Anda di halaman 1dari 3

KONSEP DASAR TENTANG WAHYU

OLEH: ALFALAQ B. 43010180194

(UAS MATA KULIAH AL-QUR’AN II 2B )

PENDAHULUAN

Wahyu secara bahasa diartikasn sebagai sebuah isyarat yang cepat, bisa jugadiartikan
sesuatu yang diturunkan, disingkapkan atau juga diumumkan. Wayhu merupakan sebuah
pencerahan, sebuah bukti atas realitas dan sebuah penegasan kebenaran.

Wahyu juga dipahami sebagai sesuatu yang dibisikan kedalam sukma, yang diilhamkan,
dan merupakan isyarat yang cepat yang lebih mirip pada sesuatu yang dirahasiakan daripada
dilahitkan. Sebelum wahyu al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhamammad, konsep wahyu
telah ada di dalam budaya masyarakat Arab pada masa itu. Konsep pada saat itu terkait dengan
puisi dan ramalan yang dianggap dating dari dunia jin yang disampaikan kepada penyair dan
peramal melalui proses pewahyuan. Penyair dan peramal saat itu merupakan sumber-sumber
kebenaran karena mendapatkan informasi dari jin yang mampu mendengar atau mencuri
informasi dari langit. Hal ini wahyu keagamaan menurut Abu Zaid merupakan basis cultural
fenomena wahyu keagamaan. Karena keyakinan ini, pemikiran Arab juga akrab dengan konsep
malaikat yang berkomunikasi dengan nabi.1

PEMBAHASAN

Pengertian wahyu secara umum adalah qalam atau pengetahuan dari Allah, yang


diturunkan kepada seluruh makhluk-Nya dengan perantara malaikat ataupun secara langsung.
Kata "wahyu" adalah kata benda, dan bentuk kata kerjanya adalah awha-yuhi,arti kata
wahyu adalah pemberitahuan secara tersembunyi dan cepat.

Konsep wahyu menurut al-Qur’an Wahyu adalah tanzi>l/munazzal, diturunkan


langsung. Dalam artian, apa yang diterima Nabi adalah murni sebagai firman Allah Swt.. secara

1
Dewan Redaksi Enslikopedi Islam, Ensiklopedi islam 5, Cet, Ke-4 (Jakarta: Ichtiar Baru Vann Hoeve, 2009), hlm.
164.
utuh. Tidak terkandung di dalamnya penafsiran dan pengalihan bahasa oleh malaikat atau oleh
Nabi sendiri. Dari Allah Swt..-nya sudah berbahasa Arab, bukan dialih bahasakan ke dalam
bahasa Arab oleh Nabi saw. Oleh karenanya teks al-Qur`an, walau bagaimanapun, tidak akan
sama dengan teks buatan penyair, ataupun jampi-jampi paranormal.

Pada dasarnya, hubungan komunikatif antara Tuhan dan manusia bersifat timbal balik: dari
Tuhan kepada manusia dan dari manusia kepada Tuhan. Di dalam al-Qur’an wahyu memperoleh
tempat yang sangat khusus, diperlakukan secara istimewa, sesuatu yang misterius, rahasia yang
tidak dapat diungkap oleh pikiran manusia biasa. Untuk itulah diperlukan perantara yang disebut
“Nabi”. Dalam Islam, wahyu artinya “perkataan” Tuhan yang pada hakikatnya merupakan
konsep linguistic

Lalu fungsi wahyu adalah untuk memberikan informasi kepada manusia, dalam artian
wahyu memberittahukan manusia tentang cara berterimakasih kepada Sang Pencipta,
menyempurnakan akal sehingga mengetahui yang baik dan buruk, selain juga menjelaskan
perincian pahala dan hukuman yang diterima oleh manusi di akhirat. Selain mengandung
perintah, wahyu yang turun juga menceritakan tentang bagaimana ke`jadiaan umat terdahulu
yang bertujuan sebagai pelajaran di masa lalu tersebut.

Proses Allah SWT menurukan wahyu kepada Nabi-Nya ada beberapa cara untuk
menurukan wahyu tersebut yang pertama menyampaikan kedalam hati Nabi atau meniupkan
kedalam hati nabi, yang kedua . Berbicara kepada Nabi di balik hijab.Kedua system tersebut di
atas adalah penyampaian wahyu yang tidakmemakai perantara. Yang ketiga Lewat malaikat yang
diutus(dengan perantara) yang dimana yang diutus untuk menyampaikan wahyu adalah Malaikat
Jibril.

PENUTUP

Wahyu sering dijelaskan sevara sederhana sebagai petunjuk Allah SWT dutujukan
kepada Nabin-Nya melalui malaikat Jibril dengan maksud untuk dujadikan petunjuk bagi umat
manusia dalam menjalankan tugasnya sebagai hamba dan juga sebagai Khalifah. Wahyu
merupakan bentuk petunjuk Allah SWT paling tinggi dengan kualifikasi kebenarnayan disebutt
dengan haqq al-yaqin atau kebeneranya 100 persen.
Wahyu yang diterima oleh para nabi dan rasul Allah SWT adalah komunikasi yang terjadi
anatara hamba-hamba pilihan-Nya tersebut. Komuniasi tersebut sevara samar dan tidak mampu
dipahami bagaiamana terjadinya oleh pihak ketiga yang tidak terlibat dalam kontak komunikasi
tersebut. Komunikasi teersebut terkadang terjadi secaara langsung tanpa perantara aapapun atau
siapapunm dan juga terjadi melalui perantara malaikat yang sebelumnya telah diberi wahyu agar
menyampaikan pesan Allah tersebut kepada seorang Nabi, orang yang berkerhoramatan
berkomunikasi dengan Allah,

Anda mungkin juga menyukai