SKRIPSI
Oleh :
18021009
SKRIPSI
Pada
Fakultas Pertanian
Oleh:
ARIS AGUS DIANTO
NPM : 18021009
FAKULTAS PERTANIAN
SURABAYA
2022
i
ANALISIS KELAYAKAN USAHA HIDROPONIK BAWANG MERAH
PADA UMK FRESH HIDROPONIK DI KECAMATAN KEDAMEAN
KABUPATEN GRESIK
DOSEN PEMBIMBING
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diterima dan disetujui oleh Tim Penguji Skripsi serta dinyatakan Lulus.
Putra Surabaya.
2. Anggota : 1................................
(Penguji I)
2...............................
(Penguji II)
iii
PERNYATAAN ORIGINALITAS
saya, di dalam naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan
oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan
tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang
lain, kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber
unsur-unsur jiplakan, saya bersedia Skripsi ini digugurkan dan gelar akademik
yang telah saya peroleh (Sarjana) dibatalkan, serta diproses sesuai dengan
iv
MOTTO
v
PERSEMBAHAN
1. Puji Syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkah rahmat dan
karunianya sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan
senang hati.
2. Keluarga Tercinta khususnya kedua orang tua yang telah mengisi dunia saya
seumur hidup tidak cukup untuk menikmati semuanya, terimakasih atas cinta
3. Segenap Keluarga Besar Universitas Wijaya Putra Surabaya yang telah banyak
membantu dan membagi ilmu yang dibutuhkan oleh penulis sehingga penulis
Surabaya yang telah banyak membantu dan membagi ilmu yang dibutuhkan
kita semua.
5. Semua teman mahasiswa Fakultas Pertanian semoga ilmu yang kita pelajari di
bangku perkuliahan selama ini dapat bermanfaat bagi masyarakat. Dan semoga
kita semua kelak menjadi orang yang sukses dalam segala bidang yang kita
tekuni.
vi
6. Terima kasih atas semangat serta dukungan dari dosen pembimbingan maupun
7. Terima kasih kepada semua orang yang ada di UKM Fresh Hidroponik yang
skripsi ini
8. Semua pihak yang telah membantu dan terlibat dalam proses penyelesaian
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan SWT karena rahmat dan
skripsi ini disusun sebagai tri darma perguruan tinggi. Dengan bantuan dari
kepada
1. Bapak Dr. H. Budi Endarto, SH, M.Hum selaku Rektor Universitas Wijaya
Putra Surabaya atas kesempatan yang diberikan kepada kami sehingga dapat
2. Bapak Ir. Faisol Humaidi, MP. selaku Dekan Fakultas Pertanian atas
3. Bapak Heri Susanto, SP, MM. selaku Ketua Program Studi Agribisnis
Universitas Wijaya Putra Surabaya atas bimbingan dan saran yang diberikan.
4. Bapak Heri Susanto, SP, MM. selaku dosen pembimbing kami atas bimbingan
5. Keluarga tercinta khususnya kedua orang tua, adik-adik dan keluarga besar
yang telah memberikan bantuan lewat doa-doanya serta motivasi dan dukungan
selesai.
viii
6. Semua teman-teman mahasiswa fakultas pertanian semoga ilmu yang kita
masyarakat.
yang telah banyak membantu dan membagi ilmu yang dibutuhkan oleh penulis
kepada kita semua. Penulis sadar bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh
dari sempurna, berharap adanya saran dan kritik yang dapat gunakan sebagai
perbaikan dimasah yang akan datang. Akhirnya penulis berharap seminar proposal
yang masih jauh dari sempurna ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkannya.
Penulis
ix
ABSTRAK
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
PERSETUJUAN SKIPSI.........................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii
PERNYATAAN ORIGINALITAS........................................................................iv
MOTTO...................................................................................................................v
PERSEMBAHAN...................................................................................................vi
KATA PENGANTAR..........................................................................................viii
ABSTRAK...............................................................................................................x
DAFTAR ISI...........................................................................................................xi
DAFTAR TABEL................................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xiv
BAP I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Pendahuluan..................................................................................................1
2.1 Hidroponik....................................................................................................7
xi
2.8 Hipotesis Penelitian.....................................................................................35
3.4.1 Definisi................................................................................................40
4.1.6 Permodalan..........................................................................................47
4.2 Pemasaran...................................................................................................53
5.1 kesimpulan..................................................................................................64
5.2 Saran............................................................................................................64
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................65
LAMPIRAN...........................................................................................................72
xii
xiii
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Judul
1. biaya tetap..........................................................................................................58
2. biaya variabel.....................................................................................................59
4. R/C ratio.............................................................................................................62
xiii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
Judul
3. lokasi usaha........................................................................................................44
4. tenaga kerja........................................................................................................45
6 saliran pemasaran................................................................................................55
xiv
BAP I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan salah satu prioritas dalam
signifikan. Keberadaan UKM mampu menyerap tenaga kerja yang dekat dengan
masyarakat kecil dalam jumlah sangat besar. Tenaga kerja yang diserap oleh
ekonomi yang terjadi pada tahun 1998 membuat kerugian di berbagai usaha
berskala besar. Sektor UKM mampu bertahan dalam menghadapi krisis tersebut
mampu bertahan pada saat krisis ekonomi yaitu karena UKM tidak memiliki
menggunakan bahan baku dalam negeri; serta berorientasi ekspor. Jumlah UKM
tangga, dan produk lainnya. Pengembangan UKM perlu dilakukan agar mampu
tumbuh dan berkembang lebih maksimal dibanding dengan sektor usaha lainnya
(Ginting, Hubeis, & Fahma, 2019; Handayani, 2016; Hasugian, Ingrid, &
Wardana, 2020).
1
Pembangunan pada sektor pertanian merupakan salah satu upaya pemerintah
meningkatkan
2
2
Kebijakan tersebut juga mengarah pada tujuan pembangunan nasional pada sektor
pertanian yaitu untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dalam rangka untuk
memenuhi konsumsi dalam negeri dan untuk ekspor, disamping itu juga untuk
memanfaatkan sumber daya alam, dan selalu menjaga kelestarian dari sumber
daya alam yang tersedia. (Enda Ia, dkk., 2018:298). Kegiatan pokok dan sumber
besar rumah tangga tergantung pada sektor pertanian (Arifin dkk, 2021).
Salah satu metode urban farming yang dapat diterapkan, khususnya di tempat
yang tidak luas adalah metode penanaman hidroponik. Hidroponik berasal dari
kata “hidro” yang berarti air dan “ponus” yang berarti daya. Dengan demikian,
dan berperan dalam proses fisiologis tanaman (Umam, dkk, 2020). Inovasi di
bidang pertanian ini mulai dikembangkan di banyak negara sejak beberapa tahun
lalu, namun tidak secara merata karena masih menganggap bahwa ketersediaan
tanah dan air tidak terbatas dan masih cukup menghidupi populasi manusia.
