD
semakin tinggi. Hubungan kedua merupakan metode praktis digunakan di
parameter tersebut mempunyai laboratorium.
persamaan y = 6,2818x + 1,7026 dengan
nilai korelasi (r) = 0,9506. Artinya KESIMPULAN
bahwa, setiap peningkatan nilai Hasil analisis regresi dari nilai TPC
absorbansi (OD) diikuti oleh dengan nilai OD menunjukkan pola linier,
meningkatnya jumlah bakteri. Nilai hal ini berarti bahwa ada hubungan
korelasi yang mendekati angka 1 korelasi antara nilai OD dengan jumlah
menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan koloni. Hubungan kedua parameter
pada kurva standar dan persamaan tersebut mempunyai persamaan y =
mendekati sempurna. Berdasarkan 6,2818x + 1,7026 dengan nilai korelasi (r)
persamaan tersebut, maka kepadatan = 0,9506. Nilai korelasi yang mendekati
bakteri V. harveyi dapat diketahui angka 1 menunjukkan bahwa tingkat
dengan menggunakan persamaan diatas kepercayaan pada kurva standar dan
setelah dilakukan pengukuran OD. persamaan mendekati sempurna.
Beberapa kelebihan dari perhitungan Perhitungan populasi bakteri V.
kepadatan bakteri V. harveyi dengan harveyi dapat dilakukan dengan
menggunakan persamaan diatas, meregresikan nilai OD dan jumlah bakteri
diantaranya adalah penghematan media kedalam persamaan garis kurva standar y

18
Seniati., dkk. Pengukuran Kepadatan Bakteri Vibrio Harveyi Secara Cepat dengan
Menggunakan Spectrofotometer

Sinta, S.N. 2012. Praktikum Mikrobiologi


= 6,2818x + 1,7026, dimana y = jumlah Dasar. Trans Info Media,
kepadatan bakteri, dan x = besarnya nilai Jakarta.
OD. Widi, I.K. 2012. Perhitungan Bakteri.
Metode pengukuran kepadatan Program Studi Budidaya
populasi bakteri V. harveyi dengan Perairan Fakultas Pertanian
menggunakan spectrofotometer Universitas Lampung.
merupakan metode cepat dan praktis
digunakan di laboratorium dengan
beberapa kelebihan diantaranya
penghematan media kultur dan waktu
yang dibutuhkan cukup singkat.

DAFTAR PUSTAKA
Arifanto, 2008. Menghitung Mikroba Pada
Bahan Makanan. Farmasi
FMIPA. ITB. Bandung.
Desrina, Taslihan, A., Ambarianto,
Susiani, S. 2006. Uji Keganasan
Bakteri Vibrio sp pada Kerapu
Macan (Epinephelus
fuscoguttatus). J.Ilmu Kelautan
UNDIP: 11(3):119-125.
Fardiaz, Srikandi. 1992. Mikrobiologi
Pangan 1. Gramedia: Jakarta.
Feliatra, F, Titania, Silalahi, S., Octavia,
AY. 2011. Skrining Bakteri Vibrio
Sp Asli Indonesia Sebagai
Penyebab Penyakit Udang
Berbasis Tehnik 16sribosomal
Dna. Jurnal Ilmu dan Teknologi
Kelautan Tropis, Vol. 3, No. 2,
Hal. 85-99.
Gobel, Risco, B., dkk. 2008. Mikrobiologi
Umum Dalam Praktek.
Universitas Hasanuddin:
Makassar.
Hadioetomo, R. 1990. Mikrobiologi Dasar-
Dasar Dalam Praktek. Gramedia:
Jakarta.
Mariyono, Sutomo, A.W. 2002. Teknik
Penanggulangan Penyakit
Udang Menyala Melalui
Pengendalian Bakteri Di
Laboratorium. Buletin Teknik
Pertanian. 7 (1).
Nasmia. 2007. Pathogenitas Beberapa
Bakteri Vibrio sp Terhadap
Udang windu (Penaeus
mondon). J. Agroland: 14 (1) :82-
85.

19

Anda mungkin juga menyukai