Anda di halaman 1dari 26

DIREKTORAT JENDERAL PERHUTANAN SOSIAL DAN

KEMITRAAN LINGKUNGAN,
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

BUKU SAKU

VERIFIKASI
TEKNIS
HUTAN TANAMAN
RAKYAT
KATA PENGANTAR

Sebagai upaya Pemerintah dalam mewujudkan tujuan Perhutanan Sosial,


pembaharuan kebijakan terus dilakukan dalam rangka mengakomodir
kepentingan masyarakat. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor 9 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Perhutanan Sosial, telah
hadir sebagai panduan dalam pelaksanaan proses pemberian akses legal
Perhutanan Sosial.

Salah satu bentuk skema Perhutanan Sosial adalah Hutan Tanaman Rakyat
(HTR). Persetujuan Pengelolaan HTR merupakan akses legal untuk
memanfaatkan hasil hutan berupa kayu dan hasil hutan ikutannya pada hutan
produksi yang diberikan oleh pemerintah kepada perorangan atau koperasi
untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan
menerapkan silvikultur yang sesuai untuk menjamin kelestarian sumber daya
hutan.

Buku Saku Verifikasi Teknis Tanaman Rakyat merupakan panduan dalam


mengenai tahapan verifikasi teknis permohonan Persetujuan Pengelolaan
Hutan Tanaman Rakyat yang disarikan dari PermenLHK Nomor 9 Tahun 2021.
Harapannya buku ini dapat menjadi pedoman bagi tim verifikasi teknis dan
pendamping dalam memahami persyaratan dan alur proses kegiatan verifikasi
teknis.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
PENDAHULUAN 4
Verifikasi Teknis 4
Maksud dan Tujuan Verifikasi Teknis 4
Tim Verifikasi Teknis 5
Pelaksana Verifikasi Teknis 5
Kompetensi Pelaksana Verifikasi Teknis 5
Waktu Pelaksanaan Verifikasi Teknis 5

PERSIAPAN VERIFIKASI TEKNIS 6


Koordinasi Pelaksanaan Verifikasi Teknis 6
Persiapan Administrasi 7
Persiapan Alat dan Bahan 7

PELAKSANAAN VERIFIKASI TEKNIS 8


Verifikasi Subjek 8
Metodologi 8
Tahapan Kegiatan 8
Kriteria Subjek yang dapat diterima 9
Output Hasil Verifikasi Subjek 9
Verifikasi Objek 10
Metodologi 10
Tahapan Kegiatan 10
Kriteria Objek yang dapat diterima 11
Output Hasil Verifikasi obyek 11
PENYUSUNAN BERITA ACARA 12
Menuangkan Hasil Verifikasi Subjek 13
Menuangkan Hasil Verifikasi Obyek 13
Menuangkan hasil identifikasi konflik 14
Menuangkan data dan infomasi tambahan 14
Menuangkan Rekomendasi Hasil Verifikasi Teknis 14

TINDAK LANJUT HASIL VERIFIKASI TEKNIS 15


CONTOH DOKUMEN VERIFIKASI TEKNIS 16
Matriks Hasil Verifikasi Subjek 17
Peta Hasil Verifikasi Obyek 18
Berita Acara Verifikasi Teknis 19
Surat Pernyataan Ketidakhadiran 23
Surat Keterangan Lahan Garapan 24
3
PENDAHULUAN

Verifikasi Teknis
Verifikasi Teknis (Vertek) ini dilakukan untuk mengetahui
secara langsung di lapangan mengenai subjek pemohon dan
juga objek areal kawasan hutan yang dimohon. Hasil
Verifikasi Teknis inilah yang kemudian menjadi dasar utama
penerbitan Persetujuan Pengelolaan Hutan Tanaman Rakyat.

Maksud
Maksud Verifikasi Teknis adalah untuk memvalidasi dokumen
permohonan yang disampaikan kepada KLHK dengan pengecekan
secara langsung di lapangan terkait subjek persetujuan dan objek
persetujuan yang dimohon dalam rangka memperoleh atau mengetahui
fakta, data dan informasi berupa :
Kebenaran dan kesesuaian teknis dokumen permohonan dan
kelembagaan pemohon,
Kebenaran dan kesesuaian teknis subjek
(nama; nomor induk kependudukan; jenis kelamin; pekerjaan;
dan alamat.)
Kebenaran dan kesesuaian teknis objek
(letak dan batas, fungsi kawasan, keberadaan perizinan lainnya,
status areal, kondisi biofisik, potensi, aksesibilitas dan jarak yang
dimohon)
Potensi komoditas; dan pemanfaatan yang telah dan akan diusahakan
pemohon.
Permasalahan dan potensi konflik sosial/tenurial di lapangan.
Ketergantungan masyarakat terhadap areal yang dimohon; dan/atau
mata pencaharian.