Sistem hidroponik muncul sebagai alternatif lahan pertanian yang terbatas, yang
dalam hal ini adalah tanaman pangan khususnya sayuran (Sutarni, dkk, 2018)
tani tergantung pada tingkat pendapatan usaha tani dan surplus yang dihasilkan
3
yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan memiliki potensi untuk terus
menaikkan tingkat pendapatan petani, sebagai bahan baku hampir semua industri
yang cukup baik. Konsumsi berbagai jenis komoditas hortikultura dalam negeri
masih relatif tinggi dibandingkan tingkat produksi yang dicapai dan diperkirakan
mencapai 1,82 juta ton pada 2020. Jumlah itu meningkat 14,88% dari tahun
sebelumnya yang sebesar 1,58 juta ton. Produksi bawang merah menunjukkan
tren yang fluktuatif sepanjang tahun 2020. Berdasarkan provinsinya, Jawa Tengah
merupakan penghasil bawang merah tertinggi di Indonesia, yakni 611,17 ribu ton
pada 2020. Jumlah itu berkontribusi sebesar 33,86% terhadap produksi bawang
merah Nasional. Jawa Timur menyusul dengan produksi bawang merah mencapai
454,58 ribu ton atau 25,04%. Setelahnya ada Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan
produksi bawang merah sebesar 188,74 ribu ton atau 10,4%. Namun demikian
Pangan Jawa Timur melaporkan bahwa pada Mei – Juni 2020 terjadi penurunan
potensi produksi bawang merah hingga 23,5 persen akibat serangan ulat bawang
dan penyakit bercak ungu alias penyakit Alternaria. Selain ada serangan hama
juga ada penurunan luas tanam selama Oktober 2019 – Maret 2020 di beberapa
Tuban, Sampang dan Sumenep. Adapun pada musim panen 2019/2020, luas
tanam bawang merah di Jatim mencapai 24.534 hektare. Dari luas tanam tersebut,
potensi luas panen pada semester I/2020 sebesar 19.426 ha, dengan potensi
maka penanaman bawang merah tidak hanya tertumpu pada empat provinsi yang
menjadi sentra bawang merah saja. Penanaman bawang merah harus dilakukan
pada provinsi lain agar sumber-sumber produksi bawang merah bertambah dan
telah menetapkan Kabupaten Rejang Lebong menjadi salah satu diantara lima
Kabupaten Gresik merupakan Kabupaten yang dekat dengan ibu kota dari
provinsi Jawa Timur,. Dilihat dari segi lokasi, Gresik memiliki lokasi yang
cukup strategis banyak usaha diadakan di pusat kota mulai dari perikanan,
yang panas, Gresik mampu membuktikan bahwa dengan suhu yang panas
saat melakukan survei pra magang pada hari Minggu tanggal 5 November 2021
jenis sayuran ditemukan di tempat ini dengan didukung luas tanah yang dimiliki
oleh kebun ini juga menjadi faktor pendukung berjalannya usaha budidaya
Kedamean, Kab. Gresik memiliki stok tanaman sayuran yang cukup banyak
dengan proses pemasaran yang variatif. Proses pemasaran pada UKM fresh
hidroponik ini sangat membantu para peminat tanaman hidroponik karena tidak
mudah layu.
Kedamean, Kab. Gresik membutuhkan modal usaha yang tidak sedikit baik untuk
penelitian?
6
daerah penelitian.
kebijakan.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hidroponik
Hidroponik berasal dari kata “hidro” yang berarti air dan “ponus”
dengan menumbuhkan tomat yang menjalar setinggi dua puluh lima kaki
tanah.(Riadi, 2020).
Things pada hidroponik dapat mengurangi biaya dan status real time
7
Sayuran yang dihasilkan dengan menggunakan teknologi hidroponik
8
9
kandungan vitamin dan mineral yang terkandung dalam hasil tanaman hidroponik
dibandingkan dengan hasil tanaman organik dan juga hasil tanaman yang
hidroponik memiliki vitamin dan mineral yang secara signifikan lebih tinggi dan
System), Sistem Nft (Nutrient Film Technique), Sistem Ebb & Flow
System, Sistem Water Culture, Sistem Wick System, berikut ini penjelasan
lebih jelasnya:
1. Sistem Aeroponik
akar tanaman. Air yang berisi larutan hara itu disemburkan dalam bentuk
menyerap larutan hara tersebut Sayuran, yang menjadi salah satu hasil
baik, higienis, sehat, segar, renyah, beraroma, dan disertai cita rasa yang
manfaat bagi petani yang tidak mempunyai lahan, karena aeroponik tidak
sistem irigasi atau bisa di kenal dengan drip sistem merupakan sistem hidroponik
yang memungkinkan petani untuk menghemat air dalam jumlah banyak karena
sehingga air tidak terbuang begitu saja, selain itu dalam sistem ini air akan
sirkulasi seperti pada sistem Nutrien Film Technique (NFT) namun dalam
atau sistem irigasi ini juga sering di sebut sebagai Sistem FERTIGASI karena
pemberian air dan pupuk pada tanaman dilakukan dalam waktu yang bersamaan.
jadi jangan heran jika sebagian orang menyebut sistem ini dengan istilah irigasi
namun sebagian lagi menyebutnya dengan istilah fertilasi, intinya adalah sama
dalam bahasa universal ini di sebut dengan Drip system (ilmukebun, 2020).
11
Nutrient film engineering (NFT) adalah salah satu jenis hidroponik khusus yang
pertama kali di kembangkan oleh Dr. A.J Cooper di Glasshouse Crops Research
komersial pada awal 1970-an. Konsep dasar sistem NFT Hidroponik adalah suatu
metode budidaya tanaman dengan akar tanaman yang tumbuh di dangkal dan
bersirkulasi lapisan hara, sehingga tanaman dapat memperoleh cukup air, unsur
hara dan oksigen. Tanaman tumbuh di lapisi dengan polietilen. Akar tanaman
terendam air yang mengandung larutan nutrisi yang tersirkulasi secara terus
menerus dengan pompa. Daerah perakaran pada larutan hara dapat berkembang
dan tumbuh pada larutan hara yang dangkal sehingga pucuk akar tanaman berada
pada permukaan antara larutan hara dan styrofoam, dengan adanya bagian akar
Sistem pasang surut adalah sistem hidroponik yang paling efisien dan cukup
populer di dunia hidroponik. Keunggulan dari teknik ini adalah: Sistem tetes dan
DWC dapat menjalankan pompa hingga 24 jam sehari, namun sistem wicking
hanya efektif untuk menyiram tanaman kecil. Sistem hidroponik pasang surut, di
sisi lain, menggunakan pompa secara sporadis sepanjang hari dan memberikan
nutrisi yang cukup untuk tanaman terlepas dari jumlahnya. Salah satu sistem
hidroponik yang paling terkenal adalah Ebb and Flow atau biasa dikenal dengan
istilah Flood and Drain. Sistem yang dapat beradaptasi di segala kondisi cuaca,
12
relatif murah untuk diatur dan dipelihara. Hidroponik pasang surut adalah metode
menanam tanaman dengan cara membanjiri akar dengan air dan larutan kaya
reservoir untuk digunakan nanti (Flow). Air membanjiri tanaman Anda setelah
jangka waktu tertentu, dan siklus (flood cycle) berulang lagi. Premis dasarnya
mirip dengan sistem lain di mana tanaman ditempatkan di nampan yang secara
berkala disuplai dengan air kaya nutrisi yang didorong dari reservoir di
sistem rakit apung (Water Culture) adalah yang sistem paling sederhana dari
membutuhkan alat yang terlalu banyak, yang dibutuhkan box atau wadah yang
dapat terbuat dari bahan plastik, styrofoam dan aerator. Hidroponik rakit apung
digunakan untuk kepentingan komersial dengan skala besar ataupun skala rumah
tangga. Prinsip Kerja Sistem Rakit Apung : Sistem Rakit Apung hampir sama
dengan sistem sumbu, yaitu berupa sistem statis dan sistem hidroponik
pembantu kapiler air, tetapi media tanam dan akar tanaman langsung menyentuh
air nutrisi. Wadah tempat tanaman berada dalam kondisi mengapung dan
Sistem sumbu (Wick System) merupakan salah satu sistem yang paling sederhana
dari semua sistem hidroponik karena tidak memiliki bagian yang bergerak
sehingga tidak menggunakan pompa atau listrik. Sistem sumbu merupakan sistem
pasif dalam hidroponik karena akar tidak bersentuhan langsung dengan air .
