Disusun oleh:
Kelompok II
1. Eviarty
2. Febby
3. Fitri Yanti
4. Fitriyanti
5. Herwinda
6. Hotmarito
7. Johari
8. Kiki Amalia
9. Kristine Riris
BAB I
LATAR BELAKANG
BAB II
TINJAUAN TEORI
disebut dengan benign prostat obstruksi (BPO). Gejala klinis yang timbul
terbagi atas dua jenis yaitu gejala obstruksi dan gejala iritasi, gejala
obstruksi timbul akibat sumbatan secara langsung akibat uretra, gejala
iritatif terjadi sekunder pada kandung kemih sebagai respon
meningkatkan resitensi pengeluaran dan pengosongan yang tidak
sempurna menyebakan ransangan pada kandung kemih berkontraksi pada
kondisi belum penuh.
Menurut Tanto (2014) perjalanan penyakit BPH
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN KELAS KONVERSI SEMSETER V
STIKES CITRA DELIMA BANGKA BELITUNG
6. Manifestasi Klinis
Menurut Tanto (2014) pada umumnya pasien BPH datang dengan
gejala-gejala truktus urinarius bawah (lower urinari tract symptoms -
LUTS) yang terdiri atas gejala obstruksi dan iritasi.
Gejala obtruksi :
Miksi terputus
Hesitancy: saat miksi pasien harus menunggu sebelum urin keluar
Harus mengedang saat mulai miksi
Kurangannya kekuatan dan pancaran urine
Sensasi tidak selesai berkemih
Miksi ganda (berkemih untuk kedua kalinya dala waktu ≤ 2 jam
setelahmiksi sebelumnya )
Menetes pada akhir miksi
Gejala Iritasi
Frekuensi sering miksi
Urgensi : rsa tidak dapat menahan lagi, rasa ingin miksi
Nokuria : terbangun dimalam hari untuk miksi
Inkotenensia: urine keluar di luar kehendak
7. Kriteria Diagnosa
a. Kebanyakan kepada pria berumur > 50
b. Tanda iritasi : Frekuensi miksi bertambah, nokturia, disuria,
urgency,terakhir miksi belum puas
c. Tanda obstruksi : pancaran lemah, mengedan waktu miksi
d. Dulit miksi
e. Pemeriksaan colok dubur : pembesaran prostat, kenyal, pengukuran
sisa urin
8. Pemeriksaan Penunjang
a. BNO IVP
b. Transrekral ultrasonografi – prostat
c. Lab : rutin persiapan operasi, PSA.
d. Biopsi jarum bila ada kecurigaan pada colok dubur atau PSA 10
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN KELAS KONVERSI SEMSETER V
STIKES CITRA DELIMA BANGKA BELITUNG
9. Terapi
a. Terafi konservatif : keluhan iritatif dan obstruksi ada, sisa urine
kurang dari 50 cc.
b. Pertolongan pertama :
Pemasangan kateter pada retensi urine kecil
Memasang sistomi perkutan / terbuka bila pemasangan kateter
gagal
c. Operasi depenitif :
Sisa urine > 50 cc : Transuretral Resection Of The prostat /
TURPoleh spesialis urologi
Prostatektomi terbuka oleh dokter spesialis bedah
Transuretral incision of the prostate / TUIP oleh spesialis urologi
Visual laser ablation of prostate / VILAP oleh dokter
spesialisurologi terlatih
10. Penyulit
a. Pada operasi terbuka : pendarahan, kebocoran inkkontinenia
b. Pada operasi terbuka dan TUR : ejakulasi retrogadeLama rawatan :
bila tanpa penyulit
± 10-14 hari pada operasi terbuka
5-7 hari pada TURP / TUI
11. Diagnosis
Diagnosis ditegakkan melalui anamesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang
12. Anamesis
Tanyakan keluhan pasien utama pasien dan berapa keluhan yang
dirasakan mengangu. Seluruh gejala obstruksi dan iritasi perlu
ditanyakan secara lengkap. Tanya pula riwayat penyakit lain dan
penyakit saluran urogenital. Obat-obat tetentu yang menyebabkan miksi,
alat diagnostik yang luas digunakan untuk menilai gejala pada penderita
BPH.