Tujuan
Adapun tujuannya adalah untuk
memberikan pertimbangan bagi
pengambil keputusan untuk melanjutkan
dengan penerbitan Keputusan, atau
menolak permohonan pengeloaan Hutan
Tanaman Rakyat.

4
TIM
VERIFIKASI TEKNIS
Pelaksana Verifikasi Teknis
UPT (Balai PSKL),
OPD Provinsi bidang Kehutanan (Dinas yang
membidangi Kehutanan),
UPT teknis lingkup Kementerian LHK (BPKH,
Balai Gakkum, BPHP,
Balai Taman Nasional/KSDA, dll),
KPH, dan/atau
Anggota Pokja PPS

Direktur PKPS a.n. Dirjen PSKL dapat menugaskan personil


untuk melakukan supervisi dan/atau bantuan teknis pada
pelaksanaan Verifikasi Teknis.

Kompetensi Pelaksanaan Verifikasi Teknis


Pengetahuan yang cukup tentang perhutanan sosial dan
peraturan kehutanan terkait lainnya.
Pengetahuan yang baik mengenai teknik pemetaan,
termasuk pelaksanakan pengambilan data spasial secara
terestris (survei lapangan), dan pengolahan data spasial
menggunakan software GIS.
Mampu mengoperasikan microsoft office (Ms. Word, Ms.
Excel, dan Ms. Powerpoint).
Mempunyai kemampuan komunikasi yang cakap dengan
masyarakat.

Tim Verifikasi teknis bekerja secara independen dan


tidak dapat diintervensi oleh pihak manapun

Waktu Pelaksanaan Verifikasi


Teknis
Tim melakukan Verifikasi Teknis
dalam jangka waktu 7 hari kerja sejak
diterbitkan surat tugas dan dapat
diperpanjang sesuai kondisi lapangan.

5
PERSIAPAN
VERIFIKASI TEKNIS

KOORDINASI PELAKSANAAN VERIFIKASI TEKNIS

Balai PSKL memfasilitasi rapat koordinasi untuk


persiapan Vertek, dengan mengundang para pihak
terkait diantaranya:
Dinas Provinsi yang membidangi kehutanan
UPT KLHK Setempat (BPKH, Balai Gakum, BPHP,
Balai Taman Nasional/KSDA, dll)
KPH Setempat,
Pokja PPS Provinsi,
Direktorat PKPS,
Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil (bila diperlukan),
Dan Intansi terkait.

Kegiatan yang dilakukan pada rapat koordinasi:


Pencermatan hasil verifikasi administrasi dan telaah peta permohonan
dengan peta terupadate dari Pusat maupun Daerah (Data dan peta
perizinan Pusat maupun Daerah termasuk yang masih dalam proses,
hasil identifikasi dan inventarisasi TORA, Tata Hutan KPH, Penutupan
lahan, rencana pelepasan kawasan, Penetapan KHDTK),
Informasi awal kondisi subjek dan objek di lapangan (aksesibilitas,
potensi konflik, sejarah penguasaan, kelembagaan pemohon, adanya
perizinan illegal dan penguasaan pihak lain),
Menyiapkan Peta Kerja dan Rencana titik survei pada areal permohonan
(Batas Kawasan Hutan, Batas Alam, Sampel Penutupan lahan, Peta kerja
acuan pengecekan objek di lapangan),
Menyusun rencana pelaksanaan verifikasi teknis (Pembagian lokasi
sasaran, Penetapan tim vertek, Jangka waktu yang dibutuhkan,
Kebutuhan biaya, Kebutuhan kendaraan, alat dan bahan, blanko-blanko
dan hal lain.

Rapat koordinasi dapat dilakukan secara faktual maupun


virtual, apabila diperlukan dapat mengundang Direktorat
PKPS-Ditjen PSKL
6
Persiapan
Administrasi 5

Surat Tugas dan Surat Pengantar (masing-masing


Instansi);
SPPD;
Daftar Hadir FGD (Focus Group Discussion);
ATK dan materai 10.000.

