Anda di halaman 1dari 5

NOTULENSI ZOOM MEETING

Hari : Sabtu/18/06/2022
Tempat :
Jumlah Peserta :
Aturan :
- Mohon untuk tidak melakukan absensi di kolom chat
- Seluruh materi presentasi akan dikirimkan bersama dengan sertifikat ke alamat email dokter
yang terdaftar pada saat melakukan registrasi
-Syarat untuk mendapatkan sertifikat adalah minimal kehadiran 70%dari durasi event
dibagikan via email dalam kurun waktu 7 - 14 hari kerja setelah terverifikasi)
- Selama presentasi berlangsung, pertanyaan dapat disampaikan melalui kolom QnA.
- Link untuk absensi dan Form Survey terdapat diakhir acara. Peserta wajib mengisi, sebagai
syarat mendapatkan sertifikat dan materi Webinar.

ISI:
Setyo sugiharto Sp KBD:”pemahaman etik medis untuk mencegah sengketa medis”
Isi:
1. Memahami tentang etik medik,
2. Membangun hubungan baik antara pasien/keluarga dengan dokter.
3. Kelengkapan administrasi.
4. Penanganan penyelesaian sengketa seawall mungkin penyelsaiannya bersama sama dengan
Rumah sakit/komite Etik-hukum Rumah 46 UURS Diselesaikan dengan : Restoratif Justice
dr.Aries Budianto Sp.B-KBD: ”Anatomy anorectal and prespective in rectal prolaps”

Dasar panggul dibentuk oleh otot levator ani yang dibentuk oleh otot-otot pubococcygeus,

ileococygeus dan puborektalis. Otot-otot yang berfungsi mengatur mekanisme kontinensia adalah

muskulus puborektalis, sfingter ani eksternus (otot lurik), dan sfingter ani internus (otot polos). Batas

antara sfingter ani eksternus dan internus disebut garis Hilton. Muskulus puborektalis yang

merupakan bagian m.levator ani membentuk jerat yang melingkari rektum sehingga berfungsi

sebagai penyangga. Rektum juga ditopang oleh fascia pelvis parietalis (fascia Waldeyer), ligamentum

laterale kanan dan kiri yang ditembus oleh arteri atau vena hemorrhoidales media dan

mesorektum.Ligamentum dan mesorektum memfiksasi rektum ke permukaan anterior sakrum. 2,3

Batas-batas kanalis ani, ke kranial berbatasan dengan rektum disebut cincin anorektal, ke

kaudal dengan permukaan kulit disebut garis anorektal, ke lateral dengan fossa ischiorectalis, ke

posterior dengan os koksigeus, ke anterior pada laki-laki dengan sentral perineum, bulbus uretra dan

batas posterior diafragma urogenital (ligamentum triangulare). Sedang pada wanita korpus perineal,

diafragma urogenitalis dan bagian paling bawah dari dinding vagina posterior. Cincin anorektal

dibentuk oleh m.puborektalis yang merupakan bagian serabut m.levator ani mengelilingi bagian

bawah anus bersama m.sfingter ani eksterna. 3


Dr.Tommy Lesmana Sp.KBD: “Pathophysiology of Rectal Prolapse”

 Angka kejadian (<3 orang dalam 100.000 orang)

 Dewasa > anak

 Cul De Sac yang dalam

 Insiden prolaps rektum pada pria lebih rendah daripada wanita dengan perbandingan
1: 6 intususepsi
 diastasis dari levator, redundan rectosigmoid, stretching dan denervasi dari anal
sphincter
 hilangnya posisi horizontal rectum dari sacral dan pelvic attachment,

 kehilangan support ke uterus, bladder dan perineal descent.

Prof Ignatius Riwanto,Sp,B-KBD: “Current Update Management and Thecnique in rectal


prolapse”
Ada 2 tujuan yang diharapkan :
 (1) mengontrol prolaps

 (2) memperbaiki gangguan fungsional usus , memperbaiki kontinensia atau mencegah


konstipasi dan gangguan evakuasi.
 Anal Encirclement

Tujuan dari prosedur ini adalah untuk menjaga rektum dari prolaps dengan membatasi

ukuran lumen anus.Anal encirclement efektif dalam mencegah mekanis rektum dari

prolaps, tetapi tidak mengobati gangguan yang mendasarinya

 Reseksi Delorme

Dalam reseksi Delorme mukosa, sayatan melingkar dibuat melalui mukosa prolaps

rektum dekat garis dentate, dengan elektrokauter tersebut, mukosa tersebut dilucuti

dari anus ke puncak prolaps dan dipotong. Prosedur ini sering digunakan untuk

prolapses kecil tetapi juga dapat digunakan untuk yang besar.

 Altemeier Perineum Rectosigmoidectomy

Dalam prosedur rectosigmoidectomy Altemeier perineal, sayatan tebal penuh

melingkar dibuat dalam rektum prolaps sekitar 1-2 cm dari garis dentate. Mesenterium

usus prolaps diligasi sedikit demi sedikit sampai tidak ada usus berlebihan lagi yang

dapat ditarik ke bawah. Usus transeksi dan baik dijahit tangan ke lubang anus distal

atau dijepit dengan stapler melingkar. Sebelum anastomosis, beberapa ahli bedah uji

coba penerapan otot levator ani anterior, yang dapat membantu meningkatkan

kontinensia

Prof.Datuk Dr.Ismail Sagap: “Management of Complication in Rectal Surgery”


Komplikasi setelah operasi prolaps rektum meliputi:
 Sepsis
 perdarahan
 perlukaan usus
 kebocoran anastomosis
 Mesh erosions
 perubahan fungsi kandung kemih dan seksual
 konstipasi.
 Inkontinesia ani
 Tenesmus

Anda mungkin juga menyukai