DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian
eksperimen sejati dengan desain pretest and posttest control group design. Remaja putri anemia dibagi
menjadi dua kelompok, kelompok intervensi diberikan ekstrak kelopak bunga Rosella (Hibiscus
Sabdariffa, Linn) dan tablet Fe, kelompok kontrol diberikan tablet Fe dan plasebo. Pembagian
kelompok dalam penelitian ini dilakukan secara acak. Peneliti membawa dua kotak berisi ekstrak
kelopak bunga Rosella dan placebo, kedua kotak tersebut terbagi atas kode A dan kode B yang isinya
tidak diketahui oleh responden penelitian (Single Blind). Pada penelitian ini Kode A merupakan
kelompok intervensi yang diberikan ekstrak kelopak bunga Rosella 279 mg/60 kgBB dan tablet Fe 60
mg dan Kode B merupakan kelompok kontrol yang diberikan tablet Fe 60 mg dan plasebo.
Ethical clearance. izin penelitian dari Etik Penelitian Kesehatan Peneliti telah memperoleh
izin penelitian dari Komite Etik Penelitian Kesehatan RSUD. Fakultas Kedokteran Universitas
Sebelas Maret Dr.Moewardi pada tanggal 18 Maret 2021, nomor: 333 /III /HREC/2021. Sebelum
melakukan penelitian, peneliti memberikan informasi dan meminta persetujuan terlebih dahulu untuk
mendapatkan kesediaan subjek penelitian. Analisis data menggunakan uji statistik t-test berpasangan
untuk mengetahui perbedaan antara pretest dan posttest pada masing-masing kelompok dan
independent t-test untuk mengetahui perbedaan antara kelompok yang berbeda.
BAHAN dan ALAT. Proses ekstraksi menggunakan kelopak bunga rosella merah (Hibiscus
Sabdariffa Linn). kelopak bunga rosella merah (Hibiscus Sabdariffa, Linn) diperoleh dari PT. Temu
Kencono, Gunung Pati, Semarang. Indonesia, serta menggunakan pelarut etanol 70%. Alat yang
digunakan dalam pembuatan esktraksi kelopak bunga rosella adalah blender, wind evaporator,
timbangan digital, corong bucher, food rehidrator, spray dryer
Ektsraksi kelopak bunga Rosella. Pada penelitian ini kelopak bunga rosella diekstraksi
dengan metode maserasi. Proses ekstraksi dilakukan di Laboratorium Terpadu Universitas
Diponegoro Semarang dibantu oleh tenaga laboratorium. Kelopak bunga rosella yang sudah kering
kemudian dihaluskan dengan blender hingga menjadi simplisia. Metode ekstraksi yang digunakan
adalah maserasi UEA dengan pelarut etanol 70%. Filtrat disaring untuk memisahkan pulp dan
maserasi menggunakan corong Bucher, kemudian diuapkan dengan wind evaporator pada suhu 30-40
C untuk menghilangkan kandungan pelarut etanol dan diperoleh ekstrak kelopak bunga rosella berupa
bahan semi padat dengan warna yang lebih merah gelap pekat. Kemudian dilakukan proses
kristalisasi, ekstrak kelopak bunga rosella yang berbentuk semi padat dikeringkan dengan food
dehidrator hingga menjadi serbuk. Ekstrak bubuk siap untuk dienkapsulasi. Kemudian kapsul
diberikan dengan dosis 279 mg/60 KgBB. Dosis didapatkan berdasarkan penelitian sembiring
pemberian ekstrak bunga Rosella dengan dosis 48 mg/20kgBB pada mencit efektif meningkatkan sel
darah merah, apabila dikonversi ke manusia didapatkan dosis sebesar 279 mg/60kgBB.
Perhitungan konversi dosis: