Anda di halaman 1dari 59

Johanes C.

Seralurin Ronald Sampe


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, penyusun
telah menyelesaikan buku Praktikum Perpajakan (Pendekatan Kasus Per Kasus). Buku ini
disusun berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, selain
itu buku ini disediakan pula contoh-contoh soal di bidang perpajakan beserta petunjuknya
sehingga sangat mudah dipahami oleh para pembaca.

Praktik perpajakan di indonesia saat ini telah berkembang begitu pesat megikuti
perkembangan zaman saat ini. Hal ini ditunjukan dengan meningkatnya penerimaan pajak
yang ditargetkan oleh Dirjen Pajak dan peningkatan jumlah wajib pajak di indonesia.
Dengan peningkatan jumlah wajib pajak ini maka akan ada tuntutan bagi wajib itu sendiri
untuk menghitung, menyetor dan melaporkan jumlah pajaknya, karena sistem perpajakan
di indonesia lambat-laun secara global sudah mengarah pada self asessment system.
Kebanyakan masyarakat masih belum paham terhadap perpajakan. Untuk itulah, penyusun
membuat buku perpajakan ini untuk melatih para generasi baru yang bisa membantu dalam
mengatasi pajak.

Jayapura, Juni 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii

Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 22 ........................................................................ 1

Pajak Penghasilan Pasal 22 Atas Barang Impor


- Kasus 1 ............................................................................................................... 2
- Kasus 2 ............................................................................................................... 2
- Kasus 3 ............................................................................................................... 3

Pajak Penghasilan Pasal 22 Atas Bendahara


- Kasus 4 ............................................................................................................... 3
- Kasus 5 ............................................................................................................... 4
- Kasus 6 ............................................................................................................... 5

Pajak Penghasilan Pasal 22 Atas Penjualan Hasil Produksi


- Kasus 7 ............................................................................................................... 5
- Kasus 8 ............................................................................................................... 5
- Kasus 9 ............................................................................................................... 6
- Kasus 10 ............................................................................................................. 6

Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 23 ........................................................................ 14

Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat (2) ............................................................ 22

Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 24 ........................................................................ 30

Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 25 ........................................................................ 34

Perhitungan Rekonsiliasi Fiskal Wajib Pajak Badan ..................................................... 36

ii
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

Perhitungan
Pajak Penghasilan
Pasal 22

HALAMAN | 1
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

Pajak Penghasilan Pasal 22 Atas Barang Impor

Kasus 1
PT DELIA, memiliki nomor API, melakukan impor komputer model terbaru dari Amerika
Serikat dengan perincian sebagai berikut :

 Harga Komputer : US $ 22.000


 Asuransi : US $ 2.000
 Ongkos Pengiriman : US $ 5.000
 Bea Masuk : 25% dari harga komputer
 PPN : 10% dari nilai impor
 Biaya Angkut di Pelabuhan : US $ 500

Berdasarkan rincian diatas maka hitunglah CIF, Nilai impor dan PPh pasal Pasal 22 yang
harus dibayar oleh PT DELIA, Jika pada saat itu nilai kurs US $ 1 = Rp 11.500
Jawab :

Perhitungan CIF (Cost Insurance & Freight)

Perhitungan Nilai Impor

PPh Pasal 22 Yang Harus Dibayar

Kasus 2
Seorang importir pada awal tahun 2014 memasukan barang ke daerah pabean Indonesia
dengan harga US$ 160.000. biaya angkut dari luar negeri ke pelabuhan tujuan sebesar US$
10.000 dan premi asuransi perjalanan yang dibayar dari luar negeri ke pelabuhan tujuan
sebesar US$ 2.000. Bea masuk yang dibebankan sebesar Rp 68.400.000 dan pungutan
pabean lain yang resmi sebesar Rp 32.000.000, Kurs yang berlaku saat terjadinya pembelian
adalah US$ 1 = Rp 13.500. Hitunglah pajak penghasilan Pasal 22 Bea Cukai, dalam kondisi
baik importir memiliki API (Angka Pengenal Impor) dan jika importir tidak memiliki API ?

HALAMAN | 2
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

Jawab :
Memiliki API Tidak Memiliki API

Kasus 3
PT Bahagia mengimpor barang dari Inggris dengan harga US$ 45.000. Asuransi yang dibayar
diluar negeri sebesar 5% dari harga dan biaya angkut sebesar 10% dari harga. Bea masuk
dan Bea masuk tambahan masing-masing 10% dan 20%. (Berdasarkan kurs pajak US$ 1 =
Rp 12.000). PT Bahagia tidak memiliki API dan mengimpor melalui PT Senang : importir yang
memiliki API, dengan perjanjian kedua pihak, handling fee ditetapkan sebesar 1,5% dari
harga impor. Hitunglah PPH 22 yang harus dipungut dan jurnal transaksi ini.

Jawab :

Perhitungan PPh Pasal 22 yang harus dipungut :

Jurnalnya :

Pajak Penghasilan Pasal 22 Atas Bendahara BUMN

Kasus 4
PT TELKOM Jayapura pada bulan maret 2015 telah melakukan beberapa transaksi antara
lain sebagai berikut :

1. Melakukan pembelian benda-benda pos seperti perangko dan materai langsung ke PT


(Persero) Pos Indonesia. Jumlah keseluruhan dari pembelian benda-benda pos
tersebut adalah Rp 10.500.000.

HALAMAN | 3
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

2. Melakukan tagihan pembelian kertas continous form dari PT Indah Kiat Paper sebesar
Rp 79.750.000 (termasuk PPN).
3. Membayar tagihan pembelian paper clip dari CV. Clip Baru dengan nilai total sebesar
Rp 2.200.000 (termasuk PPN).
4. Membayar tagihan atas pembelian semen kepada PT Indo Semen untuk pembangunan
kantor cabang sebesar Rp 65.500.000 (tidak termasuk PPN).
5. Membayar tagihan listrik kepada PT PLN (Persero) cabang Jayapura sebesar Rp
25.000.000

Hitunglah besarnya PPh pasal 22 yang dikenakan atas transaksi yang dilakukan oleh PT
TELKOM Jayapura !

Jawab :

No. Harga Perolehan DPP Tarif PPh 22 yang dibayar

Kasus 5
Sebuah perusahaan melakukan penyerahan barang kena pajak kepada suatu instansi
pemerintah seharga Rp 990.000.000 yang pembayarannya melalui Kantor Perbendaharaan
Negara. Berapakah besarnya pajak penghasilan pasal 22 bendaharawan yang harus
dipungut apabila :

1. Harga barang tidak termasuk PPN dan PPnBM


2. Harga barang termasuk PPN (10%) tapi bukan barang mewah
3. Harga barang termasuk PPN (10%) dan PPnBM (20%)

Jawab :

No. Harga Perolehan DPP Tarif PPh 22 yang dibayar

HALAMAN | 4
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

Kasus 6
Bapak Agung menerima pembayaran atas penjualan meja tulis seharga Rp 750.000 ke
Pemda DKI. Berapakah PPh pasal 22 yang dipungut atas penjualan tersebut ?

Jawab :

Pemungutan PPh Pasal 22 atas penjualan ke pemerintah

Pajak Penghasilan Pasal 22 Atas Penjualan Hasil Produksi

Kasus 7
PT. Indo Farma menjual sebagian produksinya ke Thailand dengan nilai Rp 10.000.000.000.
berapakah besarnya PPh pasal 22 yang harus dipungut ?

Jawab :

Pemungutan PPh Pasal 22 atas penjualan hasil produksi

Kasus 8
PT Minyak Terbarukan adalah sebuah Perusahaan yang bergerak di bidang penyalur Bahan
Bakar Minyak (BBM). PT Minyak Terbarukan memiliki beberapa SPBU yang tersebar di kota
Jayapura. PT Minyak Terbarukan membeli BBM dari PT Pertamina sebesar Rp
45.000.000.000 untuk memenuhi seluruh kebutuhan SPBU yang dimilikinya. Berapakah
besarnya PPh pasal 22 yang harus dipungut ?

Jawab :

Pemungutan PPh Pasal 22 atas penjualan hasil produksi

HALAMAN | 5
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

Kasus 9
PT Motorku menjual kendaraan bermotor roda dua dengan kapasitas 500 cc kepada Tuan
Obet yang tidak memiliki NPWP dengan harga jual sebesar Rp 45.000.000 pada bulan
Desember 2017. Berapakah besarnya PPh pasal 22 yang harus dipungut ?

Jawab :

Pemungutan PPh Pasal 22 atas penjualan hasil produksi

Pajak Penghasilan Pasal 22 Atas Penjualan Hasil Industri

Kasus 10
PT Sumber Ake merupakan perusahaan di bidang Industri semen yang beralamat di Jalan
Rajawali No. 12 Kota Ternate. PT Sumber Ake telah menjadi Wajib Pajak dan dikukuhkan
sebagai Pengusaha Kena Pajak yang mengharuskan perusahaan memungut pajak atas
penjualan hasil produksinya. Berikut data perusahaan dan transaksi yang terjadi selama
bulan Agustus 2013 terkait dengan penjualan hasil industri.

I. Data Perusahaan
Nama Perusahaan : PT Sumber Ake
NPWP Perusahaan : 01.234.222.8.942.000
Telepon : (0921) 8588888
Jenis Usaha : Industri Semen
Nama Pimpinan : Aksan Mardana

II. Transaksi Penjualan


7 Agustus Perusahaan menjual hasil industri kepada PT Perdana senilai
Rp110.000.000 (termasuk PPN 10%). PT Perdana beralamat di
Jalan Revolusi No. 11, Kota Ternate, dengan NPWP
01.555.123.8.942.000
16 Agustus Perusahaan menjual hasil industri kepada PT Wahana senilai
Rp300.000.000 (tidak termasuk PPN 10%). PT Wahana
beralamat di Jalan Terusan No. 15, Kota Ternate dengan NPWP
01.342.675.8.942.000
21 Agustus Perusahaan menjual hasil industri kepada Makmur Raya
sebesar Rp385.000.000 (termasuk PPN 10%). Makmur Raya
beralamat di Jalan Cenderawasih No. 12, Kota Ternate. Sampai
saat ini, Makmur Raya belum memiliki NPWP
24 Agustus Perusahaan menjual hasil industri kepada Beton Jaya sebesar
Rp500.000.000 (tidak termasuk PPN 10%). Beton Jaya

HALAMAN | 6
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

beralamat di Jalan Dahlia No. 7, Kota Ternate, dengan NPWP


01.111.234.942.000

Diminta:
1. Hitung besarnya PPh Pasal 22 yang dipungut
2. Buat bukti pemungutan PPh Pasal 22
3. Buat Surat Setoran Pajak (SSP) untuk setoran hasil pemungutan PPh Pasal 22
4. Buat SPT Masa PPh Pasal 22.

Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 22

PPh Pasal 22 yang


Tanggal Nama Pembeli DPP
dibayar

HALAMAN | 7
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

Lembar ke-1 untuk : Wajib Pajak


Lembar ke-2 untuk : Kantor Pelayanan Pajak
Lembar ke-3 untuk : Pemungut Pajak

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK
……………...……………………………………………….. (1)

BUKTI PEMUNGUTAN PPh PASAL 22


(OLEH BADAN USAHA INDUSTRI/EKSPORTIR TERTENTU)
Nomor : ……………………………………… (2)

NPWP : - - - - - (3)

Nama :

Alamat :

Tarif
Tarif PPh yang Dipotong
No. Uraian Harga (Rp) Lebih
Tinggi (%) (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Jenis Industri :
Penjualan Bruto :

1. Semen

2. Kertas

3. Baja

4. Otomotif

5. ……………………………..

