Oleh :
OLIVIA APRISYIA, S.Pd
NDH : 26
2020
i
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI
Yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa Laporan Aktualisasi Peserta Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan VIII Tahun 2020 :
Dinyatakan LAYAK untuk diajukan dalam Seminar Laporan Hasil Aktualisasi pada hari
Kamis, 19 Maret 2020 bertempat di SD Negeri 021 Balikpapan Utara.
Mentor, Coach,
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
Yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa Laporan Aktualisasi Peserta Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan VIII Tahun 2020 :
Telah diseminarkan dalam Seminar Laporan Hasil Aktualisasi pada hari Kamis, 19 Maret
2020 bertempat di SD Negeri 021 Balikpapan Utara.
Narasumber, Coach,
iii
iv
v
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan karunia, rahmat, serta hidayah-Nya
sehingga laporan hasil aktualisasi dengan judul “Peningkatan Kemampuan Membaca
Siswa Melalui Sumber Media yang Variatif Kelas 1B SDN 021 Balikpapan Utara” dapat
diselesaikan dengan baik dan lancar. Laporan hasil aktualisasi ini dibuat sebagai salah satu
penerapan nilai – nilai dasar ASN yang di laksanakan di unit kerja. Laporan hasil aktualisasi
ini merupakan salah satu syarat kelulusan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III angkatan VIII
dengan pola baru yang dilaksanakan di Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian
Desentralisasi dan Otonomi Daerah Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia di
Samarinda tahun 2020.
Berkaitan dengan diselesaikannya laporan hasil aktualisasi ini, dengan penuh kerendahan
hati saya sampaikan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Mariman Darto, M.Si. selaku kepala PUSLATBANG KDOD LAN RI
Kota Samarinda;
2. Robi Ruswanto, S.Sos selaku Kepala BKPSDM Kota Balikpapan beserta jajarannya
yang telah memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan dasar CPNS Golongan III
Angkatan VIII;
3. Bapak Rokip Purnomo, S.E. selaku coach atas semua inspirasi, masukan, dan
bimbingannya dalam membuat laporan aktualisasi;
4. Bapak Drs. Bere Ali, M.Si. selaku narasumber atas saran masukan yang diberikan
untuk perbaikan laporan aktualisasi;
5. Bapak Gantrang Sujirman, S.Pd.MM. selaku mentor atas semua dukungan, arahan,
motivasi, bimbingan, dan masukannya selama habituasi dan menyusun laporan
aktualisasi;
6. Seluruh pendamping dari Kodim 0901 Kota Samarinda;
7. Seluruh pegawai yang ada di lingkungan PUSLATBANG KDOD LAN RI
Samarinda khususnya para widyaswara yang telah membimbing dan memberikan
pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat diaktualisasikan di instansi;
8. Ibu, Suami, dan Anak tercinta serta seluruh keluarga besar yang telah mendukung
dan mendoa'akan selalu sejak awal mendaftar CPNS hingga sekarang;
9. Seluruh rekan – rekan guru dan staf di SDN 021 Balikpapan Utara; dan
vi
10. Seluruh teman – teman angkatanVIII Pelatihan Dasar CPNS Golongan III tahun
2020.
Penulis sadar bahwa laporan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penulis berharap masukan dari berbagai pihak agar laporan aktualisasi ini menjadi lebih baik
sehingga dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi nilai dasar ASN,
serta memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER. .......................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................... ii
viii
BAB III LANDASAN TEORI .............................................................................. 9
8.1 Kesimpulan.............................................................................................. 48
8.2 Saran......................................................................................................... 49
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Nama kepala sekolah yang pernah menjabat di SDN 021 BalUt ........ 5
Tabel 2. Identifikasi isu – isu yang ada di SDN 021 Balikpapan Utara ............ 18
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
tujuan dan sasaran pokok sebagaimana tugas pokok dan fungsi guru yang tercantum
dalam Undang - Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003.
Dalam memanfaatkan media pembelajaran banyak sekali permasalahan yang
dihadapi oleh guru. Di sekolah banyak dijumpai kurang kreatifnya guru dalam
mengembangkan media pembelajaran sehingga guru lebih memilih menggunakan
metode ceramah saja dalam mengajar tanpa didampingi media pembelajaran yang
mendukung. Padahal jika dalam pembelajaran guru menggunakan media pembelajaran
yang sesuai maka akan dapat membuat kreativitas siswa berkembang, karena secara
tidak langsung belajar dengan media pembelajaran akan memotivasi siswa dan juga
akan memunculkan ide baru dalam memecahkan masalah.
Saat ini masih banyak sekolah - sekolah yang hanya mementingkan nilai akhir
yang didapat siswa tanpa memperhatikan seberapa besar motivasi siswa terhadap mata
pelajaran tersebut. Hal ini juga terjadi pada jenjang sekolah dasar khususnya kelas 1,
dimana masih belum banyak yang bisa membaca lancar.
Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan di SDN 021 Balikpapan Utara,
kemampuan membaca siswa masih sangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari jumlah anak
di kelas 28 orang yang telah lancar membaca ada 9 orang yang kurang lancar ada 4
orang sedangkan yang belum bisa sama sekali ada 15 orang. Sebagian siswa hanya bisa
menulis dengan melihat kalimat di papan tulis tapi ketika mereka membaca masih
banyak yang kesulitan bahkan ada yang belum bisa membaca sama sekali. Sehingga
membuat pembelajaran jadi terlambat dan siswa lain yang sudah bisa membaca menjadi
bosan.
Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa salah satu upaya untuk
menumbuhkan ketertarikan dan kreatifitas siswa terhadap mata pelajaran perlu
penggunaan media pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Media pembelajaran
yang dimanfaatkan memiliki posisi sebagai alat bantu guru dalam mengajar. Media
pembelajaran berguna untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi
visual dan verbal. Sebagai alat bantu dalam mengajar, media diharapkan dapat
memberikan pengalaman konkret, motivasi belajar, mempertinggi daya serap siswa.
Berdasarkan hal tersebut penulis merencanakan mengangkat isu dan permasalahan
tersebut dalam kegiatan proses aktualisasi yaitu " Peningkatan kemampuan membaca
siswa melalui sumber media yang variatif"
2
1.2 Tujuan Aktualisasi
Adapun tujuan aktualisasi nilai - nilai dasar profesi ASN yang penulis laksanakan di
SDN 021 Balikpapan Utara adalah sebagai berikut :
1. Mampu memahami lebih dalam mengenai nilai - nilai dasar sebagai Aparatur Sipil
Negara.
2. Mampu menerapkan nilai - nilai dasar ANEKA dalam kegiatan aktualisasi
berdasarkan tugas dan fungsi pokok guru sebagai ASN.
3. Mampu mewujudkan pelayanan publik di bidang pendidikan yang lebih baik untuk
mewujudkan tercapainya tujuan Nasional.
4. Mampu memberikan kontribusi nyata untuk mengoptimalkan kreativitas guru dalam
penerapan media pembelajaran membaca.
5. Meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas 1.
1. Bagi siswa
a. Meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.
2. Bagi guru
Meningkatkan kreatifitas guru dalam mengembangkan pembelajaran membaca dengan
menggunakan variasi media pembelajaran.
3. Bagi penulis
4. Bagi sekolah
Hasil aktualisasi ini dapat menjadi acuan sebagai bentuk inovasi baru terhadap
kesadaran siswa dan guru sehingga dapat menambah wawasan serta sumbangan bagi
kemajuan sekolah pada umumnya.
3
1.4 Ruang Lingkup
Kegiatan aktualisasi akan saya laksanakan pada tanggal 10 Februari hingga 6 Maret
2020
4
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
Misi
1. Sebagai sekolah yang membentuk peserta didik yang taat beribadah, jujur, disiplin,
dan berkepribadian.
2. Sebagai sekolah yang mendidik peserta didik menjadi berprestasi di bidang akademik
dan non akademik.
5
3. Sebagai sekolah yang membentuk peserta didik meningkatkan sikap peduli dan
berbudaya lingkungan.
6
STRUKTUR ORGANISASI
SD NEGERI 021 BALIKPAPAN UTARA
7
2.5 Tugas dan Fungsi Guru
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005, guru adalah pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Tugas Guru :
Guru juga memiliki tugas sebagai berikut:
1. Merencanakan pembelajaran;
2. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;
3. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
4. Membimbing dan melatih peserta didik / siswa;
5. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
6. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang sesuai;
7. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan.
Fungsi Guru :
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 adalah sebagai berikut:
1. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;
2. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta
nilai-nilai agama dan etika;
3. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis
dan dialogis;
4. Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan
5. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai
dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
8
BAB III
LANDASAN TEORI
9
d. Tanggungjawab
Tanggungjawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya
yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab juga dapat berarti
berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda maupun orang.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini akan melahirkan
akuntabilitas.
g. Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya keseimbangan
antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.Selain itu, adanya
harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan
keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang dimiliki.
h. Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan
tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem
pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
i. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai
pada tercapainya tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya
sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini
jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Sedang dalam arti
luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap
bangsa dan negara, dan sekaligus
menghormati bangsa lain.
10
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan
agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan;
menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai
bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui
persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama
bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap
tenggang rasa.
3. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus
dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu
pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam
kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma
yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN,
yakni sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;
b. Setia dalam mempertahankan UUD 1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;
h. Memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna, dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
11
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada
kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain:
a. Efektif, Yaitu Berhasil Guna Dapat Mencapai Hasil Sesuai Dengan Target;
b. Efisien, Yaitu Berdaya Guna, Dapat Menjalankan Tugas Dan Mencapai Hasil Tanpa
Menimbulkan Pemborosan;
c. Inovasi, Yaitu Penemuan Sesuatu Yang Baru Atau Mengandung Kebaruan;
d. Berorientasi Mutu, Yaitu Ukuran Baik Buruk Yang Di Persepsi Individu Terhadap
Produk Atau Jasa.
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala
tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–norma dengan tujuan memperoleh
keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung maupun
tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan negara, suap-
menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan
kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.Indikator yang ada pada nilai dasar anti
korupsi meliputi:
a. Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang sehingga
menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak
akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab demi
mencapai keuntungan sesaat;
12
b. Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target dari suatu
pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun
non materiil (waktu) menjadi lebih kecil;
c. Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang berwenang jika
mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan;
d. Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-undung yang
mengatur;
e. Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang lain;
f. Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma);
g. Tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita kerjakan
dalam bentuk apapun;
h. Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan iklas terhadap apa yang
telah ada dan diberikan oleh Tuhan kepada kita;
i. Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun perbuatan
saat memutuskan peristiwa yang terjadi.
13
Adapun asas – asas manajemen ASN, antara lain :
a. Kepastian hukum
b. Profesionalitas
c. Proporsionalitas
d. Keterpaduan
e. Delegasi
f. Netralitas
g. Akuntabilitas
h. Efektif dan efisien
i. Keterbukaan
j. Non diskriminatif
k. Persatuan
l. Kesetaraan
m. Keadilan
n. Kesejahteraan
2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala bentuk
pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan
dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan
kebutuhan masyarakat. Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima adalah:
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat pemerintah
perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara
pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui
segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.
