Anda di halaman 1dari 2

Nama : Steven Habel Panusunan ( 20200101178)

Tugas HUKUM BISNIS sesi 2

1. - Subyek hukum adalah segala sesuatu yang mendapat hak dan kewajiban dari hukum.  Misalnya
subyek dari hukum adalah orang perseorangan dan badan hukum.

Karena kemampuannya menanggung Hak dan Kewajiban ini, maka hanya yang termasuk Subjek Hukum
saja dapat melakukan Perbuatan Hukum (walaupun tidak semua Subjek Hukum dapat melakukan
perbuatan Hukum contoh: orang gila).

- Obyek hukum adalah segala sesuatu yang berguna bagi subjek hukum dan dapat dijadikan
permasalahan hukum dan dapat dikuasai oleh subjek hukum. Misalnya obyek hukum adalah harta
benda yang dimiliki orang perseorangan.

Biasanya Objek Hukum inilah nantinya menjadi sumber masalah hukum yang terjadi antar subjek
hukum.

Secara umum yang dimaksud Objek Hukum adalah Barang/Benda. Menurut pasal 499 KUHPerdata
“kebendaan adalah tiap-tiap barang dan tiap-tiap hak yang dapat dikuasai oleh hak milik.

2. Dalam penerapan tata hukum diiindonesia badan-badan hukum dikelompokkan dalam tiga macam,
yaitu:

a. Menurut hukum Eropa antara lain: Negara, PT, dan perhimpunanperhimpunan berdasarkan Stb. 1870
No. 64

b. Menurut hukum Eropa yang tertulis, antara lain: perhimpunanperhimpunan berdasarkan Stb. 1939
No. 570 jo.1939 No. 717, dan Stb. 1958 No. 139

c. Menurut hukum adat, antara lain: wakaf yayasan.

Dimana pada dasarnya subjek hukum hanyalah manusia dan badan hukum hanya merupakan anggapan
saja dan tidak berwujud ia dibuat oleh negara oleh karena itu badan hukum tergantung oleh pengakuan
negara dan badan hukum ialah harta yang tak dapat di bagi dari anggota secara bersama-sama hak dan
kewajiban badan hukum sebenarnya merupakan hak dan kewajiban anggotanya secara bersamasama
dengan demikian, badan hukum hanyalah konstruksi yuridis.

3. Hak kebendaan saat penting dikarenakan hal itu adalah hak mutlak atas suatu benda yang
memberikan kekuasaan langsung atas benda tersebut dan harus dihormati oleh setiap orang,dan Hukum
Benda ialah peraturan- peraturan hukum yang mengatur mengenai hak-hak kebendaan yang sifatnya
mutlak. Jadi, hukum benda penting untuk dipelajari dalam kegiatan perekonomian karna dapat
mengatur kegiatan perekenomian itu sendiri.
Dan hal ini sudah diatur dalam Buku II BWI (Burgerlijk wetbook 1) dengan hak perorangan yang diatur
dalam Buku III BWI (Burgerlijk wetbook 1),yang dijelaskan menjadi 3 bagian

a. Hak kebendaan bersifat mutlak (absolut), karena berlaku terhadap siapa saja, dan orang lain harus
menghormati hak tersebut, sedangkan hak perorangan berlaku secara nisbi (relatif), karena hanya
melibatkan orang / pihak tertentu saja, yakni yang ada dalam suatu perjanjian saja

b. Hak kebendaan berlangsung lama, bisa jadi selama seseorang masih hidup, atau bahkan bisa berlanjut
setelah diwariskan kepada ahli warisnya, sedangkan hukum perorangan berlangsung relatif lebih
singkat, yakni sebatas pelaksanaan perjanjian telah selesai dilakukan.

c. Hak kebendaan terbatas pada apa yang telah ditetapkan dalam peraturan perundangan yang berlaku,
tidak boleh mengarang / menciptakan sendiri hak yang llainnya, sedangkan dalam hak perorangan,
lingkungannya amat luas, apa saja dapat dijadikan obyek perjanjian, sepanjang tidak bertentangan
dengan undang-undang, kesusilaan dan ketertiban umum. Oleh karena itu sering dikatakan hukum
kebendaan itu bersifat tertutup, sedangkan hukum perorangan bersifat terbuka.

Anda mungkin juga menyukai