6. ……………………………..

Penjualan Barang yang Tergolong


Sangat Mewah :
Harga Jual :

7. ……………………………..

Industri/Eksportir : Pembelian Bruto :

8. Sektor ……………………….

9. Sektor ……………………….

Badan Tertentu Lainnya :

10. ……………………………..

11. ……………………………..

JUMLAH
Terbilang : …………………………………………………………………………………………….……………………

…………………., ……………………. 20 ……. (4)

Pemungut Pajak (5)

NPWP : - - - - -

Nama :

Perhatian
1. Jum lah PPh Pas al 22 yang dipungut di atas Tanda Tangan, Nama dan Cap
m erupakan pem bayaran di m uka atas PPh
yang terutang untuk tahun pajak yang
bers angkutan. Sim panlah Bukti Pem ungutan
ini baik-baik untuk diperhitungkan s ebagai
kredit pajak dalam Surat Pem beritahuan
(SPT) Tahunan PPh. ......................................................... (6)

2. Bukti Pem ungutan ini dianggap s ah apabila


diis i dengan lengkap dan benar

F.1.1.33.04

HALAMAN | 8
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

Lembar ke-1 untuk : Wajib Pajak


Lembar ke-2 untuk : Kantor Pelayanan Pajak
Lembar ke-3 untuk : Pemungut Pajak

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK
……………...……………………………………………….. (1)

BUKTI PEMUNGUTAN PPh PASAL 22


(OLEH BADAN USAHA INDUSTRI/EKSPORTIR TERTENTU)
Nomor : ……………………………………… (2)

NPWP : - - - - - (3)

Nama :

Alamat :

Tarif
Tarif PPh yang Dipotong
No. Uraian Harga (Rp) Lebih
Tinggi (%) (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Jenis Industri :
Penjualan Bruto :

1. Semen

2. Kertas

3. Baja

4. Otomotif

5. ……………………………..

6. ……………………………..

Penjualan Barang yang Tergolong


Sangat Mewah :
Harga Jual :

7. ……………………………..

Industri/Eksportir : Pembelian Bruto :

8. Sektor ……………………….

9. Sektor ……………………….

Badan Tertentu Lainnya :

10. ……………………………..

11. ……………………………..

JUMLAH
Terbilang : …………………………………………………………………………………………….……………………

…………………., ……………………. 20 ……. (4)

Pemungut Pajak (5)

NPWP : - - - - -

Nama :

Perhatian
1. Jum lah PPh Pas al 22 yang dipungut di atas Tanda Tangan, Nama dan Cap
m erupakan pem bayaran di m uka atas PPh
yang terutang untuk tahun pajak yang
bers angkutan. Sim panlah Bukti Pem ungutan
ini baik-baik untuk diperhitungkan s ebagai
kredit pajak dalam Surat Pem beritahuan
(SPT) Tahunan PPh. ......................................................... (6)

2. Bukti Pem ungutan ini dianggap s ah apabila


diis i dengan lengkap dan benar

F.1.1.33.04

HALAMAN | 9
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

Lembar ke-1 untuk : Wajib Pajak


Lembar ke-2 untuk : Kantor Pelayanan Pajak
Lembar ke-3 untuk : Pemungut Pajak

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK
……………...……………………………………………….. (1)

BUKTI PEMUNGUTAN PPh PASAL 22


(OLEH BADAN USAHA INDUSTRI/EKSPORTIR TERTENTU)
Nomor : ……………………………………… (2)

NPWP : - - - - - (3)

Nama :

Alamat :

Tarif
Tarif PPh yang Dipotong
No. Uraian Harga (Rp) Lebih
Tinggi (%) (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Jenis Industri :
Penjualan Bruto :

1. Semen

2. Kertas

3. Baja

4. Otomotif

5. ……………………………..

6. ……………………………..

Penjualan Barang yang Tergolong


Sangat Mewah :
Harga Jual :

7. ……………………………..

Industri/Eksportir : Pembelian Bruto :

8. Sektor ……………………….

9. Sektor ……………………….

Badan Tertentu Lainnya :

10. ……………………………..

11. ……………………………..

JUMLAH
Terbilang : …………………………………………………………………………………………….……………………

…………………., ……………………. 20 ……. (4)

Pemungut Pajak (5)

NPWP : - - - - -

Nama :

Perhatian
1. Jum lah PPh Pas al 22 yang dipungut di atas Tanda Tangan, Nama dan Cap
m erupakan pem bayaran di m uka atas PPh
yang terutang untuk tahun pajak yang
bers angkutan. Sim panlah Bukti Pem ungutan
ini baik-baik untuk diperhitungkan s ebagai
kredit pajak dalam Surat Pem beritahuan
(SPT) Tahunan PPh. ......................................................... (6)

2. Bukti Pem ungutan ini dianggap s ah apabila


diis i dengan lengkap dan benar

F.1.1.33.04

HALAMAN | 10
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

SURAT SETORAN PAJAK


KEMENTERIAN KEUANGAN R.I. LEMBAR 3
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK (SSP) Untuk Dilaporkan oleh
Wajib Pajak ke KPP

NPWP :
Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki

NAMA WP : ………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….

ALAMAT WP : ………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
NOP :
Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak

ALAMAT OP : ………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
Uraian Pembayaran : ……………………………………………...……………………………….
Kode Akun Pajak Kode Jenis Setoran
……………………………………………...…………………..…………………………………………………….
……………………………………………...…………………..……………………………………………………
……………………………………………...…………………..……………………………………………………
Masa Pajak
Tahun Pajak
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan Diisi Tahun terutangnya Pajak

Nomor Ketetapan : / / / /
Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT

Jumlah Pembayaran : …………………………………………………………………………….…………………………………….Diisi dengan rupiah penuh


Terbilang : ………………………………….……………………………………………...…………………………...……………………………………………………………………
………………………………………………….…….……………...………………………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………….…….……………...………………………………………………………………………………………………………………………………..
Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor
Tanggal …………………………………………… ……………………………….. , Tanggal ……………...………….
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan

Nama Jelas : ……………………………………. Nama Jelas : …………………………………………..

" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran

F.2.0.32.01

HALAMAN | 11
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

DEPARTEMEN
KEUANGAN R.I. DAFTAR BUKTI PEMUNGUTAN
Masa Pajak
PPh PASAL 22
DIREKTORAT /
JENDERAL PAJAK

Bukti Pemungutan Nilai Obyek Pajak PPh yang


No. NPWP Nama
(Rp) Dipungut (Rp)
Nomor Tanggal

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
dst.
JUMLAH

PEMUNGUT PAJAK/PIMPINAN KUASA WAJIB PAJAK 2 0


Tanggal

Nama tanggal bulan tahun

NPWP - Tanda Tangan & Cap

D.1.1.32.04

HALAMAN | 12
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA x SPT Normal


DEPARTEMEN
KEUANGAN R.I.
PAJAK PENGHASILAN PASAL 22 SPT Pembetulan Ke-

DIREKTORAT Formulir ini digunakan untuk melaporkan Masa Pajak


JENDERAL PAJAK Pajak Penghasilan Pasal 22 / 2 0

BAGIAN A. IDENTITAS PEMOTONG PAJAK/WAJIB PAJAK

1. NPWP :

2. Nama :

3. Alamat :

BAGIAN B. OBJEK PAJAK

Uraian KAP/KJS Nilai Objek Pajak PPh yang Dipungut (Rp)


(1) (2) (3) (4)
1. Badan Usaha Industri/Eksportir 411122/100
2. Penjualan Barang yang tergolong Sangat Mewah411122/403
3. Pembelian Barang Oleh Bendaharawan/Badan
Tertentu Yang Ditunjuk 411122/100 - -
4. Nilai Impor Bank Devisa/Ditjen Bea dan Cukai *)
a. API 411122/100
b. Non API 411122/100
5. Hasil Lelang (Ditjen Bea dan Cukai) 411122/100
6. Penjualan Migas Oleh Pertamina / Badan Usaha
Selain Pertamina
a. SPBU/Agen/Penyalur (Final) 411122/401
b. Pihak lain (Tidak Final) 411122/100
7. ………………………………………………………………………………
JUMLAH - -
Terbilang : -
*) Coret yang tidak perlu

BAGIAN C. LAMPIRAN

1. Daftar Surat Setoran Pajak PPh Pasal 22 (Khusus untuk Bank Devisa, Bendaharawan/Badan Tertentu Yang Ditunjuk dan
Pertamina/Badan Usaha selain Pertamina).
2. Surat Setoran Pajak (SSP) yang disetor oleh importir atau Pembeli Barang sebanyak: lembar
(Khusus untuk Bank Devisa, Bendaharawan/Badan Tertentu Yang Ditunjuk dan Pertamina/Badan Usaha Selain Pertamina).
3. SSP yang disetor oleh Pemungut Pajak sebanyak: - lembar
(Khusus untuk Badan Usaha Industri/Eksportir Tertentu, Ditjen Bea dan Cukai).
4. Daftar Bukti Pemungutan PPh Pasal 22 (Khusus untuk Badan Usaha Industri/Importir Tertentu dan Ditjen Bea dan Cukai).

5. Bukti Pemungutan PPh Pasal 22 (Khusus untuk Badan Usaha Industri/Eksportir Tertentu dan Ditjen Bea dan Cukai).

6. Daftar rincian penjualan dan retur penjualan (dalam hal ada penjualan retur).

7. Risalah lelang (dalam hal pelaksanaan lelang).

8. Surat Kuasa Khusus.

BAGIAN D. PERNYATAAN DAN TANDA TANGAN

Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan Diisi Oleh Petugas
ketentuan perundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan bahwa apa yang telah SPT saya
Masa Diterima:
beritahukan di atas beserta lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas. Langsung dari WP

PEMUNGUT PAJAK/PIMPINAN KUASA WAJIB PAJAK Melalui Pos

Nama 2 0
Tanggal

NPWP tanggal bulan tahun

Tanda Tangan & Cap Tanggal 2 0 Tanda Tangan


tanggal bulan tahun

HALAMAN | 13
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

Perhitungan
Pajak Penghasilan
Pasal 23

HALAMAN | 14
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

Kasus Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 23

PT Makmur Utama bergerak di bidang industri minuman kesehatan. Perusahaan tersebut


beralamat di Jalan Terusan No. 11, Kota Ternate. Berikut data perusahaan dan transaksi
yang terjadi terkait dengan pembayaran yang harus dipotong PPh Pasal 23 selama bulan
Juli 2013.

