Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTEK KLINIK GAWAT DARURAT II KLIEN DENGAN PROSTATEKTOMI DI INSTALASI BEDAH SENTRAL RSUD PANEMBAHAN SENOPATI

Di Susun Oleh : LENNA ANUGRAHENI 32100 1

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN !ENDERAL A"HMAD #ANI #OG#AKARTA 2013

A$ Pen%e&'i(n Tin)(*(n O+e&(si Prostat adalah jaringan fibromuskuler dan jaringan kelenjar yang terlihat persis di inferior dari kandung kencing. Prostat normal beratnya + 20 gr, didalamnya berjalan uretra posterior + 2,5 cm. Pembesaran kelenjar prostat, memanjang ke atas ke dalam kandung kemih dan menyumbat aliran urine dengan menutupi orifisium uretra. Pembesaran progresif dari kelenjar prostat (secara umum pada pria lebih tua dari 50 tahun) menyebabkan berbagai derajat obstruksi uretral dan pembatasan aliran urinarius. Prostatektomi adalah operasi untuk menghapus sebagian atau seluruh prostat. Prostatektomi radikal (atau total) adalah pengangkatan seluruh prostat dan beberapa jaringan di sekitarnya. 1$ da berbagai macam prostatektomi yang dapat dilakukan yang masing ! masing mempunyai kelebihan dan kekurangan antara lain " P&,s'('e*',-i Su+&( +u.is$ dalah salah satu metode mengangkat kelenjar melalui insisi abdomen. #aitu suatu insisi yang dibuat kedalam kandung kemih dan kelenjar prostat diangkat dari atas. Pendekatan ini dilakukan untuk kelenjar dengan berbagai ukuran dan beberapa komplikasi dapat terjadi seperti kehilangan darah lebih banyak dibanding metode yang lain. $erugian lainnya adalah insisi abdomen akan disertai bahaya dari semua prosedur bedah abdomen mayor, seperti kontrol perdarahan lebih sulit, urin dapat bocor disekitar tuba suprapubis, serta pemulihan lebih lama dan tidak nyaman. $euntungan yang lain dari metode ini adalah secara teknis sederhana, memberika area eksplorasi lebih luas, memungkinkan eksplorasi untuk nodus limfe kankerosa, pengangkatan kelenjar pengobstruksi lebih komplit, serta pengobatan lesi kandung kemih yang berkaitan. 2$ P&,s'('e*',-i Pe&ine(l$ dalah mengangkat kelenjar melalui suatu insisi dalam perineum. %ara ini lebih praktis dibanding cara yang lain, dan sangat berguna untuk biopsi terbuka. $euntungan yang lain memberikan pendekatan anatomis langsung, drainage oleh bantuan gra&itasi, efektif untuk terapi kanker radikal, hemostatik di ba'ah penglihatan langsung,angka mortalitas rendah, insiden syok lebih rendah, serta ideal bagi pasien dengan prostat yang besar, resiko bedah buruk bagi pasien sangat tua dan ringkih. Pada pasca operasi luka bedah mudah terkontaminasi karena insisi dilakukan dekat dengan rektal. (ebih jauh lagi inkontinensia, impotensi, atau cedera rectal dapat mungkin terjadi dari cara ini. $erugian lain adalah