Dinamakan sistem sumbu karena dalam pemberian asupan nutrisi melewati akar
tanaman disalurkan dengan media atau bantuan berupa sumbu. Beberapa bahan
umum yang digunakan untuk sistem sumbu seperti, kain flanel, tali fibrosa, jenis
propylene, sumbu obor tiki, tali rayon atau mop helai kepala, benang poliuretan
dikepang, wol tebal, tali wol atau strip, tali nilon, tali kapas, stripe kain dari
pakaian atau selimut tua. Prinsip Kerja Sistem Sumbu (Wick System) : Sistem
penyambung atau jembatan pengalir air nutrisi dari wadah penampung air ke akar
tanaman. Sumbu yang digunakan dalam system ini biasanya berupa kain flanel
Tabaci), Hama Ulat Grayak (Spodoptera sp.), Busuk Akar Dan Rebah
Semai, Tanaman Tumbuhan Kerdil Dan Cacat, Tanaman Layu Dan Daun
1. Semut
14
2. Lalat Buah
tomat, apel, nenas, pear, aprikot, terong, jambu dan melon. Dalam
dengan jaring plastik, pengasapan di sekitar pohon dan lainnya. Usaha ini
memungkinkan untuk luasan lahan yang relatif sempit, tetapi tidak efisien
untuk lahan yang luasnya puluhan hektar. Pengendalian lain yang telah
3. Thrips
bagi tanaman, terutama tanaman cabe. Hama ini menyerang pada daun
tanaman terutama pada daun muda atau bagian pucuk tanaman. Gejala
15
awal yang mudah dideteksi adalah jika ditemukan daun keriting dan
hingga jaringan itu rusak. Akibatnya klorofil pada daun menjadi rusak dan
Kutu kebul (bemisia tabaci) atau dipanggil juga kutu putih, secara
lalat putih yang saat ini termasuk hama penting pertanian budidaya. Kutu
suhu dingin bahkan sering menyebabkan kematian larva dan lalat dewasa.
tanaman sayuran seperti: tomat, labu, mentimun, terong, okra, buncis dan
jalar, dan sayuran lainnya. Bahkan banyak dari jenis tanaman buah seperti
hidroponik pastinya tidak lepas dari serangan hama menggunakan 2 cara untuk
1. Untuk hama yang bisa terbang seperti lalat buat, lalat penggerek daun, tungau
terbang, dapat menggunakan perangkap sederhana yang terbuat dari botol air
mineral yang di cat bagian dalam dengan warna kuning cerah, lalu di beri lem
terperangkap di lem. Selain itu bisa juga menggunakan botol air mineral yang
diberi lubang kecil disekeliling samping botol mulai dari tengah ke atas dan
bagian tutupnya, lalu dimasukkan kapas yang diberi zat adiktif pemberi
aroma buah yang di gantung dengan kawat, sehingga hama terbang akan
17
tertarik dengan aromanya kemudian masuk kedalam botol dan tidak bisa
keluar lagi.
2. Untuk hama tak terbang seperti ulat crop yang sembunyi di bagian bawah
tanaman dan bagian bawah daun dan kutu kebul, dapat diaplikasikan
diblender, air nimba yang sudah diblender kemudian disaring antara ampas
dan cairan. setelah itu cairan nimba dicampur dengan air biasa dengan
perbandingan 1 liter air dicampur dengan 1 tutup botol air mineral dan
yang diserang hama. Selain untuk mengatasi tanaman yang sudah terserang
mengusir dan membunuh hama. Aroma dari daun nimba yg tidak disukai
oleh hama, dan rasa pahit yang sangat kuat dari daun nimba. Tetapi sinar
pada dosis efektif, tidak toksik untuk manusia dan vetebrata lainnya, daya
sensitif terhadap sinar untra violet. Di samping itu ada 3 senyawa kimia
paling efektif adalah azadirachtin. Efek dari daun nimba lebih pengaruh
telur, dan menghambat pembentukan kitin. Selain itu daun nimba juga
taraf hidup petani, nilai ekonomis yang tinggi. Bawang merah dibutuhkan
yang telah lama diusahakan oleh petani secara intensif (Gumilar dkk,
peranan penting dalam sektor pertanian, baik dari sisi sumbangan ekonomi
19
1. Bima Brebes
dari Brebes yang sesuai untuk ditanam di dataran tinggi. Ciri-cirinya: daun
bentuk umbi lonjong dan bercincin kecil pada leher cakramnya. Ukuran
menghasilkan 7-12 umbi atau 60-100 buah per tangkai, per hektar bisa
bawang ini sulit berbunga secara alami, para petani sering membantu
2. Kuning
berwarna hijau tua dan berlubang, umbinya bulat besar dengan ujung
meruncing dan berwarna merah gelap. Bawang ini dapat dipanen pada
umur 70 hari, dengan produktivitas 7 ton per hektar. Bawang ini mudah
ungu yang sering menyerang tanaman bawang dan bawang daun). Daerah
Probolinggo.
