1. Jelaskan Tahapan Optimalisasi SCM Internal yaitu Sumber Pembelian dan Logistik, secara rinci
termasuk Perkembangan Tahapan (Penggerak, Fokus, Manfaat, Alat, dan seterusnya) serta
kemungkinan Hasil.
Tahap ini biasanya dilakukan dari dalam perusahaan sendiri (internal), umumnya terkait dan terfokus
pada sumber pembelian barang keperluan perusahaan dan hal yang berhubungan dengan logistik.
Biasanya perusahaan mencari kerjasama dengan perusahaan pemasok barang untuk mengusahakan
penghematan yang optimal dalam pembelian barang, yang dapat dilakukan dengan cara-cara seperti
Partnering dan Outsourcing.
- Penggerak
Penggerak utama yang memperkenalkan dan „memaksa‟ melakukan perubahan umumnya ialah
setingkat VP (Vice President) atau sekurang-kurangnya manajer senior. Namun pertama- tama bahkan
CEO (Chief Executive Officer) sendiri yang memberikan keputusan atau diktum mengenai hal ini yang
selanjutnya diteruskan oleh VP atau bawahannya. Alasan utama biasanya ialah untuk memperoleh
penghematan yang besar dalam biaya atau menyusun kembali proses secara mendasar karena terdapat
kenaikan biaya yang tinggi, mengantisipasi kompetisi ketat dan sebagainya.
Fokus utama dalam usaha perubahan biasanya pada sumber pembelian dan kegiatan logistik karena
umumnya di sektor ini, prosentase anggaran perusahaan paling besar dibelanjakan. Jadi menyangkut
kegiatan pembelian, distribusi, angkutan dan pemenuhan pesanan. Biasanya tidak jarang cara yang
ditempuh ialah melakukan reengineering dalam proses logistik dengan cara outsourcing, yaitu
menyerahkan kegiatan logistik pada pihak lain.
- Manfaat: Penghematan terkait inventory carrying cost, biaya angkutan, dan biaya distribusi
Faedah yang segera terlihat ialah dalam penghematan inventory carrying cost, biaya angkutan maupun
biaya distribusi. Namun penghematan ini kalau tidak hatihati, bukan merupakan penghematan nyata,
tetapi penghematan semu. Penghematan semu misalnya apabila penumpukan inventory tidak
berkurang secara total, tetapi hanya bergeser dari gudang perusahaan ke gudang pemasok.
Alat yang digunakan yang cocok dalam tahapan ini ialah pembentukan tim yang merumuskan dan
menggalakkan perubahan yang dilakukan. Banyak perusahaan tergoda untuk menggunakan salah satu
bagian favorit untuk menangani perubahan ini. Pilihan yang logis ialah bagian pembelian, logistik,
material atau transpor. Namun perubahan memerlukan pemikiran baru, konsep baru, pendekatan baru
yang bersifat antar bagian dan ini paling baik dilakukan oleh suatu gabungan orang yang mempunyai visi
dan pikiran terbuka dan dikumpulkan dari berbagai bagian.
Proses yang perlu diteliti terlebih dahulu yang menjadi subyek perubahan sebaiknya di daerah tengah
dalam organisasi, jadi bukan mulai dari tingkat puncak dan juga bukan dari tingkat bawah, tetapi di
tengah-tengah. Manajer pembelian biasanya paling tahu daerah mana yang mempunyai potensi paling
besar untuk perubahan guna mendapatkan penghematan dan efisiensi terbesar.
- Pedoman: Data awal yang dijadikan dasar pertama untuk meneliti dan memulai perubahan, umumnya
data terkait biaya
Pedoman yang dimaksud disini ialah data permulaan yang dapat dijadikan sebagai dasar pertama untuk
meneliti dan memulai perubahan. Data yang biasanya paling berguna ialah data keuangan, dan ini dapat
diperoleh dari mana saja dimana tersedia, dan mengenai apa saja yang berguna. Neraca perusahaan,
perhitungan rugi laba, data biaya per bagian, data nilai pembelian, nilai inventory, beberapa rasio yang
biasa dihitung untuk mengukur kinerja bagian pembeliandan logistik
Pada tahap I ini tidak ada model tertentu yang digunakan. Tim kerja dapat mengembangkan sendiri
metodologi kerjanya mengikuti kaidah kerja tim pada umumnya. Curah pendapat (brain storming),
pembuatan flow chart, diagram, grafik, diskusi, analisis SWOT (strengh, weakness, opportunity, threat)
dan sejenisnya dapat saja digunakan.
Dalam pembicaraan tim, kalau diperlukan bantuan pihak luar, dapat saja digunakan, apakah konsultan
independen atau bahkan pihak pemasok utama. Keikut sertaan pemasok utama dalam proses
perubahan dapat dimulai dengan diskusi bersama untuk meningkatkan kinerja pasokan barang.
- Pelatihan: Peningkatan kemampuan dan pemberian teknik perubahan, seperti: kerja sama tim,
identifikasi masalah, pemecahan masalah, analisis akar masalah, dll
Pelatihan yang dimaksudkan disini masih terbatas pada pelatihan untuk para anggota tim berupa
peningkatan kemampuan dan pemberian teknik-teknik perubahan seperti kerja sama tim, identifikasi
masalah, pemecahan masalah, analisis akar masalah dan elemenelemen dasar lainnya yang sangat
berguna untuk kerja tim semacam itu.
- Biaya konsultan sedikit meningkat, karena diperlukan pembimbingan dalam hal perubahan
organisasi/perusahaan dan/atau penambahan sistem baru.
2. Jelaskan Tahapan Optimalisasi SCM Internal yaitu Keunggulan Internal, secara rinci termasuk:
b. Perkembangan Tahapan (Penggerak, Fokus, Manfaat, Alat, dan seterusnya) serta kemungkinan
Hasil.
- Menurunnya motivasi.
- Kekurangan kepercayaan.
3. Jelaskan Tahapan Optimalisasi SCM Eksternal yaitu Konstruksi Jaringan, secara rinci termasuk
Perkembangan Tahapan (Penggerak, Fokus, Manfaat, Alat, dan seterusnya) serta kemungkinan Hasil.
Perubahan dari tahap 2 ke 3 mengalami beberapa tantangan yang perlu diperhatikan dan diatasi.
Setelah sukses pada tahap 2, biasanya perusahaan mengalami situasi kritis untuk menetapkan dan
memutuskan apakah meneruskan upaya-upaya untuk mencari peningkatan efisiensi di dalam
perusahaan saja atau mulai mencari cara peningkatan efisiensi dari luar perusahaan juga.
- Pedoman (guidance): Model biaya yang paling maju, dan diferensiasi proses.
4. Jelaskan Tahapan Optimalisasi SCM Eksternal yaitu Kepemimpinan dalam Industri, secara rinci
termasuk Perkembangan Tahapan (Penggerak, Fokus, Manfaat, Alat, dan seterusnya) serta
kemungkinan Hasil.
Untuk mencapai tahap 4 dalam evolusi supply chain diperlukan keterlibatan total dari semua tim
manajemen di seluruh jajaran jaringan supply. Tahap 4 merupakan pemenuhan visi masa depan dan
merupakan kelanjutan dari tahap 3