Anda di halaman 1dari 17

PROSES BISNIS PENJUALAN ONLINE

SHOPEE

Tugas Mata Kuliah Analisis Metode Perancangan Sistem

Oleh Kelompok 1

HAPID WILI ANDIKA 1220215022


RENY LISFIA DWI 1220217027
SYAFIRA AGNIA LILLA 1220217030

UNIVERSITAS PANCASILA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

JAKARTA

2022
Kemajuan teknologi informasi telah merambah kepada hampir semua
kegiatan manusia, salah satunya adalah kegiatan perdagangan dikenal dengan nama
E-commerce. E-commerce telah merubah kebiasaan seorang penjual dan pembeli
yang terbiasa bertatap muka langsung untuk melakukan transaksi menjadi
melakukan transaksi melalui internet. Dengan semakin mudahnya internet
didapatkan, semakin marak pula kegiatan e- commerce yang terjadi (Christianto,
2016). Aplikasi aplikasi marketplace seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak,
Lazada, dan lain-lain telah menguasai pasar Indonesia. Banyaknya aplikasi e-
commerce ini membuat persaingan di dunia belanja online menjadi sangat ketat.
Pada tahun 2021, Shopee berhasil menjadi peringkat pertama aplikasi e-commerce
paling populer di Indonesia. Platform Shopee telah dikunjungi oleh user sebanyak
129,320 juta per bulan.
Shopee merupakan salah satu perusahaan ecommerce atau situs jual beli
online yang tergolong muda, shopee berkembang dengan sangat pesat terutama di
Indonesia menyaingi situs jual beli online lainnya yang lebih dulu berkembangan
di Indonesia. Shopee didirikan oleh seseorang yang bernama Chris Feng yang
merupakan salah satu mahasiswa lulusan terbaik di Universitas Singapura pada
tahun 2009 dikelola oleh Garena Group dan memiliki kantor pusat di Singapura,
pada tahun 2015 Shopee diluncurkan untuk pertama kalinya di Singapura lalu
berkembang ke negara lain termasuk Indonesia. Shopee masuk ke Indonesia pada
tahun 2015 dan pada tahun 2018 sudah meraih 1,5 juta transaksi dalam 24 jam, hal
tersebut memecahkan rekor baru bagi situs jual beli online di Indonesia, R.
Mardatilla, et al (2017).

1. Konsep Dasar
Pemasaran digital mengacu pada penggunaan saluran digital untuk
memasarkan produk dan layanan untuk menjangkau pengguna (customer). Jenis
pemasaran ini melibatkan penggunaan situs web, perangkat seluler, media sosial,
mesin pencari, dan saluran serupa lainnya. Pemasaran digital melibatkan
beberapa prinsip yang sama dengan pemasaran tradisional dan sering dianggap
sebagai cara baru untuk mendekati pengguna (customer) dan memahami
perilaku mereka.
Alur aktivitas dalam e-commerce dimulai dari pengguna (customer), yang
terhubung baik melalui koneksi jaringan komputer (Internet atau intranet) ke
server layanan dan aplikasi e-commerce, dalam hal ini aplikasi Shopee.
Kemudian calon pengguna (customer) login ke sistem atau register terlebih
dahulu, sistem e-commerce akan menyimpan data registrasi dan melakukan
verifikasi registrasi (termasuk verifikasi login untuk masuk ke sistem).
Selanjutnya setelah sistem mendapatkan informasi pengguna (customer),
maka pencarian produk yang diinginkan pada katalog online yang disediakan
oleh platform tersebut. Pada platform akan tersedia keranjang belanja virtual
untuk membantu pembeli online memilih dan menempatkan produk yang
mereka inginkan. Di balik layanan tersebut, teknologi anti fraud mencegah
terjadinya fraud dalam proses belanja.
Setelah calon pengguna (customer) memilih produk yang akan dibeli, maka
selanjutnya proses pembayaran dapat dilakukan oleh pembeli secara elektronik
ke sistem e-commerce ini. Kemudian menghubungi layanan yang disediakan
oleh bank yang digunakan pembeli untuk melakukan pembayaran atau bisa
menggunakan layanan shopeepay maupun shopee pay later. Proses pembayaran
elektronik ini diaktifkan di belakang layar oleh sejumlah teknologi keamanan,
untuk memastikan proses pembayaran berlangsung dengan aman dan nyaman.
Setelah pembayaran selesai (beserta data pengiriman atau alamat tujuan
pengiriman), dapat dikatakan proses belanja online telah selesai secara normal.
Di sini, baik pembeli maupun penjual memiliki bukti digital dari transaksi yang
disepakati untuk menjaga rasa saling percaya, keamanan, dan kenyamanan.
Pihak penjual mengirimkan barang yang sudah dibayar oleh pembeli dan
dikirimkan oleh bagian warehouse, lalu pihak shipper melakukan pengiriman
barang yang dipesan tersebut kepada pengguna (customer). Diagram di bawah
ini menunjukkan alur umum aktivitas yang terjadi dalam suatu aktivitas e-
commerce, seperti yang dijelaskan di atas :
Konsep Dasar e-commerce