3. Maja Cipanas
berwarna merah tua keriput, jumlah anakan 6-12 setiap rumpun. Varietas
ini cukup mudah berbunga sendiri secara alami dan dapat dipanen pada
4. Mentes
pucat, bentuk pipih agak bulat, berukuran kecil, diameter 1.00-2.27 dan
tinggi 1.5-2.25 cm, dan berat per umbi sekitar 5-10 gram. Bawang ini bisa
dipanen setelah umur 50-58 hari setelah tanam dan setelah dipanen bisa
5. Pancasona
21
4127, yang mempunyai ciri-ciri: daun berwarna hijau agak tua dan setiap
umbi memiliki 5-6 helai daun, umbi berbentuk bulat dengan ukuran tinggi
ukuran umbi bisa menjadi sangat besar dengan berat paling kecil 5 gr dan
paling besar 32 gr. Bawang ini dapat dipanen lebih cepat dibandingkan
varietas lainnya, yaitu 50-57 hari setelah tanam dan masa simpan cukup
6. Sembrani
Bawang merah ini merupakan hasil kawin silang antara bawang merah
berwarna hijau muda dan bentuk umbinya sangat bulat dengan warna
merah pucat. Waktu berbunga lebih singkat, yaitu 28 hari setelah tanam
dan sudah bisa dipanen pada umur 54 hari setelah tanam, tahan disimpan
7. Trisula
2558 dengan B 4127 dan sesuai untuk ditanam pada dataran tinggi. Ciri-
cirinya: daunnya berwarna hijau tua yang jumlahnya hanya 4-5 helai per
umbi dan warna umbi merah tua dengan bentu panjang, pipih, serta
pada hari ke-50 setelah tanam, tahan disimpan selama 5 bulan setelah
8. TSS Agrigorti 1
varietas bersari bebas. Cirinya: daun berwarna hijau dan cukup banyak
setiap umbinya, yaitu hingga 8 helai. Umbi berbentuk pipih tapi bulat
dengan diameter 3,33 – 3,42 cm. Setiap rumpun hanya terdiri dari 1 - 2
umbi saja. Cepat berbunga, yaitu 29-36 hari setelah ditanam, tetapi masih
cepat bawang merah trisula. Panen dapat dilakukan 66-68 hari setelah
9. Violetta 2 Agrihorti
merah muda. Varietas ini paling lama untuk bisa dipanen, karena baru
panen dan kerugian yang besar. Berikut ini beberapa penyakit penting
1. Antraknosa
menyebabkan kerugian yang tidak sedikit hanya dalam waktu yang sangat
berwarna putih pada daun, kemudian terbentuk lekukan kea rah dalam
Akibat umbi dan perakaran yang membusuk, maka daun nya mengering
dan mati. Tentu saja, penyakit ini dapat dengan cepat menyebar ke seluruh
Sesuai namanya, jamur ini dapat membentuk masa spora berwarna ungu
24
yang sangat banyak hingga menutupi daun, batang hingga umbi dan
begitu jelas pada pagi hari, ketika daun masih basah terkena embun.
Tanaman yang terserang penyakit ini, daunnya akan tampak hijau pucat,
lapisan luar yang mengering, berkerut, layu dan didapati anyaman miselia
tampak keputihan. Serangan penyakit ini dimulai dari dasar umbi dan
daun akan berangsur mati, dimulai dari ujung hingga ke pangkal. Setelah
itu, tanaman akan mati secara keseluruhan. Tentu saja, proses kematian
dapat menyebar begitu cepat sesuai dengan arah bertiupnya angin. Selain
klorosis yang berkumpul pada ujung daun hingga hampir ke pangkal daun
tengah sekitar 3-5 mm. Jika dibiarkan, serangan serkospora ini dapat
dkk, 2020). Secara harfiah kelayakan usaha ini adalah upaya untuk
yakni Kasmir dan Jakfar, studi kelayakan usaha atau bisnis adalah suatu
aktivitas yang mendalami tentang sebuah usaha atau bisnis yang akan
hasil kali antara jumlah produksi dengan harga jual (Sugianto dkk, 2019).
tujuan baik lainnya. Menurut Gray dan Larson (2007) dalam bukunya
kamu jalankan setelah ada modal yang dikeluarkan dari kocek pribadi
maupun investor.
atau layanan dan jasa yang ditawarkan oleh suatu perusahaan bisa diterima
membiayai para pekerja dan biaya lainnya atau disebut juga dengan fixed
cost dan variable cost. Peran pemasaran tak hanya mampu menyampaikan
1. Riset pasar
28
layanan seperti apa yang sebenarnya dibutuhkan dan dicari oleh target
pasarnya. Selain itu riset pasar juga akan sangat berguna untuk
brand.
tahapan ini kamu harus menganalisa dan menentukan target yang ingin
dan rencana yang telah ditentukan, maka hal berikutnya adalah tentang
kontrol dilakukan bila produk tidak diterima secara positif oleh pelanggan.
tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost). Biaya tetap (fixed
cost) adalah biaya tidak habis digunakan dalam satu kali proses produksi,
misalnya biaya sewa bangunan, biaya peralatan makan ayam, biaya karpet
telur. Sementara biaya variabel (variable cost) merupakan biaya yang akan
habis digunakan untuk satu kali produksi seperti biaya pengadaan ayam
1. Biaya tetap
30
Biaya tetap merupakan sebuah biaya yang harus dikeluarkan perusahaan secara
terus-menerus dan tidak akan mengalami perubahan. Sebab itulah, biaya tetap
tidak akan terpengaruh oleh berbagai perubahan aktivitas yang dilakukan oleh
perusahaan tersebut. Biaya tetap sendiri terbagi menjadi dua macam yaitu,
committed fixed cost dan juga discretionary fixed cost. Adapun beberapa biaya
yang masuk dalam kategori biaya tetap adalah gaji karyawan, biaya asuransi,
pajak, biaya sewa gedung, dan lain sebagainya (Faradilla , 2021). Dikutip dari
TFC = TC – TVC
Keterangan:
2. Biaya variabel
pemakaian sumber biaya. Dengan kata lain, biaya variabel adalah biaya yang
besarnya bergantung pada output. Biaya variabel adalah biaya yang berubah
mengikuti aktivitas bisnis. Bisa dikatakan, biaya variabel artinya biaya yang
produksi barang semakin tinggi, maka biaya variabel juga akan mengalami
peningkatan. Sebaliknya, jika produksi turun, maka biaya variabel juga akan
31
menurun. Dikutip dari laman Gramedia.com, biaya variabel adalah hanya akan
biaya variabel per unit dengan jumlah produksi sesuai dengan rumus berikut.
TVC = VC x Q
Q = Jumlah produksi
3. Penerimaan
Penerimaan adalah jumlah uang yang diterima seorang petani dari usaha yang
Atau
TR=Y i . Pyi
Keterangan:
4. Keuntungan
total penerimaan (total revenue) dengan total biaya produksi (total cost)
(Hastuti, 2017:54).
sebagai berikut:
π = TR TC
Keterangan:
π : Keuntungan (Rp)
Revenue Cost ratio (R/C) merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan
untuk mengetahui kelayakan suatu usaha. Analisis R/C ratio dihitung dengan
R / C = PQ. Q / (TFC+TVC)
dimana: R = penerimaan,
C = biaya,
PQ = harga output,
Q = output,
Ada tiga kriteria dalam R/C ratio, yaitu: R/C rasio > 1, maka usaha tersebut
efisien dan menguntungkan. R/C rasio = 1, maka usahatani tersebut BEP, dan R/C
rasio < 1, maka tidak efisien atau merugikan (Yahumri, et al., 2022).
