Anda di halaman 1dari 9

Transplantasi organ

Edis maulana idris AKS-W31/21 NPM


21308032
Definisi Transplantasi Organ
Definisi
transplantasi atau cangkok atau pemindahan seluruh atau sebagian organ dari satu tubuh ke tubuh yang lain, atau dari suatu bagian ke
bagian yang lain pada tubuh yang sama. Transplantasi ini ditujukan untuk menggantikan organ yang rusak atau tak berfungsi pada
penerima dengan organ lain yang masih berfungsi dari donor. Donor organ dapat merupakan orang yang masih hidup maupun telah
meninggal.
Organ-organ yang dapat ditransplantasikan adalah jantung, transplantasi ginjal, hati, paru-paru, pankreas, organ pencernaan, dan kelenjar
timus, juga jaringan, termasuk cangkok tulang, tendon (2 hal ini biasa disebut cangkok mukuloskeletal), cangkok kornea, cangkok kulit,
penanaman Katup jantung buatan, saraf dan pembuluh darah. Di dunia, cangkok ginjal adalah yang terbanyak di antara cangkok organ,
diikuti oleh hati dan jantung. Jaringan yang paling banyak ditransplantasikan adalah cangkok kornea dan mukuloskeletal; jumlahnya 10x
lebih banyak dari transplantasi organ.
Saat ini di Indonesia, telah dilakukan transplantasi seperti yang telah dilakukan di negara-negara maju. Transplantasi yang terakhir
dinyatakan berhasil di dunia adalah transplantasi penis manusia, ditransplantasikan pada bulan Desember 2014 dan dinyatakan berhasil
dan berfungsi 4 bulan kemudian, dalam arti tidak ada penolakan dari tubuh dan yang terpenting adalah dapat berfungsi normal untuk
sistem ekskresi juga secara seksual.

Ahli bedah dari Universitas Stellenbosch dan Rumah Sakit Tygerberg, Cape Town di Afrika Selatan sukses melakukan transplantasi peni
pertama di dunia. Operasi dilakukan selama 9 jam pada pria berusia 21 tahun.
Pria 21 tahun yang tak disebutkan namanya itu mendapat donor penis dari orang yang telah meninggal dunia. Operasi ini pun terbilang
sukses karena pria tersebut kini bisa buang air kecil secara normal. Organ vitalnya itu juga kembali berfungsi secara seksual.
Organ-organ yang dapat ditransplantasikan adalah jantung, transplantasi ginjal, hati, paru-
paru, pankreas, organ pencernaan, dan kelenjar timus, juga jaringan, termasuk cangkok tulang,
tendon (2 hal ini biasa disebut cangkok mukuloskeletal), cangkok kornea, cangkok kulit,
penanaman Katup jantung buatan, saraf dan pembuluh darah. Di dunia, cangkok ginjal adalah
yang terbanyak di antara cangkok organ, diikuti oleh hati dan jantung. Jaringan yang paling
banyak ditransplantasikan adalah cangkok kornea dan mukuloskeletal; jumlahnya 10x lebih
banyak dari transplantasi organ.
Saat ini di Indonesia, telah dilakukan transplantasi seperti yang telah dilakukan di negara-
negara maju. Transplantasi yang terakhir dinyatakan berhasil di dunia adalah transplantasi
penis manusia, ditransplantasikan pada bulan Desember 2014 dan dinyatakan berhasil dan
berfungsi 4 bulan kemudian, dalam arti tidak ada penolakan dari tubuh dan yang terpenting
adalah dapat berfungsi normal untuk sistem ekskresi juga secara seksual.
Aspek hukum transplantasi organ

UU No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan memang


melegalkan praktek transplantasi organ tubuh, seperti yang
01 diatur dalam Pasal 33 ayat (1). Namun, UU itu membatasi
tindakan transplantasi organ tubuh dilakukan hanya untuk
tujuan kemanusiaan, dan dengan tegas melarang untuk
melakukannya untuk tujuan komersial.

Abstrak
kebutuhan organ manusia untuk transplantasi semakin berkurang, sedangkan ketersediaan organ manusia

02 sangat terbatas, sehingga keadaan tersebut dapat menyebabkan terjadinya transaksi bisnis antara donor dan
penerima. Namun tidak ada pembedaan yang jelas apakah organ tubuh manusia itu barang atau benda,
sedangkan KUHPerdata menggunakan istilah barang secara sembrono. KUHPerdata tidak mengklasifikasikan
organ manusia sebagai objek transaksi bisnis. Oleh karena itu, setiap transaksi pada objek ini adalah ilegal.
Hal itu melanggar Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan Peraturan Pemerintah
Nomor 18 Tahun 1981. Selanjutnya, menurut hukum Islam, kedudukan organ tubuh manusia jelas bukan milik
('ain ghairu qimatin). Kemudian, menurut syar'i, tidak bisa dijadikan objek dalam transaksi bisnis apapun.
Tujuan Transplantasi Organ

Transplantasi organ ini ditujukan untuk menggantikan


organ yang rusak atau tak berfungsi pada penerima dengan
organ lain yang masih berfungsi dari donor. Donor organ
dapat berasal dari orang yang masih hidup maupun sudah
meninggal dunia
Manfaat Transplantasi organ

Menghindari prosedur tertentu yang memakan waktu


lebih panjang seperti dialisis atau cuci darah.
Meningkatkan angka harapan hidup meningkat.
Menjalani hidup dengan lebih sehat dan rasa sakit yang
sebelumnya dirasakan bisa hilang. Meningkatkan kualitas
hidup meningkat
Prosedur Transplantasi Organ
1. Prosedur transplantasi organ umumnya dilakukan
apabila kerusakan yang terjadi pada organ tersebut
sudah parah, sehingga fungsinya tidak lagi bisa berjalan
dengan normal, bahkan hampir berhenti sama sekali.
Sehingga dengan mengganti organ yang rusak dengan
organ yang masih sehat, pasien penerima donor bisa
mendapatkan beberapa manfaat, seperti:
2. Menghindari prosedur tertentu yang memakan waktu
lebih panjang seperti dialisis atau cuci darah
3. Meningkatkan angka harapan hidup meningkat.
4. Menjalani hidup dengan lebih sehat dan rasa sakit yang
sebelumnya dirasakan bisa hilang
5. Meningkatkan kualitas hidup meningkat
6. Mengurangi risiko terjadinya kecacatan
7. Mengurangi jenis operasi yang harus dilakukan
8. Mengurangi jenis obat yang harus diminum
9. Mengurangi waktu yang harus dihabiskan di rumah
sakit
Resiko Transplantasi Organ
1. Komplikasi dari obat bius yang diberikan
2. Perdarahan saat operasi
3. Komplikasi setelah operasi, misalnya infeksi
4. Peningkatan risiko infeksi akibat konsumsi
obat yang harus dikonsumsi setelah
transplantasi
5. Penolakan organ oleh tubuh
6. Gagal organ
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai