Anda di halaman 1dari 115

ISSN: 2301-797X

Volume: 6 No. 2 - Desember 2017


 
TINJAUAN PSIKOLOGIS PERAN KELUARGA
KHUSUSNYA ORANG TUA MENDAMPINGI ANAK & REMAJA
DALAM PERILAKU MEMBELI
Diny Atrizka
Dosen Fakultas Psikologi, Universitas Prima Indonesia Medan, Sumatera Utara
e-mail: diny.dinyrizk@gmail.com

ABSTRACT

Human needs various necessity in life. Human necessity can be fulfilled by conducting ecomomic
system, such as buying behavior. Human needs will finally encourage buying behavior. In this
regard, socialization of family member including kids through adult is an important thing of family
function. The process of socialization consist of values, norms based on religion, attitude and
manner implementation in life. Buying behavior is not only conducting by parents or adult, but also
by kids, children, and teenager. Significant factor of buying behavior in every human life is family
factor beside the human needs it self. Buying behavior is the key of consumer behavior. Thus,
children and teenager need parents guidance in decision making of buying behavior.
Key words: Psychological Perspective, Family Function, Parents, Kids, Buying Behavior

A. PENDAHULUAN
Manusia melakukan berbagai aktivitas setiap Kebutuhan manusia sangat banyak dan
hari yang berarti bahwa manusia melakukan beraneka ragam. Kebutuhan-kebutuhan manusia
banyak hal atau berperilaku terhadap segala itu dapat terpenuhi dalam sistem ekonomi
sesuatu. Salah satu perilaku yang tampak dalam dilakukan dengan aktivitas membeli, yaitu peri-
kehidupan sehari-hari atau aktivitas manusia laku membeli. Jadi suatu kebutuhan pada ak-
adalah perilaku membeli atau bertindak ketika hirnya akan menimbulkan keputusan pembelian
mengambil keputusan dalam membeli sesuatu. dan menuntun individu berperilaku membeli.
Manusia selalu terlibat dalam pengambilan Engel, dkk., (1994) mengemukakan bahwa
keputusan, ketika berhubungan dengan peme- pengambilan keputusan membeli dipengaruhi
nuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Secara oleh budaya, kelas sosial, situasi, pribadi, dan
umum, suatu keputusan merupakan seleksi dari keluarga. Faktor keluarga merupakan pengaruh
dua pilihan atau lebih. Keputusan selalu mengi- penting dan merupakan pengaruh utama atau
syaratkan pilihan di antara beberapa perilaku pertama dalam setiap segi kehidupan individu.
yang berbeda. Keputusan berkaitan dengan hal Keluarga kerap merupakan unit pengambilan
yang telah ditetapkan, yang sudah dipertim- keputusan utama tentu saja dengan pola peranan
bangkan, dan merupakan sikap terakhir yang dan fungsi yang kompleks serta bervariasi. Studi
harus dilakukan dalam mengambil tindakan. tentang pengaruh hubungan keluarga dengan
Stanton (dalam Effendi, 2016) mengemuka- pembelian dan konsumsi adalah penting
kan bahwa perilaku membeli produk atau didasarkan atas dua hal.
keputusan pembelian produk merupakan suatu Pertama, banyak produk dibeli oleh konsu-
kegiatan rutin dalam arti kebutuhan akan cukup men ganda yang bertindak sebagai unit keluarga.
terpuaskan melalui pembelian ulang suatu Seperti dalam pembelian sepeda motor oleh
produk yang sama. Menurut Engel, dkk., (1994), keluarga, anak-anak diikutsertakan atau dilibatk-
keputusan pembelian adalah hasil atau an dalam tahap pengambilan keputusan
kelanjutan yang dilakukan individu ketika diha- membeli. Kedua, saat terjadi pembelian oleh
dapkan pada situasi dan alternatif tertentu untuk individu, keputusannya mungkin sangat
berperilaku dalam memenuhi kebutuhannya. dipengaruhi oleh anggota keluarga lainnya.
Pengambilan keputusan pembelian atau Seperti dalam pembelian makanan ringan atau
perilaku membeli berkaitan dengan seleksi yang snack oleh anak, orang tua memberikan
dilakukan untuk menentukan pilihan dari pengaruh melalui saran tentang jenis makanan
berbagai alternatif yang tersedia atas sebuah ringan yang boleh dikonsumsi anak misalnya
produk yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan. biskuit, atau mengingatkan anak bila memiliki

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 112


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
alergi terhadap cokelat, maka bukan biskuit yang B. TEORI PERILAKU MEMBELI DAN
mengandung varian cokelat. FAKTOR PSIKOLOGIS PERILAKU
Sehubungan dengan perilaku membeli, MEMBELI
sosialisasi para anggota keluarga dimulai dari 1. Pengertian
anak-anak sampai dewasa merupakan fungsi Engel, dkk., (1994) mengatakan bahwa
keluarga yang pokok. Proses sosialisasi ini keputusan pembelian adalah merupakan hasil
termasuk menanamkan kepada anak-anak nilai- atau kelanjutan yang dilakukan individu ketika
nilai dasar dan cara berperilaku yang sesuai dihadapkan pada situasi dan alternatif tertentu
dengan prinsip-prinsip moral dan agama, standar untuk berperilaku dalam memenuhi kebutu-
berpakaian dan berhias, tata krama, cara hannya. Menurut Kotler dan Amstrong (2008),
berbicara yang pantas dan santun, serta sesuai keputusan pembelian adalah tahap proses
budaya. Hal ini dilakukan karena perilaku keputusan dimana konsumen secara aktual
membeli tidak hanya dilakukan oleh orang melakukan pembelian produk. Pengambilan
dewasa atau orang tua saja, perilaku membeli keputusan konsumen adalah kesan individu yang
atau keputusan membeli juga dilakukan oleh secara hati-hati mengevaluasi atribut dari suatu
anak dan remaja. produk, merek, atau jasa dan melakukan proses
Keluarga merupakan kelompok primer yang seleksi untuk memilih dari salah satu alternatif
paling penting di dalam kehidupan masyarakat. pemecahan masalah kebutuhan (Hawkins, dkk.,
Melalui keluarga seorang individu manusia dalam Effendi, 2016). Jadi dapat disimpulkan
pertama belajar memperhatikan keinginan- bahwa pengambilan keputusan membeli merupa-
keinginan orang lain, belajar bekerja sama, kan tindakan melakukan pembelian produk dan
saling membantu, atau dengan kata lain individu jasa, atau singkatnya disebut perilaku membeli.
pertama-tama belajar memegang peranan
sebagai makhluk sosial yang memiliki norma- 2. Faktor Psikologis Perilaku Membeli
norma dan kecakapan-kecakapan tertentu dalam Menurut Lamb, dkk., (2006), faktor psiko-
pergaulannya dengan orang lain. logis menentukan bagaimana individu menerima
Menurut Effendi (2016), keluarga merupa- dan berinteraksi dengan lingkungannya dan
kan sebuah kelompok yang terbentuk karena pengaruh pada keputusan pembelian yang
adanya hubungan laki-laki dan perempuan dilakukan konsumen. Semakin tinggi faktor
melalui pernikahan yang sedikit banyak berlang- psikologis konsumen, maka semakin tinggi pula
sung cukup lama untuk menciptakan dan mem- keputusan pembelian. Faktor psikologis adalah
besarkan anak-anak. Keluarga merupakan tempat faktor yang timbul dari dalam diri konsumen
pertama individu mengerti nilai, norma, peranan, yang sangat mempengaruhi dalam kaitannya
dan adat yang ada dalam masyarakat. Keluarga dengan pembelian suatu produk.
sebagai sarana sosialisasi primer dan dalam Mangkunegara (2012) mengemukakan em-
keluarga anak mengerti hal apa yang akan dila- pat faktor psikologis yang akan menentukan
kukan. Jadi, keluarga merupakan kelompok pri- dalam pengambilan keputusan membeli atau
mer yang paling penting dalam hubungannya un- perilaku membeli, yaitu faktor pengalaman
tuk mempelajari perilaku konsumen khususnya belajar, faktor kepribadian, faktor sikap dan
perilaku membeli atau keputusan pembelian. keyakinan, serta konsep diri. Sedangkan menurut
Keputusan pembelian atau perilaku membeli Effendi (2016), aspek psikologis dalam kaitan-
adalah kunci perilaku konsumen, yaitu nya dengan keputusan pembelian suatu produk
konsumen melakukan tindakan sehubungan terdiri dari motivasi, persepsi, sikap dan
dengan konsumsi produk dan jasa yang keyakinan, daya ingat atau memori,
dibutuhkan. Pengaruh keluarga yakni orang tua pembelajaran, serta kepribadian.
(ayah dan ibu) atau orang yang lebih tua di
keluarga seperti nenek dan kakek atau abang dan C. TEORI KELUARGA (ORANG TUA,
kakak pada keputusan konsumen anak-anak dan ANAK DAN REMAJA)
remaja dalam hal pembelian produk barang dan Keluarga merupakan sebuah kelompok yang
jasa benar-benar meresap Artinya, anak dan terbentuk karena adanya hubungan laki-laki dan
remaja memerlukan pendampingan orang tua perempuan melalui pernikahan yang sedikit
dalam keputusan pembelian atau perilaku banyak berlangsung cukup lama untuk
membeli. menciptakan dan membesarkan anak-anak.
kelompok primer yang paling penting di dalam
kehidupan masyarakat (Effendi, 2016). Menurut

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 113


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Ahmadi (dalam Effendi, 2016), keluarga adalah dengan orang tua mengalami penurunan dalam
suatu kesatuan sosial terkecil yang terdiri atas hal pengontrolan diri terhadap tingkah laku anak
suami, istri, dan anak-anak yang didahului oleh yang beranjak remaja. Barker dan Wright (dalam
adanya pernikahan. Desmita 2016) mencatat bahwa anak-anak usia 2
Secara tradisional keluarga didefinisikan tahun menghabiskan 10% dari waktu siangnya
sebagai dua orang atau lebih yang dikaitkan oleh untuk berinteraksi dengan teman sebaya, pada
hubungan darah, perkawinan atau adopsi yang usia 4 tahun menghabiskan 20 % waktu
tinggal bersama-sama dalam arti yang lebih berinteraksi dengan teman sebaya, serta usia 7 –
dinamis. Keluarga dapat berbentuk keluarga inti 11 tahun menluangkan lebih dari 40 % waktu
yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak, atau dapat untuk berinteraksi dengan teman sebaya.
pula berbentuk keluarga besar yang terdiri dari Seorang anak bertumbuh kembang menjadi
ayah, ibu, anak, kakek, dan nenek (Desmita, remaja. Menurut Desmita (2016), seiring dengan
2016). Terdapat tiga tipe keluarga yang terjadinya perkembangan kognitif remaja,
mendominasi dalam masyarakat, yaitu pasangan perbedaan ide yang dihadapi sering mendorong
suami istri, keluarga inti, dan keluarga yang remaja melakukan pemeriksaan terhadap nilai-
diperluas (Schiffman & Kanuk, 2004). nilai dan pelajaran-pelajaran yang berasal dari
Tipe keluarga yang paling sederhana, dalam orang tua. Remaja mengembangkan pandangan
jumlah anggota adalah pasangan suami istri dan ide yang lebih matang dan realistis dari
merupakan pasangan yang baru menikah, belum orang tua mereka.
punya anak, atau memang tidak ingin punya Schiffman dan Kanuk (2004) mengatakan
anak setelah menikah. Sebagai suatu unit rumah bahwa keluarga adalah didefinisikan sebagai dua
tangga, pasangan suami istri biasanya orang atau lebih yang memiliki hubungan darah,
merupakan wakil dari orang-orang yang baru yang dihubungkan melalui/oleh pernikahan atau
menikah dan belum memulai sebuah keluarga adopsi yang tinggal bersama-sama.
dan pasangan lebih tua yang sudah membesarkan Mangkunegara (2012) mengemukakan definisi
anak-anak mereka. Suami dan istri dengan keluarga tersendiri berkaitan dengan perilaku
seorang anak atau lebih merupakan sebuah membeli sebagai suatu unit masyarakat terkecil
keluarga inti. Keluarga inti bersama dengan yang perilakunya sangat mempengaruhi dan
setidaknya seorang kakek atau nenek yang hidup menentukan dalam pengambilan keputusan
dalam rumah tangga tersebut disebut keluarga membeli. Selain hubungan dengan orang tua atau
yang diperluas. Pada 30 tahun terakhir, keluarga faktor keluarga, faktor hubungan dengan teman
yang diperluas telah berkurang karena telah sebaya turut mempengaruhi perilaku membeli
meningkatnya mobilitas geografis yang khususnya pada remaja.
memisahkan keluarga. Selain itu, karena Menurut Mangkunegara (2012), faktor
perceraian atau perpisahan telah terjadi keluarga dapat berperan dalam menganalisis
peningkatan yang cepat dalam jumlah rumah perilaku konsumen, antara lain :
tangga keluarga orang tua tunggal yang terdiri 1. Siapa pengambil inisiatif, yaitu siapa yang
dari satu orang tua dan setidaknya satu anak mempunyai inisiatif membeli, tetapi tidak
(Desmita, 2016). melakukan proses pembelian. Apakah ayah,
Hubungan anak maupun remaja dengan ibu atau kakek/nenek ?.
orang tua diawali atau didasari oleh proses 2. Siapa pemberi pengaruh, yaitu siapa yang
pengasuhan yang diterapkan orang tua serta mempengaruhi keputusan membeli. Apakah
perkembangan kognitif anak dan remaja. ayah, ibu, anak, kakek atau nenek ?.
Perkembangan kognitif anak dan remaja itu 3. Siapa pengambil keputusan, yaitu siapa yang
sendiri berefek pada perkembangan memori, menentukan keputusan apa yang dibeli,
khususnya perkembangan kemampuan berpikir bagaimana cara membelinya, kapan, dan
kritis anak dan remaja terhadap produk barang dimana tempat membeli. Apakah ayah atau
dan jasa yang diperkenalkan dan biasa ibu?.
dikonsumsi atau yang menjadi ciri dan kriteria 4. Siapa yang melakukan pembelian, yaitu siapa
produk barang/jasa yang dipilih dan digunakan di antara keluarga yang akan melakukan
sebuah keluarga. Perkembangan kognitif dan proses pembelian. Apakah ayah, ibu, atau
memori anak serta remaja berkelanjutan meresap anak?.
pada proses pembelajaran yang dialami dan 5. Pemakai, yaitu siapa yang akan menggunakan
berdampak pada meningkatnya kemampuan produk yang dibeli. Apakah ayah, ibu, anak,
decision making individu. Hubungan anak nenek, atau kakek?.

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 114


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
D. TINJAUAN PSIKOLOGIS PERAN dengan kriteria yang harus digunakan oleh
KELUARGA KHUSUSNYA ORANG keluarga dalam pembelian dan produk atau
TUA MENDAMPINGI ANAK & merek mana yang paling mungkin cocok
REMAJA DALAM PERILAKU dengan kriteria evaluasi itu. Gatekeeper
MEMBELI merupakan orang yang pertama memberita-
Keluarga kerap merupakan unit pengambilan hukan atau mencetuskan gagasan untuk mem-
keputusan utama tentu saja dengan pola peranan beli produk atau jasa tertentu. Jadi gatekeeper
dan fungsi yang kompleks serta bervariasi. adalah seorang penyaring informasi secara
Menurut Effendi (2016), studi tentang hubungan umum merupakan peran orang tua yang akan
keluarga dengan pembelian dan konsumsi menyaring semua informasi dan memilih
dikarenakan dua alasan. Pertama, keluarga yang terbaik untuk keluarganya.
adalah unit pemakaian dan pembelian untuk c. Pemberi pengaruh (influencer) merupakan
banyak produk konsumen atau dengan kata lain pemberi pengaruh dalam pemikiran keluarga
banyak produk dibeli oleh konsumen ganda yang mengenai pembelian produk dan mengum-
bertindak sebagai unit keluarga. Seperti dalam pulkan informasi untuk membantu pengambi-
pembelian sepeda motor oleh keluarga, anak- lan keputusan pembelian. Influencer merupa-
anak diikutsertakan atau dilibatkan dalam tahap kan anggota keluarga yang pandangan atau
pengambilan keputusan membeli. Kedua, sarnnya dapat mempengaruhi keputusan
keluarga adalah pengaruh utama pada sikap dan dalam pembelian. Jadi influencer adalah ang-
perilaku individu, seperti saat terjadi pembelian gota keluarga yang selalu diminta penda-
oleh individu, keputusannya mungkin sangat patnya untuk produk barang dan jasa yang
dipengaruhi oleh anggota keluarga lainnya. akan dibeli. Orang tua menjadi pemberi
Keputusan pembelian individu mungkin pengaruh dengan menanggapi ide-ide anggota
sangat dipengaruhi oleh anggota lain dalam keluarganya.
keluarga. Anak dan remaja membeli pakaian d. Pengambilan keputusan (decider) yaitu orang
yang dibiayai dan disetujui oleh orang tua. yang dengan wewenang dan/atau memiliki
Kebanyakan anak memperoleh norma-norma kekuasaan keuangan untuk memilih
perilaku konsumen mereka melalui pengamatan bagaimana uang keluarga akan dibelanjakan
terhadap orang tua mereka dan saudara kandung dan produk atau merek mana yang akan
yang lebih tua, yang berfungsi sebagai model dipilih. Decider merupakan anggota keluarga
peran dan sumber petunjuk untuk pembelajaran seorang pengambil keputusan dalam keluarga
konsumsi pokok. Remaja lebih banyak melihat biasanya orang tua. Orang tua baik ayah
kepada teman-teman sebaya mereka untuk model maupun ibu memiliki kekuatan yang sama
perilaku konsumen yang dapat diterima (Effendi, dalam mengambil keputusan untuk konsumsi
2016). barang dan jasa, namum tidak dipungkiri
Engel, dkk., (1994) menyatakan pengaruh terkadang hanya pihak ibu atau ayah saja
keluarga pada keputusan konsumen benar-benar yang memiliki pengaruh kuat untuk
meresap. Peran orang tua maupun anak dan pengambilan keputusan. Seperti seorang ibu
remaja secara individual dalam pembelian dapat menjadi pengambil keputusan mutlak
konsumsi keluarga setidaknya terdapat enam dalam membeli perlengkapan ataupun
peran yaitu pemrakarsa (initiator), penyaring kebutuhan untuk anaknya yang masih balita.
informasi (gatekeeper), pemberi pengaruh Jadi decider adalah orang yang paling
(influencer), pengambil keputusan (decider), menentukan perilaku membeli, apakah akan
pembeli (user), dan pengguna (user). membeli, apa yang dibeli, bagaimana
a. Pemrakarsa (initiator) adalah seorang membelinya, dimana, dan kapan membelinya.
anggota keluarga yang memiliki ide ataupun e. Pembeli (buyer) ialah orang yang bertindak
gagasan untuk membeli atau mengonsumsi sebagai agen pembelian yang mengunjungi
suatu produk dan jasa. Inisiator akan tempat penjualan, menghubungi penyuplai,
memberikan gambaran dan informasi produk membawa produk ke rumah, dan seterusnya.
kepada anggota keluarga lainnya untuk Buyer merupakan orang yang benar-benar
dipertimbangkan dan untuk mempermudah melakukan tindakan pembelian produk dan
pengambilan keputusan. Jadi secara umum jasa. Jadi buyer adalah seorang anggota
initiator adalah orang tua. keluarga yang diberi tugas untuk membeli
b. Penyaring informasi (gatekeeper) yaitu produk, misalnya seorang ibu menyuruh
individu yang opininya dicari sehubungan

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 115


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
anaknya untuk membeli keperluan dapur ke pertama dalam setiap segi kehidupan individu.
warung. Keluarga merupakan unit pengambilan
f. Pengguna (user) yakni setiap anggota keputusan utama tentu saja dengan pola peranan
keluarga menjadi pengguna atau pemakai dan fungsi yang kompleks serta bervariasi.
produk dan jasa yang telah dibeli. Suatu Pengaruh keluarga yakni orang tua pada
produk yang mungkin dikonsumsi bersama keputusan konsumen anak-anak dan remaja
oleh anggota keluarga adalah nasi, namun dalam hal pembelian produk barang dan jasa
terdapat produk yang hanya dikonsumsi oleh benar-benar meresap.
anggota keluarga tertentu saja, seperti susu Faktor pengalaman belajar, motivasi, dan
formula untk bayi hanya dikonsumsi oleh daya ingat atau memori merupakan faktor
anak bayi saja. Jadi user merupakan orang psikologis yang menentukan perilaku membeli
yang mengonsumsi atau menggunakan pada anak dan remaja yang dipengaruhi peran
produk atau jasa yang telah dibeli. orang tua dan anggota keluarga lainnya. Baik
Seorang anak remaja dapat menjalankan anak maupun remaja mempelajari sikap, nilai,
peran tersebut di atas dalam perilaku membeli dan motivasi orang tuanya, serta memahami
suatu produk atau jasa. Misalnya seorang anak aturan-aturan keluarga, sehingga mereka menjadi
remaja berbelanja bersama dengan orang tua di lebih mampu mengendalikan tingkah lakunya,
sebuah toko dan diberi kemerdekaan untuk seperti halnya dalam perilaku membeli.
memilih, menentukan, dan membeli tas sekolah
dengan uang yang dibayarkan oleh orang tua
kepada pemilik toko. Peran yang dijalankan anak DAFTAR PUSTAKA
dalam perilaku membeli seperti contoh di atas Ali, M. & Asrori, M. (2016). Psikologi Remaja
adalah sebagai pemrakarsa, penyaring informasi, Perkembangan Peserta Didik. Jakarta :
pengambil keputusan, pembeli, dan pengguna, Bumi Aksara
sedangkan peran pemberi pengaruh tetap berada Desmita. (2016). Psikologi Perkembangan.
pada orang tua. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Pengalaman berbelanja bersama sebagai Effendi, U. (2016). Psikologi Konsumen. Jakarta
teman berbelanja ketika ibu dan anak-anak : PT. RajaGrafindo Persada
belanja bersama juga memberikan kesempatan Engel, J. F., Blackweel, R. D. & Miniard, P. W.
pada anak-anak untuk memperoleh keterampilan (1994). Perilaku Konsumen Jilid 1 Edisi
berbelanja di toko. Berbelanja bersama Keenam. Jakarta : Binarupa Aksara
merupakan suatu cara melewatkan waktu dengan Gunarsa, S. D. (2017). Psikologi Perkembangan.
anak-anak sekaligus sembari menyelesaikan Jakarta : Penerbit Libri
tugas yang diperlukan (Mangkunegara, 2012). Kotler, P. & Amstong, G. (2008). Prinsip-
Sosialisasi konsumen berlaku sebagai alat prinsip Pemasaran Edisi Bahasa Indonesia
bagi orang tua untuk mempengaruhi aspek lain Jilid 1 dan 2. Jakarta : Penerbit Erlangga
dalam proses sosialisasi kepada anak. Orang tua Lamb, C. W., Hair, J. F. & Mc. Daniel, C.
sering menggunakan janji atau hadiah barang- (2006). Pemasaran. Jakarta : Salemba
barang sebagai alat untuk mengubah atau Empat
mengontrol perilaku seorang anak. Seorang ibu Mangkunegara, A. A. A. P. (2012). Perilaku
mungkin memberikan hadiah pada anaknya Konsumen. Bandung : Refika Aditama
dengan suatu pemberian ketika anaknya Sabri, M. A. (2010). Pengantar Psikologi Umum
melakukan sesuatu untuk menyenangkan dan Perkembangan. Jakarta : Pedoman Ilmu
anaknya, atau mungkin menahannya atau Jaya
menghentikannya jika anak tidak patuh. Anak Schifmann, L. G., & Kanuk, L. L. (2004).
remaja melaporkan bahwa orang tua mereka Consumer Behavior. USA : Prentice Hall
sering menggunakan janji hadiah sebagai alat Suryabrata, S. (2004). Psikologi Pendidikan.
untuk mengontrol perilaku seperti menyuruh Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.
mereka menyelesaikan pekerjaan rumah atau
membersihkan kamar mereka (Schiffman &
Kanuk, 2004).

E. PENUTUP
Faktor keluarga merupakan pengaruh
penting dan merupakan pengaruh utama atau

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 116


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP PENGUASAAN
KONSEP BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X
SEMESTER 2 SMK SWASTA TELADAN MEDAN T.A.2016/2017
Rameyanti Tampubolon
Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Darma Agung
email : komselyouth.torganda@yahoo.co.id

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan model pembelajaran generatif
terhadap penguasaan konsep belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis kelas X semester II SMK
Swasta Teladan Medan T.A.2016/2017. Penelitian ini berjenis quasi eksperimen. Instrumen penelitian
menggunakan tes dalam bentuk Essay tes sebanyak 10 butir tes yang sudah di uji cobakan di Kelas XI
dan telah di analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal. Hasil uji pretes
pada kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata 41,65 dengan standar deviasi 5,334 dan kelas kontrol
diperoleh nilai rata-rata 41,22 dengan standar deviasinya 5,138. Hasil perhitungan uji t dua pihak
dengan bantuan SPSS 22.0 diperoleh nilai sig. (0,724 > 0,05) pada taraf signifikan = 0,05 dan dk =
72 hal ini menunjukkan bahwa kemampuan awal kedua sampel sama. Hasil postes pada kelas
eksperimen diperoleh nilai rata-rata 73,65 dengan standar deviasi 4,945 dan kelas kontrol diperoleh
nilai rata-rata sebesar 68,76 dengan standar deviasinya 5,193. Uji normalitas pretes kelas eksperimen
diperoleh = 0,123 < = 0,145 dan pretes kelas kontrol diperoleh = 0,138 < = 0,145.
Sedangkan uji normalitas postes kelas eksperimen diperoleh = 0,122 < = 0,145 dan postes
kelas kontrol diperoleh = 0,135 < = 0,145 pada taraf signifikan = 0,05. Uji homogenitas
pretes kelas eksperimen dan kontrol diperoleh = 1,07 sedangkan data postes pada kelas
eksperimen dan kontrol diperoleh 1,10 dengan = 1,744. Uji t satu pihak dengan bantuan
SPSS 22.0 diperoleh nilai sig. (0,000 < 0,05) pada taraf signifikan = 0,05 dengan dk sebanyak 72.
Hal ini membuktikan bahwa ada pengaruh yang signifikan model Generative Learning terhadap
penguasaan konsep belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis kelas XI semester II SMK Swasta
Teladan Medan T.A.2016/2017.

Kata kunci: model pembelajaran generatif, konsep belajar, tindakan kelas

PENDAHULUAN
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap agar menjadi manusia yang beriman dan
dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang bertaqwa kepada TYME, berakhlak mulia, sehat,
dalam usaha mendewasakan manusia melalui berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri. Agar tujuan
upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan tersebut dapat tercapai, maka siswa dituntut
meliputi semua perbuatan dan usaha dari berperan aktip dalam proses pembelajaran
generasi tua untuk mengalihkan pengetahuannya, terutama dalam proses pembelajaran Fisika.
pengalamannya, kecakapannya, dan keteram- Fisika merupakan salah satu cabang sains
pilannya kepada generasi muda sebagai usaha yang memiliki peran cukup besar dalam
menyiapkannya agar dapat memenuhi fungsi kehidupan terutama di bidang IPTEK yang telah
hidupnya baik jasmani maupun rohani. berkembang pesat saat ini. Konsep-konsep
Pendidikan bertujuan untuk menciptakan seseo- dalam fisika sendiri merupakan hasil dari
rang yang berkualitas dan berkarakter sehingga pengamatan dan penelitian terhadap berbagai
memiliki pandangan yang luas kedepan untuk fenomena alam semesta yang dipelajari melalui
mencapai suatu cita-cita yang diharapkan dan eksperimen di laboratorium. Karena pada hake-
mampu beradaptasi secara cepat dan tepat. katnya fisika merupakan kumpulan pengetahuan,
Tujuan pendidikan menurut UU No 20 tahun cara berpikir, dan penyelidikan (eksperimen),
2003 tentang sistem pendidikan nasional adalah penerapannya dalam pembelajaran yang efektif
untuk mengembangkan potensi peserta didik

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 117


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
dan efisien serta mampu membuat siswa tertarik yang ada dibenak siswa, sehingga siswa
dan termotivasi untuk mempelajari fisika. mengucapkan dengan kata-kata sendiri apa yang
Pada kenyataannya di lapangan, Fisika telah mereka dengar. (Ngalimun (2014). Tipe
merupakan ilmu yang sulit dipahami oleh Pembelajaran generatif learning adalah penyam-
banyak siswa, karena berhubungan dengan paian materi yang menekankan pengintegrasian
matematika tapi mengunakan istilah rumus – aktif materi baru dengan skema yang ada
rumus, konsep – konsep ilmu fisika rumit dan dibenak siswa, sehingga siswa mengucapkan
sering menimbulkan miskonsepsi pemikiran dengan kata-kata sendiri apa yang telah mereka
siswa. Banyak siswa juga menyatakan bahwa dengar. Suyatno (2009;80) mengatakan “bahwa
mata pelajaran fisika merupakan mata pelajaran generative learning adalah konstruktivisme
yang menakutkan, belajar fisika sangat dengan sintak orientasi-motivasi, pengungkapan
melelahkan karena ada istilah CBSH (catat buku ide-konsep awal, tantangan dan restrukturasi
sampai habis). Pernyataan ini memacu penulis sajian konsep, aplikasi, rangkuman, evaluasi, dan
ingin menelusuri “Apa yang menjadi faktor refleksi”.
pemicu penyataan tersebut?, ada apa dengan Karakteristik tipe generatif learning ialah
konsep fisika sehingga sulit ditaklukkan oleh pembelajaran menekankan pengintegrasian aktif
banyak siswa?”. materi baru dengan skema yang ada dibenak
Untuk menjawab pertanyaan yang timbul siswa, sehingga siswa mengucapkan dengan
dalam diri peneliti, peneliti melakukan studi kata-kata sendiri yang telah ada dibenak siswa
pendahuluan dengan mensurvei di beberapa itu sendiri. Made, Wena (2014;177) mengurai-
sekolah. Hasil survei yang pertama penulis kan langkah-langkah pembelajaran generatif
peroleh, rerata nilai rapot siswa telah berada di terdiri dari : 1) Eksplorasi; 2) Pemfokusan; 3)
atas KKM (Kriteria Kelulusan Minimal), dan Tantangan; 4) Siswa berlatih untuk berani
siswa telah memenuhi penilaian belajar yang mengeluarkan ide, kritik, berdebat menghargai
berkarakter serta kreatif. Survei kedua penulis pendapat teman, dan menghargai adanya
peroleh dari hasil wawancara dengan guru, rerata perbedaan diantara pendapat teman. Pada saat
jawaban guru “siswa cenderung menghafal diskusi guru berperan sebagai moderator dan
rumus tanpa memahami konsep soal fisika yang fasilitator agar jalannya diskusi dapat terarah; 5)
dihadapi; sering-sering diberi latihan soal supaya penerapan : pada tahap ini siwa diajak untuk
siswa terus ingat dengan rumus dan cara dapat memecahkan masalah dengan meng-
menyelesaikan soal tersebut”. Survei ketiga gunakan konsep barunya atau konsep benar
wawancara dengan kepala sekolah, hasil yang dalam situasi baru yang berkaitan dengan hal-hal
diperoleh “guru kita mendidik dengan baik”. praktis dalam kehidupan sehari-hari.
Mendidik dengan baik, bagaimana dengan
pengajarannya?. Survei keempat dengan seizin METODE PENELITIAN
kepala sekolah penulis mengobservasi guru Penelitian dilaksanakan di SMK Swasta
mengajar dalam kelas, hasil yang penulis peroleh Teladan kelas X semester II Tahun Ajaran
: guru mengajar dengan suara keras volumennya, 2016/2017. Populasi dalam penelitian ini adalah
gaya belajarnya masih konvensional padahal di seluruh siswa kelas X yang terdiri dari 10 kelas
RPP tertulis Problem Based Learning, siswa dengan jumlah siswa seluruhnya adalah 370
mengerjakan latihan soal hanya berupa orang siswa. Dari seluruh kelas X, yang menjadi
matematiknya saja, lalu siswa cenderung sampel penelitian ini adalah dua kelas dengan
menghafal konsep. Dari hasil survei ini penulis teknik pengambilan sampel secara simple
memperoleh jawaban pertanyaan “Apa yang random sampling.
menjadi faktor pemicu penyataan tersebut?, ada Variabel dalam penelitian ini terdiri dari
apa dengan konsep fisika sehingga sulit variabel bebas dan variabel terikat. Variabel
ditaklukkan oleh banyak siswa?”. bebas dari penelitian ini yaitu pembelajaran
Berdasarkan studi pendahuluan tersebut, direct Instructing (DI). Variabel terikat dari
penulis mencoba menawarkan suatu model penelitian ini adalah Generatif Learning.
pembelajaran untuk menjawab permasalahan Penelitian ini termasuk jenis penelitian quasi
yang penulis temukan, yaitu model pembelajaran eksperiment dengan desain Two Group Pre-test
generatif terhadap penguasaan konsep belajar dan Pos-test Design. Adapun rancangan design
fisika siswa. Model pembelajaran generatif me- penelitiannya dapat dilihat pada tabel 1.
rupakan model pembelajaran yang menekankan
pengintegrasian aktif materi baru dengan skema

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 118


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Tabel 1. Desain Penelitian Hasil data pretes kemampuan kognitif fisika
Sampel Pre-test Perlakuan Post-test siswa dapat dilihat pada tabel 2.
Eksperimen R1 M1 R2
Kontrol R1 M2 R2
Tabel 2. Data Pretes Kemampuan Awal Siswa
Kelas N Min Maks Mean Std. Dev
Eks 37 61 71 66,38 2,96
Keterangan : Kontrol 37 61 71 66,76 3,21
R1 : Pre-test di kelas eksperimen dan kelas kontrol
sebelum diberi perlakuan.
Setelah kedua kelas eksperimen dan kelas
R2 : Post-test di kelas eksperimen dan kelas kontrol
setelah diberi perlakuan. kontrol diberi pretest dan data kedua kelas
M1 :Perlakuan dengan menggunakan pembelajaran berdistribusi normal, homogen, dan kedua kelas
generatif memiliki kemampuan awal yang sama,
M2 :Perlakuan dengan menggunakan pembelajaran selanjutnya diberi perlakuan yang berbeda pada
direct instructing. masing-masing kelas. Pada kelas eksperimen
peneliti menerapkan pembelajaran genetarif dan
Adapun langkah-langkah dalam melaksana-
di kelas kontrol menerapkan pembelajaran direct
kan penelitian ini adalah :
instructing. Setelah perlakuan dilakukan
1. Tahap Awal (Persiapan dan Perencanaan)
tindakan postes. Data postes kedua kelas dapat
- Melakukan studi pendahuluan dengan
dilihat pada tabel 3.
melakukan wawancara yang tidak
terstruktur serta konsultasi dengan guru Tabel 3. Data Postes Kemampuan Awal Siswa
bidang studi fisika. Kelas N Min Maks Mean Std. Dev
- Membuat Rencana Pelaksanaan Eks 37 70 86 78,35 5,03
Kontrol 37 65 80 70,24 4,24
Pembelajaran (RPP)
- Menyusun LKS, instrumen penelitian dan
melakukan uji coba serta menganalisis Setelah kedua kelas diberi postest, pengujian
validasi, reliabilitas, tingkat kesukaran soal persyaratan dilakukan:
dan daya pembeda soal. a. Uji Normalitas
2. Tahap Pelaksanaan Uji normalitas data postes pada kelas eksperimen
- Menentukan kelas yang akan dijadikan diperoleh = 0,0386 < = 0,14 dan data
sampel penelitian. postes kelas kontrol diperoleh = -0,1338 <
- Melakukan pre-test pada kedua kelas = 0,14. Sehingga dapat disimpulkan
sampel sebelum materi diajarkan untuk
bahwa data telah memenuhi kriteria pengujian
mengetahui kemampuan awal siswa.
dan kedua sampel berasal dari populasi yang
- Menganalisis data pre-test dengan
berdistribusi normal.
menggunakan uji normalitas, homogenitas,
dan uji kesamaan terhadap nilai rata-rata
b. Uji Homogenitas
pre-test siswa di kelas yang akan dijadikan
Data postes pada kelas eksperimen dan kontrol
sample penelitian untuk menentukan kelas
eksperimen dan kelas kontrol. diperoleh 1,40 sehingga <
- Melakukan kegiatan pembelajaran pada yang bararti dapat disimpulkan bahwa
kedua kelas, sampel berasal dari populasi yang homogen dan
- Memberikan soal post-test pada akhir telah memenuhi persyaratan untuk dilakukan
kegiatan pembelajaran. pengujian hipotesis.
- Melakukan analisis data pre-test dan post-
test yaitu uji normalitas, uji homogenitas c. Uji Hipotesis
dan uji hipotesis dengan menggunakan Pengujian kemampuan awal siswa dilakukan
program SPSS 16 for windows. dengan uji t dua pihak dimana hasil dari
3. Tahap Pelaporan pemberian uji t pretes diperoleh harga =-
Menyusun analisis data dan kesimpulan
hasil penelitian. 0,53 dengan = 1,996 pada taraf signifikan
= 0,05 dan dk = 72, sehingga hasil pengujian
HASIL DAN PEMBAHASAN hipotesis data pretes < (- 0,53 <
Sebelum kedua kelas diterapkan perlakuan
yang berbeda terlebih dahulu diberikan pre-test 1,996) yang berarti diterima dan ditolak,
yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan
kognitif awal siswa pada masing-masing kelas.

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 119


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
awal kelompok siswa kelas eksperimen dan peserta didik pada materi pokok bahasa
kelas kontrol hampir sama. Bunyi di MTS AL- Hikmah, Jurnal
Uji kemampuan akhir (postes), diperoleh harga ilmiah pendidikan fisika (Al-Biruni” 04
= 7,51 dengan = 1,668 pada taraf (2) (2015) 165-177): Bandar Lampung.
Istaranai, dkk. 2017. Strategi pembelajaran
signifikan = 0,05 dengan dk = ( + – 2) =
kooperatif. Media Persada: Medan
(37 + 37 – 2) = 72. Maka > (7,51 Sumatera Utara.
> 1,668) berarti ditolak dan diterima Irma, H. 2015. “Analisis pemahaman konsep
fisika siswa SMP dan penerapannya di
yang berarti ada pengaruh yang signifikan model
lingkungan sekitar”. Skripsi:
pembelajaran generatif terhadap penguasaan
Universitas Negeri Semarang.
konsep belajar fiiska siswa pada materi pokok
Mudjiono & Dimyati. 2013. Belajar dan
listrik dinamis kelas X semester II SMK Swasta
pembelajaran, Rineka Cipta: Jakarta.
Telada Medan T.A. 2016/2017.
Neolaka, 2014. Metode penelitian dan Statistika,
Remaja Rosdakarya: Bandung.
KESIMPULAN
Ridho A. S. 2015. Pengaruh model pembelajaran
Berdasarkan hasil analisa data, temuan dan
generatif terhadap hasil belajar siswa,
pembahasan selama pembelajaran dengan
skripsi: unimed.
menggunakan pembelajaran generatif terhadap
Rusman, 2012. Model- model pembelajaran.
penguasaan konsep belajar fisika siswa,
Jakarta: Rajagrafindo Persada
diperoleh kesimpulan bahwa:
Slameto, 2013. Belajar dan faktor yang
1. Nilai rata-rata penguasaan konsep belajar
mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
fisika yang diajar menggunakan model
Cipta.
pembelajaran generatif lebih tinggi
Sudirman, 2014. Buku Fisika Bidang keahlian
dibandingkan dengan model pembelajaran
dan Rekayasa untuk SMK/MAK kelas
direct instructing yaitu 78,35 > 70,24.
XI, Erlangga: Jakarta.
2. Ada pengaruh yang signifikan model
Sudjana, 2010. Penilaian Hasil proses Belajar
pembelajaran generatif pada materi pokok
Mengajar, Remaja Rosdakarya:
Listrik Dinamis Kelas X SMK Swasta Teladan
Bandung.
Medan T.A. 2016/2017.
Sugiyono, 2011. Statistika untuk Penelitian,
Alfabeta: Bandung.
Sugiyono, 2016. Metode penelitian pendidikan,
REFERENSI
Alfabeta: Bandung.
Tirtarahardja, U. 2008. Pengantar pendidikan,
Abdurrahman, dkk. 2013. Profil tingkat
Rineka Cipta: Jakarta.
penalaran dan peningkatan penguasaan
Trianto, (2010). Model pembelajaran terpadu,
konsep siswa dalam pembelajaran fisika
Bumi Aksara: Jakarta.
berbasis “ranking task exercise peer
Wijaya, 2013. Profil tingkat penalaran dan
instruction”. Jurnal wahana pendidikan
peningkatan penguasaan konsep siswa
fisika 1 (2013) 84 – 91: Bandung,
SMA dalam pembelajaran Fisika. jurnal
Indonesia.
wahana Pendidikan: Bandung.
Burhanuddin, 2012. penguasaan konsep dan
Sugiyono, 2011. Statistika untuk Penelitian,
hasil belajar kalkulus mahasiswa jurusan
Alfabeta: Bandung.
pendidikan fisika dengan pembelajaran
kontekstual melalui pemecahan masalah.
Jurnal peluang, volume 1, N0 1, oktober
2012, ISSN:2302-5158: Universitas
Serambi Mekkah.
Bajongga Silaban, 2014. Hubungan antara
penguasaan konsep fisika dan kreativitas
dengan kemampuan pemecahan masalah
pada materi pokok listrik statis. Jurnal
penelitian bidang pendidikan, volume
20(1):65-75,2014: Medan.
Irwandi, 2015. Pengaruh model pembelajaran
generatif terhadap pemahaman konsep

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 120


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
ANALYSIS ON THE USAGE OF COLLOQUIALISM IN ONE DIRECTION’S SONGS
Clara Puspita
Dosen Tetap Politeknik Mandiri Bina Prestasi-Medan

ABSTRACT

This study concerns with the analysis of colloquialism in One Direction’s songs. This study proposes
two problems what are the meanings of colloquialism used in One Direction’s songs? And what is the
frequency of the colloquialism usage? Colloquialism is a sentence, word or phrase which is used by
people in everyday conversation in an informal situation. In this case slangs and idioms are parts of
colloquialism because we also use it in daily conversation. Slang is an informal vocabulary and it is
used by certain groups like teenagers, prisoners etc. Idioms are words, phrases or expression that
cannot be taken literally and in English idiom is often used. This analysis used descriptive qualitative
research, because of this study describe the frequency and the meaning of colloquialism used in One
Direction’s songs. From the data that have been analyzed, it was found that the frequency of
colloquialism used in One Direction’s songs is low and the meanings are understandable and easy.

Keywords: colloquialism, idioms, songs

I. INTRODUCTION
Admiring someone or something is a natural a. What are the meanings of colloquialisms used
case for everyone and that is what is experienced in One Direction’s songs?
by the writer. She is one of the biggest fans of b. What is the frequency of the colloquialism
One Direction in the world. One Direction is a usage?
singing group of British-Irish men who was
formed in London in 2010. This group consists II. SUPPORTING THEORIES
of Niall Horan, Zayn Malik, Liam Payne, Harry 1. Colloquialism
Styles and Louis Tomlinson. In addition to the The word colloquial comes from the Latin
handsome and talented personnels, One word colloquium, which means “speaking
Direction has many songs that are catchy and together”. The roots are the prefix com-, which
easy to understand and it is representing the means “together”, and the suffix –loqu, which
spirit of today’s young people. The language that means “speak”. Colloquialism refers to the
is used in One Direction‘s song is colloquialism. choice of vocabulary and grammar that people
Colloquialism is known as everyday use to speak to each other on an informal basis,
conversation used in informal situation. usually between people who are more familial or
The writer loves listening and singing the in situations that do not require elevated
songs of One Direction. Therefore, The writer language. It is differentiated from language used
would like to analyze colloquialism that is used in more formal settings such as at the workplace.
in One Direction’s song. As a non-English Some may think that colloquial language is not
language speaker, we sometimes feel the appropriate in formal situation, While it is
uniqueness of the language. We are bothered to acceptable and chatty with friends but it is not
interpret the colloquial language. Hopefully, this acceptable in an essay for school.
paper can give some benefits to the readers, Based on the definition above, the writer
especially for those who are fans of One concludes that colloquialism is a sentence or a
Direction that may not know the meaning of word which is used by people in everyday
colloquial language. And it also can be used as a conversation in an informal situation. So in this
reference by the readers especially the students case, slangs and idioms are parts of
of English Department of Politeknik Mandiri colloquialism because we also use it in everyday
Bina Prestasi Medan who want to analyze conversation.
colloquialism, and interested in studying 2. Slang
colloquialism in song lyrics. According to Swan (2005:256), slang is a
There are two problems that are analyzed by the very informal kind of vocabulary use mostly in
writer in this paper: speech by people who know each other well.

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 121


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Slang usually denotes words rather than phrases words, phrases, or expressions that cannot be
or sentences and it is only used by certain groups taken literally. In other words, when they are
like teenagers, soldiers, prisoners, or people of used in everyday language, they have a meaning
certain profession and each generation makes up other than the basic one you would find in the
its own slang and uses it as a private language. dictionary. Every language has its own idioms.
Most trades and professions have their own slang Learning them makes understanding and using a
words, often shorter and simpler words for language a lot easier and more fun. Idiom also
technical terms, which are used partly for refers to a dialect of a group of people, either in
convenience. Slang can be quite vivid and a certain region or a group with common
picturesque, and maybe used for fun and to interests, like in science, music, arts or business.
shock people. It can also be used to show that the In English, idiom is often used, especially in
user is speaking informally; that he or she feels everyday conversation, for example in films, the
at ease or is trying to put the listener at ease. usage of idioms make people who do not speak
English get confused to understand the meaning
Here some examples of slang words conveyed. Therefore, it is important for English
language learners to understand
Slang Meaning idioms.
Stinks Is bad Examples
Buzz off Go away “Kick the bucket”
Salad dodger An obese person
“Spill the beans”
Lotta Lot of
Oughta Ought to
“All ears”
“Man Upstairs”
And another examples “Give it up”
Can you lend me some cash? “Walk away”
He’s a real prat “New Sun”
Let’s chill out “Snake in the grass”
My shoelace has bust “Make waves”
Those boots are real cool
The meaning of this expressions is separated
That chick is pretty
from the literal meaning or definition of the
He’s dumb!
words of which they are made. Their meanings
are however used figuratively. They mean
Vocabularies :
respectively;
Cash = Money
“to die”
Prat = Fool
Bust = Broken “to tell people secret information”
Cool = Fashionable “listening intently”
Chick = Girl “God”
Dumb = Stupid “to surrender”
“to live”
Whereas colloquialism can be a word, a phrase “to begin a life”
or sentence and indeed it can apply to the whole “Untrusted person”
tone of the communication. For example: “to make a mess / many problems”

Word Sentence or Phrase 4. The Purpose of Colloquialism Usage


Wanna What’s up? Colloquial language serves the dual purposes
Gonna I dunno of efficiency and showing familiarity between
Gotta Whatchagonnado the native speaker and the listener. For example,
Ain’t I got you
modern speakers of English often use
contractions, such as “how’d” in How’d you do
3. Idiom it?” as a faster way of articulating a point than
Robby Lou (2007:1) Idiom is a group of using complete words “How did you do it ?” as a
words with a special meaning, which cannot be way of expressing closeness and familiarity,
understood by taking the meanings of the words friends may say “what’s up?” rather than “How
when they stand by themselves. Idioms are are you?” or the more formal “How do you do?”.

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 122


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Colloquial language can also be found in Night (2011), take me home was written in
changes in vocabulary, such as the use of “fave” groups and has an average of just under five
for “favorite.” songwriters, largely recorded and composed in
Sweden during 2012, Savan Kotecha, Rami
5. Song Yacoub, and Carl Falk, who composed One
A Song is kind of Entertainment. Listening Direction’s hits, “What Makes You Beautiful”
to a song can be done anywhere and anytime. and “One Thing”, spent six months in Stockholm
Obviously, a song has quite important role in to develop the songs for the album, were able to
human being especially to melt our stress away shape melodies around the member’s tones.
from boring activity. A Song is usually an The album ‘s songs are characterized by
expression of feeling of the composer. Through a metronomic rock – inherited pop, vocal
song one can share his or her experience, harmonies, hand claps, prominent electric guitar
happiness, sadness of life. riffs, bright synthesizers, a homogeneous sound
According to Oxford Learner’s Pocket and message, the pitch – correcting software
Dictionary (2003:412) song is a short piece of Auto – Tune, and rotations of lead vocals. The
music with words that you sing. In a song we do member’s voices are represented individually on
activities of speaking and listening. Further, the record, and its lyricism speaks of falling in
unidentified linguist on www.wikipedia.com love, unrequited love, the insistence that flaws
/song give definition of song as a relatively short are what make a person unique, jealously, and
musical composition for human voice (Possibly longing for past significant others. There was
accompanied by other musical instruments) praise for its quality of production, while
which features words (lyric). If it is typical for a criticism hinged on its generic, rushed nature.
solo singer, though may also be duet, trio or for Globally, the record topped the charts in
more voices. The word of song is typically of a more than thirty – five countries, and was the
poetic, rhyming nature. The performer of a song fourth best selling album in the UK of 2012,
is called a singer or a vocalist and the act is selling 4.4 millions units. The album’s number
called singing. one debut on the US Billboard 200 made One
Direction the first group to bow a top billboard
6. One Direction 200 with their first two albums since Danity
One Direction is a singing group of British – Kane entered with welcome to the Dollhouse in
Irish men who was formed in London in 2010. 2008 and their self – titled debut in 2006. The
The group members of One Direction are Nial boy band also became the second act in 2012 to
Horan, Zayn Malik, Liam Payne, Harry Styles achieve two number – one albums within a 12
and Louis Thomlinson. One Direction was months period, and the first boy band in US
signed by Syco Records, a record label owned by chart history land two number – one albums in
Simon Cowell, after being a third place in the calendar year. Their debut album and Take Me
talent show The X factor season 7 in 2010. After Home were the third and fifth best selling
successful in the UK, One Direction was the albums of 2012 in United States, respectively,
contracted by The North American Label, making the band the first act to place two albums
Columbia Records in 2011. in the year – end top five in the Nielsen Sound
In November 2011, One Direction released Scan era.
their firs album “Up All Night”. The album the Its lead single, “Live While We’re Young”,
best selling album in the UK in 2011. In the released on 28 September 2012, peaked inside
same year, in United States, also successful alum the top ten almost in every country, it charted in
perched at the top of the Billboard 200. “Up All and recorded the highest one week opening sales
Night” dominated the top ten UK singles chart figure for a song by a non US artist. The
with debut single “What Makes You Beautiful”. subsequent singles, “Little Things” and “Kiss
Through this son, One Direction won The Best You”, were less successful, although the former
British Single in the event of Britania Awards in topped the UK singles chart. To support the
2012. release, One Direction performed the album’s
“Take Me Home” is the second album by the songs on several televised programs and during
British – Irish boy band One Drection, released their worldwide Take Me Home Tour (2013). On
on 9 November 2012 by Sony Music this success, One Direction is predicted to be the
Entertaiment. As a follow up to One Direction’s trigger for the revival of the boy band era in
internationally successful debut album, Up All Europe who previously had triumphed in the

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 123


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
1990s. One Direction is also labeled as a new 3. Then the last, The writer also made some
wave of “British Invasion”. categories and a formula as follow:
a. The writer made some categories and it based
III. RESEARCH METHODOLOGY on the how many colloquialisms
1. Research Design contained on each song.
Mc Millar and Schumacher (1993:31) No Score Category
described research design as the plan and 1 1-5 Low
structure of investigation used to obtain evidence 2 6-10 Medium
to answer research question. The design of this 3 11-15 High
study was descriptive qualitative research,
because of this study describe the frequency and b. The writer made a formula to find out the
the meaning of colloquialism used in One frequency of Colloquialisms in One Direction’s
Direction’s songs. As stated by Gay (1987:11) songs.
descriptive research involves collecting data in
order to test hypotheses or answer question The total of colloquialisms in the song
relates to the current status of the object of the The total of the song
study. A descriptive study determines and
reports the thing. It means that descriptive study, Colloquialism Identification
the research happen naturally, and the research 1. Live While We’re Young
has no controlover the condition and the Hey girl I'm waiting on you, I'm waiting on you
situation, and can only measure what already C'mon and let me sneak you out
exist. And have a celebration, a celebration
2. Population and Sample The music up the windows down
The population in this study are the Yeah, we'll be doing what we do
colloquialism findings in One Direction’s Just pretending that we're cool,
songlyrics in their second album “Take Me And we know it too
Home” which was released in 2012, so the Yeah, we'll keep doing what we do
sample of the population is 13 One Direction’s Just pretending that we're
songs contained on their second album . And cool, so tonight
they are: Let's go crazy crazycrazy till we see the sun
1. Live While We’re Young I know we only met but let's pretend it's love
2. Little Things And never nevernever stop not for anyone
3. Kiss You Tonight let's get some
4. C’mon C’mon And live while we're young
5. Last First Kiss Oh ohohohohohoh
6. Heart Attack Hey girl it's now or never, it's now or never
7. Rock Me Don't know a thing, just let it go
8. Change My Mind And if we get together, let's get together
9. I would Don't let the pictures leave the phone
10. Over Again And girl, You and I
11. Back For You We're about to make some memories tonight
12. They Don’t Know About Us I wanna live while we're young
13. Summer Love We wanna live while we're young
Wanna live, wanna live
Data Analysis Wanna live while we're young
After collecting the data, the writer analyzed Wanna live, wanna live
them the step of processing the data are as Wanna live while we're young
follows: Wanna live, wanna live
1. The One Direction’s song lyrics are collected. Wanna live while we're young
The writer took the One Direction’s song
lyrics through internet. 2. Little Things
2. The writer wrote down the finding of Your hand fits in mine, like it's made just for me.
colloquialism used in their songs. Then the But bear this in mind it was meant to be.
underlined and bold the colloquialism of each And I'm joining up the dots with the freckles on
song. your cheeks.

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 124


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
And it all makes sense to me. you get this kinda rush
I know you've never loved the baby say yeah yeah
crinkles by your eyes when you smile. if you don't wanna take it slow
You've never loved your stomach or your thighs, and you just wanna take me home
the dimples in your back at the bottom of your baby say yeah yeah and let me kiss you
spine. Oh baby baby don't you know
But I'll love them endlessly. you got what I need
I won't let these little things slip out looking so good from your head to your feet
of my mouth. come on come over here over here
But if I do, it's you. come on come over here yeah
Oh it's you they add up to. I just wanna show you off to all of my friends
I'm in love with you, and all these little things. making them drool on their chiny chin chins
You can't go to bed without a cup of tea. baby be mine tonight mine tonight
Maybe that's the reason that you talk in your baby be mine tonight yeah
sleep. c'monnananananananana
And all those conversations are the secrets nananananananana nananananananana
that I keep. yeah so tell me girl
Though it makes no sense to me.
I know you've never loved the sound 4. C’mon C’mon
of your voice on tape. The one that I came with She had to go
You never want to know how much you weigh. But you look amazing
You still have to squeeze into your jeans. Standing alone
But you're perfect to me. So C'mon C'mon
You'll never love yourself half as much as I love Move a little closer now C'mon C'mon
you. Ain'tno way you're walking now
You'll never treat yourself right darlin' C'mon C'mon
But I want you to. Show me what you're all about Yeah
If I let you know I'm here for you. I've been watching you all night
Maybe you'll love yourself like I love you, oh. There's something in your eyes
And I've just let these little things slip Sayin' C'mon C'mon and dance with me baby
out of my mouth. Yeah
Cause it's you, oh it's you, The music is soo loud
it's you they add up to. I wanna be yours now
And I'm in love with you So C'mon C'mon and dance with me baby
and all these little things The one that I came with
I won't let these little things slip out Didn't know how to move
of my mouth. The way that you let your hair down
But if it's true, it's you. I can tell that you do, Every step I take
It's you they add up to. I see you more and more
I'm in love with you, and all your little things. She's calling out
She's a lucky girl
3. Kiss You My heart is raising
Oh I just wanna take you anywhere that you As she turns around
like I reach for her hand
we could go out any day any night And I say
baby I'll take you there take you there C'mon C'mon
baby I'll take you there yeah C'mon C'mon
Oh tell me tell me tell me how C'mon C'mon and dance with
to turn your love on me baby
you can get get anything that you want
baby just shout it out shout it out 5. Last First Kiss Baby I, I wanna know
baby just shout it out yeah What you think when you're alone
And if you you want me to Is it me, yeah Are you thinking of me, yeah
let's make our move yeah so tell me girl We've been friends now for a while
if every time we touch Wanna know, that when you smile

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 125


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Is it me, yeah But seein' you with him
Are you thinking of me, yeah Oh Oh Just don't feel right
Girl, what would you do You're all I ever wanted
Would you wannastay Yeah
If I were to say, I wanna be last, yeah, Everytime you look like that
Baby let me be your, let me be You're all I ever wanted
your last first kiss You're giving me a heart attack
I wanna be first, yeah
Wanna be the first to take it all away like this 7. Rock Me
And if you-ou-ou only knewou- ou Do you remember summer '09
I wanna be last, yeah baby, let me be your Wanna go back there every night
last, your last first kiss Just can't lie it was the best time of my life
Baby, tell me what to change Lying on the beach as the sun blew out
I'm afraid you run away Playing this guitar by the fire too loud
If I tell you what I've wanted to tell you Oh my my they could never shut us down
Yeah I used to think that I was better alone
Maybe I just got to wait Why did I ever want to let you go
Maybe this is a mistake Under the moonlight as we stared at the sea
I'm a fool, yeah, Baby, I'm just a fool, yeah The words you whispered I will always believe
Oh oh I want you to rock me, mmm, rock
me, mmm, rock me, yeahh
6. Heart Attack I want you to rock me, mmm, rock
Baby you got me sick me, mmm, rock me yeah
I don't know what I did I want you to hit the pedal heavy
Need to take a break and figure it out metal show me you care
Yeah I want you to rock me, mmm, rock
Got your voice in my head me, mmm, rock me yeah
Saying "let's just be friends" Yeah we were together summer '09
Can't believe the words came Wanna roll back like press and rewind
out of your mouth You were mine and we never said goodbye i-i-i
I'm tryin' to be okay I used to think that I was better alone
I'm tryin' to be alright Why did I ever want to let you go?
But seein' you with him Under the moonlight as we stared to the sea
Just don't feel right The words you whispered I will always believe
And I'm like R-O-C-K me again
Aow! Never thought it'd hurt so bad R-O-C-K me again
Getting over you-ou R-O-C-K me again yeah
And Aow! You're giving me a I want you to
heart attack R-O-C-K me again
Looking like you do-o R-O-C-K me again
Cause you're all I ever wanted R-O-C-K me again yeah
Thought you would be the one and
Aow! Giving me a heart attack 8. Change My Mind
Getting over you-ou-ou-ou The end of the night, We should say goodbye
Yeah But we carry on, While everyone's gone
Baby, now that you're gone Never felt like this before
I can't stand dumb lovesongs Are we friends or are we more?
Missing you is all I'm thinking about As I'm walking towards the door
Yeah I'm not sure
Everyone's telling me, I'm just too blind to see But baby if you say you want me to stay
How you messed me up, I'm better off now I'll change my mind
Ooh, oh Cause I don't wanna know
Yeah, everytime you look like that I'm walking away, If you'll be mine
Ooh oh Won't go, won't go, So baby if you say you'll
You're giving me a heart attack want me to stay, stay for the night,

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 126


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
I'll change my mind. Can mend your broken heart
Lean in when you laugh, We take photographs I might miss everything you said to me
There's no music on, But we dance along. And I can lend you broken parts
Baby if you say you want me to stay That might fit like this
I'll change my mind. And I will give you all my heart
So we can start it all over again
9. I Would Can we take the same road two
Lately I've found myself thinking days in the same clothes
Been dreaming about you a lot And I know just what she'll say
And up in my head I'm your boyfriend if I make all this pain go
But that's one thing you've already got Can we stop this for a minute
He drives to school every morning You know, I can tell that your
While I walk alone in the rain heart isn't in it or with it
It killed me without any warning Tell me with your mind, body and spirit
If you took a look in my brain I can make your tears fall down
Would he say he's in l-o-v-e? like the showers that are British
Well if it was me then I would (I would) Whether we're together or apart
Would he hold you when you're We can both remove the masks
feeling low? and admit we regret it from the start
Baby you should know that I would You'll never know how to make it on your own
(I would) And you'll never show weakness for letting go
Would he say he's in l-o-v-e? I guess you're still hurt if this is over
Well if it was me then I would (I would) But do you really want to be alone?
Would he hold you when you're
feeling low? 11. Back for You
Baby you should know that I would Whenever I close my eyes, I picture you there
Back in my head we were kissing I'm looking out at the crowd, you're everywhere
I thought things were going alright I'm watching you from the stage, yeah
With a sign on my back saying 'Kick Your smile is on every face now
Me' But everytime you wake up, you're
Reality ruined my life hearing me say
It feels like I'm constantly playing Good by-y-ye
A game that I'm destined to lose Baby, you don't have to worry
'Cos I can't compete with your I'll be coming back for you
boyfriend Back for you, Back for you
He's got twenty seven tattoos You-ou-ou, Lately, I've been going crazy
Would he please you? So I'm coming back for you
Would he kiss you? Back for you, Back for you, You-ou-ou
Would he treat you like I would? (I would) I've never been so into somebody before
Would he touch you? And every time we both touch, I only want more
Would he need you? So tell me nothing's gonna change,
Would he love you like I would? yeah
And you won't ever walk away, yeah
10. Over Again Cause even though every night
Said I'd never leave her you'll know what I'll say
Cause her hands fit like my Tshirt Good by-y-ye
Tongue tied over three words, cursed Right back for you, ooh-woah
Running over thoughts that made my feet hurt Right back for you
Body's intertwined with her lips Right back for you
Now she's feeling so low since she went solo Lately, I've been going crazy
Hole in the middle of my heart like a polo So I'm coming back
And it's no joke to me Yeah, I'm coming back
So can we do it all over again For youuuu
If you're pretending from the start like this, Right back for you
With a tight grip, then my kiss Right back for you

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 127


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Right back for you Push a button and rewind,
Right back for you (you-ou-ou) Don't say the word that's on your lips
Don't look at me that way
12. They Don’t Know About Us Just promise you'll remember
People say we shouldn't be together When the sky is grey
We're too young to know about forever So please don't make this any harder
But I say they don't know what We can't take this any farther
they talk talktalkin' about And I know there's nothing that
Cause this love is only getting stronger I wanna change, change
So I don't wanna wait any longer
I just wanna tell the world IV. DISCUSSIONS AND FINDINGS
that you're mine girl 1. DISCUSSIONS
Ohh N The lyric of the song
They don't know about the things we do o.
1. Live While We’re Young
They don't know about the I love you's
1) C’mon and let me sneak you out
But I bet you if they only knew 2) Just Pretending that we’re cool
They will just be jealous of us 3) I wanna live while we’re young
They don't know about the up all night's 4) We wanna live while we’re young
They don't know I've waited all my life 5) Wanna live wanna live
6) Wanna live while we’re young
Just to find a love that feels this right 2. Little Things
Baby they don't know about 1) You'll never treat yourself right darlin'
They don't know about us 2) Cause it's you
Just one touch and I was a believer 3. Kiss You
Every kiss it gets a little sweeter 1) Oh I just wanna take anywhere that you like
2) you get this kinda rush
It's getting better 3) if you don't wanna take it slow
Keeps getting better all the time girl 4) and you just wanna take me home
They don't know how special you are 5) I just wanna show you off to all of my friends
They don't know what you've done to my heart 6) Making them drool on their chiny chin chins
They can say anything they want 7) Baby be mine tonight mine tonight
8) C'mon na na na na na na na na
Cause they don't know us 4. C’mon C’mon
They don't know what we do best 1) So C’mon C’mon
That's between me and you our little secret 2) Sayin' C'mon C'mon and dance with me baby
But I wanna tell em 3) I wanna be yours now
I wanna tell the world that you're mine girl 4) Ain't no way you're walking now
5. Last First Kiss
1) Baby I, I wanna know
13. Summer Love 2) Wanna know, that when you smile
Can't believe you're packing your bags 3) Would you wanna stay
Trying so hard not to cry 4) I wanna be first, yeah
Had the best time and now it's the worst time 5) Wanna be the first to take it all away like this
6) I wanna be last, yeah
But we have to say goodbye 7) Baby, let me be your last, your last first kiss
Don't promise that you're 6. Heart Attack
gonna write 1) I'm tryin' to be okay
Don't promise that you'll call Just promise that 2) I'm tryin' to be alright
you won't 3) But seein' you with him
4) Cause you're all I ever wanted
forget we had it all 5) Aow! Never thought it'd hurt so bad
Cause you were mine for the 7. Rock Me
summer 1) Wanna go back there every night
Now we know it's nearly over 2) Wanna roll back like press and rewind
Feels like snow in September 8. Change My Mind
1) Cause I don't wanna know
But I always will remember 9. I Would
You were my summer love 1) 'Cos I can't compete with your boyfriend
You always will be my summer love 10 Over Again
Wish that we could be alone now 1) Cause her hands fit like my T-shirt
If we could find some place to hide 11. Back for You
Make the last time just like the first time 1) So tell me nothing's gonna change
2) Cause even though every night you'll know what

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 128


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
I'll say Then the writer put in to the formula for the
12. They Don’t Know About Us general result of the colloquialisms in the song.
1) Cause this love is only getting stronger
2) So I don't wanna wait any longer
3) I just wanna tell the world that you're mine girl = The total of colloquialisms in the song
4) They don't know about the I love you's The total of the song
5) Cause they don't know us = 49
6) But I wanna tell em 13
7) I wanna tell the world that you're mine girl
13. Summer Love
=4
1) Don't promise that you're gonna write
2) Cause you were mine for the summer From the result above, we know that the
3) I wanna change, change frequency of the colloquialisms in One
Direction’s songs is low. Because the score from
Based on the data about colloquialism used the division above is 4 and it is categorized as
on One Direction’s songs , the writer arrives on low.
discussing the result of analysis. After looking
more closely at the song and reviewing them V. CONCLUSIONS AND SUGGESTIONS
once or twice or more times and recreate in the This chapter consists of conclusions and
mind. It is showed that the colloquialisms suggestions that are relate to the research
wereused in One Direction’ssongs. And the word findings
“Wanna” mostly appeared in each songs. The
word “Wanna” means want to and the word 1 Conclusions
“gonna” means going to or will. And some Having analyzed the data as stated in the
colloquialisms used contraction for example previous chapter of this study, the writer makes
“Tryin” and “Seein” in the song “Heart Attack”, some conclusion based on the findings and
“Sayin C’mon C’mon” in the song “C’mon discussions. And here are the conclusions:
C’mon” , the word “ain’t” means I’m not or I a. The meaning of colloquialism in One
haven’t and the word “cos” or “cause” mean Direction’s songs is understandable and not
because. And the word “cool” which is found in very difficult for the readers.And here are the
the song we can interpret the word as a meanings of the songs:
fashionable person and “em” means them, the
word “chiny” means chin, “baby” means sweet No The Lyric of The Song Meanings
heart or darling. 1. Live While We’re
Young
1) C’mon and let me Ayo dan biarku ajak
2. Findings sneak you out kau menyelinap
We can see that all the songs used colloquialism 2) Just Pretending that = Berpura puralah
and the writer put a category for each song and it we’re cool kita keren
3) I wanna live while = Aku ingin hidup
based on how many colloquialisms were
we’re young selama kita muda
contained in each song. 4) We wanna live while = Kita ingin hidup
we’re young selama kita muda
No. Song Colloquialism Category 5) Wanna live wanna live = Ingin hidup ingin
1. Live While We’re 6 Medium 6) Wanna live while hidup
Young we’re young = Ingin hidup selama
2. Little Things 2 Low kita muda
3. Kiss You 8 Medium
4. C’mon C’mon 4 Low 2. Little Things
5. Last First Kiss 7 Medium 1) You'll never treat =Kau tak pernah
6. Heart Attack 5 Low yourself right darlin' memperlakukan
7. Rock Me 2 Low 2) Cause it's you dirimu dengan benar
8. Change My Mind 1 Low sayang
9. I Would 1 Low = Karena ini adalah
10. Over Again 1 Low kau
11. Back For You 2 Low 3. Kiss You
12. They Don’t Know 7 Medium 1) Oh I just wanna take = Oh aku ingin
About Us anywhere that you like mengajakmu
13. Summer Love 3 Low 2) you get this kinda rush kemanapun kau suka
3) if you don't wanna = Kau seperti terburu
Total 49
take it slow buru
4) and you just wanna = Jika kau tak ingin
take me home berlama lama

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 129


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
5) I just wanna show you =Dan kau hanya rewind
off to all of my friends ingin mengajakku
6) Making them drool on pulang 8. Change My Mind
their chiny chin chins = Aku hanya ingin 1) Cause I don't wanna = Karena akut idak
7) Baby be mine tonight memamerkanmu know ingin tahu
mine tonight kesemua 9. I Would
8) C'mon na na na na na temanku 1) 'Cos I can't compete = Karena aku tak
na na na = with your boyfriend mampu bersaing
Membuatmerekamera dengan
salucu pacarmu
= Sayang jadilah 10. Over Again = Karena Tangannya
milikku malam ini 1) Cause her hands fit pas sepertikaosku
= Ayo like my T-shirt
nananananananana 11. Back for You
1) So tell me nothing's = Jadi katakan
4. C’mon C’mon gonna change padaku tak ada yang
1) So C’mon C’mon = Jadi Ayo Ayo 2) Cause even though akan berubah
2) Sayin' C'mon C'mon = Katakan Ayo every night you'll know =
and dance with me baby Ayodanberdansalahd what I'll say Karenawalaupunsetia
3) I wanna be yours now engankusayang pmalamkauakantahua
4) Ain't no way you're = pa yang akan
walking now Akuinginmenjadimili kukataka
kmusekarang 12. They Don’t Know
= About Us
Akutidakadajalankau 1) Cause this love is only = Karena cinta ini
pergisekarang getting stronger hanya akan semakin
2) So I don't wanna wait kuat
5. Last First Kiss any longer = Jadi Aku tidak
1) Baby I, I wanna know = Sayang aku ingin 3) I just wanna tell the ingin menunggu lama
2) Wanna know, that tahu world that you're mine lagi
when you smile = Ingin tahu bahwa girl =Kuhanya ingin
3) Would you wanna stay ketika kau tersenyum 4) They don't know about mengatakan kepada
4) I wanna be first, yeah = the I love you's dunia
5) Wanna be the first to Akankahkauinginting 5) Cause they don't know bahwa kau milikku
take it all away like this gal us gadis
6) I wanna be last, yeah = Aku ngin menjadi 6) But I wanna tell em = Mereka tidak tahu
7) Baby, let me be your yang pertama yeah 7) I wanna tell the world bahwa aku sangat
last, your last first kiss = Ingin menjadi yang that you're mine girl mencintaimu
pertama merasakan = Karena mereka
semua ini tidak tahu tentang
= Akuinginmenjadi kita
yang terakhir yeah = Tapi kuingin
= Sayang biarkanku memberitahu mereka
menjadi yang = Aku ingin
terakhir, mengatakan kepada
ciuman yang pertama dunia
dan terakhir bahwa kau milikku
gadis
6. Heart Attack
1) I'm tryin' to be okay = Aku mencoba 13. Summer Love
2) I'm tryin' to be alright untuk baik baik saja 1) Don't promise that = Jangan berjanji kau
3) But seein' you with = Aku mencoba you're gonna write akan menulis surat
him untuk benar / baik 2) Cause you were mine = Karena kau milikku
4) Cause you're all I ever = Tapi melihatmu for the summer selama musim panas
wanted bersamanya 3) I wanna change, = Aku ingin berubah
5) Aow! Never thought = Karena kau yang change , berubah
it'd hurt so bad kuinginkan
= Aoww!
Takmenyangkaakans b. The frequency of colloquialism in One
esakitini Direction’s songs is low. And it based on the
formula that was used to count the total of
7. Rock Me colloquialism. And the score of colloquialism is
1) Wanna go back there = Ingin kembali
every night kesana setiap malam
4. And it is categorized as low.
2) Wanna roll back like = ingin memutar
press and rewind seperti tombol press
dan

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 130


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
2. Suggestions
First of all, there are many aspects about
colloquialism that can be analyzed by another
research. And here are some suggestions to the
readers:
a. There are many ways to learn colloquialism
such as listening to English song, watching
movie and reading book about daily
conversation.
b. The writer suggests other researchers to
conduct other researches about this topic in
different aspect such as to analyze about
colloquialism that appears in poem, novel, or
other works.

REFERENCES
Gay, L. R and Airasian, Peter. 1992. Education
research. New Jersey: Merillc Prentice
Hall
Lou, Robby. 2007. The Handbook of English
Idioms. Jakarta. E Plus.
McMillan, James H. and Schumacher, Sally.
1993. Research in Education: A
Conceptual Introduction.USA: Harper
Collin College Publisher
Oxford Learner’s Pocket Dictionary. 2005. New
Edition. Oxford University Press
Marker.
Oxford Learner’s Pocket Dictionary 6TH
Edition.1995.Oxford University Press
Marker.
Oxford Learner’s Dictionary. 2003. New
Edition. Oxford University Press
Marker.
PusatBahasaDepartemenPendidikanNasional.200
2. KamusBesarBahasa Indonesia.
Jakarta: BalaiPustaka
Swan, Michael. 2005. Practical English Usage.
Third Edition.Oxford University Press.
http://www.wikipedia.com/song
http://artists.letssingit.com/one-direction-lyrics-
kbkwqt4#ixzz2Vau999zM
http://www.encyclopedia.com/topic.slang.aspx#
2

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 131


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
PENGARUH PELAYANAN PRAMUSAJI TERHADAP KEPUASAN TAMU DI
WARUNG POJOK PADA HOTEL GRAND INNA MEDAN
Olga Theolina Sitorus
Dosen Program Studi Perhotelan Politeknik MBP

ABSTRAKSI

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pelayanan pramusaji, kepuasan pelanggan dan pengaruh
pelayanan pramusaji terhadap kepuasan tamu di warung pojok pada hotel grand inna medan. Beberapa
metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif, skala likert dan pengujian validitas
instrument. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Analisis kualitas pelayanan di Warung Pojok Pada
Hotel Grand Inna Medan dapat disimpulkan bahwa dari 58 tamu, yang menyatakan sangat setuju
terhadap pelayanan yang baik sebanyak 1,38%, yang menyatakan setuju sebanyak 11,75%, yang
menyatakan tidak selalu baik sebanyak 32,06%, dan yang menyatakan kurang setuju sebanyak
32,93%, sedangkan yang menyatakan tidak setuju terhadap kualitas pelayanan yang baik sebanyak
21,90% . Adapun hasil analisis yang diperoleh terhadap kepuasan pelanggan di Warung Pojok Pada
Hotel Grand Inna Medan dapat disimpulkan bahwa dari 58 responden, tanggapan tamu terhadap
kepuasan tamu yang menyatakan sangat setuju sebanyak 1,55%, yang menyatakan setuju sebanyak
16,55%, yang menyatakan kadang-kadang (netral) sebanyak 40,52%, yang menyatakan kurang setuju
terhadap kepuasan tamu sebanyak 31,55%, sedangkan yang menyatakan tidak setuju sebanyak 9,83%.
Analisis pengaruh kualitas pelayanan pramusaji terhadap kepuasan tamu di Warung Pojok Pada Hotel
Grand Inna Medan berdasarkan hasil penghitungan Korelasi Product Momment diperoleh nilai rxy atau
sebesar 0,815, menunjukkan bahwa kedua variabel pada penelitian ini memiliki tingkat hubungan
yang sangat kuat antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan tamu. Berdasarkan perhitungan
Koefisien Determinan diperoleh koefisien determinan sebesar 66,42%, hal ini menunjukkan bahwa
kualitas pelayanan memberikan pengaruh sebesar 66,42% terhadap kepuasan tamu dan sisanya sebesar
33,58% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas pada penelitian ini. Untuk menguji hipotesis
nilai r hitung dibandingkan dengan r tabel, kemudian dari hasil perhitungan diperoleh nilai rxy atau r hitung
yaitu 0,815 sedangkan nilai r tabel pada tingkat kepercayaan 95% adalah sebesar 0,218 berarti nilai r
hitung> nilai r tabel (0,815 > 0,218) maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti Kualitas Pelayanan
berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Tamu. Berdasarkan perhitungan koefisien determinan t
hitung dibandingkan dengan t tabel, t hitung sebesar 10,533 dan kemudian dibandingkan dengan T tabel
sebesar 1,673 sedangkan nilai r tabel pada tingkat kepercayaan 95% adalah sebesar berarti nilai t
hitung>nilai t tabel (10,533 > 1,673) maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti Kualitas Pelayanan pramusaji
berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Tamu.

Kata kunci : pelayanan pramusaji, kepuasan pelanggan

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pariwisata Indonesia didukung oleh nya faktor lokasi memang sangat menentukan
kunjungan wisatawan mancanegara dengan keberhasilan bisnis hotel sehingga kebanyakan
pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan yang hotel dibangun di pinggir jalan besar, di tengah
semakin baik. Sejalan dengan pariwisata interna- kota, di sekitar stasiun kereta api maupun di
sional yang semakin meningkat, memberikan dekat bandara. Namun, sekarang tampaknya
bukti bahwa pariwisata Indonesia menjadi salah lokasi bukan lagi merupakan hal yang utama.
satu destinasi yang primadona. Salah satu Hotel memiliki beberapa departemen
fasilitas yang mendorong jalannya kegiatan diantaranya, Kantor Depan, Tata Graha, Tata
pariwisata adalah akomodasi perhotelan. Bisnis Hidang, Engineering, Pemasaran, dan lainnya.
perhotelan cukup marak di Indonesia, hampir Dalam departemen tata hidang, seorang
semua provinsi di negeri ini telah memiliki hotel pramusaji dituntut untuk untuk bertanggung
berbintang. Hotel dapat berkembang dimana jawab terhadap kebutuhan pelayanan makan dan
saja, baik di kota besar maupun kecil. Pada awal- minum serta kebutuhan lainnya yang terkait, dari

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 132


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
para tamu yang tinggal maupun yang tidak 2. Bagaimana kepuasan pelanggan di Warung
tinggal di hotel tersebut. Bagian tata hidang Pojok Pada hotel Grand Inna Medan?
terdiri dari restoran, coffee house, banquet, bar 3. Bagaimana pengaruh pelayanan pramusaji
dan room service. Menurut Mertayasa ( W.A, terhadap kepuasan pelanggan di Warung
Marsum, 2012: 2 ) mendefinisikan bahwa Pojok pada Hotel Grand Inna Medan ?
“restoran adalah ruangan tempat dimana tamu
dapat membeli dan menikmati makanan dan 1.3 Tujuan Penelitian
minuman atau merupakan suatu seksi untuk Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini
menyiapkan makan dan minum bagi tamu yang adalah sebagai berikut :
memerlukannya”. Restoran adalah suatu bangu- 1. Untuk mengetahui bagaimana pelayanan
nan yang dikelola secara komersial yang menjual pramusaji di warung pojok pada Hotel Grand
makanan dan minuman maupun jasa yang Inna Medan
bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. De- 2. Untuk mengevaluasi bagaimana kepuasan
ngan pendapatan yang diperoleh dari tamu maka tamu di Warung Pojok pada Hotel Grand Inna
hotel akan dapat menggaji karyawannya, mem- Medan
biayai pengeluarannya, serta dapat mengemban- 3. Untuk mengetahui pengaruh pelayanan
gkan sumber daya manusia maupun fasilitasnya. terhadapa kepuasan tamu di Warung Pojok
Adapun faktor yang mempengaruhi kualitas pada Hotel Grand Inna Medan.
pelayanan adalah ketika pramusaji bekerja
dengan dedikasi yang tinggi, penuh tanggung LANDASAN TEORITIS
jawab dan memahami bidangnya serta 2.1 Pelayanan
memberikan pelayanan sepenuh hati. Seorang “Jasa atau pelayanan merupakan salah satu
pramusaji harus mampu memberikan pelayanan bentuk jasa yang ditawarkan kepada para
yang memuaskan bagi tamu (excellent service ) konsumennya. Jasa merupakan suatu kinerja
yang dapat dilakukan dengan berbagai cara, penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang,
seperti penampilan diri yang mencakup lebih dapat dirasakan, serta para konsumen lebih
kebersihan badan, kulit, rambut, serta sikap dan dapat berpartisipasi aktif dalam proses
tingkah laku dan melaksanakan tugas dan mengkonsumsi jasa tersebut Primanada” (Utami,
tanggung jawab sebagai seorang pramusaji. 2013). Menurut Kotler (Santoso 2002 :486)
Kepuasan dan kenyamanan tamu adalah “pelayanan atau jasa adalah setiap tindakan atau
salah satu faktor pendukung mengapa kita kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak
penting meningkatkan kualitas pelayanan pada ke pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan
hotel Grand Inna Medan. Selama penulis tidak mengakibatkan kepemilikan apapun”.
melakukan penelitian, penulis menemukan Produk jasa dapat berkenaan dengan sebuah
beberapa kekurangan terhadap prosedur produk fisik atau tidak.
pelayanan serta sikap pramusaji yang kurang Saputro (Utami, 2010) menyatakan bahwa :
tepat ketika melayani tamu, contoh halnya ketika “Kualitas pelayanan merupakan perbedaan
tamu datang ke restoran, pramusaji tidak antara harapan pelanggan dengan pelayanan
tersenyum dan tidak membantu tamu ketika yang diberikan oleh perusahaan”. Kualitas
tamu tersebut mau duduk, ada kesalahan ketika pelayanan dapat diketahui dengan cara
mengambil pesanan tamu dan hal lainnya, membandingkan persepsi para konsumen atas
kurangnya perhatian personal oleh pelayanan yang nyata mereka terima atau
waiter/waitress kepada tamu, sehingga peroleh dengan pelayanan yang sesungguhnya
terjadinya hal yang tidak di inginkan seperti mereka harapkan atau inginkan terhadap atribut-
keluhan tamu terhadap pelayanan, kenyamanan, atribut pelayanan suatu perusahaan. Jika jasa
dan kelengkapan restoran lainnya. yang diterima melampaui harapan konsumen,
maka kualitas pelayanan dipersepsikan sangat
1.2 Identifikasi Masalah baik dan berkualitas. Sebaliknya jika jasa yang
Sehubungan dengan latar belakang masalah diterima lebih rendah daripada yang diharapkan,
yang telah diuraikan diatas, maka penulis maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk.
mengemukakan identifikasi masalah sebagai
berikut : 2.2 Kepuasan Tamu
1. Bagaimana pelayanan pramusaji di Warung Defenisi kepuasan pelanggan menurut
Pojok pada hotel Grand Inna Medan? Suprapti (Utami, 2010:285) ialah: “Kepuasan
pelanggan sikap keseluruhan yang diperlihatkan

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 133


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
oleh pelanggan terhadap suatu produk setelah (Alma, 1995:63) menjelaskan bahwa yang
menggunakan atau mengonsumsi produk itu. dimaksud dengan validitas adalah suatu ukuran
Dilihat dari perspektif manajerial, mempertahan- yang menunjukkan tingkat keandalan atau
kan dan meningkatkan kepuasan pelanggan kesahihan suatu alat ukur. Jika instrumen
merupakan hal yang sangat penting”. Menurut dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur
Irawan ( Utami, 2008:37), “kepuasan pelanggan yang digunakan untuk mendapatkan data itu
ditentukan oleh persepsi pelanggan atas valid sehingga valid berarti instrumen tersebut
performance produk atau jasa dalam memenuhi dapat digunakan untuk mengukur apa yang
harapan pelanggan”. Kepuasan yang dirasakan seharusnya diukur Sugiyono,(Alma, 2004:137).
oleh pelanggan adalah gabungan unsur-unsur Untuk menguji validitas konstruksi
yang satu sama lain harus integrated yaitu: a) (construct validity), dapat digunakan pendapat
Sarana dan fasilitas, b) Mutu dari produk dan dari ahli (judgement experts). Setelah instrumen
pelayanan, c) Sikap dan tingkah laku dari para dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan
pelaksana, d) Harga yang kompetitive (sesuai diukur dengan berdasarkan teori tertentu, maka
dengan nilainya, dan yang tidak selalu murah). selanjutnya dikonstruksikan dengan para ahli
dengan cara dimintai pendapatnya tentang
METODOLOGI PENELITIAN instrumen yang telah disusunitu. Pengujian
3.1 Subjek dan objek penelitian validitas konstruksi dilakukan dengan analisis
Subjek dalam penelitian ini adalah para faktor, yaitu dengan mengkolerasikan antara
tamu/pelanggan yang datang ke Warung Pojok skor item instrumen dengan rumus Pearson
pada Hotel Grand Inna Medan. Objek penelitian Product Moment adalah:
adalah sifat keadaan dari suatu benda, orang atau
yang menjadi pusat perhatian dan sasaran rhitung =
penelitian. Oleh sebab itu, adapun objek dalam
penelitian ini adalah ;(1) Pelayanan pramusaji;
(2) Kepuasan Tamu; dan (3) Pengaruh pelayanan Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus
terhadap kepuasan tamu.
: thitung =
3.2 Lokasi Penelitian
Penulis mengadakan penelitian di hotel
Grand Inna yang berlokasi di Jln. Balaikota 2 3.3.4 Teknik Pengumpulan Data
Medan, 20111, Sumatera Utara, Indonesia. Teknik pengumpulan data yang dilakukan
Nomor Telepon (62-61)4157744, Fax : (62- melalui observasi, studi kepustakaan dan
61)4144477. E-mail :idharmadeli@gmail.com kuesioner.

3.3 Metode Analisa Data POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN


3.3.1 Metode Deskriptif a. Populasi Penelitian
Menurut Whitney ( Nazir, 2003:54), Populasi penelitian adalah seluruh individu
metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan yang akan dikenai secara generalisasi dari sam-
interpretasi yang tepat. Secara harfiah, metode pel yang diambil dalam suatu penelitian”Sutrisno
deskriptif adalah metode penelitian untuk Hadi, (Gunawan, 1987:10).Populasi merupakan
membuat gambaran mengenai situasi atau keseluruhan objek atau subjek penelitian yang
kejadian, sehingga metode ini berkehendak mempunyai syarat-syarat tertentu atau satuan
mengadakan akumulasi data dasar belaka. analisis.
3.3.2 Skala likert b. Sampel
Skala likert digunakan untuk mengukur Penulis menerima data langsung dari
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau Food&BeverageManager bahwa tamu yang
sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. makan di Warung Pojok untuk menu ala carte
Dengan menggunakan skala likert, maka sebanyak 136 tamu selama satu bulan. Oleh
variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi karena itu penulis menggunakan metode Slovin
dimensi, dimensi dijabarkan menjadi sub untuk menentukan jumlah sampel. Setelah
varaibel kemudian sub variabel dijabarkan lagi jumlah sampel ditentukan maka penulis akan
menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. mengajukan pernyataan dalam bentuk angket
3.3.3 Pengujian Validitas Instrumen kepada tamu sesuai dengan jumlah sampel.
Berkaitan dengan pengujian instrumen Arikunto

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 134


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
HASIL DAN PEMBAHASAN ruhinya, dimana pramusaji tidak boleh
A. Hasil membeda-bedakan tamu.

Tabel 4.15 Hasil analisis secara keseluruhan 2. Analisis Kepuasan Tamu di Warung Pojok
tentang kualitas pelayanan di Pada Hotel Grand Inna Medan
Warung Pojok Pada Hotel Inna Kepuasan adalah hal yang menentukan
Dharma Deli Medan
Sangat Kurang Tidak
komitmen seseorang untuk loyal dan setia pada
setuju netral hotel tertentu. Apabila tamu yang datang ke
No. Setuju setuju setuju
Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % hotel dipuaskan kebutuhannya secara terus
1.
- 0 5 8,62 18 31,03 26 44,83 9 15,52 menerus melalui kinerja, fasilitas serta pelayanan
2. hotel, maka tak heran apabila tamu tersebut
- 0 5 8,62 24 41,38 21 36,21 8 13,79
memiliki loyalitas yang tinggi pada suatu hotel
3.
- 0 6 10,35 14 24,14 27 46,55 11 18.96 tersebut. Menurut Kotler (2005:70) menyatakan
4. bahwa kepuasan tamu adalah perasaan senang
2 3,45 9 15,52 24 41,38 11 18,96 12 20,69
atau kecewa seseorang yang muncul setelah
5.
1 1,72 9 15,52 22 37,93 18 31,03 8 13,80 membandingkan antara kinerja (hasil) produk/
6. jasa yang dipikirkan terhadap kinerja yang
1 1,72 5 8,62 25 43,10 13 22,41 14 24,15
diharapkan.
7.
- 0 9 15,52 17 29,31 21 36,21 11 18,96
8. Tabel 4.27 Hasil Analisis Secara Keseluruhan
3 5,18 13 22,41 17 29,31 18 31,03 7 12,07
Tentang Kepuasan Tamu di
9 Warung Pojok Pada Hotel Grand
- 0 7 12,07 17 29,31 27 46,55 7 12,07
Inna Medan
10
1 1,72 - 0 8 13,80 9 15,52 40 68,96 Sangat Tidak
setuju netral Kurang setuju
No. Setuju setuju
Total
1,38 11,73 32,06 32,93 21,90 Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %
1.
Sumber : Data olahan (2017 - 0 4 6,90 19 32,76 28 48,27 7 12,07
2.
- 0 4 6,90 27 46,55 22 37,93 5 8,62
Berdasarkan hasil analisis dari tabel 4.15
diatas dapat dilihat bahwa dari 58 tamu, yang 3.
- 0 13 22,42 17 29,31 27 46,55 1 1,72
menyatakan sangat setuju terhadap pelayanan 4.
- 0 10 17,24 26 44,83 15 25,86 7 12,07
yang baik sebanyak 1,38%, yang menyatakan
setuju terhadap kualitas pelayanan sebanyak 5.
1 1,72 11 18,96 21 36,21 13 22,42 12 20,69
11,75%, yang menyatakan bahwa kualitas 6.
1 1,72 9 15,52 25 43,10 19 32,76 4 6,90
pelayanan tidak selalu baik sebanyak 32,06%
dan yang menyatakan kurang setuju terhadap 7.
1 1,72 18 31,03 18 31,03 15 25,87 6 10,35
kualitas pelayanan yang baik sebanyak 32,93%, 8.
4 6,90 12 20,69 26 44,83 11 18,96 5 8,62
sedangkan yangmenyatakan tidak setuju
terhadap kualitas pelayanan yang baik sebanyak 9
1 1,72 11 18,96 27 46,55 17 29,31 2 3,45
21,90%, Berdasarkan hasil keseluruhan 10
1 1,72 4 6,90 29 50 16 27,59 8 13,79
tanggapan tamu terhadap kualitas pelayanan
pramusaji diatas dapat disimpulkan bahwa Total
1,55 16,55 40,52 31,55 9,83
hampir sebagian besar tamu menyatakan bahwa Sumber : Data olahan (2017)
mereka kurang setuju terhadap kualitas
pelayanan pramusaji. Berdasarkan hasil analisis diatas dapat
Berikut ini dapat kita lihat dari tingkatan disimpulkan bahwa tamu masih merasa kurang
paling tinggi dalam persentase hasil dari analisis puas dengan pelayanan yang diberikan
kualitas pelayanan pramusaji, persentase paling pramusaji, padahal menurut Sujatno (2008:11-
tinggi sebanyak 27 responden (46,55%) menge- 14) bahwa kepuasan tamu di hotel itu bisa
nai tanggapan responden terhadap pelayanan tercapai melalui pelayanan prima, dimana tamu ;
pramusaji yang tidak pilih kasih dalam melayani (1) Bahwa tamu ingin dilayani dengan penuh
tamu dan bersedia membantu para tamu serta sopan santun; (2) Bahwa tamu menginginkan
merespon permintaan tamu, oleh karena itu keramah tamahan; (3) Bahwa tamu ingin
supaya tamu merasa puas terhadap pelayanan mendapatkan pelayanan yang efisien; (4) Bahwa
pramusaji salah satu faktor yang mempenga- tamu menginginkan anda tersenyum kepadanya;
(5) Bahwa tamu menginginkan sekelilingnya

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 135


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
terjaga kebersihan; (6) Bahwa tamu 66,42% terhadap kepuasan tamu dan sisanya
menginginkan suasana yang nyaman; (7) Bahwa sebesar 33,58% dipengaruhi oleh faktor lain
kesan yang baik sudah harus diberikan pada yang tidak dibahas pada penelitian ini.
kesempatan pertama; (8) Bahwa yang semula Untuk menguji hipotesis nilai r hitung
iseng pun dapat berubah menjadi sungguh- dibandingkan dengan r tabel, kemudian dari hasil
sungguh; (9) Bahwa tamu pun mengharapkan perhitungan diperoleh nilai rxy atau r hitung yaitu
adanya pengertian dari para pegawai; (10) 0,815 sedangkan nilai r tabel pada tingkat
Bahwa tamu ingin dapat dengan mudah kepercayaan 95% adalah sebesar 0,218 berarti
melakukan segala sesuatu; (11) Bahwa tamu nilai r hitung> nilai r tabel (0,815 > 0,218) maka H0
mempunyai rasa ingin tahu akan banyak hal. ditolak dan H1 diterima berarti Kualitas
Pelayanan berpengaruh signifikan terhadap
PENUTUP Kepuasan Tamu. Berdasarkan perhitungan
Adapun beberapa kesimpulan dari hasil koefisien determinan t hitung dibandingkan dengan
analisis diatas dapat dilihat seperti berikut ini : t tabel, t hitung sebesar 10,533 dan kemudian
1. Analisis Kualitas Pelayanan di Warung Pojok dibandingkan dengan T tabel sebesar 1,673
Pada Hotel Grand Inna Medan sedangkan nilai r tabel pada tingkat kepercayaan
Analisis kualitas pelayanan di Warung Pojok 95% adalah sebesar berarti nilai t hitung>nilai t
Pada Hotel Grand Inna Medan dapat tabel (10,533 > 1,673) maka H0 ditolak dan H1
disimpulkan bahwa dari 58 tamu, yang diterima berarti Kualitas Pelayanan pramusaji
menyatakan sangat setuju terhadap pelayanan berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan
yang baik sebanyak 1,38%, yang menyatakan Tamu.
setuju terhadapkualitaspelayanan sebanyak Kesimpulan dari hasil penelitian adalah
11,75%, yang menyatakan bahwa kualitas variabel kualitas pelayanan yang terdiri atas lima
pelayanan tidakselalu baik sebanyak dimensi yaitu bukti fisik, kehandalan, daya
32,06%,dan yang menyatakan kurang setuju tanggap, jaminan dan empati secara simultan
terhadap kualitas pelayanan yang baik berpengaruh signifikan pada kepuasan tamu di
sebanyak 32,93%, sedangkan yang Warung Pojok Pada Hotel Grand Inna Medan,
menyatakan tidak setuju terhadap kualitas sehingga dimensi kualitas pelayanan mempe-
pelayanan yang baik sebanyak 21,90% . ngaruhi kepuasan tamu yang menggunakan jasa
2. Analisis Kepuasan Tamu di Warung Pojok pada hotel Inna Dharma Deli Medan.
Pada Hotel Grand Inna Medan
Analisis Kepuasan Tamu di Warung Pojok
Pada Hotel Grand Inna Medan dapat DAFTAR PUSTAKA
disimpulkan bahwa dari 58 responden,
tanggapantamuterhadapkepuasantamuyangme Alma, Buchari. 2004. Belajar Mudah Penelitian.
nyatakan sangat setuju sebanyak 1,55%,yang Bandung. Alfabeta
menyatakan setuju sebanyak 16,55%, yang
menyatakan kadang-kadang (netral) sebanyak Fera, Riska. 2009. Pelayanan Pramusaji Dalam
40,52%, yang menyatakan kurang setuju Meningkatkan Kenyamanan Para Tamu.
terhadap kepuasan tamu sebanyak 31,55%, Yogyakarta.
sedangkan yang menyatakan tidak setuju
sebanyak 9,83%. Goodman Jr, Raymond J. 1996. F & B
3.Analisis pengaruh kualitas pelayanan Management. Jakarta. Penerbit
pramusaji terhadap kepuasan tamu di Warung Erlangga
Pojok Pada Hotel Grand Inna Medan.
Berdasarkan hasil penghitungan Korelasi Gunawan, Dedy. 2014. Efektivitas Perda Nomor
Product Momment diperoleh nilai rxy atau 11 Tahun 2005 Bagi perokok untuk
sebesar 0,815, menunjukkan bahwa kedua menjadi warga negara yang baik.
variabel pada penelitian ini memiliki tingkat
hubungan yang sangat kuat antara kualitas Nazir,Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta.
pelayanan terhadap kepuasan tamu. Penerbit Ghalia Indonesia
Berdasarkan perhitungan Koefisien Determi-
nan diperoleh koefisien determinan sebesar Prihastono, Endro. 2012. Pengukuran Kepuasan
66,42%, hal ini menunjukkan bahwa kualitas Konsumen Pada Kualitas Pelayanan
pelayanan memberikan pengaruh sebesar Customer Service Berbasis Web :

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 136


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Dinamika Teknik Vol.VI, No.1 Januari
2012 hal 14-24. (2012)

Santoso, Septiadi. 2013. Pengaruh Kualitas


Pelayanan Terhadap Loyalitas
Pelanggan Laboratorium Klinik Populer
Surabaya : Jurnal Ilmu & Riset
Manajemen Vol.2 No.6 (2013).
Surabaya

Sihite, Richard, 2005. Food Service. Surabaya.


SIC. tanpa tahun. Hotel Management.
Surabaya.SIC

Soekresno. 2001. Manajemen Food & Beverage


Service Hotel

Sujatno, A. Bambang 2008. Hotel Courtesy.


Yogyakarta. Andi

Sulatiyono, Agus. 1999. Manajemen


Penyelenggara Hotel. Bandung. Penerbit
Alfabeta CV.

Utami, Ida Ayu Inten Surya. 2015. Pengaruh


Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
PelangganRestoran Baruna Sanur : E-
Jurnal Manjemen Unud,Vol.4, No.7
,2015: 1984-2000. Bali

WA, Marsum, 1993. Restoran dan Segala


Permasalahannya. Yogyakarta. Andi

Widya Suryadharma,Wayan. (2015). Pengaruh


Kualitas Pelayanan Pada Kepuasan
Hotel Bintang Pesona di Denpasar
Timur : E- Jurnal Manajemen Unud, Vol
: 4, No.4, 2015: 930-942. (2015)

Wiwoho, Ardjuno 2002. Pengetahuan Tata


Hidang . Bandung. Esensi

Yuniastuti, Milyati Rina. 2011. Pengaruh


Kepuasan Kerja Terhadap Prestasi
Kerja Karyawan pada CV. Organik
Agro System di Bandar Lampung, Jurnal
Manajemen dan Bisnis. Bandar
Lampung : Vol.1, No.2 April : 199-210

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 137


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SMARTPHONE OPPO PADA TOKO
HANDPHONE MANDIRI MEDAN
Anwar
Fakultas Ekonomi Universitas Amir Hamzah Medan

ABSTRACT

The study theme is the effect of cost perception and product quality towards buying decision of Oppo
smartphone at Mandiri Handphone Store, Medan. Cost perception, product quality, andbuying
decision were acted as the indicator factors in this research. The study aims to discover the effect of
cost perception and product quality towards buying decision of Oppo smartphone at Mandiri
Handphone Store, Medan. As the causal associate research, the primary data were obtained by
organizing interviews anddistributing questionnaires.The independent varibles are cost perception
(X1) and product quality (X2) whereas buying decision is the dependent variable (Y).The data
technique analysis employs reliability test, classic assumption test, the multiple regression analysis,
and the hypothesis testthrough SPSS 19.0 application software. The result showsthat cost perception
partiallly has nopositive impact tobuying decision with tvalue(0.916)< ttable(1.662). However, product
quality is positively influencing the buying decisionwith tvalue(3.825)> ttable(1.662) in partial. Then, cost
perception and product quality simultaneously have a significance and a positive impact towards
thebuying decision, with Fvalue(13.201)> Ftable(2.71). The (R2) value is 23.1%, it is indicates that as
many 23.1% of buying decision is influenced by cost perception and product quality.Then, a total
76.9% other of consument factors were not included in the study.

Keywords:Cost Perception, Product Quality, Buying Decision

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat ini semakin banyak produsen handpho- dalam memunculkan minat beli maupun
ne yang bermunculan hal ini memberikan keputusan membeli konsumen.Harga merupakan
banyaknya pilihan bagi para konsumen, salah satu variabel penting dalam pemasaran
konsumen handphone saat ini lebih cerdas dalam dimana harga dapat mempengaruhi konsumen
memilih produk apa yang akan mereka gunakan dalam mengambil keputusan untuk membeli
yang pastinya hampir semua konsumen selalu suatu produk.
menginginkan produk yang berkualitas dan Oppo merupakan salah satu merek smar-
dengan harga yang lebih rendah. Namun,di tphone yang beberapa tahun belakang ini sudah
dalam hal bersaing para produsen hanya mencari memiliki tempat di pasar konsumen smartphone.
jalan termudah untuk menjual produk yang Smartphone ini memiliki fitur-fitur yang sama
dihasilkan sehingga muncul persepsi harga dari dengan smartphone lainnya seperti Samsung.
konsumen terhadap kualitas produk. Meskipun oppo tidak setenar Samsung namun
Karena banyaknya persaingan produk, oppo sudah memiliki peminat di pasar Indone-
konsumen semakin lama semakin berhati-hati sia. Oppo memiliki strategi pemasaran yang sa-
melihat dan membandingkan produk yang ma juga dengan Samsung, dengan mengeluarkan
memiliki kualitas dan features (karakteristik berbagai macam tipe dan dengan range harga
tambahan dari produk) yang relatif sama. yang berbeda-beda sesuai dengan tipe yang ada.
Persepsi dari benak masing-masing konsumen smartphone Oppo sudah mampu mengambil po-
dapat membuat manfaat produk tersebut sisi di pasar smartphone saat ini,khususnya di
berbeda-beda.Persepsi mencerminkan perasaan Indonesia.Ada banyak handphone murah yang
konsumen secara menyeluruh mengenai sebuah beredar di Indonesia dan rata-rata sudah
produk. Dalam pikiran konsumen, Persepsi harga dilengkapi spesifikasi jauh lebih tinggi
merupakan sebuah bahan pertimbangan yang dibandingkan ponsel buatan Samsung atau
penting dalam membeli sebuah produk karena vendor besar lainnya.
harga merupakan salah satu faktor penentu baik

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 138


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Pasar penjualan Oppo dimulai dengan harga 2. Kualitas Produk berpengaruh positif dan
di bawah 2 juta rupiah.Harga yang terjangkau, signifikan terhadap keputusanpembelian
daya tahan yang kuat dan tidak mudah pecah konsumen smartphone Oppo pada Toko
saat terjatuh, desain warna yang elegan dan Handphone Mandiri Medan.
berkelas dengan warna putih silver serta
kapasitas kamera yang jernih dan tinggi II. KERANGKA TEORITIS
membuat konsumen tak segan segan membeli A. Uraian Teoritis
produk asal China tersebut. Karena itu Oppo 1.Keputusan Pembelian
merupakan smartphone yang memiliki kualitas 1.1 Pengertian Keputusan Pembelian
yang baik dengan harga yang terjangkau Menurut Philip Kotler (2007:223), Keputu-
sehingga handphone ini diminati oleh san Pembelian adalah beberapatahapan yang
masyarakat di Indonesia. Diantara vendor dilakukan oleh konsumen sebelum melakukan
lainnya yang berbasis di Tiongkok, Oppo telah keputusan pembelian suatu produk. Menurut
mampu mengambil tempat di pasar Indonesia. Sunyoto (2014 : 283 – 284), Penjual perlu me-
nyusun struktur keputusan membeli secara
B. Rumusan Masalah keseluruhan untuk membantu konsumen dalam
Berdasarkan uraian dan penjelasan diatas, mengambil keputusan tentang pembelinya.Setiap
Penulis mencoba merumuskan permasalahan keputusan membeli mempunyai suatu struktur
sebagai berikut: sebanyak tujuh. Komponen-komponen tersebut
1. Apakah persepsi harga berpengaruh secara adalah:
parsial terhadap keputusan pembelian a. Keputusan Tentang Jenis Produk. Konsumen
konsumen smartphone Oppo pada Toko dapat mengambil keputusanuntuk membeli
Handphone Mandiri Medan. sebuah produk. Dalam hal ini perusahaan
2. Apakah kualitas produk berpengaruh secara harus memusatkan perhatiannya kepada orang-
parsial terhadap keputusan pembelian orang yang berminat membeli suatu produk
konsumen smartphone Oppo pada Toko serta alternative lain yang mereka
Handphone Mandiri Medan. pertimbangkan.
b. Keputusan Tentang Bentuk Produk. Keputusan
C. Kerangka Konseptual ini menyangkutukuran,mutu, corak dan
Berdasarkan pada uraian teoritis dan sebagainya. Dalam hal ini perusahaan harus
penelitian terdahulu, maka kerangka penelitian melakukan riset pemasaran untuk mengetahui
ini dapat digambarkan sebagai berikut: kesukaan konsumen tentang produk
bersangkutan agar dapat memaksimumkan
Variabel Independen daya tarik mereknya.
c. Keputusan Tentang Merek. Konsumen harus
Persepsi mengambil keputusan tentangmerek mana
Harga ( ) yang akan dibeli. Setiap merek memiliki
Variabel Dependen perbedaan-perbedaan tersendiri. Dalam hal ini
Keputusan perusahaan harus mengetahui bagaimana
Pembelian (Y) konsumen memilih sebuah merek.
d. Keputusan Tentang Penjualnya. Konsumen
Kualitas
harus mengambil keputusandimana produk
Produk ( )
tersebut akan dibeli. Dalam hal ini
produsen,pedagang besar dan pengecer baru
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual mengetahui bagaimana konsumen memilih
penjual tertentu.
D. Hipotesis Penelitian e. Keputusan Tentang Jumlah Produk. Konsumen
Berdasarkan pada landasan teori dan dapat mengambil keputusantentang seberapa
kerangka konseptual penelitian yang telah banyak produk yang akan dibelinya pada suatu
dikemukakan diatas,maka hipotesis dari saat. Dalam hal ini perusahaan harus
penelitian ini adalah sebagai berikut: mempersiapkan banyaknya produk sesuai
1. Persepsi Harga berpengaruh positif dan dengan keinginan yang berbeda-beda dari para
signifikan terhadap keputusan pembelian pembeli.
konsumen smartphone Oppo pada Toko f. Keputusan Tentang Waktu Pembelian.
Handphone Mandiri Medan. Konsumen dapat mengambilkeputusan tentang

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 139


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
kapan ia harus melakukan pembelian dan Konsumen dapat mengambil keputusan
masalah ini menyangkut pada adanya uang. tentang seberapa banyak produk yangakan
Oleh karena itu perusahaan harus mengetahui dibelinya pada suatu saat. Pembelian dilakukan
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan mungkin lebih dari satu.Dalam hal ini
konsumen dalam penentuan waktu pembelian. perusahaan harus mempersiapkan banyaknya
g. Keputusan Tentang Cara Pembayaran. produk sesuaidengan keinginan yang berbeda-
Konsumen harus mengambilkeputusan tentang beda dari setiap pembeli.
metode atau cara pembayaran produk yang
akan dibeli. Keputusan tersebut akan 2.Persepsi Harga
mempengaruhi keputusan tentang penjual dan 2.1. Pengertian Persepsi Harga
jumlah pembeliannya. Dalam hal ini Persepsi merupakan pandangan atau
perusahaan hrus mengetahui keinginan bagaimana seseorang melihat sesuatu atau
pembeli terhadap cara pembayarannya . menilai sesuatu. Menurut Kotler (2008), Harga
adalah jumlah sebuah nilai yang diberikan oleh
1.2 Tahap-tahap Proses Pembelian pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari
Menurut Kotler (2007), proses pengambilan memiliki atau menggunakan suatu produk baik
keputusan pembelian konsumen terdiri dari: barang maupun jasa
a.Pengenalan Masalah Konsumen adalah individu yang berbeda-
Proses pembelian terjadi saat pembeli beda dengan kebutuhan yang berbeda-beda pula.
mengenali sebuah masalah ataukebutuhan. Penilaian yang diberikan untuk setiap produk
b.Pencarian Informasi yang digunakan oleh konsumen berbeda satu
Melalui pengumpulan informasi konsumen sama lainnya. Persepsi konsumen terhadap suatu
mengetahui tentang merekmerek yang nilai harga berbeda-beda sehingga sebuah
bersaing dan keistimewaan produk tersebut. perusahaan harus memproduksi produk maupun
c. Evaluasi Alternatif jasa yang memberikan persepsi baik bagi
Proses ini adalah suatu kegiatan yang konsumennya. Persepsi memiliki pengaruh yang
dilakukan konsumen dalammengembangkan besar disetiap pikiran konsumen dalam menilai
sekumpulan keyakinan merek tentang dimana suatu produk.
posisi setiapmerek dalam masing-masing Penilaian harga produk adalah mahal, sedang
atribut. atau murah pada suatu produk tidak sama antara
d.Keputusan Pembelian konsumen satu dengan konsumen lainnya. Hal
Suatu keadaan dimana konsumen membentuk tersebut dikarenakan sangat berhubungan sekali
niat untuk membeli produkyang paling dengan persepsi individu yang dilatarbelakangi
disukai. oleh lingkungan dari individu tersebut. Engel
e. Evaluasi Pasca Pembelian (2004) mendefenisikan harga sebagai sejumlah
Evaluasi ini menyangkut seberapa jauh kinerja uang (ditambah beberapa produk) yang
produk dengan harapanpembeli. Proses evalu- dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah
asi ini akan menentukan apakah konsumen kombinasi dari produk dan pelayanannya. Peter
akanmerasa puas atau tidak puas akan kepu- dan Olson (2000) menyatakan bahwa persepsi
tusan pembeliannya. Bila konsumenmerasa harga berkaitan dengan bagaimana informasi
puas maka akan terjadi pembelian ulang harga di pahami seluruhnya oleh konsumen dan
namun jika konsumenmerasa tidak puas maka memberikan makna yang dalam bagi mereka.
ia akan mencari kembali berbagai informasi Pada saat konsumen melakukan evaluasi dan
produkyang dibutuhkannya. Proses ini akan te- penelitian terhadap harga dari suatu produk
rus berulang sampai konsumenmerasa sangat dipengaruhi oleh perilaku dari konsumen
terpuaskan atas keputusan pembelian itu sendiri.
produknya. Menurut Tjiptono (2008) dalam pengam-
Keputusan konsumen untuk memodifikasi, bilan keputusan harga memiliki dua peranan
menunda atau menghindari suatu keputusan utama:
pembelian sangat dipengaruhi oleh risiko yang a. Peranan Alokasi, yaitu membantu para
dirasakan (perceived risk). Besarnya risiko yang pembeli untuk memutuskan caraterbaik dalam
dirasakan berbeda-beda menurut besarnya uang memperoleh manfaat yang diharapkan sesuai
yang dipertaruhkan, besarnya ketidakpastian dengan kemampuan daya belinya. Adanya
atribut dan besarnya kepercayaan diri konsumen. harga dapat membantu pembeli untuk
memutuskan cara mengalokasikan daya

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 140


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
belinya pada berbagai jenis barang atau jasa. dan merupakan karakteristik utama yang
Pembeli membandingkan harga dari berbagai dipertimbangkan pelanggan dalam membeli
alternatif yang tersedia kemudian memutuskan barang tersebut.
alokasi dana yang dikehendaki. b.Features,yaitu aspek informasi yang berguna
b. Peranan Informasi, yaitu mendidik konsumen untuk menambah fungsi dasar,berkaitan
mengenai faktor produkyang dijual,misalnya dengan pilihan-pilihan produk dan
kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam pengembangannya.
situasi diamana pembeli mengalami kesulitan c.Reliability,hal yang berkaitan dengan
untuk menilai faktor produk atau manfaatnya probabilitas atau kemungkinan suatu barang
secara objektif. Persepsi yang sering berlaku berhasil menjalankan fungsinya setiap kali
adalah bahwa harga yang mahal digunakan dalam periode waktu tertentu dan
mencerminkan kualitas yang tinggi. dalam kondisi tertentu pula.
d.Conformance,hal ini berkaitan dengan tingkat
3.Kualitas Produk kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah
3.1 Pengertian Kualitas Produk ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan
Menurut Kotler dan Amstrong (2008), pelanggan.Konfirmasi merefleksikan derajat
Kualitas adalah salah satu alat pemasaran yang ketepatan antara karakteristik kualitas standar
penting,kualitas produk mempunyai dua dimensi yang telah ditetapkan.
yaitu tingkatan dan konsistensi.Dalam e.Durability,yaitu suatu refleksi umur ekonomis
mengembangkan produk,pemasar lebih dahulu berupa ukuran daya tahan atau masa pakai
harus memilih tingkatan kualitas yang dapat barang.
mendukung posisi produk di pasar f.Serviceability,yaitu karakteristik yang berkaitan
sasarannya.Dalam dimensi tersebut kualitas dengan kecepatan,kompetensi,kemudahan dan
produk berarti kualitas kinerja yaitu kemampuan akurasi dalam memberikan layanan untuk
produk untuk melakukan fungsi-fungsinya. perbaikan barang.
Kualitas produk merupakan salah satu alat g.Aesthetics,merupakan karakteristik yang
yang digunakan oleh para pemasar untuk bersifat subyektif mengenai nilai-nilai estetika
menentukan positioning produknya di yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi
pasar.Setiap perusahaan harus memilih tingkat dan refleksi dari preferensi individual.
kualitas produk yang dihasilkannya sehingga h.Fit and Finish,sifat subyektif berkaitan dengan
akan membantu atau menunjang usaha untuk perasaan pelanggan mengenai keberadaan
meningkatkan atau mempertahankan positioning produk tersebut sebagai produk yang
produk itu dalam pasar sasarannya. berkualitas.
Kualitas produk adalah kemampuan produk
untuk melaksanakan fungsi-fungsinya, kemam- III. METODE PENELITIAN
puan meliputi daya tahan,keandalan,ketelitian A. Jenis Waktu dan Lokasi Penelitian
yang dihasilkan,kemudahan dioperasikan dan Jenis penelitian ini adalah penelitian
diperbaiki serta atribut lain yang berharga pada asosiatif Waktu penelitian yang dipergunakan
produk secara keseluruhan.Suatu produk yang penulis adalah February sampai Mei 2017. Dan
memeliki kualitas yang baik tentu akan lokasi penelitian di konter resmi Oppo yang
memberikan kepuasan pada pelanggan.Bila hal beralamat di Sunggal. Medan.
ini dapat terus dipertahankan oleh produsen B. Populasi dan Sampel
maka akan memberikan keuntungan dari segi Yang menjadi populasi dan sampel dalam
financial dan juga loyalitas pelanggan. penelitian ini adalah seluruh konsumen yang
membeli smartphone Oppo di pada Toko
3.2. Dimensi Kualitas Produk Handphone Mandiri Medan. dalam waktu
Bagian dari kebijakan produk adalah perihal sebulan dengan jumlah 90 orang.
kualitas produk.Kualitas produk baik berupa C. Defenisi Operasional Variabel
barang maupun jasa perlu ditentukan melalui Definisi operasional adalah variabel
dimensi-dimensinya.Dimensi kualitas produk penelitian dimaksudkan untuk memahami arti
dapat dipaparkan berikut ini: setiap variabel penelitian sebelum dilakukan
a. Performance,hal ini berkaitan dengan aspek analisis. Dibawah ini definisi operasional dari
fungsional suatu barang penelitian yang akan dilakukan :

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 141


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel dikurangi. Dalam penelitian ini, data primer
Variabel Defenisi Indikator Skala yang digunakan adalah penyebaran kuesioner
Variabel Ukur
Keputusa Menurut Philip 1. Pengenalan kepada konsumen smartphone Oppo pada
n Kotler (2007:223) masalah Toko Handphone Mandiri Medan sebagai
Pembelian Keputusan Pembelian 2. Pencarian
(Y) adalah beberapa Informasi
respondennya.
tahapan yang 3. Evaluasi 2. Data Sekunder (Secondary Data)
dilakukan oleh Alternatif Likert Data sekunder merupakan sumber data
konsumen sebelum 4. Keputusan
melakukan keputusan Pembelian penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak
pembelian suatu 5. Evaluasi Pasca langsung melalui media perantara (diperoleh
produk. Pembelian dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder
Persepsi Peter dan Olson 1. Keterjangkaua
Harga (2000) menyatakan nharga produk umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan
( ) bahwa persepsi harga 2. Kesesuaian historis yang telah tersusun dalam arsip (data
berkaitan dengan harga dengan Likert dokumenter) yang dipublikasikan maupun
bagaimana informasi kualitas
harga di pahami produk tidak dipublikasikan.
seluruhnya oleh 3. Daya saing
konsumen dan harga produk
memberikan makna 4. Kesesuaian 
G. Teknik Analisis Data
yang dalam bagi dengan  Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis
mereka manfaat  tersebut, maka dapat dengan mudah ditentukan
produk
teknik statistik yang digunakan untuk analisis
Kualitas Menurut Kotler dan 1. KesesuaianDe
Produk Amstrong(2008) nganspesifikas data dan menguji hipotesis.
( ) Kualitas produk i 1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
adalah kemampuan 2. Keistimewaan Likert
produk untuk 3. Estetika
1.1 Uji Validitas
melaksanakan fungsi- 4. Kemampuanpe 1.2Uji Reliabilitas
fungsinya, layanan 2. Uji Asumsi Klasik
kemampuan meliputi
daya 2.1 Uji Normalitas
tahan,keandalan,ketel 2.2 Uji Heteroskedastisitas
itian yang 2.3 Uji Multikolinearitas
dihasilkan,kemudaha
n dioperasikan dan 3. Analisis Regresi Linier Berganda
diperbaiki serta , yang modelnya sebagai berikut:
atribut lain yang
berharga pada produk
secara keseluruhan Dimana :
= keputusan pembelian
E. Jenis dan Sumber Data
Sumber data penelitian merupakan faktor = persepsi harga
penting yang menjadi pertimbangan dalam = kualitas produk
penentuan metode pengumpulan data, selain = koefisien persepsi harga
jenis data. Sumber data adalah subjek penelitian
= koefisien kualitas produk
tempat data menempel. Sumber data berupa
benda, gerak, manusia, tempat, dan sebagainya. = konstanta
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini ada 4. Uji Hipotesis
dua yaitu : 4.1Uji Parsial (Uji t)
1. Data Primer (Primary Data) 4.2 Uji Simultan (Uji F)
Data primer merupakan sumber data penelitian 5. Koefisien Determinasi
yang diperoleh secara langsung dari sumber
asli (tidak melalui media perantara). Data
IV. HASIL PENELITIAN DAN
primer dapat berupa opini subyek (orang)
PEMBAHASAN
secara individu atau kelompok, hasil observasi
A. Hasil Penelitian
terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
kegiatan, dan hasil pengujian. Kelebihan
Uji Validitas dan Reliabilitas bertujuan
penggunaan sumber data primer adalah
untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik
peneliti dapat mengumpulkan data sesuai
dan bermutu. Uji validitas dan reliabilitas
dengan yang diinginkan karena data yang tidak
dilakukan terhadap alat penelitian, dalam hal ini
relevan dapat mengumpulkan data sesuai
kuesioner. Menurut Duwi Priyatno ( 2010: 90)
dengan yang diinginkan karena data yang tidak
dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item
relevan dapat dieliminasi atau setidaknya
yang akan digunakan, biasanya dilakukan uji

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 142


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
signifikansi koefisien korelasi pada batasan karena nilai koefisien korelasi > dari
minimal korelasi 0,30. Artinya suatu item sehingga instrumen layak digunakan.
dianggap valid jika skor total lebih besar dari
0,30. Pengujian instrumen dalam penelitian ini Tabel 4.4. Hasil Uji Reliabilitas
menggunakan bantuan software SPSS 19.0 for Variabel , ,
windows dengan kriteria sebagai berikut: Variabel Nilai Keterangan
- Jika positif dan > maka butir Reliabilitas
Keputusan Pembelian ( ) 0,662 Reliabel
pernyataan valid
0,638 Reliabel
- Jika negatif dan < maka butir Persepsi Harga ( )
0,600 Reliabel
pernyataan tidak valid Kualitas Produk( )
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 19.0
Tabel 4.1. Hasil Uji Validitas Variabel
Jika nilai reliabilitas semakin mendekati 1 ,
(Persepsi Harga)
No Pernyataan Keterangan
maka instrumen penelitian semakin baik. Nilai
reliabilitas instrumen di atas menunjukkan
1 P1 0,613 0,2072 Valid tingkat reliabilitas instrumen penelitian sudah
2 P2 0,557 0,2072 Valid
3 P3 0,815 0,2072 Valid
memadai karena sudah mendekati 1 (>0,60).
4 P4 0,756 0,2072 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 19.0 2. Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis,
Berdasarkan pengujian dari butir pernyataan
terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi
untuk variabel persepsi harga ternyata semua
klasik yang dimaksudkan untuk memastikan
pernyataan mempunyai keterangan valid karena
bahwa model regresi linear berganda dapat
nilai koefisien korelasi > dari sehingga digunakan atau tidak.
instrumen layak digunakan. a. Uji Normalitas
Untuk pengujian normalitas data dalam
Tabel 4.2. Hasil Uji Validitas Variabel penelitian ini dideteksi melalui analisa grafik dan
(Kualitas Produk) statistic yang dihasikan melalui perhitungan
No Pernyataan Keterangan regresi dengan SPSS. Hasil pengujian normalitas
1 P1 0,517 0,2072 Valid dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut :
2 P2 0,527 0,2072 Valid
3 P3 0,673 0,2072 Valid
4 P4 0,592 0,2072 Valid
5 P5 0,610 0,2072 Valid
6 P6 0,488 0,2072 Valid
7 P7 0,392 0,2072 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 19.0

Berdasarkan pengujian dari butir pernyataan


untuk variabel kualitas produk ternyata semua
pernyataan mempunyai keterangan valid karena
nilai koefisien korelasi > dari sehingga
instrumen layak digunakan.