I. Data Perusahaan
Nama Perusahaan : PT Makmur Utama
NPWP : 16.111.444.8.942.000
Telepon : (0921) 877766
Jenis Usaha : Industri Minuman Kesehatan
Nama Pimpinan : Ahmad Zakaria

II. Transaksi Pembayaran Dividen Tunai


Pada tanggal 10 Juli 2013, perusahaan membayar dividen tunai kepada pemegang
saham yang sebelumnya telah diumumkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS). Berikut data yang diperlukan dalam pembayaran dividen tunai.
Persentase
Pemegan saham Alamat NPWP Penyertaan Dividen
Modal
PT Perkasa Jalan Dahlia No. 16.589.356.8- 26% Rp130.000.000
1, Kota Ternate 942.000
PT Cakrawala Jalan Mawar No. 16.125.735.8- 15% Rp75.000.000
8, Kota Ternate 942.000
PT Matahari Jalan Rusa No. 5, 16.156.198.8- 10% Rp50.000.000
Kota Ternate 942.000
PT Angkasa Jalan Kubis No. 9, 16.754.125.8- 18% Rp90.000.000
Kota Ternate 942.000
CV Bahari Jaya Jalan Dahlia No. 16.342.657.8- 12% Rp60.000.000
7, Kota Ternate 942.000
CV Karya Jalan Anuang No. 16.453.198.8- 11% Rp55.000.000
8, Kota Ternate 942.000
PT BNI Jalan Tupai No. 4, 16.354.344.8- 8% Rp40.000.000
(BUMN) Kota Ternate 942.000

III. Pemberian Hadiah Perlombaan


Dalam rangka memperingati 10 tahun berdirinya PT Makmur Utama, perusahaan
mengadakan pertandingan bola voli antarperusahaan se-kota Ternate. Para pemenang
menerima hadiah pada tanggal 12 Juli 2013, bertepatan dengan hari ulang tahun
berdirinya PT Makmur Utama. Berikut data pemegang pertandingan tersebut.

Nama Pemenang Alamat NPWP Hadiah Uang


PT Berdikari Jalan Melati No. 8, 01.432.444.8.942.000 Rp100.000.000
Kota Ternate
PT Bumi Raya Jalan Musang No. 01.123.222.8.942.000 Rp75.000.000
8, Kota Ternate

HALAMAN | 15
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

IV. Pembayaran Sewa dan Jasa Lainnya


a. Pada tanggal 15 Juli 2013, PT Makmur Utama membayar sewa kendaraan yang
digunakan untuk operasional perusahaan di dalam Kota Ternate sebesar
Rp5.000.000. Pembayaran ini dilakukan Sugianto Thamrin yang beralamat di Jalan
Bengkoang No. 4, Kota Ternate.
b. Pada tanggal 17 Juli 2013, PT Makmur Utama membayar jasa katering kepada CV
Boga sebesar Rp10.000.000. CV Boga beralamat di Jalan Nuri No. 100, Kota
Ternate, dengan NPWP 01.342.211.8.942.000.
c. Pada tanggal 20 Juli 2013, PT Makmur Utama membayar jasa kebersihan kepada
CV Mulia Bhakti sebesar Rp15.000.000. CV Mulia Bhakti beralamat di Jalan Kakatua
No. 5, Kota Ternate, dengan NPWP 01.324.154.8.942.000.
d. Pada tanggal 25 Juli 2013, PT Makmur Utama membayar jasa perawatan AC kepada
CV Pelita Jaya sebesar Rp12.000.000. CV Pelita Jaya beralamat di Jalan Angsa No.
45, Kota Ternate, dengan NPWP 01.897.008.8.942.000.
e. Pada tanggal 25 Juli 2013, PT Makmur Utama membayar jasa Akuntan kepada
Kantor Akuntan Publik (KAP) Sadono dan Rekan sebesar Rp30.000.000. KAP Sadono
dan Rekan beralamat di Jalan Fiesta No. 12, Kota Ternate, dengan NPWP
01.672.320.8.942.000.

Diminta:
1. Hitung besarnya PPh Pasal 23 yang dipotong.
2. Buat bukti pemotongan PPh Pasal 23.
3. Buat Surat Setoran Pajak (SSP) untuk setoran hasil pemotongan PPh Pasal 23.

HALAMAN | 16
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 23

1. Transaksi Pembayaran Dividen Tunai


Pemegang Saham Persentase Dividen PPh Pasal 23 yang
Penyertaan Modal dipotong
PT Cakrawala
PT Matahari
PT Angkasa
CV Bahari Jaya
CV Karya
Jumlah

2. Pemberian Hadiah Perlombaan

Nama Pemegang Hadiah PPh Pasal 23 yang


dipotong
PT Berdikari
PT Bumi Raya
Jumlah

3. Pembayaran Sewa dan Jasa Lainnya


Wajib Pajak PPh Pasal 23 yang Jenis Pembayaran
dipotong
Sugianto Thamrin
CV Boga
CV Mulia Bhakti
CV Pelita Jaya
KAP Sadono dan Rekan

HALAMAN | 17
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

HALAMAN | 18
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

SURAT SETORAN PAJAK


KEMENTERIAN KEUANGAN R.I. LEMBAR 3
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
(SSP) Untuk Dilaporkan oleh
Wajib Pajak ke KPP

NPWP :
Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki

NAMA WP : ………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….

ALAMAT WP : ………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
NOP :
Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak

ALAMAT OP : ………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
Uraian Pembayaran : ……………………………………………...……………………………….
Kode Akun Pajak Kode Jenis Setoran
……………………………………………...…………………..…………………………………………………….
……………………………………………...…………………..……………………………………………………
……………………………………………...…………………..……………………………………………………
Masa Pajak
Tahun Pajak
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan Diisi Tahun terutangnya Pajak

Nomor Ketetapan : / / / /
Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT

Jumlah Pembayaran : …………………………………………………………………………….…………………………………….Diisi dengan rupiah penuh


Terbilang : ………………………………….……………………………………………...…………………………...……………………………………………………………………
………………………………………………….…….……………...………………………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………….…….……………...………………………………………………………………………………………………………………………………..
Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor
Tanggal …………………………………………… ……………………………….. , Tanggal ……………...………….
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan

Nama Jelas : ……………………………………. Nama Jelas : …………………………………………..

" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran

F.2.0.32.01

HALAMAN | 19
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

DEPARTEMEN
KEUANGAN R.I.
DAFTAR BUKTI PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN Masa Pajak
PPh PASAL 23 DAN/ATAU PASAL 26
DIREKTORAT /
JENDERAL PAJAK

Bukti Pemotongan/Pemungutan Nilai Obyek PPh yang Dipotong


No. NPWP Nama
Pajak (Rp) /Dipungut (Rp)
Nomor Tanggal

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

A. PPH PASAL 23
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
dst.
JUMLAH
B. PPH PASAL 26
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
dst.
JUMLAH

PEMOTONG PAJAK/PIMPINAN KUASA WAJIB PAJAK 2 0


Tanggal

Nama tanggal bulan tahun

NPWP - Tanda Tangan & Cap

D.1.1.32.05 Lampiran IV.2 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 43/PJ/2009

HALAMAN | 20
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA SPT Normal


DEPARTEMEN
KEUANGAN R.I.
PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN/ATAU PASAL 26 SPT Pembetulan Ke-

DIREKTORAT Formulir ini digunakan untuk melaporkan Pemotongan Masa Pajak


JENDERAL PAJAK Pajak Penghasilan Pasal 23 dan/atau Pasal 26 /

BAGIAN A. IDENTITAS PEMOTONG PAJAK/WAJIB PAJAK

1. NPWP : .

2. NAMA :

3. ALAMAT :

BAGIAN B. OBJEK PAJAK


1. PPh Pasal 23 yang telah Dipotong

Uraian KAP/KJS Jumlah Penghasilan Bruto (Rp) PPh yang Dipotong (Rp)
(1) (2) (3) (4)
1. Dividen *) 411124/101
2. Bunga **) 411124/102
3. Royalti 411124/103
4. Hadiah dan penghargaan 411124/100
5. Sewa dan Penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta ***) 411124/100
6. Jasa Teknik, Jasa Manajemen, Jasa Konsultansi dan jasa lain sesuai
dengan PMK-244/PMK.03/2008 :
a. Jasa Teknik 411124/104
b. Jasa Manajemen 411124/104
c. Jasa Konsultan 411124/104
d. Jasa lain :****)
1) …………………………...………………………………………………………………………
2) …………………………...………………………………………………………………………
3) …………………………...………………………………………………………………………
7. ….…………………………….………………………………………………………………………
JUMLAH
Terbilang …………………………………………………………...…………………………………………………………………………………………………………….………………………..…………………………

2. PPh Pasal 26 yang telah Dipotong

Perkiraan
Uraian KAP/KJS Jumlah Penghasilan PPh yang Dipotong (Rp)
Penghasilan
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Dividen *) 411127/101
2. Bunga **) 411127/102
3. Royalti 411127/103
4. Sewa dan Penghasilan lain sehubungan penggunaan 411127/100
5. Imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan dan 411127/104
6. Hadiah dan penghargaan 411127/100
7. Pensiun dan pembayaran berkala 411127/100
8. Premi swap dan transaksi lindung nilai 411127/102
9. Keuntungan karena pembebasan utang 411127/100
10. Penjualan harta di Indonesia 411127/100
11. Premi asuransi/reasuransi 411127/100
12. Penghasilan dari pengalihan saham 411127/100
13. Penghasilan Kena Pajak BUT setelah pajak 411127/105
JUMLAH
Terbilang …………………………………………………………...…………………………………………………………………………………………………………….………………………..…………………………
*) Tidak termasuk dividen kepada WP Orang Pribadi Dalam Negeri. ***) Kecuali sewa tanah dan bangunan.
**) Tidak termasuk bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada WP OP. ****) Apabila kurang harap dibuat lampiran tersendiri.

BAGIAN C. LAMPIRAN

1. Surat Setoran Pajak : lembar. 4. Surat Kuasa Khusus.


5.
2. Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 dan/atau Pasal 26. 5. Legalisasi fotocopy Surat Keterangan Domisili yang masih

3. Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 berlaku, dalam hal PPh Pasal 26 dihitung berdasarkan tarif

dan/atau Pasal 26 : lembar. Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B).

BAGIAN D. PERNYATAAN DAN TANDA TANGAN

Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan Diisi Oleh Petugas
perundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas beserta SPT Masa Diterima:
lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas. Langsung dari WP

PEMOTONG PAJAK/PIMPINAN KUASA WAJIB PAJAK Melalui Pos

Nama : 2 0
Tanggal

NPWP : - tanggal bulan tahun

Tanda Tangan & Cap Tanggal 2 0 Tanda Tangan


tanggal bulan tahun

F.1.1.32.03 Lampiran IV.1 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 43/PJ/2009

HALAMAN | 21
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

Perhitungan
Pajak Penghasilan
Pasal 4 Ayat (2)

HALAMAN | 22
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

Kasus Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat (2)

PT Mentari merupakan perusahaan di bidang industri gula yang beralmat di Jalan Nuku No.
100, Kota Ternate. PT Mentari telah terdaftar sebagai Wajib Pajak, sehingga diwajibkan
untuk memotong pajak penghasilan atas pembayaran yang dilakukannya. Berikut data-
data yang terkait dengan perusahaan tersebut.