Persiapan
Alat dan Bahan
Seperangkat laptop
Software pemetaan (ArcMap, Global Mapper, Basemap,
Agisoft dsb)
Software Microsoft office (Word, Excel, dan/atau Power
Point)
Software SIVA
Data spasial terupdate
Printer
GPS (handheld dan/atau GPS smartphone)
Drone (jika ada)
Kamera
Alat tulis
Berkas permohonan lengkap dengan daftar nama
anggota (cetak dan soft file)
Dokumen verifikasi administrasi
Peta kerja digital atau cetak
Peralatan protokol kesehatan (masker, hand sanitizer,
dan thermogun)

7
PELAKSANAAN
VERIFIKASI TEKNIS
PELAKSANAAN VERIFIKASI SUBJEK

Metodologi Catatan
FGD (Focus Group Discussion) dengan
Ketua, Pengurus dan Anggota kelompok Seluruh anggota harus hadir
pemohon persetujuan pengelolaan HTR pada verifikasi teknis dan
(Ketua wajib hadir), perangkat desa (kepala dalam hal tidak hadir dapat
desa wajib hadir), tokoh adat atau tokoh diwakilkan oleh salah satu
anggota keluarga dewasa
masyarakat, pendamping dan pihak-pihak
dan cakap secara hukum
terkait lainnya.
atau ketua pemohon,
Pengecekan dokumen permohonan. dengan membuat surat
Pengecekan identitas pemohon pernyataan yang diketahui
dengan KTP dan KK asli. oleh Kepala Desa.
Wawancara mendalam dengan
anggota pemohon

Catatan Tahapan Kegiatan


Sosialisasi Perhutanan Sosial (Perkenalan Tim,
Maksud dan tujuan, Kebijakan Perhutanan Sosial,
Ketentuan Umum Persetujuan Pengelolaan HTR,
FGD verifikasi teknis Manfaat yang diterima dan Diskusi (tanya jawab).
dilaksanakan dengan FGD (Focus Group Discussion) (Pengecekan
memperhatikan keabsahan dokumen permohonan, Legalitasi
Pemohon, Pemahaman HTR secara umum,
protokol kesehatan
Tingkat ketergantungan pemohon, Sejarah
untuk mencegah penguasaan lahan, Potensi kawasan, Rencana
penyebaran Covid-19. pengelolaan, Kondisi sosial, Informasi batas areal,
aksesibilitas, kearifan lokal dan Hal-hal yang perlu
dikonfirmasi).
Wawancara Personal Anggota Pemohon
(Pengecekan kesesuaian data dalam KTP dan KK,
Kesesuaian data anggota kelompok, Perubahan
keanggotaan disampaikan kepada pengusul di
akhir FGD, Membuat surat keterangan oleh
Kepala desa/Lurah untuk yang berasal dari luar
desa wilayah areal yang dimohon.

8
Kriteria Subjek yang
dapat diterima
Lembaga:
Kelompok Tani Hutan dengan ketentuan jumlah anggota minimum
15 orang dan maksimum 300 orang;
Gabungan kelompok tani hutan; harus terdiri dari lebih dari 1 (satu)
kelompok tani;
Koperasi setempat dengan ketentuan bergerak di bidang pertanian,
hortikultura, peternakan, dan/atau kehutanan.

Anggota Pemohon:
Masyarakat Setempat yang mempunyai ketergantungan hidup pada
lahan kawasan hutan;
Profesional kehutanan atau Perseorangan berpengalaman di bidang
BUKAN kehutanan, atau pernah sebagai Pendamping/penyuluh di bidang
PNS AKTIF kehutanan; dan/atau
Masyarakat luar desa setempat yang sudah mengelola secara turun
temurun atau 5 (lima) tahun terakhir berturut-turut yang dinyatakan
dengan surat keterangan kepala desa atau lurah setempat.

Ketentuan:
1 (satu) keluarga diwakili 1 (satu) orang dengan memberikan
kesempatan yang sama baik laki-laki maupun perempuan; dan
Bukan berprofesi sebagai PNS, TNI, POLRI dan Pegawai BUMN.
Bukan terdaftar sebagai pemegang Persetujuan Pengelolaan
Perhutanan Sosial.