kemungkinan kerusakan pada rectum dan spingter eksternal serta bidang operatif terbatas. 3$ P&,s'('e*',-i &e'&,+u.i*$ dalah suatu teknik yang lebih umum dibanding pendekatan suprapubik dimana insisi abdomen lebih rendah mendekati kelenjar prostat, yaitu antara arkus pubis dan kandung kemih tanpa tanpa memasuki kandung kemih. Prosedur ini cocok untuk kelenjar besar yang terletak tinggi dalam pubis. )eskipun darah yang keluar dapat dikontrol dengan baik dan letak bedah labih mudah untuk dilihat, infeksi dapat cepat terjadi dalam ruang retropubis. $elemahan lainnya adalah tidak dapat mengobati penyakit kandung kemih yang berkaitan serta insiden hemorargi akibat pleksus &enosa prostat meningkat juga osteitis pubis. $euntungan yang lain adalah periode pemulihan lebih singkat serta kerusakan spingter kandung kemih lebih sedikit (*runner + ,uddarth,200-) B$ Tu/u(n Tin)(*(n O+e&(si .perasi terbuka prostat yang secara medis disebut open prostatektomi bertujuan untuk mengangkat jaringan kelenjar prostat periurethral dengan batas capsula chirurgica. /indakan open prostatektomi diindikasikan untuk" 0. Pembesaran prostat jinak dengan ukuran diatas 10 gram. 2. Pasien tidak dapat diposisikan fleksi di articulatio co2ae untuk posisi litotomi (pasien tidak dapat meneku di lipatan paha). 3. /erdapatnya penyempitan uretra (saluran kencing di penis) sehingga alat yang endoskopik yang dimiliki tidak dapat masuk. 4. /erdapat kelainan di &esica urinaria. 5. 5etensio urin berulang. 6. 7ematuria 8. /anda penurunan fungsi ginjal 1. 9nfeksi saluran kencing berulang -. /anda:tanda obstruksi berat yaitu di&ertikel, hidroureter, dan hidronefrosis. 00. da batu saluran kemih.

"$ Pe&si(+(n Pe&i,+e&('i0 )i Ru(n%(n 1$ Se.elu- O+e&(si a. $aji tanda dan gejala yang muncul, gejala:gejala pembesaran prostat jinak dikenal sebagai Lower Urinary Tract Symptoms ((;/,),yang dibedakan menjadi" 0) <ejala iritatif, yaitu sering miksi (frekuensi), terbangun pada malam hari untuk miksi (nokturia),perasaan ingin miksi yang sangat mendesak (urgensi),dan nyeri pada saat miksi (disuria). 2) <ejala obstruktif adalah pancaran melemah, rasa tidak puas setelah miksi, kalau mau miksi harus menunggu lama, harus mengedan,kencing terputus: putus,dan 'aktu miksi memanjang yang akhirnya menjadi retensi urin dan inkontinen karena overflow. b. 5i'ayat infeksi traktus urinarius c. <ejala kelainan urinasi seperti disuria hesitancy dan inkontenensia d. 5i'ayat keadaan seperti hematuria, nokturia dan penyakit pada kanak kanak,batu ginjal, dan kelainan yang mempengaruhi fungsi ginjal e. danay ri'ayat lesi genital atau penyakit menular seksual f. ,etiap obat yang didapat melalui resep atau di beli bebas g. 5i'ayat merokok dan pemakai obat ! obatan dan alkohol. h. Pemasangan sonde lambung untuk dekompresi i. Pemasangan kateter untuk control produksi urin. j. 5ehidrasi k. ntibiotik dengan spectrum luas, dosis tinggi dan diberikan secara intra&ena. membuka pembuluh ! pembuluh darah perifer diberikan setelah rehidrasi tercapai. m. *ila demam, harus diturunkan sebelum diberi anestesi. 2$ L('ih(n 1(n% )i.e&i*(n +()( +(sien se.elu- ,+e&(si (n'(&( l(in: a. (atihan nafas dalam b. (atihan batuk efektif c. latihan gerak sendi 3$ Pe-e&i*s((n Penun/(n% )enurut )ansjoer, (2000) pemeriksaan penunjang pada penyakit *P7,meliputi" l. .bat:obatan penurun panas, phenergan sebagai anti menggigil, largaktil untuk

