Oleh :
SUHADAK NASRULLAH NRP. 2311 105 002
ALFIN BARIK NRP. 2311 105 003
Dosen Pembimbing :
Siti Zullaikah, ST. MT. PhD.
Prof. Dr. Ir. H. M. Rachimoellah, Dipl. EST
Proses superkritis
Melakukan ekstraksi dan Kondisi operasi subkritis
beroperasi pada suhu
reaksi secara langsung berada pada suhu dan
dan tekanan yang tinggi
dalam satu kali proses. tekanan yang lebih
dengan rasio methanol:
(Yeshitila, dkk. 2012) rendah dari superkritis.
minyak yang terlalu
(Yeshitila, dkk. 2011)
besar. (Tsai, dkk. 2012)
Peneliti Terdahulu
Paneliti Judul Hasil
Tsai dkk Biodiesel production with Proses superkritis beroperasi pada
2012 continuous supercritical process: suhu dan tekanan tinggi, pada
Non-catalytic transesterification kondisi superkritis CO2 tidak
and esterification with or without berpengaruh terhadap yield.
carbon dioxide
Ju dkk Synthesis of biodiesel in Konversi lebih dari 95%, proses
2012 subcritical water and methanol lebih simple, lebih ekonomis, dapat
digunakan pada minyak dengan
kadar air dan FFA tinggi.
Yeshitila dkk In situ biodiesel production from Pengadukan berpengaruh positif
2012 wet Chlorella vulgaris under terhadap proses reaksi. Kemurnian
subcritical condition FAME 89,71%.
Yeshitila dkk Catalyst-free biodiesel Yield 38,42%
2013 preparation from wet Yarrowia
lipolytica Po1g biomass under
subcritical condition
Paneliti Judul Hasil
Han dkk. Preparation of biodiesel from Penambahan CO2 sebagai co-
2005 soybean oil using supercritical solvent dalam proses pembuatan
methanol and CO2 as co- biodiesel dalam reaktor batch
solvent. diperoleh yield FAME 98%
Pourali dkk. Subcritical water treatment of Semakin tinggi suhu semakin tinggi
2008 rice bran to produce variable hexane soluble yang diperoleh.
materials
Tujuan Penelitian
Soxhlet
Extraction
Distillation
N-Hexane Minyak
Reaktor
Skema Peralatan N-Hexane
Pembilasan
Solid + Water
Hexane Phase
phase
DISTILASI
N-Hexane
Crude Biodiesel
RATIO AREA
y = 0,739x
Gas pembawa : Nitrogen 0,60
Kromatogram sampel
Ekstraksi soxhlet
• Dedak padi :
• Kadar minyak : 8,21%
• %FFA minyak : 90,91%
Pengaruh suhu & waktu reaksi terhadap % FAME
Tanpa CO2 Penambahan CO2 hingga 3 bar Penambahan CO2 hingga 5 bar
60 60 60
175oC (5 bar)
50 200oC (20 bar) 50 50
225oC (43 bar)
40 40 40
% FAME
% FAME
% FAME
30 30 30
20 20 20
175oC (25 bar) 175oC (30 bar)
10 10 200oC (38 bar) 10 200oC (42 bar)
225oC (51 bar) 225oC (52 bar)
0 0 0
0 2 4 6 0 2 4 6 0 2 4 6
Waktu Reaksi, jam Waktu Reaksi, jam Waktu Reaksi, jam
% FFA
13 13 13
% FFA
% FFA
8
8 8
3
3 3
-2 0 2 4 6
-2 0 2 4 6 -2 0 2 4 6
Waktu Reaksi, jam
Waktu Reaksi, jam Waktu Reaksi, jam
% Yield
25
% Yield
25 25
20 20 20
15 15
15 175oC
10 175oC 10 175oC
200oC 200oC 10 200oC
5 5
225oC 225oC 5 225oC
0 0
0 2 4 6 0 2 4 6 0
0 2 4 6
Waktu Reaksi, jam Waktu Reaksi, jam Waktu Reaksi, jam
% FAME
% FAME
35 35 35
25 25 25
15 15 15
5 5 5
-5 0 2 4 6 -5 0 2 4 6 -5 0 2 4 6
waktu reaksi, jam waktu reaksi, jam waktu reaksi, jam
Gas CO2 sebagai co-solvent, memiliki sifat oksida asam sehingga membuat kondisi
asam pada reaksi esterifikasi. Kondisi asam ini menjadikan minyak lebih mudah
larut dalam methanol dan reaksi berlangsung lebih cepat. Sehingga Yield semakin
menigkat bila dibandingkan dengan tanpa penambahan CO2.
Pengaruh penambahan CO2 terhadap Yield
175oC 200oC 225oC
45
45 45
40
40 40
35 35 35
30 30 30
% Yield
% Yield
% Yield
25 25 25
20 20 20
15 0 bar 15 0 bar 15 0 bar
10 3 bar 10 3 bar 10 3 bar
5 5 5
5 bar 5 bar 5 bar
0 0 0
0 2 4 6 0 2 4 6 0 2 4 6
waktu reaksi, jam waktu reaksi, jam waktu reaksi, jam
Gas CO2 sebagai co-solvent, memiliki sifat oksida asam sehingga membuat kondisi
asam pada reaksi esterifikasi. Kondisi asam ini menjadikan minyak lebih mudah
larut dalam methanol dan reaksi berlangsung lebih cepat. Sehingga kadar FAME
semakin menigkat bila dibandingkan dengan tanpa penambahan FAME
Kesimpulan
• Lamanya waktu reaksi berpengaruh pada kemurnian
FAME dan persen yield, semakin lama waktu reaksi maka
kemurnian FAME dan persen yield semakin besar.
• Perubahan suhu pemanas berpengaruh pada kemurnian
FAME dan persen yield, semakin tinggi suhu pemanas
maka kemurnian FAME dan persen yield semakin besar.
• Penambahan CO2 berpengaruh terhadap penurunan
kadar FFA untuk semua variabel dan juga berpengaruh
terhadap kenaikan kadar FAME dan persen Yield.
• Kadar FAME terbesar didapatkan sebesar 58,46%
dengan Yield mencapai 40,55% pada 200oC dan
penambahan CO2 hingga 3 bar dengan waktu reaksi
selama 5 jam.
Terima Kasih