Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH KETERLIBATAN ORANG TUA TERHADAP

HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA DI MASA PANDEMI


(16 Point, BOLD, Satu Spasi)

Endah Dwi Pramusinta


01669210027@student.uph.edu
SMP Dian Harapan Daan Mogot, Jakarta Barat

Respati Wuryo Putro


01669210019@student.uph.edu
Yayasan Notre Dame Jakarta

Christly Debiora
01669210011@student.uph.edu
Bina Bangsa School Pantai Indah Kapuk

(12 Point, Satu Spasi)

Abstrak
Abstrak ditulis satu spasi dengan font 10 points ......

Kata kunci : .....

Variabel yang akan diukur adalah ; pendampingan orang tua dan hasil belajar siswa.
Tujuan : untuk mengetahui apakah pendampingan orang tua berpengaruh pada hasil belajar
kognitif siswa.

1. Pendahuluan (14 Point, BOLD, Satu Spasi)

Pandemi COVID-19 di Indonesia membawa dampak pada berbagai bidang kehidupan, salah
satunya bidang pendidikan. Pendidikan formal di sekolah, dengan segala keteraturan sistem
pembelajaran dan ketersediaan fasilitas, beralih menjadi pembelajaran dari rumah masing-
masing peserta didik. Surat Edaran Kemendikbud No. 15 Tahun 2020 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Belajar di Rumah dalam masa COVID-19 menjelaskan bahwa Pelaksanaan
Belajar Dari Rumah (BDR) bertujuan untuk: (1) memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk
mendapatkan layanan pendidikan selama darurat COVID-19, (2) melindungi warga satuan
pendidikan dari dampak buruk COVID-19, (3) mencegah penyebaran dan penularan COVID-19
di satuan pendidikan dan (4) memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik,
peserta didik dan orang tua/wali (Kebudayaan 2020). Perubahan ini mengembalikan peran
keluarga di dalam proses pembelajaran sebagai wadah pertama dan utama bagi pendidikan anak.
Keluarga sebagai lingkungan pendidikan yang sangat berpengaruh dalam membentuk pola
kepribadian anak. (Syaifuddin 2017)

1
Pendidikan dalam keluarga yang berlangsung seumur hidup menanamkan nilai, sikap,
keterampilan dan pengetahuan dari pengalaman sehari-hari di lingkungan keluarga dan hubungan
sosial lainnya. Keluarga sebagai lembaga pendidikan informal juga diatur dalam Undang-undang
No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Pendidikan 2003). Di dalam keluarga
anak dipersiapkan untuk menjalani tingkatan-tingkatan perkembangan sosial, keterampilan dan
kemandirian sebagai bekal bagi masa depan mereka. Keterlibatan orang tua dalam pendidikan
terbukti efektif dalam memfasilitasi prestasi akademik. Keterlibatan orang tua dilaporkan
mengarah pada perbaikan sikap, perilaku, dan kehadiran di sekolah, serta kesehatan mental anak-
anak. (Hornby 2012).

Keterlibatan ini juga diperlukan ketika pembelajaran dilakukan secara daring (dalam jaringan)
melalui aplikasi Google Classroom, Ms. Teams, dan aplikasi lain sebagainya. Orang tua adalah
orang yang terdekat dengan peserta didik di rumah sehingga perannya dalam mendukung,
meningkatkan, menciptakan suasana yang kondusif pada saat berlangsungnya pembelajaran
daring dan mensukseskan kegiatan belajar sangat penting. Keterlibatan tersebut juga bermanfaat
bagi orang tua karena mereka dapat melihat langsung proses hasil belajar kognitif, psikomotor
dan afektif. Selain itu, keterlibatan ini meningkatan kepercayaan orang tua dan kepuasan atas
pengasuhan, serta meningkatnya minat terhadap pendidikan mereka sendiri. (Hornby 2012).
Keterlibatan orang tua dan prestasi belajar, prospek masa depan, kesehatan mental dan hubungan
sosial dengan orang-orang di sekitarnya, akan berpengaruh positif pada anak dalam jangka
panjang (Monika Zilinskyte 2020).