a. Pemeriksaan laboratorium 0) nalisis urine dan pemeriksaan mikroskopik urine Penting untuk melihatadanya sel leukosit, bakteri dan infeksi. *ila terdapat hematuri harus diperhitungkan etiologi lain seperti keganasan pada saluran kemih, batu,infeksi saluran kemih. 2) =lektrolit, kadar ureum, dan kreatinin darah" merupakan informasi dasar darifungsi ginjal dan status metabolik. b. Pemeriksaan radiologis yang biasanya dilakukan adalah foto polos abdomen, pielografi intra&ena, ;,< dan sistoskopi, tujuannya adalah untuk memperkirakan &olume *P7. c. Pemeriksaan fisik 5ectal touche > pemeriksaan colok dubur bertujuan untuk menentukan konsistensi sistem persyarafan unit &esica urinaria dan besarnya prostat. d. Pemeriksaan radiologis ?oto polos abdomen, ;,<, *@.:9AP, ,ystocopy, dan %ystografi. e. ;,< 2$ Pe-e&i*s((n S'('us An(s'esi Pemeriksaan yang biasa digunakan adalah pemeriksaan dengan menggunakan metode , ( merican ,ociety of nasthesiologist). Pemeriksaan ini dilakukan karena obat dan teknik anastesi pada umumnya akan mengganggu fungsi pernafasan, peredaran darah dan sistem saraf. *erikut adalah tabel pemeriksaan , . , grade ,tatus ?isik )ortality (B) a. /idak ada gangguan organik, biokimia dan psikiatri. )isal" penderita dengan herinia ingunalis tanpa kelainan lain, orang tua sehat, bayi muda yang sehat. )ortality" 0,05B b. <angguan sistemik ringan sampai sedang yang bukan disebabkan oleh penyakit yang akan dibedah. )isal" penderita dengan obesitas, penderita dengan bronkitis dan penderita dengan diabetes mellitus ringan yang akan mengalami appendiktomi. )ortality" 0,4B c. Penyakit sistemik berat. )isalnya penderita diabetes mellitus dengan komplikasi pembuluh darah dan datang dengan appendisitis akut. )ortality" 4,5B d. Penyakit>gangguan sistemik berat yang membahayakan ji'a yang tidak selalu dapat diperbaiki dengan pembedahan

)isalnya " insufisiensi koroner atau infark miokard. )ortality" 25B e. $eadaan terminal dengan kemungkinan hidup kecil, pembedahan dilakukan sebagai pilihan terakhir. )isal" penderita syok berat karena perdarahan akibat kehamilan di luar rahim pecah. )ortality 3$ In0,&- ",nsen' 9nform %onsent sebagai 'ujud dari upaya rumah sakit menjunjung tinggi aspek etik hukum, maka pasien atau orang yang bertanggung ja'ab terhadap pasien 'ajib untuk menandatangani surat pernyataan persetujuan operasi. rtinya apapun tindakan yang dilakukan pada pasien terkait dengan pembedahan, keluarga mengetahui manfaat dan tujuan serta segala resiko dan konsekuensinya. Pasien maupun keluarganya sebelum menandatangani surat pernyataan tersebut akan mendapatkan informasi yang detail terkait dengan segala macam prosedur pemeriksaan, pembedahan serta pembiusan yang akan dijalani. Cika petugas belum menjelaskan secara detail, maka pihak pasien>keluarganya berhak untuk menanyakan kembali sampai betul:betul paham. 7al ini sangat penting untuk dilakukan karena jika tidak meka penyesalan akan dialami oleh pasien>keluarga setelah tindakan operasi yang dilakukan ternyata tidak sesuai dengan gambaran keluarga. 4$ Pe&si(+(n Men'(l5Psi*is Persiapan mental merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dalam proses persiapan operasi karena mental pasien yang tidak siap atau labil dapat berpengaruh terhadap kondisi fisiknya. /indakan pembedahan merupakan ancaman potensial maupun aktual pada integeritas seseorang yang dapat membangkitkan reaksi stres fisiologis maupun psikologis (*arbara %. (ong,0--6) %ontoh perubahan fisiologis yang muncul akibat kecemasan>ketakutan antara lain" a. Pasien dengan ri'ayat hipertensi jika mengalami kecemasan sebelum operasi dapat mengakibatkan pasien sulit tidur dan tekanan darahnya akan meningkat sehingga operasi bisa dibatalkan. b. Pasien 'anita yang terlalu cemas menghadapi operasi dapat mengalami menstruasi lebih cepat dari biasanya, sehingga operasi terpaksa harus ditunda. ,etiap orang mempunyai pandangan yang berbeda dalam menghadapi pengalaman operasi sehingga akan memberikan respon yang berbeda pula, akan tetapi sesungguhnya perasaan takut dan cemas selalu dialami setiap orang