14
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan
memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan jenis
pelayanan publik yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam
pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan antara
satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas
warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi berbagai
persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan
harus diterapkan prinsip mudah dan murah.Hal ini perlu ditekankan karena pelayanan
publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari
keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang
hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur
yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh
warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam arti
non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh
masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggung
jawabkan secara terbuka kepada masyarakat. Pertanggung jawaban di sini tidak hanya
secara formal kepada atasan akan tetapi yang lebih penting harus
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas melalui media publik.
15
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi
kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah
ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
3. Whole Of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan
sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan kategori
hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan mempertimbangkan dampak;
2) Dialog atau pertukaran informasi;
3) Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) Joint working, atau kolaborasi sementara;
2) Joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerjaan besar
yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
3) Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai mekanisme
integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu besar yang
menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
2) Union, berupa unifikasi resmi, identitas masing-masing masih nampak; merger,
yaitu penggabungan ke dalam struktur baru.
16
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
17
No. Identifikasi Isu Prinsip ASN Kondisi Saat Ini Kondisi yang
Diharapkan
1. Masih banyaknya Pelayanan Masih banyak Peserta didik bisa
siswa kelas 1 yang Publik siswa kelas 1 yang membaca dengan lancar
belum lancar belum lancar sehingga mereka tidak
membaca di SD membaca. mengalami kesulitan
Negeri 021 ketika mengerjakan soal
Balikpapan Utara.
2. Rendahnya hasil Pelayanan Masih rendahnya Meningkatnya hasil
belajar siswa dalam Publik hasil belajar siswa belajar siswa khusunya
pembelajaran dalam dalam pembelajran
matematika di SD pembelajaran matematika sehingga
Negeri 021 matematika. mencapai KKM.
Balikpapan Utara.
3. Masih banyaknya Pelayanan Masih banyak Peserta didik lebih
penggunaan plastik di Publik penggunaan plastik memahami dan
area SD Negeri 021 di area sekolah menyadari akan bahaya
Balikpapan Utara. penggunaan plastik
sehingga mereka bisa
hidup lebih sehat.
Tabel 2. Identifikasi isu – isu yang ada di SDN 021 Balikpapan Utara
Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu dilakukan proses
analisis isu untuk menentukan isu mana yang merupakan prioritas yang dapat dicarikan solusi
oleh penulis. Proses tersebut menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu yakni berupa
USG (Urgency, Seriousness, and Growth).
Analisis USG (Urgency, Seriousness, and Growth) mempertimbangkan tingkat
kepentingan, keseriusan, dan perkembangan setiap variable dengan rentang skor 1 – 5.
1. Urgency (kepentingan), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mnedesak atau tidak masalah
tersebut diselesaikan.
18
2. Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut terhadap produktivitas
kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak dan sebagainya.
3. Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut berkembang
sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.
USG
Prinsip ASN Identifikasi Isu
U S G J
Balikpapan Utara.
Pelayanan Publik Rendahnya hasil belajar siswa dalam
pembelajaran matematika di SD Negeri 5 3 3 11
Keterangan :
5 = Sangat besar
4 = Besar
3 = Sedang
2 = Kecil
1 = Sangat kecil
Berdasarkan tabulasi USG seperti tercantum pada tabel Analisis Isu Strategis, ditemukan tiga
isu utama yang memenuhi syarat, yaitu sebagai berikut :
1. Masih banyaknya siswa kelas 1 yang belum lancar membaca di SD Negeri 021
Balikpapan Utara.
2. Rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika di SD Negeri 021
Balikpapan Utara.
19
3. Masih banyaknya penggunaan plastik di area SD Negeri 021 Balikpapan Utara.
Dari ketiga isu yang problematik tersebut, ditetapkan isu paling prioritas yakni "
Peningkatan kemampuan membaca siswa melalui sumber media yang variatif pada kelas
1B di SDN 021 Balikpapan Utara" dengan perolehan skor USG = 13.
Dampak dari isu terpilih yang telah dianalisis menggunakan metode USG jika tidak
diselesaikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
1. Pelayanan Publik Kurangnya sumber Minat belajar anak akan menurun sebab
media belajar yang media belajar yang monoton dan
variatif bagi siswa di berdampak pada hasil belajar. Menuntut
SDN 021 Balikpapan saya sebagai penulis untuk merancang
Utara aktualisasi nilai – nilai dasar "ANEKA"
yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi yang akan dilaksanakan di
tempat kerja.
Tabel 4. Isu yang terpilih dengan menggunakan metode USG di SDN 021 Balikpapan Utara
Dari tabel Analisis Isu Strategis, menunjukkan validasi isu dengan menggunakan analisa
USG. Dari analisa didapat core issue yakni " Kurangnya sumber media belajar yang variatif bagi
siswa SDN 021 Balikpapan Utara"
Dari isu tersebut maka rumusan masalah kegiatan aktualisasi melalui habituasi adalah :
1. Kegiatan apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa ?
Gagasan pemecahan isu pada unit kerja adalah " Upaya peningkatan kemampuan membaca
siswa melalui media yang variatif pada kelas 1 SDN 021 Balikpapan Utara"
20
4.2 Judul Kegiatan dan Deskripsi
Dari isu yang telah terpilih maka selanjutnya peneliti menetapkan langkah – langkah
kegiatan yang menunjang terlaksananya proses aktualisasi, diantaranya yaitu :
1. Melaksanakan kegiatan pemebelajaran menggunakan gambar.
Media gambar adalah media yang merupakan reproduksi bentuk asli dalam dua dimensi yang
berupa foto, dan lukisan. Melihat perincian pengertian komponen – komponen yang ada,
maka dapat disimpulkan bahawa media gambar adalah sarana atau prasarana yang
diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi yang dipergunakan untuk membantu
tercapainya tujuan belajar.