Dari pemaparan (di atas dapat disimpulkan) akan diteliti apakah keterlibatan orang tua
berpengaruh pada hasil belajar kognitif siswa. Oleh karena itu dalam penelitian ini penulis
merumuskan masalah sebagai berikut:

a. Apakah keterlibatan orangtua berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif siswa di masa
pandemi COVID-19 dalam sistem pembelajaran secara daring?
b. Bagaimana bentuk keterlibatan orang tua untuk meningkatkan hasil belajar kognitif siswa di
masa pandemi COVID-19 dalam sistem pembelajaran secara daring?
c. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pembelajaran daring di masa pandemi
COVID-19?

Tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui apakah keterlibatan orang tua berpengaruh pada hasil belajar kognitif
siswa dalam pembelajaran daring di masa pandemi COVID-19?
b. Untuk mengetahui bentuk keterlibatan orang tua untuk meningkatkan hasil belajar kognitif
siswa di masa pandemi COVID-19 dalam sistem pembelajaran secara daring?
c. Untik mengetahui bentuk keterlibatan orang tua untuk meningkatkan hasil belajar kognitif
siswa di masa pandemi COVID-19 dalam sistem pembelajaran secara daring?

2
Pada bagian ini dijabarkan latar belakang pemilihan judul, perumusan masalah atau
batasan permasalahan dan tujuan penulisan atau hasil akhir yang akan didapatkan.
Penulisan dilakukan dengan font times New Roman, 12 point satu spasi dan tidak lebih dari satu
halaman. Tidak perlu ada sub judul pada bagian ini. Ide disusun sedemikian rupa sehingga
menjadi satu kesatuan yang mencakup isi pada bagian ini.

Latar belakang untuk menjawab pertanyaan kenapa diperlukannya penelitian ini. Perumusan
masalah menyatakan apa yang akan dikerjakan untuk menjawab latar belakang dan Tujuan atau
hasil akhir yang akan didapatkan menyatakan apa yang akan didapatkan apabila penelitian
berhasil dikerjakan. MidTest (30) Final Test (15)

2. Landasan Teori (14 Point, BOLD, Satu Spasi)


Keterlibatan Orang Tua

Orang tua merupakan orang yang paling dekat dengan anak selama anak di rumah. Orang tua
memiliki peran yang sangat penting dalam keluarga. Orang tua merupakan sosok pertama dan
utama dalam pendidikan anak karena dari orang tualah anak mendapatkan bimbingan dan kasih
sayang pertama kalinya.. Meskipun anak telah dititipkan ke sekolah, tetapi orang tua tetap
berperan terhadap prestasi belajar anak. Oleh karena itu, keterlibatan orang tua memegang
peranan penting dalam menunjang prestasi akademik anak. Menurut Rohmat Wahab, peranan
orangtua dalam mendampingi anak untuk mengoptimalkan prestasi belajar anak sebagai berikut:
1) Orang tua sebagai pendidik (educator), artinya dalam proses pendidikan anak dapat
memainkan peran dalam pembentukan pribadi dan moral, bahkan meletakkan dasar-dasar dalam
kecakapan hidup. 2) Orang tua sebagai guru, artinya bahwa orang tua dalam kehidupan sehari-
hari dapat memainkan peran untuk melakukan kegiatan belajar dan melakukan aktivitas belajar
sebagaimana yang dikehendaki di sekolah. 3) Orang tua sebagai motivator, artinya bahwa orang
tua dapat memotivasi anak dan mendorongnya baik langsung maupun tidak langsung, sehingga
membuat anak-anak itu menyukai kegiatan belajar dan bekerja. 4) Orang tua sebagai suporter,
artinya bahwa orang tua seharusnya mampu memberikan dukungan baik moril maupun materil
yang sangat diperlukan anak untuk melakukan kegiatan belajar baik di rumah maupun
kepentingannya di sekolah. Dukungan yang diberikan hendaknya didasarkan pada prinsip-prinsip
pedagogis, sehingga benar-benar dukungannya lebih bermakna bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak. 5) Orang tua sebagai fasilitator, artinya bahwa orang tua seharusnya mampu
menyisihkan waktu, tenaga, dan kemampuannya untuk memfasilitasi segala kegiatan anak dalam
proses pertumbuhan dan perkembangannya. Orang tua dapat menciptakan lingkungan yang
kondusif bagi terciptanya kegiatan belajar dan bermain bagi anak di rumah, sehingga
memungkinkan semua kebutuhan anak untuk tumbuh dan berkembang dapat dicapai dengan
mudah. 6) Orang tua sebagai model, artinya bahwa orang tua seharusnya menjadi contoh dan
teladan di rumah dalam berbagai aspek kecakapan dan perilaku hidupnya, sehingga anak-anak