dalam menghadapi pembedahan. *erbagai alasan yang dapat menyebabkan ketakutan>kecemasan pasien dalam menghadapi pembedahan antara lain" 0) /akut nyeri setelah pembedahan 2) /akut terjadi perubahan fisik, menjadi buruk rupa dan tidak berfungsi normal (body image) 3) /akut keganasan (bila diagnosa yang ditegakkan belum pasti) 4) /akut>cemas mengalami kondisi yang sama dengan orang lain yang mempunyai penyakit yang sama. 5) /akut>ngeri menghadapi ruang operasi, peralatan pembedahan dan petugas. 6) /akut mati saat dibius>tidak sadar lagi. 8) /akut operasi gagal. $etakutan dan kecemasan yang mungkin dialami pasien dapat dideteksi dengan adanya perubahan:perubahan fisik seperti" 0) )eningkatnya frekuensi nadi dan pernafasan 2) <erakan:gerakan tangan yang tidak terkontrol 3) /elapak tangan yang lembab 4) <elisah 5) )enanyakan pertanyaan yang sama berulang kali 6) ,ulit tidur 8) ,ering berkemih. Pera'at perlu mengkaji mekanisme koping yang biasa digunakan oleh pasien dalam menghadapi stres. Disamping itu pera'at perlu mengkaji hal:hal yang bisa digunakan untuk membantu pasien dalam menghadapi masalah ketakutan dan kecemasan ini, seperti adanya orang terdekat, tingkat perkembangan pasien, faktor pendukung>support sistem. ;ntuk mengurangi dan mengatasi kecemasan pasien, pera'at dapat menanyakan hal:hal yang terkait dengan persiapan operasi, antara lain" 0) Pengalaman operasi sebelumnya 2) Pengertian pasien tentang tujuan>alasan tindakan operasi 3) Pengetahuan pasien tentang persiapan operasi baik fisik maupun penunjang. 4) Pengetahuan pasien tentang situasi>kondisi kamar operasi dan petugas kamar operasi. 5) Pengetahuan pasien tentang prosedur (pre, intra, post operasi) 6) Pengetahuan tentang latihan:latihan yang harus dilakukan sebelum operasi dan harus dijalankan setalah operasi, seperti" latihan nafas dalam, batuk

efektif, 5.), dll. Persiapan mental dapat dilakukan dengan bantuan keluarga dan pera'at. $ehadiran dan keterlibatan keluarga sangat mendukung persiapan mental pasien. $eluarga hanya perlu mendampingi pasien sebelum operasi, memberikan doa dan dukungan pasien dengan kata:kata yang menenangkan hati pasien dan meneguhkan keputusan pasien untuk menjalani operasi. Peranan pera'at dalam memberikan dukungan mental dapat dilakukan dengan berbagai cara" 0) )embantu pasien mengetahui tentang tindakan:tindakan yang dialami pasien sebelum operasi, memberikan informasi pada pasien tentang 'aktu operasi, hal:hal yang akan dialami oleh pasien selama proses operasi, menunjukkan tempat kamar operasi, dll. Dengan mengetahui berbagai informasi selama operasi maka diharapkan pasien mejadi lebih siap menghadapi operasi, meskipun demikian ada keluarga yang tidak menghendaki pasien mengetahui tentang berbagai hal yang terkait dengan operasi yang akan dialami pasien. 2) )emberikan penjelasan terlebih dahulu sebelum setiap tindakan persiapan operasi sesuai dengan tingkat perkembangan. <unakan bahasa yang sederhana dan jelas. )isalnya" jika pasien harus puasa, pera'at akan menjelaskan kapan mulai puasa dan sampai kapan, manfaatnya untuk apa, dan jika diambil darahnya, pasien perlu diberikan penjelasan tujuan dari pemeriksaan darah yang dilakukan, dll. Diharapkan dengan pemberian informasi yang lengkap, kecemasan yang dialami oleh pasien akan dapat diturunkan dan mempersiapkan mental pasien dengan baik. 3) )emberi kesempatan pada pasien dan keluarganya untuk menanyakan tentang segala prosedur yang ada, dan memberi kesempatan pada pasien dan keluarga untuk berdoa bersama:sama sebelum pasien di antar ke kamar operasi. 4) )engoreksi pengertian yang salah tentang tindakan pembedahan dan hal: hal lain karena pengertian yang salah akan menimbulkan kecemasan pada pasien. 5) $olaborasi dengan dokter terkait dengan pemberian obat pre medikasi, seperti &alium dan diaEepam tablet sebelum pasien tidur untuk menurunkan kecemasan dan pasien dapat tidur sehingga kebutuhan istirahatnya terpenuhi.