Output Hasil Verifikasi Subyek


Informasi kebenaran dokumen permohonan dan
legalitas kelembagaan;
Daftar nama hasil verifikasi teknis yang dibuat
dalam bentuk tabel/matriks sehingga dapat
tergambar dengan jelas berapa jumlah KK awal,
jumlah KK yang tidak dapat diterima, jumlah KK
tambahan (contoh terlampir).

9
PELAKSANAAN
VERIFIKASI OBJEK

Metodologi
Verifikasi objek dilakukan dengan
motode survey terestis atau turun
langsung ke lapangan dengan
membawa peta kerja dan GPS
(handheld atau aplikasi smartphone)
atau dapat menggunakan drone dan
memanfaatkan citra resolusi tinggi.
Verifikasi objek juga dilakukan dengan
cara tumpang susun peta permohonan
dengan peta-peta tematik kehutanan
terbaru.

Tahapan Kegiatan
Pengambilan titik koordinat batas luar areal yang dimohon sesuai petunjuk
pemohon (setidaknya 4 arah mata angin atau sesuai kondisi lapangan), titik
koordinat penting lainnya, seperti: kantor desa, batas kawasan, batas fungsi
kawasan, batas perizinan kehutanan, dan titik ikat alam (muara sungai,
pertigaan jalan, situs, dll), titik koordinat batas areal kelola dengan desa
lainnya (jika ada), titik koordinat beberapa lokasi yang sudah digarap oleh
masyarakat, titik koordinat beberapa sample penutupan lahan, Pencatatan
kondisi biofisik di lapangan (formasi hutan, tutupan lahan, kelerengan,
ketinggian, vegetasi dominan, dll) dan pengambilan gambar lokasi dan
Pencatatan potensi kawasan.
Setelah survey lapangan selesai, dilakukan pengolahan data spasial titik
koordinat untuk penyesuaian peta permohonan dengan hasil survey lapangan
dan pembuatan peta verifikasi teknis.
Melakukan overlay peta tersebut dengan peta-peta atau data spasial (Peta
kawasan hutan, Data Spasial perizinan berusaha, Data spasial persetujuan
penggunaan kawasan hutan (PPKH dan IKE), Data spasial persetujuan
pelepasan kawasan hutan, Peta Penetapan (KHDTK), Peta hasil penafsiran
tutupan lahan, Peta Tata Hutan KPH, Peta indikatif (PIAPS, TORA, PIPPIB,
Arahan Pemanfaatan Hutan), Peta penafsiran tutupan lahan, Peta Fungsi
Ekosistem Gambut dan Peta Administrasi daerah.
10
Kriteria Objek yang dapat diterima
Berada di dalam PIAPS pada Fungsi Kawasan Hutan Produksi,
yang diutamakan pada yang diutamakan pada hutan produksi yang tidak
produktif dengan tutupan lahan rendah sampai sedang;
Berada di luar PIAPS yang sudah dikelola oleh Masyarakat setempat,
berikutnya akan dimasukan dalam revisi PIAPS selanjutnya;
Berada di dalam satu kesatuan lanskap/bentang alam;
HTR tidak diberikan pada areal yang telah dibebani izin, seperti: (Perizinan
berusaha; Persetujuan penggunaan kawasan hutan; Persetujuan
Pengelolaan Perhutanan Sosial; atau Pengelolaan oleh Badan Usaha Milik
Negara Bidang Kehutanan);
Berada di luar Peta Indikatif (TORA, PIPPIB, Arahan Pemanfaatan Hutan);
Berada diluar Peta Fungsi Ekosistem Gambut;
Bukan areal Hutan Tanaman Hasil Rehabilitasi (HTHR) dan Rehab DAS
kecuali yang telah diserahkan kepada Pemohon HTR
Berada di luar Peta Penetapan KHDTK;
Arealnya tidak berupa tanaman kelapa sawit (baik tanaman sendiri atau
tanaman pihak lain);
Areal yang telah selesaiproses penegakkan hukum dan bukan areal
konflik;
Luasan per unit pengelolaan maksimal 5.000 ha; dan/atau per kepala
keluarga maksimal 15 ha.