Analisis Break Event Point dapat dihitung berdasarkan jumlah produksi (unit)
FC
𝐵𝐸𝑃 = VC (dalam Unit)
P−
Q
FC
𝐵𝐸𝑃 = VC (dalam Rupiah)
1−
S
Keterangan:
dosis, dan jenis pupuk belum tepat. Pupuk yang banyak digunakan adalah
bersih yang diterima petani pada lahan kering dan lahan sawah irigasi
sebesar Rp 12.875.099. (2) Tingkat R/C Ratio yang didapatkan adalah 1,2
untuk diusahakan. (3) Kendala yang dihadapai petani terung adalah langka
dan mahalnya harga pupuk, perubahan cuaca yang tidak menentu, dan
pendapatan lebih rendah dari UMK. (2) Usahatani nanas di Desa Panribuan,
karena indikator-indikator yaitu harga jual lebih besar dari BEP harga, jumlah
Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. Denagn rumusan masalah
(1). Untuk mengeanalisi faktor ( luas lahan, benih, pupuk, tenaga kerja, dan
pestisida ) yang mempengaruhi produksi jagung di Desa Bandar Setia. (2). Untuk
pendapatan petani jagung di Desa Bandar Setia. (3). Untuk menganalisi Produksi
Jagung layak dilakukan di Desa Bandar Setia. Hasil penelitian menunjukkan (1).
a. Secara serempak luas lahan, benih, pupuk urea, pupuk NPK, pestisida, dan
tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap produksi jagung. b. Secara parsial luas
lahan, benih, dan pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap produksi jagung,
sementara pupuk urea, pestisida, dan tenaga kerja tidak berpengaruh nyata
terhadap produksi jagung. (2). a. Secara serempak produksi, harga jual, dan biaya
produksi, harga jual, dan biaya produksi berpengaruh nyata terhadap pendapatan
petani jagung. (3). Dari nilai Reveneu Cost Ratio (R/C), Break Even Point (BEP)
pertanian. Setiap petani memiliki karakteristik yang berbeda dengan yang lain.
Perbedaan karakteristik ini dapat menyebabkan perbedaan dalam bertani baik dari
pendapatan.
Usahatani bawang merah hidroponik di daerah ini akan dianalisis juga apakah
sebaliknya.
petani juga dipengaruhi oleh harga jual bawang merah hidroponik, semakin tinggi
harga bawang merah hidroponik maka penerimaan petani juga semakin tinggi.
Kriteria pendapatan petani sayuran hidroponik dikatakan tinggi atau rendah dapat
PETANI
USAHATANI
HIDROPONIK
BIAYA
PRODUKSI
PRODUKSI
PENERIMAAN
KELAYAKAN USAHATANI
1. DEP PRODUKSI
PENDAPATAN
2. DEP HARGA
3. R/C
4. B/C
dijalankan
40
BAB III
METODE PENELITIAN
januari 2022. Dengan menggunakan satu instalasi dengan jumblah 490 lubang
angket, dan observasi . Sedangkan data yang yang digunakan adalah data primer
dan jelas.
b) Metode observasi
Kegiatan yang dilakukan peneliti untuk mencatat semua informasi selama studi.
c) Metode dokumentasi
Metode berdasarkan buku, dokumen, media cetak, media massa, notulen rapat,
π = TR TC
Keterangan:
π : Keuntungan/pendapatan (Rp)
menganalisis Break Event Point (BEP), Return Cost Ratio (R/C) dan Benefit
Cost Ratio(B/C).
Break Event Point (BEP) adalah keadaan impas atau keadaan pengembalian
modal agar usahanya tidak untung dan tidak rugi atau hasil penjualannya sama
dengan biaya yang dikeluarkan. Ada dua perhitungan, yaitu produksi dan harga.
Break Event Point dapat dihitung berdasarkan jumlah produksi (unit) serta
FC
𝐵𝐸𝑃 = VC (dalam Unit)
P−
Q
FC
𝐵𝐸𝑃 = VC (dalam Rupiah)
1−
S
Keterangan:
R/C adalah singkatan dari Return Cost Ratio, atau dikenal sebagai perbandingan
atau rasio antara pendapatan dan beban. Secara sistematis dapat ditulis:
R / C = PQ. Q / (TFC+TVC)
dimana: R = penerimaan,
C = biaya,
PQ = harga output,
Q = output,
Analisis rasio manfaat-biaya (B/C) pada prinsipnya sama dengan analisis R/C,
hanya saja dalam analisis B/C data yang penting adalah besarnya manfaat.
Informasi: ,
3.4.1 Definisi
pemilik.
tersusun dari faktor produksi berupa modal, alam, tenaga kerja dan keahlian
diperoleh dalam satu kali panen dan diukur dalam kilogram (Kg).
44
rupiah (Rp)
5. Tingkat pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh pemilik lahan dari
7. Analisis Break Event Point (BEP) adalah salah satu analisis untuk mempelajari
hubungan antara penjualan, biaya dan laba. Break event adalah keadaan tanpa
rugi.
9. Harga BEP adalah harga jual (Rp/Kg) sehingga petani dapat memperoleh
keuntungan dari total biaya produksi atau keuntungan dari total biaya produksi
10. Pendapatan adalah pendapatan (Rp) yang harus dicapai agar petani
mendapatkan keuntungan.
11. Analisis R/C (Return Cost Ratio) adalah analisis yang digunakan untuk
mengetahui tingkat penerimaan terhadap total biaya. Oleh karena itu, analisis
R/C merupakan perbandingan antara pendapatan dan total biaya per usahatanai.
12. Analisis benefit-cost ratio (B/C) pada prinsipnya sama dengan analisis R/C,
hanya saja dalam analisis B/C data yang penting adalah besarnya manfaat.
B/C > 1.
45
Kabupaten Gresik.
BAB IV
usaha ini berdiri pada tanggal 30 Mei 2020 pada saat itu kebun menggunakan 5
paralon dengan total 75 lubang tanam, nama Fresh Hidroponik diberikan Bu Nela
dosen pertanian dari Wijaya Putra Surabaya pada saat program kewirausahaan.
yang didapat di kampus wijaya putra, akan tetapi tingginya pemesanan sayuran
sawi caisim dan pakcoy kini UKM Fresh Hidroponik memperbesar kebunnya,
pembesaran dengan total kurang lebih 1.700 lubang tanam, di UKM Fresh
Hidroponik tidak hanya berfokus di sawi tetapi sekarang UKM Fresh Hidroponik
Lokasi usaha menjadi hal utama yang harus diperhatikan. Lokasi yang
strategis merupakan salah satu faktor penting dan sangat menentukan keberhasilan
47
suatu usaha. Dalam memilih lokasi usaha, pemilik lokasi usaha harus
jangka panjang dan akan berdampak pada keberhasilan usaha itu sendiri.
Dikarenakan lokasi adalah unsur penting dalam pembangunan suatu usaha. lokasi
Lokasi usaha menjadi hal utama yang harus diperhatikan. Lokasi yang
keberhasilan suatu usaha. Dalam memilih lokasi usaha, pemilik lokasi usaha
merupakan aset jangka panjang dan akan berdampak pada keberhasilan usaha itu
Gresik, dan berada di pekarangan rumah sehingga bisa dipantau setiap saat.
suatu industri atau usaha kecil menengah. Hal tersebut dikarenakan hampir
seluruh proses penanaman tersebut digerakkan oleh tenaga kerja. Untuk tenaga
Terdiri dari 1 orang laki-laki dan 1 orang perempuan. Tenaga kerja ini dibagi ke
bahan baku, sektor produksi dan sektor pemasaran. Tenaga kerja tersebut, yaitu
Mas Aris Dan Ibu Sutik. Pendidikan terakhir beliau rata-rata SMP Dan SMK.