I. Data Perusahaan
Nama Perusahaan : PT Mentari
NPWP : 16.184.300.8-942.000
Telepon : (0921) 8587888
Jenis Usaha : Industri Gula
Nama Pimipinan : Hasan Sudin

II. Transaksi Perusahaan


Pada bulan Agustus 2013 dilakukan pemotongan PPh Pasal 4 Ayat (2) atas pembayaran
yang terjadi pada tanggal-tanggal berikut.
3 Agustus Perusahaan membayar imbalan jasa pelaksanaan konstruksi
kepada PT Architec sebesar Rp75.000.000. PT Architec beralamat
di Jalan Nusa Indah No. 1, Kota Ternate, dengan NPWP
16.184.222.8-942.000 sebagai penyedia jasa berkualifikasi usaha
kecil.
15 Agustus Perusahaan melakukan undian berhadiah untuk memperingati 30
tahun berdirinya PT Mentari. Undian berhadiah dilakukan untuk
pelanggan yang mengiriman kemasan gula selama enam bulan
pertama di tahun 2013, dengan hadiah uang tunai sebesar
Rp100.000.000. Pemenang undian tersebut adalah Sugiono Bahrun
yang beralamat di Jalan Delima No. 11, Kota Ternate.
25 Agustus Perusahaan membayar Rp30.000.000 kepada Ardan Qodri atas
sewa tanah dan bangunan di Jalan Melati No. 5, Kota Ternate.
Ardan Qodri sendiri sendiri tinggal di jalan Ceplukan No. 12, Kota
Ternate dan tidak memiliki NPWP.

Diminta:
1. Hitung besarnya PPh Pasal 4 Ayat (2) yang harus dipotong oleh Mentari.
2. Buat bukti pemotongan atas pembayaran tersebut dan setorkan pajak
menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP).
3. Buat SPT Masa PPh Pasal 4 Ayat (2).

Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat (2)


Jenis Pajak Penghasilan PPh Pasal 4 Ayat (2) yang
Wajib Pajak
Pasal 4 Ayat (2) Dipotong

HALAMAN | 23
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

Lembar ke-1 untuk : Wajib Pajak


Lembar ke-2 untuk : Kantor Pelayanan Pajak
Lembar ke-3 untuk : Pemotong/Pemungut Pajak

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK
……………………………………………….. (1)

BUKTI PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PPh FINAL PASAL 4 AYAT (2)


ATAS PENGHASILAN DARI USAHA JASA KONSTRUKSI

Nomor : …………………………...……………. (2)

NPWP : - - - - - (3)

Nama :

Alamat :

Jumlah Nilai Bruto Tarif PPh yang Dipotong/


No. Uraian
(Rp) (%) Dipungut (Rp)

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Jasa pelaksanaan konstruksi oleh


penyedia jasa dengan kualifikasi usaha
2%
kecil
2. Jasa pelaksanaan konstruksi oleh
penyedia jasa yang tidak memiliki
4%
kualifikasi usaha
3. Jasa pelaksanaan konstruksi oleh
penyedia jasa selain angka 1 dan angka
3%
2 di atas
4. Jasa perencanaan atau pengawasan
konstruksi oleh penyedia jasa yang
4%
memiliki kualifikasi usaha
5. Jasa perencanaan atau pengawasan
konstruksi oleh penyedia jasa yang tidak
memiliki kualifikasi usaha 6%
JUMLAH
Terbilang : ………………………………………………………………………………………………….……………………

…………………., ……………………. 20 ……. (4)


Pemotong/Pemungut Pajak (5)

NPWP : - - - - -

Nama :

Perhatian :
1. Jumlah Pajak Penghasilan dari Jasa Tanda Tangan, Nama dan Cap
Konstruksi yang dipotong/dipungut di
atas bukan merupakan kredit pajak
dalam Surat Pemberitahuan (SPT)
Tahunan PPh.
2. Bukti Pemotongan/Pemungutan ini
dianggap sah apabila diisi dengan ......................................................... (6)
lengkap dan benar.

F.1.1.33.16

HALAMAN | 24
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

Lembar ke-1 untuk : Wajib Pajak


Lembar ke-2 untuk : Kantor Pelayanan Pajak
Lembar ke-3 untuk : Pemotong / Pemungut Pajak

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK
………………………………………………………. (1)

BUKTI PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PPh FINAL PASAL 4 AYAT (2)


ATAS HADIAH UNDIAN

Nomor : ……………………………………….…. (2)

NPWP : - - - - - (3)

Nama :
Alamat :

Jumlah Bruto Hadiah Undian Tarif PPh yang Dipotong/Dipungut


No. Jenis Hadiah Undian
(Rp) (%) (Rp)

(1) (2) (3) (4) (5)

1 25%

2 25%

3 25%

4 25%
5 25%

6 25%
JUMLAH
Terbilang : ……………………………..……………………………………………………………………….……………………

…………………., ……………………. 20 ……. (4)

Pemotong/Pemungut Pajak (5)

NPWP : - - - - -

Nama :

Perhatian :
1. Jumlah Pajak Penghasilan dari Hadiah Tanda Tangan, Nama dan Cap
Undian yang dipotong / dipungut di atas
bukan merupakan kredit pajak dalam Surat
Pemberitahuan (SPT) Tahunan PPh.
2. Bukti Pemotongan/Pemungutan ini dianggap
sah apabila diisi dengan lengkap dan benar. ........................................................... (6)

F.1.1.33.09

HALAMAN | 25
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

Lembar ke-1 untuk : yang menyew akan


Lembar ke-2 untuk : Kantor Pelayanan Pajak
Lembar ke-3 untuk : penyew a

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK
……………………………………………….. (1)

BUKTI PEMOTONGAN PPh FINAL PASAL 4 AYAT (2)


ATAS PENGHASILAN DARI PERSEWAAN TANAH
DAN/ATAU BANGUNAN
Nomor : ………………………………………. (2)

NPWP : - - - - - '(3)

Nama :

Alamat :

Lokasi Tanah dan : (4)

atau Bangunan

Jumlah Bruto Nilai Sewa Tarif PPh yang Dipotong


(Rp) (%) (Rp)
(1) (2) (3)
10%
Terbilang : ………………………………………………………………………………………………….……………………

…………………., ……………………. 20 ……. (5)

Pemotong Pajak (6)

NPWP : - - - - -

Nama :

Perhatian : Tanda Tangan, Nama dan Cap


1. Jumlah Pajak Penghasilan atas
Persewaan Tanah dan/atau Bangunan
yang dipotong di atas bukan merupakan
kredit pajak dalam Surat Pemberitahuan
(SPT) Tahunan PPh.
2. Bukti Pemotongan ini dianggap sah ......................................................... (7)
apabila diisi dengan lengkap dan benar.

F.1.1.33.12

HALAMAN | 26
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

SURAT SETORAN PAJAK


KEMENTERIAN KEUANGAN R.I. LEMBAR 3
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK (SSP) Untuk Dilaporkan oleh
Wajib Pajak ke KPP

NPWP :
Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki

NAMA WP : ………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….

ALAMAT WP : ………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
NOP :
Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak

ALAMAT OP : ………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
Uraian Pembayaran : ……………………………………………...……………………………….
Kode Akun Pajak Kode Jenis Setoran
……………………………………………...…………………..…………………………………………………….
……………………………………………...…………………..……………………………………………………
……………………………………………...…………………..……………………………………………………
Masa Pajak
Tahun Pajak
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan Diisi Tahun terutangnya Pajak

Nomor Ketetapan : / / / /
Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT

Jumlah Pembayaran : …………………………………………………………………………….…………………………………….Diisi dengan rupiah penuh


Terbilang : ………………………………….……………………………………………...…………………………...……………………………………………………………………
………………………………………………….…….……………...………………………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………….…….……………...………………………………………………………………………………………………………………………………..
Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor
Tanggal …………………………………………… ……………………………….. , Tanggal ……………...………….
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan

Nama Jelas : ……………………………………. Nama Jelas : …………………………………………..

" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran

F.2.0.32.01

HALAMAN | 27
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

HALAMAN | 28
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

HALAMAN | 29
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

Perhitungan
Pajak Penghasilan
Pasal 24

HALAMAN | 30
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

Kasus Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 24

Kasus 1
Pada tahun 2015 PT. Rakyat Papua Sejahtera memperoleh penghasilan bruto dari luar
negeri (Kanada) sebesar Rp 2.000.000.000,00 dengan tarif pajak di Kanada adalah 20%.
Namun PT. RPS mengalami kerugian dalam negeri sebesar Rp 1.200.000.000,00. Asumsikan
omzet PT. Rakyat Papua Sejahtera tahun 2014 diatas 50 milyar. Hitunglah berapa besarnya
batas maksimum kredit pajak dan nilai yang dikreditkan?
Jawab :

Penghasilan Nominal

Rp

Rp

Jumlah Rp

Pajak Penghasilan yang Terutang

Batas Maksimum Kredit Pajak

Nilai Yang Dikreditkan

HALAMAN | 31
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

Kasus 2
PT. Soa-Soa memperoleh penghasilan neto dalam tahun 2014 sebagai berikut :
1. Di Negara Z, memperoleh penghasilan (laba) Rp 2.000.000.000,00 dengan tarif pajak
30%.
2. Di Negara Y, memperoleh penghasilan (laba) Rp 1.000.000.000,00 dengan tarif pajak
sebesar 15%
3. Penghasilan usaha di dalam negeri (Indonesia) Rp 3.500.000.000,00
Hitunglah besarnya kredit pajak luar negeri dan batas maksimum untuk masing-masing
negara?
Jawab :

Keterangan Nominal

Negara Z

Negara Y

Indonesia

Total

Pajak Penghasilan Yang Terutang

Batas Maksimum Kredit Pajak

Nilai Yang Dikreditkan

HALAMAN | 32
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

Kasus 3
PT. Rajawali memperoleh penghasilan neto dalam tahun 2015 sebagai berikut:
1. Di Negara J, memperoleh penghasilan (laba) Rp 2.000.000.000,00 dengan tarif
pajak 30%
2. Di Negara K, memperoleh penghasilan (laba) Rp 1.000.000.000,00 dengan tarif
pajak sebesar 15%
3. Di Negara I, menderita kerugian sebesar Rp 2.000.000.000,00
4. Penghasilan usaha di dalam negeri (Indonesia) Rp 4.200.000.000,00
Hitunglah besarnya kredit pajak luar negeri dan batas maksimum untuk masing-masing
negara?
Jawab:

Penghasilan Nominal

Negara J

Negara K

Negara I

Indonesia

Total

Pajak Penghasilan Yang Terutang

Batas Maksimum Kredit Pajak

Nilai Yang Dikreditkan

HALAMAN | 33
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

Perhitungan
Pajak Penghasilan
Pasal 25

HALAMAN | 34
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

Kasus Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 25

Kasus 1
Jumlah Pajak Penghasilan Tuan Amir yang terutang sesuai dengan SPT Tahunan PPh 2014
sebesar Rp 35.000.000,00
Pada tahun 2014, Berikut rincian PPh yang telah dibayar dan dipotong atau dipungut :

1. PPh Pasal 21 Rp 7.000.000,00


2. PPh Pasal 22 Rp 3.000.000,00
3. PPh Pasal 23 Rp 2.000.000,00
4. PPh Pasal 25 Rp 13.000.000,00
Jumlah Rp 20.000.000,00
Kurang bayar (pasal 29) tahun 2014 Rp 10.000.000,00

Hitunglah besarnya PPh Pasal 25 Tahun 2015?


Jawab :

Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 25

Kasus 2
Menurut RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Pendapatan) Tahun 2013 yang disahkan
dalam RUPS, PT Rakyat Papua Sejahtera (sebuah BUMD yang dimiliki Pemerintah Prov.
Papua) diperkirakan mempunyai penghasilan neto sebesar Rp 1.000.000.000,00. Kredit
Pajak (PPh Pasal 22, 23, dan 24 yang dapat dikreditkan) Tahun 2012 berjumlah Rp
30.000.000.
Hitunglah PPh Pasal 25 untuk tahun 2013 yang dibayarkan PT. RPS?
Jawab :

Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 25

HALAMAN | 35
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

Perhitungan
Rekonsiliasi Fiskal
Wajib Pajak Badan

HALAMAN | 36
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

Kasus Perhitungan Rekonsiliasi Fiskal Wajib Pajak Badan

PT Terang Elektronik adalah salah satu perusahaan nasional yang bergerak di bidang
perdagangan alat elektronik. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2008 dan terdaftar
sebagai Wajin Pajak pada tahun yang sama di KPP Pratama Jakarta Matraman. Dalam
memenuhi kewajiban perpajakannya. PT Terang Elektronik diwajibkan menggunakan
pembukuan.
Berikut data-data milik PT Terang Elektronik.
I. Pemegang Saham
Jumlah Modal Disetor
Nama Alamat NPWP Dividen
Rp %
Hustianto Jalan Kubis No. 16.543.456.8.001. Rp400.000.000 40 Rp40.000.000
4, Jakarta 000
Firman Jalan Kapas No. 16.888.452.8.001. Rp300.000.000 30 Rp30.000.000
8, Jakarta 000
Hasan Jalan Anoa No. 04.987.845.8.001. Rp200.000.000 20 Rp20.000.000
Sadly 3, Jakarta 000
PT Jalan Hiu No. 9, 01.876.123.8.001. Rp100.000.000 10 Rp10.000.000
Harapan Jakarta 000

II. Data Perusahaan


Nama : PT Terang Elektronik
NPWP : 01.184.339.8-001.000
Alamat : Jalan Matraman Raya No. 2, Jakarta.
Jenis Usaha : Perdagangan Alat Elektronik
Telepon/Faksimail : 021-85882211/85882212
Nomor KLU : 46521
Periode Pembukuan : Januari s.d. Desember 2014
Opini Auditor : Wajar Tanpa Pengecualian
Nama KAP : KAP Fauzil Rahman dan Rekan
NPWP KAP : 01.564.780.8-001.000
Nama Akuntan Publik : Fauzil Rahman, S.E., M.Sc., Ak., C.P.A.
NPWP Akuntan Publik : 18.784.231.8-001.000
Nama Direktur : Ardan Qodri
NPWP Direktur : 16.564.123.8-001.000
Alamat Direktur : Jalan Delima No. 1, Jakarta Utara.
III. Daftar Penyusutan Aset Menurut Akuntansi
Perhitungan Penyusutan Aset (Metode Garis Lurus)
Beban
Jenis Aset Tanggal Umur
Kas Perolehan Nilai Residu Penyusutan
Perolehan Ekonomis
Per Tahun
Gedung 2 Januari 25 Rp950.000.000 Rp75.000.000 Rp35.000.000
1999 Tahun
Kendaraan 4 Mei 10 Rp240.000.000 Rp30.000.000 Rp21.000.000
2008 Tahun
Mesin 1 Januari 8 Tahun Rp80.000.000 Rp8.000.000 Rp9.000.000
2009
Peralatan 2 Juni 5 Tahun Rp45.000.000 Rp5.000.000 Rp8.000.000
2011
Inventaris 6 Januari 5 Tahun Rp15.000.000 Rp4.000.000 Rp2.200.000
2012

HALAMAN | 37
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

IV. Laporan Laba Rugi Secara Komersial

V. Informasi Tambahan
a. Beban gaji staf penjualan, termasuk di dalamnya pemberian kupon isi ulang ponsel
senilai Rp2.400.000, pembelian ini hanya sebagai kenikmatan yang diberikan
perusahaan, dan tidak ada hubungannya dengan promosi ataupun pemasaran
produk. Sementara itu, beban gaji staf administrasi sebesar Rp3.500.000 diberikan
dalam bentuk natura berupa beras, gula, dan minyak goreng.

HALAMAN | 38
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

b. Total pendapatan sewa sebesar Rp35.410.000 terdiri dari pendapatan perusahaan


atau gedung yang disewakan kepada PT Asahan senilai Rp10.000.000 dan
kendaraan yang disewa oleh PT Harum (NPWP 01.676.563.8.001.000)
c. Perusahaan memiliki simpanan di Bank Mandala dalam bentuk deposito sebesar
Rp200.000.000. Suku bunga deposito tersebut 10% per tahun. Pendapatan bunga
sebesar Rp4.000.000 yang tercantum dalam laporan laba rugi berasal dari deposito
tersebut.
d. Perusahaan melakukan impor barang senilai Rp685.000.000. Kredit pajak PPh
Pasal 22 atas impor tersebut telah dipungut pihak Bea dan Cukai (NPWP
00.444.786.8.001.000) sebesar Rp51.375.000 dengan nomor bukti pemotongan
08/PPh_22/08/14 tertanggal 10 Agustus 2014.
e. Beban administrasi lain-lain, di dalamnya terdapat sumbangan kepada masyarakat
di sekitar lingkungan perusahaan sebesar Rp1.000.000 untuk kegiatan kerja bakti
Jumat bersih.
f. Angsuran PPh Pasal 25 per bulan yang dilaporkan adalah Rp4.500.000, atau total
angsuran PPh Pasal 25 sepanjang tahun 2014 yang tercantum dalam laporan laba
rugi adalah Rp54.000.000.
g. Biaya perjalanan, di dalamnya terdapat biaya perjalanan keluarga pemegang
saham sebesar Rp10.000.000.
h. Beban rekreasi karyawan merupakan imbalan dalam bentuk natura menurut
aturan perpajakan, sehingga beban tersebut tidak dapat dibebankan dalam
laporan keuangan fiskal. Beban rekreasi karyawan diberikan kepada karyawan dan
keluarga karyawan sebesar Rp6.000.000.
Diminta:
1. Buat Laporan Keuangan Fiskal yang dibutuhkan.
2. Buat daftar penyusutan aset menurut fiskal.
3. Buatlah Surat Setoran Pajak (SSP) Angsuran PPh Pasal 25 dan PPh Kurang bayar
(PPh Pasal 29).
4. Buat SPT Tahunan Wajib Pajak Badan.

HALAMAN | 39
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

PT Terang Elektronik
Laporan Laba Rugi
Periode 31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah)
Menurut Rekonsiliasi Fiskal
Keterangan Menurut Fiskal
Akuntansi Koreksi Positif Koreksi Negatif
Pendapatan:
Penjualan
Retur Penjualan
Pot. Penjualan
Penjualan Bersih
Beban Pokok
Penjualan:
Persediaan, 1
Januari 2014
Pembelian
Retur dan Pot.
Pembelian
Pembelian Bersih
Ongkos Kirim
Harga Pokok
Pembelian
Barang yang
Tersedia dijual
Persediaan, 31
Desember 2014
Jumlah Beban
Pokok Penjualan
Laba Kotor
Beban Operasi:
Beban Penjualan:
Beban Gaji Staf
Penjualan
Beban Iklan
Beban Penyusutan
Ongkos Kirim
Penjualan
Beban Perjalanan
Jumlah Beban
Perjalanan
Beban
Administrasi:
Beban Gaji Staf
Administrasi
Beban Sewa
Beban Pajak
Beban Jasa Audit
Beban Rekreasi
Karyawan
Beban Bahan
Habis Pakai
Beban Adm. Lain-
Lain
Jumlah Beban
Administrasi
Jumlah Beban
Operasi

HALAMAN | 40
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

Laba Operasi
Pendapatan dan
Beban Lainnya:
Pendapatan Sewa
Pendapatan Bunga
Beban Bunga
Jumlah
Pendapatan dan
Beban Lain-Lain
Laba Bersih

Daftar Penyusutan Aset Tetap Berwujud Menurut Fiskal


Umur Penyusutan
Biaya
Jenis Ekonomis
Perolehan Fiskal Akuntansi
(Fiskal)
Gedung 950.000.000 20 Tahun
Kendaraan 240.000.000 8 Tahun 30.000.000 21.000.000
Mesin 80.000.000 8 Tahun
Peralatan 45.000.000 8 Tahun
Inventaris 15.000.000 8 Tahun

Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Fiskal Awal


Perbedaan Penyusutan
sampai awal 2014 Tahun 2014

(9.000.000) 170.000.000** 70.000.000

**Akumulasi Penyusutan Kendaraan

4 Mei 2008 – 31 Desember 2008 (8 bulan) = Rp 20.000.000


1 Januari 2009 – 31 Desember 2013 = Rp 150.000.000
= Rp 170.000.000

HALAMAN | 41
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

Pajak Penghasilan yang dipungut/dipotong pihak lain


Sumber
Jenis Pajak Objek Pajak Perhitungan
Informasi
V-2 PPh Pasal 23 Sewa Kendaraan Rp X % = Rp
V-2 Rp X % = Rp
V-3 Rp X % = Rp
V-4 Rp X % = Rp

Menghitung Pajak Penghasilan Kurang/ Lebih Bayar Tahun 2014


(Disajikan Dalam Jutaan Rupiah)
Penghasilan Neto Fiskal (Penghasilan Kena = Rp
Pajak)

Penghasilan Kena Pajak yang Mendapat


Fasilitas:

(Rp 4.800.000.000 / Rp ) X Rp Rp

Penghasilan Kena Pajak yang Tidak Mendapat


Fasilitas:

(Rp - Rp ) X Rp Rp

Pajak Penghasilan yang Terutang:


50% x 25% x Rp Rp
25% x Rp Rp
Total Pajak Penghasilan Terutang Rp

Kredit Pajak:
Pajak Penghasilan Pasal 22 Rp
Pajak Penghasilan Pasal 23 Rp
Pajak Penghasilan Pasal 25 Rp
Total Kredit Pajak Tahun 2014 Rp
Pajak Penghasilan yang Kurang Bayar Tahun Rp
2014

Menghitung Angsuran PPh Pasal 25 Tahun


2015:
Pajak Penghasilan yang Kurang Bayar Tahun Rp
2014
Angsuran Bulanan PPh Pasal 25 Tahun 2015:
Rp / 12 (Bulan) = Rp

HALAMAN | 42
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

SURAT SETORAN PAJAK


KEMENTERIAN KEUANGAN R.I. LEMBAR 3
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK (SSP) Untuk Dilaporkan oleh
Wajib Pajak ke KPP

NPWP :
Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki

NAMA WP : ………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….

ALAMAT WP : ………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
NOP :
Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak

ALAMAT OP : ………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
Uraian Pembayaran : ……………………………………………...……………………………….
Kode Akun Pajak Kode Jenis Setoran
……………………………………………...…………………..…………………………………………………….
……………………………………………...…………………..……………………………………………………
……………………………………………...…………………..……………………………………………………
Masa Pajak
Tahun Pajak
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan Diisi Tahun terutangnya Pajak

Nomor Ketetapan : / / / /
Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT

Jumlah Pembayaran : …………………………………………………………………………….…………………………………….Diisi dengan rupiah penuh


Terbilang : ………………………………….……………………………………………...…………………………...……………………………………………………………………
………………………………………………….…….……………...………………………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………….…….……………...………………………………………………………………………………………………………………………………..
Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor
Tanggal …………………………………………… ……………………………….. , Tanggal ……………...………….
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan

Nama Jelas : ……………………………………. Nama Jelas : …………………………………………..

" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran

F.2.0.32.01

HALAMAN | 43
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

SPT TAHUNAN TAHUN PAJAK


FORMULIR

1771 PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN


PERHATIAN : • SEBELUM MENGISI, BACA DAHULU BUKU PETUNJUK PENGISIAN
2 0
KEMENTERIAN KEUANGAN RI • ISI DENGAN HURUF CETAK/DIKETIK DENGAN TINTA HITAM SPT PEMBETULAN
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK • BERI TANDA "X" PADA (KOTAK PILIHAN) Y ANG SESUAI KE-…

NPWP :
IDENTITAS

NAMA WAJIB PAJAK :

JENIS USAHA : KLU :

NO. TELEPON : - NO. FAKS : -

PERIODE PEMBUKUAN : s.d.

NEGARA DOMISILI KANTOR PUSAT (khusus BUT) :

PEMBUKUAN / LAPORAN KEUANGAN : DIAUDIT OPINI AKUNTAN TIDAK DIAUDIT

NAMA KANTOR AKUNTAN PUBLIK :

NPWP KANTOR AKUNTAN PUBLIK :

NAMA AKUNTAN PUBLIK :

N P W P AKUNTAN PUBLIK :

NAMA KANTOR KONSULTAN PAJAK :

N P W P KANTOR KONSULTAN PAJAK :

NAMA KONSULTAN PAJAK :

NPWP KONSULTAN PAJAK :

*) Pengisian kolom-kolom yang berisi nilai rupiah harus tanpa nilai desimal (contoh penulisan lihat buku petunjuk hal. 3) RUPIAH *)
(1) (2) (3)
1. PENGHASILAN NETO FISKAL
A. PENGHASILAN

1
(Diisi dari Formulir 1771-I Nomor 8 Kolom 3) ………………………………………………………………….
KENA PAJAK

2. KOMPENSASI KERUGIAN FISKAL


2
(Diisi dari Lampiran Khusus 2A Jumlah Kolom 8) …………………………………

3
3. PENGHASILAN KENA PAJAK (1-2) ……...…..…………………………………….…………………..…………

4. PPh TERUTANG (Pilih salah satu sesuai dengan dengan kriteria Wajib Pajak. Untuk lebih jelasnya, lihat Buku Petunjuk Pengisian SPT)
B. PPh TERUTANG

a. Tarif PPh Ps. 17 ayat (1) Huruf b X Angka 3 ………….


b. Tarif PPh Ps. 17 ayat (2b) X Angka 3 ……………………. 4
c. Tarif PPh Ps. 31E ayat (1)
(Lihat Buku Petunjuk)

5. PENGEMBALIAN / PENGURANGAN KREDIT PAJAK LUAR NEGERI


5
(PPh Ps. 24) YANG TELAH DIPERHITUNGKAN TAHUN LALU ……………………………………….

6
6. JUMLAH PPh TERUTANG (4 + 5) …..………………………………….…………………..…………

7
7. PPh DITANGGUNG PEMERINTAH (Proyek Bantuan Luar Negeri) ……..………………..………………..………

8. a. KREDIT PAJAK DALAM NEGERI


8a
(Diisi dari Formulir 1771-III Jumlah Kolom 6) ……….……………..…....………………..………………..………………..……

b. KREDIT PAJAK LUAR NEGERI


8b
(Diisi dari Lampiran Khusus 7A Jumlah Kolom 8) ……….………………..………………..………………..………………..…
C. KREDIT PAJAK

8c
c. JUMLAH ( 8a + 8b ) ……...……………..….…………………………………………………………………………..………

9. a. PPh YANG HARUS DIBAYAR SENDIRI


(6 – 7 – 8c)…. 9
b. PPh YANG LEBIH DIPOTONG / DIPUNGUT

10. PPh YANG DIBAYAR SENDIRI


10a
a. PPh Ps. 25 BULANAN ….……..………………..…………………………………..…………………..…………

10b
b. STP PPh Ps. 25 (Hanya Pokok Pajak) …….….…..……….…………………………………………………

10c
c. JUMLAH (10a + 10b) …….……………………...………………
D. PPh KURANG/ LEBIH BAYAR

11. a. PPh YANG KURANG DIBAYAR (PPh Ps. 29)


(9 – 10c)….. 11
b. PPh YANG LEBIH DIBAYAR (PPh Ps. 28A)

12. PPh YANG KURANG DIBAYAR PADA ANGKA 11.a DISETOR TANGGAL ………

13. PPh YANG LEBIH DIBAYAR PADA ANGKA 11.b MOHON : TGL BLN THN

a. DIRESTITUSIKAN b. DIPERHITUNGKAN DENGAN UTANG PAJAK


Khusus Restitusi untuk Wajib Pajak dengan Kriteria Tertentu atau Wajib
Pengembalian Pendahuluan (Pasal 17C atau Pasal 17D UU KUP)
Pajak yang Memenuhi Persyaratan Tertentu:

F.1.1.32.14

HALAMAN | 44
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

Formulir 1771 Halaman 2


RUPIAH
(1) (2) (3)

14. a. PENGHASILAN YANG MENJADI DASAR


14a
PENGHITUNGAN ANGSURAN ………..………………………
E. ANGSURAN PPh PASAL 25 TAHUN BERJALAN

b. KOMPENSASI KERUGIAN FISKAL:


14b
(Diisi dari Lampiran Khusus 2A Jumlah Kolom 9) .………...

14c
c. PENGHASILAN KENA PAJAK (14a – 14b) …..………………

d. PPh YANG TERUTANG


14d
(Tarif PPh dari Bagian B Nomor 4 X 14c)

e. KREDIT PAJAK TAHUN PAJAK YANG LALU ATAS


PENGHASILAN YANG TERMASUK DALAM ANGKA 14a
14e
YANG DIPOTONG / DIPUNGUT OLEH PIHAK LAIN …..……

14f
f. PPh YANG HARUS DIBAYAR SENDIRI (14d – 14e) ………

14g
g. PPh PASAL 25 : (1/12 X 14f) ………..…….……………………
PENGHASILAN BUKAN
F. PPh FINAL DAN

OBJEK PAJAK

15 a. PPh FINAL :
15a
(Diisi dari Formulir 1771-IV Jumlah Bagian A Kolom 5) …..……..…

b. PENGHASILAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK :


PENGHASILAN BRUTO
15b
(Diisi dari Formulir 1771-IV Jumlah Bagian B Kolom 3) …..……..…..
HUBUNGAN ISTIMEWA

16 a. Ada Transaksi Dalam Hubungan Istimew a dan/atau Transaksi dengan Pihak yang Merupakan Penduduk Negara Tax Haven Country.
TRANSAKSI DALAM
G. PERNYATAAN

(Wajib melampirkan Lampiran Khusus 3A, 3A-1, dan 3A-2 Buku Petunjuk Pengisian SPT )*
b. Tidak Ada Transaksi Dalam Hubungan Istimew a dan/atau Transaksi dengan Pihak yang Merupakan Penduduk Negara Tax Haven
Country

17 SELAIN LAMPIRAN-LAMPIRAN 1771-I, 1771-II, 1771-III, 1771-IV, 1771-V, DAN 1771-VI


BERSAMA INI DILAMPIRKAN PULA :
a. SURAT SETORAN PAJAK LEMBAR KE-3 PPh PASAL 29
b. LAPORAN KEUANGAN
c. TRANSKRIP KUTIPAN ELEMEN-ELEMEN DARI LAPORAN KEUANGAN (Lampiran Khusus 8A-1 / 8A-2 / 8A-3 / 8A-4 / 8A-5 / 8A-6/ 8A-7/ 8A-8)*

d. DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL (Lampiran Khusus 1A Buku Petunjuk Pengisian SPT)*
e. PERHITUNGAN KOMPENSASI KERUGIAN FISKAL (Lampiran Khusus 2A Buku Petunjuk Pengisian SPT)*
f. DAFTAR FASILITAS PENANAMAN MODAL (Lampiran Khusus 4A Buku Petunjuk Pengisian SPT)*
H. LAMPIRAN

g. DAFTAR CABANG UTAMA PERUSAHAAN (Lampiran Khusus 5A Buku Petunjuk Pengisian SPT)*
h. SURAT SETORAN PAJAK LEMBAR KE-3 PPh PASAL 26 AYAT (4) (Khusus bagi BUT)
i. PERHITUNGAN PPh PASAL 26 AYAT (4) (Khusus BUT) (Lampiran Khusus 6A Buku Petunjuk Pengisian SPT)*
j. KREDIT PAJAK LUAR NEGERI (Lampiran Khusus 7A Buku Petunjuk Pengisian SPT)*
k. SURAT KUASA KHUSUS (Bila dikuasakan)
l. RINCIAN JUMLAH PENGHASILAN DAN PEMBAYARAN PPh FINAL PP 46/2013 PER MASA PAJAK DARI MASING-MASING TEMPAT USAHA
m.
n.
* Wajib Pajak dapat langsung mengunduh dari situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat http://w w w .pajak.go.id. atau mengambil di KPP/KP2KP
terdekat.
PERNYATAAN

Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku,
saya menyatakan bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas beserta lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas.

a. WAJIB PAJAK b. KUASA c. …………………………………, d.


(Tempat) tgl b ln thn

TANDA TANGAN DAN CAP PERUSAHAAN :

NAMA LENGKAP
PENGURUS / KUASA : e.

NPWP : f.

F.1.1.32.14

HALAMAN | 45
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

LAMPIRAN - I

TAHUN PAJAK
FORMULIR

1771 - I SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN


2 0 A A
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO FISKAL
IDENTITAS

NPWP :

NAMA WAJIB PAJAK :

PERIODE PEMBUKUAN : s.d.

NO URAIAN RUPIAH
(1) (2) (3)
1. PENGHASILAN NETO KOMERSIAL DALAM NEGERI :
1a
a. PEREDARAN USAHA …………..……………………………...…………...…………...…………...……………...…...………………………….
Ø

1b
b. HARGA POKOK PENJUALAN …………...…………...…………...…………...…………...…………...…………...…………...…………...…….
Ø

1c
c. BIAYA USAHA LAINNYA .…………...…………....…………...…………....…………...…………....…………...…………....…………...……
Ø

1d
d. PENGHASILAN NETO DARI USAHA ( 1a - 1b - 1c ) ..…………...………….....…………...………….....…………...………….....…………...….
Ø

1e
e. PENGHASILAN DARI LUAR USAHA .…………...…………....…………...…………....…………...…………....…………...………………….
Ø

1f
f. BIAYA DARI LUAR USAHA .…………...…………....…………...…………....…………...…………....…………...…………....…………...……
Ø

1g
g. PENGHASILAN NETO DARI LUAR USAHA ( 1e - 1f )..…….………….....…………...…...………..…….....…....…………...……….
Ø

1h
h. JUMLAH ( 1d + 1g ) : .…………...…………....…………...…………....…………...…………....…………...…………....…………...……………….
Ø
2. PENGHASILAN NETO KOMERSIAL LUAR NEGERI
2
(Diisi dari Lampiran Khusus 7A Kolom 5) .…………...…………....…………...…………..
Ø

3
3. JUMLAH PENGHASILAN NETO KOMERSIAL (1h + 2) …………………...…………………...…………………...………………….…………...………
Ø

4. PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PPh FINAL


4
DAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK ..…………...………….....…………...………
Ø

5. PENYESUAIAN FISKAL POSITIF :


a. BIAYA YANG DIBEBANKAN / DIKELUARKAN UNTUK KEPENTINGAN
5a
PEMEGANG SAHAM, SEKUTU, ATAU ANGGOTA. ..…………...………….....………….
Ø

5b
b. PEMBENTUKAN ATAU PEMUPUKAN DANA CADANGAN ..…………...………….....………….
Ø
c. PENGGANTIAN ATAU IMBALAN PEKERJAAN ATAU
5c
JASA DALAM BENTUK NATURA DAN KENIKMATAN ..…………...…………..

d. JUMLAH YANG MELEBIHI KEWAJARAN YANG DIBAYARKAN KEPADA


PEMEGANG SAHAM / PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
5d
SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN ..…………...………….....…………...…………....
Ø

5e
e. HARTA YANG DIHIBAHKAN, BANTUAN ATAU SUMBANGAN ..…………...………….....………….
Ø

5f
f. PAJAK PENGHASILAN ..…………...………….....…………...………….....…………...……
Ø
g. GAJI YANG DIBAYARKAN KEPADA ANGGOTA PERSEKUTUAN, FIRMA
5g
ATAU CV YANG MODALNYA TIDAK TERBAGI ATAS SAHAM ..…………...………….....…………...…
Ø

5h
h. SANKSI ADMINISTRASI ..…………...………….....…………...………….....…………...…………....
Ø

5i
i. SELISIH PENYUSUTAN KOMERSIAL DI ATAS PENYUSUTAN FISKAL ..…………...……………
Ø

5j
j. SELISIH AMORTISASI KOMERSIAL DI ATAS AMORTISASI FISKAL ..…………...………….....…………...………….....…………...…..
Ø

5k
k. BIAYA YANG DITANGGUHKAN PENGAKUANNYA ..…………...………….....…………...………
Ø

5l
l. PENYESUAIAN FISKAL POSITIF LAINNYA ..…………...………….....…………...…………....
Ø

5m
m. JUMLAH 5a s.d. 5l : ..…………...………….....…………...…………............ Ø

6. PENYESUAIAN FISKAL NEGATIF :


6a
a. SELISIH PENYUSUTAN KOMERSIAL DI BAWAH PENYUSUTAN FISKAL ..………….
Ø

6b
b. SELISIH AMORTISASI KOMERSIAL DI BAWAH AMORTISASI FISKAL ..……… Ø

6c
c. PENGHASILAN YANG DITANGGUHKAN PENGAKUANNYA ..……………… Ø

6d
d. PENYESUAIAN FISKAL NEGATIF LAINNYA ..…………...………….....…………...………
Ø

6e
e. JUMLAH 6a s.d. 6d ..…………...………….....…………...………….....…………...………….....…………...………….....…………...………………..
Ø

7. FASILITAS PENANAMAN MODAL BERUPA PENGURANGAN PENGHASILAN NETO:


7b
TAHUN KE - 7a (Diisi dari Lampiran Khusus 4A Angka 5b) ..………….Ø

8. PENGHASILAN NETO FISKAL (3 - 4 + 5m - 6e - 7b) ..…………...………….....… 8

CATATAN : Pindahkan jumlah Angka 8 ke Formulir 1771 Huruf A Angka 1.

D.1.1.32.31

HALAMAN | 46
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

HALAMAN | 47
LAMPIRAN - III
1771 - III SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN
KEMENTERIAN KEUANGAN RI 2 0

FORMULIR
TAHUN PAJAK
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KREDIT PAJAK DALAM NEGERI

NPW P : NAMA WAJIB PAJAK :

IDENTITAS
PERIODE PEMBUKUAN : s.d.

PEMOTONG/ PRMUNGUT PAJAK OBJEK PEMOTONGAN / PEMUNGUTAN PAJAK PENGHASILAN BUKTI PEMOTONGAN / PEMUNGUTAN/SSP/SSPCP
NO. JENIS PENGHASILAN / YANG DIPOTONG / DIPUNGUT
NAMA NPWP (Rupiah) NOMOR TANGGAL
TRANSAKSI (Rupiah)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

JUMLAH JML

Catatan :

HALAMAN | 48
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

• Diisi dengan rincian per Bukti Pemotongan / Pemungutan Pajak.


• Pindahkan hasil penjumlahan PPh Pasal 22, PPh Pasal 23 dan PPh Pasal 26 Kolom (6) ke Formulir 1771 Huruf C Angka 8.a.

JIKA FORMULIR INI TIDAK MENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI Halaman ke- dari halaman Lampiran-III

D.1.1.32.32
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

LAMPIRAN - IV

TAHUN PAJAK
FORMULIR

1771 - IV SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN


2 0 A A
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PPh FINAL DAN PENGHASILAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK
IDENTITAS

NPWP :

NAMA WAJIB PAJAK :

PERIODE PEMBUKUAN : s.d.

BAGIAN A : PPh FINAL


DASAR PENGENAAN PAJAK TARIF PPh TERUTANG
NO. JENIS PENGHASILAN
(Rupiah) (%) (Rupiah)
(1) (2) (3) (4) (5)

1. BUNGA DEPOSITO / TABUNGAN,


DAN DISKONTO SBI / SBN

2. BUNGA / DISKONTO OBLIGASI

3. PENGHASILAN PENJUALAN SAHAM


YANG DIPERDAGANGKAN DI BURSA EFEK

4. PENGHASILAN PENJUALAN SAHAM


MILIK PERUSAHAAN MODAL VENTURA

5. PENGHASILAN USAHA PENYALUR / DEALER /


AGEN PRODUK BBM

6. PENGHASILAN PENGALIHAN HAK ATAS


TANAH / BANGUNAN

7. PENGHASILAN PERSEWAAN ATAS


TANAH / BANGUNAN
IMBALAN JASA KONSTRUKSI :
a. PELAKSANA KONSTRUKSI

8. b. PERENCANA KONSTRUKSI

c. PENGAWAS KONSTRUKSI

9. PERWAKILAN DAGANG ASING

10. PELAYARAN / PENERBANGAN ASING

11. PELAYARAN DALAM NEGERI

12. PENILAIAN KEMBALI AKTIVA TETAP

13. TRANSAKSI DERIVATIF YANG


DIPERDAGANGKAN DI BURSA

14.
……………………………………………………………

JUMLAH BAGIAN A JBA

Pindahkan ke Formulir 1771 huruf F angka 15 butir a

BAGIAN B : PENGHASILAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK


PENGHASILAN BRUTO
NO JENIS PENGHASILAN
(Rupiah)
(1) (2) (3)

1. BANTUAN / SUMBANGAN

2. HIBAH

3. DIVIDEN / BAGIAN LABA DARI PENYERTAAN MODAL


PADA BADAN USAHA DI INDONESIA (Pasal 4 Ayat (3) Huruf f UU PPh)

4. IURAN DAN PENGHASILAN TERTENTU YANG DITERIMA DANA PENSIUN

BAGIAN LABA YANG DITERIMA PERUSAHAAN MODAL VENTURA


5.
DARI BADAN PASANGAN USAHA
SISA LEBIH YANG DITERIMA ATAU DIPEROLEH BADAN ATAU LEMBAGA
NIRLABA YANG BERGERAK DALAM BIDANG PENDIDIKAN DAN/ATAU
BIDANG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN, YANG TELAH TERDAFTAR
6.
PADA INSTANSI YANG MEMBIDANGINYA, YANG DITANAMKAN KEMBALI
DALAM BENTUK SARANA DAN PRASARANA KEGIATAN PENDIDIKAN DAN/
ATAU PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (Pasal 4 Ayat (3) Huruf m UU PPh)

7.
…………………………………………………….…………

JUMLAH BAGIAN B JBB

Pindahkan ke Formulir 1771 huruf F angka 15 butir b

JIKA FORMULIR INI TIDAK MENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI Halaman ke- dari halaman Lampiran-IV
D.1.1.32.34

HALAMAN | 49
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

LAMPIRAN - V
FORMULIR

TAHUN PAJAK
1771 - V SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN A A
KEMENTERIAN KEUANGAN RI • DAFTAR PEMEGANG SAHAM/PEMILIK MODAL DAN JUMLAH DIVIDEN YANG DIBAGIKAN 2 0
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK • DAFTAR SUSUNAN PENGURUS DAN KOMISARIS
IDENTITAS

NPWP :

NAMA WAJIB PAJAK :

PERIODE PEMBUKUAN : s.d.

BAGIAN A : DAFTAR PEMEGANG SAHAM / PEMILIK MODAL DAN JUMLAH DIVIDEN YANG DIBAGIKAN
JUMLAH MODAL DISETOR DIVIDEN
NO NAMA ALAMAT NPWP
(Rupiah) % (Rupiah)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

JUMLAH BAGIAN A JBA 100%

BAGIAN B : DAFTAR SUSUNAN PENGURUS DAN KOMISARIS

NO NAMA ALAMAT NPWP JABATAN

(1) (2) (3) (4) (5)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

JIKA FORMULIR INI TIDAK MENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI Halaman ke- dari halaman Lampiran-V
D.1.1.32.35

HALAMAN | 50
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

LAMPIRAN - VI

TAHUN PAJAK
1771 - VI
FORMULIR

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN A


KEMENTERIAN KEUANGAN RI • DAFTAR PENYERTAAN MODAL PADA PERUSAHAAN AFILIASI 2 0
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK • DAFTAR UTANG DARI PEMEGANG SAHAM DAN/ATAU PERUSAHAAN AFILIASI
• DAFTAR PIUTANG KEPADA PEMEGANG SAHAM DAN/ATAU PERUSAHAAN AFILIASI
IDENTITAS

NPWP :

NAMA WAJIB PAJAK :

PERIODE PEMBUKUAN : s.d.

BAGIAN A : DAFTAR PENYERTAAN MODAL PADA PERUSAHAAN AFILIASI


JUMLAH PENYERTAAN MODAL
NO NAMA ALAMAT NPWP
(Rupiah) %
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1.

2.

3.

4.

5.

JUMLAH BAGIAN A JBA

BAGIAN B : DAFTAR UTANG DARI PEMEGANG SAHAM DAN/ATAU PERUSAHAAN AFILIASI


JUMLAH PINJAMAN BUNGA/TH
NO NAMA NPW P TAHUN
(Rupiah) %
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

10.

11.

12.

13.

BAGIAN C : DAFTAR PIUTANG KEPADA PEMEGANG SAHAM DAN/ATAU PERUSAHAAN AFILIASI


JUMLAH PINJAMAN BUNGA/TH
NO NAMA NPW P TAHUN
(Rupiah) %
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

10.

11.

12.

13.

JIKA FORMULIR INI TIDAK MENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI Halaman ke- dari halaman Lampiran-VI

D.1.1.32.36

HALAMAN | 51
LAMPIRAN KHUSUS 1A
SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN
TAHUN PAJAK 2 0
DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL

NPWP : NAMA WAJIB PAJAK :

BULAN / HARGA NILAI SISA BUKU FISKAL METODE PENYUSUTAN / AMORTISASI


KELOMPOK / JENIS HARTA TAHUN PEROLEHAN AWAL TAHUN PENYUSUTAN / AMORTISASI FISKAL TAHUN INI CATATAN
PEROLEHAN (RUPIAH) (RUPIAH) KOMERSIAL FISKAL (RUPIAH)
HARTA BERWUJUD
Kelompok 1 :
………………………………………………….
Kelompok 2 :
………………………………………………….
Kelompok 3 :
………………………………………………….
Kelompok 4 :
………………………………………………….
KELOMPOK BANGUNAN
Permanen
………………………………………………….
Tidak Permanen :
………………………………………………….
JUMLAH PENYUSUTAN FISKAL ……………..……………..……………..……………..……………..……………..……………..……………..……………..……………………………………...……………..………………..……………………………..
Ø
JUMLAH PENYUSUTAN KOMERSIAL ……………..……………..……………..……………..……………..……………..……………..……………..……………..……..………………………...……..……………..…………………………………..
Ø
SELISIH PENYUSUTAN ( PINDAHKAN KE FORMULIR 1771-I ANGKA 5 HURUF i ATAU ANGKA 6 HURUF a) ……………..……………..……………..……………..……………….………………………..………………………….
Ø
HARTA TAK BERWUJUD
Kelompok 1 :
………………………………………………….
Kelompok 2 :
………………………………………………….
Kelompok 3 :
………………………………………………….
Kelompok 4 :
………………………………………………….
Kelompok Lain-lain
………………………………………………….
JUMLAH AMORTISASI FISKAL ……………..……………..……………..……………..……………..……………..……………..……………..……………..………………...…..………………………....…………………………………………………..
Ø
JUMLAH AMORTISASI KOMERSIAL ……………..……………..……………..……………..……………..……………..……………..……………..………………………………….…..………………….…..……………..……………………………………..
Ø
SELISIH AMORTISASI ( PINDAHKAN KE FORMULIR 1771-I ANGKA 5 HURUF j ATAU ANGKA 6 HURUF b) …….………..………..……..……………..……………..………………………………………………….
Ø

………………………..,

WAJIB PAJAK / KUASA

HALAMAN | 52
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

( ………………………………………………...……… )
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

PERUSAHAAN INDUSTRI LAMPIRAN KHUSUS 8A-1


8A-1 SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN
MANUFAKTUR TAHUN PAJAK
TRANSKRIP KUTIPAN ELEMEN-ELEMEN
DARI LAPORAN KEUANGAN 2 0
NPWP :

NAMA WAJIB PAJAK :

I. ELEMEN DARI NERACA

NO. URAIAN NILAI (RUPIAH) NO. URAIAN NILAI (RUPIAH)


1. KAS DAN SETARA KAS 1. HUTANG USAHA PIHAK KETIGA

HUTANG USAHA PIHAK YANG MEMPUNYAI


2. INVESTASI SEMENTARA 2.
HUBUNGAN ISTIMEWA

3. PIUTANG USAHA PIHAK KETIGA 3. HUTANG BUNGA

PIUTANG USAHA PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN


4. 4. HUTANG PAJAK
ISTIMEWA

5. PIUTANG LAIN-LAIN PIHAK KETIGA 5. HUTANG DIVIDEN


PIUTANG LAIN-LAIN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN
6. 6. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
ISTIMEWA

7. PENYISIHAN PIUTANG RAGU-RAGU 7. HUTANG BANK


BAGIAN HUTANG JANGKA PANJANG YANG
8. PERSEDIAAN 8.
JATUH TEMPO DALAM TAHUN BERJALAN

9. BEBAN DIBAYAR DI MUKA 9. UANG MUKA PELANGGAN

10. UANG MUKA PEMBELIAN 10. KEWAJIBAN LANCAR LAINNYA


11. AKTIVA LANCAR LAINNYA 11. HUTANG BANK JANGKA PANJANG

HUTANG USAHA JANGKA PANJANG PIHAK


12. PIUTANG JANGKA PANJANG 12.
LAIN
HUTANG USAHA JANGKA PANJANG PIHAK YANG
13. TANAH DAN BANGUNAN 13.
MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
14. AKTIVA TETAP LAINNYA 14. KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN
15. DIKURANGI: AKUMULASI PENYUSUTAN 15. KEWAJIBAN TIDAK LANCAR LAINNYA

16. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI 16. MODAL SAHAM

17. INVESTASI JANGKA PANJANG LAINNYA 17. AGIO SAHAM (TAMBAHAN MODAL DISETOR)
18. HARTA TIDAK BERWUJUD 18. LABA DITAHAN TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA

19. AKTIVA PAJAK TANGGUHAN 19. LABA DITAHAN TAHUN INI


20. AKTIVA TIDAK LANCAR LAINNYA 20. EKUITAS LAIN-LAIN
JUMLAH AKTIVA JUMLAH KEW AJIBAN DAN EKUITAS

II. ELEMEN DARI LAPORAN LABA/RUGI

NO. URAIAN NILAI (RUPIAH)


1. PENJUALAN BERSIH
2. BAHAN BAKU YANG DIGUNAKAN
3. UPAH BURUH LANGSUNG
4. BIAYA PABRIKASI
5. JUMLAH BIAYA PRODUKSI (2 + 3 + 4)
6. SALDO BARANG DALAM PROSES - AWAL
7. SALDO BARANG DALAM PROSES - AKHIR
8. HARGA POKOK PRODUKSI (5 + 6 - 7)
9. SALDO BARANG JADI - AWAL
10. SALDO BARANG JADI - AKHIR
11. HARGA POKOK PENJUALAN (8 + 9 - 10)
12. LABA KOTOR (1 - 11)
13. BEBAN PENJUALAN
14. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
15. LABA USAHA (12 - 13 - 14)
16. PENGHASILAN/(BEBAN) LAIN
17. BAGIAN LABA (RUGI) PERUSAHAAN ASOSIASI
18. LABA/RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (15 + 16 + 17)
19. BEBAN (MANFAAT) PAJAK PENGHASILAN
20. LABA (RUGI) DARI AKTIVITAS NORMAL (18 - 19)
21. POS LUAR BIASA
22. LABA/RUGI SEBELUM HAK MINORITAS (20 + 21)
23. HAK MINORITAS ATAS LABA (RUGI) BERSIH ANAK PERUSAHAAN
24. LABA BERSIH (22 - 23)

III. ELEMEN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA SESUAI DENGAN PSAK NOMOR 7

NO. PIHAK-PIHAK JENIS TRANSAKSI NILAI TRANSAKSI (RUPIAH)

PERNYATAAN
Dengan meny adari sepenuhny a akan segala akibatny a termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan y ang berlaku, say a meny atakan bahwa apa
y ang telah say a beritahukan di atas adalah benar, lengkap dan jelas.

a. ……………………………………., 2 0
(Tempat) (tgl) (bln) (thn)

b. WAJIB PAJAK KUASA


c. NAMA LENGKAP PENGURUS/KUASA

(d. Tanda tangan dan cap perusahaan)

HALAMAN | 53
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

Kasus Perhitungan Rekonsiliasi Fiskal Wajib Pajak Badan

PT. Jayapura Utara Elektronik (PT. JUE) yang didirikan tahun 2013 merupakan wajib
pajak dalam bidang Industri Elektronik.

Data Wajib Pajak:

Nama wajib pajak : PT. JUE


NPWP : 01.456.321.9.424.000
Alamat kedudukan : Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 100
Kelurahan /Kecamatan : Mandala /Jayapura Utara
Jenis usaha : Industri Elektronik.
Nama Pimpinan : Drs. Dermawan, AK MM.
Alamat rumah : Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 101
No telepon : 0967 12345678

Pada tahun 2016 PT. JUE memperoleh penghasilan dari dalam negeri sebagai berikut:

LAPORAN LABA RUGI KOMERSIAL


PERIODE 31 DESEMBER 2016
Usaha dalam Negeri:
Penjualan Rp 70.005.654.000
- Retur Penjualan Rp 954.852.000
- Potongan Penjualan Rp 545.987.000
Rp 68.504.815.000
Harga Pokok Penjualan Rp 51.654.879.000
Laba Bruto Rp 16.849.936.000

Biaya Usaha:
1. Gaji, upah, THR, Tunjangan lain Rp 6.551.900.000
2. Alat tulis dan biaya kantor Rp 23.958.000
3. Biaya perjalanan dinas Rp 53.465.000
4. Biaya listrik dan telepon Rp 16.825.000
5. Biaya makan seluruh karyawan Rp 36.783.000
6. Biaya Iklan & Promosi Rp 297.285.000
7. PBB dan Bea Meterai Rp 53.726.000
8. Angsuran PPh pasal 25 Rp 60.000.000
9. Biaya representasi Rp 65.798.000
10. Biaya Royalty Rp 237.465.000
11. Biaya konsumsi /jamuan tamu Rp 12.132.000
12. Biaya Sewa gudang 1 tahun Rp 197.958.000
13. Biaya kerugian piutang Rp 105.654.000

HALAMAN | 54
PRAKTIKUM PERPAJAKAN – UNIVERSITAS YAPIS PAPUA - 2018

14. Biaya penyusutan Rp 150.520.000


15. Biaya lai-lain Rp 285.123.000
Total Biaya Rp 8.148.592.000
Laba Usaha Rp 8.701.344.000

Penghasilan dari luar usaha:


Dividen dari PT ABC (penyertaan 20%) Rp 42.500.000
Dividen dari PT CBA (penyertaan 25%) Rp 70.000.000
Royalty dari PT Z Rp 8.500.000
Sewa forklif Rp 100.000.000
Bunga Deposito Rp 25.000.000
Total Penghasilan Rp 246.000.000
Jumlah Laba (Penghasilan Neto) Rp 8.947.344.000

A. Informasi tentang biaya:


1) Di dalam Gaji, Upah,Tunjangan Hari ,THR dan tunjangan lainnya terdapat
pengeluaran untuk pembelian beras yang dibagikan kepada karyawan sebesar Rp
120.365.000,- dan biaya pengobatan karyawan sebesar Rp5.100.000,-
2) Dalam perjalanan dinas terdapat bukti-bukti pendukung atas nama keluarga
pemegang saham sebesar Rp 596.000,-
3) Biaya telephone rumah direktur Rp 5.500.000,-
4) Rp 2.200.000 PBB untuk rumah Direktur.
5) Biaya representatif tidak didukung data external Rp 65.798.000,-
6) Biaya royalty sebesar Rp 237.465.000,- yang ada bukti pendukungnya dari pihak
ekternal sebesar Rp 225.353.000,-
7) Biaya sewa gudang untuk angkutan sebesar Rp 197.958.000,-
8) Piutang tak tertagih yang memenuhi syarat-syarat Fiskal Rp 90.000.000,-
9) Perusahaan mempunyai aktiva tetap sebagai berikut:
a. Mesin produksi, dibeli tanggal 1 Januari 2011 seharga Rp500.000.000,-
b. Kendaraan dibeli tanggal 1 Januari 2012 seharga Rp 400.000.000,-
c. Komputer dibeli tanggal 5 Maret 2014 seharga Rp 300.000.000,-
d. Inventaris dibeli tanggal 10 Januari 2011 seharga Rp 200.000.000,-
e. Bangunan permanen, selesai dibangun dan siap digunakan pada tgl 1 januari
2011 senilai Rp 600.000.000,-
f. Mesin produksi, kendaraan, inventaris kantor merupakan aktiva berwujud
kelompok II sedangkan komputer termasuk kelompok Idan disusut dengan
metode garis lurus.
10) Dalam biaya lain-lain terdapat biaya rekreasi karyawan sebesar Rp15.000.000,-

Diminta :
a. Buatlah kertas kerja (Rekonsiliasi Fiskal) untuk menghitung laba rugi fiskal tahun 2016
b. Hitung Angsuran PPh Pasal 25 untuk tahun 2017

HALAMAN | 55

Anda mungkin juga menyukai