2. Model Bisnis
Pada awal kemunculannya, marketplace ini mengusung model bisnis
pelanggan untuk pelanggan (customer to customer – C2C). Akan tetapi seiring
berjalannya waktu, terbentuklah Shopee Mall. Sejak saat itu, model bisnisnya
menjadi bisnis untuk pelanggan (business to customer – B2C) dan model hybrid
C2C.
Model bisnis B2C
Transaksi e-commerce B2C menyerupai model ritel tradisional, di mana
bisnis menjual jasa/produk kepada individu, namun bisnis dijalankan dengan
platform online alih-alih dengan toko fisik. Salah satu keuntungan yang dapat
dioptimalkan oleh para pemain B2C ialah seputar pengalaman pelanggan.
Beberapa aspek yang mulai dieksplorasi misalnya menekankan pada kualitas
produk, peningkatan layanan logistik.
Model bisnis C2C
Model bisnis e commerce C2C (consumer to consumer), kemudian terbagi
lagi menjadi dua model yaitu marketplace dan classifieds/P2P. Dalam kategori
C2C e-commerce ini, pengguna (customer) individu dapat menjual maupun
membeli produk dari pengguna (customer) lainnya.
Meleburnya kategori C2B dan B2C juga ditengarai hadirnya “Official Store” di
online marketplace
3. Model Proses Bisnis
1. Model Proses Bisnis Pendaftaran Akun
Alur aktivitas dalam e-commerce dimulai dari pengguna (customer),
yang terhubung baik melalui koneksi jaringan komputer (Internet atau
intranet) ke server layanan dan aplikasi e-commerce, dalam hal ini aplikasi
Shopee. Kemudian calon pengguna (customer) login ke sistem atau register
terlebih dahulu, sistem e-commerce akan menyimpan data registrasi dan
melakukan verifikasi registrasi (termasuk verifikasi login untuk masuk ke
sistem). Setelah itu masuk dalam tahap pemeriksaan , jika pemeriksaan
tersebut berhasil maka pengguna (customer)/ pengguna dapat membuat
nama username dan kata sandi yang digunakan untuk login ke dalam
aplikasi shopee. Namun ketika pemeriksaan verifikasi gagal maka harus di
ulang kembali sesuai dengan ketentuan persyaratan yang berlaku.

Diagram Proses Bisnis Pendaftaran Akun


2. Model Proses Bisnis Input Barang
Setelah sistem mendapatkan informasi pengguna (customer), maka
pencarian produk yang diinginkan pada katalog online yang disediakan oleh
platform tersebut. Dari segi penjual para owner wajib untuk
mengupload/menginput barang yang ingin mereka jual pada platform
shopee, serta melengkapi informasi deskripsi terkait produk yang
diperjualbelikan dan setelah itu lalu menyimpan dalam sistem platform
shopee sehingga nantinya bagi para pembeli pada platform shopee ini dapat
membeli dan tersedia juga terkait keranjang belanja virtual yang berguna
untuk membantu pembeli online memilih dan menempatkan produk yang
mereka inginkan.