D$ Pe&si(+(n ('(u P&,se)u& )i Ru(n% O+e&(si 1$ Ase+sis Ru(n%(n ntisepsis dan asepsis adalah suatu usaha untuk agar dicapainya keadaan yang memungkinkan terdapatnya kuman:kuman patogen dapat dikurangi atau ditiadakan, baik secara kimia'i, tindakan mekanis atau tindakan fisik. /ermasuk dalam cakupan tindakan antisepsis adalah selain alat:alat bedah, seluruh sarana kamar operasi, semua implantat, alat:alat yang dipakai personel operasi (sandal, celana, baju, masker, topi dan lain:lainnya) dan juga cara membersihkan atau melakukan desinfeksi dari kulit atau tangan 2$ Ase+sis Pe&s,nel /eknik persiapan personel sebelum operasi meliputi 3 tahap, yaitu " a. ,crubbing (cuci tangan steril) b. <o'ning (teknik penggunaan gaun operasi) c. <lo&ing (teknik pemakaian sarung tangan steril) ,emua anggota tim operasi harus memahami konsep tersebut diatas untuk dapat memberikan penatalaksanaan operasi secara asepsis dan antisepsis sehingga menghilangkan atau meminimalkan angka kuman. 7al ini diperlukan untuk meghindarkan bahaya infeksi yang muncul akibat kontaminasi selama prosedur pembedahan (infeksi nosokomial). Disamping sebagai cara pencegahan terhadap infeksi nosokomial, teknik: teknik tersebut juga digunakan untuk memberikan perlindungan bagi tenaga kesehatan terhadap bahaya yang didapatkan akibat prosedur tindakan. *ahaya yang dapat muncul diantranya penularan berbagai penyakit yang ditularkan melalui cairan tubuh pasien (darah, cairan peritoneum, dll) seperti 79A> 9D,, 7epatitis dll. 3$ Ase+sis P(sien Pasien yang akan menjalani pembedahan harus diasepsiskan. )aksudnya adalah dengan melakukan berbagai macam prosedur yang digunakan untuk membuat medan operasi steril. Prosedur:prosedur itu antara lain adalah kebersihan pasien, desinfeksi lapangan operasi dan tindakan drapping (penutupan pasien dengan menggunakan peralatan alat tenun (duk) steril dan hanya bagian yang akan di insisi saja yang dibiarkan terbuka dengan memberikan Eat desinfektan seperti po&ide iodine 00B dan alkohol 80B)