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN KELAS KONVERSI SEMSETER V
STIKES CITRA DELIMA BANGKA BELITUNG
kepercayaan
2. Temani pasien untuk
mengurangi
kecemasan, jika
memungkinkan
3. Gunakan pendekatan
yang tenang dan
meyakinkan
4. Motivasi
mengidentifikasi
situasi yang memicu
kecemasan
Edukasi
1. Informasikan secara
faktual mengenai
diagnosis,
pengobatan, dan
prognosis
2. Anjurkan
mengungkapkan
perasaan dan presepsi
3. Latih Teknik
relaksasi
4. Anjurkan keluarga
untuk tetap bersama
pasien, jika perlu
5. Latih kegiatan
pengalihan untuk
mengurangi
ketegangan
6. Latih penggunaan
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN KELAS KONVERSI SEMSETER V
STIKES CITRA DELIMA BANGKA BELITUNG
mekanisme
pertahanan diri yang
tepat
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
obat antiansietas, jika
perlu
3 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
keperawatan selama 3 hari (I.08238)
nyeri pada klien berkurang Observasi
atau hilangdengan 1. Identifikasi lokasi,
Kriteria Hasil (L.08066): karakteristik, durasi,
Keluhannyeri menurun frekuensi, kualitas,
Meringis menurun intensitas nyeri
Gelisah menurun 2. Identifikasi skala
Frekuensi nadi membaik nyeri
Pola napas membaik 3. Identifikasi respons
Tekanan darah membaik neri non verbal
Fungsi berkemih 4. Monitor efek
membaik samping penggunaan
analgetik
Terapeutik
1. Berikan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
2. Kontrol lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri
3. Fasilitasi istirahat dan
tidur
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN KELAS KONVERSI SEMSETER V
STIKES CITRA DELIMA BANGKA BELITUNG
4. Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemilihan
strategi meredakan
nyeri
Edukasi
1. jelaskan penyebab,
periode dan pemicu
nyeri
2. jelaskan strategi
meredakan nyeri
3. anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
4. Anjurkan
menggunakan
analgetik secara tepat
5. ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberikan analgetik
4 Gangguan pola Setelah dilakukan tindakan Dukungan tidur
tidur asuhan keperawatan selama 2 (l.05174)
x 24 jam pada pasien dengan Observasi
gangguan pola tidur dapat 1. Identifikasi pola
teratasi dengan kriteria hasil aktivitas dan tidur
(L.05045) : 2. Identifikasi faktor
Keluhan sulit tidur pengganggu tidur
membaik (fisik dan/atau
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN KELAS KONVERSI SEMSETER V
STIKES CITRA DELIMA BANGKA BELITUNG
meningkat Terapeutik
Kadar sel putih membaik 1. Batasi jumlah
Kemerahan menurun pengunjung
Kebersihan badan 2. berikan perawatan
meninkat kulit pada area edema
Demam menurun 3. Cuci tangan sebelum
Nyeri menurun dan sesudah kontak
Bengkak menurun dengan pasien dan
lingkungan pasien
4. Pertahankan teknik
aseptic pada pasien
berisiko tinggi
Edukasi
1. Jelaskan tanda dan
gejala infeksi
2. Ajarkan cara mencuci
tangan dengan benar
3. Ajarkan etika batuk
4. Ajarkan cara
memeriksa kondisi
luka atau luka operasi
5. Anjurkan
meningkatkan asupan
nutrisi
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
imunisasi, jika perlu
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN KELAS KONVERSI SEMSETER V
STIKES CITRA DELIMA BANGKA BELITUNG
BAB III
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
B. Pengkajian
Analisa data
Symptom Etiology Problem
DS : Faktor pencetus BPH Retensi urine
Pasien mengatakan
kesulitan ketika BAK, Pembesaran Kelenjar
tidak lancar hanya Prostat
sedikit-sedikit sejak 1
bulan yang lalu Obstruksi Saluran
Pasien mengatakan Kemih
Pancaran miksi
menurun RETENSI URINE
Pasien mengatakan
ketika BAK tidak
merasakan puas
DO :
BAK menggunakan
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN KELAS KONVERSI SEMSETER V
STIKES CITRA DELIMA BANGKA BELITUNG
kateterisasi 3 jalur
untuk dilakukan irigasi
Urine berwarna merah
sebanyak 2100 cc/hari.
Balance cairan: 2820
cc/24 jam
USG: dengan hasil
BPH
DS : Produksi Urine Nyeri akut
Pasien mengatakan
terasa nyeri di area Vesika urinaria tak
kelamin dan nyeri mampu Menampung
ketika BAK,
Pasien mengatakan Vesika Urinaria Penuh
nyerinya datang tiba-
tiba dan ketika dibawa Distensi Kandung
istriharat nyerinya Kemih
mulai berkurang tetapi
nanti muncul lagi NYERI AKUT
apabila mau BAK,
Pasien mengatakan
nyeri seperti ditusuk-
tusuk
DO :
skala nyerinya 5
Muka meringis
kesakitan
Vital sign
TD: 140/80 mmHg
N: 100 x/ menit
S: 37 oC
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN KELAS KONVERSI SEMSETER V
STIKES CITRA DELIMA BANGKA BELITUNG
RR: 20 x/ menit
DS : BPH Ansietas
Pasien mengatakan
cemas dengan Rencana Operasi
keadaanya, merasa
was-was tentang proses Pengetahuan
operasi dan pasien
mengatakan jantungnya Informasi
berdebar-debar.