Untuk gaji di Fresh Hidroponik yaitu jika sayur dijual. UMK Fresh Hidroponik
awal berdiri hanya berfokus mengembangkan ilmu yang didapat di kampus wijaya
putra, akan tetapi tingginya pemesanan sayuran sawi caisim dan pakcoy kini
yaitu 1 instalasi pembibitan dan 4 instalasi pembesaran dengan total kurang lebih
1.700 lubang tanam, di UMK Fresh Hidroponik tidak hanya berfokus di sawi
49
hidroponik.
Fresh Hidroponik dipimpin oleh seorang direktur, yang juga berstatus sebagai
produksi dan pemasaran produk yang termasuk dalam unit Kebun Sayur Segar
jawab tiga bagian yaitu, bagian administrasi dan keuangan, pemasaran, serta
produksi yang terdiri atas empat kebun. Unit pendidikan dan pelatihan dipimpin
jawab terhadap kegiatan pendidikan dan pelatihan yang diadakan oleh Fresh
karyawan tidak tetap, Karyawan tidak tetap adalah karyawan yang bekerja di
bagian pasca panen. Tenaga kerja tidak tetap digaji setiap hari dengan
memperhitungkan kehadirannya.
50
fresh hidroponik
pimpinan
aris agus dainto
general manager
pendidikan dan kepelatian
sutik
keuwangan
pemasaran
produksi
Manajemen usaha adalah suatu kegiatan yang mengatur segala hal dalam
menjalankan usaha sehingga dapat mencapai suatu tujuan yang diharapkan sebuah
perusahaan, manajemen usaha ini juga berlaku untuk setiap jenis perusahaan apa
saja. Dalam proses mengatur segala kegiatan usaha merupakan suatu hal yang
penting untuk dilakukan agar roda usaha dapat berjalan dengan lancar dan mampu
4.1.6 Permodalan
Modal adalah hal penting yang menjadi titik awal sebuah usaha. Modal dapat
berupa harta benda (uang, barang, dan sebagainya) yang dapat dipergunakan
keberadaan modal juga digunakan sebagai dasar atau bekal untuk memulai usaha.
51
Modal menjadi hal penting karena modal adalah cikal bakal yang dapat
Modal yang digunakan untuk mengawali usaha berasal dari modal pribadi. Modal
ini didapatkan dari upah kerja tanpa campur tangan pihak lain.
digunakan untuk tanaman usia 1 sampai 8 hst dan instalasi pembesaran digunakan
52
untuk tanaman usia 9 sampai usia panen tanaman. Dan di UMK fresh hidroponik
ini menyediakan alat pendukung produksi seperti pH meter, tds meter dll.
hidroponik:
Yang harus dilakukan pertama kali adalah menyiapkan semua bahan yang
merah yang akan dijadikan sebagai benih, Cutter dan gergaji, Air dan Nutrisi ab
mix hidroponik.
fresh hidroponik :
1. pilih benih yang tua, kering dan juga mengkilat, yang sudah melewati masa
dormansi 3 bulan.
3. Potong rockwool dengan ketebalan 2,5 cm terus bagi menjadi enam terus
4. taruh rockwool di nampan lalu dibasahi setelah itu lubangi rockwool dengan
pulpen
53
rockwool
persemaian
Setelah 1 minggu (hst) Hari Setelah Tanam, bawang merah siap dipindah
bawang merah hidroponik dapat lebih mengamati bagaimana bawang merah akan
bertumbuh besar hingga panen. Sebaiknya, pengecekan juga dilakukan setiap 1-2
hari agar dapat memastikan kepekatan airnya di angka 1200 ppm dan phnya 5,5-
6,5 apakah sudah berkurang atau masih cukup. Jika ternyata berkurang, segera
tambahkan pekat nutrisinya dan jika hpnya diatas 6,5 tambakan ph down untuk
sama
3 taruh bawang merah ke tempat yang kering dan agin-agin kan hingga daun
⮚ Pegeringan
Tahap pengeringan dilakukan dengan tujuan agar bawang merah tidak mudah
pada siang hari sampai sore hari kurang lebih 3 hari kalau sudah kering suda siap
dijual
Pada usia satu hari sampai 30 hari bawang merah tumbuh subur tanpa ada
kendala apapun, menginjak usia 31 hari setelah tanam bawang merah terkena dua
penyakit, penyakit ini disebabkan oleh curah hujan yang lebat dan cuaca yang
Penyakit Fusarium ditandai dengan tanaman cepat layu, daun menguning dan
melilit. Selain itu, umbi menjadi putih dan busuk karena ada koloni jamur yang
menyerang.
berwarna agak ungu, dan dikelilingi oleh warna kuning, menyebar ke atas dan ke
menjadi hitam dan ujung daun yang sakit mengering. pada ujung daun yang sakit
55
kering dan pecah-pecah. Infeksi yang terjadi pada umbi menyebabkan umbi
membusuk. pembusukan umbi dimulai dari leher dan warna umbi menjadi kuning
atau merah kecoklatan. lebih banyak terkena daun pada daun tua jika
merek dagang:
penyemprotan jika tanaman sudah keadaan parah dilakukan 2 kali sehari yaitu
sore, pagi jika hujan juga dilakukan penyemprotan untuk menghilangkan sisa
air hujan di daun juga agar tidak terserang jamur, jika keadaan sehat maka
remasol p 2 mili dan dithane 1 sendok makan dicampur ke 5 liter air terus
kali sehari yaitu sore, pagi jika hujan juga dilakukan penyemprotan untuk
menghilangkan sisa air hujan di daun juga agar tidak terserang jamur, jika
4.2 Pemasaran
4.2.1 Pemasaran bawang merah hidroponik
sawi dan bawang merah sangat dibutuhkan peran lembaga pemasaran untuk
menyalurkan sawi dan bawang merah dari produsen hingga sampai ketanga
dalam memasarkan sayuran sawi dan bawang merah yaitu produsen dan pedagang
sawi dan bawang merah. Dalam memasarkan sayuran hidroponik petani atau
konsumen. Setelah melakukan panen produksi sayuran hidroponik maka hal yang
bahwa pemasaran sayuran hidroponik sawi dan bawang merah di UMKM Fresh
1. Produsen – Konsumen
a. Saluran Pemasaran
untuk membeli sayuran yang mereka butuhkan adapun yang membeli secara
langsung karena jarak fisik antara produsen dengan konsumen sangat dekat dalam
arti mereka bertetangga, sehingga pertukaran barang hanya terjadi pada lingkup
yang terbatas dan produsen sayuran hidroponik ini memasarkan sendiri sayuran
harga sayurnya dengan harga pasar atau harga yang diterapkan di UKM Fresh
Hidroponik tidak menentu untuk saat ini harga sayuran sawi caisim yaitu dengan
bawang merah yaitu dengan harga eceran Rp. 28.000/Kg di petani bawang merah
terlampau cukup mahal karena pada bulan ini adalah belum waktu panen raya
58
bawang merah dan terkendala cuaca yang tidak mendukung. Adapun sistem
pembayaran yang dilakukan konsumen adalah secara langsung atau bisa diartikan
perantara yaitu pedagang pengumpul. Dimana saluran pemasaran ini dimulai dari
kemudian dijual langsung ke konsumen akhir. Untuk itu dalam hal ini mengenai
UKM FRESH
HIDROPONIK
PEDAGANG
KONSUMEN
DAN
TERAKIR
PENGEPUL
masih kewalahan menyediakan sayur sawi caisim dan bawang merah ke pedagang
Usaha ini belum memiliki toko khusus, hanya saja masih usaha rumahan
dengan teknik budidaya hidroponik, sehingga sarana pemasaran kami hanya via
internet dan dari mulut ke mulut. Produk yang kami jual juga memiliki kualitas
bagus dengan harga yang lebih terjangkau. Daerah pemasaran di Usaha Kecil
hidroponik dalam 1 kali panen dari mulai persemaian bulan desember 2022 dan
masa panen pada bulan januari 2022 dalam 1 instalasi hidroponik. Sedangkan
Analisis kelayakan R/C atau dikenal dengan perbandingan biaya dan nisbah antara
60
kelayakan B/C dengan membandingkan penerimaan dan biaya dengan tujuan yang
sama. Dan breakeven point (BEP) digunakan untuk mengetahui titik impas suatu
Biaya tetap yang dikeluarkan terdiri dari Instalasi, TDS meter, PH meter,
Gergaji Besi, Nampan, penyusutan peralatan, jumlah biaya tetap tidak dipengaruhi
dari Instalasi, TDS meter, PH meter, Gergaji Besi, Nampan yang dikeluarkan
tidak tergantung pada besar kecilnya volume produksi bawang merah hidroponik.
