KEMITRAAN LINGKUNGAN,
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BUKU SAKU
VERIFIKASI
TEKNIS
HUTAN TANAMAN
RAKYAT
KATA PENGANTAR
Salah satu bentuk skema Perhutanan Sosial adalah Hutan Tanaman Rakyat
(HTR). Persetujuan Pengelolaan HTR merupakan akses legal untuk
memanfaatkan hasil hutan berupa kayu dan hasil hutan ikutannya pada hutan
produksi yang diberikan oleh pemerintah kepada perorangan atau koperasi
untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan
menerapkan silvikultur yang sesuai untuk menjamin kelestarian sumber daya
hutan.
Verifikasi Teknis
Verifikasi Teknis (Vertek) ini dilakukan untuk mengetahui
secara langsung di lapangan mengenai subjek pemohon dan
juga objek areal kawasan hutan yang dimohon. Hasil
Verifikasi Teknis inilah yang kemudian menjadi dasar utama
penerbitan Persetujuan Pengelolaan Hutan Tanaman Rakyat.
Maksud
Maksud Verifikasi Teknis adalah untuk memvalidasi dokumen
permohonan yang disampaikan kepada KLHK dengan pengecekan
secara langsung di lapangan terkait subjek persetujuan dan objek
persetujuan yang dimohon dalam rangka memperoleh atau mengetahui
fakta, data dan informasi berupa :
Kebenaran dan kesesuaian teknis dokumen permohonan dan
kelembagaan pemohon,
Kebenaran dan kesesuaian teknis subjek
(nama; nomor induk kependudukan; jenis kelamin; pekerjaan;
dan alamat.)
Kebenaran dan kesesuaian teknis objek
(letak dan batas, fungsi kawasan, keberadaan perizinan lainnya,
status areal, kondisi biofisik, potensi, aksesibilitas dan jarak yang
dimohon)
Potensi komoditas; dan pemanfaatan yang telah dan akan diusahakan
pemohon.
Permasalahan dan potensi konflik sosial/tenurial di lapangan.
Ketergantungan masyarakat terhadap areal yang dimohon; dan/atau
mata pencaharian.
Tujuan
Adapun tujuannya adalah untuk
memberikan pertimbangan bagi
pengambil keputusan untuk melanjutkan
dengan penerbitan Keputusan, atau
menolak permohonan pengeloaan Hutan
Tanaman Rakyat.
4
TIM
VERIFIKASI TEKNIS
Pelaksana Verifikasi Teknis
UPT (Balai PSKL),
OPD Provinsi bidang Kehutanan (Dinas yang
membidangi Kehutanan),
UPT teknis lingkup Kementerian LHK (BPKH,
Balai Gakkum, BPHP,
Balai Taman Nasional/KSDA, dll),
KPH, dan/atau
Anggota Pokja PPS
5
PERSIAPAN
VERIFIKASI TEKNIS
Persiapan
Alat dan Bahan
Seperangkat laptop
Software pemetaan (ArcMap, Global Mapper, Basemap,
Agisoft dsb)
Software Microsoft office (Word, Excel, dan/atau Power
Point)
Software SIVA
Data spasial terupdate
Printer
GPS (handheld dan/atau GPS smartphone)
Drone (jika ada)
Kamera
Alat tulis
Berkas permohonan lengkap dengan daftar nama
anggota (cetak dan soft file)
Dokumen verifikasi administrasi
Peta kerja digital atau cetak
Peralatan protokol kesehatan (masker, hand sanitizer,
dan thermogun)
7
PELAKSANAAN
VERIFIKASI TEKNIS
PELAKSANAAN VERIFIKASI SUBJEK
Metodologi Catatan
FGD (Focus Group Discussion) dengan
Ketua, Pengurus dan Anggota kelompok Seluruh anggota harus hadir
pemohon persetujuan pengelolaan HTR pada verifikasi teknis dan
(Ketua wajib hadir), perangkat desa (kepala dalam hal tidak hadir dapat
desa wajib hadir), tokoh adat atau tokoh diwakilkan oleh salah satu
anggota keluarga dewasa
masyarakat, pendamping dan pihak-pihak
dan cakap secara hukum
terkait lainnya.
atau ketua pemohon,
Pengecekan dokumen permohonan. dengan membuat surat
Pengecekan identitas pemohon pernyataan yang diketahui
dengan KTP dan KK asli. oleh Kepala Desa.
Wawancara mendalam dengan
anggota pemohon
8
Kriteria Subjek yang
dapat diterima
Lembaga:
Kelompok Tani Hutan dengan ketentuan jumlah anggota minimum
15 orang dan maksimum 300 orang;
Gabungan kelompok tani hutan; harus terdiri dari lebih dari 1 (satu)
kelompok tani;
Koperasi setempat dengan ketentuan bergerak di bidang pertanian,
hortikultura, peternakan, dan/atau kehutanan.