Hal ini dibuat dengan tujuan membantu guru untuk mengajarkan siswa membaca dengan
bahan yang menyenangkan kepada siswa. Sedangkan siswa lebih mudah memahami karena
siswa dapat melihat gambar.
21
menyenangkan. Banyak hal positif yang dapat diambil dari pembelajaran di luar kelas
dengan permainan antara lain :
1. Pemahaman bisa lebih luas bahwa belajar tidak hanya di dalam kelas tetapi bisa dilakukan
di luar kelas.
2. Ide kreatif bisa timbul dengan sendirinya setelah pembelajaran di luar kelas.
3. Menimbulkan efek penasaran yang bisa memicu pertanyaan yang lebih luas.
4. Kegiatan pembelajaran bisa bervariasi dan lebih optimal.
22
4.3 Rancangan Aktualisasi
Adapun rancangan aktualisasi yang akan dilakukan penulis adalah sebagai berikut :
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Tahapan Output/Hasil Analisa
No. Kegiatan Subtansi Mata Terhadap Visi Nilai
Kegiatan Kegiatan Dampak
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Melaksanakan 1. Konsultasi 1. Hasil Akuntabilitas Dengan Melalui Kurang
kegiatan dengan konsultasi Menyampaikan penerapan nilai – penerapan nilai efektifnya
pembelajaran kepala dengan informasi secara nilai ASN – nilai dasar proses
menggunakan sekolah dan kepala jelas dan (ANEKA) dalam ASN belajar
gambar. rekan guru sekolah dan terbuka kepada kegiatan ini, (ANEKA) mengajar
atau teman rekan guru siswa mengenai diharapkan dapat dalam kegiatan yang ada di
sejawat atau teman petunjuk mendukung visi ini, diharapkan kelas,
2. Menyiapkan sejawat. langkah – sekolah yaitu akan mampu dikarenakan
bahan 2. Kartu langkah kerja "Sebagai sekolah meningkatkan kurangnya
3. Memberi gambar. yang mendidik nilai responsif alat
petunjuk 3. Hasil kerja Nasionalisme peserta didik sebagai ASN penunjang
langkah – siswa. Menghargai menjadi yang bertugas untuk siswa
langkah kerja hasil kerja siswa berprestasi di di SDN 021 dalam
4. Melakukan bidang akademik Balikpapan menerima
kegiatan dan non Utara. pelajaran.
23
terhadap Etika publik akademik. Bagi ASN
penggunaan Berkonsultasi berarti
media dengan kepala kurangnya
pembelajaran sekolah dengan keterampila
5. Melakukan bahasa yang n dalam
Evaluasi santun. menggunak
Menggunakan an media
bahasa yang yang
mudah di tersedia di
pahami oleh sekolah
siswa sehingga
tugas dalam
Komitmen mengajar
Mutu pun menjadi
Memilihkan terhambat.
bahan yang
sesuai dengan
apa yang
dibutuhkan.
24
Anti Korupsi
Menggunakan
bahan yang
sederhana
2. Melaksanakan 1. Konsultasi 1. Hasil Akuntabilitas Dengan Melalui Kurang
kegiatan dengan konsultasi Menyiapkan penerapan nilai – penerapan nilai efektifnya
pembelajaran kepala dengan alat dan bahan nilai ASN – nilai dasar proses
dengan sekolah dan kepala yang akan (ANEKA) dalam ASN belajar
menggunakan mengkomuni sekolah dan digunakan agar kegiatan ini, (ANEKA) mengajar
audio visual kasikan rekan guru pelaksanaan diharapkan dapat dalam kegiatan yang ada di
dengan rekan tentang berjalan lancar mendukung visi ini, diharapkan kelas,
guru tentang penggunaa dan sesuai sekolah yaitu akan mampu dikarenakan
penggunaan n media dengan target. "Sebagai sekolah meningkatkan kurangnya
media audio audio yang mendidik nilai responsif alat
visual. visual Nasionalisme peserta didik dikarenakan penunjang
2. Menyiapkan 2. Video dari Menyiapkan menjadi peserta didik untuk siswa
alat dan youtube bahan dan alat berprestasi di diminta cepat, dalam
bahan 3. Laptop dibantu oleh bidang akademik tanggap, aktif, menerima
3. Memberi 4. Speaker guru lain serta dan non peduli dan pelajaran.
petunjuk 5. LCD saling akademik. tanggung Bagi ASN
langkah – kerjasama saat jawab. berarti
25
langkah kerja pelaksanaan kurangnya
4. Melaksanaka kegiatan. keterampila
n kegiatan n dalam
5. Melakukan Etika publik menggunak
pendampinga Menciptakan an media
n dan lingkungan atau yang
pengawasan suasana kelas tersedia di
setiap yang non sekolah
kegiatan. diskriminasi sehingga
tugas dalam
Komitmen mengajar
Mutu pun menjadi
Pembelajaran terhambat.
dengan
menggunakan
audio visual
sebagai salah
satu
pengembangan
inovasi untuk
memperbaiki
26
mutu
pendidikan.
Memberikan
materi yang
yang sederhana
dan mudah
dipahami oleh
siswa.
Anti Korupsi
Melaksanakan
kegiatan dengan
tidak
mengurangi
langkah –
langkah yang
telah ditentukan.