3
dapat mengikuti yang baik-baik di rumah, sebelum anak-anak memasuki kehidupan di tengah-
tengah masyarakat. Misalnya tutur kata, kebiasaan membaca, berdialog atau berdiskusi setiap
menghadapi persoalan dengan cara yang demokratis mungkin dan tidak dengan sikap otoriter,
respek antara sesama, dan sebagainya.

Menurut (Arifin 1992) dalam Ningsih 2021 keterlibatan orang tua dalam membantu proses
belajar untuk meningkatkan prestasi belajar anak, yaitu:

1) Menyediakan kesempatan sebaik-baiknya kepada anak untuk menemukan minat, bakat,


serta kecakapan-kecakapan lainnya serta mendorong anak agar meminta bimbingan dan
nasehat kepada guru.

2) Menyediakan informasi-informasi penting dan relevan yang sesuai dengan bakat dan minat
anak.

3) Menyediakan fasilitas atau sarana belajar serta membantu kesulitan belajarnya

Indikator peran orang tua sebagai ; pembimbing, motivator dan fasilitator dalam keterlibatannya
mendampingi anak belajar. (Arifin 1992)

Pengertian Belajar dan Hasil Belajar

Belajar adalah sebuah proses dalam waktu yang lama dan kompleks yang di dalamnya
terkandung beberapa aspek. Semua aspek tersebut akan bertambah seiring dengan bertambahnya
pengetahuan, kemampuan mengingat, mereproduksi, penerapan pengetahuan, menyimpulkan
makna, menafsirkan dan mengaitkan dengan realitas, serta adanya perubahan seorang anak
sebagai pribadi. Dalam proses belajar tersebut, juga terjadilah proses mengajar. Jadi kalau ada
yang belajar tentu ada yang mengajar, begitu pula bila ada yang mengajar tentu ada yang belajar.
Dari proses belajar mengajar ini maka akan diperoleh suatu hasil, inilah yang disebut hasil
belajar. Menurut Sri Anitah (2007 : 2), belajar dapat dikatakan sebagai suatu proses artinya
dalam belajar akan terjadi proses melihat, membuat, mengamati, menyelesaikan masalah atau
persoalan, menyimak, dan latihan. Itu sebabnya, dalam proses belajar, guru harus dapat
membimbing dan memfasilitasi siswa supaya siswa dapat melakukan proses-proses tersebut.
Proses belajar harus diupayakan secara efektif agar terjadi adanya perubahan tingkah laku siswa
yang disebabkan oleh proses-proses tersebut. Jadi, seseorang dapat dikatakan belajar karena
adanya indikasi melakukan proses tersebut secara sadar dan menghasilkan perubahan tingkah
laku siswa yang diperoleh berdasarkan interaksi dengan lingkungan. Perwujudan perubahan
tingkah laku dari hasil belajar adalah adanya peningkatan kemampuan siswa sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan. Perubahan tersebut sebagai perubahan yang disadari, relatif bersifat
permanen, berkesinambungan, dan fungsional. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan proses atau aktivitas yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh pengetahuan
dan pemahaman yang baru sehingga memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku yang
baik dan terampil dalam bertindak maupun berpikir berdasarkan pengalaman yang telah
dilaluinya.