Tabel 4.3. Hasil Uji Validitas Variabel Y Gambar 4.1. Grafik Histogram
(Keputusan Pembelian)
No Pernyataan Keterangan Berdasarkan gambar 4.1 dapat disimpulkan
bahwa data yang digunakan menunjukkan
1 P1 0,693 0,2072 Valid
2 P2 0,455 0,2072 Valid normal. Analisis dari grafik terlihat data
3 P3 0,808 0,2072 Valid menyebar di sekitar garis diagonal, serta
4 P4 0,807 0,2072 Valid penyebarannya mengikuti arah garis diagonal
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 19.0
sehingga dapat disimpulkan bahwa data normal.
Berdasarkan pengujian dari butir pernyataan
untuk variabel keputusan pembelian ternyata
semua pernyataan mempunyai keterangan valid

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 143


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk
menguji apakah pada model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel independen. Jika
terjadi korelasi, maka terdapat masalah
multikolinieritas. Pada model regresi yang baik
tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen. Hasil pengujian multikolinieritas
data dalam penelitian ini menggunakan alat
bantu SPSS 19.0

Tabel 4.5. Hasil Uji Multikolinearitas


Gambar 4.2. Kurva PP-Plots a
Coefficients
Collinearity Statistics
Berdasarkan gambar 4.2 dapat disimpulkan Model Tolerance VIF
bahwa data yang digunakan menunjukkan 1 (Constant)
normal. Analisis dari grafik terlihat data X1 (persepsi harga) .729 1.371
X2 (kualitas produk) .729 1.371
menyebar di sekitar garis diagonal, serta a. Dependent Variable: Y, keputusan pembelian
penyebarannya mengikuti arah garis diagonal
sehingga dapat disimpulkan bahwa data normal.
Berdasarkan tabel 4.5 terlihat bahwa
b. Uji Heteroskedastisitas Variabel Persepsi Harga (X1) memiliki angka
Diagnosis adanya heteroskedastisitas dapat Variance Inflation Factor (VIF) sebesar 1,371.
dideteksi dengan melihat ada tidaknya pola Variabel Kualitas Produk (X2) bernilai 1,371.
tertentu pada grafik scatterplot. Apabila grafik Berdasarkan hasil tersebut maka dapat
penyebaran nilai-nilai residual terhadap nilai- disimpulkan bahwa semua variabel bebas yaitu
nilai prediksi tidak membentuk suatu pola iklan televisi , citra merek, memiliki angka
tertentu, seperti meningkat atau menurun, maka Variance Inflation Factor (VIF) kurang dari 10,
tidak terjadi heteroskedastisitas. sedangkan nilai Tolerance mendekati 1, dengan
Berdasarkan gambar 4.3 terlihat bahwa titik-titik demikian dapat disimpulkan bahwa pada model
menyebar secara acak (random) serta tersebar di regresi tersebut bebas dari asumsi
atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. multikoloneritas.

3. Analisis Regresi Linier Berganda


Analisis regresi linier berganda digunakan
untuk menguji kebenaran hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini dengan
menggunakan bantuan alat bantuan aplikasi
Software SPSS 19.0 for Windows.

Tabel 4.6
Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa
Standar
dized
Gambar 4.3. Hasil Uji Heteroskedastisitas Unstandardized Coeffici
Coefficients ents Collinearity Statistics
Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, 1 (Constant) 6.952 1.867 3.725 .000
sehingga model regresi layak dipakai untuk
X1 .092 .100 .101 .916 .362 .729 1.371
memprediksi keputusan pembelian berdasarkan (persepsi
masukan dari variabel bebasnya ( iklan televisi harga)
X2 .286 .075 .421 3.825 .000 .729 1.371
dan citra merek). (kualitas
produk)
a. Dependent Variable: Y, keputusan pembelian
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS, 2017

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 144


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Persamaan regresi diketahui bahwa : signifikan terhadap keputusan pembelian
konsumen smartphone Oppo pada Toko
Handphone Mandiri Medan.

b) Uji Signifikan Simultan (Uji F)


Dari persamaan regresi diatas terlihat bahwa Uji F (uji simultan) dilakukan untuk melihat
nilai konstanta sebesar 6,952 yang artinya jika secara bersama-sama pengaruh secara positif dan
tidak ada variabel persepsi harga dan kualitas signifikan dari variabel bebas yaitu persepsi
produk maka keputusan pembelian sebesar
harga ( dan kualitas produk terhadap
6,952. Variabel persepsi harga menghasilkan
= 0,092 yang berarti setiap kenaikan variabel variabel terikat yaitu keputusan pembelian ( ).
persepsi harga sebesar 1% maka keputusan
Tabel 4.8. Uji Signifikan Simultan (Uji F)
pembelian akan naik sebesar 0,092 dengan
ANOVAb
asumsi variabel yang lain tetap. Variabel kualitas
Sum of Mean
produk menghasilkan = 0,286 yang berarti Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 61.522 2 30.761 13.102 .000a
setiap kenaikan variabel kualitas produk sebesar
1% maka keputusan pembelian akan naik Residual 204.267 87 2.348
sebesar 0,286 dengan asumsi variabel yang lain Total 265.789 89
tetap. a. Predictors: (Constant), X2 (kualitas produk), X1 (persepsi harga)
b. Dependent Variable: Y (keputusan pembelian)
4. Uji Hipotesis
a) Uji Signifikan Parsial (Uji t) Berdasarkan tabel 4.8 di atas diperoleh nilai
Uji t (uji parsial) dilakukan untuk melihat > ( 13,102 > 2,71) dengan hipotesis
secara individual pengaruh secara positif dan ditolak dan diterima. Sehingga dapat
signifikan dari variabel bebas (independent)
disimpulkan bahwa persepsi harga dan kualitas
yaitu persepsi harga ( dan kualitas produk
produk secara simultan berpengaruh positif dan
terhadap variabel terikat (dependen) yaitu signifikan terhadap keputusan pembelian
keputusan pembelian konsumen smartphone konsumen smartphone oppo pada Toko
Handphone Mandiri Medan.
oppo pada Toko Handphone Mandiri Medan..

Tabel 4.7. Uji Signifikan Parsial (Uji t) 5. Koefisien Determinasi


Standardi Koefisien determinasi bertujuan untuk
zed
Unstandardized Coefficien mengetahui seberapa besar kemampuan variabel
Coefficients ts independen (X) menjelaskan variabel dependen
Std.
Model B Error Beta t Sig. (Y) dengan menggunakan alat statistik SPSS
1 (Constant) 6.952 1.867 3.725 .000 19.0 for Windows melalui analisis regresi
X1 (perepsi harga) .092 .100 .101 .916 .362 berganda dengan melihat besarnya koefisien
X2 (kualitas produk) .286 .075 .421 3.825 .000
a. Dependent Variable: Y, keputusan pembelian
determinasi adalah antara 0 hingga 1 (0<adjusted
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 2017 R2<1), dimana nilai koefisien mendekati 1, maka
model tersebut dikatakan baik.
Berdasarkan persamaan regresi di peroleh
hasil untuk variabel persepsi harga di peroleh Tabel 4.9
nilai < (0,916 < 1,662) dan nilai Interval Koefisien Determinasi
signifikansi lebih besar dari nilai probabilitas Interval Koefisien Tingkat Hubungan
(0,362> 0,05) artinya bahwa persepsi harga 0,10 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
berpengaruh positif tetapi tidak signifikan 0,40 – 0,599 Sedang
terhadap keputusan pembelian konsumen 0,60 – 0,799 Kuat
smartphone oppo pada Toko Handphone 0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2012 : 184)
Mandiri Medan.. Sedangkan untuk variabel
Kualitas Produk di peroleh >
Hasil pengujian koefisien determinasi
(3,825 < 1,662) dan nilai signifikasi lebih kecil
adalah :
dari nilai probabilitas (0,00 <0,05) artinya bahwa
kualitas produk berpengaruh positif dan

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 145


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Tabel 4.10. Interval Koefisien Determinasi Rp.1.899.000, dengan melakukan sistem
Model Summary
b pembayaran cicilan setiap bulannya. Penilaian
harga menurut konsumen untuk smartphone
R Adjusted Std. Error of oppo tidak berpengaruh karena harga oppo
Model R Square R Square the Estimate
1 .481
a
.231 .214 1.532
dengan smartphone merek China lain seperti
a. Predictors: (Constant), X2, X1
Xiaomi dan Vivo hanya berbeda sedikit,
b. Dependent Variable: Y sehingga dalam keputusan pembelian
konsumen tidak begitu mempermasalahkan
Koefisien Determinasi diperoleh : harga pada penelitian ini.
1.Nilai R sebesar 0,481 sama dengan 48,1% 2. Untuk uji parsial pada variable bebas kualitas
yang menunjukkan bahwa hubungan antara produk( ) diperoleh nilai dari >
variabel persepsi harga dan kualitas produk dan nilai signifikansinya lebih kecil dari nilai
berpengaruh sedang terhadap keputusan probabilitas. Artinya kualitas produk memiliki
pembelian. pengaruh positif dan signifikan terhadap
2. Nilai R square (angka korelasi atau r keputusan pembelian smartphone oppo pada
dikuadratkan) sebesar 0,231. R square disebut Toko Handphone Mandiri Medan.. Hal
juga identifikasi determinasi. Nilai tersebut tersebut dikarenakan Oppo merupakan smart-
berarti bahwa sebesar 23,1% keputusan phone yang terbukti kualitas produknya bagus,
pembelian dapat dijelaskan dengan desainnya yang elegan, daya tahannya bagus,
menggunakan variabel persepsi harga dan spesifikasi internal dan eksternal yang mema-
kualitas produk serta sisanya dipengaruhi oleh dai dan kemudahan dalam mengoperasikan-
variabel lain yang tidak dimasukkan dalam nya, memiliki keindahan tersendiri dengan
penelitian ini. desain warna yang didominasi putih dan
3. Nilai adjusted sebesar 0,214 atau sama terbuat dari bahan plastic dan metal, kapasitas
dengan 21,4% berada antara 0 < < 1 , artinya kamera yang jernih menjadi alas an mengapa
konsumen memilih smartphone ini. Menurut
variasi naik turunnya keputusan pembelian Kotler dan Amstrong (2008), Kualitas adalah
dipengaruhi oleh persepsi harga dan kualitas salah satu alat pemasaran yang penting,
produk sedangkan sisanya 78,6% dipengaruhi kualitas produk mempunyai dua dimensi yaitu
oleh variasi faktor lainyang tidak dijelaskan tingkatan dan konsistensi. Dalam
dalam penelitian ini. mengembangkan produk, pemasar lebih dulu
B. Pembahasan harus memilih tingkatan kualitas yang dapat
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa : mendukung posisi produk di pasar sasarannya.
1. Untuk uji hipotesis yaitu uji parsial ( uji t) Dalam dimensi tersebut kualitas produk berarti
pada variable bebas persepsi harga ( ) kualitas kinerja yaitu kemepuan produk untuk
diperoleh nilai dari < dan nilai melakukan fungsi-fungsinya.
signifikansinya lebih besar dari nilai 3. Untuk nilai adjusted sebesar 0,214 atau
probabilitas, artinya persepsi harga tidak sama dengan 21,4% hal ini menunjukkan
memiliki pengaruh positif dan signifikan pengaruh dari persepsi harga dan kualitas
terhadap keputusan pembelian smartphone produk terhadap keputusan pembelian
oppo pada Toko Handphone Mandiri Medan.. smartphone oppo rendah. Karena masih ada
Hal tersebut bisa terjadi karena harga yang factor lain yang mempengaruhi keputusan
ditawarkan Oppo terjangkau dan fitur-fitur pembelian sebesar 78,6% dan factor lain
yang ada sesuai dengan keinginan konsumen, tersebut tidak ada dalam penelitian ini.
jika dibandingkan saja dengan smartphone Adapun peneliti menilai bahwa factor lain
merek terkenal Samsung kemampuan oppo yang menjadi alasan konsumen membeli
setara sehingga dengan harganya yang lebih smartphone oppo kemungkinan karena pengaruh
murah oppo dapat bersaing dengan dari factor lingkungan eksternal dan lingkungan
smartphone lainnya yang jauh lebih mahal. social. Seperti mengikuti tren karena merek
Dari penelitian ini diketahui bahwa konsumen oppo sudah memiliki tempat dipasar konsumen
smartphone oppo didominasi oleh kaum muda ataupun karena pengaruh dari teman – teman
yang tidak mempermasalahkan harga dengan atau kerabat dari konsumen
pendapatan Rp.2000.000-Rp.3000.000 mereka
dapat memebeli oppo Y18L dengan harga

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 146


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
V. PENUTUP DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan
maka kesimpulan peneliti adalah : Engel,F. James, Roger D. Blackwell, Paul W.
1. Persepsi harga secara parsial tidak Miniard. 2006. Perilaku Konsumen,
berpengaruh positif dan tidak signifikan Jakarta: Binarupa Aksara.
terhadap keputusan pembelian smartphone
oppo pada Toko Handphone Mandiri Medan. Fandy, Tjiptono.2008. Strategi Bisnis
karena t hitung < t tabel yaitu 0,916 < 1,662. Pemasaran. Yogyakarta: Andi
Hal ini berarti konsumen menilai bahwa harga
smartphone oppo tidak menjadi alasan utama Ghozali, Imam.2012. Aplikasi Analisis
mengapa konsumen melakukan pembelian Multivariate dengan Program IBM
smartphone oppo namun taraf tidak SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit
berpengaruhnya persepsi harga terhadap Universitas Diponegoro.
keputusan pembelian smartphone oppo tidak
signifikan. Penilaian harga menurut konsumen Kotler, Philip.2007. Marketing Management,
untuk smartphone oppo tidak berpengaruh Analisis Planning and Control
karena harga oppo dengan smartphone china (Manajemen Pemasaran, Analisis
merek lain seperti Xiaomi dan Oppo hanya Perencanaan dan Pengendalian),
berbeda sedikit, sehingga dalam keputusan Terjemahan Herujati dan Jaka
pembelian konsumen tidak begitu Wasana, Edisi X1,Cetakan Keempat,
mempermasalahkan harga pada penelitian ini. Jilid II, Jakarta: Erlangga.
2. Kualitas produk secara parsial berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan Kotler, Philip dan Amstrong, Gary.2008.
pembelian smartphone oppo pada Toko Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi 12
Handphone Mandiri Medan. karena t hitung > Jilid 1.Jakarta: Erlangga.
t table yaitu 3,825 > 1,662 . Hal ini berarti
konsumen menilai bahwa kualitas produk Nasution, Muhammad. 2004. Total Quality
smartphone merupkan salah satu alasan Management,Jakarta: Gramedia.
mengapa konsumen melakukan pembelian
smartphone oppo karena oppo memiliki Peter, J. Paul dan Jerry C. Olson.2000.
kualitas yang baik, ini membuktikan bahwa Consumer Behavior: Perilaku
konsumen sangat mementingkan kualitas dari Konsumen dan Strategi Pemasaran,
suatu produk yang akan mereka beli. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
3. Persepsi harga dan Kualitas produk secara
simultan berpengaruh positif dan signifikan Sangadji dan Sopiah.2013. Perilaku Konsumen-
terhadap keputusan pembelian smartphone Pendekatan Praktis Disertai Himpunan
oppo pada Toko Handphone Mandiri Medan. Jurnal Penelitian, Yogyakarta: CV.
karena F hitung > F table yaitu 13,102 > 2,71. ANDI
Meskipun secara parsial persepsi harga tidak
berpengaruh positif dan tidak signifikan Sunyoto, Danang.2014.Konsep Dasar Riset
terhadap keputusan pembelian namun Pemasaran dan Perilaku Konsumen,
penilaian terhadap harga serta kualitas dari Yogyakarta: CAPS (Center of Academic
suatu produk secara keseluruhan memiliki Publishing Service).
pengaruh terhadap keputusan yang akan
diambil oleh konsumen dalam memilih Sugiyono.2016. Metode Penelitian Manajemen,
smartphone oppo pada Toko Handphone Bandung: ALFABETA.
Mandiri Medan..
Kristyatmoko Y.W dan Andjarwati A.L.2013.
Pengaruh Persepsi Kualitas dan Harga
Terhadap Minat Beli Tablet Samsung
Galaxy Tab. Jurnal Ilmu Manajemen,
Mei 2013, Volume 1 No. 2013.

Malik, F.Yaqoob,S dan Aslam A.S.2012. The


Impact of Price Perception, Service

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 147


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Quality and Brand Image on Costumer
Loyalty (study of hospitally industry in
Pakistan). Interdiscplinary Journal of
Contemporary Research in Bussiness,
5,487-505.

Setianingsih, Wahyuni. 2016. Pengaruh Country


ofOrigin, Brand Image dan Persepsi
Harga Terhadap Minat Beli OPPO
Smartphone pada Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 148


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
HAMBATAN KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
Cut Alma Nuraflah
Dosen Tetap Universitas Dharmawangsa - Medan

ABSTRAKSI

Manusia diciptakan dalam berbagai bangsa dan budaya agar saling mengenal, agar saling mengetahui
satu sama lain, dan agar semakin mempererat hubungan satu sama lain, namun komunikasi antar
individu yang berbeda budaya seringkali mengalamai hambatan karena tidak adanya pengetahuan
yang mendalam mengenai perbedaan latar belakang budaya, bahasa, lingkungan dan sikap atau
perilaku anggota kebudayaan yang lain. Tulisan ini menggunakan studi literatur yang membahas
tentang beberapa perbedaan hambatan komunikasi yang sering terjadi dalam komunikasi antara
budaya serta bagaimana hambatan komunikasi ini dapat berpengaruh terhadap efektifitas komunikasi
antar budaya. Tulisan ini juga memberi penjelasan sikap yang harus dihindari dalam berkomunikasi
antar budaya dan bagaimana seharusnya berperilaku dalam komunikasi antar budaya.

Kata kunci: hambatan komunikasi, antar budaya, lingkungan

Pendahuluan
Manusia diciptakannya oleh Tuhan dengan namun juga dituntut untuk saling mempererat
berbagai bangsa dan beraneka suku.Keragaman hubungan satu sama lain, untuk saling
ini menjadikan adanya perbedaan budaya antara berinteraksi satu sama lain, karena dengan
manusia yang satu dengan yang lainnya. berinteraksi akan terjadi proses saling
Kebudayan sendiri merupakan segala aspek mempengaruhi dalam bentuk perilaku antar
kehidupan manusia, mulai dari persoalan anggota masyarakat.3 Komunikasi antar budaya
bagaimana manusia berpakaian, cara manusia menjadi salah satu cara untuk mempererat
menyantap makanan, hingga cara manusia hubungan tersebut.Dalam masyarakat multi-
berkomunikasi dengan manusia lain, bahkan budaya, perbedaan budaya yang mendasar dapat
lebih jauh dari itu, sampai pada cara manusia dilihat dari etnis mana dia berasal dan agama
menyembah sang pencipta. Dengan kata lain, yang dianutnya, karena itu, praktek dan perilaku
budaya merupakan cara manusia berkehidupan, komunikasi antara satu individu dengan individu
mulai dari bangun dari tidur hingga manusia yang lain akan berbeda dikarenakan perbedaan
tertidur kembali. Karena menyangkut bagaimana etnis dan agama tersebut.
cara manusia berkehidupan, maka secara inheren Komunikasi sangat berhubungan dengan
dapat dikatakan bahwa tidak ada satu budayapun perilaku manusia untuk memenuhi kepuasan
yang lebih unggul dari budaya lain. kebutuhannya, termasuk kebutuhan akan
Dalam kitab suci Alquran Q.S Al Hujurat hubungan sosial. Perilaku sebagai bagian dari
ayat 13 terdapat suatu ayat yang menerangkan komunikasi pada setiap orang akan berbeda-beda
bahwa Manusia diciptakan dalam berbagai disebabkan oleh latar belakang budaya yang
bangsa dan budaya agar saling mengenal,1 berbeda. Karakter budaya yang sudah tertanam
Abdul Aziz menyatakan bahwa pernyataan sejak kecil sulit untuk dihilangkan, karena
“saling mengenal” memiliki dua arti, yang budaya merupakan suatu cara hidup yang
pertama, agar saling mengetahui satu sama lain, berkembang dan dimiliki bersama oleh
dan yang kedua agar semakin mempererat sekelompok orang dari hasil warisan generasi ke
hubungan satu sama lain.2 Artinya, mengetahui generasi.4 Karena itu manusia cenderung
saja tidak cukup dalam kehidupan berbudaya, memandang perilaku orang lain dalam konteks
latar belakangnya sendiri atau dengan kata lain
1
berfikir secara subjektif. Untuk menghindari
T.M Hasbi Ashshiddiqi, et.al., Alquran dan
Terjemahnya (Jakarta:Yayasan Penterjemah Alquran,
3
1971), h. 847 Onong Uchjana Effendy. Kamus
2
Abdul Aziz Utsman Alwaijri, Islam dan Komunikasi. (Bandung: Mandar Maju,. 1989), h. 184
4
Kerukunan Antar Umat Beragama di Abad 21. Dalam Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss, Human
Jurnal Harmoni, Volume III (Jakarta: Departemen Communication: Konteks-konteks Komunikasi
Agama RI, 2004), h. 26 (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996), h. 237

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 149


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
kesalahpahaman, tidak hanya memahami budaya sikap, sedangkan sikap dipengaruhi oleh
sendiri, manusia juga dituntut secara objektif persepsi, dan persepsi dipengaruhi oleh karak-
untuk mengenali perbedaan dan keunikan teristik individu.8 Perilaku komunikasi meru-
budaya orang lain. pakan suatu kebiasaan dari individu atau
Kesalahpahaman pemahaman budaya tentu kelompok didalam menerima atau menyam-
dapat menghambat terjadinya komunikasi yang paikan pesan yang diindikasikan dengan adanya
efektif.Untuk menghindari kesalahpahaman partisipasi, hubungan dengan sistem sosial,
pemahaman budaya, Mulyana berpandangan kekosmopolitan, hubungan dengan agen
manusia harus mampu menjadi komunikator pembaharu, keaktifan mencari informasi serta
yang efektif. Untuk menjadi komunikator yang pengetahuan mengenai hal-hal yang baru.9
efektif, manusia harus mampu memahami Charley H. Dood mengjelaskan komunikasi
prinsip-prinsip dasar komunikasi yang efektif antar budaya dalam konteks komunikasi yang
seperti: menunda penilaian atas pandangan dan melibatkan peserta komunikasi yang mewakili
perilaku orang lain, tidak membiarkan streotip pribadi, antarpribadi dan kelompok dengan
menjebak dan menyesatkan ketika tekanan pada perbedaan latar belakang budaya
berkomunikasi, berusaha menempatkan diri pada yang mempengaruhi perilaku komunikasi para
posisi lawan bicara dan melihat orang lain peserta.10Sedangkan Samovar dan Porter
sebagai individu yang unik, bukan sebagai merumuskan komunikasi antar budaya sebagai
anggota dari suatu kategori rasial, suku, agama komunikasi antara orang-orang yang berbeda
atau sosial tertentu, dan menguasai setidaknya kebudayaan, misalnya antara suku bangsa, antar
bahasa verbal dan non verbal, dan sistem nilai etnik dan ras serta antar kelas sosial.11
yang dianut5 dan lain sebagainya.Beberapa hal
tersebut mewakili semua syarat yang harus B. Pembagian Hambatan Komunikasi
dilakukan dalam sebuah komunikasi yang efektif Secara umum, hambatan terbagi menjadi
pada masyarakat multi budaya, dan tentunya dua, yakni hambatan internal dan hambatan
untuk meminimalisir terjadinya hambatan dalam eksternal.Hambatan internal adalah hambatan
berkomunikasi. yang berasal dari dalam diri individu yang terkait
kondisi fisik dan psikologis. Contohnya, jika
A. Hambatan Komunikasi seorang mengalami gangguan pendengaran maka
Seringkali, komunikasi antar individu men- ia akan mengalami hambatan komunikasi.
galamai hambatan yangdisebabkan tidak adanya Demikian pula seseorang yang sedang tertekan
pengetahuan yang mendalam mengenai perbe- (depresi) tidak akan dapat melakukan komuni-
daan latar belakang budaya pihak lain. Padahal, kasi dengan baik.Sedangkan hambatan eksternal,
komunikasi antarbudaya dapat berfungsi sebagai adalah hambatan yang berasal dari luar individu
jembatan untuk mempersatukan manusia dengan yang terkait dengan lingkungan fisik dan ling-
latar belakang budaya yang berbeda dan kungan sosial budaya.Contohnya, suara gaduh
menjadikan manusia lebih mengenal dan dari lingkungan sekitar dapat menyebabkan
mempererat hubungan satu sama lain. Komuni- komunikasi tidak berjalan lancar.Contoh lainnya,
kasi antarbudaya ada diantara masyarakat yang perbedaan latar belakang sosial budaya dapat
mempunyai kebudayaan yang berbeda, baik menyebabkan salah pengertian. Menurut Steiner,
dalam lingkungan suatu bangsa maupun ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
lingkungan antar bangsa.6Karenanya komunikasi hambatan komunikasi:
sangat berhubungan erat dengan perilaku 1. Perbedaan latar Belakang.
manusia. Setiap orang ingin diperlakukan sebagai pribadi,
Menurut Lewin, perilaku merupakan hasil dan memang setiap orang berbeda, berkaitan
interaksi yang menarik antara keunikan dengan perbedaan itu merupakan tanggung
individual yang ada pada diri manusia dengan jawab komunikator untuk mengenal perbedaan
keumuman situasional dalam lingkungannya.7 tersebut dan menyesuaikan isi pesan yang
Sedangkan Rogers dan Shoemaker mendefinisi- hendak disampaikan dengan kondisi penerima
kan perilaku sebagai wujud dari tindakan dan
8
E.M. Rogers dan F.F. Shoemaker,
5
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi; Suatu Comunication of Innovations (New York: The Free
Pengantar, Cetakan Kelima (Bandung: Remaja Press, 1981), 107
9
RosdaKarya, 2003), h. 34 Ibid, h.107
6 10
Arifin, Ilmu Komunikasi.. h. 32 Dood, Dynamics of Intercultural… h. 5
7 11
Rakhmat, Psikologi.. h 27  Liliweri, Dasar-dasar Komunikasi… h.6

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 150


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
pesan secara tepat, dan memilih media serta - Hambatan antropologis. Hambatan ini terjadi
saluran komunikasi yang sesuai agar respon karena perbedaan pada diri manusia seperti
yang diharapkan dapat dicapai. Makin besar dalampostur, warna kulit, dan kebudayaan.
persamaanorang-orang yang terlibat dalam - Hambatan psikologis. Umumnya disebabkan
pembicaraan makin besar kemungkinan komunikator dalam melancarkan komunikasi
tercapainya komunikasi yang efektif. Perbedaan tidakmengkaji dulu diri dari komunikan.
yang mungkin dapat menimbulkan kesalahan - Hambatan semantic. Hambatan ini
dalam berkomunikasi antara lain: menyangkut bahasa yang digunakan
– Perbedaan persepsi komunikator sebagai alat untuk menyalurkan
– Perbedaan pengalaman dan latar belakang pikiran dan perasaannya pada komunikan.
– Sikap praduga/stereotip 2. Hambatan mekanik. Hambatan mekanis
2. Faktor bahasa. dijumpai pada media yang dipergunakan
Bahasa yang digunakan seseorang verbal dalammelancarkan komunikasi.
maupun nonverbal (bahasa tubuh) ikut Menurut Onong Uchjana Effendi, beberapa
berpengaruh dalam proses komunikasi antara hal yang terkait dengan hambatan komunikasi
lain: adalah.
– Perbedaan arti kata 1. Gangguan. Ada 2 jenis gangguan terhadap
– Penggunaan istilah atau bahasa tertentu jalannya komunikasi yang menurutsifatnya
– Komunikasi nonverbal dapat diklasifikasikan sebagai gangguan
3. Sikap pada waktu berkomunikasi. mekanik dan semantic. Gangguan mekanik
Hal ini ikut berperan, bahkan sering menjadi disebabkan oleh saluran komunikasi atau
factor utama, sikap-sikap seseorang yang dapat kegaduhan yangbersifat fisik. Gangguan
menghambat komunikasi tersebut antara lain: semantic bersangkutan dengan pesan
– Mendengar hanya apa yang ingin kita dengar komunikasi yangpengertiannya menjadi rusak.
– Mengadakan penilaian terhadap pembaca Gangguan semantic tersaring ke dalam pesan
– Sibuk mempersiapkan jawaban melalui penggunaan bahasa. Lebih banyak
– Bukan pendengar yang baik kekacauan mengenai pengertian suatu istilah
– Pengaruh factor emosi atau konsep yang terdapat pada komunikator,
– Kurang percaya diri akan lebih banyak gangguan semantic dalam
– Gaya/cara bicara dan nada suara pesannya. Gangguan ini terjadi dalam salah
4. Factor lingkungan: pengertian.
Lingkungan dan kondisi tempat kita 2. Kepentingan. Kepentingan akan membuat
berkomunikasi juga ikut menentukan proses seseorang selektif dalam menanggapi
maupun hasil komunikasi tersebut, hal-hal yang ataumenghayati suatu pesan.
berpengaruh antara lain: 3. Motivasi terpendam. Motivasi akan
- Factor tempat mendorong seseorang berbuat sesuatu yang
- Factor situasi/ waktu sesuai benardengan keinginan, kebutuhan, dan
Menurut Gode, beberapa perbedaan hambatan kekurangannya. Semakin sesuaikomunikasi
komunikasi: dengan motivasi seseorang semakin besar
1. Hambatan sosio-antro-psikologis. Konteks kemungkinankomunikasi itu dapat diterima
komunikasi berlangsung dalam konteks dengan baik oleh pihak yangbersangkutan.
situasional. Komunikatorharus memperhatikan Sebaliknya, komunikan akan mengabaikan
situasi ketika komunikasi berlangsung, suatu komunikasiyang tak sesuai dengan
sebabsituasi mata berpengaruh terhadap motivasinya.
kelancaran komunikasi terutamasituasi yang Sedangkan Hovland menilai hambatan
berhubungan dengan factor-faktor komunikasi terbagi menjadi 1.hambatan fisik
sosiologis-antropologis-psikologis. atau lingkungan. Ini memang dirasakan dan
- Hambatan sosiologis. Dalam kehidupan dihadapi banyak keluarga yang terpaksa terpisah
masyarakat terjadi dua jenis pergaulan satu sama lain akibat jarak dan pekerjaan. 2.
yaitugemeinschaft dan gesellschaft. Perbedaan hambatan situasional, misalnya saat seorang ibu
jenis pergaulan tersebutlah hamil tengah moody dan akhirnya orang di
yang menjadikan perbedaan karakter sehingga sekitarnya enggan melakukan komunikasi
kadang-kadang menimbulkan dengannya akibat perilakunya yang kurang
perlakuan yang berbeda dalam berkomunikasi. memberi kenyamanan bagi orang di sekitarnya.

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 151


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Menurut Cangara sendiri, ada beberapa latar belakang pengalaman dan pendidikan
perbedaan dalam memahami persoalan yang berbeda.
hambatan komunikasi, yakni: 6. Hambatan budaya, disebabkan oleh perbedaan
1. Hambatan teknis, terjadi jika salah satu alat norma, kebiasaan, nilai-nilai yang dianut oleh
yang digunakan dalam berkomunikasi peserta komunikasi. Manusia cenderung
mengalamai gangguan, misalanya pada stasiun menerima informasi dari sumber yang banyak
radio atau televisi, jaringan telepon, atau memiliki kesamaan dengan dirinya, seperti
rusaknya pesawat radio sehingga terjadi suara bahasa, agama dan lain sebagainya.
bising dan sebagainya.
2. Habatan semantik dan psikologis, disebabkan C. Hambatan dan Efektifitas Komunikasi
oleh kesalahan pada bahasa yang digunakan, Hambatan komunikasi mengakibatkan
dikarenakan: proses komunikasi tidak berlangsung sebagai-
a. Kata-kata yang digunakan terlalu banyak mana yang diharapkan oleh komunikator dan
memakai jargon bahasa tertentu sehingga penerima. Menurut Shannon dan Weaver,
sulit dimengerti oleh khalayak lain. gangguan atau hambatan komunikasi terjadi jika
b. Bahasa yang digunakan pembicara berbeda terdapat intervensi yang mengganggu salah satu
dengan bahasa yang digunakan penerima elemen komunikasi, sehingga proses komunikasi
c. Struktur bahasa yang digunakan tidak tidak dapat berlangsung secara efektif.12
semestinya, sehingga membingungkan Dalam konteks komunikasi antarbudaya,
penerima menurut Barna, yang mempengaruhi efektifitas
d. Latar belakang budaya yang menyebabkan komunikasi antarbudaya adalah: bahasa, pesan
salah persepsi terhadap symbol-simbol non verbal, prasangka, streotip, kecendrungan
bahasa yang digunakan. untuk mengevaluasi dan tingginya tingkat
Hambatan semantik ini merupakan suatu hal kecemasan.13 Selain streotip, Verdeber
yang sangat sensitive dalam komunikasi. menambahkan jarak sosial dan diskriminasi
Hambatan semantik ini dapaat menimbulkan merupakan faktor yang mempengaruhi efek-
persepsi yang salah sehingga respon yang tifitas komunikasi.14 Sedangkan Devito
diberikanpun bisa jadi salah. Karena persepsi menentukan efektifitas komunikasi antar budaya
merupakan proses internal dalam diri seorang dengan keterbukaan, empati, perasaan positif,
yang menerima informasi untuk membuat dukungan dan keseimbangan.15 Deddy Mulyana
praduga sementara terhadap stimuli yang memberikan beberapa syarat pokok yang
diterima oleh salah satu pancaindera, sebelum diperlukan agar komunikasi antar budaya secara
dinyatakan dalam bentuk pendapat atau efektif dapat dilakukan, yakni: menghormati
tanggapan. anggota budaya lain sebagai budaya,
Selain hambatan semantik, terdapat juga menghoramati budaya lain apa adanya, bukan
hambatan secara psikologis. Ini terjadi karena sebagaimana yang kita kehendaki, serta
adanya gangguan yang disebabkan oleh menghormati hak anggota budaya lain untuk
persoalan-persoalan dalam diri individu itu bertindak berbeda dari cara kita bertindak.16
sendiri.Missal, rasa curiga penerima kepada Komunikasi dapat berlangsung secara efektif
sumber, situasi berduka atau bisa juga karena apabila adanya sikap saling perhatian, pengertian
adanya gangguan kejiwaan sehingga dalam dan penerimaan oleh komunikan dan
penerimaan dan pemberian informasi menjadi komunikator. Dari proses tersebut membuat
tidak sempurna. pelaku komunikasi saling memahami dan
3. Hambatan secara fisik, disebabkan karena mengerti isi pesan yang disampaikan, sehingga
kondisi geografis. Namun bisa juga melalui kemampuan komunikan dalam
disebabkan karena tidak berfungsinya salah mencerna serta mengolah stimulus perubahan
satu pancaindra manusia. sikap yang diharapakan akan terjadi. Selain
4. Hambatan status, disebabkan karena jarak
sosial diantara peserta komunikasi. Perbedaan 12
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu
ini menuntut perilaku komunikasi yang selslu Komunikasi, h.153 
memperhitungkan kondisi dan etika yang 13
Suwardi Lubis, Komunikasi Antar Budaya
sudah membudaya dalam masyarakat. (Medan: USU Press, 1999), h.18
14
5. Hambatan yang disebabkan karena kerangka Ibid, h. 21
15
berfikir. Perbedaan persepsi disebabkan oleh Ibid, h.45
16
Mulyana, Komunikasi Antarbudaya, h. 6-
7

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 152


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
komunikasi yang baik, menghargai keberadaan perilaku.Bisa dikatakan prasangka merupakan
budaya lain baik kebudayaan etnis mayoritas konsekuensi dari strotip, dan bisa lebih diamati
maupun etnis minoritas, mau menerima disbanding steeotip.Richard W. Brislin sendiri
pendapat orang lain meski berasal dari budaya menyebutkan prasangka sebagai sikap yang
yang berbeda, saling berempati antar etnis, tidak adil, menyimpang atau intoleran terhadap
membuka diri, serta tidak berusaha untuk sekelompok orang.Prasangka umumnya bersifat
memaksa keyakinan seseorang agar sama negative, dan ada berbagai kategori prasangka;
dengan keyakinannya sangat membantu prasangka rasial, prasangka suku, prasangka
melancarkan hubungan dalam interaksi gender, prasangka agama, dan lain-lain. Brislin
antarbudaya. menyatakan bahwa prasangka mencakup hal-
Diskriminasi merupakan suatu perilaku hal berikut: memandang kelompok lain lebih
yang ditujukan untuk mencegah suatu rendah, sifat memusuhi kelompok lain, bersikap
kelompok atau membatasi suatu kelompok yang ramah pada kelompok lain pada waktu tertentu,
lain yang berusaha untuk memiliki atau namun menjaga jarak pada waktu lainnya.
menguasai sumber daya. Dalam masyarakat Wujud prasangka yang nyata adalah
antar etnis India sendiri masih ada yang diskriminasi.Diskriminasi merupakan pembata-
melakukan diskriminasi antara satu dengan san atas peluang atau akses sekelompok orang
yang lain, hal ini disebabkan oleh perbedaan terhadap sumber daya semata-mata karena
suku, dan kasta.Diskriminasi tidak hanya keanggotaan mereka dalam suatu kelompok,
karena perbedaan kasta, namun juga terjadi seperti ras, susku, gender, pekerjaan dan
karena perbedaan agama, dimana sebuah agama sebagainya. Karena sikap prasangka menjadi
tertentu melakukan diskriminasi terhadap salah satu penghambat komunikasi, maka cara
agama yang lain. terbaik untuk mengurangi prasangka adalah
Streotip adalah sikap yang dimiliki dengan meningkatkan kontak dengan
seseorang untuk menilai orang lain semata- orang/kelompok yang diprasangkai dan
mata berdasarkan pengelompokan rasa atau mengenal mereka dengan lebih baik.
pengelompokan yang dimilikinya sendiri. Jarak sosial merupakan perasaan untuk
Stereotip pada umumnya condong mengarah memisahkan seseorang atau kelompok tertentu
kepada sikap negatif terhadap orang lain, atau berdasarkan tingkat penerimaan tertentu, dan
tanggapan tertentu mengenai sifat dan watak secara teoritis pengukuran jarak sosial mengukur
pribadi orang/ golongan yang umumnya tingkat penerimaan seseorang terhadap orang
becorak negatif.Streotipe, memposisikan etnis lain dalam item-item seperti kesediaan untuk
lain sesuai dengan cerita bekembang sehingga menikah dengan orang lain, kesediaan untuk
terjadi kekacauan atau perselisihan yang bergaul rapat sebagai kawan maupun sebagai
disebabkan oleh etnis lain yang menjadi anggota dalam klubnya. Ada beberapa etnis yang
pengaruh buruk bagi lingkungan, dampaknya sulit beradaptasi dengan etnis lain, mereka hanya
dapat merugikan salah satu etnis. Streotip menggantungkan diri pada keluarga dan etnisnya
mengeneralisir orang-orang berdasarkan sedikit saja, hal ini dapat menyebabkan sikap tidak
informasi dengan membentuk asumsi. Bisa perduli dengan lingkungan dan dapat
dikatakan bahwa streotip memberi kategori membentuk prasangka sosial. Ada banyak alasan
pada kelompok lain secara sembarangan, yang melatarbelakangi perilaku tersebut.
mengabaikan perbedaan individual. Streotip Komunikasi yang baik dapat terpelihara apabila
tidak memandang individu sebagai seorang masyarakat pemilik kebudayaan tidak
yang unik. Streotip dapat dialami siapa saja dan memperlihatkan adanya sikap etnosentrisme
dimana saja, dan streotip merupakan salah satu yang menganggap bahwa budaya yang dimiliki
penghambat dalam mencapai efektifitas lebih hebat dari budaya yang lainnya, atau
komunikasi antarbudaya budaya yang yang paling benar adalah
Prasangka merupakan kekeliruan persepsi budayanya, karena sehebat apapun perkiraan
terhadap orang yang berbeda. Prasangka seseorang tentang budaya tertentu, sebagai
hamper sama /identic dengan streotip, karena manusia sosial tentu membutuhkan bantuan
prasangka merupakan sikap tidak adil terhadap orang lain dalam kehidupannya.
seseorang atau kelompok.Donald Edger dan Joe Hambatan dalam komunikasi antarbudaya
R. Fagi mengatakan bahwa streotip merupakan yang kerap ditemui juga berasal dari
komponen dari kognitif (kepercayaan) dari etnosentrisme.Etnosentrisme dimaksud sebagai
prasangka, sedangkan prasangka berdimensi kepercayaan pada superiotiras inheren suatu

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 153


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
kelompok atau budaya sendiri. Sikap Arifin, Anwar, Ilmu Komunikasi: Sebuah
memandang rendah budaya orang lain kadang Pengantar Ringkas, Jakarta: PT Raja
disertai dengan rasa jijik pada orang lain diluar Grafindo Persada. 2006.
kelompok/budayanya. Mulyana mengatakan Alwaijri,Utsman, Abdul Aziz, Islam dan
bahwa etnosentrisme memandang dan Kerukunan Antar Umat Beragama di
mengukur budaya asing dengan budaya sendiri. Abad 21. Dalam Jurnal Harmoni,
Dengan memandang budaya sendiri lebih Volume III (Jakarta: Departemen Agama
unggul dibanding budaya lainnya akan RI, 2004
menutupi dan membatasi komunikasi yang Cangara, Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi,
efektif. Masing-masing budaya akan saling Jakarta: Rajagrafindo, 2008.
merendahkan, dan membenarkan budaya Charley, H. Dood, Dynamics of Intercultural
sendiri-sendiri. Tentu hal ini dapat Communcaition, USA: Wm. C. Brown,
menimbulkan konflik. 1991.
Devito, A. Josep, Komunikasi Antar Manusia,
D. Penutup Jakarta: Professional Book, 1997.
Efektivitas komunikasi antar budaya Effendy, Uchjana, Onong. Kamus Komunikasi,
didahului oleh perilaku antarbudaya yang positif. Bandung: Mandar Maju, 1989
Perilaku komunikasi tidak hanya terjadi sesaat, Kesavapany, K. et.al., (ed), Rising India and
namun akan terjadi secara terus menerus India Communities in East Asia,
sehingga kualitas komunikasi antarbudaya akan Singapore: ISEAS Publishing, 2008
berubah dan mengalami kemajuan kearah yang Liliweri, Alo, Gatra-gatra Komunikasi
semakin baik. Dari beberapa pendapat para ahli Antarbudaya, Yogyakarta:
dan uraian singkat diatas maka dapat Pustakabelajar, 2001.
disimpulkan bahwa untuk mencapai komunikasi Lubis, Suwardi, Komunikasi Antar Budaya,
yang efektif ada beberapa hambatan komunikasi Medan: USU Press, 1999.
yang harus dihindarkan: Lull, James, Media, Komunikasi dan
1. streotip, Kebudayaan, Jakarta: Yayasan Obor
2. prasangka Indonesia, 1998.
3. tingginya tingkat kecemasan, Mulyana, Deddy, Komunikasi Antar Budaya,
4. jarak sosial, Bandung: PT Remaja RosdaKarya,
5. etnosentrime 2006.
6. diskriminasi . ______, Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar,
Sikap-sikap tersebut merupakan hambatan Cetakan Kelima, Bandung: Remaja
dalam proses komunikasi, terutama komunikasi RosdaKarya, 2003.
antarbudaya. Oleh karena itu, ada beberapa sikap Mulyana, Deddy dan Rakhmat, Jalaluddin ,
yang harus dipelihara oleh peserta komunikasi Komunikasi Lintas Budaya, Panduan
antarbudaya, yakni: kesamaan makna/ bahasa/ Berkomunikasi dengan Orang-orang
pesan non verbal, keterbukaan, empati, perasaan yang Berbeda Budaya, Bandung:
positif, dukungan, keseimbangan, menghormati Rosdakarya, 2003.
anggota budaya lain sebagai budaya, Purwasito, Andrik, Komunikasi Multikultural,
menghoramati budaya lain apa adanya, Surakarta: UMS Press, 2003.
menghormati hak anggota budaya lain untuk Quail, Mc. Dennis dan Windahl, Steven,
bertindak berbeda dari cara kita bertindak. Communication Models for the Study of
Dalam menciptakan efektivitas komunikasi Mass Communication, London:
antarbudaya, yang lebih penting adalah motivasi Longman.
antarpribadi yang ada di balik hubungan sosial Rakhmat, Jalaluddin, Psikologi Komunikasi,
tersebut sehingga mampu memberikan atribusi Bandung: PT Remaja Rosdakarya: 1999.
bagi pengembangan hubungan sosial dan Rogers, E.M., dan Shoemaker, F.F.,
kepuasaan hubungan antarpribadi. Comunication of Innovations, New
York: The Free Press, 1981.
Samovar, A. Larry, et.al.,Understanding
DAFTAR PUSTAKA Interculture Communication, California:
Ashshiddiqi, T.M Hasbi et.al.,Alquran dan Wadsworth Publishing Company, 1981.
Terjemahnya, Jakarta: Yayasan
Penterjemah Alquran, 1971.

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 154


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Sandhu, K.S. and Manni, A. (ed), Indian
Communities in Southeast Asia,
Singapore: ISEA Publishing, 1993.
Sears, O. David, et.al.Psikologi Sosial, Terj.
Michael Adriyanto, Jakarta: Erlangga,
1994.
Tubbs, L. Stewart dan Moss, Sylvia, Human
Communication: Konteks-konteks
Komunikasi, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1996.
Wursanto, Ig, Dasar-dasar Ilmu Organisasi,
Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 2002
West, Richard dan Turner, H. Lynn, Pengantar
Teori Komunikasi: Analisis dan
Aplikasi, Jakarta: Salemba Humanika,
2009.
Wok, Saudah, et.al.,Teori-teori Komunikasi,
Kuala Lumpur: PTS Publications and
Distributors SDN BHD, 2004

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 155


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
ANALISA GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN KARYAWAN TERHADAP
MOTIVASI KERJA DI PT.ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE TBK
CABANG MEDAN
Amrin Mulia Utama, Patar Marbun
Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Medan Area

ABSTRAKSI

Sumber daya manusia merupakan bagian integral dan memegang peranan penting bagi perusahaan,
tanpa adanya sumber daya manusia yang berkualitas maka perusahaan tidak dapat menjalankan
kegiatannya dengan baik. Banyak faktor yang mempengaruhi motivasi kerja pegawai, dalam
penelitian ini faktor yang dianalisis adalah gaya kepemimpinan dan komitmen karyawan. Perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah apakah gaya kepemimpinan dan komitmen karyawan
berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai PT. Adira Dinamika Multi Finance, Tbk Cabang
Medan . Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui motivasi kerja pegawai PT. Adira Dinamika
Multi Finance, Tbk Cabang Medan, serta untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh gaya
kepemimpinan dan komitmen karyawan berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai PT. Adira
Dinamika Multi Finance, Tbk Cabang Medan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, daftar pertanyaan (questionaire)
dan studi dokumentasi. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 orang karyawan. Variabel diukur
dengan skala Likert. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linear berganda melalui uji F
dan uji t dengan maksud untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependent pada tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05). Hasil uji secara serentak diketahui bahwa gaya
kepemimpinan dan komitmen karyawan berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pegawai
Dinas Perkebunan Propinsi Sumatera. Hal ini berarti bahwa dengan perubahan gaya kepemimpinan
dan komitmen karyawan akan mempberpengaruhi terhadap motivasi kerja pegawai PT. Adira
Dinamika Multi Finance, Tbk Cabang Medan . Secara parsial bahwa variabel gaya kepemimpinan
dan komitmen karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja pegawai PT.
Adira Dinamika Multi Finance, Tbk Cabang Medan.