Penambahan luas areal Persetujuan Pengelolaan HTR dimungkinkan dengan


pertimbangan penyesuaian batas alam, batas kawasan, dan batas garapan.
Dalam hal penambahan luas areal lebih dari 5% (lima persen), pemohon wajib
merevisi surat permohonan

Output Hasil Verifikasi Objek


Output Hasil Verifikasi Objek adalah peta hasil Verifikasi Teknis
(contoh terlampir) dengan layer seperti: (Areal yang dimohon;
Areal hasil verifikasi teknis; Titik koordinat hasil pemeriksaan
lapangan; Batas kawasan hutan; Batas perizinan berusaha
bidang kehutanan/non kehutanan; Areal indikatif penghentian
pemberian izin baru (PIPPIB); Tata Hutan KPH; Areal fungsi
hidrologis Gambut; Wilayah administratif; dan Jaringan jalan,
jaringan sungai, dan permukiman dari peta RBI.
Apabila diperlukan bantuan dari Pusat dalam
kegiatan telaah atau overlay peta terupdate,
dapat dilakukan secara virtual.
11
PENYUSUNAN
BERITA ACARA

Setelah proses verifikasi subjek dan objek selesai, tim


verifikasi teknis selanjutnya melakukan kegiatan
penyusunan Berita Acara Verifikasi Teknis (BAVT). Dokumen
ini harus disusun selengkap mungkin sehingga memotret
kondisi subjek dan objek secara komprehensif. Hal ini
penting karena dokumen ini akan menjadi bahan
pertimbangan pimpinan dalam mengambil keputusan
penerbitan persetujuan pengelolaan HTR.

Dokumen BAVT ditulis berdasarkan fakta lapangan dan


bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan bukan opini.

Isi BAVT mengacu kepada lampiran Peraturan Menteri LHK


Nomor 9 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Perhutanan
Sosial dan dapat diperkaya dengan kondisi dan
permasalahan lapangan yang dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya (objektif). BAVT
dianggap sah jika ditandatangani oleh semua anggota tim
verifikasi teknis dengan dilampiri:
Peta hasil verifikasi teknis;
Daftar nama anggota kelompok hasil verifikasi teknis
Dokumen pendukung lainnya sesuai kondisi (surat
keterangan garapan, dll).

Jika terdapat anggota Tim Vertek yang tidak bersedia menandatangani


BAVT, maka anggota tim tersebut membuat surat penyataan. Apabila
tidak mau membuat surat pernyataan, maka dalam BAVT ditulis nama
dan alasan anggota tim yang tidak mau menandatangani BAVT.

12
Menuangkan Hasil
Verifikasi Subyek
Hasil Verifikasi Subyek dituangkan dalam BAVT meliputi:
1. Kebenaran Surat Permohonan Persetujuan Pengelolaan
HTR.
2. Keabsahan kelembagaan pemohon.
3. Hasil cek personal dan wawancara anggota pemohon,
meliputi: (Tingkat Kehadiran. Keberadaan nama/NIK
ganda, Asal desa, Penggarapan, Pemohon yang
meninggal dunia, pindah domisili, dan mengundurkan
diri, Pemohon yang sudah terdaftar sebagai pemegang
izin/persetujuan PS., Mata pencaharian anggota
pemohon, Tambahan anggota pemohon, Tingkat
pemahaman PS atau HTR, Rencana kegiatan
pemanfaatan kawasan hutan yang akan dilaksanakan
dan Kontak Person lapangan).

Menuangkan Hasil
Verifikasi Objek
Hasil Verifikasi Obyek dituangkan dalam BAVT meliputi:
1.Letak areal yang dimohon dan hasil verifikasi
2.Batas Areal yang dimohon dan hasil verifikasi
3.Kondisi Biofisik Areal yang dimohon dan hasil verifikasi
4.Potensi kawasan areal yang dimohon dan hasil verifikasi
5.Hasil perhitungan ulang areal yang dimohon secara digital
6.Hasil pengecekan lapangan
7.Hasil telaah peta-peta tematik
8.Aksesibilitas Areal yang dimohon Persetujuan Pengelolaan HTR.

13
Menuangkan hasil Identifikasi
konflik dan potensi konflik
Identifikasi konflik dilakukan pada saat verifikasi Subjek dan
Objek yang kemudian dituangkan dalam BAVT sebagai
pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam verifikasi
teknis, contoh: ditemukan konflik di lapangan ataupun potensi
konflik seperti konflik horizontal antara masyarakat, konflik
masyarakat dengan korporasi, ataupun konflik vertikal antara
masyarakat dengan pemerintah.