4
Untuk mengukur apakah seseorang sudah atau belum belajar digunakan suatu indikator yang
disebut dengan hasil belajar. Hasil belajar menurut Gagne & Briggs (Suprihatiningrum, 2013 :
37) adalah “Kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa sebagai akibat perbuatan belajar dan
dapat diamati melalui penampilan siswa (learner’s performance)”. Menurut Reigluth
(Suprihatiningrum, 2017), “Hasil belajar atau pembelajaran dapat juga dipakai sebagai pengaruh
yang memberikan suatu ukuran nilai dari metode (strategi) alternatif dalam kondisi yang
berbeda”. Adapun Winkel (Purwanto, 2016 : 45) mengemukakan bahwa “Hasil belajar adalah
perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya”.
Berdasarkan definisi-definisi yang diberikan oleh para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa
belajar merupakan proses atau aktivitas yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh
pengetahuan dan pemahaman yang baru sehingga memungkinkan terjadinya perubahan tingkah
laku yang baik dan terampil dalam bertindak maupun berpikir berdasarkan pengalaman yang
telah dilaluinya. Sedangkan, hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki
siswa setelah melalui proses pembelajaran yang dapat ditunjukkan dengan nilai tes yang
diberikan oleh guru. Hasil belajar tidak hanya berupa nilai saja, tetapi dapat berupa perubahan
tingkah laku anak dalam bersikap melalui proses interaksi antara pembelajar dan tindakan
mengajar yang menuju pada perubahan positif. Indikator Hasil Belajar Proses belajar akan
menghasilkan hasil belajar. Setiap pembelajaran direncanakan dan dirumuskan agar sesuai
dengan tujuan pembelajaran, namun, belum tentu mendapatkan hasil belajar yang optimal. Hasil
yang baik itu dipengaruhi oleh komponen-komponen yang lain, dan terutama bagaimana
aktivitas siswa sebagai subjek belajar. Penampilan-penampilan yang dapat diamati sebagai hasil-
hasil belajar disebut komponen-komponen (capabilities). Menurut Gagne (Suprihatiningrum
2017), hasil belajar dibagi menjadi lima kategori, yaitu: 1) Informasi Verbal (Verbal
Information). Informasi verbal adalah kemampuan yang membuat siswa memberikan tanggapan
khusus terhadap stimulus yang relatif khusus. Untuk menguasai kemampuan ini siswa hanya
dituntut untuk menyimpan informasi dalam sistem ingatannya. 2) Keterampilan Intelektual
(Intellectual Skill). Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang menuntut siswa untuk
melakukan kegiatan kognitif yang unik. Unik disini artinya bahwa siswa harus mampu
memecahkan suatu permasalahan dengan menerapkan informasi yang belum pernah dipelajari.
3) Strategi Kognitif (Cognitive Strategies). Strategi kognitif mengacu pada kemampuan
mengendalikan proses internal yang dilakukan oleh individu dalam memilih dan memodifikasi
cara berkonsentrasi, belajar, mengingat, dan berpikir. 4) Sikap (Attitudes). Sikap ini mengacu
pada kecenderungan untuk membuat pilihan atau keputusan untuk bertindak di bawah kondisi
tertentu. 5) Keterampilan Motorik. Keterampilan motorik mengacu pada kemampuan melakukan
gerakan atau tindakan yang terorganisasi yang direfleksikan melalui kecepatan, ketepatan,
kekuatan, dan kehalusan. Menurut Sudjana, Nana (2008 :3) indikator atau macam-macam yang
terdapat dalam hasil belajar diantaranya adalah: 1) Hasil Belajar Bidang Kognitif a) Pengetahuan
hafalan (knowledge) b) Pemahaman c) Penerapan (aplikasi) d) Analisis e) Sintesis f) Evaluasi. 2)
Hasil Belajar Bidang Afektif Berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil belajar afektif tampak
pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti atensi/perhatian terhadap pelajaran, disiplin,
motivasi belajar, menghargai guru dan teman kelas, kebiasaan belajar dan lain-lain. 3) Hasil
Belajar Bidang Psikomotor Hasil belajar bidang psikomotor tampak dalam bentuk keterampilan
(skill), kemampuan bertindak individu (seseorang). Menurut Susanto Ahmad (2016 : 6) meliputi
pemahaman konsep (kognitif), keterampilan proses (aspek psikomotor), dan sikap siswa (aspek
afektif). Untuk lebih jelasnya dapat dijabarkan sebagai berikut: 1) Pemahaman konsep (Aspek
Kognitif) yaitu kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Seberapa