Kata kunci: gaya kepemimpinan, komitmen, motivasi

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap karyawan mempunyai indeks nilai karyawannya secara adil sehingga dapat
yang besarnya tergantung pada kesetiaan/ meningkatkan motivasi kerja dan memberikan
loyalitasdan hubungan dengan orang lain, kepuasan.
tanggung jawab terhadap pekerjaan, prestasi Terkait dengan visi dan misi yang ada di PT.
kerja, ketaatan pada peraturan, kejujuran, kerja Adira Dinamika Multi Finance, banyak karya-
sama dalam menjalankan tugas, kepemimpinan, wan ingin memperoleh kebanggan atas usaha
kesabaran, keterampilan, pengalaman, prakarsa, yang dilakukannya buat instansi. Selain itu
dan presensi masuk kerja (Danim, 2004). mereka ingin diakui eksistensinya. Para
Menurut Kusnanto (1998), untuk meningkatkan karyawan akan semakin komit ketika pimpinan
kinerja organisasi, pimpinan berperan mereka memberikan sesuatu yang bermakna
mempertahankan visi organisasi dan karyawan dalam pekerjaan kepada karyawan. Nilai visi dan
memupuk interaksi dan kebersamaan yang misi lebih tinggi dibanding slogan. Di dalamnya
memicu kreativitas, produktivitas, dan efisiensi terdapat filosofi kerja. Karena itu seharusnya
sehingga dicapai kondisi organisasi yang ideal. setiap pekerjaan memiliki nilai termasuk
Dalam interaksi tersebut, karyawan memberikan penghargaan yang bakal diterima karyawan. Para
kontribusi kepada organisasi berupa pimpinan mengkondisikan sistem nilai yang ada
kemampuan, keahlian dan ketrampilan yang dalam visi dan misi itu kepada karyawan.
dimiliki, sedangkan organisasi diharapkan Semakin terinternalisasi sistem nilai dalam visi
memberikan imbalan, penghargaan kepada dan misi semakin komit karyawan dalam

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 156


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
melakukan pekerjaannya dengan lebih baik lagi organisasi, yang sekaligus berarti dapat
(Mangkuprawira, 2008). memenuhi kebutuhannya sebagai anggota
Faktor motivasi memegang peranan penting organisasi; kepemimpinan yang dapat menjadi
dalam meningkatkan kinerja pegawai. Motivasi tumpuan keamanan dan kesejahteraan hidup bagi
menjadi pendorong seseorang melaksanakan karyawan dan keluarganya.
suatu kegiatan guna mendapatkan hasil yang
terbaik. Oleh karena itulah tidak heran jika B. Identifikasi Masalah
karyawan yang mempunyai motivasi kerja yang Berdasarkan latar belakang masalah di atas,
tinggi biasanya mempunyai kinerja yang tinggi maka beberapa permasalahan dalam penelitian
pula. Untuk itu motivasi kerja pegawai perlu ini diidentifikasi sebagai berikut:
dibangkitkan agar karyawan dapat menghasilkan 1. Bagaimana gaya kepemimpinan dan komitmen
kinerja yang terbaik. Selain itu, faktor karyawan di PT. Adira Dinamika Multi
kedisiplinan memegang peranan yang juga Finance, Tbk Cabang Medan ?
penting dalam pelaksanaan kerja karyawan. 2. Bagaimana motivasi kerja di PT. Adira
Seorang karyawan yang mempunyai tingkat Dinamika Multi Finance, Tbk Cabang Medan
kedisiplinan yang tinggi akan tetap bekerja ?
dengan baik walaupun tanpa diawasi oleh 3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi
pimpinan (Danim, 2004). Seorang karyawan motivasi kerja di PT. Adira Dinamika Multi
yang disiplin tidak akan mencuri waktu kerja Finance, Tbk Cabang Medan ?
untuk melakukan hal-hal lain yang tidak ada 4. Sejauh mana gaya kepemimpinan dan
kaitannya dengan pekerjaan. Demikian juga komitmen karyawan berpengaruh terhadap
karyawan yang mempunyai kedisiplinan akan kinerja karyawan di PT. Adira Dinamika Multi
mentaati peraturan yang ada dalam lingkungan Finance, Tbk Cabang Medan ?
kerja dengan kesadaran yang tinggi tanpa ada
rasa paksaan. Pada akhirnya karyawan yang C. Batasan dan Perumusan Masalah
mempunyai kedisiplinan kerja yang tinggi akan Adanya keterbatasan waktu dan ilmu yang
mempunyai kinerja yang baik karena waktu dimiliki penulis, maka dari masalah-masalah
kerja dimanfaatkannya sebaik mungkin untuk yang teridentifikasi tersebut di atas, permasala-
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan target han yang diteliti dibatasi hanya pada sejauh
yang telah ditetapkan (Papu, 2005). mana gaya kepemimpinan dan komitmen
Supaya dapat mengatasi masalah-masalah karyawan berpengaruh terhadap motivasi kerja
yang timbul dalam organisasi, diperlukan upaya- pegawai di PT. Adira Dinamika Multi Finance,
upaya yang dapat mendorong dan mengacu Tbk Cabang Medan .
kemauan kerja melalui perbaikan dan Berdasarkan latar belakang penelitian dan
pemenuhan tuntutan karyawan yang masih identifikasi masalah, dirumuskan masalah
dalam batas kewajaran. Pada kondisi tersebut, “Apakah gaya kepemimpinan dan komitmen
perlu diupayakan adanya pemupukan keperca- karyawan berpengaruh terhadap motivasi kerja
yaan, penerimaan, kesetiaan terhadap organisasi pegawai PT. Adira Dinamika Multi Finance, Tbk
dan pimpinan, keterlibatan serta rasa tanggung Cabang Medan baik secara parsial maupun
jawab karyawan serta tujuan yang telah secara simultan?.
ditetapkan. Selain itu, diperlukan juga upaya
pihak manajemen untuk mengembangkan dan
menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat, II. LANDASAN TEORI
kuat, disegani dan mempunyai visi yang jelas A. Motivasi Kerja
dalam membawa PT. Adira Dinamika Multi Robbin (2002:55) mengemukakan bahwa
Finance dan karyawan menuju cita-cita dan motivasi adalah keinginan untuk melakukan
tujuan yang telah ditetapkan bersama. Dibutuh- sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat
kan kepemimpinan yang dapat mengubah cara upaya yang tinggi untuk tujuan-tujuan
pandang bawahan terhadap pentingnya suatu organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan
tugas/pekerjaan yang menjadi tanggung upaya itu untuk memenuhi suatu kebutuhan
jawabnya; kepemimpinan yang dapat memberi individual. Siagian (2002:94) mengemukakan
contoh atau suri teladan bagi bawahan; bahwa dalam kehidupan berorganisasi, termasuk
kepemimpinan yang dapat membangkitkan kehidupan berkarya dalam organisasi bisnis,
semangat kerja dan tanggung jawab karyawan aspek motivasi kerja mutlak mendapat perhatian
untuk bekerja optimal di dalam mencapai tujuan serius dari para manajer. Karena 4 (empat)

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 157


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
pertimbangan utama yaitu: (1) Filsafat hidup mempengaruhi dalam menentukan tujuan
manusia berkisar pada prinsip “quit proquo”, organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk
yang dalam bahasa awam dicerminkan oleh mencapai tujuan, mempengaruhi untuk
pepatah yang mengatakan “ada ubi ada talas, ada memperbaiki kelompok dan budayanya. Selain
budi ada balas”, (2) Dinamika kebutuhan manu- itu, kepemimpinan juga mempengaruhi
sia sangat kompleks dan tidak hanya bersifat interpretasi mengenai peristiwa-peristiwa para
materi, akan tetapi juga bersifat psikologis, (3) pengikutnya, pengorganisasian dan aktivitas-
Tidak ada titik jenuh dalam pemuasan kebutuhan aktivitas untuk mencapai sasaran, memelihara
manusia, (4) Perbedaan karakteristik individu hubungan kerja sama dan verja kelompok,
dalam organisasi atau perusahaan, mengakibat- perolehan dukungan dan kerja sama dari orang-
kan tidak adanya satupun teknik motivasi yang orang di luar kelompok atau organisasi (Rivai,
sama efektifnya untuk semua orang dalam 2004:99). Demikian halnya Locander et al.
organisasi juga untuk seseorang pada waktu dan (2002:37) menjelaskan bahwa kepemimpinan
kondisi yang berbeda-beda. mengandung makna pemimpin mempengaruhi
Antoni (2006:24) mengemukakan bahwa yang dipimpin tapi hubungan antara pemimpin
pemberian dorongan sebagai salah satu bentuk dengan yang dipimpin bersifat saling
motivasi, penting dilakukan untuk meningkatkan menguntungkan kedua belah pihak. Lok
gairah kerja pegawai sehingga dapat mencapai (2001:45) memandang kepemimpinan sebagai
hasil yang dikehendaki oleh manajemen. sebuah proses mempengaruhi aktivitas suatu
Hubungan motivasi, gairah kerja dan hasil organisasi dalam upaya menetapkan dan
optimal mempunyai bentuk linear dalam arti mencapai tujuan.
dengan pemberian motivasi kerja yang baik, Kepemimpinan adalah proses yang
maka gairah kerja pegawai akan meningkat dan digunakan oleh pemimpin untuk mengarahkan
hasil kerja akan optimal sesuai dengan standar organisasi dan pemberian contoh perilaku
kinerja yang ditetapkan. Gairah kerja sebagai terhadap para pengikut (anak buah) (Mas’ud,
salah satu bentuk motivasi dapat dilihat antara 2004:49). Sedangkan gaya kepemimpinan
lain dari tingkat kehadiran pegawai, tanggung merupakan norma perilaku yang dipergunakan
jawab terhadap waktu kerja yang telah oleh seseorang pada saat mencoba
ditetapkan. mempengaruhi perilaku orang lain atau
Ada tiga konsep dasar yang mendasari bawahan. Pemimpin tidak dapat menggunakan
motivasi, yaitu pengharapan, nilai dan perantara- gaya kepemimpinan yang sama dalam
an. Pengharapan merupakan keyakinan bahwa memimpin bawahannya, namun harus
usaha seseorang akan membuahkan hasil. Nilai disesuaikan dengan karakter-karakter tingkat
adalah tingkat kesenangan yang ada dalam diri kemampuan dalam tugas setiap bawahannya.
individu untuk memperoleh sejumlah keuntu- Siagian (2002:62) mengemukakan bahwa
ngan. Oleh karenanya tugas individual kepemimpinan adalah kemampuan seseorang
cenderung berbeda yang menyebabkan nilai untuk mempengaruhi orang lain (para
(berupa insentif atau uang, prestasi yang dicapai, bawahannya) sedemikian rupa sehingga orang
kesempatan untuk meningkatkan karir) yang lain itu mau melakukan kehendak pemimpin
diterima berbeda pula pada setiap kondisi. Jadi, meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak
nilai dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang disenanginya. Luthans (2002:4) mengemukakan
diharapkan dari pekerjaan yang dilakukan. bahwa peran kepemimpinan dalam organisasi
adalah sebagai pengatur visi, motivator,
B. Gaya Kepemimpinan penganalis, dan penguasaan pekerjaan. Yasin
Menurut Yuki (2005:33), kepemimpinan (2001:6) mengemukakan bahwa keberhasilan
adalah proses untuk mempengaruhi orang lain, kegiatan usaha pengembangan organisasi,
untuk memahami dan setuju dengan apa yang sebagian besar ditentukan oleh kualitas
perlu dilakukan dan bagaimana tugas itu kepemimpinan atau pengelolanya dan komitmen
dilakukan secara efektif, serta proses untuk pimpinan puncak organisasi untuk investasi
memfasilitasi upaya individu dan kolektif untuk energi yang diperlukan maupun usaha-usaha
mencapai tujuan bersama. Menurut Robbins pribadi pimpinan. Tika (2006:64)
(2006:27), kepemimpinan merupakan kemam- mengemukakan bahwa ada sembilan peranan
puan untuk mempengaruhi suatu kelompok ke kepemimpinan seorang dalam organisasi yaitu
arah tercapainya suatu tujuan. Definisi pemimpin sebagai perencana, pemimpin sebagai
kepemimpinan secara luas meliputi proses pembuat kebijakan, pemimpin sebagai ahli,

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 158


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
pemimpin sebagai pelaksana, pemimpin sebagai PT. Adira Dinamika Multi Finance, Tbk Cabang
pengendali, pemimpin sebagai pemberi hadiah Medan baik secara parsial maupun simultan.
atau hukuman, pemimpin sebagai teladan dan
lambang atau simbol, pemimpin sebagai tempat III. METODE PENELITIAN
menimpakan segala kesalahan, dan pemimpin A. Lokasi, Objek dan Waktu Penelitian
sebagai pengganti peran anggota lain. Penelitian ini bertempat pada PT. Adira
Setiap pemimpin mempunyai gaya yang Dinamika Multi Finance, Tbk Cabang Medan .
berbeda antara satu dengan yang lainnya. Objek penelitian ini adalah: gaya kepemimpinan,
Defenisi gaya kepemimpinan menurut Thoha komitmen karyawan dan motivasi kerja
(2007) dalam Brahmasari dan Suprayetno karyawan.
(2008:16) adalah norma perilaku yang digunakan B. Populasi dan Sampel
oleh seseorang pada saat orang tersebut berusaha Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang karyawan sepeda motor PT. Adira Dinamika
ia lihat. Sedangkan menurut Winardi (2000) Multi Finance, Tbk Cabang Medan yang
dalam Wirdah (2010:11), gaya kepemimpinan berjumlah 60 orang. Teknik pengambilan sampel
adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk dalam penelitian ini adalah sampel jenuh
memahami suksesnya kepemimpinan, dalam dimana seluruh populasi dijadikan sampel.
hubungannya dimana pusat perhatian ditujukan Dengan demikian jumlah sampel dalam
pada yang dilakukan oleh pemimpin. penelitian ini adalah sebanyak 60 orang.
C. Instrumen Penelitian
C. Pengertian Komitmen Instrumen penelitian, sebelum digunakan
Komitmen diartikan sebagai sikap karyawan sebagai alat pengumpul data penelitian, terlebih
untuk tetap berada dalam organisasi dan terlibat dahulu dilakukan uji coba untuk menguji
dalam upaya-upaya mancapai misi, nilai-nilai validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas
dan tujuan perusahaan. Faktor komitmen dilakukan untuk melihat ketepatan dan
dipandang penting karena karyawan yang kecermatan instrumen dalam melakukan
memiliki komitmen tinggi terhadap organisasi fungsinya sebagai alat ukur (Azwar, 2003: 5).
akan memiliki tanggung jawab yang besar dan Untuk menguji validitas instrumen digunakan
menjunjung tinggi nilai-nilai yang telah rumus koefisien korelasi Product Moment dari
disepakati dalam organisasi (Alwi, 2001). Pearson (Widodo, 2004: 104).
Robbins (2003) mendefinisikan komitmen Selanjutnya untuk mendapatan instrumen
sebagai suatu keadaan seseorang karyawan yang reliabel, dilakukan uji reliabilitas. Uji
memihak pada suatu organisasi tertentu dan reliabilitas dimaksudkan untuk melihat sejauh
tujuantujuannya, serta berniat memelihara mana hasil suatu pengukuran instrumen dapat
keanggotaan dalam organisasi itu. Keterlibatan dipercaya (Widodo, 2004: 105). Formula
kerja tinggi berarti pemihakan seseorang pada statistik yang dapat digunakan untuk menguji
pekerjaannya yang khusus, komitmen pada reliabilitas adalah Alpha Cronbach.
organisasi yang tinggi berarti pemihakan pada D. Teknik Analisis Data
organisasi yang mempekerjakannya. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini,
Allen dan Meyer (1990) memberikan model dianalisis dengan menggunakan analisis statistik
komitmen yaitu Three Component Model of deskriptif dan analisis statistik inferensial
Organizational Commitment yang merupakan (Widodo, 2004: 108). Selanjutnya hasil
konsep utama komitmen terhadap organisasi. perhitungan tersebut dideskripsikan dalam daftar
Model komitmen pegawai mencakup 3 elemen frekwensi untuk masing-masing variabel.
penting yaitu keinginan (desire), kebutuhan Sedangkan penggunaan analisis statistik
(need), dan kewajiban (obligation) yang inferensial diperlukan untuk pengujian hipotesis
mempresentasikan 3 bentuk komponen yaitu dan generalisasi penelitian. Teknik analisis data
affective, continuance dan normatif commitment. yang digunakan adalah regresi linear berganda,
dengan rumus sebagai berikut :
D. Hipotesis Penelitian Y = a0 + a1 X1 + a2 X2 + e
Berdasarkan teori dan kerangka konsep, Alat uji yang digunakan untuk menerima atau
maka hipotesis penelitian adalah gaya menolak hipotesis adalah dengan uji statistik F,
kepemimpinan dan komitmen karyawan dengan ketentuan: H0 diterima jika Fhitung ≤ Ftabel,
berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai H0 ditolak jika Fhitung ≥ Ftabel.

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 159


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
F = JK reg / K 3. Jawaban responden mengenai ingin
JKres / (n  k  1) mengetahui seberapa baik saya bekerja, dan
Dimana: saya menggunakan umpan balik untuk diri
K = jumlah variabel saya sendiri sebanyak 24,4% menjawab sangat
n = jumlah sampel setuju, setuju sebanyak 44,4%, netral sebanyak
JK reg = jumlah kuadrat regresi 17,8% dan tidak setuju sebanyak 13,3%.
JK res = jumlah kuadrat residu 4. Jawaban responden mengenai menetapkan diri
saya sendiri sebagai contoh dan teladan bagi
IV. HASIL PENELITIAN DAN orang lain sebanyak 28,9% menjawab sangat
PEMBAHASAN setuju, setuju sebanyak 62,2%, netral sebanyak
A. Hasil Penelitian 8,9% dan tidak setuju sebanyak 0%.
1. Statistik Deskriptif 5. Jawaban responden mengenai memberikan
Dari data yang diperoleh untuk variabel gaya penghargaan dan pengakuan kepada orang lain
kepemimpinan, komitmen dan motivasi kerja 24,4% menjawab sangat setuju, setuju
dapat dilihat gambaran hasil penelitian statistik sebanyak 60,0%, netral sebanyak 8,9% dan
deskriptif secara umum berikut ini : tidak setuju sebanyak 6,7%.
6. Jawaban responden mengenai melakukan
Tabel 4.1. Statistik Deskriptif pencatatan dengan teliti sebanyak 24,4%
Variabel Instrumen
Frekwensi (Persentase) menjawab sangat setuju, setuju sebanyak
5 4 3 2 1 Total 60,0%, netral sebanyak 8,9% dan tidak setuju
a. MK1 20,0 71,1 4,4 4,4 0 100
b. MK 2 8,9 75,6 15,6 0 0 100 sebanyak 6,7%.
c. MK 3 24,4 44,4 17,8 13,3 0 100 7. Jawaban responden mengenai memastikan
d. MK 4 28,9 62,2 8,9 0 0 100 bahwa semua pekerjaan dilakukan sesuai
Motivasi
e. MK 5 24,4 60,0 8,9 6,7 0 100
Kerja
f. MK 6 24,4 60,0 8,9 6,7 0 100 dengan rencana sebanyak 48,9% menjawab
(Y)
g. MK 7 48,9 40,0 11,1 0 0 100 sangat setuju, setuju sebanyak 40,0%, netral
h. MK 8 20,0 62,2 13,3 4,4 0 100
i. MK 9 31,1 51,1 17,8 0 0 100
sebanyak 11,1% dan tidak setuju sebanyak
j. MK 10 22,2 66,7 11,1 0 0 100 0%.
1) GK1 37,8 53,3 8,9 0 0 100 8. Jawaban responden mengenai mengikuti apa
2) GK2 37,8 48,9 13,3 0 0 100
3) GK3 20,0 37,8 42,2 0 0 100
yang menjadi idaman (cita-cita) saya sebanyak
Gaya 4) GK4 42,2 37,8 20,0 0 0 100 20,0% menjawab sangat setuju, setuju
Kepemi 5) GK5 22,2 57,8 13,3 6,7 0 100 sebanyak 62,2%, netral sebanyak 13,3% dan
mpinan 6) GK6 37,8 33,3 22,2 6,7 0 100
(X1) 7) GK7 22,2 60,0 13,3 4,4 0 100 tidak setuju sebanyak 4,4%.
8) GK8 37,8 33,3 22,2 6,7 0 100 9. Jawaban responden mengenai menaruh hormat
9) GK9 11,1 66,7 17,8 4,4 0 100 kepada orang yang berpengalaman sebanyak
10) GK10 28,9 46,7 20,0 4,4 0 100
1) KO1 20,0 71,1 4,4 4,4 0 100 31,1% menjawab sangat setuju, setuju
2) KO2 8,9 75,6 15,6 0 0 100 sebanyak 51,1%, netral sebanyak 17,8% dan
3) KO3 24,4 44,4 17,8 13,3 0 100
4) KO4 28,9 62,2 8,9 0 0 100
tidak setuju sebanyak 0%.
Komitme 5) KO5 24,4 60,0 8,9 6,7 0 100 10. Jawaban responden mengenai berusaha
n (X2) 6) KO6 60,0 60,0 8,9 6,7 0 100 mencari bantuan dari orang yang lebih
7) KO7 53,3 33,3 8,9 4,4 0 100
8) KO8 11,1 55,6 28,9 4,4 0 100 mengetahui sesuatu masalah/pekerjaan
9) KO9 6,7 57,8 26,7 8,9 0 100 sebanyak 22,2% menjawab sangat setuju,
10) KO10 20,0 55,6 24,4 0 0 100 setuju sebanyak 66,7%, netral sebanyak
Sumber : Hasil Penelitian 2017
11,1% dan tidak setuju sebanyak 0%.
Dari tabel 4.31 di atas dapat disimpulkan 11. Jawaban responden mengenai pimpinan
sebagai berikut : sering berkonsultasi dengan bawahan
1. Jawaban responden mengenai berusaha keras sebanyak 37,8% menjawab sangat setuju,
untuk mencapai prestasi (target) sebanyak setuju sebanyak 53,3%, netral sebanyak
20,0% menjawab sangat setuju, setuju 8,9% dan tidak setuju sebanyak 0%.
sebanyak 71,1%, netral sebanyak 4,4% dan 12. Jawaban responden mengenai pimpinan
tidak setuju sebanyak 4,4%. memperlakukan bawahan secara sama antara
2. Jawaban responden mengenai mencari cara- satu dengan yang lain sebanyak 37,8%
cara baru untuk mengatasi kesukaran yang menjawab sangat setuju, setuju sebanyak
saya hadapi sebanyak 8,9% menjawab sangat 48,9%, netral sebanyak 13,3% dan tidak
setuju, setuju sebanyak 75,6%, netral sebanyak setuju sebanyak 0%.
15,6% dan tidak setuju sebanyak 0%.

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 160


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
13. Jawaban responden mengenai pimpinan orang di luar organisasi ini sebanyak 8,9%
membuat bawahan merasa bebas sekalipun menjawab sangat setuju, setuju sebanyak
tidak setuju dengan pimpinan sebanyak 75,6%, netral sebanyak 15,6% dan tidak
20,0% menjawab sangat setuju, setuju setuju sebanyak 0%.
sebanyak 37,8%, netral sebanyak 42,2% dan 23. Jawaban responden mengenai sangat peduli
tidak setuju sebanyak 0%. dengan nasib organisasi ini sebanyak 24,4%
14. Jawaban responden mengenai pimpinan menjawab sangat setuju, setuju sebanyak
bergaul secara informal dengan bawahan 44,4%, netral sebanyak 17,8% dan tidak
sebanyak 42,2% menjawab sangat setuju, setuju sebanyak 13,3%.
setuju sebanyak 37,8%, netral sebanyak 24. Jawaban responden mengenai gembira
20,0% dan tidak setuju sebanyak 0%. bahwa saya memilih untuk bekerja di
15. Jawaban responden mengenai pimpinan organisasi ini sebanyak 28,9% menjawab
memperhatikan secara pribadi dalam sangat setuju, setuju sebanyak 62,2%, netral
mempromosikan bawahan, bagi mereka sebanyak 8,9% dan tidak setuju sebanyak
yang bekerja keras sebanyak 22,2% 0%.
menjawab sangat setuju, setuju sebanyak 25. Jawaban responden mengenai nilai-nilai saya
57,8%, netral sebanyak 13,3% dan tidak sama dengan nilai-nilai organisasi ini
setuju sebanyak 6,7%. sebanyak 24,4% menjawab sangat setuju,
16. Jawaban responden mengenai pimpinan setuju sebanyak 60,0%, netral sebanyak
bersikap baik kepada mereka yang bekerja 8,9% dan tidak setuju sebanyak 6,7%.
dengan tulus sebanyak 37,8% menjawab 26. Jawaban responden mengenai bersedia untuk
sangat setuju, setuju sebanyak 33,3%, netral bekerja keras melampaui apa yang
sebanyak 22,2% dan tidak setuju sebanyak diharapkan agar organisasi ini berhasil
6,7%. sukses sebanyak 24,4% menjawab sangat
17. Jawaban responden mengenai pimpinan setuju, setuju sebanyak 60,0%, netral
merasa memuji dan menghargai bawahan sebanyak 8,9% dan tidak setuju sebanyak
yang bekerja tepat waktu sebanyak 22,2% 6,7%.
menjawab sangat setuju, setuju sebanyak 27. Jawaban responden mengenai senang bahwa
60,0%, netral sebanyak 13,3% dan tidak saya memilih untuk bekerja di organisasi ini
setuju sebanyak 4,4%. sebanyak 53,3% menjawab sangat setuju,
18. Jawaban responden mengenai pimpinan setuju sebanyak 33,3%, netral sebanyak
berprilaku seakan-akan kekuasaan dan 8,9% dan tidak setuju sebanyak 4,4%.
prestise penting bagi kepatuhan bawahan 28. Jawaban responden mengenai selalu
sebanyak 37,8% menjawab sangat setuju, membanggakan organisasi ini kepada orang-
setuju sebanyak 33,3%, netral sebanyak orang di luar organisasi ini sebanyak 11,1%
22,2% dan tidak setuju sebanyak 6,7%. menjawab sangat setuju, setuju sebanyak
19. Jawaban responden mengenai pimpinan 55,6%, netral sebanyak 28,9% dan tidak
selalu merasa percaya diri dalam mengambil setuju sebanyak 4,4%.
keputusan yang tepat sebanyak 11,1% 29. Jawaban responden mengenai nilai-nilai saya
menjawab sangat setuju, setuju sebanyak sama dengan nilai-nilai organisasi ini
66,7%, netral sebanyak 17,8% dan tidak sebanyak 6,7% menjawab sangat setuju,
setuju sebanyak 4,4%. setuju sebanyak 57,8%, netral sebanyak
20. Jawaban responden mengenai pimpinan 26,7% dan tidak setuju sebanyak 8,9%.
selalu mengawasi apa yang dilakukan oleh 30. Jawaban responden mengenai senang
bawahan sebanyak 28,9% menjawab sangat menjadi bagian dari organisasi ini sebanyak
setuju, setuju sebanyak 46,7%, netral 20,0% menjawab sangat setuju, setuju
sebanyak 20,0% dan tidak setuju sebanyak sebanyak 55,6%, netral sebanyak 24,4% dan
4,4%. tidak setuju sebanyak 0%.
21. Jawaban responden bangga menjadi bagian
dari organisasi ini sebanyak 20,0% 2., Uji Kualitas Data
menjawab sangat setuju, setuju sebanyak 2.1. Validitas
71,1%, netral sebanyak 4,4% dan tidak Hasil uji validitas variabel adalah sebagai
setuju sebanyak 4,4%. berikut.
22. Jawaban responden mengenai suka
membanggakan organisasi ini kepada orang-

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 161


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Tabel 4.2. Uji Validitas Variabel Tabel 4.4. Hasil Uji F

Instrumen r- r-tabel Ket


Variabel
hitung
a. MK1 0.707 0.2272 Valid
b. MK2 0.830 0.2272 Valid
c. MK3 0.705 0.2272 Valid
d. MK4 0.888 0.2272 Valid
Motivasi e. MK5 0.641 0.2272 Valid
Sumber : Data diolah 2016
Kerja (Y) f. MK6 0.802 0.2272 Valid
g. MK7 0.926 0.2272 Valid
h. MK8 0.888 0.2272 Valid Dari uji F atau uji Anova diperoleh F hitung
i. MK9 0.641 0.2272 Valid sebesar 139,075 pada α = 5% atau 0,05 dengan
j. MK10 0.830 0.2272 Valid
1. GK1 0.716 0.2272 Valid
tingkat signifikan 0,000., karena nilai
2. GK2 0.817 0.2272 Valid probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05
3. GK3 0.692 0.2272 Valid maka model regresi dapat dipakai untuk
4. GK4 0.777 0.2272 Valid
Gaya
5. GK5 0.480 0.2272 Valid memprediksi bahwa gaya kepemimpinan (X1)
Kepemim-
pinan (X2)
6. GK6 0.805 0.2272 Valid dan komitmen (X2) sebagai variabel independen
7. GK7 0.919 0.2272 Valid secara bersama-sama (simultan) berpengaruh
8. GK8 0.681 0.2272 Valid
9. GK9 0.805 0.2272 Valid terhadap motivasi kerja pegawai (Y). Dengan
10. GK10 0.541 0.2272 Valid kata lain, gaya kepemimpinan (X1) dan
11. KO1 0.699 0.2272 Valid
12. KO2 0.803 0.2272 Valid
komitmen (X2) secara simultan mempunyai
13. KO3 0.607 0.2272 Valid pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
14. KO4 0.873 0.2272 Valid motivasi kerja, karena F hitung > F tabel yakni
15. KO5 0.639 0.2272 Valid
Komitmen
16. KO6 0.742 0.2272 Valid 139,075 > 2,883. Hal tersebut berarti jika gaya
(X2)
17. KO7 0.885 0.2272 Valid kepemimpinan (X1) dan komitmen (X2) secara
18. KO8 0.873 0.2272 Valid bersama-sama mengalami kenaikan maka akan
19. KO9 0.639 0.2272 Valid
20. KO10 0.657 0.2272 Valid berdampak pada kenaikan motivasi kerja
pegawai (Y), sebaliknya jika gaya kepemim-
Sumber : Hasil Penelitian 2017
pinan (X1) dan komitmen (X2) secara bersama-
sama mengalami penurunan maka akan
2.2. Reliabilitas berdampak pada penurunan motivasi kerja
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui pegawai (Y).
apakah alat pengukur yang digunakan dapat
diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran 3.2. Pengujian Hipotesis dengan Uji t
tersebut diulang. Suatu kuesioner dikatakan Metode dalam penentuan t tabel
reliabel jika Cronbach’s Alpha lebih besar dari menggunakan ketentuan tingkat signifikan 5 %,
0,6. Hal ini menunjukkan bahwa data penelitian dengan df=n-k-1 (pada penelitian ini df=45-3-
dinyatakan reliabel. 1=41), sehingga didapat nilai t tabel sebesar 2,03
disajikan dalam tabel 4.5. sebagai berikut :
Tabel 4.3. Uji Reliabilitas Variabel
Variabel Cronbach’s Batas Ket
Alpha Reliabi Tabel 4.5 Hasil Uji t
litas
Motivasi Kerja (Y) 0.972 0,6 Reliabel
Gaya Kepemimpinan(X1) 0,914 0,6 Reliabel
Komitmen (X2) 0,847 0,6 Reliabel
Sumber : Hasil Penelitian 2017

Dari data tabel 4.3. di atas dapat dilihat


bahwa hasil perhitungan uji reliabilitas a. Dependent variabel: Motivasi Kerja
Sumber : Data diolah 2016
menunjukkan alpha cronbach’s pada masing-
masing kolom variabel tersebut lebih besar dari Dari tabel 4.5 di atas, diketahui nilai t
0,6 (batas reliabilitas) maka dapat dinyatakan hitung dari masing-masing variabel independen
instrumen tersebut reliabel. secara parsial berpengaruh terhadap variabel
dependen yaitu :
3. Pengujian Hipotesis 1. Variabel gaya kepemimpinan memiliki nilai p-
3.1. Pengujian Hipotesis dengan Uji F value (pada kolom Sig.) 0,001 < 0,05 artinya
Hasil uji F dengan bantuan program SPSS signifikan, sedangkan t hitung 3,672 > dari t
dapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini : tabel 2,03 artinya signifikan. Artinya gaya

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 162


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
kepemimpinan secara parsial berpengaruh Tabel 4.6. Hasil Analisis Koefisien Determinasi
terhadap motivasi kerja pegawai.
2. Variabel komitmen memiliki nilai p-value
(pada kolom Sig.) 0,000 < 0,05 artinya
signifikan, sedangkan t hitung 12,245 > dari t
tabel 2,03 artinya signifikan. Artinya
komitmen secara parsial berpengaruh terhadap
Sumber : Data diolah 2016
motivasi kerja pegawai.
Hasil olahan pada tabel 4.6. di atas memiliki
4 Hasil Persamaan Regresi nilai koefisien determinasi (R2) yang sudah
Persamaan regresi yang telah dirumuskan disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar 0,863.
dilakukan pengolahan data sehingga didapat Artinya 86,3 % variabel dependen (kepuasan
persamaan akhir yaitu : kerja) dijelaskan oleh variabel independen (gaya
Y = 0,048 + 0,2287X1 + 0,779X2 kepemimpinan dan komitmen), dan sisanya
Pada model regresi ini, nilai konstanta yang sebesar 13,7 % (100%-86,3%) dijelaskan oleh
tercantum sebesar 0,048 dapat diartikan jika variabel lain di luar variabel yang digunakan.
variabel bebas dalam model diasumsikan sama
dengan nol, secara rata-rata variabel diluar 6. Pembahasan
model akan meningkatkan motivasi kerja sebesar Pada pengujian hipotesis berdasarkan hasil
0,048 satuan. perhitungan dapat dikatakan bahwa gaya
Nilai besaran koefisien regresi 1 sebesar kepemimpinan dan komitmen berpengaruh
0,228 pada penelitian ini dapat diartikan bahwa signifikan terhadap motivasi kerja pegawai baik
variabel gaya kepemimpinan (X1) berpengaruh secara simultan maupun parsial telah terbukti
positif terhadap motivasi kerja (Y). Hal ini (H0 ditolak). Hal ini menunjukan bukti empiris
menunjukkan bahwa ketika gaya kepemimpinan bahwa gaya kepemimpinan dan komitmen secara
mengalami peningkatan sebesar satu satuan, simultan maupun secara parsial memiliki
motivasi kerja pegawai juga akan mengalami pengaruh yang signifikan terhadap motivasi
peningkatan sebesar 0,228 satuan. kerja pegawai.
Nilai besaran koefisien regresi  2 sebesar Secara parsial hasil penelitian ini
menunjukan bahwa pengaruh gaya kepemim-
0,779 pada penelitian ini dapat diartikan bahwa
pinan dan komitmen terhadap motivasi kerja
variabel komitmen (X2) berpengaruh positif
pegawai menunjukan positif dan signifikan.
terhadap motivasi kerja pegawai (Y). Hal ini
Positif terlihat dari koefisien regresi kualitas
menunjukkan bahwa ketika variabel komitmen
sebesar 0,228 dan signifikan karena nilai t hitung
mengalami peningkatan sebesar satu satuan,
> t tabel (3,672 > 2,03). Pengaruh positif
motivasi kerja pegawai juga akan mengalami
menunjukkan bahwa pengaruh gaya kepemim-
peningkatan sebesar 0,779 satuan.
pinan adalah searah dengan motivasi kerja
pegawai atau dengan kata lain gaya kepemim-
5. Analisis Koefisien Determinasi (R2)
pinan yang baik/tinggi akan berpengaruh
Dengan bantuan olahan program SPSS
terhadap motivasi kerja yang baik/tinggi,
koefisien determinasi (R2) terletak pada tabel
demikian sebaliknya bila gaya kepemimpinan
model Summary dan tertulis R Square. Untuk
rendah/buruk maka motivasi kerja pegawai akan
regresi linier berganda sebaiknya menggunakan
rendah/buruk. Pengaruh signifikan menunjukkan
R Square yang sudah disesuaikan atau tertulis
bahwa gaya kepemimpinan mempunyai peranan
Adjusted R Square karena disesuaikan dengan
yang penting dalam meningkatkan motivasi kerja
jumlah variabel independen yang digunakan
pegawai.
dalam penelitian. Nilai R Square/Adjusted R
Dan pengaruh komitmen terhadap motivasi
Square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena
kerja dari hasil penelitian ini menunjukkan
nilai R Square berkisar antara 0 sampai dengan
pengaruh komitmen terhadap motivasi kerja
1. Hasil analisis koefisien determinasi dalam
adalah positif dan signifikan. Positif terlihat dari
penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut
koefisien regresi komitmen sebesar 0,779 dan
ini :
signifikan karena nilai t hitung > t tabel (12,245>
2,03). Pengaruh positif menunjukkan bahwa
pengaruh komitmen adalah searah dengan
motivasi kerja pegawai atau dengan kata lain

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 163


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
komitmen yang baik akan berpengaruh terhadap Greenberg, J., 1995, Managing Behaviour in
motivasi kerja pegawai yang baik/tinggi, Organization, 59, 65, USA : Prentice Hall,
demikian sebaliknya bila komitmen buruk maka Inc.
kepuasan kerja akan rendah/buruk. Pengaruh Humphreys, J.H.(2002).” Transformational
signifikan menunjukkan bahwa komitmen leader behavior, proximity and successful
mempunyai peranan yang penting dalam services marketing” Journal of Services
meningkatkan motivasi kerja pegawai. Marketing, Vol. 16, No.6, pp.487-502
Luthans, F. 2002, Organizational Behavior, 6th
V. KESIMPULAN Edition, 575, McGraw-Hill. Inc., New
Penelitian ini bertujuan untuk melihat York.
pengaruh gaya kepemimpinan dan komitmen Rivai, Veithzal (2004). Kepemimpinan dan
terhadap motivasi kerja pegawai. Hasil Perilaku Organisasi. PT Raja Grafindo
penelitian ini memberikan kesimpulan sebagai Persada, Jakarta.
berikut : Robbins, S. P., 2003, Perilaku Organisasi, Jilid
1. Berdasarkan hasil analisis, penelitian ini 1, 97, 134, Edisi Indonesia, PT Indeks
mampu memberikan bukti empiris bahwa Kelompok Gramedia, Jakarta.
secara simultan menunjukan bahwa gaya Siagian, S. P., 2002, Kiat Meningkatkan
kepemimpinan dan komitmen berpengaruh Produktivitas Kerja, 75, 83, Rineka Cipta,
signifikan terhadap motivasi kerja pegawai. Jakarta.
2. Secara parsial gaya kepemimpinan dan Sugiono., 2006, Metode Penelitian Pendidikan
komitmen masing-masing berpengaruh Pendekatan Kwantitatif, Kwalitatif, dan
signifikan terhadap motivasi kerja pegawai. R&D, 67, Alfabeta, Bandung.
3. Bahwa 86,3 % variabel motivasi kerja Thoha, M., 2004, Perilaku Organisasi : Konsep
dipengaruhi oleh variabel gaya kepemimpinan Dasar dan Aplikasinya, 198, 290, 310-
dan komitmen, sedangkan sisanya sebesar 13,7 322, 336, PT Raja Grafindo Persada,
% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model, Jakarta.
seperti variabel komunikasi dan budaya Umar, H., 2002, Metode Riset Bisnis, 121-128,
organisasi. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Yammarino, F.J., W.D. Spangler & B.M. Bass
(1993), “Transformational leadership and
DAFTAR PUSTAKA performance: A longitudinal
investigation”, Leadership Quarterly,
Alwi, S., 2001, Manajemen Sumber Daya Vol.4, No.1, pp.81-102.
Manusia: Strategi Keunggulan Kompetitif, Yukl, Gary. 2005. Kepemimpinan dalam
Edisi I, 49-50, BPFE, Yogyakarta. Organisasi. Edisi Kelima. PT. Indeks,
Azwar, S., 1997, Reliabliitas dan Validitas, 4, 5, Jakarta.
Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Zainun, B., 1995, Manajemen Sumber Daya
Azwar, S., 2003, Penyusunan Skala Psikologi, Manusia Indonesia, 63, PT Toko Gunung
108, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Agung, Jakarta.
Bass, B.M., B.J. Avolio, D.I Jung & Y. Berson
(2003),” Predicting Unit Performance by
assessing transformational and
transactional leadership”, Journal of
Applied Psychology, Vol.88, No. 2, pp.
207-218
Danim, S., 2004, Motivasi, Kepemimpinan, dan
Efektivitas Kelompok, 11, 15, 18, 46,
Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Dubrin Andrew J., 2005. Leadership
(Terjemahan), Edisi Kedua, Prenada
Media, Jakarta.
Fuad Mas’ud,2004, Survai Diagnosis
Organisasional (Konsep dan Aplikasi),
Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 164


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
THE EFFECT OF TAKING ORDER SERVICE SIMULATIONS ON STUDENTS’
SPEAKING ENGLISH SKILL FOR HOTEL PROGRAM AT
POLITEKNIK MBP MEDAN
Vera Kristina Hutagalung
Dosen Politeknik Mandiri Bina Prestasi - Medan

ABSTRACT

This research is intented to find out The Effect of Taking Order Service Simulations On Students’
Speaking English Skill For Hotel Program At Politeknik Mbp Medan. The methodology of this
research by experimental quantitative research. The population of this research is the third semester
students Hotel Program of Politeknik MBP Medan with three classes that consist of 75 students. The
sample of this research is two classes which were selected by using cluster random sampling
technique. The first group is H 3/3.B which consists of 30 students as control group and H 3/3.A
consist of 23 students as experimental group. There are two tests given, pre-test and post-test. The
experimental group taught with applying taking order service practice, while control group with
conventional method. The result showed that t-observed is higher than t-table with the level of
significant (0.05) and the degree of freedom (df = 53) The data was analyzed by using t-test formula in
order to see the students’ score and whether the method is affect or not. The analysis showed that t-
observed is higher than t-table with the level of significant (0.05) and the degree of freedom (df = 53).
The hypothesis of the study is accepted. It can be concluded that Taking Order service simulations is
an activities affect on Students’ speaking English skill

Keywords: speaking technique, simulation, taking order

INTRODUCTION
1.1 The Background of The Study
International travel is a rapidly growing English speaking skill is very important to
activity entailing cross-cultural communication be able to practice in the wide world of work.
between host and guests from different linguistic Speaking enables interaction among people from
backgrounds. There is therefore a growing different parts of the world. The speaking skill is
worldwide need for front line staff as hosts in the measured in terms of the ability to carry out a
hospitality industry who are able to conversation in the language as speaking has
communicate effectively with a guests. now become so functional such as being able to
Language is a communication tool in the form of speak with people around the world.
sound system or the voice system which it The hospitality industry is one of the
produced by human’s vocal organs. Each of the largest components of the global economy. The
language’s sign has the meaning. It purposed to rapid development of the hospitality industry can
make the communication be interactive. directly affect language need. Employees of the
Language is used in a group of civilization. The hotel industry have the same pressure to
language for each group is different. To communicate efficiently with English speaking
mastering the language we have to understand hotel clients. Mastering the art of speaking,
and learn about the four skills of languages. especially to practice taking order service in
They are speaking, reading, writing, and restaurant is the single most important aspect of
listening. Each of them are important and has the learning to carry out a conversation in the
relation one another. language. Most of the lessons are function based
In the international relationship, English and contain common expressions for various
becomes the most essential language in the functions that are likely to be encountered in the
world. Almost all the people from many hotel industry.
different countries around the world use it to Taking orders in restaurant is one of
communicate. The area of English has always simulation activities may encourage students to
become a special interest. It’s because of the have a dialogue with guests, employees, and
importance of English in any scope of our lives. managers to obtain a variety perspectives on the

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 165


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
guest experience. The lessons include role play to investigate the application of simulation
simulations so students can practice using the dialogues in Taking Order Service to the
language in situations they are likely to Students’ Speaking English Skill. This study will
encounter when on the job. The dialogues, role be applied to the third semester of students for
play situation, activities provide greater Hotel Program at Politeknik MBP Medan.
relevance to specific jobs and more pertinent to 1.5 The Significances of the Study
individual jobs found in hotel. Speaking There are two kinds of significance in a
English for taking order services practice is one scientific study. There are the theoretical
of the best way to improve the students skill of significance and the practical significance. The
Hotel Program at Politeknik Mandiri Bina two significances as follows :
Prestasi Medan to speak, they have to use 1.5.1 The Theoretical Significance
English in every practice they do. Marriam Theoretically, the result of the study is expected
Bashir in British Journal of Arts and Social to be useful for the readers to enrich the horizon
Sciences (2011) explain “Learning to speak also of English learning theory and expected to be
demands a lot of practice and attention . We significant for improving theories of speaking
learn to speak our mother tounge just by ability through taking order service.
listening and repeating. The teacher can adopt 1.5.2 The Practical Significance
the same natural way. He can give them certain The findings of the study are practically
structures and ask them to repeat. This will expected to be significant for :
removes their shyness. He can give those drills 1. To the English teachers to motivate the
in the basic patterns of language. Asking short students to speak English well and make
questions and the use of short dialogues in the them more active in the learning process.
class room can also develop this skill “. 2. To the students to practice and develop the
In addition there are many factors can cause four language skills but to focus more on
the problem of the students’ speaking skill such speaking
as students’ interest, the material, the media 3. To other researchers, it would be useful to
among others, including the way in teaching expand their knowledge, skills and
English. This one of the students communication understanding required by students activities
weakness, when they sent for Job Training, they to become professional waiters or waitresses.
could not proper in communication even for the 4. To the writer, it would be useful to improve
simple conversation . Of course there are many her knowledge and more understanding how
good reasons of taking order service practice. to teach students through creative ways.
Hopefully through simulations Students should
understand in two side communication to avoid 1.6 Hypothesis
misunderstanding. Ho : There is no significant effect of taking
For these reasons and based on the order service practice on students’
background of the study above, the writer is speaking English skill
interest in analyzing of taking order services Ha : There is a significant effect of taking order
simulations for the third semester students Hotel service practice on students’ speaking
program at Politeknik MBP Medan. English skill  
1.2 The Problem of the Study
The problem of the study is “Does Taking REVIEW OF LITERATURE
Order Service Significantly Affect the Students’ 2.1 Speaking
Speaking English Skill of the Hotel Program at Speaking is “the process of building and
Politeknik MBP Medan ?” sharing meaning through the use of verbal and
1.3 The Objective of the Study non-verbal symbols, in a variety of contexts “
Based on the study above, this study is (Hayriye Kayi , 2006). Speaking is a crucial part
aimed at finding out whether Taking Order of second language learning and teaching.
Service affects the Students’ Speaking English Despite its importance, for many years, teaching
Skill of the Hotel program at Politeknik MBP speaking has been undervalued and English
Medan significantly. language teachers have continuead teach
1.4 The Scope of the Study speaking just as repetition of drills or
There are many types of speaking, they are memorization dialogues. However , today’s
conversation, dialogue, monologue and world requires that the goal of teaching should
discussion. The scope of the study is limited only improve students communicative skills, because

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 166


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
only in that way, students can express recognize that speaking involves three area of
themselves and learn how to follow the social knowledge : a.Mechanics (pronounciation,
and cultural rules appropriate in each grammar and vocabulary) : b.Function (
communicative circumtance. transaction and interaction) :c. Social and
English for Specific Purposes is a term that cultural rules (turn-taking, rate of speech, lenght
refers to teaching or studying English for of pauses between speakers, relative roles of
particular career (like law, medicine, hotel ) or participants) .
for business in general. Pauline C.Robinson
(2012) describes ESP as a type of English 2.3 Function of Speaking
Language Teaching and defines it as “goal- Numerous attempts the have been made to
oriented language learning” which means that classify the function of speaking in human
students have to attain a specific goal in the interaction. Brown and Yule (1983) made a
process of learning. According to the same useful distinction between the interactional
author, “Students study ESP not because they function of speaking (in which it serves to
are interested in the English language as such but establish and maintain social relations), and the
because they have to perform a task in English. transactional function (which focus on the
Their command of the English language must be exchange of information). There are an expanded
such that they can reach a satisfactory level in three part version of Brown and Yule’s
their specialist subject studies”. framework they are : Talk as Interaction, Talk as
Transaction and Talk as Performace.
2.2 Speaking Skill
Nunan (2002 : 226) mention that to improve 2.4 Speaking skill in Taking Order service
students communicative skills there are few simulations
characteristics to get competence in communica- Marsum WA (2005 : 326) in Restaurants and
tive: (a) knowledge of the grammar and Problems described Taking order is one from
vocabulary of the language; (b) knowledge of many activities to encourages students speaking
rules of speaking (e.g., knowing how to begin skill. When Taking order student should listen
and end conversation, knowing what topics can from the guests order carefully with a full
be talked about in different types of speech attention to avoid misunderstanding in hearing
events, knowing which address forms should be the orders. Taking order is an art of describing
used with different persons one speaks to and in from both side a waiter and their company.
different situation) ; (c) knowing how to use and Taking order were taken and written in proper
respond to different types of speech acts such as manner and guaranted every guests has their own
requests, apologies, thanks, and invitations ; (d) order in the good service. This is also the time
knowing how to use language appropriately. when a waiter can increase sales by suggesting
Many language learners regards speaking skill as to the guests with dishes that presumably will
the measure of knowing a language. These give a tidy profit.
learners define fluency as the ability to converse 2.5 Factors affecting Speaking ability
with others, much more than ability to read , In order to measure the speaking ability, there
write or comprehend oral language. They regard are some elements that should be given a close
speaking as the most important skill they can attention, they are :
acquire, and they assess their progress in terms a. Accent
of their accomplishments in spoken Hornby (1978) in Oxford Student’s
communication. Speaking is productive skill in Dictionary of current English Accent is a mark
the oral mode. It is like the other skills, is more or symbol used in writing and printing to show a
complicated than it seems at first and involves vowel sound or syllabic stress. It is also the
more than just pronouncing words. distinctive manner of oral expression.
Speaking ability is the mastery of a b. Grammar
speaker to speak in a language incorporating Grammar is a description of the language
some factors namely accent, grammar, system. It shows us how we order words in
vocabulary, fluency and comprehension. sentences, how we combine them and how we
According to Marriam Bashir (2011:38) who change the form of words to change their
writes Factor Effecting students’ English meaning.(Hadfield, 2008).
Speaking skills in British Journal of Arts and
Social Sciences , Language learners need to

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 167


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
c. Vocabulary RESEARCH METHODOLOGY
Widdowson thought that the native English 3.1 Research Design
speaker can understand those language material This research used experimental
with correct vocabulary but not so proper in quantitative research . It was use to compare two
grammar rules rather than those with correct types of treatment by using two ways of
grammar rules but not so proper in vocabulary observation, they are pre-test and post-test. In the
use. (Yiwei, 2009 : 128) design , the samples consisted of two classes, the
d. Fluency experimental group and the control group. In the
Fulcher (2003:30) looks at fluency as the experimental group were taught how to handle
ability to fill time with talk or repeating words. guest requested through taking order practice
Fluency is the area of language ability which services dialoques, while the control group were
relates to the speed and ease with which a taught without using the method.
language learner performs in one of the four 3.2 Population and Sample
core language skills of speaking ,listening, 3.2.1 Population
reading and writing. Sugiono (2012 : 117) describe “
e. Comprehension Population is the generalization region consisting
Comprehension is defined as the of : objects / subjects that have certain qualities
identification of the intended meaning of written and characteristics defined by the researchers to
or spoken communication. Comprehension is the learn and then drawn conclusions “. The
ability to listen , to understand and to speak population of this research will use to the third
accordingly to what a speaker intended. semester students’ of Hotel Programme at
Politeknik MBP Medan.
2.6. Taking order 3.2.2 Sample
Richard Sihite (2000) describe Order taking Simple Random sampling is the basic type
is a skilful art that reflects the efficiency of both of sampling, the principle of simple random
the waiter and the establishment. An order taken sampling is that every object has the same
down clearly and precisely would ensure that possibility to be chosen, there are two classes of
each guest guests exactly what he has ordered the third semester for sample, Hotel 3/3.A
and in the right sequence. This is also the time consisting of 23 students and Hotel 3/3.B
when a order-taker can prove his salesmanship consisting of 30 students. So, there are 53
by pushing through suggestions on menu items students in total.
that yield a high profit margin. 3.3 The Instrument of Research
A course in the menu must have the logical The data collected by giving the speaking
sequence of a classical menu. Of course, the test (oral test) in simulation dialogues as an
sequence is according to what range the instrument. The students was test by asked them
establishment offers. The normal sequence to make and practice their own dialogues
would be: through taking order service practice activities in
1) Appetizer ,2) Soup, 3)Main Dish, 4)Sweet group.
Dish, 5) Coffee 3.4 Scoring the Test
Normally the dessert and coffee order is In this study, the instrument used to collect
taken after the main meal is completed. Base on the data in speaking test. In doing this research,
Restaurant Operation handbook of Politeknik the writer used a set of scoring components
MBP , “Taking order is one of the main duties of dealing with speaking ability. They are grammar,
service personnel in the food and beverage vocabulary, fluency, comprehension and accent.
outlets”. The purpose of taking an order is a)To
write all the guests order concerning food and Table 3.1 Scoring of Speaking
beverage items chosen. b)To memorize his No Speaking Element Range Maximum
Score Score
orders, the service personnel should write order 1 Accent 1-20 20
slip clearly. c)These order slips are used to take 2. Grammar 1-20 20
the items from the food production areas. d)To 3. Vocabulary 1-20 20
4. Fluency 1-20 20
control the food and beverage items which are 5. Comprehension 1-20 20
taken out. e)To make the guest’s check and to Total Score 1-20 100
avoid mistakes while serving the guests.
To get the students’ scrore, the writer will use
the following formula :

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 168


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 

X = the total of students’ score (in scale of 1-20)


Minimum score = 0 5. Find the deviation standard to know the
Maximum score = 100 significance of the hotel conversation :

3.5 Procedure of Collecting Data


3.5.1 Pre-Test
There was two groups, the experimental Where :
group and the control group was given to do pre- SD = Standard of Deviation
test before treatment. The function of the pre-test X = X – mean of the score
is to know the mean scores of both of the groups. N = the number of sample
Students would made their own dialogues in 6. The result of the test was finally calculated by
group of five. They was doing some simulations, using t-test formula
one student was conduct as a waiter or waitress
and the other four students was conduct as guests
who was come to the restaurant to eat. Lecturer
gave all the instructions at the first meeting to
the students to get prepared their dialogue and Where :
for the second meeting they would presented Mx = the mean of experimental group
their dialogue. Both groups, the experimental My = the mean of control group
and the control groups had the same treatment in Dx2 = the standard deviation of experimental
the Pre-test. group
3.5.2 Treatment Dy2= the standard deviation of control group
In this phase, the experimental group would Nx = the total number of experimental group
taught by applied taking order service simulation Ny = the total number of control group
dialogues in the restaurant. This activities
guided directly by the writer. Students were DATA AND DATA ANALYSIS
taught how to conduct a taking order service in 4.1 The Data
dialogues when handling guests in restaurant to The data of this research are the result of
get good expressions in certain situations. On the speaking test which has been taken in the form
other hand, the control group would only taught of short simulations dialogues. The dialogues
by used conventional method. was presented when the students was doing
3.5.3 Post-Test simulations in restaurant. Simulations was held
The post test would gave to both between students in groups of five. One student
experimental group and control group. The took action as a guest and the others as guests.
experimental group received the treatment before The data was taken from the students’ score of
the post test. The group of students would pre-test . Both groups, the experimental and the
applied the dialogues to find out the differences control group had test before treatment.
result of their mean score. In the treatment, this part it was given only
3.6 Tehnique of Analyzing Data to the experimental group were taught by
After collecting the data from the test, the applying taking order service simulations and
data were calculated by using t-test. The this treatment was meant to figure out the effect
following procedures would implemented to of this method. On the other hand the control
analyze the data : group was only taught by conventional method.
1. Scoring the students’ speaking test The post-test was given to both experimental
2. Tabulating their score in two tables, first for and control group. It was meant to find out the
the control group’s score and second for differences of their mean score. The writer was
experimental group’s scores. describe the following tables are the summary of
3. Scoring the percentage of the students’ score the students’ score pre-test and post-test in both
Score frequency table used to know the most experimental and control group.
score achieved by the students and the Note : A= Accent, G= Grammar ,V =
percentage of the students’ score. Vocabulary, F= Fluency, C =
4. Find the mean using formula : Comprehension

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 169


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
4.2 The Data Analysis 19 Rita Irawan 67 78 11 0,3 121
20 Sasi 58 68 10 -0,7 100
In order to know the differences of the 21 Setir Aman 69 79 10 -0,7 100
students’ score in both experimental group and 22 Yohana 65 74 9 -1,7 81
control group, the reader can see the following 23 Jimmy 43 61 18 7,3 324
1368 1613 245 2737
data : Total
Mean 59 70
Table 4.1 The Score of Control Group
Student’s Pre Post D From the data above, in order to know
No Name Test Test (Y2 D- D2 whether the dialogue application in Taking
(Y1) (Y2) – My
Y1) Order service practice has significant effect on
1 Arkinelia 45 56 9 1,4 81 students’ speaking English skill, the result of the
2 Arnida 60 68 8 0,4 64 test is calculated by using t-test formula.
3 Dariatno 56 64 8 0,4 64
4 Delsi 62 67 5 -2,6 25
5 Derlina 58 65 7 -0,6 49
6 Enos 55 62 7 -0,6 49
7 Estina 48 56 8 0,4 64
8 Fakh Reza 63 69 6 -1,6 36 Where :
9 Fathul 54 63 9 1,4 81
10 Fenny 68 79 11 3,4 121
Mx = the mean of experimental group
11 Fitri 50 55 5 -2,6 25 My = the mean of control group
12 Hari 40 50 10 2,4 100 Dx2 = the standard deviation of experimental
13 Irma Winda 46 63 7 -0,6 49
14 Isah 60 66 6 -1,6 36
group
15 Jepri R 45 52 7 -0,6 49 Dy2= the standard deviation of control group
16 Jhoni 60 68 8 0,4 64 Nx = the total number of experimental group
17 Jonatan 50 55 5 -2,6 25 Ny = the total number of control group
18 Kembulanna 60 65 5 -2,6 25
19 Medy S 40 60 10 2,4 100
20 M.Amron 35 55 10 2,4 100
21 M.Yusuf 63 67 4 -3,6 16
22 Narton 40 60 10 2,4 100 = 229
23 Noviwanti 60 67 7 -0,6 49 30
24 Nurman 35 50 10 2,4 100 My = 7,6
25 Raslin 50 58 8 0,4 64
26 Rebeti 60 68 8 0,4 64
dy 2 =
27 Rohotni 48 54 6 -1,6 36
28 Tonna 65 74 9 1,4 81
29 Yasmi 65 72 7 -0,6 49
= 1847 - (229)2
30 Yeheslia 69 78 9 1,4 81 30
Total 1610 1886 229 1847 = 1847 – 52441
54 63
Mean
30
= 1847 – 1748
Table 4.6 The Score of Experimental Group dy2 = 99
Student’s Pre Post D
No Name Test Test (X2 D- D2
(X1) (X2) – Mx
X1) = 245
1 Alexander 65 74 9 -1,7 81 23
2 Amal Muda 69 76 7 -3,7 49
3 Dores 48 59 11 0,3 121 Mx = 10,7
4 Edi Putra 59 70 11 0,3 121
5 Eka 65 73 8 -2,7 64 dx2 =
Monika
6 Eva Yanti 58 69 11 0,3 121
7 Fitri five 54 67 13 2,3 169 = 2737 – (245)2
8 Harmoko 58 68 10 -0,7 100 23
9 Hildayanti 52 67 15 4,3 225
10 Hottua 67 77 10 -0,7 100 = 2737 – 60025
11 Nur Cahaya 59 67 8 -2,7 64 23
12 Randy 54 66 12 1,3 144
13 Jefri Purba 53 63 10 -0,7 100
14 Maria R 66 77 0,3 121
= 2737 – 2609,7
11 dx2 = 127,3
15 Mutiara 56 66 10 -0,7 100
16 Nomi Seti 67 76 9 -1,7 81
 
17 Rentaulina 56 69 13 2,3 169
18 Rima 60 69 9 -1,7 81

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 170


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
experimental group have better score than
students in control group. The writer sums up
that Taking Order service practice has impact
significantly on students speaking English skill.
 

REFERENCES

Bashir, Marriam. (2011). Factor Effecting


  Students’ English Speaking Skill.
British Journal of Arts and Social
Sciences, Vol.2, No.1, 2011
Brown, H. Douglas. (2004). Language
t = 5,63
Assessment Principle and Classroom
Practice. New York: Longman.
The result of t-calculation showed that t-
Brown,G.and Yule,G. (1983). Teaching the
observed is 5,63. To find out whether t-observed
Spoken Language. Cambridge :
is accepted or not, see appendixes.
Cambridge University Press.
The critical values of t distribution are
Brown,G. 2004. eBook : The Grammar of
calculated according to the probabilities of two
English Grammars. Online
alpha values and the degrees of freedom. The
Distributed Proofreading Team
alpha (α) values 0,05 one tailed and 0,1 two
Ford, Robert.C & Heaton,Cherrill.P & Sturman,
tailed are the two columns to be compared with
Michael.C. (2012). Managing Quality
the degrees of freedom in the row of the table.
Service in Hospitality, How
Organizations Achieve Excellence in
4.3 Testing Hypothesis
The Guest Experience. Canada :
The result of t-calculation showed that t-
Delmar, Cengage Learning
observed is bigger than t-table (5.6>2.0 ; p =
Fulcher,Glenn. (2003). Testing Second Language
95% = 0.05), it means that applying Taking
Speaking. Great Britain : Pearson
Order service simulations significantly affects
Education Limited
students’ speaking English skill.
Hadfield, J. (2008). Introduction to Teaching
In testing hypothesis, the formula of t-test and
English. London : Oxford University
table distribution of the critical value were
Press
applied. It is used to see whether the hypothesis
Hornby, A.S. (1978). Oxford Student’s
is accepted or not. The calculation of the score of
Dictionary of Current English.
t-test shows that tobs in degree of freedom (df) 53
London. Oxford University Press.
at the P level 0,05 is 5,6 while the t table in degree
Kayi, Hayriye. (2006). Teaching Speaking :
of freedom (df) 53 ; P level 0,05, the critical
Activities to Promote Speaking in a
value is 2.0. So, the result of t-test showed that
Second Language. The Internet
the t obs
TESL Journal, Vol.XII, No.11,
is bigger than t table. It is formulated as follows : t
November 2006
obs > t table (P = 0,05) ; (df = 53)
Leo, Sutanto. (2004). English for Professional
5.6 > 2.0 (P = 0.05) ; (df = 53).
Waiter. Jakarta. PT Gramedia
Base on the result above, the writer
Pustaka utama
concluded that the hypothesis (Ha) is accepted.
Nunan, David. (2002). Second Languange
It means that there is a significantly effect of
Teaching and Learning. Boston.
applying Taking Order Service Simulations on
Heinle & Heinle Publishers
students’ speaking English skill.
Sihite, Richard. (2000). Food Service (Tata
Hidang). Surabaya. SIC
CONCLUSION
After analyzing the data, can be concluded
Soekresno. (2001). Manajemen Food &
that Taking Order service simulations affect to
Beverage Service Hotel. Jakarta. PT
the students speaking English skill. It can be
Gramedia Pustaka Utama
shown by the mean score of the control group
Robinson, Pauline.C . (2012). The Importance
and the experimental group. The result of
Of Teaching English in The Field of
students mean score shown that students in

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 171


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Tourism in Universities. Ideas,
Genamics Journal .2012 : 396
Sugiono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung. Penerbit Alfabeta Bandung
Sujatno, Bambang.A . (2011). Hospitality, Secret
Skills, Attitudes and Performances
for Restaurant Manager.
Yogyakarta : Penerbit Andi
Thornbury, S. (2005). How to teach Speaking.
England. Pearson Educational
Limited.
W.A Marsum. (2005). Restoran dan Segala
permasalahannya. Yogyakarta.
Penerbit Andi
Yiwei . (2009). The Application of CLT in
College English Vocabulary Teaching. Journal
of Cambridge Studies, Vol.4, No.3, September
2009

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 172


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
TINJAUAN YURIDIS TANGGUNG JAWAB PERDATA DOKTER DALAM
TRANSAKSI TERAPEUTIK ANTARA DOKTER DENGAN PASIEN
Asrul
Fak. Hukum Universitas Amir Hamzah Medan

ABSTRAKSI

Transaksi terapeutik adalah hubungan hukum antara dokter dan pasien dalam pelayanan medis secara
professional, didasarkan kompetensi yang sesuai dengan keahlian dan keterampilan tertentu di bidang
kedokteran. Perjanjian terapeutik adalah mengenai hubungan hukum antara dokter dan pasiennya.
Perjanjian secara lisan ini hanya dilakukan untuk pengobatan atau perawatan yang sifatnya ringan atau
pengibatan buasa. Sedangkan bentuk perjanjian secara tertulis ini dilakukan apabila tindakan
pengobatan dengan risiko yang tinggi misalnya seperti tindakan operasi. Adapun permasalahan yang
diajukan dalam penelitian ini adalah mengenai bagaimana hubungan hukum antara dokter dan pasien
dala transaksi terapeutik, tanggung jawab seorang dokter terhadap dalam transaksi terapeutik dan
bentuk penyelesaian perkara perdata antara dokter dan pasien dalam transaksi terapeutik. Penelitian ini
lebih berfokus pada penelitian kepustakaan yaitu dilakukuan melalui data tertulis dengan membuat
referensi secara objektif dan sistematis dengan mengidentifikasi karakteristik yang khas dari data data
yang ada. Studi kepustakaan dalam penelitian ini dengan mempelajari,menganalisis dan menguji
literatur hukum yang berhubungan dengan penelitian ini.

