Anda di halaman 1dari 3

Nama Julaiha

NIM 219.057.20202.1049

Kelas Non Reg Ganjil

Semester 4

Mata Kuliah Akuntasi Manajerial

Dosen Pengampu Indriati Sumarni, S.E., M.M.

Tandatangan Signed

SOAL…
1. Jelaskan tahapan-tahapan dalam implementasi system activity based costing
secara ringkas dan padat!
2. Jelaskan perbedaan yang penting Antara system perhitungan biaya tradisional
dengan system activity based costing!
3. Jelaskan 4 jenis kategori aktivitas umum dalam activity based costing dan
berikan contoh masing2 minimal 3. Contoh diberikan dalam jasa pendidikan (Aktivitas
level unit, level batch, level produk, level fasilitas)

JAWAB!!!
1. Tahap-tahap dalam penerapan perhitungan pada ABC system menurut
Menurut Blocher, Stout, dan Cokins, (2011:207) adalah:
a. Mengidentifikasi sumber daya dan aktivitas Tahap pertama dalam
mendesain System Activity Based Costing (Sistem ABC) adalah mengidentifikasi
biaya sumber daya dan aktivitas perusahaan.
Klasifikasi aktivitas tersebut adalah sebagai berikut:
1) Aktivitas berlevel unit adalah aktivitas yang dilakukan untuk memproduksi satu unit
produk.
2) Aktivitas berlevel kelompok adalah aktivitas yang dilakukan untuk setiap batch atau
kelompok produk.
3) Aktivitas tingkat produk adalah aktivitas yang dilakukan untuk mendukung produksi
produk yang berbeda.
4) Aktivitas tingkat fasilitas adalah aktivitas yang dilakukan untuk mendukung produksi
produk secara umum.
b. Membebankan biaya sumber daya ke aktivitas Perhitungan biaya
berdasarkan aktivitas menggunakan penggerak biaya untuk konsumsi sumber daya
untuk membebankan biaya sumber daya ke aktivitas.

c. Membebankan biaya aktivitas ke objek biaya Tahap terakhir akhir adalah


membebankan biaya aktivitas atau tempat penampungan biaya ke objek biaya
berdasarkan penggerak biaya untuk konsumsi aktivitas yang tepat. Pemicu Biaya (cost
driver) Menurut Mulyadi (2003:40), mengistilahkan cost driver sebagai activitydriver.
“Activity Driver adalah suatu yang menjadi penyebab timbulnya konsumsi aktivitas oleh
produk atau jasa dan merupakan basis yang digunakan untuk membebankan biaya
aktivitas ke produk atau jasa yang memanfaatkan aktivitas tersebut”.Cost driver
sebagai activitydriver. “Activity driver merupakan suatu dasar yang digunakan untuk
mengalokasikan biaya dari suatu ke produk, pelanggan, atau objek biaya final (final
cost object) lainya” (Carter, 2009:529).
2. Terdapat perbedaan mendasar antara traditional costing method dengan
activity based costing
a. menurut Carter Usry 2006:499 antara lain:
1. Activity based costing ABC menggunakan cost driver lebih banyak dibandingkan
traditional costing method yang hanya menggunakan satu atau dua cost driver
berdasarkan unit, sehingga ABC mempunyai tingkat ketelitian lebih tinggi dalam
penentuan harga pokok produk bila dibandingkan dengan sistem tradisional.
2. ABC menggunakan aktivitas-aktivitas sebagai pemacu untuk menentukan berapa
besar overhead pabrik yang akan dialokasikan pada suatu produk tertentu. Traditional
costing method mengalokasikan biaya overhead berdasarkan satu atau dua basis
alokasi saja.
3. Fokus ABC adalah pada biaya, mutu, dan faktor waktu, sedangkan traditional
costing concept lebih mengutamakan pada kinerja keuangan jangka pendek, seperti
laba. Sistem tradisional dapat mengukurnya dengan cukup akurat. Tetapi apabila
traditional costing method digunakan untuk penetapan harga pokok dan untuk
mengidentifikasikan produk yang menguntungkan, angka-angkanya tidak dapat
dipercaya dan diandalkan.
4. ABC membagi konsumsi overhead dalam 4 empat kategori yaitu: unit, batch,
produk, dan fasilitas. Traditional costing method membagi biaya overhead dalam unit
yang lain.
b. Menurut Amin Widjaja 2009:100 antara lain:
1. Activity based costing mengunakan penggerak biaya berdasarkan aktivitas
termasuk yang berdasarkan volume maupun yang tidak berdasarkan volume,
sedangkan traditional costing method menggunakan penggerak biaya berdasarkan
volume.
2. ABC membebankan biaya overhead pertama ke pusat biaya aktivitas dan kedua ke
sebelum produk atau jasa, sedangkan traditional costing method membebankan biaya
overhead pertama ke departemen dan kedua ke produk atau jasa.
3. ABC fokus pada pengelolaan proses dan aktivitas serta pemecahan masalah lintas
fungsional, sedangkan traditional costing method fokus pada pengelolaan biaya
departemen fungsional atau pusat pertanggungjawaban. Berdasarkan beberapa
pendapat ahli mengenai perbedaan sistem activity based costing dengan traditional
costing method maka dapat disimpulkan bahwa ABC memiliki beberapa keunggulan
yaitu ABC membagi konsumsi overhead ke dalam empat kategori yaitu unit, batch,
produk, dan fasilitas. Fokus ABC adalah pada biaya, mutu, dan faktor waktu,
sedangkan traditional costing method lebih mengutamakan pada kinerja keuangan
jangka pendek, seperti laba.
3. Jenis Kateogri Aktivitas Umum yang ada di Activity Based Cost:
a.Aktivitas Berlevel Unit (Unit Level Activities)
Aktivitas ini dilakukan untuk setiap unit produksi. Biaya aktivitas berlevel unit bersifat
proporsional dengan jumlah unit produksi. Sebagai contohnya dalam bidang jasa
pendidikan ialah menyediakan tenaga pengajar seperti dosen dan guru
b.Aktivitas Berlevel Batch (Batch Level Activities)
Aktivitas dilakukan setiap batch diproses, tanpa memperhatikan berapa unit yang ada
pada batch tersebut. Misalnya, dalam bidang jasa pendidikan ialah pihak pengelola
sekolah / dinas pendidikan
c.Aktivitas Berlevel Produk (Produk Level Activities)
Aktivitas berlevel produk berkaitan dengan produk spesifik dan biasanya dikerjakan
tanpa memperhatikan berapa batch atau unit yang diproduksi atau dijual. Sebagai
contoh dalam jasa bidang pendidikan ialah manajemen sekolah / staff tata usaha
dalam bidang promosi peserta didik
d.Aktivitas Berlevel Fasilitas (Fasility level activities)
Aktivitas berlevel fasilitas adalah aktivitas yang menopang proses operasi perusahaan
namun banyak sedikitnya aktivitas ini tidak berhubungan dengan volume. Aktivitas ini
dimanfaatkan secara bersama oleh berbagai jenis produk yang berbeda. Kategori ini
termasuk aktivitas dalam jasa pendidikan aalah para tenaga support yaitu teknisi dan
fasilitator alat sekolah.

Anda mungkin juga menyukai