3. Pembelajaran 1. Komunikasi 1. Poster Akuntabilitas Dengan Melalui Tentunya
yang dilakukan dengan guru dengan Memberi penerapan nilai – penerapan nilai ada rasa
di luar lain atau kalimat kepercayaan nilai ASN – nilai dasar bosan yang
kelas/ruangan teman ajakan kepada siswa, (ANEKA) dalam ASN di alami
27
dengan sejawat 2. Rpp mereka dapat kegiatan ini, (ANEKA) oleh para
permainan 2. Mengarahka 3. Hasil melakukan diharapkan dapat dalam kegiatan siswa
n siswa ke kegiatan kegiatan dengan mendukung visi ini, diharapkan dengan
lapangan siswa baik sesuai sekolah yaitu akan mampu pembelajara
sekolah penjelasan. "Sebagai sekolah meningkatkan n di kelas
3. Memberi yang mendidik nilai responsif yang
petunjuk Nasionalisme peserta didik dikarenakan terkesan
langkah – Menjaga menjadi peserta didik monoton.
langkah kerja ketertiban siswa berprestasi di diminta cepat, Kurangnya
4. Melaksanaka selama bidang akademik tanggap, aktif, penguatan
n kegiatan pembelajaran di dan non peduli dan karakter
5. Melakukan luar kelas akademik. tanggung yang timbul
evaluasi berlangsung. jawab. pada diri
siswa dan
Etika publik guru.
Memberikan Sehingga
bimbingan berdampak
kepada siswa pada tingkat
yang kreatif dan
mengalami inovatif
kendala dengan seorang
28
bahasa yang guru dalam
sopan dan sabar mengajar.
Komitmen
Mutu
Semua siswa
ikut serta dalam
permainan yang
dilakukan di
luar kelas
Anti Korupsi
Melaksanakan
kegiatan sesuai
dengan jadwal
yang ada.
4. Melaksanakan 1. Konsultasi 4. Hasil Akuntabilitas Dengan Dipastikan
kegiatan dengan konsultasi Transparan penerapan nilai – lambatnya
pembelajaran kepala dengan dalam nilai ASN kemampuan
menggunakan sekolah dan kepala menyediakan (ANEKA) dalam siswa dalam
kartu baca rekan guru sekolah dan media kegiatan ini, membaca
29
atau teman rekan guru Nasionalisme diharapkan dapat tentunya
sejawat atau teman Memberikan mendukung visi akan
2. Menyiapkan sejawat. kesempatan sekolah yaitu berpengaruh
media 5. Kartu baca kepada semua "Sebagai sekolah pada proses
3. Memberi 6. Hasil kerja siswa untuk yang mendidik pembelajara
petunjuk siswa maju bergantian peserta didik n yang
langkah – menjadi dilakukan di
langkah kerja Etika publik berprestasi di kelas. Siswa
4. Melakukan Tidak berpihak bidang akademik merasa
kegiatan kepada salah dan non bosan
terhadap satu atau akademik. dengan cara
penggunaan sekelompok membaca
media siswa yang itu –
pembelajara itu saja
5. Melakukan Komitme yang
Evaluasi Mutu tentunya
Efektif dalam mereka pun
memadu lambat
padankan antara dalam
kartu baca dan menambah
gambar yang kosakata.
30
akan disusun
menjadi suatu
kata
Anti Korupsi
Media yang
digunakan
dengan harga
yang terjangkau.
31
4.4 JADWAL KEGIATAN
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan pada tanggal 10 Februari hingga 6 Maret
2020. Adapun kegiatan – kegiatan aktualisasi akan dijabarkan dalam tabel kegiatan sebagai
berikut :
No Minggu Ke -
Kegiatan
. 1 2 3 4
Melaksanakan
kegiatan
10 Feb – 15
1. pembelajaran
Feb 2020
menggunakan
media gambar.
2. Melaksanakan
kegiatan
pembelajaran
17 Feb – 22
dengan
Feb 2020
menggunakan
media audio
visual
3. Pembelajaran
yang dilakukan 24 Feb – 29
di luar Feb 2020
kelas/ruangan
4. Melaksanakan
kegiatan
pembelajaran 02 Mar – 07
menggunakan Mar 2020
media kartu
baca
32
BAB V
PELAKSANAAN AKTUALISASI
Aktualisasi nilai – nilai ASN sebagai guru kelas di SD Negeri 021 Balikpapan Utara
dilaksanakan selama off campus terhitung mulai tanggal 05 Februari sampai 17 Maret 2020.
Implementasi kegiatan yang dilakukan yaitu Peningkatan Kemampuan Membaca Siswa
Melalui Sumber Media yang Variatif Kelas 1B SDN 021 Balikpapan Utara. Kegiatan
aktualisasi ini terdiri dari empat kegiatan.
A. Kegiatan Pertama
Melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan media gambar.
Pada kegiatan ini diadakan pada tanggal 10 Februari – 15 Februari 2020 di ruang
kelas 1 SDN 021 Balikpapan Utara. Media gambar adalah perwujudan lambang dari hasil
peniruan – peniruan benda – benda, pemandangan, curahan pikir atau ide – ide yang
divisualisasikan ke dalam bentuk dua dimensi. Pemanfaatan media pembelajaran ada
dalam komponen metode mengajar sebagai salah satu upaya untuk mempertinggi proses
interaksi guru – siswa dan interaksi siswa dengan lingkungan belajarnya. Kegiatan ini
bertujuan yaitu untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan melalui media
gambar pada kelas 1 SDN 021 Balikpapan Utara.