Diagram Proses Bisnis Input Barang

3. Model Proses Bisnis Transaksi


Proses bisnis transaksi dimulai dari penjual yang melihat daftar pesanan
customer yang sudah terinput pada sistem, kemudian melakukan
pengecekan ketersediaan jenis dan jumlah barang pesanan di warehouse.
Jika terdapat stock yang kosong, maka penjual akan melakukan konfirmasi
kepada customer apakah akan dilakukan penggantian dengan jenis barang
lain, ataukah akan dilakukan refund ke rekening customer. Setelah terjadi
kesepakatan kedua belah pihak maka penjual mulai melakukan proses
selanjutnya yaitu pengiriman barang, dimana penjual akan menggunakan
jasa ekspedisi sesuai dengan jenis ekspedisi yang dipilih customer setelah
melakukan proses checkout dan sebelum melakukan proses pembayaran.
Dalam proses pengiriman barang, customer dapat melakukan tracking
terhadap barang pesanan dengan menginput nomor resi paket pada jasa
ekspedisi yang digunakan sampai barang diterima customer.
Diagram Proses Bisnis Transaksi

4. Desain Logis

Desain logis merupakan proses dalam menerjemahkan berbagai persyaratan


sebuah sistem ke dalam suatu model sistem tetapi hanya menggambarkan
persyaratan bisnis saja bukan desain teknik atau implementasi dari persyaratan
tersebut. Desain logis menggambarkan persyaratan dengan menggunakan
struktur data, proses bisnis, aliran data, dan antarmuka dengan pengguna serta
mengesahkan persyaratan tersebut berdasarkan fase sebelumnya yaitu fase
analisis persyaratan.

Tugas-tugas yang terdapat di dalam fase desain logis biasanya terdiri dari:

1) Menstruktur persyaratan fungsional.


2) Prototype persyaratan fungsional.
3) Validasi persyaratan fungsional.
4) Menentukan penerimaan test case.

Tujuan dari tahapan ini adalah mentransformasikan kebutuhan kebutuhan bisnis


dari fase requirements analysis kepada system model yang akan dibangun
nantinya. Dengan kata lain pada fase ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan
seputar penggunaan teknologi ( data, process,interface) yang menjamin
usability, reliability, completeness, performance, dan quality yang akan
dibangun didalam system
5. Sistem proses
a. Sistem General

Use Case Diagram Sistem General


Use Case Diagram atau yang dalam bahasa indonesia disebut dengan
Diagram Kasus yang dimana merupakan rentetan atau langkah langkah yang
digunakan untuk mewakili perilaku yang dinamis pada suatu sistem. Hal ini
merangkum secara fungsionalitas sistem dengan menghubungkan kasus dari
suatu penggunaan secara sistematis. Dalam Use Case Terdapat Pengguna
(Aktor) dan Atribut yang dimana keduanya saling berhubungan. Diagram
ini tentunya lebih memodelkan langkah langkah yang berupa Tugas,
layanan dan fungsi yang dibutuhkan oleh sistem / subsistem aplikasi serta
use case sendiri menggambarkan fungsionalitas yang tinggi dari suatu
sistem dan juga memberi tahu bagaimana pengguna menangani sistem
tersebut. Berikut adalah contoh penerapan dari Use Case Diagram secara
general bagi Pengguna yang Ingin Berbelanja di E commerce Shopee yang
dimana usa case ini akan diperinci kemudian sampai dengan tahapan
pembayaran.
Dalam Use case Diagram diatas menggambarkan dimana pengguna
yang ingin bertransaksi atau membeli suatu barang, diharuskan untuk
memiliki akun pada aplikasi shopee, setelah pengguna tersebut disetujui
dalam pembuatan akun, maka pengguna tersebut bisa untuk Masuk dalam
aplikasi shopee. Secara umum dalam penggunaan pada aplikasi shopee
tersebut terdapat beberapa menu yang ditampilkan seperti : dapat melihat
berbagai macam barang (Katalog Barang), dapat melakukan pembelian,
dapat melakukan pembayaran atas barang yang sudah dibeli, dan terdapat
daftar yang dimana memungkinakan penggunanya untuk mendapatkan
berbagai macam voucher diskon atas pemenuhan persyaratan yang berhasil
dilakukan oleh pengguna. Ct: pembelian pada barang a di atas harga x akan
mendapatkan voucher diskon sebesar y%.
Selain bentuk use case diagram diatas, sistem secara general bisa
digambarkan menggunakan contect diagram dan Data Flow Diagaram level
nol seperti dibawah ini :