DO : ANSIETAS
Wajah pasien tampak
pucat dan tegang
C. Masalah Keperawatan
1. Nyeri akut
2. Retensi urine
3. Ansietas
D. Diagnosa Keperawatan
A. Nyeri akut berhubungan dengan distensi kandung kemih
B. Retensi urine berhubungan dengan obstruksi saluran kemih
C. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan & informasi
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN KELAS KONVERSI SEMSETER V
STIKES CITRA DELIMA BANGKA BELITUNG
Vital sign
TD: 140/80
mmHg
N: 100 x/
menit
S: 37 oC
RR: 20 x/
menit
08 Maret 2021 Retensi urine DS : Setelah dilakukan Manajemen eliminasi urine Jam 10.30 WIB Jam 14.00 WIB
berhubungan Pasien tindakan (I.04152) 1. Mengidentifikasi S : pasien
dengan mengatakan keperawatan selama Observasi tanda & gejala mengatakan masih
obstruksi kesulitan 3 x 24 jam 1. Identifikasi tanda & gejala retensi urine kesulitan untuk
saluran kemih ketika BAK, kemampuan retensi urine 2. Mengidentifikasi BAK
tidak lancar berkemih membaik 2. Identifikasi faktor yang faktor yang O : Pasien masih
hanya dengan kriteria hasil menyebabkan retensi menyebabkan terpasang
sedikit- (L.03019): urine retensi urine katerisasi
sedikit sejak Sensasi berkemih 3. Monitor eliminasi urine 3. Mencatat waktu Urine 500cc
1 bulan yang meningkat Terapeutik dan haluaran berwarna merah
lalu Distensi kandung 1. Catat waktu dan haluaran berkemih A : masalah belum
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN KELAS KONVERSI SEMSETER V
STIKES CITRA DELIMA BANGKA BELITUNG
Urine
berwarna
merah
sebanyak
2100 cc/hari.
Balance
cairan: 2820
cc/24 jam
USG:
dengan hasil
BPH
08 Maret 2021 Ansietas DS : Setelah dilakukan Reduksi ansietas (l.09314) Jam 11.00 WIB Jam 14.00 WIB
berhubungan Pasien tindakan Obeservasi 1. Mengidentifikasi S : pasien
dengan mengatakan keperawatan selama 1. Identifikasi saat tingkat kemampuan pasien mengatakan sudah
kurang cemas 1 x 24 jam ansietas berubah (mis. mengambil siap untuk
pengetahuan dengan kecemasan pada Kondisi,waktu, stresor) keputusan tindakan operasi
& informasi keadaanya, klien berkurang atau 2. Identifikasi kemampuan (Pasien sudah O : Pasien tampak
merasa was- hilang dengan mengambil mengambil mengambil tenang
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN KELAS KONVERSI SEMSETER V
STIKES CITRA DELIMA BANGKA BELITUNG
menurun prognosis
Konsentrasi pola 6. Menganjurkan
tidur membaik keluarga untuk
Pola berkemih tetap bersama
membaik pasien
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN KELAS KONVERSI SEMSETER V
STIKES CITRA DELIMA BANGKA BELITUNG
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Setelah dilakukan pengkajian keluhan yang ada diteori ditemukan
pada pasien.
2. Diagnosa keperawatan yang muncul adalah Nyeri akut berhubungan
dengan distensi kandung kemih, Retensi urine berhubungan dengan
obstruksi saluran kemih, Ansietas berhubungan dengan kurang
pengetahuan & informasi
3. Rencana asuhan keperawatan disusun berdasarkan diagnosa yang
muncul dan dibuat berdasarkan rencana asuhan keperawatan secara
teoritis.
4. Implementasi dilakukan sesuai rencana keperawatan yang disusun.
5. Evaluasi dari tindakan keperawatan yang telah dilakukan. Dari tiga
diagnosa keperawatan yang telah ditegakkan dan implementasi yang
telah dilakukan sesuai dengan rencana tindakan keperawatan
didapatkan hasil yang dicantumkan dalam evaluasi bahwa Ansietas
berhubungan dengan kurang pengetahuan & informasi sudah teratasi.
B. Saran
1. Bagi RSUD Sejiran Setason Bangka Barat
Laporan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi institusi RSUD Sejiran
Setason Bangka Barat khususnya dalam peningkatan masalah dalam
mengoptimalkan asuhan keperawatan serta peningkatan mutu dan
pelayanan kesehatan.
2. Bagi Stikes Citra Delima Bangka Belitung
Sebagai bahan masukan dan informasi dalam memberikan asuhan
keperawatan pada kasus benign prostat hyperplasia serta
meningkatkan perannya dalam meningkatkan pemahaman
mahasiswa.
3. Bagi Mahasiswa
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN KELAS KONVERSI SEMSETER V
STIKES CITRA DELIMA BANGKA BELITUNG
DAFTAR PUSTAKA
DPP Tim Pokja SIKI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi
dan Tindakan Keperawatan Edisi 1 Cetakan II. Jakarta
DPP Tim Pokja SLKI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi
dan Kriteria Hasil Keperawatan Edisi 1 Cetakan II. Jakarta
Sjamjuhidajat, R & Jong Wim De. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC:
Jakarta. http://repo.stikesperintis.ac.id