Tahapan kegiatan
1. Konsultasi dengan kepala sekolah dan rekan guru
2. Menyiapkan bahan
3. Memberi petunjuk langkah – langkah kerja
4. Melakukan kegiatan terhadap penggunaan media pembelajaran
5. Melakukan evaluasi
Hasil Kegiatan
Kegiatan pembelajaran menggunakan media gambar diawali dengan konsultasi dengan
kepala sekolah dan rekan guru tentang agenda kegiatan yang dilakukan yaitu
pembelajaran menggunakan gambar – gambar yang akan diajarkan pada anak – anak
dengan bahasa yang santun dan mudah dipahami (Etika Publik).
33
Gambar yang dimaksud adalah gambar – gambar yang menarik, berwarna dan sederhana
sehingga anak – anak mampu menyebutkan nama benda dan menuliskan huruf.
Setelah mendapatkan informasi yang valid dari kepala sekolah tahapan berikutnya adalah
menyiapkan bahan – bahan yang akan digunakan yaitu mencari beberapa gambar yang
sesuai dengan siswa kelas 1 (Komitmen Mutu).
Ketika menyiapkan bahan dilakukan di luar jam pelajaran, sehingga tidak mengganggu
kegiatan belajar mengajar. Gambar – gambar yang disiapkan cukup sederhana dan mudah
dipahami contohnya : buah, binatang, dan benda. Gambar tersebut mudah dicari di
internet kemudian diprint (Anti Korupsi).
Tahapan selanjutnya adalah guru menyampaikan informasi secara jelas, terbuka dan
sabar kepada siswa mengenai langkah – langkah kerja (Akuntabilitas).
34
Setiap gambar ditempel dan ditunjukkan satu persatu dan ketika guru menunjukkan
gambar salah satu anak akan menyebutkan nama gambar beserta huruf – hurufnya,
kemudian maju untuk membaca dan menuliskan di papan tulis. Secara bergantian siswa
maju untuk membaca dan menulis. Siswa yang belum maju juga harus menuliskan nama
benda tersebut di buku tulis masing – masing.
Ada beberapa siswa yang mengalami kendala seperti belum paham huruf, kurang lancar
membaca sehingga sulit mengerjakan, namun guru langsung membimbing siswa untuk
mengatasai masalah tersebut. Pertanyaan siswa langsung ditangani oleh guru dan
menerangkan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa.
Tahapan terakhir dari kegiatan ini adalah guru menghargai setiap hasil karya siswa
dengan baik dan mengevaluasi hasil kegiatan untuk memastikan keberlanjutan hasil
kegiatan (Nasionalisme).
35
Manfaat Kegiatan
Dari kegiatan ini dikatakan dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa
menggunakan media gambar dikarenakan adanya daya tarik siswa terhadap materi yang
diberikan. Sehingga siswa menjadi paham atau mengerti dan proses pembelajaran di
kelas menjadi lebih efektif.
B. Kegiatan Kedua
Melaksanakan kegiatan menggunakan audio visual
Kegiatan pembelajaran menggunakan audio visual ini dilaksanakan pada tanggal 17
Februari – 22 Februari 2020 di ruang kelas 1B SDN 021 Balikpapan Utara. Audio visual
adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan
pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam suatu kegiatan atau proses. Pesan dan
informasi yang dapat disalurkan melalui media ini dapat berupa pesan verbal dan
nonverbal yang mengandalkan baik penglihatan maupun pendengaran contohnya film,
video, program dan lain sebagainya. Tujuannya dapat membantu siswa dalam menyerap
pelajaran dan mampu memberikan motivasi dan minat siswa untuk lebih giat belajar.
Tahapan kegiatan
1. Konsultasi dengan kepala sekolah dan rekan guru tentang penggunaan media audio
visual
2. Menyiapkan alat dan bahan
3. Memberi petunjuk langkah – langkah kerja
4. Melaksanakan kegiatan
5. Melakukan pendampingan dan pengawasan setiap kegiatan
Hasil kegiatan
Kegiatan pembelajaran menggunakan audio visual diawali dengan konsultasi dengan
kepala sekolah dan rekan guru tentang agenda kegiatan yang akan dilakukan.
36
Setelah mendapat informasi yang jelas dari kepala sekolah tahapan berikutnya adalah
menyiapkan bahan – bahan yang akan digunakan yaitu LCD, speaker, laptop dan video
yang akan ditampilkan (Akuntabilitas).
37
Dimana dalam pembelajaran ini akan ditayangkan animasi tentang bagaiman cara belajar
mengeja suku kata. Kata – kata yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah kata yang
paling sederhana dan mudah dipahami oleh siswa yang dimulai dari 2 suku kata sampai 3
suku kata (Komitmen Mutu).
Tujuannya yaitu agar siswa yang belum bisa sama sekali akan memahami huruf yang
ditampilkan.
Tahapan selanjutnya adalah guru menerangkan langkah – langkah kerja dengan baik dan
jelas kepada siswa. Guru menerangkan jika video sudah ditayangkan maka siswa harus
memperhatikan kata – kata apa yang muncul dalam video tersebut dan seluruh siswa
mengikuti ejaan yang ditampilkan baik yang telah lancar membaca, yang masih mengeja
dan tentunya yang belum sama sekali.
Guru dengan sabar memberi penjelasan mengenai bentuk huruf – huruf agar siswa benar
– benar paham. Satu persatu siswa maju untuk mengikuti kata – kata yang tampil di
video (Etika Publik).
38
Siswa yang belum bisa membaca mengikuti huruf yang ditampilkan kemudian
mengulanginya lagi sampai siswa paham huruf. Siswa yang lain menuliskan kata – kata
tersebut di buku tulis. Ada beberapa siswa yang masih mengalami kendala dalam
membaca sehingga pembelajaran terhambat. Namun guru langsung membimbing,
membantu siswa yang mengalami kendala tersebut dengan bahasa yang sopan dan sabar.