Menuangkan
Data dan informasi tambahan
Data, Fakta dan Informasi lainnya yang diperoleh pada saat
melakukan verifikasi objek dan subjek yang dinilai penting
sebagai informasi tambahan seperti: informasi terkait
budaya dan adat masyarakat setempat; kesejarahan
kawasan, dll. Data dan informasi tambahan harus didasarkan
pada dokumen-dokumen tertulis atau fakta lapangan.

Menuangkan Rekomendasi
Hasil Verifikasi Teknis
Apabila rekomendasinya dapat dipertimbangkan
untuk diproses lebih lanjut, maka diuraikan:
Anggota pemohon awal dan yang dapat diterima dan alasan
pengurangan/penambahan anggota.
Areal yang dimohon awal dan yang dapat diterima dan alasan
pengurangan/penambahan areal.
Apabila rekomendasi tidak dapat dipertimbangkan untuk
diproses lebih lanjut, diuraikan alasannya dapat terkait dengan
objek dan/atau subjek.
Apabila tim vertek memandang perlu ada rekomendasi lain yang sangat
penting selain rekomendasi dapat diproses lebih lanjut atau tidak dapat
diproses lebih lanjut, dapat dituangkan sebagai rekomendasi tambahan untuk
bahan pertimbangan pejabat yang berwenang/memutuskan.
14
TINDAK LANJUT HASIL
VERIFIKASI TEKNIS

Ketua tim dan anggota verifikasi teknis


menyampaikan hasil verifikasi teknis kepada
masing masing pimpinan.
Kepala BPSKL melaporkan hasil verifikasi
teknis kepada Direktur Jenderal PSKL.
Berdasarkan hasil verifikasi teknis yang
dilaporkan oleh Kepala BPSKL, Direktur
Jenderal PSKL atas nama Menteri
menerbitkan surat Keputusan Persetujuan
Pengelolaan HTR dan/atau surat penolakan
permohonan Persetujuan Pengelolaan HTR.
Untuk kebutuhan drafting SK dan peta
Persetujuan Pengelolaan HTR, Tim Vertek
dapat menyampaikan soft file berkas hasil
verfikasi teknis berupa: Dokumen Berita
Acara Verifikasi Teknis, Daftar Anggota Hasil
Verifikasi Teknis, Peta Hasil Verifikasi Teknis
dan dokumen pendukung lainnya dalam
format Pdf, ms.word, ms.excel dalam format
shapefile, ke email subdit.phtr@gmail.com.

15
CONTOH DOKUMEN
VERIFIKASI TEKNIS
Permohonan Persetujuan
Pengelolaan HTR

HTR
17
18
19
20
21
22
23
24
BUKU SAKU
VERIFIKASI TEKNIS
PERMOHONAN PERSETUJUAN PENGELOLAAN htr
PENGARAH
DIREKTUR JENDERAL PERHUTANAN SOSIAL DAN KEMITRAAN
LINGKUNGAN

PENANGGUNG JAWAB
DIREKTUR PENYIAPAN KAWASAN PERHUTANAN SOSIAL

KOORDINATOR
KEPALA SUB DIREKTORAT PENYIAPAN HUTAN TANAMAN RAKYAT

PENYUSUN
A. Rahman
Ruhiat
Hanny Noorvitastri
Muhammad Iqbal Faarobi
Dhimas Tawuning Fajar Sakti
Dania Damara Chiquita
Muhammad Febriansyah

Tata Letak & Info Grafis


Muhammad Febriansyah
Yusuf Affad

CETAKAN PERTAMA: SEPTEMBER 2021


Hak Cipta 2021, pada Penulis
Copy Right @2021 by Direktorat PKPS
All Right Reserved

DITERBITKAN OLEH
Direktorat Penyiapan Kawasan Perhutanan Sosial
DIREKTORAT JENDERAL PERHUTANAN SOSIAL DAN KEMITRAAN
LINGKUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUTANAN SOSIAL DAN
KEMITRAAN LINGKUNGAN

Gedung Pusat Kehutanan Manggala Wanabakti Blok 1 Lt.11


Jl. Gatot Subroto No.2 Rt.1/Rw.3 Senayan Kecamatan Tanah Abang
Kota Jakarta Pusat Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Penyiapan Kawasan Perhutanan Sosial


penyiapankawasanPS
PKPS PSKL KemenLHK
direktorat_pkps
pkps.menlhk.go.id

Anda mungkin juga menyukai