Anggota Pemohon:
Masyarakat Setempat yang mempunyai ketergantungan hidup pada
lahan kawasan hutan;
Profesional kehutanan atau Perseorangan berpengalaman di bidang
BUKAN kehutanan, atau pernah sebagai Pendamping/penyuluh di bidang
PNS AKTIF kehutanan; dan/atau
Masyarakat luar desa setempat yang sudah mengelola secara turun
temurun atau 5 (lima) tahun terakhir berturut-turut yang dinyatakan
dengan surat keterangan kepala desa atau lurah setempat.
Ketentuan:
1 (satu) keluarga diwakili 1 (satu) orang dengan memberikan
kesempatan yang sama baik laki-laki maupun perempuan; dan
Bukan berprofesi sebagai PNS, TNI, POLRI dan Pegawai BUMN.
Bukan terdaftar sebagai pemegang Persetujuan Pengelolaan
Perhutanan Sosial.
9
PELAKSANAAN
VERIFIKASI OBJEK
Metodologi
Verifikasi objek dilakukan dengan
motode survey terestis atau turun
langsung ke lapangan dengan
membawa peta kerja dan GPS
(handheld atau aplikasi smartphone)
atau dapat menggunakan drone dan
memanfaatkan citra resolusi tinggi.
Verifikasi objek juga dilakukan dengan
cara tumpang susun peta permohonan
dengan peta-peta tematik kehutanan
terbaru.
Tahapan Kegiatan
Pengambilan titik koordinat batas luar areal yang dimohon sesuai petunjuk
pemohon (setidaknya 4 arah mata angin atau sesuai kondisi lapangan), titik
koordinat penting lainnya, seperti: kantor desa, batas kawasan, batas fungsi
kawasan, batas perizinan kehutanan, dan titik ikat alam (muara sungai,
pertigaan jalan, situs, dll), titik koordinat batas areal kelola dengan desa
lainnya (jika ada), titik koordinat beberapa lokasi yang sudah digarap oleh
masyarakat, titik koordinat beberapa sample penutupan lahan, Pencatatan
kondisi biofisik di lapangan (formasi hutan, tutupan lahan, kelerengan,
ketinggian, vegetasi dominan, dll) dan pengambilan gambar lokasi dan
Pencatatan potensi kawasan.
Setelah survey lapangan selesai, dilakukan pengolahan data spasial titik
koordinat untuk penyesuaian peta permohonan dengan hasil survey lapangan
dan pembuatan peta verifikasi teknis.
Melakukan overlay peta tersebut dengan peta-peta atau data spasial (Peta
kawasan hutan, Data Spasial perizinan berusaha, Data spasial persetujuan
penggunaan kawasan hutan (PPKH dan IKE), Data spasial persetujuan
pelepasan kawasan hutan, Peta Penetapan (KHDTK), Peta hasil penafsiran
tutupan lahan, Peta Tata Hutan KPH, Peta indikatif (PIAPS, TORA, PIPPIB,
Arahan Pemanfaatan Hutan), Peta penafsiran tutupan lahan, Peta Fungsi
Ekosistem Gambut dan Peta Administrasi daerah.
10
Kriteria Objek yang dapat diterima
Berada di dalam PIAPS pada Fungsi Kawasan Hutan Produksi,
yang diutamakan pada yang diutamakan pada hutan produksi yang tidak
produktif dengan tutupan lahan rendah sampai sedang;
Berada di luar PIAPS yang sudah dikelola oleh Masyarakat setempat,
berikutnya akan dimasukan dalam revisi PIAPS selanjutnya;
Berada di dalam satu kesatuan lanskap/bentang alam;
HTR tidak diberikan pada areal yang telah dibebani izin, seperti: (Perizinan
berusaha; Persetujuan penggunaan kawasan hutan; Persetujuan
Pengelolaan Perhutanan Sosial; atau Pengelolaan oleh Badan Usaha Milik
Negara Bidang Kehutanan);
Berada di luar Peta Indikatif (TORA, PIPPIB, Arahan Pemanfaatan Hutan);
Berada diluar Peta Fungsi Ekosistem Gambut;
Bukan areal Hutan Tanaman Hasil Rehabilitasi (HTHR) dan Rehab DAS
kecuali yang telah diserahkan kepada Pemohon HTR
Berada di luar Peta Penetapan KHDTK;
Arealnya tidak berupa tanaman kelapa sawit (baik tanaman sendiri atau
tanaman pihak lain);
Areal yang telah selesaiproses penegakkan hukum dan bukan areal
konflik;
Luasan per unit pengelolaan maksimal 5.000 ha; dan/atau per kepala
keluarga maksimal 15 ha.