Guru tetap melakukan pendampingan dan pengawasan dari awal kegiatan sampai
selesainya kegiatan tanpa mengurangi kegiatan yang telah disusun (Anti Korupsi).
Tahapan terakhir yaitu guru mengevaluasi hasil kerja siswa dan menghargai kerja siswa.
Manfaat kegiatan
Salah satu cara dalam meningkatkan kemampuan membaca siswa yaitu menggunakan
media audio visual dari media ini, selain memudahkan guru dalam mengajar siswa dapat
pula melatih keterampilan guru dalam mengajar sehingga menjalankan fungsi dan tugas
sebagai ASN dan bagi siswa tentunya menarik perhatian mereka sehingga menumbuhkan
motivasi belajar.
39
C. Kegiatan Ketiga
Melaksanakan kegiatan yang dilakukan di luar kelas
Kegiatan pembelajaran di luar kelas dilaksanakan pada tanggal 24 Februari – 29
Februari 2020 di halaman sekolah SDN 021 Balikpapan Utara. Pembelajaran di luar
kelas dilakukan agar adanya variasi dalam pembelajaran yang dilakukan, yang mana
tidak hanya dilakukan di dalam kelas saja. Tujuan pembelajaran ini adalah dapat
membantu siswa dalam menyerap pelajaran dan mampu memberikan motivasi dan minat
untuk lebih giat dalam membaca.
Tahapan kegiatan
1. Mengkomunikasikan dengan guru – guru lain atau teman sejawat.
2. Mengarahkan siswa ke lapangan sekolah
3. Memberi petunjuk langkah – langkah kerja
4. Melaksanakan kegiatan
5. Melakukan evaluasi
Hasil kegiatan
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan di luar ruangan diawali dengan konsultasi dengan
rekan guru atau teman sejawat bahwa akan melaksanakan kegiatan tersebut yang
memungkinkan adanya kondisi yang kurang kondusif bagi yang melaksanakan
pembelajaran di dalam kelas.
40
Dimana dalam pembelajaran ini akan diarahkan ke taman sekolah dan guru memberikan
langkah – langkah kerja yang akan dilakukan siswa. Seluruh siswa ikut serta serta dalam
mencari poster yang telah ditempel sebelumnya pada beberapa tempat di sekitar sekolah
(Komitmen Mutu).
Kemudian mereka menuliskan kata – kata yang terdapat pada poster yang mereka temui
dan menulisnya di buku tulis. Setelah selesai mereka satu persatu membaca di depan.
Guru menjaga ketertiban siswa selama kegiatan pembelajaran di luar kelas berlangsung
(Nasionalisme).
Guru memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kendala baik pada saat
menulis kata – kata yang tedapat dalam poster maupun pada saat membaca di depan
dengan bahasa yang sopan dan sabar (Etika Publik).
41
Guru di sini memberikan kepercayaan penuh kepada siswa dapat melakukan kegiatan ini
dengan baik sesuai dengan penjelasan yang diberikan (Akuntabilitas).
Guru tetap melakukan pendampingan dan pengawasan pada saat kegiatan berlangsung.
Seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang ada (Anti Korupsi).
Tahapan terakhir yaitu mengevaluasi hasil kerja siswa dan menghargai kerja siswa.
Manfaat kegiatan
Salah satu cara yang dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa yaitu dengan
pembelajaran di luar kelas. Dari kegiatan ini guru menjadi lebih kreatif dan inovatif
dalam mengajar siswa, serta melatih guru meningkatkan keterampilan mengajar. Sistem
pembelajaran berjalan lebih menyenangkan karena lebih nyata.
D. Kegiatan Keempat
Melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan kartu baca
Pada kegiatan ini diadakan pada tanggal 02 Maret – 07 Maret 2020 di kelas 1B SDN
021 Balikpapan Utara. Flash Card merupakan kartu yang berisikan kata atau gambar.
Media Flash Card dapat digunakan untuk mengembangkan perbendaharaan kata pada
aspek perkembangan bahasa. Kartu ini dimainkan dengan cara diperlihatkan kepada anak
dan dibacakan secara cepat. Ukuran dari Flash Card dapat disesuaikan dengan kebutuhan
kelas, maksudnya ukuran media Flash Card untuk kelas sempit akan berbeda dengan
ukuran media Flash Card pada kelas yang luas dan anak didiknya banyak.
42
Tahapan kegiatan
1. Konsultasi dengan kepala sekolah dan rekan guru
2. Menyiapkan media
3. Memberi petunjuk langkah – langkah kerja
4. Melakukan kegiatan terhadap penggunaan media pembelajaran
5. Melakukan evaluasi
Hasil kegiatan
Kegiatan pembelajaran menggunakan kartu baca (Flash Card) diawali dengan konsultasi
dengan kepala sekolah dan rekan guru.
Kartu baca (Flash card) yang digunakan dapat dibeli dengan harga yang terjangkau (Anti
Korupsi). Gambar yang dimaksud adalah gambar – gambar yang menarik, berwarna dan
sederhana sehingga anak – anak mampu menyebutkan nama benda dan mencari persuku
kata untuk membentuk nama gambar yang diminta. Dan kartu baca yang digunakan juga
lebih mudah sehingga siswa mudah menggunakannya.
43
Tahapan berikutnya adalah menyiapkan bahan – bahan yang akan digunakan yaitu
gambar dan kartu baca secara transparan di hadapan seluruh siswa agar mereka juga
mengetahui seperti apa kartu baca yang dimaksud (Akuntabilitas).
Pada kegiatan ini guru memberikan kreatifnya dalam mengolah antara gambar dengan
kartu baca yang dijelaskan kepada siswa secara jelas, baik, dan sopan agar mereka paham
dengan apa yang diarahkan (Komitmen Mutu).
Gambar – gambar yang diberikan cukup sederhana, gambar yang memiliki 2 sampai 3
suku kata agar para siswa dalam 1 kelompok mudah dalam mencari pada kartu baca.
Guru membagi menjadi 3 kelompok, yang setiap kelompok terdiri dari 9 sampai 10
orang.
Tahapan selanjutnya adalah guru menyampaikan informasi secara jelas, terbuka dan
sabar kepada siswa mengenai langkah – langkah kegiatan.
Guru memberi tahu bahwa setiap kelompok mencari per suku kata sampai membentuk
nama gambar yang ditunjuk. Guru memberikan kesempatan pada setiap anak disetiap
kelompok untuk menyusun kata sesuai dengan gambar agar mereka bisa mengetahui cara
kerjanya (Nasionalisme).
44
Pada kegiatan ini guru tidak berpihak kepada salah satu kelompok saja, tetapi tetap
memberikan perhatian, pendampingan dan pengawasan kepada seluruh kelompok (Etika
Publik).
45
Ada beberapa kelompok yang di dalamnya siswa mengalami kendala seperti tidak paham
dengan gambar dimaksud, kesulitan menemukan persuku kata karena siswa tersebut
belum paham huruf, kurang lancar membaca sehingga sulit mengerjakan, namun guru
langsung membimbing siswa untuk mengatasi masalah tersebut.
Tahapan terakhir dari kegiatan ini adalah guru menghargai setiap hasil kerja siswa
dengan baik dan mengevaluasi hasil kegiatan untuk memastikan keberlanjutan hasil
kegiatan.
Manfaat kegiatan
Dari kegiatan penggunaan kartu baca (Flash card) ini guru menjadi lebih kreatif dan
inovatif dalam mengajar, serta melatih guru meningkatkan keterampilan mengajar. Untuk
siswanya juga melatih kemampuan membaca serta menulis khususnya pada kelas rendah
dilengkapi dengan gambar yang unik sehingga dapat menambah kosakata pada anak.
Sistem pembelajaran pun berjalan lebih menyenangkan.
46
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Guru sekolah dasar kerap dijadikan model bagi peserta didik. Sikap dan gaya bicara
menjadi panutan bagi mereka dalam berinteraksi. Oleh sebab itu, seorang guru hendaknya
mampu menerapkan nilai – nilai dasar ASN dalam menjalankan tugas dan fungsinya agar
menjadi teladankan teladan oleh peserta didik.
Dari kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan di SD Negeri 021 Balikpapan Utara dapat
disimpulkan bahwa :
1. Aktualisasi 5 nilai – nilai dasar ASN yang telah dilaksanakan di SD Negeri 021
Balikpapan Utara melalui 4 kegiatan yaitu :
a. Melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan media gambar
b. Melaksanakan kegiatan menggunakan audio visual
c. Melaksanakan kegiatan pembelajaran di luar kelas
d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan kartu baca
2. Proporsi pelaksanaan kegiatan
Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi tidak semua berlangsung sesuai dengan tahap
yang telah disusun dan jadwal yang direncanakan. Akan tetapi, kegiatan aktualisasi
tetap dilaksanakan dengan baik dan selesai tepat waktu. Berikut beberapa kegiatan
yang tahapannya tidak sesuai dengan perencanaan :
a. Pada saat konsultasi dengan kepala sekolah dan rekan guru untuk kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan media gambar, kondisi tidak kondusif
dikarenakan pada saat sedang konsultasi peserta didik yang lain sedang
pergantian kelas.
b. Pada kegiatan pembelajaran menggunakan media gambar yang awalnya
kegiatan di dalam kelas akan dilaksanakan pada tanggal Jum'at, 14 Februari
2020 dikarenakan rekan yang membantu saya sedang sakit, kegiatan diganti
menjadi tanggal sabtu, 15 Februari 2020.
c. Dan untuk kegiatan lain dengan kondisi yang tidak kondusif dikarenakan pada
saat pelaksanaan kegiatan berbarengan dengan kelas lain yang melaksanakan
kegiatan olahraga senam.
47
3. Kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan selama masa habituasi dapat menjadi solusi
dari isu yang diangkat yaitu "Upaya peningkatan kemampuan membaca siswa melalui
media yang variatif pada kelas 1B SD Negeri 021 Balikpapan Utara"
4. Dari hasil pembelajaran yang sudah dilaksanakan di SDN 021 Balikpapan Utara
dengan media yang digunakan dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa. Dari
siswa yang tidak bisa membaca sama sekali menjadi bisa walaupun masih dalam
mengeja. Dan siswa yang masih mengeja menjadi bisa membaca langsung walaupun
memerlukan waktu.
B. Saran
Setelah melakukan kegiatan aktualisasi di SDN 021 Balikpapan Utara maka diperlukan
inovasi dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab sebagai seorang ASN dengan
mengimplementasikan nilai – nilai dasar ANEKA. Dan juga hendaknya berkontribusi dalam
peningkatan mutu pelayanan publik baik dalam lingkup kerja maupun dalam lingkup
masyarakat. Dengan adanya ketertiban dalam memegang teguh tugas dan fungsi pelaksana
kebijakan pemerintah serta menjaga loyalitas sebagai Aparatur Sipil Negara yang nantinya
akan membawa perubahan yang positif yang mengarahkan pada tercapainya Indonesia
maju.
48
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan
III: Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan
III: Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan
III: Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan
III: Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan
III: Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Kesiapsiagaan
Bela Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen
Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan Publik.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of
Government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Habituasi. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
49