5
besar siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru
kepada siswa. 2) Keterampilan proses (Aspek Psikomotor) merupakan keterampilan yang
mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai
penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa. 3) Sikap (Aspek Afektif)
yang tidak hanya merupakan aspek mental semata, melainkan mencakup pula aspek respons
fisik. Jadi, sikap ini harus ada kekompakan antara mental dan fisik secara serempak. Jika mental
saja yang dimunculkan, maka belum tampak secara jelas sikap seseorang yang ditunjukkannya.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka indikator hasil belajar dapat dilihat melalui
pengajaran atas interaksi yang akan menghasilkan kemampuan yang dimiliki seseorang, yaitu
kemampuan yang dikategorikan dalam : informasi verbal (verbal information), keterampilan
intelektual (intellectual skill), strategi kognitif (cognitive strategies), sikap (attitudes), dan
keterampilan motorik. Selain itu hasil belajar juga dapat dilihat melalui tiga ranah yaitu kognitif
yang berkenaan dengan kegiatan mental atau otak, afektif yang berkaitan dengan sikap dan nilai,
dan psikomotor yang berkaitan dengan keterampilan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran karena akan memberikan
sebuah informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan belajar.
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor kemampuan
siswa dan faktor lingkungan. Menurut Slameto (2015 : 54), faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil belajar digolongkan menjadi dua:

1. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari siswa, yang termasuk ke dalam faktor ini adalah:

a) Faktor jasmaniah, yaitu meliputi : 1) Faktor kesehatan 2) Cacat tubuh

b) Faktor psikologis, yaitu meliputi : 1) Intelegensi 2) Perhatian 3) Minat 4) Bakat 5) motif

c) Faktor kelelahan

2. Faktor eksternal, yang termasuk ke dalam faktor ini adalah:

a) Faktor keluarga yang memberikan pengaruh terhadap siswa berupa: cara orang tua mendidik,
relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga.

b) Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi
guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah pelajaran dan waktu sekolah,
standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.

c) Faktor masyarakat sangat berpengaruh terhadap belajar siswa karena keberadaannya siswa
dalam masyarakat. Seperti kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul dan bentuk
kehidupan masyarakat.

Menurut Wasliman (Susanto, Ahmad, 2016 : 12) Hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik
merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal

6
maupun faktor eksternal. 1) Faktor Internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri
peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal meliputi : kecerdasan,
minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan
kesehatan. 2) Faktor Eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Berdasarkan pendapat
diatas faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ada dua yaitu faktor internal yang
merupakan faktor yang mempengaruhi hasil belajar dari dalam diri siswa itu sendiri dan faktor
eksternal yaitu faktor yang mempengaruhi hasil belajar dari luar diri siswa.

Pada bagian ini dijelaskan beberapa teori yang pendukung penyelesaian masalah. Pada umumya
ada teori utama dan teori pendukung. Teori utama adalah teori yang menjabarkan indikator
apa saja yang perlu diperhatikan ketika mengukur apa yang akan diukur sedangkan teori
pendukung adalah hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti lain yang berhubungan
dengan teori utama.

Pada bagian ini bisa dijadikan beberapa sub judul lainya yang ditulis bold dengan 12 point.
Penulisan dilakukan dengan melakukan kutipan baik langsung maupun tidak langsung. Tata cara
penulisan kutipan sama dengan tata cara penulisan kutipan pada thesis. Pada bagian ini tidak
dibatasi jumlah halamannya dan ditulis dengan font times New Roman, 12 point satu spasi.
Tidak ada indentasi pada awal paragraph dan antar paragraph dipisahkan satu spasi untuk semua
penulisan.

MidTest (30) Final Test (15)

3. Rancangan Pengukuran dan Evaluasinya (14 Pnt, BOLD, Satu Spasi)

A. Metode Penelitian yang Digunakan

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2017, hlm.2). Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono,
2017, hlm. 8).

1. Desain Penelitian

7
Desain penelitian dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Menurut Irawan (dalam
Baroroh, 2008, hlm. 1) memaparkan bahwa, “Analisis deskriptif merupakan metode analisis
yang bertujuan mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal apa adanya”.

2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Menurut
Lehmann (dalam A. Yusuf, 2017, hlm. 62) “Penelitian deskriptif kuantitatif adalah suatu jenis
penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta
dan sifat populasi tertentu, atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail”. Pendekatan
deskriptif
kuantitatif ini digunakan peneliti untuk mendeskripsikan pengaruh latar belakang pendidikan
orang tua terhadap hasil belajar siswa.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian


1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di SD Bina Bangsa School Pantai Indah Kapuk Jakarta dan SMP Dian
Harapan Daan Mogot Jakarta.
Adapun alasan peneliti memilih lokasi tersebut yaitu:
a. Lokasi penelitian dekat dengan tempat mengajar peneliti
b. Peneliti kenal dengan informan-informan tertentu, sehingga dapat dengan mudah untuk
mendapatkan data yang dibutuhkan
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2021/2022, yaitu pada tanggal
Januari- April 2022
.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2017, hlm. 80) menyebutkan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Jadi populasi
bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam lainnya. Populasi juga bukan
sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meeliputi seluruh
karakteristik/sifat
yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SD Bina
Bangsa School Pantai Indah Kapuk Jakarta dan SMP Dian Harapan Daan Mogot Jakarta

Tabel 3.1
Populasi Penelitian

No Kelas Jumlah Siswa


1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6

8
7 7
8 8
9 9
Total Siswa

2. Sampel Penelitian
Arikunto (dalam Riduwan, 2012, hlm. 11) mengatakan bahwa: “ Sampel adalah bagian dari
populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Menurut Sugiyono (2017, hlm. 81) bahwa
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dari
beberapa pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel adalah sebagian jumlah dari
populasi yang akan diteliti dan mempunyai karakteristik tertentu Sampel dalam penelitian ini
sebanyak …. Jumlah tersebut didapatkan dari tabel penentuan jumlah sampel Sugiyono, (2015,
hlm. 71).(Data lengkap terlampir)

3. Teknik Sampling
Teknik penarikan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang
representatif dari populasi (Riduwan, 2012, hlm. 57). Metode penarikan sampel dalam penelitian
ini menggunakan Non Probablity Sampling dengan jenis Convenience Sampling. Non
probability sampling adalah teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel yang tidak
memberi kesempatan atau peluang yang sama bagi setiap anggota populasi atau setiap unsur
untuk dipilih menjadi sebuah sampel.(Sugiyono, 2016). Menurut Sugiyono (2015), convenience
sampling merupakan metode penentuan sampel dengan memilih sampel secara bebas sekehendak
peneliti. Metode pengambilan sampel ini dipilih untuk memudahkan pelaksanaan riset dengan
alasan peneliti mudah untuk mendapatkan data serta dokumentasi hasil belajar.

D. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena
tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data (Sugiyono, 2017, hlm. 224).
1. Angket
Angket adalah instrumen penelitian berupa daftar pertanyaan atau pernyataan secara tertulis yang
harus dijawab atau diisi oleh responden sesuai dengan petunjuk pengisiannya (Sanjaya, 2013,
hlm. 255). Angket yang digunakan untuk memperoleh informasi mengenai keterlibatan orang tua
siswa SD Bina Bangsa School Pantai Indah Kapuk Jakarta dan SMP Dian Harapan Daan Mogot
Jakarta
Angket yang digunakan adalah angket tertutup. Riduwan (2012, hlm. 72) menjelaskan bahwa
angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam sedemikian rupa sehingga responden diminta
untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan
tanda silang (X) atau tanda checklist (V) .
Teknik ukuran yang digunakan adalah Skala Linkert. Menurut Sugiyono (2012:93) skala Likert
yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Untuk setiap pilihan jawaban diberi skor, maka
responden harus menggambarkan, mendukung pernyataan (positif) atau tidak mendukung
pernyataan (negatif).