berdasarkan nilai beli peralatan tersebut serta biaya pendirian instalasi hidroponik
dan umur ekonomisnya, peralatan yang dihitung umur ekonomisnya yaitu dari
dipromosikan dalam jumlah yang sama untuk setiap komoditas bawang merah
Penyusutan = dengan cara jumlah (Q) : dengan masa pakai x dengan harga
saat ini.
instalasi, instalasi yang digunakan untuk penelitian ini menggunakan satu instalasi
dengan total 490 lubang tanam, satu drum dengan kapasitas air 200 liter, satu
pompa akuarium dan tampa menggunakan net pot jadi menanamnya langsung ke
paling kecil yaitu gergaji besi dengan total biaya penyusutan Rp500.00. total
total Rp360,738.10
terdiri dari biaya penggunaan Pupuk Ab Mix, Bibit Bawang Merah, Fungisida,
Tenaga Kerja, Rockwool, PH Down, Listrik, Air. Jumlah biaya yang dikeluarkan
diperoleh. Sebagai contoh bila penggunaan benih semakin besar jumlah bawang
merah yang di produksi maka biaya benih yang dibutuhkan semakin besar. Hasil
perhitungan biaya variabel usahatani sayuran hidroponik dapat dilihat pada tabel 2
Cara menghitung biaya variabel yaitu dengan cara Biaya variabel = jumlah
(Q) x harga saat ini maka akan ketemu total harga, jika sudah menemukan total
harganya semua maka tinggal menjumblahnya total harga semuanya maka akan
ketemu keseluruhan biaya variabel . cara menghitung biaya variabel per kg yaitu
dengan cara biaya variabel : hasil panen Kg maka akan ketemu biaya variabel per
Kg
Pada tabel 2 biaya yang dikeluarkan paling besar yaitu tenaga kerja, tenaga
kerja disini sehari bekerja kurang lebih 1 jam dengan total biaya Rp100,000.00
sekali panen untuk 2 orang. Dan biaya yang dikeluarkan paling kecil yaitu air
dengan perhitungan jumlah sebelum biaya air rumah sebelum ada hidroponik
63
dikurangi dengan sesudah ada hidroponik maka dihasilkan total biaya air yaitu
sebesar Rp7,000.00. dari total keseluruhan biaya variabel maka dihasilkan total
biaya Rp372,000.00. biaya variabel per Kg yaitu biaya variabel dibagi dengan
yang didapat dengan mengalikan total produksi dengan harga jual produk
pertanian atau nilai yang diperoleh dari hasil penjualan. Pendapatan usahatani
merupakan hasil perkalian antara harga jual yang diterima petani per kilogram
dengan jumlah produksi tanaman yang ditanam pada bulan desember 2021 samai
3 Penerimaan(Rp) Rp 980,000.00
Cara menghitung penerimaan yaitu dengan cara harga bawang merah x hasil
panen maka akan ketemu dengan uang yang akan diterima, cara menghitung
64
biaya produksi yaitu dengan cara biaya tetap + biaya variabel dan cara
Pada tabel 3 diperoleh hasil yang didapat pada budidaya bawang merah
hidroponik sebesar 35 kg, dengan harga dipasarkan pada tingkat petani yaitu Rp
28,000.00 maka total uang yang didapat oleh petani bawang merah hidroponik
bawang merah hidroponik harus mengetahui dulu biaya produksinya dengan cara
kalau suda mengetahui biaya tepatnya maka untuk mengetahui keuntungan atau
247,261.90.
dapat diukur dengan menggunakan R/C ratio dan break even analysis atau BEP.
dalam usahatani bawang merah hidroponik. R/C ratio dihitung dengan membagi
total pendapatan dengan total biaya. Bisnis dikatakan efisien jika memiliki R/C
ratio >1. Semakin besar nilai analisis R/C ratio maka semakin efisien usaha
no Uraian nilai
1 Penerimaan Rp 980,000.00
2 Biaya Produksi Rp 732,738.10
3 R/C 1.337449228
Cara menghitung R/c rasio yaitu dengan cara totap penerimaan : biaya produksi
jika hasilnya <1 maka usaha itu tidak layak untuk diteruskan dan apabila >1 maka
Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa efisiensi usaha (R/C rasio ) yang
lebih dari 1, caranya yaitu menghitungnya antara penerimaan dibagi dengan biaya
tersebut efisien atau usaha tersebut layak untuk diusahakan Karna R/C > 1. Maka
dengan menghitung nilai BEP (Break Event Point). BEP adalah suatu keadaan
dimana suatu perusahaan atau usaha dalam melakukan produksi tidak memperoleh
keuntungan dan tidak merugi, titik impas antara biaya yang dikeluarkan
dapat dianalisis dengan membandingkan total biaya produksi dengan volume atau
hidroponik. Perhitungan BEP harga produksi dan BEP volume produksi dapat
Cara menghitung BEP harga yaitu dengan cara biaya tetap : ( harga jual
satuan – biaya variabel per kg) x harga jual satuan, jika ingin mengetahui BEP
harga produksi per biji atau satuan maka hasil dari BEP harga produksi : jumlah
hasil panen maka akan ketemu titik impas hasil uang yang diterima
Cara menghitung BEP produksi yaitu dengan cara biaya tetap : ( harga jual
16,612.94 maka bisa diartikan bahwasanya petani tidak mengalami kerugian dan
keuntungan jika petani petani mendapatkan uang kurang dari Rp 581,452.85 maka
bisa diartikan petani itu merugi dan sebaliknya jika petani mendapatkan uang
5.1 kesimpulan
Berdasarkan dari hasil analisis yang telah di lakukan pada usahatani sayuran
>1 ,
5.2 Saran
1. Saran kepada pemerintah agar meningkatkan penyuluhan tentang pertanian
terlindungi dari serangan jamur pada musim hujan agar bias meningkatkan
pendapatannya.
