Rumah Sakit Kepresidenan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto
Menuai Kontroversi
Konsep Kematian
Salah satu hambatan yang menyebabkan kesulitan mendapatkan organ donor
adalah mengenai konsep “kematian” yang pada umumnya masyarakat menganggap
kematian seseorang adalah henti napas dan jantung. Khusus untuk transplantasi
jantung dapat diambilkan pada orang dengan Kematian MBO (Mati Batang Otak).
Diperlukan keterlibatan Tokoh Masyarakat, Ulama-Rohaniawan, Ketua Masyarakat
Adat untuk mendefinisikan bersama mengenai konsep “Kematian” ini, sehingga
setelah tercapai kesamaan definisi kematian, dapat didesiminasikan ke masyarakat.
Masyarakat Indonesia yang terbanyak masih bersifat Paternalistik akan dengan
mudah menerima Konsep “Kematian” yang dimaksud untuk Prosedur transplantasi
Jantung atas arahan dari Tokoh Masyarakat, Ulama-Rohaniawan, Ketua Masyarakat
Adat yang sudah menerima konsep “Kematian” yang didasarkan pada Norma
Hukum dan Norma Agama
Konsep Kepemilikan
Konsep-konsep hukum yang berlaku dan diterima di masyarakat belum tentu
sesuai dengan peraturan hukum transplantasi jantung. Konsep kepemilikan akan
organ yang dimiliki masyarakat yang bersifat “ownership” (sebagai kepemilikan akan
kebendaan yang bersifat mutlak) bertentangan dengan peraturan hukum yang
mengikuti konsep “possession”
Masyarakat yang akan menjual organnya beranggapan bahwa organnya adalah
benda yang dimiliki dengan mutlak/ absolut, sehingga tidak berpikir bahwa prosedur
pendonoran organ tidak boleh/ dilarang diperjual-belikan oleh peraturan perundang-
undangan bahkan terdapat sanksi pidananya.