Kata kunci: transaksi terapeutik, dokter dan pasien, hubungan hukum

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Hukum kesehatan merupakan cabang dari orang-orang sakit. Tidak semua orang yang
ilmu hukum yang secara relatif baru berkembang menyembuhkan penyakit bisa disebut dokter.
di Indonesia, Hukum kesehatan ini merupakan Untuk menjadi dokter biasanya diperlukan
cakupan dari aspek-aspek hukum perdata,hukum pendidikan dan pelatihan khusus dan mempunyai
administratif,hukum pidana dan hukum disiplin gelar dalam bidang kedokteran. Karena
yang tertuju pada subsistem kesehatan dalam kemampuannya itu, dokter sangat dibutuhkan
masyarakat . Salah satu unsur dalam hukum oleh pasien dalam upaya mendapatkan
kesehatan, merupakan pengertian-pengertian kesembuhan
tersebut, yaitu subjek hukum, hak dan kewajiban Menjalankan profesi kedokteran / kesehatan
hukum, objek hukum dan masyarakat hukum. ada hal-hal yang jarang disadari oleh dokter,
Berkembangnya ilmu kedokteran dan pusat- bahwa saat ia menerima pasien untuk mengatasi
pusat pelayanan kesehatan serta pusat-pusat masalah kesehatan baik di bidang kuratif,
pelayanan medis di Negara Republik Indonesia, preventif, rehabilitasi maupun promotif,
maka semakin banyak orang yang berhubungan sebetulnya telah terjadi transaksi atau
dengan tenaga, sarana dan teknik kedokteran. persetujuan antara dua belah pihak (dokter dan
Hal ini juga ditandai dengan meningkatnya pasien) dalam bidang kesehatan.
sistem pelayanan kesehatan dan pelayanan Para dokter selama ini mengetahui bila ia
medik baik secara kualitatif maupun secara telah memiliki ijazah sebagai dokter (umum,
kuantitatif. Sistem pelayanan kesehatan dan gigi, dan spesialis) dan mempunyai izin dokter
pelayanan medik yang dijalankan oleh profesi (SID) dan surat izin praktek (SIP), maka ia boleh
dokter harus berpedoman kode etik kedokteran memasang papan praktek, dan siap untuk
dan aturan-aturan undang-undang yang berlaku. memberikan pelayanan kesehatan sesuai ijazah
Di zaman modern saat ini, kebutuhan akan yang dimilikinya. Selain itu bila bekerja di
kesehatan semakin meningkat. Oleh karena itu, rumah sakit, puskesmas, atau pusat pelayanan
semakin banyak dokter yang bermunculan untuk kesehatan lainnya, maka satu-satunya yang
mengobati penyakit yang diderita oleh dipikirkan adalah ia harus menjalankan
pasiennya. Dokter sendiri adalah seseorang yang profesinya sesuai dengan misi yang diemban
karena keilmuannya berusaha menyembuhkan atau ditugaskan. Tidak terlintas dalam

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 173


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
pemikirannya bahwa pada waktu menerima 1.2. Identifikasi Masalah
pasien sebetulnya telah terjadi transaksi Identifikasi masalah adalah hal yang
terapeutik. merupakan tolak ukur munculnya permasalahan
Hal ini terjadi dan dipahami sebab dahulu utama. Dari latar belakang diatas, maka penulis
tidak pernah disampaikan dalam pendidikan mengidentifikasikan masalah tentang :
bahwa menerima dan mengobati pasien adalah a. Hubungan hukum Dokter dengan Pasien dalam
suatu persetujuan atau transaksi di bidang Transaksi Terapeutik.
pengobatan yang mempunyai landasan hukum. b. Tanggung jawab Dokter terhadap Pasien
Terasa aneh mungkin bila hubungan dokter dalam Transaksi Terapeutik.
dengan pasien demikian disebut sebagai kontrak c. Akibat hukum yang Terjadi dalam Transaksi
di bidang kedokteran. Sebab pengertian kontrak Terapeutik.
selama ini lebih dekat pada pengertian sewa d. Bentuk wanprestasi yang dilakukan seorang
menyewa, jual beli atau kontrak antara biro Dokter dalam Transaksi Terapeutik.
bangunan atau pemborong dengan masyarakat e. Cara penyelesaian perkara-perkara Perdata
yang ingin membuat rumah atau bangunan antara Dokter dan Pasien dalam Transaksi
lainnya. Terapeutik.
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan
salah satu unsur kesejahteraan yang harus 1.3. Tujuan Penelitian
diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 penelitian Tinjauan Yuridis Tanggung Jawab
A Undang-Undang Dasar Negara Republik Perdata Dokter Dalam Transaksi Terapeutik
Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa : Antara Dokter Dengan Pasien adalah sebagai
“Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak berikut :
mempertahankan hidup dan kehidupannya.” a. Mendekan cara-cara menyelesaikan perkara
Hak atas kesehatan mempunyai ruang perdata yang terjadi antara Dokter dengan
lingkup yang lebih luas, ia tidak hanya masalah Pasien.
individu, tetapi meliputi semua faktor yang b.Mengetahui sejauh mana pengaturan hukum
memberi konstribusi terhadap hidup yang sehat terhadap Kontrak / Transaksi Terapeutik di
(healthy life) terhadap individu, seperti masalah Indonesia.
lingkungan, nutrisi, perumahan dan lain-lain.
Sementara hak atas kesehatan dan hak atas 1.4. Metode Penelitian
pelayanan kesehatan yang merupakan hak-hak Penelitian ini lebih berfokus pada penelitian
pasien, adalah bagian yang lebih spesifik dari kepustakaan yaitu dilakukuan melalui data
hak atas kesehatan. tertulis dengan membuat referensi secara objektif
Oleh karena itu setiap orang akan sellau dan sistematis dengan mengidentifikasi karak-
berusaha dalam kondisi sehat. Ketika kesehatan teristik yang khas dari data data yang ada. Studi
seseorang terganggu, mereka akan melakukan kepustakaan dalam penelitian ini dengan
berbagai cara untuk segera mungkin dapat sehat mempelajari,menganalisis dan menguji literatur
kembali. Salah satunya ada;h dengan cara hukum yang berhubungan dengan penelitian ini.
berobat pada sarana-sarana pelayanan kesehatan
yang tersedia. Tetapi upaya penyembuhan II. PEMBAHASAN
tersebut tidak akan terwujud jika tidak didukung 2.1. Pengertian Kontrak Terapeutik
dengan pelayanan yang baik pula dari suatu Pasal 1313 KUHPerdata menyatakan
sarana pelayanan kesehatan dan kriteria bahwa Perjanjian atau kontrak adalah suatu
pelayanan kesehatan yang baik, tidak cukup peristiwa di mana seorang atau satu
ditandai dengan terlibatnya banya tenaga medis pihak berjanji kepada seorang atau pihak lain
yang baik pula dari sarana pelayanan kesehatan atau di mana dua orang atau dua pihak itu saling
tersebut. Salah satunya adalah dengan mencatat berjanji untuk melaksanakan suatu hal. Oleh
segala hal tentang riwayat penyakit pasien, karenanya, perjanjian itu berlaku sebagai
dimulai ketika pasien dating hingga akhir tahap suatu undang-undang bagi pihak yang saling
pengobatan di suatu sarana pelayanan kesehatan. mengikatkan diri, serta mengakibatkan timbul-
Dalam dunia kesehatan, catatan-catatan tersebut nya suatu hubungan antara dua orang atau dua
dikenal dengan istilah rekam medis. pihak tersebut yang dinamakan perikatan.
Perjanjian itu menerbitkan suatu perikatan antara
dua orang atau dua pihak yang membuatnya.

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 174


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Dalam bentuknya, perjanjian itu berupa dua subjek hukum yang saling mengikatkan diri
suatu rangakaian perkataan yang mengandung didasarkan sikap saling percaya.
janji-janji atau kesanggupan yang diucapkan atau
ditulis.17 2.3 Syarat sahnya suatu Transaksi
Secara umum , terapeutik menurut KBBI Terapeutik
berarti berkaitan dengan terapi. Ada beberapa Syarat sahnya suatu perjanjian menurut pasla
pendapat mengenai defeniusi perjanjian 1320 KUHPerdata :
terapeutik. 1. Adanya kesepakatan antara kedua belah pihak.
1.Hermien Hadiati Koeswaji dalam makalah Dalam perjanjian terapeutik kedua belah pihak
“Beberapa Permasalahan Mengenai Kode Etik yaitu antara pasien dan dokter harus sepakat
Kedokteran” yang disampaikan dalam Forum dalam tindakan pengobatan atau perawatan.
Diskusi oleh IDI Jawa Timur 2. Kecakapan untuk melakukan perbuatan hokum
“Transaksi Terapeutik adalah transaksi atau Dikatakan cakap dalam hokum apabila
perjanjian untuk menentukan terapi yang seseorang tersebut sudah dewasa dan sehat
paling tepat bagi pasien oleh dokter” pikirannya. Kriteria dewasa dalam KUHPerdat
2.Dr.Veronuica Komalawatui dalam buku adalah usia 21 tahun bagi laki-laki dan 19
“Peranan Informed Concen dalam Transaksi tahun bagi wanita. Menurut Undang-Undang
Terapeutik”18 Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan
“Transaksi terapeutik adalah hubungan hukum dikatakan dewasa adalah 19 tahun bagi laki-
antara dokter dan pasien dalam pelayanan laki dan 16 tahun bagi wanita.
medik secaraa proffesional, didasarkan 3. Objek yang diperjanjikan haruslah jelas
kompetensi tyang sesuai dengan keahlian dan Dalam perjanjian antar dokter dan pasien,
keterampilan tertentu di bidang kedokteran” objek dikatakan jelas contohnya bagian tubuh
Jadi pejanjian Terapeutik adalah mengenai mana yang akan dilakukan tindakan medis
hubungan hukum antara dokter dan pasiennya. serta diagnose penyakitnya.
Perjanjian terapeutik, sebagaimana halnya 4. Adanya kausa atau sebab yang halal
perjanjian lainnya juga harus tunduk pada Contoh sebab yang halal adalah operasi
pengaturan mengenai perikatan dalam pengangkatan rahim. Sedangkan
KUHPdt.19 menggugurkan kandungan atau aborsi
merupakan sifat yang tidak halal dan dilarang
2.2 Awal Terjadinya Traansaksi Terapeutik kecuali dengan sebab tertentu.20
Didasarkan mukadimah Kode Etik Dan setelah syarat perjanjian disini akan
Kedokteran Indonesia yang dilampirkan dalam dijelaskan bagaimana terjadinya perjanjian
Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nornor : terapeutik. Perjanjian terapeutik terjadi dapat
434/MEN.KES/X/1983 Tentang Berlakunya secara lisan maupun secara tertulis. Perjanjian
Kode Etik Kedokteran Indonesia Bagi Para yang dilakukan secara lisan ini termasuk
Dokter di Indonesia, maka yang dimaksud kedalam kriteria perjanjian ini ketika pasien
dengan transaksi terapeutik adalah hubungan menyetujui dengan berucap maupun hanya
antara dokter dan penderita yang dilakukan dengan bahasa tubuh atau isyarat mengiyakan
dalam suasana saling percaya (konfidensial), pengobatan. Perjanjian secara lisan ini hanya
serta senantiasa diliputi oleh segala emosi, dilakukan untuk pengobatan atau perawatan
harapan, dan kekhawatiran makhluk insani. yang sifatnya ringan atau pengobatan biasa.
Pada umumnya mulainya hubungan Sedangkan bentuk perjanjian secara tertulis ini
transaksi terapeutik dimulai saat seorang pasien dilakukakan apabila tindakan pengobatan atau
meminta pertolongan kepada dokter untuk perawatan dengan resiko yang tinggi misalnya
mengobati penyakitnya dan dokter seperti tindakan operasi.
menyanggupinya. Apabila diperlukan suatu tindakan medis
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa maka dokter wajib memberikan informasi atau
transaksi terapeutik merupakan hubungan antara penjelasan kepada pasien. Penjelasan dokter
kepada pasien dapat berupa:
17
 KUHPdt  1. Diagnosis,
18
 http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-
transaksi-terapeutik.html 
19 20
Salim H.S.,S,H.,M.S, Hukum Kontrak Teori &
M.hukumonline.com/klinik/detail/cl13/perlindungan- Teknik Penyusunan Kontrak, Jakarta : Sinar Grafika,
hukum-bagi-pasien Tahun 2014 hlm. 33-34

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 175


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
2. Terapi dengan kemungkinan alternatifnya, Dengan demikian standar profesi sebagai
3. Tentang cara kerja dan pengalaman, pedoman yang harus digunakan sebagai petunjuk
4. Resiko yang akan terjadi, dalam menjalankan profesi secara baik,
5. Kemungkinan perasaan sakit atau perasaan sebenarnya merupakan penyelenggaraan
lain yang akan dialami ketika sedang otonomi professional kesehatan dan sekaligus
berlangsungnya tindakan medis dan sesudah merupakan pembatasan dalam menjalankan
selesainya dilakukan tindakan medis tersebut, profesi. Standar profesi yang dimaksud di atas
6. Keuntungan yang didapat dari terapi tersebut, adalah standar Pelayanan kesehatan yang
dan disusun oleh masing-masing asosiasi profesi
7. Prognosa. kesehatan seperti IDI, PDGI, PPNI, IBI, IFI dan
Proses hubungan kontraktual atau kontrak asosiasi profesi kesehatan lainnya. Standar
terapeutik dokter dan pasien terjadi karena para profesi tersebut dapat dirumuskan sebagai cara
pihak mempunyai kebebasan dan kedudukan bertindak dalam peristiwa yang nyata
yang setara. Kedua belah pihak lalu mengadakan berdasarkan ilmu pengetahuan dan pengalaman.
suatu perikatan di mana masing-masing pihak 2. Meringankan penderitaan
harus melaksanakan peranan dan fungsinya Oleh karena tindakan medik yang dilakukan
berupa hak dan kewajiban. Merupakan perikatan dalam penyembuhan penyakit dan pemulihan
atau kontrak terapeutik, yaitu pihak dokter kesehatan pasien harus secara nyata ditujukan
berupaya secara maksimal menyembuhkan untuk memperbaiki Keadaan pasien atau agar
pasien (inspanningsverbintenis) dan bukan Keadaan kesehatan pasien lebih baik dari
kontrak berdasarkan kepastian hasil sebelumnya, maka guna meringankan pende-
(resultaatsverbintenis).21 ritaan pasien, penggunaan metode diagnostik
atau terapeutik yang lebih menyakitkan
2.4. Tujuan Transaksi Terapeutik seharusnya dihindarkan.
Oleh karena transaksi terapeutik merupakan Pemberian bantuan atau pertolongan untuk
bagian pokok dari upaya kesehatan, yaitu berupa meringankan penderitaan ini merupakan bagian
pemberian Pelayanan kesehatan yang didasarkan dari suatu tugas pemberi Pelayanan kesehatan
atas keahlian, keterampilan serta ketelitian, maka professional, sehingga berlaku standar Pelayanan
tujuannya tidak dapat dilepaskan dari tujuan kesehatan yang didasarkan pada ketelitian dan
ilmu kesehatan itu sendiri sebagaimana tersebut sikap berhati-hati. Di dalam pengertian upaya
di bawah ini. kesehatan terlihat bahwa kegiatan yang
1. Menyembuhkan dan mencegah penyakit. dilakukan adalah untuk memelihara dan
Dalam hubungan ini, pemberi Pelayanan meningkatkan kesehatan, oleh karena itu dalam
kesehatan berkewajiban untuk memberikan pengertian upaya meringankan penderitaan atau
bantuan Pelayanan kesehatan yang dibatasi oleh mengurangi perasaan sakit, termasuk juga
kriterium memiliki kemampuan untuk menghindarkan penderitaan yang diakibatkan
menyembuhkan dan dapat mencegah atau meng- oleh upaya perawatan kesehatan.
hentikan proses penyakit yang bersangkutan. Hal Secara yuridis apabila dokter/terapis tidak
ini secara yuridis ditegaskan dalam Pasal 53 memenuhi kewajibannya dengan berbuat
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 bahwa sesuatu yang meringankan atau mengurangi
tenaga kesehatan dalam menjalankan profesinya perasaan sakit, sehingga menimbulkan kerugian
bertugas menyelenggarakan atau melakukan fisik ataupun non fisik pada pasien, maka dokter
kegiatan kesehatan sesuai dengan bidang dan atau tenaga kesehatan yang bersangkutan
keahlian dan atau kewenangannya. Untuk dapat dituntut penggantian kerugian ( Pasal 58
menjamin terselenggaranya kegiatan tersebut, Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 )
maka setiap tenaga kesehatan termasuk dokter 3. Mendampingi pasien
berhak memperoleh perlindungan hukum, Di dalam pengertian ini termasuk juga
sepanjang yang dilakukannya sesuai dengan mendampingi menuju kematiannya. Kegiatan
standar profesi dan tidak melanggar hak mendampingi pasien ini seharusnya sama besar
pasien/klien. dengan kegiatan untuk menyembuhkan pasien.
Sehubungan dengan hal tersebut seringkali tidak
terpenuhinya kegiatan untuk meringankan
penderitaan dan untuk mendampingi pasien
21
dipersalahkan karena kurang atau tidak adanya
 Naraya Dira, Pasien Berhak Tahu, Padi Pressindo,  waktu yang tersedia.
Jakarta, 2010,. hal.20. 

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 176


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Sekalipun kegiatan teknis medis dapat mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan
merupakan Pelayanan yang baik terhadap pasien, sehat serta berhak memperoleh kesehatan.
namun hukum mewajibkan seorang dokter atau Selanjutnya pada pasal 34 ayat 3 dinyatakan
tenaga kesehatan selaku professional untuk bahwa negara bertanggung jawab atas
melakukan baik kegiatan pemberian penyediaan fasilitas pelayanan umum yang
pertolongan maupun kegiatan teknis medik layak. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah
sesuai dengan waktu yang tersedia dengan berkewajiban untuk menyehatkan yang sakit dan
mematuhi standar profesi dan menghormati hak berupaya mempertahankan yang sehat untuk
pasien/klien22 tetap sehat. Berdasarkan Undang-Undang Nomor
36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan
2.5. Pengaturan Terhadap Transaksi bahwa kesehatan adalah keaadaan sejahtera dari
Terapeutik di Indonesia. badan,jiwa, dan sosial yang memungkinkan
Berdasarkan Undang-Undang Dasar RI setiap orang hidup produktif secara sosial dan
Tahun 1945, KUHPerdata dan Undang-Undang ekonomis.24
Nomor 23 Tahun 1992 yang telah direvisi Konsep dasar hukum kesehatan mempunyai
dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009. ciri istimewa, yaitu beraspek:
Didalam perundang-undangan yang berlaku di a. Hak asasi manusia (HAM)
Indonesia sampai saat ini, tentang perikatan b. Kesepakatan internasional
diatur dalam Buku II KUHPerdata yang c. Legal baik pada level nasional maupun
didasrakan system terbuka. Sistem terbuka ini internasional
tersirat dalam ketentuan Pasal 1319 KUH d. Iptek.
Perdata, yang menyatakan bahwa : Secara normatif, menurut undang-undang
“Semua perjanjian baik yang mempunyai suatu kesehatan Nomor 23 tahun 1992 sebagaimana
nama khusus atau yang tidak terkenal dengan direvisi dengan undang-undang Nomor 36 tahun
suatu nama tertentu, tundauk pada peraturan 2009 tentang kesehatan,harus mengutamakan
umum, yang termuat dalam Bab ini dan Bab pelayanan kesehatan.
yang lalu.” a. Menjadi tanggung jawab pemerintah dan
Dari ketentuan Pasal tesebut diatas, dapat swastadengan kemitraan kepada pihak
disimpulkan dimungkinakannya diabuat suatu masyarakat.
perjanjian lain yang tidak dikenal dalam b. Semata-mata tidak mencari keuntungan
KUHPerdata . Akan tetapi, terhadap perjanjian Dua batasan nilai norma hukum tersebut
tersebut berlaku ketentuan mengenai perikatan perlu ditaati agar tidak mengakibatkan reaksi
pada umumnya yang termuat dalam Bab I Buku masyarakat dan tumbuh konflik dengan
ke II KUHPerdata dan mengenai perikatan yang gugatan/tuntutan hukum. Oleh karena itu
bersumber pada perjanjian yang termuat dalam didalam pasal 2 Undang-Undang Nomor 36
Bab II Buku ke II KUHPerdata. Dengan Tahun 2009 tetang kesehatan memuat asas
demikian, untuk sahnya suatu perjanjian tersebut keseimbangan, asas perikemanusiaan, asas man-
harus dipenuhi syarat-syarat yang termuat dalam faat, perlindungan, penghormatan terhadap hak
Pasal 1320 KUHPerdata, dan akibat yang dan kewajuiban, keadilan, gender dan
ditimbulkannya diatur dalam Pasal 1338 nondiskriminatif serta norma agama. Sehingga
KUHPerdata yang mengandung asas pokok dapat mencapai tujuan dari pembangunan
hokum perjanjian.23 kesehatan sebagaimana diatur dalam pasal 3 UU
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Tahun 1945, mengamanatkan bahwa kesehatan menjelaskan bahwa pembangunan kesehatan
adalah hak asasi manusia. Pada psal 28H bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
dinyatakan bahwa setiap orang berhak hidup kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
sejahtera laahir dan batin, bertempat tinggal dan setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai
22 investasi bagi pembangunan sumber daya
Persetujuan Atas Dasar manusia yang produktif secara sosial dan
Informasi”,http://elearning1.esaunggul.ac.id/mod/resource/
ekonomiss. Untuk mncapai tujuan nasional
tersebut diselenggarakan upaya pembangunan
view.php?id=19633 ( 12 Maret 2011/09:14 )
24
   Rencana Pengembangan Tenaga Kesehata Tahun 
23
 KUHPerdata dalam Buku ke III tentang Perikatan  2011‐2025, Jakarta,2011,hlm.5 

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 177


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
yang berkesinambungan yang merupakan terarah kependudukan yang diselenggarakan oleh
dan terpadu, termasuk di antaranya pemba- BKKBN25
ngunan kesehatan. Hingga sekarang terlihat bahwa aturan
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan hukum yang mengatur masalah kesalahan dokter
salah satu unsur kesejahteraan yang harus secara nyata, dalam melaksanakan
diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa perawatannya, lebih banyak dihasilkan oleh
Indonesia sebagaimana dimaksudkan dalam putusan pengadilan. Di Indonesia sendiri
Pancasila dan pembukaan Undang-Undang putusan-putusan pengadilan yang mengadili
Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. Oleh kesalahan dokter belum lah banyak.26
karena itu, setiap kegiatan dan upaya untuk Sampai sekarang, hukum kedokteran di
meningkatkan derajat kesehaatan masyarakat Indonesia belum dapat dirumuskan secara
yang setinggi-tingginya dilaksanakan berdasar- mandiri sehingga batasan-batasan mengenai
kan masyarakat yang setinggi-tingginya malapraktik belum bias dirumuskan. Sehingga
dilaksanakan berdasarkan prinsip nondiskrimi- isi pengertian dan batasan-batasan malapraktik
natif, partisipatif, perlindunga dan berkelanjutan kedokterann belum seragam bergantung pada sisi
yang sangat penting artinya bagi pembentukan mana orang memandangnya
sumber daya manusia Indonesia,peningkatan Menurut Uttrecht menjelaskan bahwa
ketahan dan daya saing bangsa serta yurisprudensi adalah hukum yang dibuat dalam
pembangunan nasional. keputusan-keputusan pengadilan (hakim).
Kemudian ditambah dengan perkembangan Disamping yurisprudensi, terdapat pula sumber
hukum di bidang kedokteran dan kesehatan hukum yang lain yaitu Undang-Undang,
dapat ditelaah mengenai pengertiannya, kebiasaan, traktat dan ilmu hukum. Akan tetapi,
kedudukan pengembangan ilmunya dan ilmu hukum jarang sekali dipakai dalam praktik
proyeksinya. Sering kali terdapat keraguan hukum, kecuali dalam pertimbangan hakim guna
pemakaian istilah mana yang dapat dipakai mengambil suatu keputusan. Hukum ilmu
untuk memilih istilah hukum kedokteran ataukah sebetulnya saran-saran yang dibuat oleh ilmu
hukum kesehatan ataukah hukum kedokteran- hukum dan yang berkuasa dalam pergaulan
kesehatan. Bagi ahli hukum pidana sudah hukum. Jadi, hukum yang dialamnya terdapat
dikenal dengan istilah ilmu kedokteran pandangan-pandangan dari para ahli-ahli hukum
kehakiman dan/atau ilmu kedokteran forensik yang terkenal dan sangat berpengaruh.
yaitu ilmu yang menghasilkan bahan Selanjutnya, Uttrecht menjelaskan bahwa
penyelidikan melalui pengetahyuan kedokteran yurisprudensi merupakan salah satu sumber
untuk membantu menyelesaikan dan hukum yang formal. Karena kadang-kadang
membuktikan perkara pidana yang menyangkut hakim terpaksa memberi suatu keputusan yang
korban manusia. Oleh karena itu, dalam hal tidak langsung dapat didasarkan atas suatu
memahami peraturan-peraturan hukum tentang peraturan hukum tertulis atau tidak tertulis yang
kegiatan pelayanan kesehatan menurut ilmu sudah ada.27
kedokteran akan diraskan lebih serasi dengan
menyebut istilah hukum kedokteran kesehatan. 2.6. Kedudukan Para Pihak dalam
Penggunaan kata majemuk hukum kedo- Perjanjian Terapeutik
kteran kesehatan mempunyai latar belakang dari Dokter merupakan orang yang memiliki
rumusan kalimat “kesehatan berdasarkan ilmu kewenangan izin untuk melakukan pelayanan
kedokteran” sebagaimana tercantum dalam kesehatan, khususnya memeriksa dan mengobati
penjelasan umum eks Undang-Undang Nomor penyakit dan dilakukan menurut hukum dalam
36 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok Kesehatan. bidang kesehatan. Dalam Undang-Undang
Sebab selama ini telah dikembangkan pemikiran
baru di bidang kesehatan mengenai keluarga/
sosial dalam kaitannya dengan kependudukan
25
yang ruang lingkip tatanan peraturan hukumnya  Muhammad Sadi Is,S.HI.,M.H,Etika Hukum 
dihimpun dalam hukum keluarga berencana dan Kesehatan, Teori dan Aplikasinya di Indonesia, 
Jakarta,2009, hal.10. 
26
 Muhammad Sadi Is,S.HI.,M.H,Etika Hukum 
Kesehatan, Teori dan Aplikasinya di Indonesia, 
Jakarta,2009, hal.94. 
27
 E. Uttrecht, Pengantar Ilmu Hukum Indonesia, 
Jakarta: Ichtiar, 1984, hlm : 46‐47. 

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 178


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik begitu juga sebaliknya serta hubungan hukum
Kedokteran diesbut bahwa :28 dokter dan pasien.
“Dokter dan dokter gigi adalah dokter, dokter 1. Hak dan Kewajiban Dokter
spesialis, dokter gigi, dan dokter gigi speialis Mengenai hak dan kewajiban dokter ini diatur
lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran dalam pasal 50 sampai pasal 51 Undang-Undang
gigi baik di dalam maupun di luar negeri yang Nomor 29 Tahun 2004 tentang praktik dokter,
diakui oleh pemerintah Republik Indonesia pasal 50 menjelaskan bahwa “dokter atau dokter
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.” gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran
“ Profesi kedokteran atau kedokteran gigi adalah mempunyai hak” :
suatu pekerjaan kedokteran atau kedokteran gigi a. Memperoleh perlindungan hukum sepanjang
yang dilaksanakan berdasarkan suatu keilmuan, melaksanakan tugas sesuai dengan standar
kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan profesi dan standar prosedur operasional,
yang berjenjang dan kode etik yang bersifat b. Memberikan pelayanan medis menurut standar
melayani masyarakat.” profesi dan standar prosedur operasional,
Profesi merupakan suatu pekerjaan yang c. Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur
dilandasi oleh suatu ilmu pengetahuan dan dari pasien atau keluarganya, dan
diperoleh melalui program pendidikan (tinggi d. Menerima imbalan jasa.
prfesional) yang khas atau spesifik dengan Adapun dalam Pasal 50 menjelaskan bahwa
standar kualitas tertentu dan terukur, dan dapat “dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan
melakukannya dengan mandiri dengan imbalan praktik kedokteran mempunyai kewajiban” :
jasa dari klien yang dilayani dan dengan kode a. Memberikan pelayanan medis sesuai dengan
etik dan aturan yang berlaku yang telah disusun standar profesi dan prosedur operasional serta
dan disepakati oleh organisasi profesinya29 kebutuhan medis pasien.
Praktik kedokteran mengkombinasikan sains dan b. Merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain
seni, sains dan teknologi adalah bukti dasar atas yang mempunyai keahlian atau kemampuan
berbagai masalah klinis dalam masyarakat. Seni yang lebih baik, apalai tidak mampu
kedokteran adalah penerapan gabungan antara melakukan suatu pemeriksaan atau
ilmu kedokteran, intuisi dan keputusan medis pengobatan,
untuk menentukan diagnosis yang tepat dan c. Merahasiakan segala sesuatu yanng
perencanaan perawatan untuk masing-masing diketahuinya tentang pasien, bahkan juga
pasien serta merawat pasien sesuai dengan apa setelah itu meninggal dunia,
yang diperlukan.30 d. Melakukan pertolongan darurat atas dasar
Sedangkan untuk pasien diartikan sebagai perikemanusiaan kecuali bila ia yakin ada
setiap orang yang melakukakn konsultasi maslah orang lain yang bertugas dan mampu
kesehatannya untuk memperoleh pelayanan melakukannya, dan
kesehatan yang diperlukan baik secara langsung e. Medambah ilmu pengetahuan dan mengikuti
maupun secara tidak langsung kepada dokter perkembangan ilmu kedokteran atau
atau dokter gigi31 kedokteran gigi.
Setelah dijelaskan mengenai pengertian
dokter dan pasien, maka dapat dianalisisi 2. Hak dan Kewajiban Pasien
kedudukan para pihak dalam Kontrak Mengenai hak dan kewajiban pasien diatur
Terapeutik. Kedudukan para pihak dalam dalam Pasal 52 sampai Pasal 53 Undang-Undang
Kontrak Terapeutik ini dilihat dari segi hak dan Nomor 29 Tahun 2004 tentang praktik
kewajiban seorang dokter kepada pasiennya dan Kedokteran. Pasal 52 menjelaskan bahwa
“Pasien dalam menerima pelayanan pada praktik
kedokteran, mempunyai hak” :
28
 Undang‐Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang  a. Mendapatkan penjelasan secara lengkap
Praktik Kedokteran, Pasal 1 ayat (2 dan 11).  tentang tindakan medis sebagaimana dimaksud
29
 Hadi Siswanto, Heru Subaris Kasjono,Mardjan  dalam Pasal 45 ayat (3),
Mantariputra< Etika Profesi Sanitarian dan  b. Meminta pendapat para dokter atau dokter gigi
Pembangunan Berwawasan Kesehatan< Graha Ilmu,  lainnya,
Yogyakarta,2010, hal.64. 
30
c. Mendapatkan pelayanan sesuaai dengan
 Sabir Alwy,Kemitraan dalam Hubungan Dokter  kebutuhan medis,
Pasien, Jakarta: Rineka Cipta,2006, hlm. 104.  d. Menolak tindakan medis, dan
31
 Undang‐Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang  e. Mendapatkan isi rekam medis
Praktik Kedokteran, Pasalm 1 butir 10. 

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 179


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Adapun dalam Pasal 53 menjelaskan bahwa sendiri. Ia berusaha mencari pertolongan
“pasien, dalam menerima pelayanan pada praktik pengobatan dan bersedia bekerja sama.
kedokteran mempunyai kewajiban” : Walaupun dokter mengetahui lebih banyak, ia
a. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tidak semata-mata menjalanakan kekuasaan,
tentang masalah kesehatannya, namun mengharapkan kerja sama pasien yang
b. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau diwujudkan dengan menuruti nasihat atau
dokter gigi, anjuran dari dokter.
c. Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana c. Mutual-Participation
pelayanan kesehtan, dan Filosofi pola ini berdasarkan pemikiran bahwa
d. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang setiap manusia memiliki martabat dan hak yang
diterima.32 sama. Pola ini terjadi pada mereka yang ingin
3. Hubungan Hukum Dokter-Pasien memelihara kesehatannya seperti medical check-
Hubungan antara dokter dan pasien dalam up atau pada pasien penyakit kronis. Pasien
ilmu kedokteran umunya berlangsung sebagai secara sadar dan aktif berperan dalam
hubungan biomedis aktif-pasif. Dalam hubungan pengobatan terhadap dirinya. Hal ini tidak dapat
tersebut rupanya hanya terlihat superioritas diterapkan pada pasien dengan latar belakang
dokter terhadap pasien dalam bidang ilmu pendidikan dan social yang rendah, juga pada
biomedis, hanya ada kegiatan pihak dokter anak atau pasien dengan gangguan mental
sedangkan pasien tetap pasif. Hubungan ini berat tertentu.33
sebelah dan tidak sempurna akrena merupakan Hubungan antara dokter dengan pasien,
suatu pelaksanaan wewenang oleh yang satu secara hukum umumnya terjadi melalui suatu
terhadap yang lainnya. Oleh karena hubungan perjanjian atau kontrak. Dimulai dengan tanya-
dokter-pasien merupakan hubungan antara jawab (anamnesis) antara dokter dan pasien,
manusia, lebih dikehendaki hubungan yang kemudian diikuti dengan pemeriksaan fisik dan
mendekati persamaan anatar hak antara manusia. akhirnya dokter menegakkan suatu working
Jadi hubungan dokter yang semula bersifat diagnosis atau diagnosis sementara atau bias
paternalistic akan bergeser menjadi hubungan juga merupakan diagnosis yang defenitif.
yang dilaksanakan dengan saling mengisi antara Setelah itu dokter biasanya merencanakan
kedua belah pihak yang ditandai dengan suatu suatu terapi dengan memberikan resep obat atau
kegiatan aktif yang saling mempengaruhi. suntikan atau operasi atau tindakan medis
Dokter dan pasien akan berhubungan akan lainnya dengan disertai nasihat-nasihat yang
berhubungan lebih sempurna sebagai partner. perlu diikuti agar kesembuhan lebih segera
Sebenarnya pola dasar hubungan dokter dan dicapai oleh pasien. Dalam proses pelaksanaan
pasien terutama berdasarkan keadaan social hubungan dokter-pasien tersebut, sejak
budaya dan penyakit pasien dapat dibedakan tanyajawab hingga perencanaan terapi,dokter
dalam tiga pola hubungan yaitu : melakukakn pencatatan dalam suatu medica
a. Activity-Passivity records (rekam medis). Pembuatan rekam medis
Disini dokter seolah0olah dapat sepenuhnya merupakan kewajiban dokter sesuai dengan
melaksanakan ilmunya tanpa campur tangan dipenuhinya standar profesi medis.34
pasien dengan motivasi altruistis. Biasanya Rekam medis merupakan rekaman atau
hubungan ini berlaku pada pasien yang catatan mengenai siapa, apa, mengapa, bilamana,
keselamatan jiwanya terancam atau dalam dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada
keadaan tidak sadar atau menderita gangguan pasien selama perawatan yang memut
mental yang berat. pengetahuan mengenai pasien dan pelayanan
b. Guidance-Cooperation yangb diperoleh serta memuat informasi yang
Hubungan membimbing kerja sama, seperti cukup untuk menemukan (mengidentifikasikan)
halnya orang tua dengan remaja. Pola ini
ditemukan bila keadaan pasien tidak terlalu
berat. Misalnya, penyakit infeksi baru atau
33
penyakit akut lainnya. Meskipun sakit, pasien  Muhammad Sadi Is,S.HI.,M.H,Etika Hukum 
tetap sadar dan memiliki perasaan serta kemauan Kesehatan, Teori dan Aplikasinya di Indonesia, 
Jakarta,2009, hal.95‐96 
 
32 34
 Muhammad Sadi Is,S.HI.,M.H,Etika Hukum   Muhammad Sadi Is,S.HI.,M.H,Etika Hukum 
Kesehatan, Teori dan Aplikasinya di Indonesia,  Kesehatan, Teori dan Aplikasinya di Indonesia, 
Jakarta,2009, hal.92‐93.  Jakarta,2009, hal.98 

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 180


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
pasien, membenarkan diagnosis dan pengibatan secara tersirat sudah ada hubungan kontrak
serta merekam hasilnya. Isi rekam medis : pasien.
1. Identitas pasien dan formulir persetujuan atau Pasien berdasarkan penjelasan dari dokter
perizinan, dapat menyetujui atau menolak suatu tindakan
2. Riwayat penyakit, medis yang akan dilakukan atau disebut
3. Laporan pemeriksaan fisik, Informed Consent. Jadi kalau ternyata tidak
4. Instruksi diagnostic dan terapeutik dengan sembuh setelah memperoleh pelayanan keseha-
tanda tangan tenaga kesehatan yang tan, pasien tidak dapat menuntut ganti rugi
berwenang, kepada dokter. Pasien dapat menuntut ganti rugi
5. Catatan pengamatan atau observasi, apabila dokter tidak atau kurang berupaya dalam
6. Laporan tindakan dan penemuan, dan pelayanan kesehatan atau tidak sesuai dengan
7. Ringkasan riwayat pulang (resume pasien).35 standar profesi medik.
Dalam upaya mengakkan diagnosis atau Dahulu hubungan dokter dan pasiennya
melaksanakan terapi, dokter biasanya melakukan biasanya bersifat paternalistic, dimana pasien
suatu tindakan medic. Tindakan medik tersebut, selalu mengikutin apa yang dikatakan dokter saja
adakalanya atau sering dirasa menyakitkan atau tanpa bertanya apapun.Sekarang dokter adalah
menimbulkan perasaan yang tidak “partner” pasien dan kedudukannya sama secara
menyenangkan. Secara materil, suatu tindakan hukum. Pasien mempunyai hak dan kewajiban
medis itu sifatnya tidak bertentangan dengan tertentu, demikian pula sebaliknya.
hukum apabila memenuhi syarat-syarat sebagai Praktik kedokteran bukanlah pekerjaan yang
berikut: dapat dilakukan oleh siapa saja, tapi hanya dapat
1. Mempunyai indikasi medis-untuk mencapai dilakukan oleh kelompok professional
suatu tujuan yang konkret kedokteran yang berkompeten dan memenuhi
2. Dilakukan menurut aturan-aturan yang berlaku standar tertentu. Secara teoritis terjadi sosial
di dalam ilmu kedokteran. Kedua syarat ini kontrak antara masyarakat profesi dan
dapat juga disebut sebagai bertindak secara masyarakat umum. Dengan kontrak ini
legeartis memberikan hak kepada masyarakat profesi
3. Harus sudah mendapat persetujuan dahulu dari untuk mengatur otonomi profesi, standar profesi
pasien yang disepakati. Sebaliknya, masyarakat umum
Hubungan antara dokter dan pasiennya (pasien) berhak mendapatkan pelayanan sesuai
secara yuridis dapat digolongkan ke dalam dengan standar yang diciptakan oleh masyarakat
kontrak, bentuk hubungan kontrak antara dokter- professional tadi. Dengan demikian, dokter
pasien, yaitu :36 memiliki tanggung-jawab atas profesinya dalam
1. Kontrak yang nyata (expressed contract) hal pelayanan medis kepada pasiennya.
Dalam bentuk ini sifat atau luas jangkauan Dokter sebagai tenaga professional adalah
pemberian pelayanan pengobatan sudah bertanggung-jawab dalam setiap tindakan medis
ditawarkan oleh sang dokter yang dilakukan yang dilakukan terhadap pasien. Dalam
secara nyata dan jelas, baik secara tertulis menjalankan tugas profesionalnya, didasarkan
maupun lisan. pada niat baik yaitu berupaya dengan sungguh-
2. Kontrak yang tersirat (implied contract) sungguh berdasarkan pengetahuannya yang
Dalam bentuk ini adanya kontrak disimpulkan dilandasi sumpah dokter, kode etik kedokteran,
dari tindakan-tindakan kedua pihak. Timbul dan standar profesinya untuk menyembuhkan
bukan karena ada persetujuan, tetapi dianggap dan menolong pasien
oleh hukum berdasarkan akal sehat dan
keadilan. Jika seorang pasien datang ke suatu III. KESIMPULAN.
klinik medis dan sang dokter mengambil
riwayat penyakinya, memeriksa, dan 1. Transaksi terapeutik merupakan hubungan
memberikan pengobatan maka dianggap antara dua subjek hukum yang saling
mengikatkan diri didasarkan sikap saling
percaya.
2. Proses hubungan kontraktual atau kontrak
35
 Muhammad Sadi Is,S.HI.,M.H,Etika Hukum  terapeutik dokter dan pasien terjadi karena
Kesehatan, Teori dan Aplikasinya di Indonesia,  para pihak mempunyai kebebasan dan
Jakarta,2009, hal.125  kedudukan yang setara
 
36
 http://semestahukum.blogspot.co.id/2016/01/ 

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 181


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
3. Kedudukan para pihak dalam Kontrak
Terapeutik ini dilihat dari segi hak dan
kewajiban seorang dokter kepada pasiennya
dan begitu juga sebaliknya serta hubungan
hukum dokter dan pasien
4. Dokter sebagai tenaga professional adalah
bertanggung-jawab dalam setiap tindakan
medis yang dilakukan terhadap pasien. Dalam
menjalankan tugas profesionalnya, didasarkan
pada niat baik yaitu berupaya dengan sungguh-
sungguh berdasarkan pengetahuannya yang
dilandasi sumpah dokter, kode etik kedokteran,
dan standar profesinya untuk menyembuhkan
dan menolong pasien

DAFTAR KEPUSTAKAAN 
Muhammad Sadi Is,S.HI.,M.H,Etika Hukum
Kesehatan, Teori dan Aplikasinya di
Indonesia, Jakarta,2009,
Hadi Siswanto, Heru Subaris Kasjono,Mardjan
Mantariputra. Etika Profesi Sanitarian
dan Pembangunan Berwawasan
Kesehatan. Graha Ilmu, Yogyakarta,
2010
Sabir Alwy,Kemitraan dalam Hubungan Dokter
Pasien, Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
Salim H.S.,S,H.,M.S, Hukum Kontrak Teori &
Teknik Penyusunan Kontrak, Jakarta :
Sinar Grafika, 2014
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang
Praktik Kedokteran
E. Uttrecht, Pengantar Ilmu Hukum Indonesia,
Jakarta: Ichtiar, 1984,
Naraya Dira, Pasien Berhak Tahu, Padi
Pressindo, Jakarta, 2010
http://semestahukum.blogspot.co.id/2016/01/
http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian
-transaksi-terapeutik.html
M.hukum online.com/klinik/detail/cl13/ perlin-
dungan-hukum-bagi-pasien KUHPerdata
dalam Buku ke III tentang Persetujuan
Atas Dasar Inforormasi,
http://elearning1.esaunggul.ac.id/mod/resource/v
iew.php?id=19633 (12 Maret 2017/
09:14)
Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan
Tahun 2011-2025, Jakarta, 2011.

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 182


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
ASPEK MOTIVASI DAN MORAL DALAM NOVEL I AM HOPE
KARYA GAYATRI DJAYENGMINARDO SEBAGAI BAHAN AJAR
PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)
Ronald Hasibuan
Dosen FKIP Universitas HKBP Nommensen

ABSTRAKSI

Tema novel I am Hope karya Gayatri Djajengminardo (2016) ini diangkat dari kisah nyata yang
berjuang menghadapinya yaitu penyakit kanker. Kisah dalam novel ini pun diperjuangkan untuk para
pejuang kanker yang tak pernah menyerah, yang selalu punya harapan dan semangat dalam merajut
mimpi. Tema novel I am Hope ini ialah perjuangan seoarang perempuan dalam mengujudkan
impiannya. Melalui pendekatan pragmatik dan analisis isi (content analyisis) yang digunakan di dalam
penelitian ini, ditemukakan aspek motivasi aktif dan pasif. Motivasi aktif adalah motivasi yang
bersifat dinamis yang bersumber dari diri seseorang untuk menggapai cita-citanya atau berjuang
menghadapi sesuatu. Motivasi pasif ialah motivasi dari orang lain sehingga orang lain yang
menerimanya mendapat energi atau kekuatan. Berikutnya dari asegi pola motivasi, ditemukan
sejumlah data yang mempunyai pola motivasi menghadapi tantangan (achievement motivation),
motivasi bersosialisasi (affiliant motivation), motivasi untuk prestasi (competence motivation), dan
pola motivasi menghadapi resiko (power motivation). Analisis nilai moral dari novel I am Hope karya
Gayatri Djajengminardo tersebut ditemukan sejumlah nilai seperti moral berkenaan manusia dengan
Tuhannya, manusia dengan manusia, dan manusia dengan dirinya. Dari hasil analisis aspek moral
yang dilakukan terhadap novel I am Hope ini, tentu novel ini menyampaikan sejumlah pesan yang
bersifat edukatif, yaitu (1) jadilah pekerja keras (2) hidup adalah perjuanan, (3) setiap manusia
haruslah mempunyai mimpi dan harapan agar dapat bangkit dari keterpurukan, (4) di mana ada
harapan maka ada kesempatan, (5) jangan mudah terpengaruh oleh kondisi apa pun, dan (6) dengan
senyum maka hidup akan baik.

Kata kunci: motivasi, moral, novel i am hope, bahasa dan sastra Indonesia

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam kedudukannya sebagai karya sastra, Yang memberi ajaran memotivasi atau
novel, tentulah ia tidak lepas dari fungsinya. mendorong.
Sastra mempunyai fungsi sosial yang bersifat Uraian di atas menjadi alasan mengapa
universal. Permasalahan kajian sastra merupakan penelitian ini menyelidik aspek motivasi dan
masalah tradisi, konvensi, norma, genre, mitos, moral novel I am Hope karya Gayatri
dan simbol. Karya sastra tidak terkecuali novel, Djayengminardo (2016). Sedangkan alasan
selain memberikan aspek estetika, ia juga dapat memilih novel ini ialah bahwa novel I am Hope
memberikan manfaat yang luas, misalnya, dari merupakan karya yang memiliki banyak
kegiatan membaca sastra, pembaca memperoleh motivasi dan membuka mata setiap orang yang
kearifan, dan dapat merasakan dan menghayati membacanya, yaitu bahwa setiap orang berhak
berbagai permasalahan kehidupan (Nurgiyan- memilii harapan hidup dan cita-cita. Selain itu,
toro, 2013: 8). Bahkan Aristoteles (dalam novel I am Hope adalah karya sastra yang
Luxemburg dkk, 1992:16-17) memandang sastra terinspirasi dari kisah nyata tentang harapan
sebagai sesuatu yang tinggi dan filosofis, bahkan (inspired by true story of hope) dimana tokoh
mempunyai nilai lebih tinggi dibandingkan karya Mia dan Maia sebagai pejuang hidup, menolak
sejarah. Demikian juga Nurgiyantoro (2013) kalah oleh kanker.
menemukakan bahwa karya sastra diharapkan Secara tegasnya, penelitian ini bertujuan
mencerminkan nilai didaktik, yaitu yang berupa unntuk hal-hal berikut:
ajaran moral, ajaran religius, ajaran yang bersifat
sosial, ajaran yang bersifat nilai budaya, dan

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 183


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
a. Mendeskripsikan jenis-jenis motivasi motivasi untuk menyimak dan memahami secara cermat
yang terdapat dalam novel I am Hope karya dan teliti teks novel I am Hope karya Gayatri
Gayatri Djayengminardo. Djayengminardo ini, sehingga dengan cara
b. Mendeskripsikan pola motivasi yang terdapat demikian diperoleh data sesuai dengan
dalam novel I am Hope karya Gayatri permasalahan yang dideskripsikan. Sedangkan
Djayengminardo teknik catat adalah mencatat semua data yang
c. Mendeskripsikan jenis-jenis pesan moral yang diperlukan oleh penelitian ini. Data yang dicatat
terdapat dalam novel I am Hope karya Gayatri tentu diperoleh dengan teknik simak di atas.
Djayengminardo. 3. Teknik Analisis Data
Sedangkan pendekatan yang digunakan Kebenaran analisis digunakan teknik
untuk mengungkap hal-hal di atas adalah triangulasi, yaitu dengan didasari pola pikir
pendekatan psikologi sastra, artinya fenomenolgi dan teori yang digunakan penelitian
mendeskripsikan aspek motivasi dan pola ini. Pembandingan atas temuan dan analisis
motivasi yang digambarkan oleh novel I am penelitian dilakukan juga melalui perantara,
Hope lewat tokoh-tokoh yang terdapat dalam yaitu melalui pembandingan atas penelitian-
novel tersebut. (eprints.ums.ac.id/28577/12/ penetian terdahulu yang berkaitan dengan
naskahpublikasi.pdf). Selain itu, penelitian ini penelitian ini.
juga menggunakan pendekatan pragmatik sastra,
yaitu menganalisis karya sastra untuk HASIL DAN PEMBAHASAN NOVEL I AM
menemukan dan mengidentifikasi berbagai unsur HOPE KARYA DJAJENG MINARDO
moral dalam rangkaian pemilihan bahan ajar 1. Analisis Motivasi Novel I am Hope
(Nurgiyantoro, 2013: 56). 1.1. Jenis Motivasi
Pada bab II telah dikemukakan bahwa
METODE PENELITIAN motivasi adalah motif yang mendorong
1. Rancangan Penelitian terjadinya aksi atau tindakan yang disebabkan
Penelitian ini merupakan penelitian karya oleh motif atau maksud tersebut. Motif bisa
sastra yaitu penelitian terhadap novel. Hal yang berupa tujuan dari sesuatu yang ingin dicapai
diselidiki ialah yang berkaian dengan aspek (Suhardi, 2013). Sedangkan motivasi merupakan
motivasi dan moral di dalam novel I am Hope bentuk energi yang datang dari motif tertentu
karya Gayatri Djayengminardo (2016). Dengan yang mendorong seseorang untuk mengambil
demikian tentu jenis peneltian ini adalah tindakan (Suhardi, 2013). Motif yang mendorong
penelitian kualitatif (melalui analisis dokumen terjadinya tindakan dapat berasal dari dalam diri
berupa studi pustaka). Hal ini sejalan dengan sendiri (internal) maupun yang berasal dari
apa yang dikemukakan oleh Bogdan dan Taylor pengaruh lingkungan (ekternal). Motivasi yang
(Moleong, 2001: 21-22) bahwa penelitian lahir sebagai akibat dari dalam diri seseorang
kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian atau yang diakibatkan oleh faktor internal
yang menghasilkan data deskriptif berupa disebut motivasi aktif. Sebaliknya, motivasi yang
ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang muncul sebagai akibat dari faktor eksternal
yang diamati. (lingkungan) lazim disebut motivasi pasif. Dari
Karena penelitian ini menyelidiki hasil analisis terhadap aspek motivasi dalam
kedalaman makna melalui kutipan-kutipan dari novel I am Hope karya Gayatri Djajengminardo
novel tersebut di atas, maka metode yang ditemukan beberapa motivasi yang dikategorikan
digunakan adalah metode content analysis. atas:
2. Teknik Pengumpulan Data a. Motivasi Aktif (Dinamis)
Dengan teknik ini, sampel (cuplikan) yang Aspek ini merupakan motivasi dinamis yang
diambil lebih bersifat selektif. Sampel yang muncul atau datang dari dalam diri orang itu
diambil merupakan sampel yang terpilih dan sendiri. Motivasi ini biasanya muncul tanpa
dianggap dapat mewakili guna menganalisis adanya pengaruh dari lingkungan luar. Motivasi
aspek motivasi dan moral dalam novel I am dinamis ini disebut pula dengan motivasi
Hope karya Gayatri Djayengminardo (2016). internal. Motivasi dinamis membuat seseorang
Pengumpulan data di dalam penelitian ini tetap memberikan motivasi pada orang lain tanpa
menggunakan teknik pustaka, simak, dan catat. pengaruh luar seperti uang atau lainnya.
Teknik pustaka berkaiatan dengan membaca Motivasi dinamis timbul semacam panggilan hati
novel I am Hope secara berulang-ulang dan untuk memberikan sesuatu yang berarti bagi
menyeluruh. Teknik simak dimaksudkan ialah dirinya sendiri atau bagi orang lain. Biasanya

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 184


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
orang yang memiliki motivasi ini selain dapat (2) “Iya, serius. Siapa tahu dia yang kamu cari.
mendorong dirinya sendiri untuk maju juga Makanya, jangan matiin itu harapan. Ayo
dapat memengaruhi perilaku orang-orang lain di bobo, besok malam kita jalan-jalan.” Maia
sekitarnya dengan dorongan yang sama. menarik Mia untuk kembali terbaring (I am
Motivasi dinamis ini dapat berkembang menjadi Hope, 2016: 65).
motivasi statis bagi orang lain. (3) “Kalau waktu gue memang tinggal sedikit
Dari analisis novel I am Hope ini, motivasi lagi, gue nggak mau matidengan perasaan
aktif ini digambarkan oleh tokoh Mia. Mia nelangsa kayak gini.” Loe nggak akan mati
adalah tokoh yang mengidap penyakit kanker sebentar lagi, Mi.” Loe bukan Tuhan, Mai.
paru. Sekalipun ia mengidap penyakit tersebut, Bisa-bisanya bilang begitu.” “Ya emang
tokoh ini terdorong untuk melakukan sesuatu bukan. Tapi gue kan mau kasih loe
yang bersumber dari dalam dirinya. Hal ini semangat. Pantang mati sebelum ajal datang,
terlihat dari data yang dituturkan oleh Mia Mi” (I am Hope, 2016:81).
dalam membangun rangkaian ceritera I am (4) “Hehehehe... Nggak ada yang tau, Cantik,
Hope. Cuplikan berikut membuktikan aspek kapan kita benar-benar akan mati,” kata
motivasi dinamis tersebut. Maia mendekat dan membelai kepala botak
(1) “Aku ingin sembuh, aku ingin hidup, aku Mia. “Selagi masih hidup, berpikirlah positif
ingin pertunjukanku tetap berjalan!” (I am dan menikmati hidup” (I am Hope,
Hope, 2016:170). 2016;171).
(2) “Ya, I am Hope, Now. Untuk diriku, untuk (5) “Mia, jangan pernah mengeluh ya, toh hidup
Papa, untuk Mama. Untuk Maia. Untuk menawarkan kita banyak sekali kesempatan
David. Untuk Aku dan Harapanku” (I am dan kebahagiaan. Percaya, bahwa kita semua
Hope, 2016:190). akan baik-baik saja, apapun yang terjadi
kelak di masa depan. Sesederhana itu,
b. Motivasi Pasif (Motivasi Statis) sebenarnya.” (I am Hope, 2016:199).
Motivasi pasif merupakan motivasi yang Motivasi pasif yang kedua yaitu yang
muncul karena dorongan atau pengaruh dari bersumber dari tokoh Raja yaitu papa Mia dan
lingkungan luar. Motivasi ini menggunakan yang bersumber dari dokter Hernawan.
pemicu (trigger) sehingga seseorang atau orang Pemotivasian pasif ini juga ditujukan kepada
lain termotivasi. Motivasi pasif ini memiliki tokoh Mia yang menderita penyakit kanker. Data
kekuatan untuk memengaruhi tindakan yang mendukung motivasi pasif yang bersumber
seseorang. Seseorang yang hampir menyerah dari tokoh Raja dan dokter Hernawan adalah
atau pasrah tidak mau melakukan suatu hal dapat sebagai berikut.
berubah sikap atau keyakinannya setelah (1) Mia: “Pa, lama nggak operasinya?” Mia
memeroleh pengaruh dari lingkungan maupun bertanya kepada Raja.
dari orang lain. Semua tindakan orang tersebut Papa: “Nggak kok, Cuma sebentar...
adalah sebagai akibat pengaruh dari lingkungan Paling nanti kamu ketiduran, abis itu
di sekitarnya dan karena itu motivasi ini juga bangun udah liat papa lagi” (I am
disebutlah motivasi statis. Hope, 2016:173).
Dari hasil analisis yang dilkukan atas novel I
am Hope Karya Gayatri Djajengminardo (2016) (2) “Hai, gadis Papa yang hebat, Papa menepati
terdapat tokoh yang menggambarkan motivasi janji kan?” kata Raja sambil tersenyum.
pasif. Berikut ditampilkan data yang mendukung “Apaaaa gue bilang, loe nggak matikan hari
motivasi pasif tersebut. Pertama bersumber dari ini, masih ada kesempaatan Miaaaa...” ((I am
tokoh Maia. Motivasi ini diberikan kepada tokoh Hope, 2016:178).
Mia yang mengidap penyakit kanker agar Mia
bangkit dari kebimbangannya atas penyakit yang (3) “Ayo Nak, sambut malam ini. Mama kamu
diidapnya. Hal ini dapat dilihat dalam cuplikan pasti bangga,” bisik Raja kepada Mia saat
berikut. mereka mulai berjalan menembus
(1) “Mi, ayo semangat. Banyak yang harus kita kerumunan wartawan ((I am Hope,
kerjakan. Kita masih punya mimpi, ingat? 2016:192).
Aku dan Harapanku. Rama sastra. Mencari
aktor yang kamu dambakan” (I am Hope, (4) Dokter Hernawan yang sejak awal diam,
2016:64). mulai buka suara. “Mia, kamu harus
konsentrasi ke penyakit kamu dulu. Ini tidak