3. Kepada peneliti selanjutnya penelitian ini dilakukan pada musim hujan dan
kemarau.
67
DAFTAR PUSTAKA
https://www.dinastph.lampungprov.go.id/detail-post/mengenal-jenis-
bawang-merah-untuk-medukung-kontratani-sebagai-pusat-pembelajaran
https://home.banjarkab.go.id/teknik-pengendalian-hama-hidroponik-
menggunakan-pestisida-alami/
68
Bakhtar, Nikita, et al. "IoT based hydroponic farm." 2018 International
2018.
bibit. (2022, maret 11). Definisi Kelayakan Usaha Adalah? Diambil kembali dari
bibit: https://artikel.bibit.id/bisnis1/definisi-kelayakan-usaha-adalah
https://buleleng.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/86-cara-
menanam-menggunakan-sistem-hidroponik
menerapkannya-f1uA
Enda Ia, K., Pakasi, C., dan Sondak, L. 2018. Analisis Pendapatan Usahatani
https://www.idntimes.com/business/finance/rinda-faradilla/apa-itu-beban-
tetap
69
gdmorganic. (2020, agustus 21). Cara Tepat Mengatasi Hama dan Penyakit
Panen.https://gdmorganic.com/penyakit-bawang-merah/
Ginting, A. P., Hubeis, M., & Fahma, F. (2019). Strategi Pengembangan UMKM
https://doi.org/10.29244/mikm.14.1.1-7
Gumilar, AS., Hidayat, YR., dan Sukanata, IK., 2019. Analisis Komparasi Biaya
dan Pendapatan Usaha Tani Bawang Merah Dataran Tinggi Antara Siste
https://www.ekrut.com/media/manajemen-pemasaran-adalah
Hayati, H. N., Ferichani, M, & Khomah, I. (2019). Analisis Usaha Ternak Ayam
https://doi.org/10.20961/sepa.v15i2.26972
ilmukebun. (2020, mei 12). Drip System Hidroponik atau Sistem Irigasi Beserta
70
https://www.ilmukebun.com/2020/05/drip-system-hidroponik-atau-
sistem.html
Nasional.
lahan. (2022, juni 4). Hama pada Tanaman Hidroponik. Diambil kembali dari
lahan: https://lahan.co.id/hama-pada-tanaman-hidroponik/
Lawalata, M., Darwanto, DJ., dan Hartono, S., 2017. Risiko Usahatani Bawang
10(1), 56-73.
Mandala, W., & Ivan’s, E. (2022). Analisis Titik Impas dan Kelayakan Usaha
Marsaoly, HA., Sangadji, SS., dan Sumartono, E., 2020. Analisis Profitabilitas
Usaha Tani Bawang Merah pada Unit Transmigrasi (Trans Koli). Jurnal
Ma’ruf, MI., Kamaruddin, CA., dan Muharief, A., 2019. Analisis Pendapatan dan
Moedasir, A. (2022, april 20). Pengertian, Aspek, dan Contoh Analisis Kelayakan
kelayakan-usaha
71
Mushoddiq, A. J., Bramana, S. M., & Komalasari, E. (2021). Analisis Kelayakan
Nasution, D., dan Rosmawati, H., 2018. Analisis Resiko Pendapatan Usahatani
hidroponik/
https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/pengertian-manajemen-
pemasaran-fungsi-dan-tujuannya/
72
pintu. (2021, oktober 13). Pengertian dan Rumus Variable Cost (Biaya Tidak
variable-cost-adalah
Puspaningsih, R. (2022, april 21). Biaya Tetap: Pengertian, Rumus, dan Contoh
https://www.kompas.com/skola/read/2022/04/21/110000469/biaya-tetap-
pengertian-rumus-dan-contoh-soalnya?page=all
https://money.kompas.com/read/2021/12/24/080630126/biaya-variabel-
pengertian-contoh-dan-bedanya-dengan-biaya-tetap?
page=all#:~:text=Biaya%20variabel%20adalah%20biaya%20yang
%20berubah%20mengikuti%20aktivitas%20bisnis.,tergantung%20pada
%20volume%20operasion
Sugianto, S., Kurniawan, HM., dan Yuliarto, RT., 2019. Analisis Kelayakan
Sutarni, Irawati, L., Unteawati, B., & Yolandika, C. (2018). Proses Pengambilan
73
Riadi, M. (2020, Agustus 25). Hidroponik (Pengertian, Manfaat, Sistem, Media
https://www.kajianpustaka.com/2020/08/hidroponik-pengertian-manfaat-
sistem.html
UMAM, A., Yusuf, M., & Fielnanda, R. (2020). Analisis Strategi Pemasaran
Jambi).
https://surabaya.bisnis.com/read/20200617/531/1253956/produktivitastana
man-bawang-merah-di-jatimturun-235-persen.
Yahumri, Yuliasari, S., Miswarti, Mikasari, W., Hidayat, T., & Musaddad, D.
BERTINGKAT EBB AND FLOW. Diambil kembali dari mitra usaha tani:
https://www.mitrausahatani.com/sistem-hidroponik-teknik-pasang-
surut.html
74
analisis usaha bawang merah hidroponik bulan januari 2022
FIX COST
No BARANG HAERGA SAAT INI JUMLAH (Q) MASA PAKAI PENYUSUTAN no uraian nilai
1 Instalasi Rp 2,000,000.00 1 6 Rp 333,333.33 1 Penerimaan Rp 980,000.00
2 TDS meter Rp 80,000.00 1 7 Rp 11,428.57 2 Biaya Produksi Rp 732,738.10
3 PH meter Rp 50,000.00 1 7 Rp 7,142.86 3 R/C 1.337449228
5 GERGAJI BESI Rp 5,000.00 1 10 Rp 500.00
6 Nampan Rp 5,000.00 5 3 Rp 8,333.33 no uraian nilai
TOTAL KESELURUHAN BIYAYA TETAP Rp 360,738.10 1 Jumlah Produksi (Kg) 35
2 Harga satuan/Kg (Rp/Kg) Rp 28,000.00
LAMPIRAN
3 Penerimaan(Rp) Rp 980,000.00
4 Biaya Produksi (Rp) Rp 732,738.10
75
5 Pendapatan (Rp) Rp 247,261.90
VARIABEL COST
No BARANG HAERGA SAAT INI JUMLAH (Q) TOTAL HARGA
1 PUPUK AB MIX Rp 80,000.00 1 Rp 80,000.00 no uraian nilai
2 BIBIT BAWANG MERAH Rp 30,000.00 1.5 Rp 45,000.00 1 Total Biaya Tetap Rp 360,738.10
3 FUNGSIDA Rp 30,000.00 1 Rp 30,000.00 2 Harga Jual Rp 28,000.00
4 tenaga kerja Rp 50,000.00 2 Rp 100,000.00 3 Jumlah Produksi 35
5 ROCKWOOL Rp 45,000.00 2 Rp 90,000.00 4 Biaya variabel satuan kg Rp 10,628.57
Hasil perhitungan
Foto produksi
77
78