2$ Ase+sis Ins'&u-en 9nstrumen bedah yang digunakan untuk pembedahan pasien harus benar: benar berada dalam keadaan steril. /indakan yang dapat dilakukan diantaranya adalah pera'atan dan sterilisasi alat, mempertahankan kesterilan alat pada saat pembedahan dengan menggunakan teknik tanpa singgung dan menjaga agar tidak bersinggungan dengan benda:benda non steril. 3$ Tin)(*(n O+e&(si a. (akukan anestesi spinal oleh ahli anestesi b. 9si buli +>: 300cc c. 5eparasi kulit> disinfeksi area operasi dari area yang akan dioperasi melingkar keluar d. Drepping> pemasangan duk, duk besar atas ba'ah, duk kecil kanan kiri difiksasi dengan duk klem. Pasang slang suction dan couter difiksasi dengan duk klem, kemudian ditutup dengan duk lobang e. /ime .ut f. 9nsisi area op buka perlapis ( dari lapisan kulit, sub kutis, facia, otot sampai buli ), buli ditest dengan aspirasi menggunakan spuit 00cc,tusuk balon kateter, lepas kateter terpasang g. *uli diinsisi sambil disuction air yang keluar dari buli, pasang hak prostat 3 (atas 2, ba'ah 0). 9nsisi bledder neck hak dilepas, enuklease prostat, setelah prostat terangkat smua sambil disuction siapkan jahitan de2on, sambil assist suction perdarahan yang keluar, pasang hak, jahit bledder neck yang tadi diinsisi h. Pasang three 'ay cateter, spulling dari kateter sampai lancer, isi balon 30:50 cc.cuci buli untuk menge&aluasi perdarahan, traksi three 'ay cateter. i. /utup buli dengan jahitan de2on> cromic no0,klem atas ba'ah, setelah dijahit cek buli dengan cara spulling dari /% untuk menge&aluasi perdarahan j. *asahi buli yang sudah dijahit dengan kasa betadin, pasang drain fiksasi dengan side 2>0 k. )enutup luka op lapis demi lapis dengan urutan menutup luka otot dengan cromic no 0 jarum tapper setelah otot dijahit pasang &acuum drain, menutup luka fasia dg de2on dari atas keba'ah, sub kutis dg cromic no 2>0 jarum tapper, kulit dengan side no 2>0 jarum cutting

l. /utup luka dengan kassa,fiksasi m. ?iksasi traksi /% sebelum duk dilepas semua n. Pindah pasien sambil e&aluasi output dan 'arna urine E$ Pe&(6('(n P(s7( O+e&(si 0. )enjaga kestabilan jalan nafas 2. )enga'asi keadaan umum pasien 3. )enga'asi tanda:tanda &ital 4. )engatur posisi sesuai kebutuhan kondisi pasien 5. )enga'asi intake dan output cairan 6. )enilai aldrette skor>bromege score 8. )elaksanakan serah terima pasien dengan petugas ruangan 1. *ila ada kega'atan segera melapor dokter anestesi -. ,poel kateter dilepas apabila urin yang keluar sudah jernih (F 2 hari).

D(0'(& Pus'(*( nonim.200-. Penatalaksanaan .perasi. &ailable from http">>lailatulfitriyah.'ordpress.com>200->00>28>hello:'orld>

*runner + ,uddarth. 200-. *uku jar $epera'atan )edikal *edah. Cakarta " =<%. %arpenito, (. C. 2000. *uku ,aku Diagnosa $epera'atan. Cakarta " =<%. Doengoes, ).=. 2000. 5encana suhan $epera'atan" Pedoman untuk Perencanaan dan

Pendokumentasian Pera'atan Pasien. Cakarta "=<%. )ansjoer kan. ,uprohaita, Gardhani G.9., ,etio'ulan G., $apita ,elekta $edokteran. 3rd

edition. Cakarta " )edia esculapius ?$:;9, 2000. @ @D . 200-. @ursing Diagnosis" Definitions and classification. Philadelphia" ;, . (ong, *arbara %. 0--6. Pera'atan )edikal *edah, (Aolume 2), Penerjemah" $arnaen, dam, .l&a, dkk, *andung" #ayasan lumni Pendidikan $epera'atan )ansjoer , dan /riyadinti, ,a&itri, dkk. 2000. $apita ,elekta $edokteran, =disi 3, Cilid 2.

Cakarta" penerbit )edia esculapilis

LEMBAR PENGESAHAN

#ogyakarta,

Pembimbing kademik

Pembimbing $linik

)ahasis'a

Anda mungkin juga menyukai