12
Menuangkan Hasil
Verifikasi Subyek
Hasil Verifikasi Subyek dituangkan dalam BAVT meliputi:
1. Kebenaran Surat Permohonan Persetujuan Pengelolaan
HTR.
2. Keabsahan kelembagaan pemohon.
3. Hasil cek personal dan wawancara anggota pemohon,
meliputi: (Tingkat Kehadiran. Keberadaan nama/NIK
ganda, Asal desa, Penggarapan, Pemohon yang
meninggal dunia, pindah domisili, dan mengundurkan
diri, Pemohon yang sudah terdaftar sebagai pemegang
izin/persetujuan PS., Mata pencaharian anggota
pemohon, Tambahan anggota pemohon, Tingkat
pemahaman PS atau HTR, Rencana kegiatan
pemanfaatan kawasan hutan yang akan dilaksanakan
dan Kontak Person lapangan).
Menuangkan Hasil
Verifikasi Objek
Hasil Verifikasi Obyek dituangkan dalam BAVT meliputi:
1.Letak areal yang dimohon dan hasil verifikasi
2.Batas Areal yang dimohon dan hasil verifikasi
3.Kondisi Biofisik Areal yang dimohon dan hasil verifikasi
4.Potensi kawasan areal yang dimohon dan hasil verifikasi
5.Hasil perhitungan ulang areal yang dimohon secara digital
6.Hasil pengecekan lapangan
7.Hasil telaah peta-peta tematik
8.Aksesibilitas Areal yang dimohon Persetujuan Pengelolaan HTR.
13
Menuangkan hasil Identifikasi
konflik dan potensi konflik
Identifikasi konflik dilakukan pada saat verifikasi Subjek dan
Objek yang kemudian dituangkan dalam BAVT sebagai
pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam verifikasi
teknis, contoh: ditemukan konflik di lapangan ataupun potensi
konflik seperti konflik horizontal antara masyarakat, konflik
masyarakat dengan korporasi, ataupun konflik vertikal antara
masyarakat dengan pemerintah.
Menuangkan
Data dan informasi tambahan
Data, Fakta dan Informasi lainnya yang diperoleh pada saat
melakukan verifikasi objek dan subjek yang dinilai penting
sebagai informasi tambahan seperti: informasi terkait
budaya dan adat masyarakat setempat; kesejarahan
kawasan, dll. Data dan informasi tambahan harus didasarkan
pada dokumen-dokumen tertulis atau fakta lapangan.
Menuangkan Rekomendasi
Hasil Verifikasi Teknis
Apabila rekomendasinya dapat dipertimbangkan
untuk diproses lebih lanjut, maka diuraikan:
Anggota pemohon awal dan yang dapat diterima dan alasan
pengurangan/penambahan anggota.
Areal yang dimohon awal dan yang dapat diterima dan alasan
pengurangan/penambahan areal.
Apabila rekomendasi tidak dapat dipertimbangkan untuk
diproses lebih lanjut, diuraikan alasannya dapat terkait dengan
objek dan/atau subjek.
Apabila tim vertek memandang perlu ada rekomendasi lain yang sangat
penting selain rekomendasi dapat diproses lebih lanjut atau tidak dapat
diproses lebih lanjut, dapat dituangkan sebagai rekomendasi tambahan untuk
bahan pertimbangan pejabat yang berwenang/memutuskan.
14
TINDAK LANJUT HASIL
VERIFIKASI TEKNIS
15
CONTOH DOKUMEN
VERIFIKASI TEKNIS
Permohonan Persetujuan
Pengelolaan HTR
HTR
17
18
19
20
21
22
23
24
BUKU SAKU
VERIFIKASI TEKNIS
PERMOHONAN PERSETUJUAN PENGELOLAAN htr
PENGARAH
DIREKTUR JENDERAL PERHUTANAN SOSIAL DAN KEMITRAAN
LINGKUNGAN
PENANGGUNG JAWAB
DIREKTUR PENYIAPAN KAWASAN PERHUTANAN SOSIAL
KOORDINATOR
KEPALA SUB DIREKTORAT PENYIAPAN HUTAN TANAMAN RAKYAT
PENYUSUN
A. Rahman
Ruhiat
Hanny Noorvitastri
Muhammad Iqbal Faarobi
Dhimas Tawuning Fajar Sakti
Dania Damara Chiquita
Muhammad Febriansyah
DITERBITKAN OLEH
Direktorat Penyiapan Kawasan Perhutanan Sosial
DIREKTORAT JENDERAL PERHUTANAN SOSIAL DAN KEMITRAAN
LINGKUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUTANAN SOSIAL DAN
KEMITRAAN LINGKUNGAN