9
2. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data yang kedua adalah dokumentasi. Menurut Zainal (2012, hlm. 243)
bahwa: Dokumen artinya bahan-bahan tertulis. Studi dokumentasi adalah Teknik untuk
mempelajari dan menganalisis bahan-bahan tertulis kantor atau sekolah, seperti: silabus, program
tahunan, program bulanan, program mingguan, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
catatan pribadi peserta didik, buku raport, kisi-kisi, daftar nilai, lembar soal / tugas, lembar
jawaban, dan lain-lain.
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh informasi mengenai hasil belajar siswa dengan
mengambil data dari nilai pengetahuan di rapor semester ganjil tahun ajaran 2021/2022

E. Validasi Instrumen Penelitian


Validasi instrumen dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji angket penelitian. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini berupa instrumen non test, sehingga cukup memenuhi
validitas konstruksi (construct). Untuk menguji validitas konstruksi, dapat digunakan pendapat
para ahli. Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur
dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Para ahli
diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun (Sugiyono, 2017, hlm. 125). Peneliti
untuk menguji validitas instumen penelitiannya yaitu dengan meminta sejumlah ahli diantaranya:
1. Dosen pembimbing
2. Guru kelas
Selanjutnya Sugiyono (2017, hlm. 125) menegaskan “Mungkin para ahli akan memberi
keputusan: instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin dirombak
total”. Setelah pengujian konstruksi dari ahli, maka diteruskan dengan uji coba instrumen
(Sugiyono, 2017, hlm. 125). Hal yang sama diungkapkan oleh Riduwan, (2012, hlm. 97) bahwa:
Untuk menguji validitas konstruksi (construck validity), dapat digunakan pendapat dari ahi
(judgment experts). Setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur
dengan berdasarkan teori tertentu,
maka selanjutnya dikonstruksikan dengan para ahli dengan cara diminta pendapatya tentang
instrumen yang telah disusun itu. Teknik validasi data data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan triangulasi. Menurut Sugiyono (2017, hlm. 241) “Triangulasi diartikan
sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada”. Dalam penelitian ini menggunakan
triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan
teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.
Sedangkan triangulasi sumber
berarti, untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan Teknik yang sama
(Sugiyono, 2017, hlm. 241).

1. Validitas Instrumen
Menurut Riduwan (2012, hlm. 98) “Setelah data didapat dan ditabulasikan, maka pengujian
validitas konstruksi dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan abtara skor
item instrumen dengan rumus Pearson Product Moment”.
(insert rumus)

2. Uji Reliabilitas

10
Uji reliabilitas instrumen menggunakan rumus Cronbach-Alpha, dengan rumus sebagai berikut:
(insert rumus)

F. Analisis Data
Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu penyebaran data. Rumus
yang digunakan dalam uji normalitas yaitu Chi-Kuadrat (insert rumus)
(

2. Analisis Regresi Sederhana


Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal suatu variabel
independen dengan satu variabel dependen. (Sugiyono, 2017, hlm.261).
Persamaan umum regresi linier sederhana adalah: (insert persamaan regresi)

3. Uji Hipotesis
Dalam menguji hipotesis dilakukan dengan uji koefisien determinasi, uji
statistik t, dan uji statistik F.
a. Koefisien Determinasi
Untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat
ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut:
Sumber: Riduwan (2012, hlm. 139)
b. Uji t (Parsial)
Uji-t bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang
signifikan variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen
(Priyatno; 2013, hlm. 43). Rrumus uji-t sebagai berikut:
(Sumber: Priyatno; 2013)

Hipotesis yang diajukan yaitu:


Ho1= tidak ada pengaruh yang signifikan antara pendampingan orang tua terhadap hasil belajar
siswa
Ha1= ada pengaruh yang signifikan antara pendampingan orang tua terhadap hasil belajar siswa
Menurut Priyatno (2013) dasar pengambilan keputusannya adalah:
a. Jika > ditolak dan diterima
b. Jika < diterima dan ditolak

c. Uji F (Simultan)
Uji F atau Goodnes of Fit Test adalah pengujian kelayakan model. Model yang layak adalah
model yang dapat digunakan untuk mengestimasi populasi. Model regresi dikatakan layak jika
nilai F sebuah model memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Gani dan Amalia, 2015, hlm.
143). Bilangan F dapat dicari dengan menggunakan rumus:
=