Context Diagram

DFD level 0
b. Sistem Order (Pemesanan)
● Pencarian barang

Use Case Diagram Sistem Pencarian Barang

Dalam Item tampilan selanjutnya diperpanjang oleh beberapa kasus


dalam penggunaannya, seperti : mencari item barang, menelusuri item
barang sesuai kategori produk, Melihat Item barang yang
direkomendasikan, menambahkan Item barang ke Keranjang belanja.
Dalam hal ini semua kasus penggunaan yang diperluas ini tentunya
menyediakan beberapa fungsi kepada pelanggan, yang memungkinkan
untuk pelanggan untuk mencari item barang. Dalam hal ini terdapat menu
yang terdapat autentikasi pelanggan, karena mengharuskan pelanggan yang
diautentikasi, dan secara bersamaan item dapat ditambahkan ke keranjang
belanja tanpa di autentikasi pengguna. Berikut adalah contoh use case
diagram lanjutan dalam kondisi pengguna melihat katalog barang dalam
aplikasi shopee.
Selain use case diagram pemesanan diatas, sistem pemesanan dapat juga
menggunakan Data Flow Diagram level 1 seperti dibawah ini :

DFD level 1 Pemesanan Barang

● Checkout dan Pembayaran

Use Case Diagram Sistem Checkout dan Pembayaran


Demikian Pula, dalam langkah atau rentetan kasus penggunaan
Checkout yang juga mencakup kasus penggunaan berikut, yang ditunjukan
pada gambar diatas. Hal ini membutuhkan pengguna aplikasi shopee yang
tentunya sudah melakukan registrasi dan sudah diautentikasi, yang dapat
dilakukan untuk bisa masuk ke halaman login (utama), serta Single Sign On
yang dimana membutuhkan partisipasi penyedia identitas. Dalam kondisi
dimana pengguna melakukan Checkout tentunya melibatkan pembayaran
yang dapat dilakukan baik melalui Shopee pay Later atau kartu kredit
maupun secara langsung baik melalui Shopeepay atau transfer bank. Berikut
adalah contoh dari langkah dalam kasus penggunaan pembayaran
“CheckOut”.

c. Sistem Pengelolaan (Penjualan)

Use Case Diagram Sistem Pengelolaan (Penjualan)

Diluar dari proses pengguna melakukan pembelian dan pembayaran


di aplikasi shopee, penulis menjelaskan kembali bagaimana aktor atau
pengguna yang terlibat dalam transaksi dalam suatu aplikasi secara
sistematis ini terkait pengelolaan barang yang diperjual belikan. Dalam hal
ini terdapat aktor / pengguna yaitu adanya admin, owner, dan warehouse.
yang dimana aktor yang dimaksudkan berupa manusia, perangkat, atau
bahkan sistem tersebut yang menjadi peranan dalam keberhasilan sebuah
operasi dalam sistem yang dibangun.
Dalam ilustrasi pengelolaan gambar di atas terdapat 3 aktor atau
pengguna yaitu admin , head office, dan bagian warehouse . tentunya dalam
pengelolaan kondisi barang yang diperjualbelikan harus dilihat dari segi
kualitas barang dan ketersediaan barang yang diperjualbelikan. Disini
admin berperan sebagaimana melakukan estimasi terkait update barang,
menerima orderan, mengkonfirmasi orderan tersebut , dan mengaktifkan
bukti pengiriman (e-payment) yang telah dibayarkan pembeli, serta
membuat laporan penjualan atas barang yang di jual pada hari itu . namun
dibalik itu semua, admin berperan pula untuk meng link an kepada
warehouse yang di mana untuk mengecek ketersediaan barang yang
diperjualbelikan tersebut, jika barang tersebut tersedia maka barang
disiapkan untuk proses pengiriman oleh shipper kepada pengguna
(customer).