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 185


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
main-main. Kamu harus memberikan dan Raja, kemudian diikuti oleh tokoh Mia,
perhatian khusus untuk pengobatanmu.” (I Mama, dan David. Pola achievement motivation
am Hope, 2016:54). ini ditandai oleh data berikut ini.
Tokoh Mama, yaitu ibunda Mia juga (1) “Mi, ayo semangat. Banyak yang harus kita
mendukung motivasi pasif yang ditemukan kerjakan. Kita masih punya mimpi, ingat?
penelitian dalam novel I am Hope karya Gayatri Aku dan Harapanku. Rama sastra. Mencari
Djajengminardo (2016). Data ini terekam dalam aktor yang kamu dambakan” (I am Hope,
renungan Mia atas kata-kata yang diucapkan 2016:64).
Mamanya ketika juga mengidap penyakit (2) “Iya, serius. Siapa tahu dia yang kamu cari.
kanker. Data yang yang mendukungnya ialah Makanya, jangan matiin itu harapan. Ayo
sebagai berikut. bobo, besok malam kita jalan-jalan.” Maia
“Mia, kamu adalah harapan keluarga ini. menarik Mia untuk kembali terbaring (I am
Kamu harapan Mama, harapan Papa. You’re Hope, 2016: 65).
our hope and dreams. Hidupkan selalu (3) “Hehehehe... Nggak ada yang tau, Cantik,
harapan dalam hidup kamu sayang. Kalau itu kapan kita benar-benar akan mati,” kata
sampai mati, kamu tak akan lagi punya Maia mendekat dan membelai kepala botak
mimpi. Tak akan lagi bisa hidup dengan Mia. “Selagi masih hidup, berpikirlah positif
kepala tegak.” (I am Hope, 2016:189). dan menikmati hidup” (I am Hope,
Berdasarkan analisis data atas, motivasi 2016;171).
pasif merupakan motivasi yang paling dominan (5) Mia: “Pa, lama nggak operasinya?” Mia
dan diarahkan kepada tokoh Mia. Hal ini bertanya kepada Raja.
dimaksudkan agar Mia mempunyai semangat Papa: “Nggak kok, Cuma sebentar... Paling
hidup menghadapi proses kemotrapi kanker paru nanti kamu ketiduran, abis itu bangun udah
sehingga kelak ia dapat menggapai cita-cita dan liat papa lagi” (I am Hope, 2016:173).
dapat mengujudkan impiannya sebagai sutradara (6) “Hai, gadis Papa yang hebat, Papa menepati
terkenal. janji kan?” kata Raja sambil tersenyum.
1.2 Pola Motivasi yang Terdapat dalam Novel “Apaaaa gue bilang, loe nggak matikan hari
I am Hope Karya Gayatri Djajengminardo ini, masih ada kesempaatan Miaaaa...” ((I am
Teori Mc Clelland menyebutkan bahwa pola Hope, 2016:178).
motivasi dibedakan menjadi empat pola antara (7) “Ayo Nak, sambut malam ini. Mama kamu
lain yaitu achievement motivation (motivasi pasti bangga,” bisik Raja kepada Mia saat
menghadapi tantangan), affiliant motivation mereka mulai berjalan menembus
(motivasi untuk bersosialisasi), competence kerumunan wartawan ((I am Hope,
motivation (motivasi berprestasi) dan power 2016:192).
motivation (motivasi mengambil resiko). Setelah (8) “Mia, kamu adalah harapan keluarga ini.
menganalisis aspek motivasi yang terdapat Kamu harapan Mama, harapan Papa. You’re
dalam novel I Am Hope karya Gayatri our hope and dreams. Hidupkan selalu
Djajengminardo. Analisis berikutnya yang harapan dalam hidup kamu sayang. Kalau itu
diungkap oleh penelitian ini ialah menemukan sampai mati, kamu tak akan lagi punya
pola-pola motivasi yang terdapat dalam novel I mimpi. Tak akan lagi bisa hidup dengan
Am Hope dengan menggunakan teori Mc kepala tegak.” (I am Hope, 2016:189).
Clelland sebagai berikut. (9) “Aku ingin sembuh, aku ingin hidup, aku
a. Achievement Motivation (Motivasi ingin pertunjukanku tetap berjalan!” (I am
Mengalahkan Tantangan) Hope, 2016:170).
Pola achievement motivasion suatu keingi- (10) “Ya, I am Hope, Now. Untuk diriku, untuk
nan untuk mengatasi atau mengalahkan suatu Papa, untuk Mama. Untuk Maia. Untuk
tantangan untuk kemajuan dan pertumbuhan. David. Untuk Aku dan Harapanku” (I am
Motivasi ini mampu memberikan seseorang Hope, 2016:190).
untuk mengatasi segala masalah yang sedang (11) “David tersenyum dan menganggu”.
dihadapinya maupun masalah yang dihadapi oleh “Anything for you Princes”(I Am Hope,
orang lain. Seseorang yang memiliki achieve- 2016:100).
ment motivation memiliki tanggung jawab yang Dari data di atas, pola motivasi mengalahkan
tinggi dalam memecahkan suatu masalah. tantangan (achievement motivation) adalah untuk
Pola achievement motivation (motivasi menyelesaikan masalah yaitu penyakit kanker
mengalahkan tantangan) didominasi oleh Maia paru yang dialami tokoh Mia. Lazimnya

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 186


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
achievement motivation cenderung mengalahkan c. Competence Motivation (Motivasi
rasa takut dan keraguan dalam diri seseorang Berprestasi)
atau dalam diri individu yang bersangkutan. Pola competence motivation ialah adanya
Orang-orang yang mampu mengambil resiko dan suatu dorongan yang timbul untuk meningkatkan
memiliki tanggung jawab yang tinggi karena prestasi. Untuk meningkatkan prestasi
orang tersebut memiliki pola motivasi dibutuhkan kerja keras yang bermutu tinggi pula.
achievement motivation biasanya melakukan Motivasi ini sangat baik digunakan untuk
tanggung jawab atau tindakan tidak setengah- meningkatkan kinerja atau impian. Motivasi ini
setengah. Mia adalah tokoh utama yang juga ditandai dengan bahwa dalam dirinya
menghadapi konflik atas penyakit kanker yang terdapat potensi yang dapat digali. Hal ini
diidapnya dan atas pola achievemnet motivation dikarenakan motivasi tersebut berasal dari
yang bersumber dari orang-orang di sekitarnya potensi individu tersebut sendiri yang
termasuk dari dalam dirinya sendiri, ia mampu termotivasi untuk bersaing dan menantang suatu
bangkit atas proses kemotrapi yang dihadapinya harapan atau cita-cita.
hingga sembuh dan berhasil menggapai Pola competence motivation didominasi
impiannya menjadi sutradara terkenal. oleh Mia Ismaia Abdinegara yaitu tokoh sentral
dan novel I am Hope. Tokoh Mia adalah pekerja
b.Affiliant Motivation (Motivasi Bersosialisasi) keras dan pantang menyerah sekalipun ia
Pola affiliant motivation dapat disimpulkan mengidap penyakit kanker paru. Analisis yang
adalah motivasi atau dorongan yang diberikan menunjukkan bahwa motivasi berprestasi ini ada
untuk melakukan hubungan dengan orang lain pada diri Mia adalah dalam cuplikan berikut.
atau bersosialisasi dengan orang lain. Pola (1) “Aku ingin sembuh, aku ingin hidup, aku
motivasi ini sangat mengedepankan hidup ingin pertunjukanku tetap berjalan!” (I am
bermasyarakat. Kebutuhan ini ditandai dengan Hope, 2016:170).
memiliki motif yang tinggi untuk persahabatan,
dan lebih menyukai situasi kooperatif. Pola (2) “Ya, I am Hope, Now. Untuk diriku, untuk
affiliant motivation juga ditandai oleh motif Papa, untuk Mama. Untuk Maia. Untuk
untuk menjalin persahabatan dan kerja sama. David. Untuk Aku dan Harapanku” (I am
Biasanya pribadi yang memilki pola motivasi ini Hope, 2016:190).
lebih aktif dan memiliki kemampuan membawa
diri dalam bergaul atau berkelompok. (3) Terdengar Mia sesunggukan di balik pintu.
Dari hasil analisis yang dilakukan terhadap “Kalau Papa sayang aku, pasti Papa ingin
novel I am Hope karya Djajeng Minardi ini pola melihat aku bahagia! Kalau papa ingin aku
motivasi afiliasi tersebut ditunjukkan oleh tokoh bahagia, Papa akan biarkan aku
Maia dan David. Hal ini dengan ditandai dengan mengujudkan cita-citaku. Setidaknya sekali,
adanya dorongan pada diri mereka untuk Pa...” teriak Mia dari dalam kamar di sela
melakukan hubungan yang situasinya kooperatif tangisnya yang semakin memnjadi. “Aku
berkenaan dengan penyakit kanker paru yang akan mati, Papa... Biarkan aku hidup dengan
diidap oleh Mia, termasuk dalam hal proses teaterku...” (I am Hope, 2016:147-148).
menghadapi kemotrapi serta proses meraih
impian Mia. Data yang mendukung pola d. Power Motivation (Motivasi Mengambil
motivasi afilian ini adalah sebagai berikut. Resiko)
(1) “Mi, ayo semangat. Banyak yang harus kita Pola power motivation di atas dapat
kerjakan. Kita masih punya mimpi, ingat? disimpulkan bahwa pola tersebut ditandai
Aku dan Harapanku”. “Rama Sastra. dengan adanya dorongan untuk mengendalikan
Mencari aktor yang kamu dambakan” (I am suatu keadaan meskipun dengan mengambil
Hope, 2016:64). resiko yang tinggi. Dorongan ini ada karena
(2) “Mi, ituuuu si David lagi duduk sendirian. adanya perasaan untuk mengendalikan individu
Sana kenalan! kata Maia” (I am Hope, lain, berpengaruh terhadap individu lain dan
2016:67). mampu mengatasi permasalahan yang besar.
(3) “Hai...aku Mia. Boleh kenalan?” Eh...hai. Seseorang yang memiliki power motivation lebih
Iya iya boleh, duduk Mbak. Saya cenderung bertanggung jawab dan berjuang
David...ngg...David Kameswara” (I am memengaruhi orang lain. Hal ini disebabkan
Hope, 2016:69). bahwa individu tersebut mempunyai inisiatif
yang tinggi dalam mengambil keputusan atau

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 187


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
suatu tindakan dalam keadaan yang sulit dan a. Aspek Moral Manusia dengan Tuhan
beresiko tinggi sekali. Berikut data yang Berdoa merupakan bentuk pengakuan diri
mempunyai pola power motivation dimiliki oleh orang yang beriman bahwa Tuhanlah yang
tokoh Maia dan Raja. memiliki kuasa atas kehidupan manusia. Doa
(1) “Mia dengar Papa Nak,” katanya. “Mia, dianggap sebagai perbuatan baik karena
kamu tau kan dokter bilang apa?” merupakan ujud dari kerendahan kita terhadap
sambungnya. Seperti deja vu saja ini sang maha Pencipta. Doa juga merupakan
adega, pikir Raja kesal. Kata dokter nggak penyerahan diri kepada Tuhan dan bersyukur
boleh capek, Paaaaa...” jawab Mia sambil kepada Tuhan sepenuhnya.
berlalu di balik lemari ruang tengah. “Nah Berdasarkan data yang ditemukan atas novel
terus kenapa masih mau pergi? Kamu kan I am Hope karya Gayatri Djajengminardo, Raja
baru keluar dari rumah sakit.” kata Raja ayah Mia adalah tokoh yang memiliki iman. Ia
lagi. Aku kan mau latihan teater, Pa, bukan menunjukkan bahwa Tuhanlah yang memiliki
mau capek.” Mia membereskan lapotop kuasa atas kehidupan manusia. Hal ini dapat
dan beberapa kertas yang tersebar di meja dilihat dari cuplikan berikut yang dituturkan oleh
ruang teve (I am Hope, 2016:146-147). tokoh Raja dan tokoh Mia.
Pola motivasi yang terdapat pada cuplikan di “Tuhan, Kau sudah ambil istriku tercinta...lalu
atas termasuk dalam pola power motivation. Mia kini puteri tunggalku juga akan Engkau ambil
sebenarnya baru saja kembali dari rumah sakit dengan cara yang persis sama” (I am Hope,
setelah dirawat di ruang emergency sambil 2016:172).
menggunakan masker oksigen. Tetapi Mia Aspek beriman juga ditunjukkan oleh tokoh
berani mengambil resiko atas penyakitnya untuk Mia. Cuplikan di bawah ini mendukung hasil
sebuah cita-cita menjadi orang yang sukses analisis atas tokoh Mia tersebut.
sebagai sutradara. (1) “Mia, anakku, Mia...Mia... Jangan pergi,
Pola motivasi di atas juga dikuatkan melalui Nak...” Dengan hati hancur ia memeluk Mia
cuplikan yang terdapa pada halaman berikutnya erat-erat. Mia membalas pelukan Raja.
dalam novel I am Hope ini. Cuplikan data Mengapa sesedih ini ya, Tuhan? Aku nggak
tersebut dapat dilihat pada bagian berikut. mau pergi dari Papa. Nggak mau...
(2) “Brakkkk... Terdengar bunyi pintu kamar (2) “Saya nggak bisa mengurus semuanya
dibanting. Suara anak kunci diputar dari sendiri. Saya butuh kalian untuk selalu ada,”
dalam. Raja mengejar Mia, menabrak tegas Mia, tetap tak meninggalkan
pintu kamar Mia yang terkunci. Sekali lagi senyumnya. “Yuk, mari bentuk lingkaran,
Mia terlibat pertengkaran dengan kita berdoa. Semoga Aku dan Harapanku
ayahnya”. Terdengar Mia sesunggukan di mendapat kelancaran dan berkah, untuk kita
balik pintu. “Kalau Papa sayang aku, pasti semua” (I am Hope, 2016:132).
papa ingin melihat aku bahagia! Kalau
papa ingin aku bahagia, Papa akan biarkan b. Aspek Moral Manusia dengan Sesama
aku mengujudkan cita-citaku. Setidaknya Aspek moral yang berkenaan dengan
sekali, Pa...” teriak Mia dari dalam kamar hubungan manusia dengan manusia dapat dilihat
(I am Hope, 2016:147-148). dari beberapa aspek, yaitu sikap bekerja sama,
saling menolong, kasih sayang, dan memberi
2. Analisis Moral yang Terdapat dalam Novel nasihat. Dari hasil analisis yang dilakukan
I am Hope ditemukan data dalam novel I am Hope karya
Moral adalah perihal atau ajaran tentang baik Gayatri Djajengminardo adalah sebagai berikut.
buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, (1) Saling Menolong
sikap, kewajiban, dan sebagainya; akhlak, budi Saling menolong atau disebut juga tolong
pekerti, susila. Penentuan perihal baik buruk menolong merupakan sikap yang dibutuhkan
biasanya dipengaruhi oleh pandangan hidup, way masyarakat, sebagai manusia yang bermoral
of life bangsanya (Nurgiyantoro, 2013:429-430. sikap dari tolong menolong dapat diujudkan
Dari hasil analisis terhadap novel I am Hope dengan berbagai cara. Ujud dari saling menolong
karya Gayatri Djajengminardo (2016), ditemu- berupa tenaga, pikiran maupun uang. Seperti
kan data yang berkaitan dengan aspek moral, pada kutipan di bawah ini sikap dari tolong
yaitu sebagai berikut: menolong berupa tenaga. Tenaga dan jasa yang
diberikan oleh tokoh Perempuan asisten Rama

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 188


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Sastra kepada tokoh Mia. Kutipannya dapat (4) “Kalau waktu gue memang tinggal sedikit
dilihat dari percakapan mereka di bawah ini. lagi, gue nggak mau matidengan perasaan
“Mbak, mungkin nggak kalau naskah ini nelangsa kayak gini.” Loe nggak akan mati
disampaikan ke Mas Rama?” sebentar lagi, Mi.” Loe bukan Tuhan, Mai.
“Ohh... kamu penulis?” tanya si perempuan Bisa-bisanya bilang begitu.” “Ya emang
kurang Percaya. Mia mengangguk-angguk bukan. Tapi gue kan mau kasih loe
cepat sambil berusaha tersenyum semanis semangat. Pantang mati sebelum ajal datang,
mungkin. Si Perempuan berpikir sejenak, Mi” (I am Hope, 2016:81).
lalu, “Biar saya terima, saya asistennya,” (5) “Hehehehehe... Nggak ada yang tau, Cantik,
katanya tanpa berusaha menyembunyikan kapan kita benar-benar akan mati,” kata
bangga. Mia tersenyum ragu sambil Maia mendekat dan membelai kepala botak
menyerahkan naskahnya ke tangan si Mia. “Selagi masih hidup, berpikirlah
perempuan (I am Hope, 20016: 31). positif, dan menikmati hidup” (I am Hope,
2016:171).
(2) Memberi Nasehat (6) “Mia, kamu adalah harapan keluarga ini.
Nasihat merupakan suatu didikan dan Kamu harapan Mama, harapan Papa. You’re
peringatan yang diberi berdasarkan kebenaran our hope and dreams. Hidupkan selalu
dengan maksud untuk menegur dan membangun harapan dalam hidup kamu, sayang. Kalau
seseorang dengan tujuan yang baik. Nasihat itu sampai mati, kamu tak akan lagi punya
selalu bersifat mendidik. Nasihat juga bisa mimpi. Tak akan lagi bisa hidup dengan
dimaksud nilai, petunjuk yang baik, peringatan, kepala tegak.” (I am Hope, 2016:189).
mengusulkan, atau menganjurkan kepada (7) “Yang tak kalah penting adalah tim produksi
seseorang tentang pelbagai hal. Nasihat juga pementasan ini,” kata Mia sambil tersenyum
mengajarkan bagaimana cara berpikir dan kepada para kru. “Bekerja sama dengan baik
bertindak dengan baik. ya, teman-teman produksi. Rencanakan
Dilihat dari sumbernya, nasihat tidak hanya dengan detil sound, dekorasi panggung, tata
dilakukan oleh orang tua kepada anak saja, lampu, ticketing, promosi, penyebaran info
melainkan nasehat antar teman, atau dari yang pementasan ini ke sabanyak-banyak orang”
lainnya yang sifatnya ajaran atau pelajaran yang (I am Hope, 2016:132).
baik (Depdikbud, 1991:609). Berdasarkan hasil
analisis data yang dilakukan terhadap novel I am (3) Kasih Sayang
Hope karya Gayatri Djajeminardo, ditemukan Kasih sayang adalah suatu sikap saling
data yang mengandung aspek moral memberi menghormati dan mengasihi semua ciptaan
nasehat, yaitu dapat dilihat dalam kutipan Tuhan, seperti menyayangi diri sendiri
berikut. berdasarkan hati nurani yang dalam. Kasih
(1) Dokter Hernawan yang sejak awal diam, sayang merupakan pemberian rasa cinta yang
mulai buka suara. “Mia, kamu, harus diberikan oleh seseorang ke orang lainnya, atau
konsentrasi ke penyakit kamu dulu. Ini tidak kepada seluruh keluarganya, termasuk terhadap
main-main. Kamu harus memberikan ciptaan Tuhan lainnya. Kasih sayang tercipta
perhatian khusus untuk pengobatanmu.” (I karena adanya rasa perhatian, penyayang,
am Home, 2016:54). sehingga terciptalah rasa kasih sayang. Tidak
(2) “Mi, coba berpikir dari sudut paandang lain. hanya kepada pasangan lawan jenis saja rasa
Kalau loe nggak kemo, Papa nggak llihat kasih sayang tercipta tetapi kepada sahabat,
perjuangan loe untuk masih mau ada di keluarga dan teman-teman.
samping dia. Kan, empat itu juga dipakai Kasih sayang dapat mempersatukan orang
bikin delapan nggak akan jadi delapan lagi. yang sedang berselisih. Dalam keluarga, kasih
Jadi apa sebenarnya yang loe buang?” (I am sayang adalah faktor yang cukup penting untuk
Hope, 2016:56). kehidupan anak, kasih sayang tidak akan dira-
(3) “Mi, ayo semangat. Banyak yang harus kita sakan oleh si anak apabila dalam kehidupannya
kerjakan. Kita masih punya mimpi, ingat? mengalami hal-hal misal kehilangan
Aku dan Harapanku”. “Rama Sastra. pemeliharaan orang tuanya, anak merasa tidak
Mencari aktor yang kamu dambakan” (I am diperhatikan, dan kurang disayangi. Kasih
Hope, 2016:64). sayang orang tua kepada anak dapat dilihat pada
kutipan berikut.

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 189


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
(1) Mata Raja tak bisa dibohongi. Ia tahu manusia dengan dirinya sendiri menurut
anaknyakesakitan, tapi Raja memilih Nurgiyantoro (2009: 324) dapat bermacam-
diam. Ia tak mau memaksa untuk terus macam jenisnya dan tingkat intensitasnya.
bertanya. “Kamu nggak makan dulu, Data yang mendukung kategori moral
Nak?” Tanya Raja Lembut. “Aku bawa manusia dengan dirinya yang terdapat di dalam
sangu aja, Pa. Takut kesiangan. Nanti novel I am Hope ini dapat dilihat pada cuplikan
dokternya keburu pergi,” sambut Mia berikut.
yang diiringi langkah ringannya menuju (1) “Aku tak boleh menyerah. Mimpi dan
meja makan (I am Hope, 2016:41). harapan itu benar-benar ada di depan mata,
(2) “Selamat ulang tahun anak Papa! Sehat menunggu untuk diujudkan. Sekali lengah,
selalu, Mia...Mia mau kado apa dari semua akan musnah. Tak ada yang boleh
Papa?” sambut Raja sambil meraih tau penyakitku” (I am Hope, 2016:130).
tangan Mia dan memeluknya erat (I am (2) “Bukan teater yang bikin Mama pergi,
Hope, 2016:49). bukan! kanker, Pa, kanker! Bukan teater
(3) Untuk sesaat, jantung Raja seperti juga yang ubah aku jadi begini, tapi
dicabut. Ia semakin erat memeluk Mia. kanker! Aku Cuma mau hidupku balik
Tanpa disadari, air matanya keluar. “Mia layak kayak dulu” (I am Hope, 2016:136).
sayang, Papa di sini...jangan pergi, Nak. (3) “Aku ingin sembuh, aku ingin hidup, aku
Kesayangan Papa, anak Papa yang cantik, ingin pertunjukanku tetap berjalan!” (I am
anak Papa yang kuat...Papa nggak mau Hope, 2016:170).
sendiri...Papa sayang Mia...” Raja terus (4) “Ya, I am Hope, Now. Untuk diriku, untuk
memeluk anaknya, mencium dan Papa, untuk Mama. Untuk Maia. Untuk
membelainya. Sampai Mia kembali David. Untuk Aku dan Harapanku” (I am
tenang dan tertidur (I am Hope, Hope, 2016:190).
2016:133). (5) “Papa maunya kamu nggak kecapean.
Kamu kan lagi di tengah-tengah usaha
(4) Kerja Sama penyembuhan.” Tapi aku juga perlu hidup
Mengingat bahwa manusia pada dasarnya kan, Pa? Hidup itu bukan hanya bernafas.
adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan Hidup juga menjalani apa yang kita
satu sama lain. Manusia adalah makhluk hidup cinta...iya kan? Atau Cuma lirik lagu Papa
ciptaan Tuhan, akan tetapi ia juga merupakan yang nggak ada artinya?” (I am Hope,
ciptaan yang lemah. Manusia butuh ada orang 2016:135).
lain (homo homunilipus) di sekitarnya untuk
mengerjakan suatu hal, dan ini pulalah hakikat 3. Diskusi Hasil dan Implementasi Penelitian
manusia tersebut sebagai ciptaan Tuhan. Aspek Novel I am Hope dalam Pembelajaran
moral yang berkenaan dengan hubungan Sastra di SMA
manusia dengan manusia kategori kerja sama Keberhasil dan kebermanfaatan sebuah
yang ditemukan di dalam novel I am Hope karya karya sastra ialah bilamana novel atau karya
Gayatri Djajeminardo, dapat dilihat pada kutipan sastra tersebut menjadi enlightement bagi
berikut. pembacanya. Poe (dalam Endraswara, 2013:116-
“Saya nggak bisa mengurus semuanya 117) menjelaskan, fungsi karya sastra hendaknya
sendiri. Saya butuh kalian untuk selalu ada,” memuat unsur dulce dan utile (indah dan
tegas Mia, tetap tak meninggalkan berguna), dedactic-heresy (menghibur dan
senyumnya. “Yuk, mari bentuk lingkaran, sekaligus mengajarkan sesuatu), dan use and
kita berdoa. Semoga Aku dan Harapanku gratifications (berguna dan memuaskan
mendapat kelancaran dan berkah, untuk kita pembaca). Sejalan dari pandangan tersebut,
semua” (I am Hope, 2016:132). novel I am Hope karya Gayatri Djajeminardo
merupakan karya sastra yang mengandung ketiga
c. Aspek Moral Manusia dengan Dirinya aspek di atas.
Perilaku hubungan manusia dengan dirinya Misalnya, dari dulce dan utile, novel I am
sendiri diklasifikasikan pada semua ujud nilai Hope ini dapat dijadikan sebagai refleksi agar
moral yang berhubungan dengan individu setiap orang tidak mudah terpengaruh oleh
sebagai pribadi yang menunjukkan akan kondisi apapun. Selain itu, novel ini pun dapat
eksistensi individu tersebut dengan berbagai berfngsi sebagai inspirasi untuk memaknai
sikap yang melekat pada dirinya. Persoalan bahwa hidup adalah perjuangan, di mana ada

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 190


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
harapan maka ada kesempatan. Kemudian dari KD 3.2, KD 3.3, dan KD 3.5 di atas dapat
aspek dedactic-heracy novel ini memuat nilai- mempertajam tingkat kepekaan apresiatif siswa
nilai yang bersifat humanis. Nilai-nilai humanis di sekolah. Akibat dari ini pula pembelajaran
itu ialah nilai yang menggambarkan nilai-nilai satra tentu menjadi lebih bermakna karena dapat
moral. Nilai-nilai moral yang ditemukan mengembangkan cipta dan rasa dalam ruang
penelitian ini ialah saling menolong (tolong- lingkup yang luas, yaitu ketika mereka berada
menolong), menyayangi, bekerja sama, memberi dalam kehidupan sehari-hari menjadi anak
nasehat. Berikutnya ialah dari aspek religius, bangsa yang berkarakter.
novel I am Hope ini mengajarkan supaya setiap Dari sisi kebahasaan (linguistic), novel I am
orang dalam perihal atau kesulitan apapun Hope, hadir dengan kosa kata dan sintaksis yang
sedang dihadapi supaya tetap berserah kepada sederhana sehingga dapat dipahami secara
Tuhan. Artinya, nilai-nilai moral yang komunikatif. Penggunaan kosa kata dan
terkandung dalam novel I am Hope ini, menjadi gramatika sintaksis yang sederhana akan menjadi
rel di dalam kehidupan sehari-hari, dan juga bahan pemerolehan bahasa bagi pembelajar
sebagai bahan pencerahan dalam kehidupan (Krashen dan Terrel, 1989). Jadi dengan
bermasyarakat. demikian, novel I am Hope ini dapat
Sedangkan dari aspek gratifications, dapat dipertimbangkan sebagai bahan ajar di sekolah
dilihat bahwa novel I am Hope ini dapat menjadi dalam hal ini SMA.
motivasi bagi setiap pembacanya. Novel I am Begitu juga dari hipotesis pemerolehan,
Hope ini mengandung aspek motivasi yang bagi bahan ajar yang bersifat alamiah, yaitu yang
setiap orang yang membacanya akan termotivasi memuat pesan atau makna bukan bentuk bahasa,
bilamana menghadapi problematika hidup. akan menjadi input yang efektif untuk
Aspek motivasi yang berupa gratification yang mendukung kemajuan kemampuan berbahasa
diperoleh dari novel tersebut ada yang bersifat pembelajar (Krashen dan Terrel, 1989; Kaswanti
aktif (internal) dan yang bersifat pasif Purwo, 1990:88-89). Hal ini dikuatkan lagi oleh
(eksternal). Begitu juga sisi pola motivasi, novel Kaswanti Purwo (1990:89) yang menyatakan
ini mengandung pola motivasi achievement bahwa proses penguasaan bahasa secara kreatif
motivation, affiliant motivation, competence dirangsang oleh latihan-latihan yang kontekstual
motivation, dan power motivation. dan oleh kesempatan menggunakan bahasa
Berangkat dari temuan tersebut, novel I am secara natural jauh lebih efektif dripada bahan
Hope ini dapat dijadikan sebagai bahan ajar ajar disajikan tidak secara kontekstual. Demikian
bahasa dan sastra di sekolah. Sebab, kehadiran juga bacaan sastra, apakah itu untuk apresiasi
sekolah di tengah-tengah masyarakat tidaklah atau untuk kritik teks dapat menunjang kegiatan
sekedar hanya membangun intelektualitas anak belajar bahasa, baik secara lisan maupun secara
didik, akan tetapi kehadirannya juga untuk tertulis (Kaswanti Purwo, 1990: 89).
membangun karakter siswa sesuai dengan
paradigma pendidikan Indonesia yaitu
membangun manusia Indonesia seutuhnya, yaitu KESIMPULAN
mental dan intelektulitas (Suyono dalam Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan
www.pelita.or.id/baca.php?id=85850,). terhadap novel I am Hope karya Gayatri
Selanjutnya ialah dari aspek struktur yang Djajengminardo, berikut ini dikemukakan
membangun sebuah sastra, yaitu novel I am beberapa kesimpulan berkenaan dengan kajian
Hope, juga dapat dihadirkan sebagai bahan atas novel tersebut.
apresiasi sastra. Pembelajaran mengenai analisis 1. Novel I am Hope merupakan karya sastra yang
novel di sekolah sangat membantu siswa amat baik dari aspek tema dimana tema dari
memperdalam pengetahuan sastranya. Sesuai novel ini adalah perjuangan seorang gadis
dengan kurikulum 2013 (K13) dalam silabus melawan kanker untuk mengujudkan setiap
kelas XII dengan KD 3.1 Memamahi Struktur impiannya.
dan Kaidah Teks Novel, KD 3.2 2. Dilihat dari aspek pesan yang akan
Membandingkan Teks Novel baik melalui lisan disampaikan kepada pembaca, novel ini sangat
maupun tulisan, KD 3.3 menganalisis teks novel inspiratif, sebab ada banyak amanat yang
baik melalui lisan maupun tulisan, dan pada KD terdapat dari novel I am Hope tersebut, yaitu:
3.5 yaitu mengevaluasi teks novel berdasarkan (a) Jadilah pekerja keras.
kaidah-kaidah baik melalui lisan maupun tulisan.
Menghadirkan novel I am Hope untuk KD 3.1,

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 191


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
(b) Setiap manusia haruslah mempunyai Perspective. Melbourne: Deakin
mimpi dan harapan agar dapat kita dari University.
keterpurukan. Hasan, Said Hamied, dkk., 2010. Pengembangan
(c) Hidup adalah perjuangan. Pendidikan Budaya dan Karakter
(d) Di mana ada harapan maka ada Bangsa, Bahan Pelatihan Penguatan
kesempatan. Metodologi Pembelajaran Berdasarkan
(e) Jangan mudah terpengaruh dalam kondisi Nilai-nilai Budaya untuk Membentuk
apapun. Daya Saing dan Karakter Bangsa.
(f) Dengan senyum maka hidup akan baik. Jakarta: Pusat Balitbang Kemendiknas.
Hartoko, Dick, 1986. Pengantar Ilmu Sastra.
3. Dari perspektif motivasi, novel I am Hope Jakarta: Gramedia.
memuat aspek motivasi aktif dan statis. Hymes, Dell (ed,), 1974. Language in Culture
Sedangkan dari pola motivasi ada terdapat and Society, A Reader in Linguistics and
pola motivasi dalam novel tersebut, motivasi Anthropology. New York: Harper &
menghadapi tantangan, motivasi bersosialisasi, Row Publisher Inc.
motivasi berprestasi, dan motivasi mengambil Ibrahim, Abd. Syukur, 1993. Kajian Tindak
resiko. Tutur. surabaya: Penerbit Usaha
4. Dari aspek moral, ditemukan nilai-nilai moral Nasional.
yang berkaitan dengan hubungan manusia Kartomihardjo, Soeseno, 1988. Bahasa Cermin
dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan Kehidupan Masyarakat. Jakarta:
manusia dengan identitasnya. Depdikbud.
5. Hasil analisis juga menyimulkan bahwa novel Kaswanti Purwo, Bambang, 1994. Pragmatik
I am Hope karya Gaytri Djajengminardo ini dan Pengajaran Bahasa, Menyibak
supaya dihadirkan di sekolah (SMA) sebagai Kurikulum 1984. Yogyakarta: Penerbit
bahan pembelajaran bahasa dan sastra. Kanisius.
Kemendiknas 2009, Kebijakan Nasional
Pendidikan Karakter Bangsa. Jakarta:
DAFTAR PUSTAKA Puskur Litbang Kemendiknas.
Keraf, Gorys. 2001. Diksi dan Gaya Bahasa.
Albertus, Doni Koesoema, 2007. Pendidikan Jakarta: Gramedia.
Karakter: Strategi Mendidik Anak di ----------, 1989. Komposisi. Ende: Nusa Indah.
Zaman Global. Jakarta: PT. Grasindo. Koesoemo, Dony, 2012. Pendidikan Karakter
Aminuddin, 1991. Pengantar Apresiasi Karya Utuh dan Menyeluruh. Yogyakarta:
Sastra. Bnadung: Sinar Baru. Kanisius
Brown, Gillian dan George Yule, 1985. Kosasih, E. 2006. Kesusastraan dan
Discourse Analysis. Cambridge: ketatabahasaan. Bandung: Yrama
Cambridge University Press. Widya.
----------, 1996. Analisis Wacana. Terjemahan I. Kusuma, Dony. 2004. Pendidkan Karakter, Utuh
Soetikono. Jakarta: Penerbit Gramdia. dan Menyeluruh. Yogyakarta: Kanisius.
Chaika, Elaine, 1982. Language: The Social Leech, Geoffrey, 1983. Principles of
Mirror. London: Newbury House Pragmatics. London: Longman.
Publisher Inc. Levinson, Stephen C, 1983. Pragmatics.
Endraswara, Suwardi. 2013. Metodologi London: Cambridge University Press.
Penelitian Sastra. Epistemologi, Model, Lickona, Tom, Eric Schaps & Chaterine Lewis,
Teori, dan Aplikasi. Jakarta: Penerbit PT 2003. Defining and Understanding
Buku Seru. Character Education. New York:
Grice, H. P., 1975. “Logic and Conversation”, Unversity of New York at Cortland.
Syntax, and Semantics, Speech Act 3. Moeliono, Anton M, 1991. Santun Bahasa.
New York: Academic Press. Jakarta: Penerbit PT Gramadia Pustaka
Halliday, M. A. K., 1972. Explorations in the Utama.
Functions of Language. London: ----------, (Penyunting Penyelia), 1999. Kamus
Edward Arnold. Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Halliday, M. A. K., & Ruayasa Hasan, 1985. Jakarta: Depdikbud, Penerbit Balai
Language, Context, and Text of Pustaka.
Language is Social Semiotic

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 192


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Moleong, J. Lexy. 2004. Metodologi Penelitian Waluyo, Herman J., 1991. Teori dan Apresiasi
Kualitatif. Bandung: Remaja Puisi. Jakarta: Erlangga.
Rosdekarya. Wijana, I Dewa Putu, 1999. Dasar-dasar
Munir, Abdullah, 2010. Pendidikan Karakter: Pragmatik. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Membangun Karakter Anak Sejak dari Wellek, Reno dan Austin Warren. 1989. Teori
Rumah. Yogyakarta: Pedagogia. Kesustraan. Jakarta: Gramedia.
Nurgiyantoro, Burhan, 2013. Teori Pengkajian Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter.
Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada Yogyakarta: Pranada Media Grup.
University Press. Zulfahnur, dkk. 1997. Teori Sastra. Jakarta:
Parker, Frank, 1986. Linguistics for Non- Dekdikbud.
Linguistics. London: Taylor & Francis,
Ltd.
Pradopo, Rahmat Joko, 2011. Beberapa Toeri
Sastra, Metode, Kritik, dan
Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Rahardi, Kunjana, 2006. Pragmatik: Kesantunan
Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
----------,2009. Sosiopragmatik. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Raharjo. 2010. “Pendidikan Karakter sebagai
Upaya Menciptakan Akhlak Mulia”,
dalam Jurnal Pendidikan dan
kebudayaan. Jakarta: Balitbang
Kementerian Pendidikan Nasional.
Volume 16 Nomor 3.
Rani, dkk. 2004. Intisari Sastra Indonesia.
Bandung: Pustaka Setia.
Searle, John R, 1975. ‘Indirect Speech Acts’,
dalam P. Cole and J. Morgan (ed),
Syntax and Semantics, Vol. 3: Speech
Acts. New York: Academic Press.
Searle, J. R. Kiefer, F. & Bierwisch, N. (eds),
1980. Speech Acts Theory and
Pragramtics. Dordecht: Reidel.
Semi, Atar, 1988. Anatomi Sastra. Padang:
Angkasa Raya.
Sudaryanto, 1990. Menguak Fungsi Hakiki
Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana
University Press.
Sugiyono, 2004. Metode Penelitian
Administrasi. Edisi ke-11. Bandung:
Penerbit CV. Alfabeta.
Suhardi, 2013. The Science of Motivation (Kitab
Suci). Jakarta: PT Gramedia.
Suyanto. 2010. Panduan Pendidikan Karakter di
Sekolah Menengah Pertama. Jakarta:
DIKTI.
Tarigan, Henry Guntur, 1986. Prinsip-prinsip
Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.
Teew, A., 1984. Membaca dan Menilai Sastra.
Jakarta: Gramedia.
----------,1987. Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta:
Pustaka Jaya.

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 193


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
PENGARUH ANGGARAN BIAYA PROMOSI TERHADAP PENINGKATAN
VOLUME PENJUALANDI HOTEL INNA PARAPAT DANAU TOBA
Yana Diana
Dosen Tetap Politeknik Mandiri Bina Prestasi

ABSTRAKSI

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bauran promosi terhadap peningkatan
penjualan kamar di Hotel Inna Parapat. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi
manajer hotel dalam menentukan pengaruh bauran promosi terhadap penjualan kamar, serta
menggunakan beberapa variabel lainnya dari bauran promosi. Penelitian ini didasarkan pada
penggunaan data semua biaya promosi yang dikeluarkan serta hasil penjualan kamar di Hotel Inna
Parapatdalam lima tahun terakhir.Metode penelitian yang digunakan penulis yaitumetodologi
deskriptif analisis, yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan, menyajikan,
dan menganalisis data agar dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai objek yang akan diteliti
sehingga dapat disimpulkan. Adapun untuk pengujian hipotesis, penulis melakukan uji statistik
analisis regresi dan korelasi sederhana dengan menggunakan SPSS. Data tersebut kemudian diolah
dengan menghitung persentase menggunakan metode regresi sederhana pada program SPSS.
Berdasarkan hasil perhitungan Korelasi Product Momment diperoleh nilai rxy sebesar 0,942
menunjukkan bahwa kedua variabel pada penelitian ini memiliki tingkat hubungan yang sangat kuat
artinya biaya promosi mempunyai hubungan yang kuat terhadap volume penjual. Hasil analisis
koefisien determinasiatau R Squaresebesar 0.88 artinyabahwaanggaran biaya promosimempengaruhi
peningkatan volume penjualan sebesar 88%, sedangkan sisanya sebesar 12% dipengaruhi oleh faktor-
faktor lainnya yang tidakditeliti.Hasilperhitungan t-test diperoleh t hitung sebesar 4,868 lebih besar
dari t-tabel 2,015,dapat dinyatakan bahwa anggaran biaya promosi berpengaruh signifikan terhadap
peningkatan volume penjualan, sehinggahipotesis yang dikemukakan penulis dapatditerima.

Kata Kunci : promosi, periklanan, penjualan pribadi, promosi, publisitas, tingkat penjualan

1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Secara umum pariwisata merupakan suatu Pembangunan sektor pariwisata yang dilaku-
perjalanan yang dilakukan oleh seseorang untuk kan selama ini telah mampu meningkatkan dan
sementara waktu yang diselenggarakan dari memberikan dampak positif bagi pembangunan
suatu tempat ke tempat lain dengan mening- perekonomian suatu Negara dan meningkatkan
galkan tempat semula dan dengan suatu kesejahteraan masyarakat baik secara langsung
perencanaan atau bukan maksud mencari nafkah maupun tidak langsung. Perkembangan secara
di tempat yang di kunjunginya, tetapi semata– ekonomi pariwisata memberi dampak dalam
mata untuk menikmati destinasi atau ciri khas perluasan usaha, mengurangi pengangguran dan
yang ada di daerah tersebut.Seiring dengan menambah pendapatan Negara. Salah satu
berkembangnya jaman dan teknologi seperti fasilitas yang dapat mendukung dalam industri
sekarang ini kegiatan pariwisata sangat diminati pariwisata adalah akomodasi perhotelan.
hampir semua kalangan masyarakat karena Hotel Inna Parapat merupakan salah satu
mudahnya akses untuk menemukan tempat hotel berbintang 3 yang berada di Jalan Marihat
liburan yang di inginkan di berbagai media No 1 Danau Toba Parapat 21174, Sumatera
sosial. Maka dengan minat masyarakat untuk Utara – Indonesia, yang lokasinya berada di
berekreasi yang sangat tinggi pembangunan pinggiran Danau Toba. Hotel ini biasanya
tempat tempat wisata sudah banyak dilakukan banyak dikunjungi oleh tamu pada saat akhir
dengan kreasi yang unik untuk menarik pekan dan hari libur.
perhatian masyarakat lokal maupun non lokal Dari data yang didapat mulai dari tahun
untuk berkunjung. 2012 sampai dengan tahun 2016 Tingkat hunian
di Inna Parapat tidak stabil, sehingga terjadi

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 194


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
penurunan dan penaikan di setiap tahun.Adapun 1. Untuk mengetahui biaya promosi yang
data tingkat hunian kamar dari tahun 2012 dikeluarkan oleh DepartmentSales Marketing.
sampai 2016 dapat dilihat pada Tabel 1.1 ini: 2. Untuk mengetahui volume penjualan yang
diperoleh Inna Parapat Hotel.
Tabel 1.1
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
Tingkat Hunian Kamar Inna Parapat Hotel
No Tahun Tingkat Hunian Kenaikan/ penurunan biaya promosi terhadap volume penjualan di
1 2012 62,03 % Inna Parapat Hotel.
2 2013 51,70 % 0,008%
3 2014 56,68 % 0,010%
4 2015 39,73 % 0,007%
5 2016 47,81 % 0,012% 2. LANDASAN TEORI
(Sumber : Housekeeping Department, 2017) A. Promosi
Menurut Indriyo Gitosudarmo (1999:161)
Dari tabel di atas dapat dinyatakan bahwa alat-alat yang dapat dipergunakan untuk
terjadi penurunan occupancy pada tahun 2013 mempromosikan suatu produk dapat dipilih salah
sebesar (0,008%), kemudian terjadi peningkatan satu atau beberapa cara, yaitu iklan, promosi
di tahun 2014 sebesar (0,010%) dibandingkan penjualan, publikasi, dan personal selling.
dengan tahun 2013, di tahun 2015 terjadi 1)Periklanan : Iklan merupakan alat utama bagi
penurunan sebesar (0,007%) dan di tahun 2016 pengusaha untuk memengaruhi konsumennya.
terjadi penaikan sebesar (0,012%). Dari data- Iklan dapat dilakukan dengan pengusaha melalui
data di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat surat kabar, radio, majalah, televisi, poster.
hunian kamar kadang terjadi kenaikan dan Dengan membaca atau melihat di harapkan para
penurunan pada occupancy hotel tersebut. konsumen atau calon konsumen akan tertarik
Dengan demikian penulis melihat beberapa untuk membeli. Oleh karena itu maka dalam
masalah yang terjadi pada Hotel Inna Parapat memilih media iklan harus diperhatikan pasar
karena banyaknya persaingan dan kurang sasaran yang dituju. 2) Promosi penjualan :
optimalnya kegiatan promosi yang dilakukan Promosi penjualan merupakan kegiatan
oleh sales departemen untuk menarik perhatian perusahaan untuk menjajakan produk yang
tamu berkunjung ke hotel tersebut. dipasarkan sedemikian rupa sehingga konsumen
Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Hotel akan mudah untuk melihatnya dan bahkan
Inna Parapat, tentu saja memerlukan anggaran dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu
yang cukup memadai agar tujuan yang ingin aka produk tersebut akan menarik perhatian
dicapai yaitu meningkatkan penjualan dapat konsumen.3) Publikasi :Publikasi merupakan
tercapai. Sasaran promosi dapat tercapai apabila cara yang biasa digunakan juga oleh pengusaha
perusahaaan menganggarkan biaya promosi yang untuk membentuk pengaruh secara tidak
memadai. Dengan adanya biaya promosi yang langsung kepada konsumen agar mereka menjadi
memadai diharapkan dapat membantu tahu dan menyenangi produk yang
perusahaan dalam memasarakan produknya. dipasarkannya.4)Personal selling: Personal
Banyak hal yang dilakukan Hotel Inna Parapat selling merupakan kegiatan perusahaan untuk
didalam mendukung kegiatan promosi misalnya melaksanakan kontak langsung dengan para
dengan: Periklanan, Personal Selling dan calon konsumennya.dengan kontak langsung
Publisitas. diharapkan terjadi hubungan yang positif antara
pengusaha dengan calon konsumennya.
B. Identifikasi Masalah
1. Bagaimana Biaya Promosi yang dikeluarkan B. Volume Penjualan
oleh Department Sales Marketing di Inna Menurut Passdan Lowers, (Santoso
Parapat Hotel? 1997:5250) volume penjualan merupakan jumlah
2. Bagaimana Volume Penjualan yang diperoleh produk atau merek yang terjual dalam suatu
Inna Parapat Hotel? periode. Volume penjualan tidak memisahkan
3. Seberapa Besar Pengaruh Biaya Promosi secara tunai maupun kredit, tetapi dihitung
terhadap volume penjualan di Inna Parapat secara keseluruhan dari total yang dicapai, jika
hotel? volume penjualan meningkat dan biaya distribusi
menurun maka tingkat pencapaian laba
C. Tujuan Penelitian perusahaan meningkat. Tetapi sebaliknya bila
Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian volume penjualan menurun maka pencapaian
ini adalah sebagai berikut : laba perusahaan menurun.

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 195


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Menurut Philip Kotler (2000:68) volume Korelasi PPM termasuk teknik statistic
penjualan adalah hasil yang dicapai oleh parametric yang menggunakan data interval dan
perusahaan atau instansi dari waktu ke waktu ratio dengan persyaratan tertentu. Misalnya :
pada umunya tetap, tetapi selalu turun naik. data dipilih secara acak (random) ; datanya
Kemungkinan turun naiknya hasil penjualan berdistribusi normal ; data yang dihubungkan
tersebut terjadi secara teratur sehingga berpola linier ; dan data yang dihubungkan
perusahaan dapat memiliki pedoman yang tetap mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan
didalam pembuatan peramalan. Selanjutnya subjek yang sama. Kalau salah satu tidak
Ismaya (2006:253) mengatakan volume terpenuhi persyaratan tersebut analisis korelasi
penjualan adalah penjualan yang berhasil dicapai tidak dapat dilakukan. Rumus yang digunakan
atau ingin dicapai oleh suatu perusahaan dalam korelasi PPM yaitu :
jangka waktu tertentu. kemudian Swastha (2005:
48), mengatakan volume penjualan adalah
volume total yang akan dibeli oleh kelompok
pembelian tertentu di daerah geografis dan Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan
program pemasaran tertentu. ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 ≤ r ≤ +
1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya
3. METODE PENELITIAN negatif sempurna ; r = 0 artinya tidak ada
A. Subjek dan Objek Penelitian korelasi ; dan r = 1 berarti korelasinya sangat
Dalam menyelesaikan dan memecahkan kuat. Sedangkan arti harga r akan
sebuah permasalahan penulis membutuhkan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r.
subjek penelitian, adapun yang menjadi subjek Untuk mengetahui Interpretasi Koefisien
penelitian ini adalah Departement Marketing Korelasi Nilai r dapat dilihat pada tabel 3.1 di
Inna Parapat Hotel dan objek penelitian adalah bawah ini:
data biaya promosi, occupancy kamar, penjualan
kamar, makanan dan minuman mulai dari tahun Tabel 3.1 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval koefisien Tingkat Hubungan
2012 sampai dengan 2016. 0,80 – 1.000 Sangat Kuat
B. Jenis dan Sumber Data 0,60 – 0,799 Kuat
Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini 0,40 – 0,99 Cukup Kuat
0,20 – 0,399 Rendah
adalah Data Primer dan Data Sekunder. 0,00 – 0,199 Sangat Rendah
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik atau cara yang dilakukan untuk 2). Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya
mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu sumbangan variabel X terhadap Y dapat
cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaanya ditentukan dengan rumus koefisien determinan
melalui kuesioner, observasi, dan dokumentasi. sebagai berikut :
D. Teknik Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini KP = x 100%
adalah metode deskriptif, kualitatif dan Dimana :
kuatitatif. Menurut Sugiyono (2010:14) metode KP = Nilai Koefisien Determinan
penelitian kualitatif itu dilakukan secara intensif, r = Nilai Koefisien Korelasi
peneliti ikut melakukan analisis reflektif
terhadap berbagai dokumen yang diteukan 3). Pengujian lanjutan yaitu uji signifikansi yang
dilapangan dan membuat penelitian secara berfugsi apabila peneliti ingin mencari makna
mendetail. Menurut Sugiyono (2010:31) metode hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil
penelitian kuatitatif menggunakan statistik. korelasi PPM tersebut diuji dengan uji
Statistik yang digunakan dapat berupa statistik signifikasi dengan rumus :
deskriptif dan inferensial/induksi. Statistik
inferensial dapat berupa statistik parametris dan
statistik nonparametris.
1). Teknik analisis kolerasinya ialah Korelasi
Pearson Product Moment (r). Korelasi ini Dimana :
dikemukakan oleh Kari Pearson Tahun 1900,
kegunaanya untuk mengetahui derajad hubungan
t hitung = Nilai t
antara variabel bebas (independent) dengan R = Nilai Koefisien Korelasi
variabel terikat ( dependent). Teknik analisis n = Jumlah Sampel

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 196


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
4. PEMBAHASAN promosi merupakan sejumlah dana yang
A. Analisis Biaya Promosi dikuncurkan perusahaan ke dalam promosi untuk
Untuk mengetahui jenis promosi yang meningkatkan penjualan. Besarnya biaya
dilakukan pada Inna Parapat Hotel dapat dilihat promosi yang ditetapkan oleh perusahaan untuk
pada tabel 4.1 di bawah ini : memasarkan produk, berpengaruh terhadap
perkembangan pemasaran
Tabel 4.1 Jenis Promosi yang di lakukan pada Inna
Parapat Hotel B.AnalisisVolume Penjualan
Jenis Kegiatan yang dilakukan oleh departemen Untuk mengetahui hasil dari Volume
Promosi pemasaran Inna Parapat Hotel
Advertising Membuat kalender, brosur, spanduk, majalah, Penjualan dari tahun 2012 sampai tahun 2016 di
media internet dan lain-lain. Inna Parapat Hotel dapat dilihat pada Tabel 4.3
Sales Menawarkan diskon kepada tamu, memberi di bawah ini:
Promotion produk gratis dalam jangka waktu tertentu,
menawakan paket harga kepada tamu, dan lain-
lain. Tabel 4.3 Volume Penjualan di Inna Parapat Hotel
Personal Berjumpa langsung dengan tamu untuk
selling menawarkan produk, membina hubungan baik No Tahun Kamar Makanan/minuman Total
dengan konsumen tidak hanya sebatas hubungan 1 2012 1.083.984.000 4.230.500.000 5.314.484.000
bisnis, memahami keinginan konsumen, dan
2 2013 2.411.293.000 4.794.565.000 7.205.859.000
lain-lain.
3 2014 3.521.093.000 5.358.633.000 8.879.726.000
Publicity Kegiatan yang dilakukan di Inna Parapat Hotel,
4 2015 5.654.873.000 5.922.700.000 11.577.573.000
mengundang anak-anak yatim piatu di bulan
5 2016 8.873.947.000 6.486.766.000 15.360.713.000
puasa untuk buka puasa di hotel tersebut,
menjalin hubungan dengan pers, dan lain-lain. Total 21.545.190.000 26.793.165.000 48.338.355.000
Sumber : Hasil Pengolahan Data (2017) Sumber : Hasil Pengolahan Data (2017)

Untuk mengetahui biaya Promosi dari tahun Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa
2012 sampai tahun 2016 di Inna Parapat Hotel volume penjualan kamar dan makanan/minuman
dapat dilihat pada Tabel 4.2 dibawah ini : di Inna Parapat selama 5 tahun yaitu volume
penjualan makanan/minuman sebesar
Tabel 4.2 Biaya Promosi di Inna Parapat Hotel (26.793.165.000) lebih besar dibandingkan
No Tahun Advertising Personal Selling Selling Promotion Publicity Total
1 2012 207.254.000 74.001.000
volume
64.168.000
penjualan
69.084.000
kamar
414.507.000
sebesar
2 2013 292.009.000 79.100.000 (21.545.190.000),
115.572.000 ini
97.336.000terjadi karena
584.017.000 banyak
lebih
3 2014 353.531.000 87.430.000 tamu yang makan/minum
148.256.000 117.843.000 baik itu tamu yang
707.060.000
4 2015 357.233.000 88.667.000 149.487.000 119.077.000
menginap maupun tamu umum, sedangkan 714.464.000
5 2016 302.731.000 82.010.000 116.810.000 100.910.000 602.461.000
Total 1.512.758.000 411.208.000 volume penjualan
594.293.000 untuk kamar3.022.509.000
504.250.000 hanya tamu yang
Sumber : Hasil Pengolahan Data (2017) menginap di hotel tersebut. Penjualan
makanan/minuman dan kamar selalu terjadi
Dari tabel di atas dapat dilihat biaya promosi peningkatan dari tahun 2012 sampai 2016, ini
pada Inna Parapat Hotel selama 5 tahun, biaya terjadi karena pihak hotel selalu
promosi personal selling sebesar (411.208.000) mempertahankan produk yang ada, sehingga
lebih sedikit dibandingkan dengan advertising tamu selalu datang untuk menginap dan makan.
sebesar (1.512.758.000), kemudian selling
promotion biaya yang dikeluarkan sebesar C. Analisis Pengaruh Biaya Promosi
(594.293.000) dan publicity biaya yang dike- Terhadap Volume Penjualan
luarkan sebesar (504.250.000) lebih sedikit Untuk mengetahui hasil dari pengaruh biaya
dibandingkan dengan selling promotion. Biaya promosi terhadap volume penjualan (000) dari
promosi di tahun 2012 sebesar (414.507.000), tahun 2012 sampai tahun 2016 di Inna Parapat
terjadi kenaikan di tahun 2013 sebesar Hotel dapat dilihat pada Tabel 4.4 di bawah ini:
(584.017.000) dibandingkan dengan tahun 2012,
di tahun 2014 terjadi kenaikan lagi sebesar Tabel 4.4Pengaruh Biaya Promosi Terhadap
(707.060.000), kemudian terjadi lagi kenaikan di Volume Penjualan di Inna Parapat
tahun 2015 sebesar (714.464.000) dan di tahun Hotel
2016 terjadi penurunan sebesar (602.461.000). No Tahun X Y
biaya promosi yang lebih banyak dikeluarkan
1 2012 414.507.000 5.314.484.000 171.816.000
yaitu advertising dibandingkan jenis promosi 2 2013 584.017.000 7.205.859.000 341.077.000
yang lain, contohnya membuat brosur, spanduk, 3 2014 707.060.000 8.879.726.000 499.933.000
reklame, media internet dan majalah untuk 4 2015 714.464.000 11.577.573.000 510.458.000
5 2016 602.461.000 15.360.713.000 362.959.000
mempromosikan produk yang ada di hotel. Total 3.022.509.000 48.338.355.000 1.886.244.000
Menurut Herry Simamora (2002 : 762) Biaya

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 197


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
No Tahun X.Y

1 2012 28.234.000 2.202.890.000


2 2013 51.924.000 4.208.344.000 = 4,868
3 2014 74.849.000 6.278.499.000 Untuk menguji hipotesis nilai r hitung
4 2015 134.040.000 8.271.759.000
5 2016 235.951.000 9.254.230.000 dibandingkan dengan r tabel. Berdasarkan hasil
Total 525.000.378.000 30.215.723.000 perhitungan di atas diperoleh nilai rxy atau r
Sumber : Hasil Pengolahan Data (2017) hitung sebesar 0,942 sedangkan nilai r tabel
adalah sebesar 0,754 berarti nilai r hitung> nilai r
Uji Korelasi Momment tabel (0,942> 0,754 ) maka H0 ditolak dan H1
diterima berarti biaya promosi berpengaruh
sangat kuat terhadap volume penjualan.
Berdasarkan perhitungan koefisien determinan t
hitung dibandingkan dengan t tabel , t hitung sebesar
r 4,868 dan kemudian dibandingakan dengan T
tabelsebesar 2,015 berarti nilai t hitung> nilai t tabel
(4,868 > 2,015) maka H0 ditolak dan H1 diterima
berarti biaya promosi berpengaruh signifikan
terhadap volume penjualan.
Dengan demikian hipotesis penelitian yang
menyatakan bahwa biaya promosi berpengaruh
Sangat kuat dan Signifikan terhadap volume
= penjualan pada Inna Parapat Hotel dapat
diterima.

