DI LABORATORIUM
OLEH
Ir. Syahnen, MS, Desianty Dona Normalisa Sirait, SP dan Sry Ekanitha Br. Pinem,SP
Laboratorium Lapangan Balai Besar Perbenihan dan Proteksi
Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan
Jl. Asrama No. 124 Medan Kel. Cinta Damai Kec. Medan Helvetia 20126.
Telp. (061) 8470504, Fax. (061) 8466771, 8445794, 8458008, 8466787
http://ditjenbun.deptan.go.id/BBPPTPmed/
I. Pendahuluan
1
1. Identifikasi sebagian contoh jamur untuk mutu APH yang diuji
Identifikasi jamur bertujuan untuk mengklarifikasi apakah di dalam
starter/produk apabila dilihat secara morfologi benar-benar terdapat jamur
APH yang dimaksudkan.
Jamur APH yang sering diuji laboratorium lapangan BBPPTP Medan
adalah: jamur Trichoderma sp, Beauveria bassiana dan Metarhizium
anisopliae.
Konidia
Fialid
Konidiofor
a
b
2
b
3
a. Penyiapan Suspensi
Penyiapan suspensi yang dilakukan di Lab. Lapangan BBPPTP
Medan adalah sebagai berikut:
1. Ditimbang 1 gr jamur APH
(Trichoderma, Beauveria
bassiana, Metarhizium)
4
b. Cara Hitung Spora
Cara menghitung spora yang terkandung pada suatu APH adalah
sebagai berikut:
a. Siapkan haemocytometer tipe neubauer improve, letakkan pada meja
benda mirkoskop. Tutup dengan gelas penutup.
5
g. Hitung rata-rata spora dalam setiap 16 kotak kecil secara pengamatan
diagonal
6
d. Tutup media water agar lalu inkubasikan untuk waktunya tergantung APH
yang dihitung pada suhu kamar. Untuk Trichoderma sp. diperlukan waktu
minimal 6 jam, dan untuk entomopatogen minimal 18 jam dan maksimal
36 jam.
e. Amati menggunakan mikroskop pada perbesaran 400x. Hitung
banyaknya spora yang berkecambah dan yang tidak berkecambah.
f. Hitung daya kecambah spora dengan rumus sebagai berikut:
Viabilitas = Jumlah spora berkecambah x 100%
Total spora yang diamati
g. Ulangi langkah d sampai f untuk media water agar lainnya.
h. Hitung rata-rata viabilitas spora dari ketiga media water agar tersebut.
Spora Metarrhizium
yang berkecambah
Spora Trichoderma
yang berkecambah
7
4. Pengujian Kadar Air
Pengujian kadar air APH dilakukan sebagai berikut:
a. Contoh bahan uji baik pada media padat atau media agar miring diambil
dengan sendok spatula dan ditimbang sebanyak 20 gr (Y) ke dalam
cawan petri yang sudah ditimbang beratnya terlebih dahulu.
b. Kemudian dimasukkan ke dalam oven yang suhunya telah diatur 1050C
selama 24 jam.
c. Contoh bahan uji yang telah dioven ditimbang kembali berat keringnya
sehingga diketahui penyusutannya (X) akibat hilangnya kandungan air
pada media
d. Dihitung persen kadar air dengan rumus
Persen kadar air = X/Y x 100%
Untuk kadar air bahan yang baik adalah minimal : 12% dan maksimal : 20%
8
g. Amati pertumbuhan koloni untuk masing-masing jamur hingga terjadi
kontak jamur antagonis dan patogen
h. Ukur jari-jari koloni jamur patogen pada cawan petri perlakuan dan kontrol
i. Hitung persentase penghambatan dengan rumus sebagai berikut:
Z = (R1 – R2) x 100%
R1
Keterangan :
Z = Persentase penghambatan
R1 = Jari-jari patogen tanpa antagonis (pada kontrol)
R2 = Jari-jari patogen dengan antagonis
j. Perlakuan uji antagonisme dilakukan sebanyak 3 ulangan
Umur biakan yang baik untuk starter maksimal 1 bulan dan untuk produk
yang siap aplikasi maksimal 3 bulan dan zona hambat yang baik adalah
minimal : 61,8 % (Katany et all, 2000 dalam Suwahyono, 2009).
III. Kesimpulan
Uji mutu APH dapat dilakukan di Lab.BBPPTP Medan
Parameter-parameter yang dapat diuji di Lab. Lapangan BBPPTP Medan
adalah Identifikasi jamur, Pengujian kerapatan spora, viabilitas spora,
kadar air dan uji antagonisme/uji virulensi.
Bahan Pustaka
Barnett, H. L. 1972. Illustrated Genera of Imperfect Fungi. London: Burges
Publishing Company.
9
Production by Beauveria bassiana on Wheat Bran. Brazilian Archives
of Biology and Technology. Vol. 53 no. 4.
10