Berdasarkan konsep, model, proses bisnis dan desain logis yang digunakan
Shoee, maka dapat terlihat keunggulan shopee sebagai pendatang baru situs jual
beli online yang mampu menyaingi berbagai situs jual beli online lainnya yaitu :
(1) Dengan berbelanja di Shopee, pembeli akan mendapatkan tawaran berbagai
promo dan diskon yang mampu menjadi daya tarik,
(2) Berbagai kategori produk telah lengkap disediakan oleh Shopee, sehingga para
penjual dapat menjual jenis-jenis barangnya serta pembeli mampu
mendapatkan barang-barang yang diinginkan secara mudah,
(3) Keunggulan Shopee yang paling utama yaitu menawarkan gratis ongkos
pengiriman barang ke seluruh Indonesia dengan ketentuan yang telah
ditetapkan, (4) Shopee menyediakan fasilitas yang mampu mendekatkan
interaksi penjual dan pembeli dalam bertransaksi yaitu melalui chat,
(5) Shopee menyediakan penjual penjual yang memiliki jarak terdekat dengan
calon pembeli,
(6) Dengan belanja di Shopee, barang belanja yang kita beli akan sampai ke tempat
kita dalam waktu yang lebih cepat.

Selain keunggulan yang dimiliki, Shopee juga memiliki berbagai


kekurangan dari segi fasilitas yaitu :
(1) Untuk mendapatkan tawaran gratis ongkos pengiriman seluruh Indonesia
mengharuskan pembeli harus menyetujui syarat dan ketentuan yang mungkin
merepotkan,
(2) Gambar yang ditampilkan terkadang tidak sama dengan barang yang
dikirimkan,
(3) Respon para penjual dalam menjawab chat dari pembeli dinilai cukup lama,
(4) Terkadang Shopee sulit diakses pada jam – jam tertentu,
(5) Banyak para penjual yang melakukan kecurangan sehingga membuat para
pembeli merasa dirugikan.

Walaupun tergolong sebagai situs jual beli online termuda tetapi nyatanya
Shopee mampu mendongkrak dan mampu menyaingi situs jual beli online lainnya
karena Shopee mengedepankan strategi yang terbukti menjadikan Shopee sangat
maju. Adapun strategi Shopee yaitu :
(1) Dalam hal pemasaran, Shopee memiliki teknik yang baik dengan mengikuti
perkembangan zaman sekarang atau yang biasa kita kenal dengan tren. Shopee
memiliki teknik pemasaran lagu Baby Shark yang diganti liriknya menjadi “Di
Shopee pi pi pi pi pi”, sehingga masyarakat akan lebih mudah mengingat
Shopee hanya dengan lagu Baby Shark,
(2) Aplikasi Shopee dibuat baik dalam bentuk website maupun aplikasi mobile
sehingga bisa diakses secara mudah,
(3) Shopee menawarkan promo berupa gratis ongkos pengiriman yang menjadi
daya tarik utama dan berhasil menjadikan Shopee sebagai situs belanja online
terdepan,
(4) Harga produk yang ditawarkan sangat terjangkau, sebagai pembeli hal yang
paling diperhatikan adalah harga dimana harga menjadi faktor utama dalam
membeli suatu produk. Shopee menawarkan garansi harga termurah, uang
kembali 2x lipat. Hal tersebut membuat para pembeli tidak ragu untuk belanja
di Shopee karena harga produk-produk di Shopee termurah dibanding situs jual
beli online lainnya,
(5) Target pasar yang digunakan shopee sangat tepat yaitu perempuan, karena
perempuan merupakan pengguna situs jual beli online yang sangat
mendominasi. Oleh karena itu Shopee lebih mengedepankan penjualan produk
yang dibutuhkan oleh perempuan.

Anda mungkin juga menyukai