5.KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil analisis pengaruh
= 0,942 biaya promosi terhadap volume penjualan,
penulis dapat mengambil kesimpulan dari
Berdasarkan hasil perhitungan Korelasi masing-masing biaya promosi dan vokume
Product Momment diperoleh nilai rxy sebesar penjualan selama penelitian mulai dari tahun
0,942 menunjukkan bahwa kedua variabel pada 2012 sampai 2016 sebagai berikut :
penelitian ini memiliki tingkat hubungan yang 1). Analisis Biaya Promosi
sangat kuat artinya biaya promosi mempunyai Biaya promosi yang dilakukan di Inna
hubungan yang kuat terhadap volume penjualan. Parapat Hotel selama 5 tahun kurang
Selanjutnya untuk mengetahui besarnya optimal, kerena dari 4 unsur promosi biaya
pengaruh biaya promosi terhadap volume yang dikeluarkan personal selling sebesar
penjualan digunakan koefisien determinan (411.208.000) lebih sedikit dibandingkan
dengan perhitungan sebagai berikut: dengan advertising sebesar (1.512.758.000),
KD = (0,942)² x 100% kemudian selling promotion biaya yang
= 0,887 x 100% dikeluarkan sebesar (594.293.000) dan
= 88 % publicity biaya yang dikeluarkan sebesar
Berdasarkan perhitungan Koefisien (504.250.000) lebih sedikit dibandingkan
Determinan di atas diperoleh koefisien dengan selling promotion, ini terjadi karena
determinan sebesar 88%, hal ini menunjukkan promosi yang dilakukan advertising lebih
bahwa biaya promosi memberikan pengaruh banyak dibandingkan jenis promosi yang
sebesar 88% terhadap volume penjualan dan lain, contoh dari advertising yaitu brosur,
sisanya sebesar 12% dipengaruhi oleh faktor lain spanduk, reklame, media internet dan
yang tidak dibahas pada penelitian ini. majalah.
Selanjutnya untuk mengetahui besarnya 2). Analisis Volume Penjualan
pengaruh biaya promosi terhadap volume Volume penjualan kamar dan
penjualan digunakan dengan perhitungan makanan/minuman di Inna Parapat selama 5
sebagai berikut: tahun yaitu volume penjualan
makanan/minuman sebesar (26.793.165.000)
lebih besar dibandingkan volume penjualan
kamar sebesar (21.545.190.000), ini terjadi

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 198


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
karena lebih banyak tamu yang danKepariwisataan. Jakarta : PT
makan/minuman, baik itu tamu yang Prenhallindo
menginap maupun tamu umum, sedangkan Larasati. 2016. Excellent Hotel Operation.
volume penjualan untuk kamar hanya tamu Yogyakarta: Ekuilibria
yang menginap di hotel tersebut. Lupiyoadi Rambat; Hamdani. 2006. Manajemen
3). Analisis Pengaruh biaya promosi terhadap Pemasaran Jasa. Depok: Salemba
volume penjualan Empat
Berdasarkan hasil perhitungan Korelasi Payne, Adrian. 1993. Services Marketing
Product Momment diperoleh nilai rxy atau Pemasaran Jasa. Jakarta: Andi
sebesar 0,942 menunjukkan bahwa kedua Perwani Yayuk Sri. 1992. Teori dan Petunjuk
variabel pada penelitian ini memiliki tingkat Praktek Housekeeping untuk Akademi
hubungan yang sangat kuat antara biaya Perhotelan Make Up Room . Jakarta:
promosi terhadap volume penjualan. Gramedia Pustaka Utama
Berdasarkan perhitungan Koefisien Rangkuti Freddy. 2009. Strategi Promosi yang
Determinan diperoleh koefisien determinan Kreatif. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
sebesar 88%, hal ini menunjukkan bahwa Utama
biaya promosi memberikan pengaruh sebesar Rumekso. 2009. Housekeeping Hotel. Edisi II.
88% terhadap volume penjualan dan sisanya Yogyakarta: Andi
sebesar 12% dipengaruhi oleh faktor lain Rustami Putu; Kirya Ketut; Cipta Wayan. 2014.
yang tidak dibahas pada penelitian ini. Pengaruh Biaya Produksi, Biaya
Untuk menguji hipotesis nilai rhitung Promosi, dan Volume Penjualan
dibandingkan dengan rtabel, kemudian dari Terhadap Pada Perusahaan Kopi Bubuk
hasil perhitungan diperoleh nilai rxy atau rhitung Banyuatis. Jurusan Manajemen
sebesar 0,942 sedangkan nilai r tabel sebesar Singaraja. Vol 2
0,754 berarti nilai r hitung> nilai r tabel (0,942 > Sihite, Richard. 2000. Hotel Management. Edisi
0,754) maka H0 ditolak dan H1 diterima V. Surabaya : Sic
berarti biaya promosi berpengaruh sangat Soekresno. 2000. Manajemen Food and
kuat terhadap volume penjualan. Beverage Service Hotel. Jakarta : PT
Berdasarkan perhitungan koefisien Gramedia Pustaka Utama
determinan thitung dibandingkan dengan ttabel , Sugiarto, Endar. 1997. Operasional Kantor
thitung sebesar 4,868 dan kemudian Depan Hotel. Jakarta : PT Gramedia
dibandingakan dengan ttabel sebesar 2,015 Pustaka Utama
berarti nilai t hitung > nilai t tabel (4,868 > Sulastiono. 1999. Manajemen Penyelenggaraan
2,015) maka H0 ditolak dan H1 diterima Hotel. Alfabeta: CV
berarti biaya promosi berpengaruh signifikan Sunyoto, Danang. 2015. Strategi Pemasaran.
terhadap volume penjualan. Yogyakarta: CAPS ( Center for
Dengan demikian hipotesis penelitian yang Academic Publishing Service )
menyatakan bahwa biaya promosi berpengaruh W. A, Marsum. 1999. Restoran dan Segala
Sangat kuat dan Signifikan terhadap volume Permasalahannya. Edisi IV. Yogyakarta
penjualan pada Inna Parapat Hotel dapat : Andi
diterima. Yoeti, H. Oka.2004. Strategi Pemasaran Hotel.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

DAFTAR PUSTAKA
Budi, Agung, Permana. 2013. Manajemen
Marketing Perhotelan. Yogyakarta:
Andi.
Juang Tegas Pribadi.2014. Pengaruh Biaya
Promosi Terhadap Volume Penjualan
Implikasinya Terhadap Peningkatan
Laba Bersih. Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia.
Bandung
Kotler, Philip; Bowen Jhon; Makens James.
2002. Pemasaran Hotel

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 199


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
PENGARUH KOMUNIKASI INTERNAL TERHADAP SEMANGAT KERJA
KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN
Tetty Handayani Siregar
STIE Al Hikmah Medan

ABSTRAKSI

Komunikasi internal mencakup komunikasi dari atas kebawah yaitu komunikasi yang mengalir dari
individu yang berada pada kedudukan lebih tinggi dalam hierarki organisasi kepada mereka yang
berada pada kedudukan lebih rendah. Komunikasi dari bawah keatas yaitu komunikasi yang mengalir
dari individu yang berada pada kedudukan lebih rendah dalam hierarki organisasi kepada mereka yang
berada pada kedudukan lebih tinggi, dan komunikasi horizontal yaitu aliran komunikasi yang terjadi
lintas fungsi yang berbeda-beda dalam sebuah organisasi yang akan mempengruhi pada semangat
kerja karyawan yang dapat dilihat dari kehadiran, kedisiplinan, ketepatan waktu dalam menyelesaikan
pekerjaan, dan tanggungjawab. Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Perkebunan
Nusantara III (Persero) Medan. Data pada penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis regresi linear
berganda. Pengujian hipotesis dengan menggunakan tingkat signifikansi (α) = 5%. Hasil penelitian
yang diperoleh menunjukkan Komunikasi Internal berpengaruh signifikan terhadap semangat kerja
karyawan di PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan baik secara parsial atau secara simultan.

Kata Kunci: komunikasi internal, semangat kerja, karyawan

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pace (2005:31) Mendefinisikan komunikasi berdisiplin dalam melakukan tugas dan
organisasi sebagai pertunjukan dan penapsiran tanggungjawabnya didalam perusahan. Sema-
pesan diantara unit-unit komunikasi yang ngat kerja dapat dilihat dari kehadiran,
merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu, kedisiplinan, ketepatan waktu dalam menyelesai-
dimana suatu organisasi terdiri dari unit-unit kan pekerjaan, dan tanggungjawab faktor-faktor
komunikasi dalam hierarkis antara yang satu semangat kerja harus diketahui oleh para
dengan yang lain dan berfungsi dalam suatu pimpinan atau manajer perusahaan karena
lingkungan. Komunikasi yang digunakan penting artinya bagi keberhasilan suatu usaha.
mencakup berbagai macam bentuk komunikasi, Dikatakan penting bagi keberhasilan suatu
baik verbal maupun nonverbal. Menurut perusahaan karena semangat kerja dapat
Wiryanto (2004:9), Komunikasi adalah proses mempengaruhi kinerja dan potensi kerja
pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan karyawan untuk mendukung semangat kerja
atau informasi dari seseorang ke orang lain. yang optimal harus didukung dengan komunikasi
Tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu internal yang baik.
organisasi dapat tercapai apabila orang-orang
dalam organisasi tersebut membuat berbagai B. Rumusan Masalah
keputrusan yang mendukung terlaksananya Berdasarkan latar belakang diatas, maka
tujuan. Saat keputusan telah dilaksanakan, rumusan masalah adalah
manajemen perlu melakukan pengukuran untuk 1. Apakah komunikasi dari atas kebawah dalam
mengetahui apakah hasil yang diterapkan telah perusahaan berhubungan signifikan terhadap
tercapai. Hasil tersebut dapat dilihat melalui semangat kerja karyawan pada PT
semangat kerja karyawan karena semangat kerja Perkebunan Nusantara III Medan
merupakan rasio hasil kerja nyata dengan standar 2. Apakah komunikasi dari bawah ke atas dalam
kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan setiap perusahaan berhubungan signifikan terhadap
karyawan (Hasibuan, 2008 : 87). semangat kerja karyawan pada PT
Hasibuan (2001 :105) Semangat kerja Perkebunan Nusantara III Medan
adalah keinginan dan kesungguhan seorang 3. Apakah komunikasi Horizontal dalam
karyawan mengerjakan pekerjaan yang baik serta perusahaan berhubungan signifikan terhadap

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 200


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
semangat kerja karyawan pada PT dan teknik apa yang dipergunakan, media apa
Perkebunan Nusantara III Medan “.. yang dipakai, bagaimana prosesnya, faktor-
faktor apa yang menjadi penghambat, dan
C. Tujuan Penelitian sebagainya. Jawaban-jawaban bagi pertanyaan-
Tujuan penelitian adalah untuk pertanyaan tersebut adalah untuk bahan telaah
1. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi dari untuk selanjutnya menyajikan suatu konsepsi
atas kebawah dalam perusahaan terhadap komunikasi bagi suatu organisasi tertentu
semangat kerja karyawan pada PT berdasarkan jenis organisasi, sifat organisasi, dan
Perkebunan Nusantara III Medan lingkup organisasi dengan memperhitungkan
2. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi dari situasi tertentu pada saat komunikasi
bawah ke atas dalam perusahaan terhadap dilancarkan.
semangat kerja karyawan pada PT
Perkebunan Nusantara III Medan C. Komunikasi Internal
3. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi Brennan dalam Effendy (2007:122) mende-
Horizontal dalam perusahaan terhadap fenisikan komunikasi internal sebagai pertukaran
semangat kerja karyawan pada PT gagasan di antara para administrator dan
Perkebunan Nusantara III Medan. karyawan dalam suatu perusahanaan atau
jawaban yang menyebabkan terwujudnya
II. LANDASAN TEORITIS perusahaan atau jawaban tersebut lengkap
A. Pengeretian Komunikasi dengan strukturnya yang khas (organisasi) dan
Menurut Wiriyanto (2004:9), komunikasi pertukaran gagasan secara horizontal dan
adalah proses pemindahan pengertian dalam vertikal di dalam perusahaan atau jabatan yang
bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke menyebabkan pekrjaan langsung (operasi dan
orang lain. manajemen). Komunikasi internal juga dapat
Menurut Himstreet dan Baty (dalam dikatakan sebagai pertukaran gagasan diantara
Purwanto, 2006:3) komunikasi adalah suatu para administrator dan karyawan dalam suatu
proses pertukaran informasi antar individu perusahaan, dalam struktur lengkap yang khas
melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik disertai pertukaran gagasan secara horizontal dan
dengan symbol-symbol, sinyal-sinyal, maupun vertikal dalam perusahaan, sehingga pekerjaan
perilaku atau tindakan. Komunikasi adalah berjalan.
pertukaran pesan lisan, tertulis dan nonverbal Menurut Brennan dalam Effendy
diantara orang-orang yang bekerja untuk (2007:168), komunikasi internal berdasarkan
mencapai tujuan dalam suatu organisasi. (Gustav arah komunikasi dapat dikelompokkan sebagai
W. Federich, 2009:14). berikut :
Menurut Suranto (2005:16), “Komunikasi a. Komunikasi Vertikal
adalah proses pengiriman pesan atau simbol- Komunikasi vertikal, yakni komunikasi dari
simbol yang mengandung arti dari seorang atas ke bawah (downward communication) dan
komunikator kepada komunikan dengan tujuan dari bawah ke atas (upward communication),
tertentu”. adalah komunikasi dari pimpinan kepada
bawahan dan dari bawahan kepada pimpinan
B. Hubungan Komunikasi dengan Perilaku secara timbal-balik (two-way traffic
Organisasi communication). Dalam komunikasi vertikal,
Komuniksi orgnisasi dapat didefenisikan pimpinan memberikan, perintah, instruksi-
sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di instruksi, petunjuk-petunjuk, informasi-
antara unit-unit komunikasi yang merupakan informasi, penjelasan-penjelasan, dan lain-lain
bagian suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi kepada bawahannya. selain pada itu, bawahan
terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan memberikan laporan-laporan, saran-saran,
hierarkis antara yang satu dengan yang lainnya pengaduan-pengaduan, dan sebagainya kepada
dan berfungsi dalam suatu lingkungan. pimpinan.
Korelasi antar ilmu komunikasi dengan Sedangkan komunikasi dari bawah ke atas
organisasi terletak pada peninjauannya yang berperan menjalankan beberapa fungsi
terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat penting. Gary kreps dalam Ivancevich (2009 :
dalam mencapai tujuan organisasi itu. Ilmu 121) mengemukakan beberapa di antaranya :
komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi Komunikasi ke atas menyediakan umpan balik
apa yang berlangsung dalam organisasi, metode bagi para manajer mengenai isu-isu organisasi

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 201


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
terbaru, masalah yang dihadapi, serta D. Pengertian Semangat Kerja
informasi mengenai operasi dari hari ke hari Menurut Schuler dan Jacson (2001:71).
yang diperlukan untuk pengambilan keputusan “Semangat kerja merupakan suatu kondisi
mengenai bagaimana menjalankan organisasi. bagaimana seseorang karyawan melakukan
1) Hal ini merupakan sumber utama bagi pekerjaan sehari-hari. Semakin tinggi semangat
manajemen untulk mendapatkan umpan kerja akan meningkatkan produktifitas
balik untuk menentukan seberapa efektif karyawan”.
komunikasi ke bawah dalam organisasi. Menurut hasibuan (2001:105), Mengatakan
2) Hal ini dpat mengurangi ketegangan pada semangat kerja adalah keinginan dan
karyawan dengan memberikan kesempatan kesungguhan seorang mengerjakan pekerjaan
pada anggota organisasi pada tingkat lebih dengan baik serta berdisiplin untuk mencapai
rendah untuk membagikan informasi yang prestasi kerja yang maksimal.
relevan dengan atasannya. Menurut Hasibuan (2001:114), cara-cara
3) Hal ini mendorong partisipasi dan yang paling tepat untuk meningkatkan semengat
keterlibatan karyawan, dan karenanya kerja dan kegairahan kerja antara lain :
meningkatkan kohesivitas organisasi. a. Gaji yang cukup
Komunikasi dua arah secara timbal-balik b. Memperhatikan kebutuhan rohani
tersebut dalam organisasi penting sekali karena c. Sesekali perlu mendapatkan suasana santai
jika hanya satu arah saja dari pimpinan kepada d. Harga diri perlu mendapatkan perhatian
bawahan, roda organisasi tidak akan berrjalan e. Mendapatkan pegawai pada posisi yang tepat
dengan baik. Pimpinan perlu mengetahui f. Memberikan kesempatan untuk maju
laporan, tanggapan atau saran para karyawan g. Perasaan aman untuk masa depan perlu
sehingga suatu keputusan atau kebijaksanaan diperhatikan
dapat di ambil dalam rangka mencapai tujuan h. Fasilitas yang menyenangkan
yang telah ditetapkan. Dari uraian diatas banyak cara-cara yang
b. Komunikasi Horizontal tepat untuk meningkatkan Semangat dan
Komunikasi horizontal atau sering disebut juga kegairahan kerja karyawan. Banyak pula
dengan istilah komunikasi lateral, adalah pekerjaan yang gagal atau kurang memberikan
komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian hasil yang memuaskan karena cara-cara ini
yang memiliki posisi sejajar/sederajat atau kurang diperhatikan pimpinan perusahaan.
mendatar antara anggota staf dengan anggota
staf,karyawan sesama karyawan dalam suatu E. Kerangka konseptual
organisasi. Tujuan komunikasi horizontal
anatara lain untuk melakukan persuasi, Komunikasi Internal ( X )
mempengaruhi dan memberikan informasi ‐ Komunikasi dari atas kebawah ( X1 ) Semangat
‐ Komunikasi dari bawah keatas ( X2 ) Kerja ( Y )
kepada bagian atau deapartemen yang ‐ Komunikasi Horizontal ( X3 )
memiliki kedudukan sejajar.
Di dalam prakteknya, terdapat kecen- Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Sumber: Effendy (2007 : 122-124),
drungan bahwa dalam melaksanakan Hasibuan (2008 : 94), Purwanto ( 2006 : 37-38)
pekerjaannya menejer suka melakukan tukar
menukar informasi dengan rekan kerjanya di F. Hipotesis
departemen atau defisi yang berbeda, terutama 1. Komunikasi dari atas kebawah dalam
apabila muncul masalah-masalah khusus perusahaan berhubungan signifikan terhadap
dalam suatu organisasi perusahaa. Komunikasi semangat kerja karyawan pada PT
horizontal bersifat koordinatif diantara mereka Perkebunan Nusantara III Medan
yang memiliki posisi yang sederajat baik di 2. Komunikasi dari bawah ke atas dalam
dalam suatu departemen maupun diantara perusahaan berhubungan signifikan terhadap
departemen. semangat kerja karyawan pada PT
Berbeda dengan komunikasi vertikal yang Perkebunan Nusantara III Medan
sifatnya lebih formal, komunikasi horizontal 3. Komunikasi Horizontal dalam perusahaan
sering kali berlangsung tidak formal. Mereka berhubungan signifikan terhadap semangat
berkomunikasi satu sama lain bukan pada kerja karyawan pada PT Perkebunan
waktu mereka sedang bekerja, melaikan pada Nusantara III Medan “..
saat istirahat, sedang rekreasi atau pada waktu
pulang kerja.

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 202


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
III. METODE PENELITIAN dilakukan dengan baik. Perencanaan yang
A. Jenis, Lokasi, dan Waktu Penelitian matang, dengan alat penelitian seperti daftar
Jenis penelitian ini penelitian asosiatif yaitu pertanyaan yang digunakan harus dalam kondisi
penelitian yang menghubungkan dua variabel baik. Valid artinya data-data yang diperoleh
atau lebih untuk melihat pengaruh antar variabel dengan penggunaan instrumen penelitian dapat
yang terumus pada hipotesis penelitian, yaitu menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya
variabel Komunikasi Internal terhadap Semangat data yang diperoleh konsisten atau stabil. Agar
Kerja Karyawan. Penelitian ini dilakukan di data yang diperoleh valid dan reliabel maka
PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan dilakukan uji validitas dan reliabilitas.
B. Populasi Dan Sampel a. Uji Validitas
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini Uji validitas dilakukan dengan menggunakan
adalah seluruh karyawan di PT Perkebunan program SPSS 19.00 dengan kriteria sebagai
Nusantara III (Persero) Medan yang berjumlah berikut :
sekitar 356 orang. yang dijadikan sampel dalam 1). Jika r hitung positif atau r hitung >r tabel , maka
penelitian ini adalah sebanyak 10% dari 356 = butir pertanyaan tersebut valid.
36, jadi pengambilan sampel yang penulis 2). Jika r hitung positif atau r hitung <r tabel , maka
lakukan adalah 36 orang. butir pertanyaan tersebut tidak valid.
C. Definisi Operasional 3). Nilai r hitung dapat dilihat pada kolom
Untuk menjelaskan variabel-variabel yang corrected item total correlation.
sudah didefinisikan. Maka diperlukan definisi Penyebaran kuesioner khusus dalam uji
operasional dari masing-masing variabel tersebut validitas dan reliabilitas diberikan kepada 10
yaitu : orang responden diluar dari responden
1. Variabel independen (X) terdiri dari: penelitian. Nilai r tabel dengan ketentuan df =
a. Komunikasi dari atas kebawah(X1), jumlah kasus = 10 dan tingkat signifikasi sebesar
merupakan aliran komunikasi dari pimpinan 5%, angka yang diperoleh = 0,632.
kebawahan yang dapat berbentuk
perintah,intruksi,maupun prosedur untuk Tabel 4.1
dijalankan para bawahan dengan sebaik- Validitas Butir Pertanyaan Variabel Bebas X dan Y
Butir
baiknya. Pertanyaan
rhitung rtabel Keterangan
b. Komunikasi dari bawah ke atas(X2), P1 .963 0,632 Valid
merupakan aliran komunikasi dari bawah P2 .851 0,632 Valid
P3 .818 0,632 Valid
(karyawan) menuju ke atas (pimpinan) yang P4 .818 0,632 Valid
dapat berbentuk laporan-laporan,saran-saran P5 .874 0,632 Valid
maupun pengaduan-pengaduan. P6 .774 0,632 Valid
P7 .906 0,632 Valid
c. Komunikasi Horizontal(X3), merupakan P8 .942 0,632 Valid
komunikasi secara mendatar, antara anggota P9 .642 0,632 Valid
staf dengan anggota staf, karyawan sesama P10 .765 0,632 Valid
karyawan, dan sebagainya. P11 .884 0,632 Valid
P12 .942 0,632 Valid
2. Variabel dependen (Y) Semangat Kerja P13 .874 0,632 Valid
Semangat kerja karyawan adalah keinginan P14 .787 0,632 Valid
dan kesungguhan seseorang mengerjakan P15 .820 0,632 Valid
P16 .918 0,632 Valid
pekerjaan dengan baik serta kedisiplinan untuk P7 .652 0,632 Valid
mencapai prestasi kerja yang maksimal. P18 .709 0,632 Valid
Indikasi turunya semangat kerja dapat P19 .722 0,632 Valid
P20 .787 0,632 Valid
diketahui dari turun/rendahnya produktivitas P21 .851 0,632 Valid
kerja, tingkat absensi yang tinggi, tingkat P22 .942 0,632 Valid
perputaran karyawan yang tinggi(Labour P23 .818 0,632 Valid
P24 .874 0,632 Valid
turnover), tingkat kerusakan naik/tinggi,
Sumber: Pengolahan SPSS (2017)
kegelisahan, tuntutan yang sering terjadi dan
pemogokan. Corrected item total correlation menunjuk-
kan korelasi antara skor item dengan skor total
IV. HASIL PENELITIAN
item yang dapat digunakan untuk menguji
A. Hasil Penelian
validitas instrumen. Untuk mengetahui validitas
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
pada setiap pertanyaan, maka nilai pada colom
Kualitas hasil penelitian yang baik sudah
corrected item total correlation yang merupakan
semestinya diperoleh jika rangkaian penelitian

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 203


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
nilai r hitung dibandingkan dengan r tabel . Adapun Tabel 4.3. Regresi Linier Berganda
pada α = 0,05 dengan derajat bebas df = 10, Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
sehingga (0,05:30), diperoleh r tabel adalah 0,632.
Tabel di atas menunjukkan bahwa hanya 24 butir Model
Std.
t Sig.
B Error Beta
pernyataan dinyatakan valid. Berdasarkan data
1 (Constant) 6.076 3.886 8.822 .014
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa butir
pernyataan tersebut layak untuk digunakan Komunikasi .483 .004 .522 4.657 .000
Dari Atas
sebagai instrumen penelitian Kebawah
. Komunikasi
b. Uji Reliabilitas Dari Bawah .463 .142 .343 3.269 .003
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui Keatas
konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang Komunikasi
.649 .135 .578 4.818 .000
Horizontal
digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten
a. Dependent Variable: Semangat kerja
jika pengukuran tersebut diulang. Metode yang
Sumber: Pengolahan Data SPSS (2017)
digunakan adalah metode Cronbach’s Alpha
.Metode ini diukur berdasarkan skala alpha Koefisien regresi diperoleh :
Cronbach 0 sampai 1. Jika skala itu itu Y = 6,076  0,483X 1  0,463X 2  0,649X 3
dikelompok ke dalam lima kelas dengan rentang
yang sama, maka ukuran kemantapan alpha Konstanta bernilai 6,076 hal ini
dapat diinterprestasikan sebagai berikut : menunjukkan jika varibel komunikasi internal
a. Nilai alpha Cronbach 0,00 s.d. 0,20, berarti berupa komunikasi dari atas kebawah,
kurang reliabel komunikasi dari bawah keatas dan komunikasi
b. Nilai alpha Cronbach 0,21 s.d. 0,40, berarti horizontal naik sebesar 1%, maka
agak reliabel mengakibatkan semangat kerjakaryawan di
c. Nilai alpha Cronbach 0,41 s.d. 0,60, berarti PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan
cukup reliabel akan meningkatkan.
d. Nilai alpha Cronbach 0,61 s.d. 0,80, berarti
reliabel 3. Uji Hipotesis
e. Nilai alpha Cronbach 0,81 s.d. 1,00, berarti a. Koefisien Determinasi (R2)
sangat reliabel Pengujian koefisien determinasi (R2) digu-
nakan untuk mengukur proporsi atau persentase
Tabel 4.2 kemampuan model dalam menerangkan variabel
Reliabilitas Variabel X1, X2 X3 Terhadap Y terikat. Koefisien determinasi berkisar antara nol
Reliability Statistics sampai satu (0≤ R2≤1). Jika R2 semakin besar
Cronbach's Alpha Based (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa
Cronbach's Alpha on Standardized Items N of Items pengaruh variabel bebas (X) adalah besar
.982 .982 24 terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti
Sumber: Pengolahan SPSS (2017). model yang digunakan semakin kuat untuk
menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap
Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas variabel terikat dan demikian sebaliknya.
dengan menggunakan SPSS versi 17
menunjukan bahwa variabel X1, X2 X3 dan Y Tabel 4.4.Koefisien Determinasi (R2)
mempunyai nilai kemantapan alpha sebesar Model Summaryb
0,982. Jika dilihat kedalam skala alpha Adjusted Std. Error of Durbin-
cronbach’a yang telah dikelompokan dalam Mo-del R R Square R Square the Estimate Watson
rentang, maka variabel X1, X2 X3 dan Y berada 1 .837a .700 .672 1.19902 1.944
dinilai alpha cronbach’s 0,81 s.d 1,00 yang a. Predictors: (Constant), Komunikasi Horizontal, Komunikasi
Dari Bawah Keatas, Komunikasi Dari Atas Kebawah
berarti data diatas sangat reliabel.
b. Dependent Variable: Semangat Kerja
Sumber: Pengolahan Data SPSS (2017)
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda dilakukan Berdasarkan perhitungan koefisien deter-
degan bantuan SPSS 19.0 dengan tujuan untuk minasi, dapat dilihat nilai R Square yang
mengetahui seberapa besar pengaruh variabel diperoleh sebesar 0,672. Untuk melihat besar
bebas (komunikasi internal), terhadap variabel pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
terikat (semangat kerja karyawan) pada dengan cara menghitung koefisien determinasi
PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. (KD) = R2 x 100%, sehingga diperoleh KD =

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 204


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
67,42%. Angka tersebut menunjukkan bahwa positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu
sebesar 67,2% semangat kerjakaryawan (variabel X 1, X 2, X 3 berupa komunikasi dari atas kebawah,
terikat) dapat dijelaskan oleh variabel komunikasi dari bawah keatas dan komunikasi
komunikasi internal. Sisanya sebesar 32,8 % horizontalterhadap variabel terikat yaitu Y
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak berupa semangat kerja pada PT.Perkebunan
dijelaskan dalam penelitian ini. Nusantara III (Persero) Medan.

b. Uji t (Uji Parsial) Tabel 4.6. Uji Signifikan Simultan (Uji F)


Uji t (uji parsial) dilakukan untuk melihat ANOVAb

secara individual pengaruh secara positif dan Sum of Mean


Model Squares df Square F Sig.
signifikan dari variabel bebas (independent)
1 Regression 107.217 3 35.739 24.859 .000a
yaitu X 1, X 2, X 3 berupa komunikasi dari atas
kebawah, komunikasi dari bawah keatas dan Residual 46.005 32 1.438
komunikasi horizontalterhadap variabel terikat Total 153.222 35
(Y) yaitu semangat kerjakaryawan. Uji t a. Predictors: (Constant), Komunikasi Horizontal, Komunikasi
Dari Bawah Keatas, Komunikasi Dari Atas Kebawah
dilakukan dengan menggunakan tabel
b. Dependent Variable: Semangat
coefficient. Kerja
Sumber : Hasil Olahan 2017
Tabel 4.5. Uji Signifikan Parsial (Uji t)
Unstandardized Standardized Berdasarkan persamaan di atas diperoleh
Coefficients Coefficients nilai F hitung >F tabel (24,859>4,225) dengan
Model
Std.
t Sig. hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga
B Error Beta
dapat disimpulkan bahwa variabel bebas yaitu
1 (Constant) 6.076 3.886 8.822 .014 X 1, X 2, X 3 berupa komunikasi dari atas kebawah,
Komunikasi .483 .004 .522 4.657 .000 komunikasi dari bawah keatas dan komunikasi
Dari Atas horizontalsecara simultan berpengaruh signifikan
Kebawah
terhadap semangat kerjakaryawan pada
Komunikasi PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.
Dari Bawah .463 .142 .343 3.269 .003
Keatas
Komunikasi
4. Uji Asumsi Klasik
.649 .135 .578 4.818 .000 Sebelum melakukan analisis regresi, agar
Horizontal
a. Dependent Variable: Semangat Kerja dapat perkiraan yang tidak bias dan efisiensi
Sumber: Pengolahan Data SPSS (2017) maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Ada
beberapa kriteria persyaratan asumsi klasik yang
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh : harus dipenuhi, yaitu:
1. Variabel komunikasi dari atas kebawah a. Uji Normalitas
Nilai t hitung > t tabel (4,657>2,000) sehingga dapat Tujuan uji normalitas adalah untuk
disimpulkan bahwakomunikasi dari atas mengetahui apakah distribusi sebuah data
kebawah berpengaruh signifikan terhadap mengikuti atau mendekati distribusi normal
semangat kerja karyawan di PT.Perkebunan (Situmorang et al, 2008:55). Uji normalitas
Nusantara III (Persero) Medan. dilakukan dengan menggunakan pendekatan
2. Variabel komunikasi dari bawah keatas kolmogrov smirnov. Dengan menggunakan
Nilai t hitung > t tabel (3,269>2,000) sehingga dapat tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp.Sig.
disimpulkan bahwakomunikasi dari bawah (2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya
keatas berpengaruh signifikan terhadap variabel residual berdistribusi normal.
semangat kerja karyawan di PT.Perkebunan Pada gambar 4.1 terlihat titik-titik yang
Nusantara III (Persero) Medan. mengikuti data di sepanjang garis diagonal, hal
3. Variabel komunikasi horizontal ini berarti data berdistribusu normal. Untuk
Nilai t hitung > t tabel (4,818>2,000) sehingga dapat memastikan apakah data di sepanjang garis
disimpulkan bahwakomunikasi diagonal berdistribusi normal maka dilakukan uji
horizontalberpengaruh signifikan terhadap kolmogorov smirnov.
semangat kerja karyawan di PT.Perkebunan
Nusantara III (Persero) Medan.
c. Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Uji F (uji serentak) dilakukan untuk melihat
secara bersama-sama (serentak) pengaruh secara

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 205


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 

Sumber: Pengolahan SPSS (2017)


Gambar 4.2. Scatterplot Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.4. P-P Plot Sumber: Pengolahan SPSS (2017)

Tabel 4.7. Tests Of Normality Pengujian ada tidaknya gejala heteroske-


Kolmogorov-
Smirnov(a) Shapiro-Wilk
dastisitas dapat dilihat dari grafik scatterplot
melalui SPSS.Model yang bebas dari
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Semangat 36
heteroskedastisitas memiliki grafik scatterplot
,200 36 ,000 ,896 ,000 dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan
Kerja
Komunikasi
,144
36
,000 ,960
36
,004 di bawah sumbu Y. Pada penelitian ini grafik
Kebawah
Komunikasi 36 36 scatterplot memiliki pola titik-titik yang
,189 ,000 ,906 ,000
Keatas menyebar di atas dan di bawah sumbu Y
Komunikasi 36 36 (gambar 4.5), jadi dapat diambil kesimpulan
,246 ,000 ,844 ,000
Horizontal
bahwa pada penelitian ini tidak terjadi gejala
a Lilliefors Significance Correction
Sumber: Pengolahan SPSS(2017).
heteroskedastisitas.
c. Uji Multikolinearitas
Pada tabel 4.7 terlihat bahwa nilai sig adalah Uji multikolinearitas dilakukan untuk
0,000 dan diatas nilai signifikan (0,05), dengan menguji apakah pada model regresi ditemukan
demikian variabel residual berdistribusi normal. adanya korelasi antar variabel bebas” (Imam
Ghozali 2005: 91). Menurut Imam Ghozali
b.Uji Heteroskedastisitas “adanya gejala multikolinearitas dapat dilihat
Heteroskedastisitas terjadi karena perubahan dari tolerance value atau nilai Variance Inflation
situasi yang tidak tergambarkan dalam spe- Factor (VIF). Batas tolerance value adalah 01
sifikasi model regresi. Dengan kata lain dan batas VIF adalah 10”. Apabila tolerance
heteroskedastisitas terjadi jika residual tidak value< 01 atau VIF > 10 = terjadi
memiliki varian yang konstan. Pemeriksaan multikolinearitas. Apabila tolerance value> 01
terhadap gejala heteroskedastisitas adalah atau VIF < 10 = tidak terjadi multikolinearitas.
dengan melihat pola diagram pencar (scatterplot) Hasil uji multikolinearitas pada penelitian ini
yaitu grafik yang berupa diagram pencar residual dapat dilihat pada tabel 4.8 dibawah ini.
yaitu selisih antara nilai Y prediksi dan Y
Tabel 4. 8. Hasil Uji Gejala Multikolinearitas
observasi.atau “Deteksi ada tidaknya heteroske-
Standa
dastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada rdized
tidaknya pola diagram pencar pada grafik Unstandardized Coeffic Collinearity
scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana Coefficients ients Statistics
sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan Model
Std.
t
Tole-
Sig. rance VIF
B Error Beta
sumbu X adalah residual” (Imam Ghozali 2005:
105). 1 (Constant) 6.076 3.886 8.822 .014
Hipotesis : Komunikasi .483 .004 .522 4.657 .000 .708 1.412
Dari Atas
1). Jika diagram pencar yang ada membentuk Kebawah
pola-pola tertentu yang teratur maka
Komunikasi .644 1.553
regresi mengalami gangguan Dari Bawah .463 .142 .343 3.269 .003
heteroskedastisitas. Keatas
2). Jika diagram pencar yang ada tidak Komunikasi
.649 .135 .578 4.818 .000
.490 2.041
membentuk pola yang teratur atau acak Horizontal
maka regresi tidak mengalami gangguan a. Dependent Variable: Semangat kerja
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS 2017
heteroskedastisitas.

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 206


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Hasil pengujiannya menunjukkan tidak ada Fathoni Abdurrahman. 2006. Manajemen
satu variabel bebas yang memiliki nilai VIF Sumber Daya Manusia. Jakarta:
lebih dari 10 dan tidak ada yang memiliki PT Rineka Cipta.
tolerance value lebih kecil dari 0,1. Jadi dapat T. Hani Handoko. 2000. Manajemen
disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas antar Personalia Dan Sumber Daya
variabel bebas dalam model regresi penelitian Manusia. Edisi Kedua. Cetakan
ini. Keempat Belas. Yogyakarta:BPFE-
UGM.
V. KESIMPULAN Malayu Hasibuan S.P. 2005. Riset Sumber
Peneliti mengambil kesimpulan setelah Daya Manusia Dalam Organisasi.
melakukan pembahasan terhadap data penelitian Jakarta:Bumi Aksara.
serta berdasarkan analisis dan pengujian, Http://www.google.com/Peraturan Pemerintah
kesimpulan yang diambil adalah : Republik Indonesia Nomor 100 Tahun
1. Komunikasi internal berhubungan signifikan 2000.
terhadap semangat kerja karyawan pada Mudrajad Kuncoro. 2003. Metode Riset Untuk
PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Bisnis Dan Ekonomi. Jakarta:Gramedia
Hal ini dapat dilihat dari hari persamaan Pustaka.
regresi yang diperoleh yaitu : John Soeprihanto. 2001. Penilaian Kinerja
a. Nilai t hitung > t tabel (4,657 > 2,000) sehingga Dan Pengembangan Pegawai. Edisi
dapat disimpulkan bahwa komunikasi dari Pertama. Yogyakarta:BPFE.
atas kebawah berhubungan signifikan M. Manullang Dan Manullang Marihot. 2001.
terhadap semangat kerja karyawan di Manajemen Sumber Daya Manusia.
PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Edisi Pertama. Cetakan Pertama.
Medan. Yogyakarta:BPFE.
b. Nilai t hitung > t tabel (3,269 > 2,000) sehingga Sondang Siagian. 2005. Manajemen Sumber
dapat disimpulkan bahwa komunikasi dari Daya Manusia. Edisi 1. Jakarta:Bumi
bawah keatas berhubungan signifikan Aksara.
terhadap semangat kerja karyawan di Sthepen Robbins P. 2000. Perilaku Organisasi,
PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Konsep-Kontroversi-Aplikasi. Edisi
Medan. Bahasa Indonesia. Jilid I.
c. Nilai t hitung > t tabel (4,818 > 2,000) sehingga Jakarta:Prenhallindo.
dapat disimpulkan bahwa komunikasi Sthepen Robbins P. Dan Judge, A, Timothy.
horizontal berhubungan signifikan terhadap 2007. Perilaku Organisasi. Edisi 12.
semangat kerja karyawan di PT.Perkebunan Buku1. Jakarta:Erlangga
Nusantara III (Persero) Medan Sugiono. 2003. Metode Penelitian Bisnis.
1. Komunikasi berhubungan signifikan Cetakan Kelima. Bandung:Alfabeta.
terhadap semangat kerja karyawan di --------- 2006. Metode Penelitian Kuantitatif,
PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Kualitatif dan R&D. Bandung:
Medan secara simultan. Hal ini dapat Alfabeta.
dilihat dari persamaan yang diperoleh
yaitu komunikasi dari atas kebawah,
komunikasi dari bawah keatas dan
komunikasi horizontal secara simultan
berhubungan signifikan terhadap
semangat

DAFTAR PUSTAKA

B. Siswanto Sastrohadiwiryo. 2002. Manaje-


men Tenaga Kerja Indonesia.
Jakarta:Bumi Aksara.
Bhuono Nugroho Agung. 2005. Strategi Jitu
Memilih Metode Statistik Penelitian
Dengan SPSS. Yogyakarta:Andi.

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 207


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
PENGARUH SUKU BUNGA DAN NILAI TUKAR TERHADAP HARGA SAHAM
PERUSAHAAN CONSUMER GOODS DI BURSA EFEK INDONESIA
Khairunnida
Fak. Ekonomi Universitas Amir Hamzah - Medan

ABSTRACT

The purpose of this research is to obtain empirical evidence about the effect of interest rates, and
exchange rates to stock prices of consumer goods companies in the Indonesia Stock Exchange. This
research is quantitative research and data used for this research is secondary data related to stock
prices, interest rates and exchange rates which came from Indonesia Stocks Exchange’s and Bank
Indonesia’s publication that available internet, reference books, magazines,articles from internet and
the other science literatures related to the research. Hypothesis testing have done by descriptive
analysis and multiple linear regression. The result F-test shows that with 5% significant level, interest
rates, andexchange rates have a significant simultaneouslyeffecton stock price of consumer goods
companies Indonesia Stock Exchange, and the result of t-test that exchange rate (Rupiah to
U.S.Dollar) have no significant effecton the stock price, while interest rates and exchange rate
(Rupiah to Singapura Dollar) have negative andsignificant effect on the stock price of consumer goods
companies in Indonesia Stock Exchange. The implications of this research is investors need to pay
attention and consider the interest rates and exchange rates before making any investment but
investors are also should consider other economic factors which can also affectthe stock price of
consumer goods in Indonesia Stock Exchange.

Key Words: interest rates, exchange rates, stock prices

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Harga saham menjadi salah satu faktor Penurunan tingkat suku bunga pinjaman atau
pertimbangan investor dalam melakukan tingkat bunga deposito akan menaikkan harga
investasinya. Harga saham dianggap sebagai saham di pasar dan laba bersih per saham,
cerminan ketangguhan dan perkembangan suatu sehingga mendorong harga saham meningkat.
perusahaan. Bila harga saham naik maka (Samsul, 2006)
keuntungan yang dimiliki pemilik modal akan Data-data transaksi perdagangan di bursa
meningkat. Kenaikan harga saham dan efek menunjukkan adanya hubungan yang kuat
permintaan yang tinggi inilah yang menjadi antara pergerakan fluktuasi nilai mata uang
incaran para penanam modal.Harga saham dengan fluktuasi harga-harga saham yang
perusahaan consumer goods yang terdaftar di diperdagangkan di bursa. Harga saham akan
Bursa Efek Indonesia pun dinilai cukup mengalami kenaikan sejalan dengan kenaikan
menjanjikan bagi para investor.Harga saham pendapatan atau laba perusahaan yang
yang terjangkau dan stabil menjadi daya tarik disebabkan oleh kenaikan dollar atau mata uang
tersendiri yang ditonjolkan oleh bidang ini. asing.
(Sitepu,2009) Dengan mengamati perkembangan faktor-
Investasi atau yang sering disebut dengan faktor ekonomi di atas, maka terlihat adanya
penanaman modal dilakukan dengan tujuan pengaruhnya terhadap harga-harga saham emiten
memperoleh keuntungan (tingkat pengembalian) perusahaan.Tetapi, pengaruhnya terdapat emiten
yang sebesar-besarnya. Namun untuk mendapat- pun berbeda-beda, terdapat kenaikan harga,
kan tingkat pengembalian seperti yang fluktuasi dan mengalami penurunan.
diharapkan, perusahaan dan investor dihadapkan
oleh faktor-faktor ekonomi yang dianggap 1.2 Perumusan Masalah
mampu mempengaruhi tingkat pengembalian Sesuai dengan latar belakang yang telah
(return) perusahaan seperti tingkat suku bunga, dijelaskan sebelumnya, maka perumusan masa-
perubahan nilai kurs dan lain-lain. lah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “
Apakah suku bunga, dan nilai tukar berpengaruh

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 208


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
signifikan terhadap harga saham perusahaan 1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih
pada bidang consumer goods di Bursa Efek layak di masa mendatang.
Indonesia ?” 2. Mengurangi tekanan inflasi.
3. Dorongan untuk menghemat pajak.(Tandelilin,
1.3 Tujuan Penelitian 2001:4-5).
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah 2.3 Suku Bunga
untuk mendapatkan bukti empiris tentang Suku bunga adalah harga yang harus dibayar
pengaruh suku bunga, dan nilai tukar terhadap atas modal pinjaman, dan dividen serta
harga saham, baik secara parsial atau bersama- keuntungan modal yang merupakan hasil dari
sama, dan untuk mengetahui variabel yang modal ekuitas (Brigham, 2001:158). Suku bunga
paling dominan yang mempengaruhi harga yang dibayarkan kepada penabung tergantung
saham perusahaan pada bidang consumer goods pada :
di Bursa Efek Indonesia. 1. Tingkat pengembalian yang diharapkan
produsen akan perolehan dari modal yang
1.4 Kerangka PenelitianKonseptual ditanamkan.
Berdasarkan latar belakang dan perumusan 2. Saat mengkonsumsi yang disukai oleh
masalah yang dijelaskan sebelumnya, maka konsumen/penabung (preferensi waktu dalam
model kerangka konseptual yang menjadi mengkonsumsi).
gambaran pengaruh tingkat inflasi suku bunga, 3. Risiko yang terkandung dalam pinjaman
dan nilai tukar terhadap harga saham tersebut.
ditunjukkan pada gambar berikut. 4. Tingkat inflasi yang diperkirakan.
Samuelson dan Nordhaus (2004:197) juga
Inflasi (X1) mendefinisikan suku bunga adalah pembayaran
yang dilakukan akibat penggunaan dana. Tingkat
Suku Bunga (X2) Harga Saham suku bunga juga merupakan jumlah bunga yang
(Y) dibayarkan per unit dari waktu. Atau bisa
dikatakan pengembalian karena kesempatan
Nilai Tukar USD (X3)
meminjam dana individu harus membayar
Nilai Tukar BND
jumlah yang pasti tiap tahun.
(X4)
2.4 Nilai Tukar (Kurs) dan Sistem Nilai
Sumber : Tandelilin (2001) (data dimodifikasi) Tukar
Nilai tukar (exchange rate) menentukan
1.5 Hipotesis
jumlah unit dari satu mata uang yang dapat
Hipotesis adalah proposisi yang dirumuskan
dibeli dengan satu unit mata uang lain (Brigham
dengan maksud untuk diuji secara empiris.
dan Houston, 2006).
Sedangkan proposisi merupakan ungkapan atau
Madura (2006:219-224) mengklasifikasikan
pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal atau
sistem-sistem nilai tukar (kurs) atas dasar
diuji kebenarannya mengenai konsep atau
pengendalian pemerintah, antara lain :
konstruk yang menjelaskan atau memprediksi
1. Sistem Kurs Tetap (fixed)
fenomena-fenomena (Erlina, 2011).
2. Sistem Kurs Mengambang Bebas (freely
floating)
II. TINJAUAN PUSTAKA
3. Sistem Kurs Mengambang Terkendali
2.1 Pengertian Investasi
(managed float)
Investasi atau yang sering disebut dengan
4. Sistem Kurs Terikat (pegged)
penanaman modal dapat diartikan sebagai
2.5. Pengertian Harga Saham
pengeluaran atau perbelanjaan penanam-
Harga saham menurut Tandelilin (2001:211)
penanam modal atau perusahaan untuk membeli
merupakan “cerminan dari ekspektasi investor
barang-barang modal dan perlengkapan-
terhadap faktor-faktor earning, aliran kas dan
perlengkapan produksi untuk menambah
tingkat return yang diisyaratkan investor.” Harga
kemampuan memproduksi barang-barang dan
sebuah saham dapat berubah atau berfluktuasi
jasa- jasa yang tersedia dalam perekonomian
dengan cepat bahkan dalam hitungan menit
(Sukirno, 2004:121).
maupun hitungan detik. Harga saham adalah
2.2 Tujuan Investasi
harga suatu saham yang diperdagangkan di
Adapun tujuan dari kegiatan investasi, antara
bursa. Harga saham sering dicatat berdasarkan
lain adalah :

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 209


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
perdagangan terakhir pada hari bursa sehingga dengan interaksi pasar keuangan yang sangat
sering disebut harga penutupan (closing price). cepat. Hal ini terjadi karena hubungan antara
Oleh karena itu harga saham diukur dari harga kedua pasar terjadi dalam periode waktu yang
resmi berdasarkan transaksi penutupan terakhir pendek.
pada hari bursa. Market Price merupakan harga Perubahan nilai tukar mempunyai pengaruh
pada saat riil dan merupakan harga yang paling negatif terhadap harga saham. Artinya apabila
mudah ditentukan karena merupakan harga dari nilai mata uang asing naik maka harga saham
suatu saham pada pasar yang sedang akan turun, hal disebabkan harga mata uang
berlangsung. Harga pembukaan bursa asing yang tinggi perdagangan di bursa efek
merupakan harga pada saat penutupan (closing akan semakin lesu, karena tingginya nilai mata
price) sebelumnya. (Anoraga, 2001:59) uang mendorong investor berinvestasi di pasar
. uang. Dan sebaliknya apabila nilai mata uang
2.6. Nilai Saham asing turun terhadap mata uang dalam negeri
Menurut Anoraga (2006:58), nilai suatu maka maka harga saham akan naik disebabkan
saham berdasarkan fungsinya dapat dibagi turunnya mata uang mendorong investor untuk
menjadi empat, yaitu : berinvestasi di pasar modal (Madura, 2000:86).
1. Par Value (nilai nominal)
2. Base Price (harga dasar) III. METODE PENELITIAN
3. Market Price (harga pasar) 3.1 Jenis Penelitian. Tempat dan Waktu
4. Nilai Wajar Saham Penelitian
Menurut Warsono (2003:113) ada empat Penelitian ini menggunakan jenis
macam faktor yang memengaruhi besar kecilnya pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan
harga saham yaitu: di perusahaan-perusahaan consumer goods yang
1. Besarnya dividen yang diberikan terdaftar di Bursa Efek Indonesia melalui media
2. Tingkat risiko dari arus yang diharapkan internet dengan situs www.idx.co.id, Bank
3. Harga jual yang diharapkan Indonesia melalui situs www.bi.go.id, dan
4. Tingkat pengembalian yang diharapkan Badan Pusat Statistik melalui situs
www.bps.go.id.Penelitian ini dilaksanakan sejak
2.7. Hubungan Nilai Tukar Terhadap Harga bulan Pebruari 2017 sampai bulan Juni 2017.
Saham
Granger, et. al (dalam Kewal, 2012) secara 3.3 Batasan Operasional
teoretis menjelaskan perbedaan arah hubungan Adapun yang menjadi batasan operasional
antara kurs dan harga saham dengan pendekatan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
tradisional dan model portofolio balance. 1. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini
Pendekatan tradisional mengatakan bahwa terdiri dari :
hubungan antara kurs dan harga saham adalah a. Variabel bebas (independent variable), yang
positif, di mana perubahan nilai tukar terdiri dari inflasi, suku bunga, dan nilai
mempengaruhi kompetitifnya suatu perusahaan. tukar.
Hal ini sebagai efek dari fluktuasi nilai tukar b. Variabel terikat (dependent variable), yaitu
yang mempengaruhi pendapatan dan biaya harga saham perusahaan consumer goods
operasional perusahaan, yang pada akhirnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
menyebabkan perubahan pada harga sahamnya. 2. Data yang digunakan dalam penelitian ini
Dengan kata lain, pergerakan nilai tukar diperoleh dari :
mempengaruhi nilai pembayaran (penerimaan) a. Data tingkat inflasi, suku bunga, dan nilai
masa depan suatu perusahaan yang didenominasi tukar pada tahun 2009-2015 yang
oleh mata uang luar negeri. Berlawanan dengan dipublikasikan oleh Bank Indonesia.
pendekatan tradisional, pendekatan “portofolio b. Data harga saham perusahaan consumer
balance” mengasumsikan saham sebagai bagian goods di Bursa Efek Indonesia pada tahun
dari kekayaan sehingga dapat mempengaruhi 2009-2016.
perilaku nilai tukar melalui hukum demand for
money yang sesuai dengan model monetaris dari 3.4 Defenisi Operasional Variabel
determinasi nilai tukar. Pendekatan ini Defenisi operasional yang digunakan
mengasumsikan terdapat hubungan yang negatif dalam penelitian ini adalah :
antara harga saham dan nilai tukar, dengan arah 1. Variabel bebas (X) adalah variabel yang dapat
kausalitas dari pasar saham ke pasar uang, sesuai mempengaruhi perubahan pada variabel

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 210


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
terikat. Adapun yang menjadi variabel bebas Yi,,t = Harga saham perusahaan consumer
(independent variable) dari penelitian ini goods i pada tahun t
adalah : a = Konstanta
a. Suku Bunga (X1) X1 = Suku Bunga (persen)
Surat berharga bank Indonesia yang X2 = Nilai Tukar IDR terhadap US$ (Rupiah)
diterbitkan Bank Indonesia sebagai X3 = Nilai Tukar IDR terhadap (Rupiah)
pengakuan utang jangka pendek dengan b1 = Koefisien regresi variabel X1
sistem diskonto. Data yang digunakan b2 = Koefisien regresi variabel X2
adalah rata-rata SBI bulanan. Data diambil b3 = Koefisien regresi variabel X3
dari tahun 2009-2015. e = Standard error
b. Nilai Tukar (X2,X3) Penulis menggunakan bantuan program
Nilai tukar valuta asing adalah harga satu software SPSS for Windows (Statistic Product &
satuan mata uang dalam satuan mata uang Service Solution) dalam penelitian ini.Sebelum
asing (Samuelson dan Nordhaus, 2004). melakukan analisis regresi, dilakukan pengujian
Dalam hal ini X2 adalah nilai tukar Rupiah asumsi klasik untuk mendapatkan perkiraan yang
(IDR) terhadap Dollar Amerika (USD) dan efisien atau tidak.
X3 adalah nilai tukar Rupiah terhadap Dollar
Singapura (BND). Data diambil mulai tahun IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBA-
2009-2015 secara bulanan. HASAN
2. Variabel terikat (Y) adalah variabel yang 4.1 Analisis Regresi Linier Berganda
dipengaruhi dan nilainya tergantung pada Tabel 4.1 berikut ini menunjukkan hasil estimasi
variabel lain. Variabel terikat (dependent regresi melalui pengolahan data
variable) yang digunakan adalah harga saham
Tabel 4.1. estimasi regresi
masing-masing perusahaan. Harga saham
Coefficientsa
dihitung dari harga saham penutupan (closing
Unstandardized Standardized
price) pada setiap akhir hari transaksi yang Coefficients Coefficients
dikalkulasikan menjadi rata-rata harga bulanan
Std.
dengan menggunakan rumus : Model B Error Beta t Sig.
Rata-rata harga saham 1 (Constant) 28.116 14.089 1.996 .048
bulanan = Lninflasi .372 .343 .066 1.084 .280
Lnsukubunga -
Rata-rata harga saham -3.113 .932 -.422
3.340
.001

tahunan = LnnilaitukarUSD .825 1.779 .027 .464 .644


LnnilaitukarBND -
-4.738 2.218 -.250 .034
2.136
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian a. Dependent Variable:
Populasi dari penelitian ini adalah Lnhargasaham
perusahaan consumers goods yang terdaftar Sumber : Hasil olahan SPSS 16.00, 2017
(listing) di Bursa Efek Indonesia, selama kurun
waktu 2009-2015, yaitu sebanyak 34 Pengolahan data tersebut menghasilkan
perusahaan/emiten (nama perusahaan dicatatkan suatu persamaan regresi linier berganda sebagai
dalam Lampiran). Sampel yang digunakan dalam berikut:
penelitian ini adalah sampel jenuh dimana semua Y= 28,116 + 0,372X1 - 3,113 X2 +
populasi digunakan sebagai sampel. 0,825 X3 – 4,738 X4 + e
3.5.1 Metode Analisis Statistik Dimana:
Penelitian ini menggunakan analisis statistik Y = Harga Saham Perusahaan Consumer
yaitu analisis regresi linear berganda, digunakan Goods
untuk mengetahui pengaruh tingkat inflasi, suku a = Konstanta
bunga, dan nilai tukar terhadap harga saham X1 = Tingkat Inflasi (persen)
consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek X2 = Suku Bunga (persen)
Indonesia. X3 = Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar
Adapun persamaan regresi yang digunakan Amerika (Rupiah)
adalah : X4 = Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar
Yi,t= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Singapura (Rupiah)
Keterangan : e = Standard error

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 211


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Interpretasi : 0,05 maka Ha diterima, artinya ada pengaruh
1. Konstanta sebesar 28,116 menunjukkan yang signifikan secara bersamaan dari variabel
bahwa apabila tidak ada variabel bebas bebas terhadap variabel terikat. Pengambilan
(tingkat inflasi, suku bunga, dan nilai tukar) keputusan juga dapat dilakukan dengan
maka harga saham perusahaan consumer membandingkan nilai Fhitungdan nilai
goods di Bursa Efek Indonesia sebesar Ftabel.Dimana kriterianya, yaitu:
Rp.28.116. 1. H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5%
2. Koefisien regresi tingkat inflasi sebesar 0,372 2. Ha diterima jika Fhitung > Ftabel pada α = 5%
menunjukkan bahwa apabila setiap kenaikan
tingkat inflasi sebesar 1%, dengan asumsi Tabel 4.2
variabel suku bunga dan nilai tukar dianggap ANOVAb
konstan, maka akan menaikkan harga saham Sum of Mean
perusahaan consumer goods sebesar 0,372. Model Squares Df Square F Sig.
3. Koefisien regresi suku bunga sebesar -3,113 1 Regression 308.452 4 61.690 76.987 .000
a

menunjukkan bahwa apabila setiap penurunan Residual 137.825 173 .801


suku bunga sebesar 1%, dengan asumsi Total 446.278 177
variabel tingkat inflasi dan nilai tukar
a. Predictors: (Constant), Lninflasi, LnnilaitukarUSD,
dianggap konstan, maka akan menaikkan LnnilaitukarBND, Lnsukubunga
harga saham perusahaan consumer goods b. Dependent Variable:
sebesar 3,113. Lnhargasaham
4. Koefisien regresi nilai tukar Rupiah Terhadap Sumber : Hasil olahan SPSS 16.00, 2017
Dollar Amerika sebesar 0,825 menunjukkan
bahwa apabila setiap kenaikan nilai tukar Berdasarkan hasil SPSS diperoleh nilai sig
sebesar Rp 1, dengan asumsi variabel tingkat 0.000 (lebih kecildari 0.05), sehingga dapat
inflasi dan suku bunga dianggap konstan, dinyatakan H0 ditolak (Ha diterima), artinya
maka akan menaikkan harga saham secara bersamaan variabel-variabel bebas yaitu
perusahaan consumer goods sebesar 0,825. tingkat inflasi, suku bunga, dan nilai tukar
5. Koefisien regresi nilai tukar Rupiah Terhadap berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat
Dollar Singapura sebesar -4,738 menunjukkan yaitu harga saham.
bahwa apabila setiap penurunan nilai tukar Maka hasil pengujian menurut tabel adalah
sebesar Rp 1, dengan asumsi variabel tingkat sebagai berikut:
inflasi dan suku bunga dianggap konstan, n = jumlah sampel = 177
maka akan menaikkan harga saham k = jumlah seluruh variabel = 5
perusahaan consumer goods sebesar 4,738. = derajat pembilang = k-1 = 4
= derajat penyebut = n-k = 172
4.2. Pengujian Hipotesis
1. Uji Signifikansi Simultan (Uji- F) Pada tingkat signifikansi (α)= 0.05 diperoleh
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui Ftabel ( 4,172) = 2,4242
apakah semua variabel bebas secara bersama- Fhitung > Ftabel = 76,987>2,4242 H0 ditolak.
sama atau serempak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel terikat. Artinya secara serempak variabel tingkat inflasi,
Bentuk pengujiannya adalah: suku bunga, dan nilai tukar berpengaruh
a. H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0, artinya tidak signifikan terhadap harga saham.
terdapat pengaruh yang signifikan secara
bersamaan dari tingkat inflasi, suku bunga, 2. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
dan nilai tukar terhadap harga saham. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui
b. Ha: minimal satu ≠ 0, artinya terdapat apakah setiap variabel bebas secara parsial
pengaruh yang signifikan secara bersamaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
dari tingkat inflasi, suku bunga, dan nilai variabel terikat:
tukar terhadap harga saham. Bentuk pengujiannya adalah:
Dengan menggunakan tingkat signifikan (α) a. H0 : bi = 0, artinya tidak terdapat pengaruh
5%, jika nilai sig.F > 0,05maka H0 diterima, yang signifikan secara parsial antara variabel
artinya tidak ada pengaruh yang signifikan bebas terhadap variabel terikat.
secara bersamaan dari variabel bebas terhadap
variabel terikat. Sebaliknya, jika nilai sig. F <

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 212


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
b. Ha : bi = 0, artinya terdapat pengaruh yang bahwa variabel nilai tukar Rupiah terhadap
signifikan secara parsial antara variabel Dollar Amerika tidak berpengaruh signifikan
bebas terhadap variabel terikat. terhadap harga saham perusahaan consumer
Dengan menggunakan tingkat signifikan (α) goods di Bursa Efek Indonesia.
5%, jika nilai sig. > 0,05 H0 diterima, artinya 4. Variabel Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar
tidak ada pengaruh yang signifikan variabel Singapura
bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika Nilai thitung nilai tukar adalah -2,136 dan nilai
sig. < 0,05 maka Ha diterima, artinya ada ttabel bernilai 1,9735 sehingga thitung> ttabel (|-
pengaruh yang signifikan antara variabel bebas 2,136| > 1,9735) sehingga dapat disimpulkan
terhadap variabel terikat. Nilai thitung juga dapat bahwa variabel nilai tukar Rupiah terhadap
dibandingkan dengan nilai ttabel. Kriteria Dollar Singapura berpengaruh negatif dan
pengambilan keputusannya yaitu: signifikan (0,034 < 0,05) terhadap harga
1.H0 diterima jika-ttabel< thitung <ttabel pada α = 5% saham perusahaan consumer goods di Bursa
2. Ha diterima jika thitung> ttabel atau -thitung< -ttabel Efek Indonesia.
pada α = 5%
3.Koefisien Determinasi (Uji Goodeness of Fit)
Tabel 4.3 Koefisien determinasi adalah koefisien nilai
Coefficients
a
yang menunjukkan besarnya variasi variable
Unstandardized Standardized terikat (dependent variable) yang dipengaruhi
Coefficients Coefficients
oleh variasi variabel bebas (independent
Model
Std.
t Sig. variable).Pengukuran besarnya persentase
B Error Beta
kebenaran dari uji regresi tersebut dapat dilihat
1 (Constant) 28.116 14.089 1.996 .048
melalui nilai koefisien determinasi multiple R2
Lninflasi .372 .343 .066 1.084 .280 (koefisien determinan mengukur proporsi dari
Lnsukubunga
-3.113 .932 -.422
-
.001 variasi yang dapat dijelaskan oleh variabel
3.340
bebas). Apabila nilai R2 suatu regresi
LnnilaitukarUSD .825 1.779 .027 .464 .644
(mendekati satu), maka semakin baikregresi
LnnilaitukarBND -
-4.738 2.218 -.250
2.136
.034 tersebut dan semakin mendekati nol, maka
a. Dependent Variable:
variabel independen secara keseluruhan tidak
Lnhargasaham bisa menjelaskan variabel dependen. Adjusted R
Sumber : Hasil olahan SPSS 16.00, 2017 Square ini digunakan untuk melihat berapa besar
pengaruh faktor- faktor yang ditimbulkan oleh
Pada Tabel 4.3 dapat dilihat hasil uji variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat.
signifikansi parsial masing-masing variabel
sebagai berikut: Tabel 4.4
1. Variabel Tingkat Inflasi Variables Entered/Removedb
Nilai thitung inflasi adalah 1,084 dan nilai ttabel Variables
bernilai 1,9735 sehingga thitung< ttabel (1,084 < Model Variables Entered Removed Method
1,9735) sehingga dapat disimpulkan bahwa 1 Lninflasi,
variabel inflasi tidak berpengaruh signifikan LnnilaitukarUSD,
. Enter
LnnilaitukarBND,
terhadap harga saham perusahaan consumer Lnsukubunga
a

goods di Bursa Efek Indonesia. a. All requested variables entered.