Pengujian kelayakan model dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :

11
Jika > (a, k-1, n-k), maka ditolak
Jika < (a, k-1, n-k), maka diterima
Dimana:
= Model tidak layak sehingga tidak dapat digunakan untuk mengestimasi
populasi.
= Model layak sehingga dapat digunakan untuk mengestimasi populasi.
(Gani dan Amalia, 2015, hlm. 143)

4. Prosedur Penelitian
Penelitian ini, secara garis besar dilakukan dalam tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap
pelaksanaan, dan tahap akhir. Penjelasan lebih lanjut adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
a. Melakukan observasi ke sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian.
b. Menentukan sampel siswa yang akan diteliti.
c. Menyusun instrumen penelitian.
d. Melaksanakan validitas instrumen kepada dosen pembimbing dan orangorang yang
berkompeten di bidangnya.
e. Menguji cobakan instrumen penelitian.
f. Menganalisis hasil ujicoba dan menarik kesimpulannya.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Meminta ijin kepada pihak sekolah bahwa akan diadakannya penelitian di
sekolah tersebut
b. Membagikan angket kepada siswa untuk diisi oleh orang tuanya masingmasing.
c. Meminta hasil belajar siswa kepada masing-masing wali kelas.
3. Tahap Akhir
a. Mengumpulkan semua data hasil penelitian.
b. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian.
c. Menarik kesimpulan hasil penelitian.
d. Penyusunan laporan hasil penelititan.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.


Bandung : Alfabeta, CV

Sudjana,Nana.(2016).Penilaian Hasil Proses Belajar


Mengajar.Bandung :PT REMAJA ROSDAKARYA

Riduwan. 2010. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian.


Bandung:Alfabeta.

Riduwan & Akdon. 2009. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika.
Bandung:Alfabeta.
12
Riduwan & Kuncoro. 2011. Cara Menggunakan dan Memakai Path
Analysis(Analisis Jalur). Bandung: Alfabeta

Pembabakan pada bagian ini sepenuhnya diserahkan ke mahasiswa, tetapi hal-hal berikut harus
ada dan dijelaskan dengan font times New Roman, 12 point satu spasi. Namun untuk semua
penulisan rata kiri dan kanan.
● Rancangan Alat ukurnya beserta parameter pengukurannya
● Pengujian content validitas (jika ada)
● Subjek penelitian dan teknik pengambilan data
● Sedikitnya ada dua hipotesa penelitian yang akan dilakukan dengan teknik yang
berbeda

MidTest (30) Final Test (20)

4. Analisis dari hasil pengukuran dan perencanaan perbaikannya


Pada bagian ini dipaparkan data-data hasil pengukuran dan penjelasan serta analisisnya. Hasil
evaluasi akhir dari pengukuran ini, tidak hanya validitas dan reliabilitas alat ukurnya namun
analisis datanya seperti pengujian distribusi data, hipotesis data juga dijabarkan.

MidTest (0) Final Test (30)

5. Kesimpulan dan Saran

Pada bagian ini dipaparkan kesimpulan hasil pengukuran dan evaluasinya.

MidTest (0) Final Test (10)

Daftar Pustaka
Hornby, Garry. Parental Involvement in Childhood Education. New York: Springer , 2012.

Monika Zilinskyte, Ausra Kazlauskiene. “Manifestation of parental support for primary form
students.” Technium Social Sciences Journal, 2020: 55.

13
Kebudayaan, Kementrian Pendidikan Pendidikan dan. Pedoman Penyelenggaraan Belajar di
Rumah dalam masa Covid 19. 2020.
Pendidikan, Kementrian. Undang-Undang No.20 Tahun 2003. 2003.
Syaifuddin, Adrian dan Muhammad Irfan. “Peran Orang Tua sebagai Pendidik Anak Dalam
Keluarga.” Edugama, 2017.

Pada bagian ini dituliskan daftar pustaka yang berkorelasi langsung dengan apa yang telah
dituliskan diatas dengan format seperti penulisan daftar pustakan pada panduan tesis.

MidTest (10) Final Test (10)

14

Anda mungkin juga menyukai