2. Variabel Suku Bunga
b. Dependent Variable: Lnhargasaham
Nilai thitung suku bunga adalah -3,340 dan nilai Sumber : Hasil Olahan SPSS 16.00, 2017
ttabel bernilai 1,9735 sehingga thitung> ttabel (|-
3,340| >1,9735) sehingga dapat disimpulkan Pada Tabel 4.4 dinyatakan bahwa variabel
bahwa variabel suku bunga berpengaruh nilai tukar, suku bunga, dan inflasi tidak ada
negatif dan signifikan (0,001<0,05) terhadap yang dikeluarkan dari persamaan yang
harga saham perusahaan consumer goods di ditunjukkan oleh kolom Variables Removed
Bursa Efek Indonesia. yang kosong. Metode yang dipilih adalah metode
3. Variabel Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Enter.
Amerika Setelah mengetahui bahwa seluruh variabel
Nilai thitung nilai tukar adalah 0,464 dan nilai dimasukkan dalam analisis persamaan maka
ttabel bernilai 1,9735 sehingga thitung< ttabel dilakukan pengujian hipotesis koefisien korelasi
(0,464 < 1,9735) sehingga dapat disimpulkan

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 213


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
dan koefisien determinasi. Tipe hubungan antara paratrader di bursa saham dan dapat
variabel dapat dilihat berikut ini: mengakibatkan turunnya harga sahamperusahaan
tersebut.Namun dalam hal ini, naik turunnya
Tabel 4.5. Hubungan Antar Variabel tingkat inflasi justru tidak mempengaruhi harga
Nilai Interpretasi saham.Hasil ini sebenarnya sejalan dengan sifat
0,0 – 0,19 Sangat Tidak Erat
0,2 – 0,39 Tidak Erat
consumer goods (barang-barang konsumsi) yang
0,4 – 0,59 Cukup Erat inelastis. Konsumen yakni masyarakat akan tetap
0,6 – 0,79 Erat membeli dan mengkonsumsi produk-produknya
0,8 – 0,99 Sangat Erat meskipun terjadi krisis ekonomi sekalipun
Sumber : Sugiyono (2007) termasuk terjadi inflasi baik tinggi maupun
rendah. Pengurangan konsumsi masyarakat tidak
Tabel 4.6 akan terlalu besar meskipun terjadi inflasi. Maka
Model Summaryb dari itu, berdasarkan hasil penelitian ini jika
Adjusted R Std. Error of investor melakukan investasi dalam bidang ini,
Model R R Square Square the Estimate
a
tidak perlu terlalu mengkhawatirkan fluktuasi
1 .831 .691 .682 .89516
tingkat inflasi.
a. Predictors: (Constant), Lninflasi, LnnilaitukarUSD,
LnnilaitukarBND, Lnsukubunga
Berdasarkan pengujian secara parsial
b. Dependent Variable: menunjukkan suku bunga berpengaruh
Lnhargasaham negatifdan signifikan terhadap harga saham..
Sumber : Hasil Olahan SPSS 16.00, 2017 Berdasarkan penelitian ini, pengaruh negatif
suku bunga terhadap harga saham memiliki arti
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa apabila suku bunga mengalami penurunan, maka
nilai R sebesar 0,831 atau 83,1% yang berarti harga saham justru mengalami kenaikan sebesar
bahwa hubungan antara harga saham dengan jumlah penurunannya. Hasil ini juga sejalan
variabel bebasnya, tingkat inflasi, suku bunga, dengan teori yang dikemukakan oleh Weston
dan nilai tukar adalah sangat erat. Pada Tabel dan Brigham (dalam Kewal, 2012) mengatakan
4.16telah ditunjukkan nilai R Square dalam bahwa tingkat suku bunga mempunyai pengaruh
penelitian ini yaitu sebesar 0,691 yang berarti yang besar terhadap harga saham. Suku bunga
69,1% variasi dari harga saham dijelaskan oleh yang makin tinggi memperlesu perekonomian,
ketiga variabel bebas yaitu tingkat inflasi, suku menaikan biaya bunga dengan demikian
bunga, dan nilai tukar. Sedangkan sisanya 30,9% menurunkan laba perusahaan, dan menyebabkan
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti para investor menjual saham dan mentransfer
oleh penelitian ini, seperti GDP, anggaran dana ke pasar obligasi.Investor yang ingin
defisit, investasi swasta, neraca perdagangan, menanamkan modalnya di bidang consumer
neraca pembayaran dan sebagainya. goods harus mempertimbangkan indikator ini
Standard Error of Estimated artinya mengukur karena dengan keadaan ekonomi yang lesu
variabel dari nilai yang diprediksi. Standard akibat naiknya suku bunga, meskipun keadaan
Error of Estimated disebut juga standar deviasi. konsumsi masyarakat stabil, akan mengurangi
Standard Error of Estimated dalam penelitian ini gairah pasar saham sehingga dapat menurunkan
adalah 0,89516. Semakin kecil standar deviasi harga saham. Investor akan mengalami
berarti model semakin baik. keuntungan apabila terjadi penurunan suku
bunga.
4.3 Pembahasan Berdasarkan pengujian secara parsial
Berdasarkan uji hipotesis yang telah menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar
dilakukan diperoleh hasil bahwa secara simultan Amerika tidak berpengaruh signifikan terhadap
atau serempak variabel tingkat inflasi, suku harga saham. Sedangkan berdasarkan teori yang
bunga, dan nilai tukar berpengaruh signifikan dikemukakan oleh Madura (2000:86), perubahan
terhadap harga saham perusahaan consumer nilai tukar mempunyai pengaruh negatif terhadap
goods di Bursa Efek Indonesia. harga saham. Artinya apabila nilai mata uang
Berdasarkan pengujian secara parsial asing naik maka harga saham akan turun, hal ini
menunjukkan tingkat inflasi tidak berpengaruh disebabkan oleh harga mata uang asing yang
signifikan terhadap harga saham.. Menurut tinggi menyebabkan perdagangan di bursa efek
Widjojo (dalam Almilia, 2003), makin tinggi akan semakin lesu, karena tingginya nilai mata
inflasi akan semakin menurunkan tingkat uang mendorong investor berinvestasi di pasar
profitabilitasperusahaan. Turunnya profit uang. Dan sebaliknya apabila nilai mata uang
perusahaan adalah informasi yang buruk bagi

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 214


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
asing turun terhadap mata uang dalam negeri nilai tukar IDR-USD dan nilai tukar IDR-
maka maka harga saham akan naik disebabkan terhadap harga saham consumer goodsterdapat
turunnya mata uang mendorong investor untuk beberapa pilihan alternatif investor dalam
berinvestasi di pasar modal. Jika nilai tukar mata menginvestasikan dana yang dimiliki.
uang Rupiah mengalami kenaikan terhadap Berdasarkan uji determinasi dihasilkan bahwa
Dollar Amerika, berarti mata uang Rupiah telah nilai Adjusted R Square dalam penelitian
menguat (terapresiasi) terhadap mata uang ini yaitu hanya sebesar 0,691 yang berarti 69,1%
Dollar Amerika. Demikian pula variasi dari harga saham dijelaskan oleh keempat
sebaliknya.Berdasarkan penelitian, didapatkan variabel bebas yaitu tingkat inflasi, suku bunga,
hasil bahwa nilai tukar mata uang Rupiah dan nilai tukar. Sedangkan sisanya 30,9%
terhadap USD tidak mempengaruhi harga dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti
saham.Yang artinya baik terapresiasi ataupun oleh penelitian ini, seperti GDP, anggaran
terdepresiasinya Rupiah terhadap USD tidak defisit, investasi swasta, neraca perdagangan,
mempengaruhi fluktuasi harga saham neraca pembayaran dan sebagainya.
perusahaan consumer goods. Dari hasil ini dapat
diberikan gambaran bahwa perusahaan
consumer goods mudah melakukan ekspor- V. KESIMPULAN
impor bahan mentah dan produk jadi dengan Berdasarkan hasil penelitian dan
negara yang menggunakan USD sebagai mata pembahasan, maka kesimpulan penelitian ini
uang transaksinya karena para emiten tidak perlu adalah sebagai berikut:
memikirkan fluktuasi nilai tukarnya. Bagi 1. Hasil uji secara parsial (Uji-t) menunjukkan
investor hasil ini juga dapat menjadi bahan bahwa variabel tingkat inflasi tidak
pertimbangan untuk kegiatan investasinya. berpengaruh signifikan terhadap harga
Berdasarkan pengujian secara parsial saham, variabel suku bunga memiliki
menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar pengaruh yang negatif dan signifikan
Singapura berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham, variabel nilai tukar
terhadap harga saham. Hasil penelitian ini Rupiah terhadap Dollar Amerika tidak
mendukung teori yang dikemukakan oleh berpengaruh signifikan terhadap harga
Madura (2000:86), perubahan nilai tukar saham, sedangkan variabel nilai tukar Rupiah
mempunyai pengaruh negatif terhadap harga terhadap Dollar Singapura berpengaruh
saham. Dalam penelitian ini, dibuktikan bahwa negatif dan signifikan terhadap harga saham.
nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Singapura Dan variabel yang paling dominan
berpengaruh negatif. Yang artinya, jika nilai mempengaruhi harga saham adalah nilai
tukar Rupiah terhadap mengalami penurunan tukar Rupiah terhadap karena tingkat
maka akan menaikkan harga saham sebesar signifikansinya paling mendekati nilai taraf
angka penurunannya. Penurunan nilai tukar ini nyata sig (α = 0,05) yakni sebesar 0,001.
berarti menguatnya (apresiasi) Rupiah terhadap 2. Hasil uji secara simultan (Uji-F)
mata uang BND.Bagi investor yang ingin menunjukkan bahwa variabel tingkat inflasi,
melakukan investasi di perusahaan consumer suku bunga dan nilai tukar secara bersama-
goods ini perlu mempertimbangkan faktor ini. sama (serempak) memiliki pengaruh yang
Investasi akan menguntungkan apabila nilai signifikan terhadap harga saham perusahaan
tukar Rupiah terhadap mengalami penurunan consumer goods di Bursa Efek Indonesia.
artinya Rupiah menguat dan Dollar Singapura 3. R Square dalam penelitian ini yaitu hanya
melemah. Hal ini mendukung perusahaan sebesar 0,691 yang berarti 69,1% variasi dari
consumer goods untuk membuat negara harga saham dijelaskan oleh ketiga variabel
Singapura Darussalam sebagai targer pasar bebas yaitu tingkat inflasi, suku bunga, dan
ekspornya. Jika ekspor semakin tinggi, akan nilai tukar. Sedangkan sisanya 30,9%
menaikkan permintaan mata uang Rupiah, dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
sehingga Rupiah akan mengalami penguatan. diteliti oleh penelitian ini, seperti GDP,
Hal ini akan menguntungkan bagi investor anggaran defisit, investasi swasta, neraca
karena secara tidak langsung akan menurunkan perdagangan, neraca pembayaran dan
nilai tukar Rupiah terhadap dan menaikkan harga sebagainya.
saham perusahaan consumer goods. 4. Hasil uji multikolinieritas menunjukkan tidak
Dari hasil analisis regresi dari 4 variabel terdapat korelasi yang kuat antara variabel
bebas antara lain tingkat inflasi, suku bunga, independen, yaitu antara variabel harga

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 215


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
saham dengan variabel-variabel indikator Terdaftar di Bursa Efek
makro ekonomi (Tingkat Inflasi, Suku Jakarta”.Simposium Nasional Akuntansi,
Bunga, Nilai Tukar). Hal ini tidak sesuai Volume 6, hal 546-564
dengan teori yang semestinya seperti yang Haryanto, M.Y Dedi, Riyatno, 2007. “Pengaruh
dikemukakan oleh Sukirno (2004:397) bahwa Suku Bunga, Sertifikat Bank Indonesia,
resiko sistematis, GDP, suku bunga dan nilai dan Nilai Tukar terhadap Resiko Sistemis
tukar memiliki korelasi atau saling Saham Perusahaan di BEJ”.Jurnal
mempengaruhi satu sama lain. Keuangan dan Bisnis, Volume 5 Nomor, 1
Maret 2007, hal 24-40.
Jacob, Renata H dan Harahap, Sofyan S,
DAFTAR PUSTAKA 2004.“Hubungan Antara Indikator Mikro
Anoraga, Pandji dan Piji Pakarti, 2001. dan Makro terhadap Nilai Buku dan Harga
Pengantar Pasar Modal, Edisi Revisi, Pasar Saham Perusahaan”, Jurnal
PT. Rineka Cipta, Jakarta. Akuntansi & Investasi, Volume 5 Nomor
Bodie, Kane dan Marcus, 2006.Investment, Edisi 2, Universitas Muhammadiyah
Keenam, Salemba Empat, Jakarta. Yogyakarta.
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston, Kewal, Suramaya Suci, 2012.“Pengaruh Suku
2001.Manajemen Keuangan, Erlangga, Bunga, Inflasi, Kurs, dan Pertumbuhan
Jakarta. PDB Terhadap Indeks Harga Saham
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston, Gabungan”, Jurnal Economia, Volume 8
2006.Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Nomor 1, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Edisi Kesepuluh, Salemba Empat, Jakarta. Musi, Palembang.
Erlina, 2011. Metodologi Penelitian, USU Prastowo, Nugroho Joko, 2008. “Dampak BI
Press, Medan. Rate Terhadap Pasar Keuangan:
Halim, Abdul, 2005. Analisis Investasi, Edisi Mengukur Signifikansi Respon Instrumen
Kedua, Salemba Empat, Jakarta. Pasar Keuangan Terhadap Kebijakan
Madura, Jeff, 2006. Keuangan Perusahaan Moneter”, Working Paper No. 21,
Internasional, Edisi Kedelapan, Buku BankIndonesia.http://www.bi.go.id. (10
Satu, Salemba Empat, Jakarta. April. 2013).
Mankiw, N. Gregory, 2000. Teori Saini, Azman, Muzawar Shah Habibullah dan
Makroekonomi, Edisi Keempat, M.Azali, 2002. “Stock Price and
Erlangga, Jakarta. Exchange Rate Interaction in Indonesia:
Nopirin, 2000.Ekonomi Moneter, Buku II, Edisi An Empirical Inquiry”, JurnalEkonomi
ke 1, Cetakan Kesepuluh, BPFE UGM, dan Keuangan Indonesia, Volume 1
Yogyakarta. Nomor 3. Hal 311-324.
Pohan, Aulia, 2008. Potret Kebijakan Moneter Sitinjak, Elyzabeth Lucky Maretha dan Widuri
Indonesia, Cetakan Pertama, PT. Raja Kurniasari, 2003.“Indikator- indikator
Grafindo, Jakarta. Pasar Saham dan Pasar Uang yang Saling
Samsul, Mohamad, 2006. Pasar Modal & Berkaitan Ditinjau dari Pasar Saham
Manajemen Portofolio, Erlangga, Jakarta. Sedang Bullish dan Bearish”, Jurnal Riset
Sukirno, Sadono, 2004. Makro Ekonomi Teori Ekonomi danManajemen.Volume 3
Pengantar, Edisi Ketiga, PT. Nomor 3.
RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Tandelilin, Eduardus, 2001. AnalisisInvestasi .
dan Manajemen Portofolio, Edisi Pertama,
BPFE, Yogyakarta.
Usman, M, 1999. Keuangan dan Perbankan
Indonesia: sebuah Karangan, Info Bank-
ISEI, Jakarta.
Warsono, 2003.Manajemen Keuangan
Perusahaan, Edisi Ketiga, Bayumedia
Publishing, Malang.
Almilia, Luciana Spica, 2004. “Analisis Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Kondisi
Financial Distress Suatu Perusahaan yang

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 216


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SMARTPHONE OPPO PADA TOKO
HANDPHONE MANDIRI MEDAN
Anwar
Fakultas Ekonomi Universitas Amir Hamzah Medan

ABSTRACT

The study theme is the effect of cost perception and product quality towards buying decision of Oppo
smartphone at Mandiri Handphone Store, Medan. Cost perception, product quality, andbuying
decision were acted as the indicator factors in this research. The study aims to discover the effect of
cost perception and product quality towards buying decision of Oppo smartphone at Mandiri
Handphone Store, Medan. As the causal associate research, the primary data were obtained by
organizing interviews anddistributing questionnaires.The independent varibles are cost perception
(X1) and product quality (X2) whereas buying decision is the dependent variable (Y).The data
technique analysis employs reliability test, classic assumption test, the multiple regression analysis,
and the hypothesis testthrough SPSS 19.0 application software. The result showsthat cost perception
partiallly has nopositive impact tobuying decision with tvalue(0.916)< ttable(1.662). However, product
quality is positively influencing the buying decisionwith tvalue(3.825)> ttable(1.662) in partial. Then, cost
perception and product quality simultaneously have a significance and a positive impact towards
thebuying decision, with Fvalue(13.201)> Ftable(2.71). The (R2) value is 23.1%, it is indicates that as
many 23.1% of buying decision is influenced by cost perception and product quality.Then, a total
76.9% other of consument factors were not included in the study.

Keywords:Cost Perception, Product Quality, Buying Decision

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat ini semakin banyak produsen hand- dalam memunculkan minat beli maupun
phone yang bermunculan hal ini memberikan keputusan membeli konsumen.Harga merupakan
banyaknya pilihan bagi para konsumen. salah satu variabel penting dalam pemasaran
Konsumen handphone saat ini lebih cerdas dimana harga dapat mempengaruhi konsumen
dalam memilih produk apa yang akan mereka dalam mengambil keputusan untuk membeli
gunakan yang pastinya hampir semua konsumen suatu produk.
selalu menginginkan produk yang berkualitas Oppo merupakan salah satu merek smar-
dan dengan harga yang lebih rendah. Namun,di tphone yang beberapa tahun belakang ini sudah
dalam hal bersaing para produsen hanya mencari memiliki tempat di pasar konsumen
jalan termudah untuk menjual produk yang smartphone.Smartphone ini memiliki fitur-fitur
dihasilkan sehingga muncul persepsi harga dari yang sama dengan smartphone lainnya seperti
konsumen terhadap kualitas produk. Samsung. Meskipun oppo tidak setenar
Karena banyaknya persaingan produk, Samsung namun oppo sudah memiliki peminat
konsumen semakin lama semakin berhati-hati di pasar Indonesia.Oppo memiliki strategi
melihat dan membandingkan produk yang pemasaran yang sama juga dengan Samsung,
memiliki kualitas dan features (karakteristik dengan mengeluarkan berbagai macam tipe dan
tambahan dari produk) yang relatif sama. dengan range harga yang berbeda-beda sesuai
Persepsi dari benak masing-masing konsumen dengan tipe yang ada. smartphone Oppo sudah
dapat membuat manfaat produk tersebut mampu mengambil posisi di pasar smartphone
berbeda-beda.Persepsi mencerminkan perasaan saat ini,khususnya di Indonesia.Ada banyak
konsumen secara menyeluruh mengenai sebuah handphone murah yang beredar di Indonesia dan
produk. Dalam pikiran konsumen, Persepsi harga rata-rata sudah dilengkapi spesifikasi jauh lebih
merupakan sebuah bahan pertimbangan yang tinggi dibandingkan ponsel buatan Samsung atau
penting dalam membeli sebuah produk karena vendor besar lainnya.
harga merupakan salah satu faktor penentu baik

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 217


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Pasar penjualan Oppo dimulai dengan harga konsumen smartphone Oppo pada Toko
di bawah 2 juta rupiah.Harga yang terjangkau, Handphone Mandiri Medan.
daya tahan yang kuat dan tidak mudah pecah
saat terjatuh, desain warna yang elegan dan II. KERANGKA TEORITIS
berkelas dengan warna putih silver serta A. Uraian Teoritis
kapasitas kamera yang jernih dan tinggi 1. Keputusan Pembelian
membuat konsumen tak segan segan membeli Menurut Philip Kotler (2007:223),
produk asal China tersebut. Karena itu Oppo Keputusan Pembelian adalah beberapatahapan
merupakan smartphone yang memiliki kualitas yang dilakukan oleh konsumen sebelum
yang baik dengan harga yang terjangkau melakukan keputusan pembelian suatu produk.
sehingga handphone ini diminati oleh Menurut Sunyoto (2014 : 283 – 284), Penjual
masyarakat di Indonesia. Diantara vendor perlu menyusun struktur keputusan membeli
lainnya yang berbasis di Tiongkok, Oppo telah secara keseluruhan untuk membantu konsumen
mampu mengambil tempat di pasar Indonesia. dalammengambil keputusan tentang pembelinya.
Setiap keputusan membeli mempunyai suatu
B. Rumusan Masalah struktur sebanyak tujuh. Komponen-komponen
Berdasarkan uraian dan penjelasan diatas, tersebut adalah:
penulis mencoba merumuskan permasalahan a. Keputusan Tentang Jenis Produk. Konsumen
sebagai berikut: dapat mengambil keputusanuntuk membeli
1. Apakah persepsi harga berpengaruh secara sebuah produk. Dalam hal ini perusahaan
parsial terhadap keputusan pembelian harus memusatkan perhatiannya kepada orang-
konsumen smartphone Oppo pada Toko orang yang berminat membeli suatu produk
Handphone Mandiri Medan. serta alternative lain yang mereka
2. Apakah kualitas produk berpengaruh secara pertimbangkan.
parsial terhadap keputusan pembelian b. Keputusan Tentang Bentuk Produk.
konsumen smartphone Oppo pada Toko Keputusan ini menyangkutukuran,mutu, corak
Handphone Mandiri Medan. dan sebagainya. Dalam hal ini perusahaan
harus melakukan riset pemasaran untuk
C.Kerangka Konseptual mengetahui kesukaan konsumen tentang
Berdasarkan pada uraian teoritis dan produk bersangkutan agar dapat
penelitian terdahulu, maka kerangka penelitian memaksimumkan daya tarik mereknya.
ini dapat digambarkan sebagai berikut: c. Keputusan Tentang Merek. Konsumen harus
mengambil keputusan tentangmerek mana
Variabel Independen yang akan dibeli. Setiap merek memiliki
perbedaan-perbedaan tersendiri. Dalam hal ini
Persepsi Harga ( ) Variabel
perusahaan harus mengetahui bagaimana
Dependen
konsumen memilih sebuah merek.
Keputusan d. Keputusan Tentang Penjualnya. Konsumen
Pembelian (Y) harus mengambil keputusandimana produk
tersebut akan dibeli. Dalam hal ini
Kualitas Produk ( ) produsen,pedagang besar dan pengecer baru
mengetahui bagaimana konsumen memilih
penjual tertentu.
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual e. Keputusan Tentang Jumlah Produk. Konsumen
dapat mengambil keputusantentang seberapa
D. Hipotesis Penelitian
banyak produk yang akan dibelinya pada suatu
Berdasarkan pada landasan teori dan
saat. Dalam hal ini perusahaan harus
kerangka konseptual penelitian yang telah
mempersiapkan banyaknya produk sesuai
dikemukakan diatas,maka hipotesis dari
dengan keinginan yang berbeda-beda dari para
penelitian ini adalah sebagai berikut:
pembeli.
1. Persepsi Harga berpengaruh positif dan
f. Keputusan Tentang Waktu Pembelian.
signifikan terhadap keputusan pembelian
Konsumen dapat mengambilkeputusan tentang
konsumen smartphone Oppo pada Toko
kapan ia harus melakukan pembelian dan
Handphone Mandiri Medan.
masalah ini menyangkut pada adanya uang.
2. Kualitas Produk berpengaruh positif dan
Oleh karena itu perusahaan harus mengetahui
signifikan terhadap keputusanpembelian

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 218


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan memilih tingkatan kualitas yang dapat mendu-
konsumen dalam penentuan waktu pembelian. kung posisi produk di pasar sasarannya.Dalam
g. Keputusan Tentang Cara Pembayaran. dimensi tersebut kualitas produk berarti kualitas
Konsumen harus mengambilkeputusan tentang kinerja yaitu kemampuan produk untuk
metode atau cara pembayaran produk yang melakukan fungsi-fungsinya.
akan dibeli. Keputusan tersebut akan Kualitas produk merupakan salah satu alat
mempengaruhi keputusan tentang penjual dan yang digunakan oleh para pemasar untuk menen-
jumlah pembeliannya. Dalam hal ini tukan positioning produknya di pasar.Setiap
perusahaan hrus mengetahui keinginan perusahaan harus memilih tingkat kualitas
pembeli terhadap cara pembayarannya . produk yang dihasilkannya sehingga akan mem-
bantu atau menunjang usaha untuk
2. Persepsi Harga meningkatkan atau mempertahankan positioning
Persepsi merupakan pandangan atau bagai- produk itu dalam pasar sasarannya.
mana seseorang melihat sesuatu atau menilai Kualitas produk adalah kemampuan produk
sesuatu. Menurut Kotler (2008), Harga adalah untuk melaksanakan fungsi-fungsinya, kemam-
jumlah sebuah nilai yang diberikan oleh puan meliputi daya tahan, keandalan, ketelitian
pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari yang dihasilkan, kemudahan dioperasikan dan
memiliki atau menggunakan suatu produk baik diperbaiki serta atribut lain yang berharga pada
barang maupun jasa produk secara keseluruhan.Suatu produk yang
Konsumen adalah individu yang berbeda- memeliki kualitas yang baik tentu akan
beda dengan kebutuhan yang berbeda-beda pula. memberikan kepuasan pada pelanggan.Bila hal
Penilaian yang diberikan untuk setiap produk ini dapat terus dipertahankan oleh produsen
yang digunakan oleh konsumen berbeda satu maka akan memberikan keuntungan dari segi
sama lainnya. Persepsi konsumen terhadap suatu financial dan juga loyalitas pelanggan.
nilai harga berbeda-beda sehingga sebuah Bagian dari kebijakan produk adalah perihal
perusahaan harus memproduksi produk maupun kualitas produk.Kualitas produk baik berupa
jasa yang memberikan persepsi baik bagi barang maupun jasa perlu ditentukan melalui
konsumennya. Persepsi memiliki pengaruh yang dimensi-dimensinya.Dimensi kualitas produk
besar disetiap pikiran konsumen dalam menilai dapat dipaparkan berikut ini:
suatu produk a. Performance, hal ini berkaitan dengan aspek
Penilaian harga produk adalah mahal, sedang fungsional suatu barang dan merupakan
atau murah pada suatu produk tidak sama antara karakteristik utama yang dipertimbangkan
konsumen satu dengan konsumen lainnya. Hal pelanggan dalam membeli barang tersebut.
tersebut dikarenakan sangat berhubungan sekali b. Features, yaitu aspek informasi yang berguna
dengan persepsi individu yang dilatarbelakangi untuk menambah fungsi dasar,berkaitan
oleh lingkungan dari individu tersebut. Engel dengan pilihan-pilihan produk dan
(2004) mendefenisikan harga sebagai sejumlah pengembangannya.
uang (ditambah beberapa produk) yang c. Reliability, hal yang berkaitan dengan
dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah probabilitas atau kemungkinan suatu barang
kombinasi dari produk dan pelayanannya. Peter berhasil menjalankan fungsinya setiap kali
dan Olson (2000) menyatakan bahwa persepsi digunakan dalam periode waktu tertentu dan
harga berkaitan dengan bagaimana informasi dalam kondisi tertentu pula.
harga di pahami seluruhnya oleh konsumen dan d. Conformance, hal ini berkaitan dengan tingkat
memberikan makna yang dalam bagi mereka. kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah
Pada saat konsumen melakukan evaluasi dan ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan
penelitian terhadap harga dari suatu produk pelanggan.Konfirmasi merefleksikan derajat
sangat dipengaruhi oleh perilaku dari konsumen ketepatan antara karakteristik kualitas standar
itu sendiri. yang telah ditetapkan.
e. Durability, yaitu suatu refleksi umur ekonomis
3. Kualitas Produk berupa ukuran daya tahan atau masa pakai
Menurut Kotler dan Amstrong (2008), barang.
Kualitas adalah salah satu alat pemasaran yang f. Serviceability, yaitu karakteristik yang
penting,kualitas produk mempunyai dua dimensi berkaitan dengan kecepatan, kompetensi,
yaitu tingkatan dan konsistensi. Dalam mengem- kemudahan dan akurasi dalam memberikan
bangkan produk,pemasar lebih dahulu harus layanan untuk perbaikan barang.

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 219


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
g. Aesthetics, merupakan karakteristik yang E. Jenis dan Sumber Data
bersifat subyektif mengenai nilai-nilai estetika Sumber data penelitian merupakan faktor
yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi penting yang menjadi pertimbangan dalam
dan refleksi dari preferensi individual. penentuan metode pengumpulan data, selain
h. Fit and Finish, sifat subyektif berkaitan jenis data. Sumber data adalah subjek penelitian
dengan perasaan pelanggan mengenai tempat data menempel. Sumber data berupa
keberadaan produk tersebut sebagai produk benda, gerak, manusia, tempat, dan sebagainya.
yang berkualitas. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini ada
dua yaitu :
III. METODE PENELITIAN 1. Data Primer (Primary Data)
A. Jenis, Waktu dan Lokasi Penelitian Data primer merupakan sumber data penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber
asosiatif Waktu penelitian yang dipergunakan asli (tidak melalui media perantara). Data
penulis adalah February sampai Mei 2017. Dan primer dapat berupa opini subyek (orang)
lokasi penelitian di konter resmi Oppo yang secara individu atau kelompok, hasil observasi
beralamat di Sunggal. Medan. terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau
B. Populasi dan Sampel kegiatan, dan hasil pengujian. Kelebihan
Yang menjadi populasi dan sampel dalam penggunaan sumber data primer adalah
penelitian ini adalah seluruh konsumen yang peneliti dapat mengumpulkan data sesuai
membeli smartphone Oppo di pada Toko dengan yang diinginkan karena data yang tidak
Handphone Mandiri Medan. dalam waktu relevan dapat mengumpulkan data sesuai
sebulan dengan jumlah 90 orang. dengan yang diinginkan karena data yang tidak
C. Defenisi Operasional Variabel relevan dapat dieliminasi atau setidaknya
Definisi operasional adalah variabel dikurangi. Dalam penelitian ini, data primer
penelitian dimaksudkan untuk memahami arti yang digunakan adalah penyebaran kuesioner
setiap variabel penelitian sebelum dilakukan kepada konsumen smartphone Oppo pada
analisis. Dibawah ini definisi operasional dari Toko Handphone Mandiri Medan sebagai
penelitian yang akan dilakukan : respondennya.
2. Data Sekunder (Secondary Data)
Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel Data sekunder merupakan sumber data
Variabel Defenisi Indikator Variabel
Keputusan Menurut Philip Kotler 1. Pengenalanmasalah
penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak
Pembelian (2007:223) 2. PencarianInformasi langsung melalui media perantara (diperoleh
(Y) Keputusan Pembelian adalah 3. EvaluasiAlternatif dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder
beberapa tahapan yang 4. KeputusanPembelian
dilakukan oleh konsumen 5. Evaluasi umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan
sebelum melakukan PascaPembelian historis yang telah tersusun dalam arsip (data
keputusan pembelian suatu dokumenter) yang dipublikasikan maupun
produk.
tidak dipublikasikan.
Persepsi Peter dan Olson (2000) . 1. Keterjangkauanharga
Harga Menyatakan bahwa persepsi produk
( ) harga berkaitan dengan 2. Kesesuaian harga G. Teknik Analisis Data
bagaimana informasi harga dengan kualitas produk Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis
di pahami seluruhnya oleh 3. Daya saing harga
konsumen dan memberikan produk tersebut, maka dapat dengan mudah ditentukan
makna yang dalam bagi 4. Kesesuaian dengan teknik statistik yang digunakan untuk analisis
mereka manfaat produk
Kualitas Menurut Kotler dan 1. KesesuaianDenganspe
data dan menguji hipotesis.
Produk Amstrong(2008) sifikasi 1.Uji Validitas dan Uji Reliabilitas yakni, Uji
( ) Kualitas produk adalah 2. Keistimewaan Validitas dan Uji Reliabilitas
kemampuan produk untuk 3. Estetika
melaksanakan fungsi- 4. Kemampuanpelayanan 2.Uji Asumsi Klasik yakni Uji Normalitas, Uji
fungsinya, kemampuan Heteroskedastisitas, dan Uji Multikolinearitas
meliputi daya 3.Analisis Regresi Linier Berganda, yang
tahan,keandalan,ketelitian
yang dihasilkan,kemudahan modelnya sebagai berikut:
dioperasikan dan diperbaiki
serta atribut lain yang
berharga pada produk secara Dimana :
keseluruhan = keputusan pembelian
Skala Ukur : Likert
= persepsi harga
= kualitas produk

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 220


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
= koefisien persepsi harga Berdasarkan pengujian dari butir pernyataan
= koefisien kualitas produk untuk variabel kualitas produk ternyata semua
pernyataan mempunyai keterangan valid karena
= konstanta nilai koefisien korelasi > dari sehingga
4. Uji Hipotesis, yakni Uji Parsial (Uji t), dan Uji instrumen layak digunakan.
Simultan (Uji F)
5. Koefisien Determinasi Tabel 4.3. Hasil Uji Validitas Variabel Y
(Keputusan Pembelian)
No Pernyataan Keterangan
IV. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN 1 P1 0,693 0,2072 Valid
2 P2 0,455 0,2072 Valid
A. Hasil Penelitian 3 P3 0,808 0,2072 Valid
1. Uji Validitas dan Reliabilitas 4 P4 0,807 0,2072 Valid
Uji Validitas dan Reliabilitas bertujuan Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 19.0
untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik
dan bermutu. Uji validitas dan reliabilitas Berdasarkan pengujian dari butir pernyataan
dilakukan terhadap alat penelitian, dalam hal ini untuk variabel keputusan pembelian ternyata
kuesioner. Menurut Duwi Priyatno ( 2010: 90) semua pernyataan mempunyai keterangan valid
dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item karena nilai koefisien korelasi >
yang akan digunakan, biasanya dilakukan uji dari sehingga instrumen layak digunakan.
signifikansi koefisien korelasi pada batasan
minimal korelasi 0,30. Artinya suatu item Tabel 4.4
dianggap valid jika skor total lebih besar dari Hasil Uji Reliabilitas Variabel , ,
0,30. Pengujian instrumen dalam penelitian ini Variabel Nilai Keterangan
Reliabilitas
menggunakan bantuan software SPSS 19.0 for 0,662 Reliabel
Keputusan Pembelian ( )
windows dengan kriteria sebagai berikut:
0,638 Reliabel
 Jika positif dan > maka butir Persepsi Harga ( )
0,600 Reliabel
pernyataan valid Kualitas Produk( )
 Jika negatif dan < maka butir Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 19.0

pernyataan tidak valid Jika nilai reliabilitas semakin mendekati 1 ,


maka instrumen penelitian semakin baik. Nilai
Tabel 4.1
reliabilitas instrumen di atas menunjukkan
Hasil Uji Validitas Variabel (Persepsi Harga) tingkat reliabilitas instrumen penelitian sudah
No Pernyataan Ket memadai karena sudah mendekati 1 (>0,60).
1 P1 0,613 0,2072 Valid
2 P2 0,557 0,2072 Valid 2. Pengujian Asumsi Klasik
3 P3 0,815 0,2072 Valid
Sebelum melakukan pengujian hipotesis,
4 P4 0,756 0,2072 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 19.0 terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi
klasik yang dimaksudkan untuk memastikan
Berdasarkan pengujian dari butir pernyataan bahwa model regresi linear berganda dapat
untuk variabel persepsi harga ternyata semua digunakan atau tidak.
pernyataan mempunyai keterangan valid karena a. Uji Normalitas
nilai koefisien korelasi > dari sehingga Untuk pengujian normalitas data dalam
instrumen layak digunakan. penelitian ini dideteksi melalui analisa grafik dan
statistic yang dihasikan melalui perhitungan
Tabel 4.2 regresi dengan SPSS. Hasil peng-ujian
Hasil Uji Validitas Variabel (Kualitas Produk) normalitas dapat dilihat pada Gambar 4.1.
No Pernyataan Keterangan Berdasarkan gambar 4.1 dapat disimpulkan
bahwa data yang digunakan menunjukkan
1 P1 0,517 0,2072 Valid
2 P2 0,527 0,2072 Valid
normal. Analisis dari grafik terlihat data
3 P3 0,673 0,2072 Valid menyebar di sekitar garis diagonal, serta
4 P4 0,592 0,2072 Valid penyebarannya mengikuti arah garis diagonal
5 P5 0,610 0,2072 Valid
6 P6 0,488 0,2072 Valid
sehingga dapat disimpulkan bahwa data normal
7 P7 0,392 0,2072 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 19.0

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 221


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Berdasarkan gambar 4.3 terlihat bahwa titik-
titik menyebar secara acak (random) serta
tersebar di atas maupun di bawah angka 0 pada
sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi heteroskedastisitas pada model regresi,
sehingga model regresi layak dipakai untuk
memprediksi keputusan pembelian berdasarkan
masukan dari variabel bebasnya ( iklan televisi
dan citra merek).
c. Uji Multikolinearitas
Gambar 4.1. Grafik Histogram Uji multikolinieritas bertujuan untuk
. menguji apakah pada model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel independen. Jika
terjadi korelasi, maka terdapat masalah
multikolinieritas. Pada model regresi yang baik
tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen. Hasil pengujian multikolinieritas
data dalam penelitian ini menggunakan alat
bantu SPSS 19.0

a
Coefficients

Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
Gambar 4.2. Kurva PP-Plots X1 (persepsi harga) .729 1.371
X2 (kualitas produk) .729 1.371
Berdasarkan gambar 4.2 dapat disimpulkan a. Dependent Variable: Y, keputusan pembelian

bahwa data yang digunakan menunjukkan


normal. Analisis dari grafik terlihat data Tabel 4.5. Hasil Uji Multikolinearitas
menyebar di sekitar garis diagonal, serta
penyebarannya mengikuti arah garis diagonal
sehingga dapat disimpulkan bahwa data normal. Berdasarkan tabel 4.5 terlihat bahwa Variabel
b. Uji Heteroskedastisitas Persepsi Harga (X1) memiliki angka Variance
Diagnosis adanya heteroskedastisitas dapat Inflation Factor (VIF) sebesar 1,371. Variabel
dideteksi dengan melihat ada tidaknya pola Kualitas Produk (X2) bernilai 1,371. Berdasarkan
tertentu pada grafik scatterplot. Apabila grafik hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
penyebaran nilai-nilai residual terhadap nilai- semua variabel bebas yaitu iklan televisi , citra
nilai prediksi tidak membentuk suatu pola merek, memiliki angka Variance Inflation
tertentu, seperti meningkat atau menurun, maka Factor (VIF) kurang dari 10, sedangkan nilai
tidak terjadi heteroskedastisitas. Tolerance mendekati 1, dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pada model regresi tersebut
bebas dari asumsi multikoloneritas.

3. Analisis Regresi Linier Berganda


Analisis regresi linier berganda digunakan
untuk menguji kebenaran hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini dengan
menggunakan bantuan alat bantuan aplikasi
Software SPSS 19.0 for Windows.

Gambar 4.3. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 222


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Tabel 4.6. Analisis Regresi Linier Berganda Berdasarkan persamaan regresi di peroleh
Coefficientsa hasil untuk variabel persepsi harga di peroleh
Coefficientsa nilai < (0,916 < 1,662) dan nilai
Standar
dized signifikansi lebih besar dari nilai probabilitas
Unstandardized Coefficie Collinearity (0,362> 0,05) artinya bahwa persepsi harga
Coefficients nts Statistics
Std. Tolera
berpengaruh positif tetapi tidak signifikan
Model B Error Beta t Sig. nce VIF terhadap keputusan pembelian konsumen
1 (Constant) 6.952 1.867 3.725 .000 smartphone oppo pada Toko Handphone
X1 .092 .100 .101 .916 .362 .729 1.371 Mandiri Medan.. Sedangkan untuk variabel
(persepsi
harga)
Kualitas Produk di peroleh >
X2 (kualitas .286 .075 .421 3.825 .000 .729 1.371 (3,825 < 1,662) dan nilai signifikasi lebih kecil
produk)
a. Dependent Variable: Y, keputusan pembelian dari nilai probabilitas (0,00 <0,05) artinya bahwa
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS, 2017 kualitas produk berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian
Persamaan regresi diketahui bahwa : konsumen smartphone Oppo pada Toko
Handphone Mandiri Medan..
b) Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Uji F (uji simultan) dilakukan untuk melihat
Dari persamaan regresi diatas terlihat bahwa secara bersama-sama pengaruh secara positif dan
nilai konstanta sebesar 6,952 yang artinya jika signifikan dari variabel bebas yaitu persepsi
tidak ada variabel persepsi harga dan kualitas harga ( dan kualitas produk terhadap
produk maka keputusan pembelian sebesar
6,952. Variabel persepsi harga menghasilkan variabel terikat yaitu keputusan pembelian ( ).
= 0,092 yang berarti setiap kenaikan variabel
Tabel 4.8. Uji Signifikan Simultan (Uji F)
persepsi harga sebesar 1% maka keputusan
ANOVAb
pembelian akan naik sebesar 0,092 dengan Sum of Mean
asumsi variabel yang lain tetap. Variabel kualitas Model Squares df Square F Sig.
produk menghasilkan = 0,286 yang berarti 1 Regression 61.522 2 30.761 13.102 .000a

setiap kenaikan variabel kualitas produk sebesar Residual 204.267 87 2.348


Total 265.789 89
1% maka keputusan pembelian naik sebesar a. Predictors: (Constant), X2 (kualitas produk), X1 (persepsi harga)
0,286 dengan asumsi variabel yang lain tetap. b. Dependent Variable: Y (keputusan pembelian)

4. Uji Hipotesis Berdasarkan tabel 4.8 di atas diperoleh nilai


a) Uji Signifikan Parsial (Uji t) > ( 13,102 > 2,71) dengan hipotesis
Uji t (uji parsial) dilakukan untuk melihat
ditolak dan diterima. Sehingga dapat
secara individual pengaruh secara positif dan
signifikan dari variabel bebas (independent) disimpulkan bahwa persepsi harga dan kualitas
yaitu persepsi harga ( dan kualitas produk produk secara simultan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian
terhadap variabel terikat (dependen) yaitu konsumen smartphone oppo pada Toko
keputusan pembelian konsumen smartphone Handphone Mandiri Medan..
oppo pada Toko Handphone Mandiri Medan..
5. Koefisien Determinasi
Tabel 4.7. Uji Signifikan Parsial (Uji t) Koefisien determinasi bertujuan untuk
Standardi
Unstandardized zed mengetahui seberapa besar kemampuan variabel
Coefficients Coefficients independen (X) menjelaskan variabel dependen
Std.
Model B Error Beta t Sig. (Y) dengan menggunakan alat statistik SPSS
1 (Constant) 6.952 1.867 3.725 .000 19.0 for Windows melalui analisis regresi
X1 (perepsi .092 .100 .101 .916 .362 berganda dengan melihat besarnya koefisien
harga)
X2 .286 .075 .421 3.825 .000
determinasi adalah antara 0 hingga 1 (0<adjusted
(kualitas R2<1), dimana nilai koefisien mendekati 1, maka
produk) model tersebut dikatakan baik.
a. Dependent Variable: Y, keputusan pembelian
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 2017

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 223


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Tabel 4.9. Interval Koefisien Determinasi jika dibandingkan saja dengan smartphone
Interval Koefisien Tingkat Hubungan merek terkenal Samsung kemampuan oppo
0,10 – 0,199 Sangat Rendah setara sehingga dengan harganya yang lebih
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
murah oppo dapat bersaing dengan
0,60 – 0,799 Kuat smartphone lainnya yang jauh lebih mahal.
0,80 – 1,000 Sangat Kuat Dari penelitian ini diketahui bahwa konsumen
Sumber : Sugiyono (2012 : 184) smartphone oppo didominasi oleh kaum muda
Hasil pengujian koefisien determinasi yang tidak mempermasalahkan harga dengan
pendapatan Rp.2000.000-Rp.3000.000 mereka
adalah : dapat memebeli oppo Y18L dengan harga
Rp.1.899.000, dengan melakukan sistem
Tabel 4.10. Interval Koefisien Determinasi
pembayaran cicilan setiap bulannya. Penilaian
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
harga menurut konsumen untuk smartphone
Model R R Square Square the Estimate oppo tidak berpengaruh karena harga oppo
1 .481a .231 .214 1.532 dengan smartphone merek China lain seperti
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y Xiaomi dan Vivo hanya berbeda sedikit,
sehingga dalam keputusan pembelian
konsumen tidak begitu mempermasalahkan
Koefisien Determinasi diperoleh : harga pada penelitian ini.
1.Nilai R sebesar 0,481 sama dengan 48,1% 2. Untuk uji parsial pada variable bebas kualitas
yang menunjukkan bahwa hubungan antara produk ( ) diperoleh nilai dari
variabel persepsi harga dan kualitas produk > dan nilai signifikansinya lebih
berpengaruh sedang terhadap keputusan kecil dari nilai probabilitas. Artinya kualitas
pembelian. produk memiliki pengaruh positif dan
2. Nilai R square (angka korelasi atau r signifikan terhadap keputusan pembelian
dikuadratkan) sebesar 0,231. R square disebut smartphone oppo pada Toko Handphone
juga identifikasi determinasi. Nilai tersebut Mandiri Medan.. Hal tersebut dikarenakan
berarti bahwa sebesar 23,1% keputusan Oppo merupakan smartphone yang terbukti
pembelian dapat dijelaskan dengan kualitas produknya bagus, desainnya yang
menggunakan variabel persepsi harga dan elegan, daya tahannya bagus, spesifikasi
kualitas produk serta sisanya dipengaruhi oleh internal dan eksternal yang memadai dan
variabel lain yang tidak dimasukkan dalam kemudahan dalam mengoperasikannya,
penelitian ini. memiliki keindahan tersendiri dengan desain
3. Nilai adjusted sebesar 0,214 atau sama warna yang didominasi putih dan terbuat dari
dengan 21,4% berada antara 0 < < 1 , artinya bahan plastic dan metal, kapasitas kamera
variasi naik turunnya keputusan pembelian yang jernih menjadi alas an mengapa
dipengaruhi oleh persepsi harga dan kualitas konsumen memilih smartphone ini.
produk sedangkan sisanya 78,6% dipengaruhi Menurut Kotler dan Amstrong (2008),
oleh variasi faktor lainyang tidak dijelaskan Kualitas adalah salah satu alat pemasaran yang
dalam penelitian ini. penting, kualitas produk mempunyai dua
dimensi yaitu tingkatan dan konsistensi.
B. Pembahasan Dalam mengembangkan produk, pemasar lebih
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa : dulu harus memilih tingkatan kualitas yang
1. Untuk uji hipotesis yaitu uji parsial ( uji t) dapat mendukung posisi produk di pasar
pada variable bebas persepsi harga ( ) sasarannya. Dalam dimensi tersebut kualitas
produk berarti kualitas kinerja yaitu kemepuan
diperoleh nilai dari < dan nilai produk untuk melakukan fungsi-fungsinya.
signifikansinya lebih besar dari nilai 3. Untuk nilai adjusted sebesar 0,214 atau
probabilitas, artinya persepsi harga tidak sama dengan 21,4% hal ini menunjukkan
memiliki pengaruh positif dan signifikan pengaruh dari persepsi harga dan kualitas
terhadap keputusan pembelian smartphone produk terhadap keputusan pembelian
oppo pada Toko Handphone Mandiri Medan.. smartphone oppo rendah. Karena masih ada
Hal tersebut bisa terjadi karena harga yang factor lain yang mempengaruhi keputusan
ditawarkan Oppo terjangkau dan fitur-fitur
yang ada sesuai dengan keinginan konsumen,

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 224


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
pembelian sebesar 78,6% dan factor lain diambil oleh konsumen dalam memilih
tersebut tidak ada dalam penelitian ini. smartphone oppo pada Toko Handphone
Adapun peneliti menilai bahwa factor lain Mandiri Medan..
yang menjadi alasan konsumen membeli
smartphone oppo kemungkinan karena pengaruh
dari factor lingkungan eksternal dan lingkungan DAFTAR PUSTAKA
social. Seperti mengikuti tren karena merek Engel,F. James, Roger D. Blackwell, Paul W.
oppo sudah memiliki tempat dipasar konsumen Miniard.2006. Perilaku Konsumen,
ataupun karena pengaruh dari teman – teman Jakarta: Binarupa Aksara.
atau kerabat dari konsumen Fandy, Tjiptono.2008. Strategi Bisnis
Pemasaran. Yogyakarta: Andi
V. KESIMPULAN Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis
Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan Multivariate dengan Program IBM SPSS
maka kesimpulan peneliti adalah : 19. Semarang: Badan Penerbit
1. Persepsi harga secara parsial tidak Universitas Diponegoro.
berpengaruh positif dan tidak signifikan Kotler, Philip.2007. Marketing Management,
terhadap keputusan pembelian smartphone Analisis Planning and Control,
oppo pada Toko Handphone Mandiri Medan. Terjemahan Herujati dan Jaka Wasana,
karena t hitung < t tabel yaitu 0,916 < 1,662. Edisi X1,Cetakan Keempat,Jilid II,
Hal ini berarti konsumen menilai bahwa harga Jakarta: Erlangga.
smartphone oppo tidak menjadi alasan utama Nasution, Muhammad.2004. Total Quality
mengapa konsumen melakukan pembelian Management,Jakarta: Gramedia.
smartphone oppo namun taraf tidak Peter, J. Paul dan Jerry C. Olson.2000.
berpengaruhnya persepsi harga terhadap Consumer Behavior: Perilaku
keputusan pembelian smartphone oppo tidak Konsumen dan Strategi Pemasaran,
signifikan. Penilaian harga menurut konsumen Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
untuk smartphone oppo tidak berpengaruh Sangadji dan Sopiah.2013. Perilaku Konsumen-
karena harga oppo dengan smartphone china Pendekatan Praktis Disertai Himpunan
merek lain seperti Xiaomi dan Oppo hanya Jurnal Penelitian, Yogyakarta: CV.
berbeda sedikit, sehingga dalam keputusan ANDI
pembelian konsumen tidak begitu Sunyoto, Danang.2014. Konsep Dasar Riset
mempermasalahkan harga pada penelitian ini. Pemasaran dan Perilaku Konsumen,
2. Kualitas produk secara parsial berpengaruh Yogyakarta: CAPS (Center of Academic
positif dan signifikan terhadap keputusan Publishing Service).
pembelian smartphone oppo pada Toko Sugiyono.2016. Metode Penelitian Manajemen,
Handphone Mandiri Medan. karena t hitung > Bandung: ALFABETA.
t table yaitu 3,825 > 1,662 . Hal ini berarti Kristyatmoko Y.W dan Andjarwati A.L.2013.
konsumen menilai bahwa kualitas produk Pengaruh Persepsi Kualitas dan Harga
smartphone merupkan salah satu alasan Terhadap Minat Beli Tablet Samsung
mengapa konsumen melakukan pembelian Galaxy Tab. Jurnal Ilmu Manajemen,
smartphone oppo karena oppo memiliki Mei 2013, Volume 1 No. 2013.
kualitas yang baik, ini membuktikan bahwa Malik, F.Yaqoob,S dan Aslam A.S.2012. The
konsumen sangat mementingkan kualitas dari Impact of Price Perception, Service
suatu produk yang akan mereka beli. Quality and Brand Image on Costumer
3. Persepsi harga dan Kualitas produk secara Loyalty (study of hospitally industry in
simultan berpengaruh positif dan signifikan Pakistan). Interdiscplinary Journal of
terhadap keputusan pembelian smartphone Contemporary Research in
oppo pada Toko Handphone Mandiri Medan. Bussiness,5,487-505.
karena F hitung > F table yaitu 13,102 > 2,71. Setianingsih ,Wahyuni. 2016. Pengaruh Country
Meskipun secara parsial persepsi harga tidak of Origin, Brand Image dan Persepsi
berpengaruh positif dan tidak signifikan Harga Terhadap Minat Beli OPPO
terhadap keputusan pembelian namun Smartphone pada Mahasiswa Fakultas
penilaian terhadap harga serta kualitas dari Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta
suatu produk secara keseluruhan memiliki
pengaruh terhadap keputusan yang akan

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 225


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 226

Anda mungkin juga menyukai